You are on page 1of 24

ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

PADA KLIEN WS DENGAN HARGA DIRI RENDAH


DI RUANG DHARMAWANGSA RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI BALI
TANGGAL 18-23 MEI 2015

OLEH:
NI MADE SRI WAHYUNI
NIM.
P07120213009

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI D IV
2015

PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA


DI UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI BALI
PROGRAM STUDI D IV KEPERAWATAN POLTEKKES DENPASAR
I.

II.

IDENTITAS KLIEN
Ruang Rawat : Dharmawangsa

Tanggal Rawat : 7 April 2015

Inisial

: Tn. WS (L/P)

No.RM

: 020463

Umur

: 50 th

Status

: Belum Menikah

Pekerjaan

:-

Pendidikan

:-

ALASAN MASUK
1. Saat Masuk Rumah Sakit
AUTOANAMNESA
Keluhan utama : mengganggu lingkungan
Pasien datang tanpa keluhan dengan

diantar

oleh

keluarga.

Pasien

menyangkalsekarang sedang sakit.pasien terlihat kusut, kotor, dan bau. Roman


muka tampak bingung, sesekali tertawa sendiri. Ketika ditanya namanya pasien
dapat menjawab dengan benar, yaitu WS, namun ketika ditanya dimana dirinya
berada dan siapa yang mengantar, pasien menjawab tidak tahu. Saat ditanya
rumahnya dimana, pasien menjawab Tabanan. Saat ditanya anak ke berapa,
pasien menjawab bahwa dirinya anak pertama. Ditanya apakah pernah terlihat
bayangan atau suara aneh pasien berkata tidak. Ketika ditanya apakah pasien
merasa senang atau sedih, pasien mengatakan sedih hidup sendiri. Pasien
menyangkal pernah dirawat di RSJ sebelumnya.
HETEROANAMNESA (Dinas Sosial)
Pasien datang ke RSJ dibawa oleh petugas dinas sosial setelah keluarga pasien
mengeluhkan pasien senang keluar malam hari dan masuk ke rumah-rumah orang.
Pasien dikatakan tidak mau minum obat dan lebih sering tidur saat pagi hari karna
malam hari pasien keluyuran. Petugas mengatakan bahwa pasien terakhir rawat
inap kurang lebih 5 tahunyang lalu. Pasien dulu kerja sebagai guru agama. Petugas
yang mengantar pasien tidka tahu kepatuhan minum obat, awal muncul
gejalapasien kapan, dan sudah berapalamaberobat. Pasien dikatakan belum
menikah.
2. Keluhan Saat Pengkajian

Pada saat pengkajian pasien mengatakan dirinya tidak terlalu bergaul dengan
pasien lain. Pasien mengatakan jarang bicara dengan pasien lain dan lebih suka
berdiam diri di kamar daripada berada di luar. Pasien mengatakan saat ini hanya
memasrahkan diri. Sesekali pasien mengungkit tentang ibunya yang telah
meninggal dan terlihat sedih.
III.

FAKTOR PREDISPOSISI
ya tidak

1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu ?


2. Pengobatan sebelumnya?
berhasil

kurang berhasil

3. Penolakan dari lingkungan : ya

tidak berhasil
tidak

Jelaskan :
Pasien mengatakan tidak mengalami penolakan dari lingkungan.
4. Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa?
ya

tidak

5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan.


Pada saat pengkajian pasien mengatakan tidak mempunyai cerita tentang
pengalaman tidak menyenangkan tentang dirinya. Pasien sempat menyinggung
mempunyai keponakan di Jembrana. Pasien juga mempunyai seorang bibi dari
almarhum ayahnya. Di rumahnya ia haya tinggal sendiri sejak ibunya meninggal.
Sekarang bekas rumahnya sudah dirobohkan dan ia sedih karna merindukan
rumahnya.
Masalah Keperawatan : Tidak ada.
IV.

FISIK
1. Tanda vital

TD : 120/90

N : 80 S : 36 P : 20

2. Ukuran

TB : 150

BB : 46

Ya

Tidak

3. Keluhan fisik
Jelaskan :

Pasien mengatakan tidak mengeluh tentang fisiknya, pasien mengatakan biasa saja
dengan semua anggota tubuh yang dimilikinya.
Masalah Keperawatan : Tidak ada.
V.

