You are on page 1of 3

Asuhan keperawa perioperatif adalah perawatan yang diberikan sebelum

(praoperasi), selama (intraoperasi), dan setelah (pascaoperasi). Perioperatif


adalah bidang yang bertindak cepat, mengubah, dan menantang.
Jenis-jenis prosedur bedah diklasifikan berdasarkan keseriusan, urgensi, dan
tujuan.

Contoh
Tingkat

Jenis
Mayor

Keseriusan

Minor

Elektif

Mendesak

Kedaruratan

Darurat

Tujuan
Diagnostik

Deskripsi
Menyangkut tindakan
rekonstruksi yang luas atau
perubahan di dalam bagian
tubuh; memiliki risiko besar
terhadap kehidupan.
Menyangkut perubahan
minimal dalam bagian tubuh;
sering digunakan untuk
mengoreksi deformitas;
termasuk risiko minimal
dibanding dengan prosedur
mayor.
Dilakukan atas kebutuhan
dasar klien; tidak terlalu
esensial dan tidak selalu
penting untuk kesehatan.
Penting untuk kesehatan
klien, sering dilakukan untuk
mencegah masalah tambahan
lainnya (misalnya: kerusakan
jaringan atau fungsi organ);
tetapi tidak darurat.

Harus dilakukan dengan


segera untuk menyelamatkan
jiwa atau mempertahankan
fungsi bagian tubuh.
Pembedahan eksplorasi yang
memungkinkan penyedia
layanan kesehatan untuk
menegakkan diagnosis;
biasanya termasuk
pengangkatan jaringan untuk
pemeriksaan diagnostik

Bypass arteri koroner,


reseksi kolon,
pengangkatan laring,
reseksi lobus paru.
Ekstraksi katarak,
operasi plastik wajah,
ekstraksi gigi.

Bunionektomi, bedah
plastik wajah, perbaikan
hernia, rekonstruksi
payudara.
Pemotongan tumor
kanker, pengangkatan
kantung empedu
disebabkan oleh batu
empedu, perbaikan
vaskular dan arteri
yang tersumbat. (misal:
bypass arteri koroner)
Memperbaiki usus
buntu yang berlubang,
memperbaiki luka
amputasi, mengontrol
hemoragi internal.
Eksplorasi laparotomi
(insisi rongga peritoneal
untuk melihat organ
abdominal), biopsi
massa payudara.

Ablatif

Paliatif

Rekonstruktif

Prosedur
Transplantasi

Konstruktif

Kosmetika

selanjutnya.
Eksisi atau pengangkatan
bagian tubuh yang terserang
penyakit.
Menghilangkan atau
mengurangi intensitas gejala
penyakit; tidak akan
meyembuhkan.
Pemulihan fungsi atau
penampilan atas jaringan
yang mengalami trauma atau
yang tidak berfungsi.
Pengangkatan organ dan/atau
jaringan dari seseorang
dengan kematian otak yang
berat untuk
ditransplantasikan kepada
orang lain.
Pemulihan fungsi hilang atau
mengurangi sebagai hasil
dari kelainan bawaan lahir.

Dilakukan untuk
meningkatkan penampilan
seseorang.

Amputasi,
pengangkatan usus
buntu, kolesistekomi.
Kolostomi, debridemen
(pembersihan) jaringan
nekrotik, reseksi akar
saraf.
Fiksasi internal dan
fraktur, perbaikan bekas
luka.
Transplantasi ginjal,
jantung, atau hati.

Memperbaiki palatum
yang terbelah,
merapatkan kerusakan
septum arterial di
jantung.
Blefaroplasti untuk
mrngoreksi kelainan
bentuk kelopak mata,
rinoplasti untuk
mengubah bentuk
hidung.

Jenis tindakan operasi: mayor


Jenis anastesi: anestesi umum
Premedikasi: Obat Sedatif. Kebanyakan pasien yang telah direncanakan untuk
menjalani operasi akan lebih baik jika diberikan hipnotis malam sebelum hari operasi,
karena rasa cemas, hospitalisasi atau keadaan sekitar yang tidak biasa dapat
menyebabkan insomnia. Obat golongan ini berefek anticemas dan antitakut,
menimbulkan rasa kantuk, memberikan suasana nyaman dan tenang sebelum
pembedahan. Obat yang sering digunakan adalah derivat fenothiazin, derivate
benzodiazepine, derivate butirofenon, derivat barbiturate dan antihistamin.

Persiapan operasi:
- Instruksikan pasien untuk berpuasa 6 8 jam sebelum operasi
-

Pada pagi hari sebelum operasi, pasien hanya boleh minum air putih saja.

Instruksikan pada pasien agar buang air besar terlebih dahulu sebelum datang ke

runag pemeriksaan.
Perjanjian pasien datang ke Unit Endoskopi untuk minum cairan PEG sebanyak 1

liter untuk membersihkan sisa kotoran yang masih ada di usus besar.
Setelah minum cairan PEG pasien akan buang air besar, tunggu sampai 2 jam atau
sampai cairan feses berwarna sama dengan cairan PEG yang diminum. Untuk

menunjukkan daerah usus sudah bersih dari sisa-sisa kotoran.


Mengisi inform concent.

Perencanaan
1. Libatkan klien dan keluarga dalam instruksi praoperatif
2. Sediakan terapi yang bertujuan untuk meminimalkan rasa takut klien terhadap pembedahan
3. Rencanakan terapi untuk mengurangi risiko pembedahan
4. Konsultasikan kepada profesi kesehatan lainnya
Pengkajian
Tujuan dari pengkajian klien sebelum operasi adalah untuk menetapkan fungsi normal klien
perioperatif untuk mencegah dan meminimalkan kemungkinan komplikasi pascaoperasi.
Pengkajian tersebut meliputi:
1. Riwayat keperawatan

Patricia A. Potter, Anne G. Perry.2010. Fundamental Keperawatan, Ed. 7 Buku 3. Jakarta


:Salemba Medik. Hal. 706

You might also like