You are on page 1of 17

KASUS KELUARGA

(Pre School)
Seorang perawat komunitas menekukan data mengenai sebuah keluarga di daerah
binaan sebagai berikut:
Keluarga Tn. A tinggal disebuah sumah semi permanen dengan dua kamar (ruangan)
masing-masing berukuran 3X3 meter. Di dalam rumah terdapat satu lemari kecil tempat
penyimpanan makanan, satu kompor minyak tanah, satu ember besar untuk menyimpan air
minum, meja makan dengan dua bangku panjang, tidak ada wc, keluarga BAB ke kolam di
belakang rumah, tempat pembuangan sampah di kebun dengan keadaan bau dan banyak lalat.
Keadaan di dalam rumah agak pengab, terdapat dua buah jendela kaca yang jarang dibuka,
sinar matahari tidak dapat masuk kedalam rumah. Anggota keluarga terdiri dari Tn. A umur
50 tahun, tamat SD dan bekerja sebagai buruh bangaunan. Ibu C (isteri Tn. A) umur 40 tahun,
tidak bekerja tamat SD. Anak V umur (3,5 tahun).
Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga dijelaskan sebagai berikut:
Ibu C sedang sering mengeluh batuk-batuk yang dialami sejak satu bulan yang lalu,
ibu juga mengatakan sering berkeringat di malam hari. Ketika diperiksa oleh perawat
menunjukkan bahwa tekanan darah 100/60mmhg, BB 45,5 kg padahal sebelumnya BB 55kg,
keadaan ibu anemis, nafsu makan menurun. Tn. A keadaan sehat saat dikunjungi perawat,
namun mempunyai kebiasaan merokok dan seringkali merokok di dalam rumah. Anak V
mempunyai riwayat susah makan, BB 8kg. Anak V terlihat kurus, rambut kemerahan, kurang
bergairah dan sering rewel. Menurut ibu anak V juga jarang ditimbang di posyandu dan
imunisasinya tidak lengkap, karena disamping jarak ke posyandu agak jauh ibu juga
mengatakan malas karena kalau ke posyandu suka dipunguk bayaran untuk kas posyandu.
Ketika ditanya oleh perawat komunitas tentang keadaan anak V ibu mengatakan bahwa
anaknya nanti juga besar dengan sendirinya. Dan saat ditanya tentang apa yang dilakukan bila
anaknya tidak mau makan, ibu mengatakan dibiarkan saja, atau dikasih jajan diwarung.
Ketika ditanya tentang keluhan batuk-batuk yang dialaminya ibu mengatakan belum diobati
juga akan sembuh sendiri. Anak V selain terlihat kurus juga sering mengalami batuk pilek,
hampir setiap bulan. Ketika ditanya apa yang dilakukannya ibu untuk mengatasi batuk pilek
pada anaknya, ibu mengatakan diberikan obat bodrexin dari warung biasanya juga akan
sembuh. melihat keadaan yang dialami oleh anak-anak dan isterinya Tn. A terlihat tenangtenang saja sehingga seringkali terjadi percekcokan diantara Tn. A dan Ny .C menurutnya
keadaan seperti ini sering dialami oleh keluarganya, karena penghasilnnya yang tidak

memadai. Tn .A kurang memperhatikan keadaan anaknya. Mengenai keadaan sakit yang


biasa terjadi pada anak-anak, maka segala urusan diserahkan kepada isterinya.
Tn. A juga jarang mengikuti kegiatan kemasyarakatan dan majelis taklim,
namunapabila kegiatan meronda Tn. A tetap melaksanakannya. Apabila ada masalah yang
sangat mengganggu perasaan keluarga, sering sekali keluarga mendiamkannya atau hanya
menyadari keadaan yang menimpanya, tapi kadang-kadang isterinya sering marah-marah
sehingga Tn. A berusaha untuk menahannya dengan cara berdiam diri.
Melihat kasus diatas:
1. Tipe keluarga tersebut?
2. Tentukan tingkat perkembangan dan tugas keluarga pada
3.
4.
5.
6.

tingkat perkembangan

tersebut?
Kembangkan data yang dibutuhkan.
Analisa data pada kasus diatas!
Tentukan diagnosa keperawatan untuk kasus diatas
Susun perencanaannya untuk satu diagnosa keperawatan teridentifikasi!