PSIKOSOSIAL

1. Genogram :

50 th

Keterangan :
= Laki-laki
= Perempuan
= Pasien
= Meninggal
Jelaskan :
Pasien merupakan anak tunggal. Kedua orang tuanya telah meninggal dan pasien
belum menikah. Pasien mempunyai seorang bibi yang merupakan saudara
perempuan almarhum ayahnya. Pasien hidup sendiri setelah orang tuanya
meninggal.
Masalah Keperawatan : Tidak ada.
2. Konsep Diri
a. Citra tubuh :
Saat pengkajian mengenai persepsi pasien terhadap anggota tubuhnya, pasien
mengatakan dirinya biasa saja, tidak ada anggota tubuh yang tidak disukai.
b. Identitas diri :
Saat pengkajian pasien dapat mengidentifikasi dirinya dengan benar, mampu
menyebutkan nama, umur, alamat dengan benar. Pasien mengatakan namanya
WS dan merupakan anak tunggal.
c. Peran :

Pasien mengatakan sebelum masuk rumah sakit bekerja sebagai parekan atau
pengabdi di griya.
d. Ideal Diri :
Pasien mengatakan walaupun di rumah sakit ada banyak orang, namun pasien
lebih suka di rumah walaupun hanya tinggal sendiri. Pasien mengatakan pasrah
saja saat dibawa ke rumah sakit.
e. Harga Diri :
Pasien mengatakan merasa biasa saja terhadap dirinya. Namun dari raut wajah,
pasien terlihat pasrah saja, tidak ada gairah dalam menjawab, dan terlihat sedih
serta menundukkan kepala saat menjawab.
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah.
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti :
Pasien mengatakan orang yang terdekat adalah almarhum ibunya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/ masyarakat :
Pasien mengatakan tidak pernah ikut serta dalam kegiatan kemasyarakatan.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Pasien mengatakan jarang berkomunikasi dengan pasien lain karna merasa
malas saja.
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial : Menarik Diri.
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan

Pasien beragama Hindu.


b. Kegiatan ibadah

Saat ditanya apakah pasien sering sembahyang, pasien mengatakan biasa saja.
Masalah Keperawatan : Tidak ada.
VI.

STATUS MENTAL
1. Penampilan
Tidak Rapi
Cara pakaian tidak seperti biasanya

Penggunaan pakaian tidak sesuai

Jelaskan :
Pasien berpenampilan cukup rapi berpakaian dengan sesuai, rambut pendek namun
pasien tidak memakai sandal jepit.
Masalah Keperawatan : Tidak ada.
2. Pembicaraan
Cepat

Apatis

Kasar

Lambat

Gagap

Membisu

Inkoherensi

Tidak mampu memulai pembicaraan

Jelaskan :
Saat pengkajian cara berbicara pasien lambat dan nada suara lemah. Pasien
kebanyakan hanya mengiyakan saja seperti berkata nggih atau iya.
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah.
3. Aktivitas motorik
Lesu

Gelisah

Tik

Tremor

Tegang

Agitasi

Grimasem Kompulsif

Jelaskan :
Saat pengkajian pasien tidak terlalu kooperatif saat wawancara. Perawat yang lebih
banyak bicara daripada pasien.
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah.
4. Alam perasaan
Sedih

Putus Asa

Ketakutan

Kuatir

Gembira berlebihan

Jelaskan :
Saat ditanya apakah di rumah sakit menyenangkan, pasien mengatakan iya,
namun pasien mengatakan lebih suka di rumah.
Masalah Keperawatan : Tidak ada.
5. Afek / emosi
Datar

Tumpul

Labil

Tidak sesuai

Jelaskan :
Saat pengkajian pasien terlihat labil dan relatife tenang.
Masalah Keperawatan : Tidak ada.
6. Interaksi selama wawancara
Bermusuhan

Mudah tersinggung

Defensif

Tidak kooperatif

Kontak mata kurang

Curiga

Jelaskan :
Saat pengkajian pasien menjawab pertanyaan tidak terlalu kooperatif, kontak mata
juga masih kurang, serta lebih sering menunduk.
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah.
7. Persepsi
Pendengaran

Pengelihatan

Pengecapan

Pengciuman

Perabaan

Jelaskan :
Saat pengkajian pasien mengatakan tidak mempunyai masalah pada

panca

inderanya.
Masalah Keperawatan : Tidak ada
8. Proses pikir
Sirkumstansial

Tangensial

Kehilangan asosiasi

Flight of ideas

Blocking

Pengulangan pembicaraan/ preservarasi

Jelaskan :
Saat ditanya pasien mampu menjawab dengan baik dan berhubungan dengan apa
yang ditanyakan.
Masalah Keperawatan : Tidak ada.
9. Isi pikir
Obsesi

Hipokondria

Ide yang terkait

Phobia

Depersonalisasi

Pikiran magis

Waham
Agama

Somatik

Kebesaran Curiga

Nihilistik

Sisip piker

Siar piker Kontrol piker

Jelaskan :
Pasien tidak mengalami gangguan isi pikir dan tidak memiliki keyakinan yang
berlebihan.
Masalah Keperawatan : Tidak ada.

