Professional Documents
Culture Documents
KANKER OVARIUM
1. OVARIUM
Ovarium adalah salah satu organ sistem reproduksi wanita, sistem reproduksi
terdiri dari ovarium, tuba fallopi, uterus dan vagina. Kedua ovarium terletak
dikedua sisi uterus dalam rongga pelvis dengan panjang sekitar 1,5 2 inchi
dan lebar < 1 inchi, ovarium akan mengecil setelah menopause.
Ovarium memiliki dua fungsi yaitu:
Menyimpan ovum (telur) yang dilepaskan satu setiap bulan, ovum akan
melalui tuba fallopi tempat fertilisasi dengan adanya sperma kemudian
memasuki uterus, jika terjadi proses pembuatan (fertilisasi) ovum akan
melekat (implantasi) dalam uterus dan berkembang menjadi janin (fetus),
ovum yang tidak mengalami proses fertilisasi akan dikeluarkan dan
terjadinya menstruasi dalam waktu 14 hari setelah ovulasi.
Memproduksi hormon estrogen dan progesteron, kedua hormon ini
berperan terhadap pertumbuhan jaringan payudara, gambaran spesifik
wanita dan mengatur siklus menstruasi
2. DEFINISI KANKER OVARIUM
Kanker ovarium berasal dari sel - sel yang menyusun ovarium yaitu sel
epitelial, sel germinal dan sel stromal. Sel kanker dalam ovarium juga dapat
berasal dari metastasis organ lainnya terutama sel kanker payudara dan
kanker kolon tapi tidak dapat dikatakan sebagai kanker ovarium.
Kanker ovarium adalah tumor ganas pada ovarium atau indung telur yang
disebabkan oleh pertumbuhan cepat serta pembelahan yang terjadi dalam
satu atau kedua kelenjar reproduksi ovarium di mana ova atau telur dan
hormon pada wanita dibuat membelah banyak dan cepat serta menyebar
hingga ke jaringan bahkan ke organ lain. Kanker ovarium paling sering
ditemukan pada wanita berusia 50-70 tahun dan 1 dari 70 wanita, menderita
kanker ovarium.(Puji, 2009)
3. EPIDEMIOLOGI
Kanker Ovarium (KO) atau Kanker Indung Telur adalah kanker tersering
kedua dari seluruh tumor ganas ginekologi dan merupakan penyebab
kematian nomor satu dari seluruh kematian akibat kanker ginekologi.
Penderita umumnya didiagnosis terlambat, karena belum adanya metode
deteksi dini yang akurat untuk KO ini, sehingga hanya 25 30% saja yang
terdiagnosis pada stadium awal.
Menurut data statistik American Cancer Society insiden kanker ovarium
sekitar 4 % dari seluruh keganasan pada wanita dan menempati peringkat
kelima penyebab kematian akibat kanker, diperkirakan pada tahun 2003 akan
ditemukan 25.400 kasus baru dan menyebabkan kematian sebesar 14.300,
dimana angka kematian ini tidak banyak berubah sejak 50 tahun yang lalu.
Hampir 70 % kanker ovarium epitelial tidak terdiagnosis sampai keadaan
stadium lanjut, menyebar dalam rongga abdomen atas (stadium III) atau lebih
luas (stadium IV) dengan harapan hidup selama 5 tahun hanya sekitar 15
20%, sedangkan harapan hidup stadium I dan II diperkirakan dapat mencapai
90% dan 70%
4. ETIOLOGI
Penyebab kanker ovarium sampai saat ini belum diketahui secara pasti. Ca
mamae diduga memeliki hubungan terhadap kejadian kanker ovarium pada
wanita. Sebaliknya pada wanita pada wanita yang mengidap Ca ovarium juga
mempunyai faktor resiko mengidap Ca mamae 3-4x lipat. Akan tetapi banyak
teori yang menjelaskan tentang etiologi kanker ovarium, diantaranya:
a.
Teori menyatakan bahwa terjadi kerusakan pada sel-sel epitel ovarium untuk
penyembuhan luka pada saat terjadi ovulasi. Proses penyembuhan sel-sel
epitel yang terganggu dapat menimbulkan proses transformasi menjadi sel-sel
tumor.
b.
Hipotesis androgen
FAKTOR PREDISPOSISI
-
Infertilitas
Nullipara
ditemukan, bentuk yang didapat berupa tumor theca dan tumor sel sartolileydig termasuk kanker dengan derajat keganasan yang rendah.
6.
Keterangan
II
III
IIIB
Metastasis makroskopik di luar pelvis dengan besar lesi < 2 cm.
IIIC
Metastasis makroskopik di luar pelvis dengan besar lesi > 2 cm
dan/atau metastasis ke kelenjar getah bening.
IV
7.
abdomen (ascites)
Gangguan
sistem
gastrointestinal;
konstipasi,
mual,
rasa
penuh,
b. Ultrasounografi
(USG):
Dengan
gelombang
ultrasound
untuk
PEMERIKSAAN PENUNJANG
-
Laparoskopi
Laparotomi
10. PENATALAKSANAAN
a. Operasi
b. Radioterapi
c. Kemoterapi
Kanker ovarium epitelial :
Stadium I : Pilihan terapi stadium I dengan derajat diferensiasi baik
sampai
sedang,
operasi
salpingo-ooforektomi
bilateral
(operasi
daerah
permukaan
peritoneal,
dan
usus,
jika
masih
dilanjutkan
kemoterapi.
1. Pengkajian
Kaji perasaan klien tentang citra tubuh dan tingkat harga diri
Intervensi:
Kaji informasi klien dan pasangan tentang anatomi/ fungsi seksual dan
pengaruh prosedur pembedahan
Daftar Pustaka
Brunner & Suddarth. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. EGC:
Jakarta
Donges, Marilynn E. 1999.Rencana Asuhan Keperawatan. EGC: Jakarta
Manuaba. 1998. Ilmu Kebidanan. Penyakit Kandungan Dan Keluarga Berencana
Untuk PendidikanBidan. Jakarta: EGC
Prawirohardjo. 2005. Ilmu Kandungan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Sastrawinata, sulaiman. 1981. Ginekologi. Bandung : Elstar offset