ANALISA (JAWABAN)
1. TIPE KELUARGA
Keluarga inti (Nuclear Family) yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak dalam satu

rumah.
Pemeriksaan Fisik Anggota Keluarga :
Tn. A umur 50 th, tamat SD dan bekerja sebagai buruh bangunan, Tn. A mempunyai
kebiasaan merokok dan seringkali merokok di dalam rumah.
Ibu. C (isteri Tn. A) umur 40 th, tidak bekerja tamat SD. Ibu. C sering mngeluh batukbatuk sejak satu bulan yang lalu dan sering berkeringat pada malam hari. Tekanan
darah 100/60mmhg, BB 45,5kg padahal sebelumnya BB 55kg, keadaan ibu anemeis,
nafsu makan menurun.
Anak V mempunyai riwayat susah makan, BB 8kg anak V terlihat kurus, rambut
kemerahan, kurang bergairah, dan sering rewel, serta imunisasi tidak lengkap

2. TAHAP PEREKEMBANGAN KELUARGA DAN TUGAS KELUARGA


Tahap perkembangan keluarga saat ini yaitu keluarga pra sekolah dimana anak Tn. A

masih berumur 3,5 th.


Tugas-Tugas Perkembangan Keluarga pra sekolah:
a. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti rumah, ruang bermain, privasi,
keamanan.
b. Mensosialisasikan anak.
c. Mengintegrasi anak yang baru sementara tetap memenuhi kebutuhan anak-anak
yang lain.

d. Mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga (hubungan perkawinan


dan hubungan orangtua dan anak) dan di luar keluarga (keluarga besar dan
komunitas).
3. KEMBANGKAN DATA YANG DIBUTUHKAN
I. Pengkajian
A. Data Umum
1. Nama kepala keluarga
: Tn. A
2. Alamat
: Jl. Kucing No. 9
3. Pekerjaan
: Buruh bangunan
4. Pendidikan
: SD
5. Daftar anggota keluarga
:
Hub.
No

1
2
3

Nama Umur

Tn. A
Ny. C
An. V

50 th
40 th
3,5 th

JK

Pekerjaan

Buruh

bangunan
IRT

Dgn

Pendidika

Imunisa

keluar

si

ga
Bapak
Ibu
Anak

SD

Lengkap
Tidak

Lengkap
Tidak

50
Tn. A
3,5

An. V

Keterangan:
Laki-laki.

Tidak

6. Genogram :

40

Dara

SD

Lengkap

Ny. C

Gol.

Perempuan.

Ket.

Tinggal serumah.

7. Tipe keluarga
Keluarga ini tergolong dalam Nuclear famil y karena dalam satu rumah
terdapat Aya h, Ibu dan anak .
8. Suku/bangsa
Keluarga ini berbudaya suku jaw a yang mempunyai anggapan makan
tidak makan asal kumpul, sehingga akan dapat mempercepat penularan
penyakit jika salah satu anggota keluarga menderita penyakit yang dapat
menular
9. Agama
Keluarga ini menganut agama Islam
10. Status sosial ekonomi keluarga
Kepala keluarga bekerja sebagai buruh bangunan. Pendapatan perbulan Rp 800.000,Pengeluaran perbulan Rp 700.000,11. Aktivitas rekreasi keluarga
Aktivitas rekreasi yaitu Menonton TV. Mereka jarang pergi ke tempat hiburan.

B. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga


12. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga saat ini yaitu keluarga pra sekolah dimana anak Tn. A
masih berumur 3,5 th.
13. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Keluarga ini belum Mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga. Karena
sering terjadi percekcokan antara Ny. C dan Tn. A karena penghasilnnya yang tidak
memadai. Tn .A kurang memperhatikan keadaan anaknya.
14. Riwayat keluarga inti
a. Tn. A
Tn. A keadaan sehat saat dikunjungi perawat, namun mempunyai kebiasaan
merokok dan seringkali merokok di dalam rumah
b. Ny. C
Ny. C sedang sering mengeluh batuk-batuk yang dialami sejak satu bulan yang
lalu, ibu juga mengatakan sering berkeringat di malam hari. Ketika diperiksa oleh
perawat menunjukkan bahwa tekanan darah 100/60mmhg, BB 45,5 kg padahal
sebelumnya BB 55kg, keadaan ibu anemis, nafsu makan menurun. Ketika ditanya
tentang keluhan batuk-batuk yang dialaminya ibu mengatakan belum diobati juga
akan semuh sendiri.
c. An. V