10. Tingkat kesadaran


Bingung

Sedasi

Stupor

Tempat

Orang

Disorientasi :
Waktu
Jelaskan :
Pasien mampu menyebutkan nama, umur dan alamatnya, namun ketika ditanya
tentang hari, tanggal, dan bulan, pasien mengatakan tidak tahu.
Masalah Keperawatan : Tidak ada.
11. Memori
Gangguan daya ingat jangka panjang

Gangguan

daya

ingat

jangka

pendek
Gangguan daya ingat saat ini

Konfabulasi

Jelaskan :
Daya ingat jangka panjang : pasien masih ingat kejadian-kejadian yang pernah
dialami dulu seperti pasien diantar ke RSJ Bangli pertama kali oleh dinas sosial,
pakaian yang pasien pakai saat dibawa, serta kegiatan yang terakhir dilakukan
sebelum akhirnya dibawa ke RSJ.
Daya ingat jangka pendek : pasien ingat dengan perawat yang berkenalan dengan
dirinya tadi.
Daya ingat saat ini : pasien saat ditanya sudah minum obat dan warna apa saja
pasien bisa menjawab sudah dan obatnya berwarna kuning dan orange.
Masalah Keperawatan : Tidak ada.
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Mudah beralih
Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan :

Tidak mampu berkonsentrasi

Pada saat pengkajian pasien mampu untuk berkonsentrasi dengan apa yang
ditanyakan oleh perawat. Pasien mampu menjawab / berhitung.
Masalah Keperawatan : Tidak ada.
13. Kemampuan penilaian
Gangguan ringan

Gangguan bermakna

Jelaskan :
Saat diberikan pilihan antara menggosok gigi atau makan, pasien memilih makan
dahulu.
Masalah Keperawatan : Tidak ada.
14. Daya tilik diri
Mengingkari penyakit yang diderita Menyalahkan hal-hal di luar dirinya
Jelaskan :
Saat pengkajian pasien mengatakan tidak tahu mengapa ia ada di RSJ Bangli.
Masalah Keperawatan : Tidak ada.
VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1. Kemampuan klien memenuhi/menyediakan kebutuhan :
a. Makan : Bantuan minimal Bantuan total
b. Keamanan : Bantuan minimal Bantuan total
c. Tempat tinggal : Bantuan minimal Bantuan total
d. Perawatan kesehatan : Bantuan minimal Bantuan total
e. Berpakian / berhias: Bantuan minimal Bantuan total
f. Transportasi : Bantuan minimal Bantuan total
g. Uang : Bantuan minimal Bantuan total
2. Kegiatan hidup sehari-hari
a. Perawatan diri : Bantuan minimal Bantuan total
b. Nutrisi :
-

Apakah anda puas dengan pola makan : ya tidak

Apakah anda memisahkan diri : ya tidak

Frekwensi makan perhari : 3 x sehari

Frekwensi kudapan perhari : 2 x sehari

Nafsu makan : Baik

BB :

Diet khusus : -

c. Tidur
-

Apakah ada masalah ?: ya tidak

Apakah anda merasa segera setelah bangun tidur ? : ya tidak

Apakah ada kebiasaan tidur siang ? : ya tidak

Apa yang menolong anda untuk tidur ? ya tidak

Waktu tidur malam : ya tidak

3. Kemampuan klien dalam


-

Mengantisipasi kebutuhan sendiri ? : ya tidak

Membuat keputusan berdasarkan keinginan sendiri : ya tidak

Mengatur penggunaan obat ? : ya tidak

Melakukan pemeriksaan kesehatan (Follow up) : ya tidak

4. Klien memiliki sistem pendukung


Keluarga : ya tidak

Teman Sejawat : ya tidak

Profesional/terapis : ya tidak

Kelompok social : ya tidak

5. Apakah klien menikmati saat bekerja, kegiatan yang menghasilkan atau hobi :
ya tidak
Masalah Keperawatan :
VIII. MEKANISME KOPING
Adaptif
Bicara dengan orang lain

Maladaptif
Minum alcohol

Mampu menyelesaikan masalah Relaksaksi lambat berlebih


Teknik relaksasi
Aktivitas konstruktif
Olahraga
Lainnya

Berkerja berlebihan
Menghindar
Mencederai diri
Lainnya

Alasan :
Pasien mengatakan saat mengalami masalah hanya berdiam diri saja.

