You are on page 1of 2

Viscositas adalah suatu cara untuk menentukan daya

tahan aliran yang diberikan dari suatu zat cairan. Daya


tahan suatu aliran terjadi karena adanya gesekan antara
lapisan-lapisan cairan yang bergerak satu terhadap
lainnya. Gesekan ditimbulkan oleh gaya kohesi, yaitu
gaya tarik-menarik antara molekul sejenis dalam lapisanlapisan cairan tersebut. Lapisan-lapisan cairan tersebut
mengalir saling berdesakan sehingga timbul gesekan
yang bersifat menahan aliran dari cairan itu. Daya tahan
aliran dinyatakan dengan waktu efflux yaitu waktu yang
dibutuhkan oleh sejumlah zat cair untuk mengalir melalui
pipa kapiler dengan gaya yang disebabkan oleh berat
cairan itu sendiri. Bila waktu yang dibutuhkan sedikit
atau cairan itu mengalir cepat, maka berarti viskositas
dari cairan itu rendah (misalnya air) dan bila waktu yang
dibutuhkan banyak atau cairan itu mengalir lambat, maka
dikatakan cairan itu viskositasnya tinggi (misalnya
etanol).
Untuk menentukan viscositas (kekentalan) relative suatu
zat cair digunakan rumus:

dengan P=p . konstanta


Tekanan P merupakan perbedaan tekanan aliran pada
kedua
ujung
pipa
viscometer.
Untuk
konstanta
bergantung pada volume cairan, jari-jari kapiler, panjang
pipa, gravitasi dan lain-lain sehingga bisa dikatakan
konstanta dari dua cairan yang berbeda dengan
pengukuran satu alat memliki nilai yang hampir sama.

Untuk menentukan viskositas suatu cairan (n1) digunakan


air sebagai pembanding. Dalam buku yang berjudul
Perrys chemical engineering handbook karangan Robert
H.Perry Don Green dimuat table viskositas pada halaman
3-251 hingga 3-252. Dari table tersebut didapatkan
viskositas air (n2) pada suhu 28oC sebanyak
0,92centipoise.
Pada praktikum yang dilakukan, sampel yang digunakan
adalah etanol murni, etanol 50%, etanol 20%, etanol
10%, dan minyak tanah. Untuk mendapatkan etanol
dengan berbagai konsentrasi, etanol murni harus
diencerkan terlebih dahulu. Pengenceran harus dilakukan
secara bertahap dari konsentrasi yang tinggi ke
konsentrasi
yang
rendah.
Viscometer
diukur
menggunakan viscometer Oswald. Dalam menghitung
waktu yang dibutuhkan, setiap bahan dilakukan
percobaan secara triplo dan menghasilkan waktu yang
berbeda.
Dari praktikum yang dilakukan disimpulkan bahwa
semakin kecil konsentrasi suatu larutan maka semakin
kecil pula nilai viskositas (kekentalan) larutan tersebut.
Namun, pada hasil percobaan hal tersebut tidak
demikian. Diperkirakan kesalahan terjadi disebabkan oleh
ketidaktelitian
dalam
menentukan
waktu
yang
dibutuhkan (waktu efflux) menggunakan stopwatch.

You might also like