Anak V mempunyai riwayat susah makan, BB 8kg. Anak V terlihat kurus, rambut
kemerahan, kurang bergairah dan sering rewel. Menurut ibu anak V juga jarang
ditimbang di posyandu dan imunisasinya tidak lengkap. Ketika ditanya apa yang
dilakukannya ibu untuk mengatasi batuk pilek pada anaknya, ibu mengatakan
diberikan obat bodrexin dari warung biasanya juga akan sembuh. Dan saat ditanya
tentang apa yang dilakukan bila anaknya tidak mau makan, ibu mengatakan
dibiarkan saja, atau dikasih jajan diwarung.
C. Pengkajian lingkungan
16. Karakteristik rumah
Keluarga Tn. A tinggal disebuah sumah semi permanen dengan dua kamar (ruangan)
masing-masing berukuran 3X3 meter. Di dalam rumah terdapat satu lemari kecil
tempat penyimpanan makanan, satu kompor minyak tanah, satu ember besar untuk
menyimpan air minum, meja makan dengan dua bangku panjang, tidak ada wc,
keluarga BAB ke kolam di belakang rumah, tempat pembuangan sampah di kebun
dengan keadaan bau dan banyak lalat. Keadaan di dalam rumah agak pengab, terdapat
dua buah jendela kaca yang jarang dibuka, sinar matahari tidak dapat masuk kedalam
rumah.
17. Karakteristik tetangga an komunitas RW
Tuan A tinggal di daerah pedesaan, tetangga disekitar ramah-ramah dan kebiasaan
warga adalah saling bantu membantu sesama warga bila ada yang keseusahan atau
mendapat musibah
18. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Tn. A juga jarang mengikuti kegiatan kemasyarakatan dan majelis taklim,
namunapabila kegiatan meronda Tn. A tetap melaksanakannya.
19. Sustem pendukung keluarga
Tn. A dalam keadan sehat. Ny.C sering mengeluh batuk-batuk, An. V Vmempunyai
riwayat susah makan, BB 8kg. Anak V terlihat kurus, rambut kemerahan, kurang
bergairah dan sering rewel. Ny. C jarang mengunjungi posyandu karena jauh.
D. Struktur Keluarga
18. Pola komunikasi keluarga
Komunikasi dalam keluarga biasa menggunakan bahasa jawa, lancar dan tidak ada
kendala.
19. Struktur kekuatan keluarga
KK berperan dalam pengambilan keputusan, walaupun kadang masih sering meminta
persetujuan atau nasehat dari istrinya.
20. Struktur peran
a. Tuan S
Peran formal : Sebagai masyarakat Biasa
Peran Informal : Menjadi kepala keluarga, sebagai suami dan sebagai ayah

b. Ny C
Peran Formal : Masyarakat biasa
Peran informal : Sebagai istri dan sebagi ibu
c. An Y
Peran Formal : ----Peran Informal ; Sebagai Anak

21. Nilai dan norma keluarga


Keluarga Tn. A tidak terlalu perduli akan kesehatan keluarganya.. Mengenai keadaan
sakit yang biasa terjadi pada anak-anak, maka segala urusan diserahkan kepada
isterinya. Istrinya mengatakan bila anaknya sakit nanti juga sembuh dengan
sendirinya.
E. Fungsi Keluarga
21. Fungsi afektif
Tn .A kurang memperhatikan keadaan anaknya. Mengenai keadaan sakit yang biasa
terjadi pada anak-anak, maka segala urusan diserahkan kepada isterinya.
22. Fungsi sosialisasi
Dalam keluarga tidak terjadi hubungan yang harmonis. Tn. A terlihat tenang-tenang
saja sehingga seringkali terjadi percekcokan diantara Tn. A dan Ny .C menurutnya
keadaan seperti ini sering dialami oleh keluarganya, karena penghasilnnya yang tidak
memadai.
23. Fungsi perawatan kesehatan
a. Kemampuan keluarga mengenal masalah : keluarga tidak mengetahui bahwa
istrinya mengalami tanda gejala TBC. Keluarga juga tidak mengetahui jika
anaknya mengalami kurang gizi.
b. Kemampuan mengambi keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat :
Keluarga tidak mampu mengambil keputusan yang tepat untuk anak dan istrinya
karena keterbatasan pengetahuan dan biaya
c. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit : bila ada anggota
keluarga yang sakit biasa dibelikan obat di warung dan nanti akan sembuh dengan
sendirinya. Mereka jarang memeriksa ke fasilitas kesehatan
d. Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat: keluarga kurang
peduli dengan lingkungan sekitar. Keadaan di dalam rumah agak pengab, terdapat
dua buah jendela kaca yang jarang dibuka, sinar matahari tidak dapat masuk
kedalam rumah.
24. Fungsi reproduksi
Keluarga Tuan A memiliki 1 orang anak perempuan , keluarga tidak menggunakan
KB.
25. Fungsi ekonomi

Keluarga berusaha mencukupi kebutuhan sehari harinya dengan penghasilan yang


ada. Walaupun penghasilannya selalu kurang.
F. Stress dan koping keluarga
26. Stressor jangka pendek dan jangka panjang
Kadang kadang klien tidak mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan
penghasilan yang ada. Tn .A kurang memperhatikan keadaan anaknya. Mengenai
keadaan sakit yang biasa terjadi pada anak-anak, maka segala urusan diserahkan
kepada isterinya.
27. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi
Apabila ada masalah yang sangat mengganggu perasaan keluarga, sering sekali
keluarga mendiamkannya atau hanya menyadari keadaan yang menimpanya, tapi
kadang-kadang isterinya sering marah-marah sehingga Tn. A berusaha untuk
menahannya dengan cara berdiam diri.
G. Pemeriksaan fisik
1) Ny. C
Sering mengeluh batuk-batuk yang dialami sejak satu bulan yang lalu, ibu juga
mengatakan sering berkeringat di malam hari. Ketika diperiksa oleh perawat
menunjukkan bahwa tekanan darah 100/60mmhg, BB 45,5 kg padahal sebelumnya
BB 55kg, keadaan ibu anemis, nafsu makan menurun.
2) Tn. A
Keadaan sehat saat dikunjungi perawat, namun mempunyai kebiasaan merokok dan
seringkali merokok di dalam rumah.
3) An. V
Mempunyai riwayat susah makan, BB 8kg. Anak V terlihat kurus, rambut kemerahan,
kurang bergairah dan sering rewel. Anak V selain terlihat kurus juga sering
mengalami batuk pilek, hampir setiap bulan.

4. ANALISA DATA
N
O

DATA FOKUS

KEMUNGKINAN

MASALAH

ETIOLOGI

KEPERAWATAN

Data Subjektif:
-

Ibu. C mengatakan sering

Resiko

Ketidaktahuan
keluarga

akan penularan

terjadinya
TB

Paru

mengeluh batuk-batuk sejak

penyakit TB Paru pada anggota keluarga

satu bulan yang lalu juga


sering berkeringat di malam

yang dialami Ny.C


Ketidakmampuan

hari,

makan

keluarga

ditanya

mencegah penularan

serta

nafsu

menurun.

Ketika
dialaminya

mengatakan

dalam

TB paru

tentang keluhan batuk-batuk


yang

yang lain

ibu

belum

diobati

juga akan sembuh sendiri.


-

Tn.

kebiasaannya
sering

mengatakan
merokok

merokok

di

dan
dalam

rumah. Data Objektif:


- Kesadaran compos mentis
- Tanda-tanda vital: TD 100/60
mmHg,

Nadi

8ox/menit,

Pernafasan

25x/menit,

irreguler, bunyi nafas sedikit


ronki, Suhu 360C
-

Berat

Badan

45,5

kg,

sebelumnya 55kg
- Ny. C tampak kurus,anemis
kondisi

rumah

pencahayaan

sempit,

redup,

udara

lembab, gelap, dan kotor


2

Data Subjektif:
-

Ketidaktahuan

Perubahan

Ny. C mengatakan An. V

keluarga

susah makan, bila anaknya

merawat

tidak

dengan masalah gizi keluargaNy.

mau

makan

ibu

nutrisi

dalam kurang dari kebutuhan


anak tubuh

pada
C

C,mengatakan dibiarkan saja


atau dikasih jajan di warung
Data Objektif:

kurang
Ketidakmampuan

khususnya An.V

keluarga

merawat

anggota

keluarga

- An. V tampak kurus

dengan masalah gizi

- Berat badan 8 kg

kurang

- Rambut kemerahan
-

Kulit terlihat kering, warna


sawo matang

An.V sering rewel dan


kurang bergairah

- Imunisasi tidak lengkap


-

Berdasarkan

perhitungan

IMT, An. V termasuk dalam


golongan anak dengan gizi
kurang.
IMT= BB (kg) : TB (m2)

SCORING
1) Masalah keperawatan Resiko terjadinya
Ketidaktahuan

keluarga

akan

penyakit

TB Paru pada anggota keluarga b.d


TB

Paru

yang

Ketidakmampuan keluarga dalam mencegah penularan TB paru

dialami

Ny.CDAN

N
O
1

KRITERIA
Sifat masalah:

PERHITUNGAN SKOR
2/3 x1

2/3

Resiko

JUSTIFIKASI
Ibu c sering mengeluh batuk-batuk
yang sudah dialami sejak satu
bulan, berat menurun sebelumnya
55kg

turun

menjadi

45,5kg,

keadaan ibu tampak anemis, nafsu


2

Kemungkinan
masalah

2/2x 2

untuk

makan menurun.
Dapat dirubah dengan penyuluhan
dengan menganjurkan Ny. C untuk

dirubah:

memeriksakan

diri

ke

petugas

Mudah

kesehatan

terdekat

dan

menganjurkan
3

Potensi

2/3 x 1

2/3

untuk

menjaga

lingkungan dan kebersihan rumah.


Resiko penularan sulit dicegah

pencegahan

karena kondisi rumah yang sempit

masalah:

dan

Sedang

keluarga yang lain kurang dari 1

interaksi

antara

anggota

meter dan Ny. C lupa untuk


4

Menonjolnya

2/2 x 1

menutup mulut jika batuk.


Masalah perlu ditangani segera

masalah:

karena

Masalah

anggota keluarga yang lain dengan

dirasakan dengan

melakukan

ada upaya/segera

anggota

ditangani

(screening kesehatan) dan anjurkan


keluarga

resiko

penularan

pemeriksaan
keluarga
untuk

yang

pada
pada
lain

memanfaatkan

fasilitas (puskesmas) yang terdekat


dan sesuai kemampuan.
TOTAL SKOR

3 1/3

2) Masalah keperawatan Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada keluargaTn. A
khususnya An.V b.d Ketidaktahuan keluarga dalam merawat anak dengan masalah gizi
kurang dan Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan masalah gizi
kurang

KRITERIA

PERHITUNGAN SKOR

JUSTIFIKASI

O
1

Sifat masalah:

3/3 x1

Aktual

Hasil pemeriksaan fisik, An. V


terlihat badannya kurus, kulit
kering, warna sawo matang.
Berat badan dibawah normal
BB:

8kg,

TB:

104

cm.

Perhitungan IMT: 6,7 (Artinya


dalam batas kurang gizi). An.V
terlihat rewel,rambut kemeraha
Disimpulkan: An. V mengalami
2

Kemungkinan
masalah

x2

untuk

gizi kurang.
Ny C tidak mengetahui anaknya
mengalami gizi kurang diman

dirubah:

Ny.

Sebagian

anaknya

selalu
begitu

membiarkan
saja

dan

membiarkan jajan di warung


3

Potensi

2/3 x 1

2/3

Ny.

mengetahui

anaknya

pencegahan

mengalami gizi kurang An. V

masalah:

tidak nafsu makan. Tindakan

Cukup

yang dilakukan Ny C yaitu


dengan memberikan makanan
kesukaan anaknya bila ada uang.
Tapi

bila

tidak

ada

uang

biasanya Ny. C memberikan


makanan tempe orek, telor, dan
mie goreng. Saat ditanyakan
masalah mengolah makanan, .
selalu membeli lauk matang di
warung.

Menonjolnya

2/2 x 1

Keluarga

yaitu

Tn.

masalah:

mengatakan ada masalah gizi

Masalah

kurang

dirasakan berat,

mencoba memberikan makanan

harus

yang banyak namun An. O tidak

segera

ditangani

pada An. V, sudah

selalu habis makannya, dan An.


V mau makan bila ada makanan
kesukaannya.

Tn.

mengatakan

karena

juga
adanya

faktor ekonomi yang kurang.


Menurut
harus

keluarga,
ditangani

memberikan

makanan

masalah
dengan
yang

bergizi dan seimbang kepada


anaknya.
TOTAL SKOR

5. DIGNOSA KEPERAWATAN
a. Masalah keperawatan Resiko terjadinya

3 2/3

TB Paru pada anggota keluarga b.d

Ketidaktahuan keluarga akan penyakit TB Paru yang dialami Ny.C dan Ketidakmampuan
keluarga dalam mencegah penularan TB paru
b. Masalah keperawatan Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada keluargaTn. A
khususnya An.V b.d Ketidaktahuan keluarga dalam merawat anak dengan masalah gizi
kurang dan Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan masalah gizi
kuran

6. PERENCANAAN
N

DIAGNOSA

O
1

KEPERAWATAN
Resiko terjadinya TB Paru
pada anggota keluarga b.d
Ketidaktahuan keluarga akan
penyakit TB Paru yang dialami
Ny.C

dan Ketidakmampuan

keluarga

dalam

penularan TB paru

mencegah

TUJUAN JANGKA
INTERVENSI
PANJANG
PENDEK
Setelah
dilakukan Setelah kunjungan 1 X 1. Mengajak Ny. C untuk cek kesehatan ke
45 menit keluarga
tindakan
Puskesmas
mampu :
2. Menjelaskan pengertian dan gejala serta
keperawatan selama
Mengenal penyakit TB
penyebab dari penyakit TB Paru
2
minggu Paru
3. Jelaskan dengan bahasa sederhana
diharapkan
tentang cara penularan TB paru yaitu
ketidaktahuan
melalui percikan ludah atau sputum pada
keluarga Ny. C
waktu klien TB paru : bersin , batuk dan
teratasi
menguap. Daya tahan tubuh yang
dipengaruhi oleh usia, dan nutrisi
4. Kaji cara keluarga dalam mengambil
keputusan untuk mencegah terjadinya
5.

penularan penyakit TB paru.


Jelaskan akibat bila tidak dilakukan
perawatan

pada

anggota keluarga misal penularan pada


anggota keluarga.
6. Jelaskan cara menghindari penularan TB
paru seperti menjaga kondisi tubuh
sebaik mungkin karena dalam kondisi

tubuh yang buruk mudah tertular.


7. Jelaskan dan demontrasikan cara hidup
sehat seperti : pada saat batuk, bersin dan
menguap sebaiknya mulut dan hidung
ditutup

apabila

dahak

dibuang

dihalaman maka harus diuruk dengan


tanah ; alat makan sebaiknya tersendiri,
setelah

dipakai

disiram dengan

sebaiknya

air

mendidih

kemudian dicuci bersih.


8.
Jelaskan dan
demontrasikan tentang rumah yang
mendukung

tidak

terjadinya

penularan TB paru, seperti menjaga


kebersihan

lingkungan dari

polusi udara, ventilasi rumah harus


cukup sehingga udara dapat tertukar
dengan leluasa, pencahayaan dalam
rumah harus cukup, sinar matahari
bisa

masuk

secukupnya

karena

kuman TB dan beberapa kuman lain


akan mati bila terkena sinar matahari.
9.Kaji pengetahuan keluarga dalam

memanfaatkan
yang
10.

fasilitas

kesehatan

ada di masyarakat
Jelaskan kepada keluarga

tentang manfaat fasilitas keluarga


11.
jelaskan bahwa pengobatan
TB paru perlu kesabaran karena harus
rajin berobat dan paling sedikit 6
bulan.
12.
Jelaskan

tentang

jadwal

pemeriksaan spetum yaitu , kantrol


sputum

BTA

dilakukan

sebulan

sekali, bila sudah negatif sputum


BTA

tetap

diperiksa

sedikitnya

sampai tiga kali berturut-turut


13.
Jelaskan bahwa pemeriksaan
radiologis dilakukan tiap tiga bulan
sekali.
14.
Jelaskan bila klien di runah
mengalami
darah,

sesuatu

maka

mengunjungi

misal

anjurkan
fasilitas

batuk
untuk

kesehatan

meskipun belum waktunya kontrol.


15.
Jelaskan fasilitas kesehatan
yang

ada

di

masyarakat

selain

puskesmas juga dokter-dokter swasta,


rumah sakit swasta dan lain-lain.

You might also like