Masalah Keperawatan : Koping Individu Tidak Efektif


IX.

MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


Masalah dengan dukungan kelompok :
Diruangan pasien mengatakan tidak ada masalah namun pasien tampak lebih sering
berdiam diri dikamar dan hanya sesekali berbincang dengan teman-temannya.
Masalah dengan lingkungan :
Pasien mengatakan hubungan dengan lingkungan sekitarnya baik. Pasien tidak
mengalami masalah dengan lingkungan diruangan namun pasien tampak lebih sering
berdiam diri dikamar.
Masalah dengan pendidikan:
Tidak ada masalah.
Masalah dengan pekerjaan:
Tidak ada masalah, sebelumnya pasien mengatakan bekerja sebagai parekan atau
pengabdi di griya.
Masalah dengan perumahan :
Pasien mengatakan rumahnya dirobohkan setelah pasien masuk RSJ.
Masalah dengan ekonomi :
Pasien mengatakan ekonominya sangat kurang.
Masalah dengan pelayanan kesehatan :
Pasien mengatakan kurang menyukai makanan dirumah sakit.
Masalah lainnya :
Pasien mengatakan merndukan rumahnya.

X.

PENGETAHUAN KURANG TENTANG :


Penyakit jiwa
Faktor presipitasi
Koping
Lainnya
Sistem pendukung
Penyakit fisik
Obat-obatan
Masalah Keperawatan : Tidak ada.

XI.

ASPEK MEDIK
-

Diagnosa medik : Skizofrenia Hubefrenik, episode depresi sedang tanpa gejala


somatik.

Diagnosis multiaxial :

Axis I : Skizofrenia Hubefrenik


Axis II : Gangguan Kepribadian Skizoid
Axis III: Tidak ada diagnosa
Axis IV: Masalah psikososial dan lingkungan lain
Axis V : GAF 30-21

XII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


Data

Masalah Keperawatan

Subyektif :
Pasien

mengatakan

saat

ini

hanya

memasrahkan diri..
Obyektif :
-

Pasien terlihat tidak bersemangat.

Pasien lebih sering sendiri dan jarang

Harga Diri Rendah

bicara dengan pasien lain.


-

Kontak mata kurang.

Lebih sering menunduk.

Cara bicara lambat dan nada suara

lemah.
Subyektif :
-

Pasien mengatakan dirinya tidak


terlalu bergaul dengan pasien lain.

Pasien mengatakan jarang bicara


dengan pasien lain dan lebih suka
berdiam diri di kamar daripada berada di

Kerusakan Interaksi Sosial

luar.
Obyektif :
Pasien lebih sering sendiri dan jarang bicara
dengan pasien lain.
Subyektif :
Pasien mengatakan saat mengalami masalah

Koping Individu Tidak Efektif

hanya berdiam diri saja..


Obyektif :
Pasien sering berdiam diri dan jarang
mengobrol dengan teman-temannya.

POHON MASALAH
Isolasi sosial

Akibat

Harga diri rendah

Core problem

Koping individu tidak

Penyebab

efektif
XIII. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Harga Diri Rendah.

Bangli
Mahasiswa

()

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA


DI UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI BALI
DI RUANG DHARMAWANGSA
TANGGAL 18-23 MEI 2015
Hari/
Tanggal /

Harga

20 Mei

rendah.

Pukul
15.00

Tujuan

Keperawatan

Jam
Rabu,
2015

Rencana Tindakan Keperawatan


Kriteria Evaluasi
Tindakan Keperawatan

Diagnosa

diri TUM :
Klien

dapat

berhubungan
orang

Rasional

lain

dengan
secara

optimal.

WITA
TUK 1 :
Klien dapat
hubungan
percaya.

Setelah

dilakukan SP 1
1. Bina
hubungan
saling
tindakan keperawatan
saling
percaya
dengan
selama 1 x 15 menit,
mengguankan
prinsip
diharapkan
pasien
komunikasi terapeutik :
dapat menunjukkan :
a. Sapa klien dengan nama
Ekpresi wajah
baik verbal maupun non
bersahabat
Menunjukan
verbal.
b. Perkenalkan diri dengan
rasa senang

membina

Hubungan saling percaya


merupakan
hubungan
selanjutnya.

dasar

untuk

interaksi

Ada

kontak

mata
Mau

berjabat

tangan
Mau

klien

dan

nama

panggilan yang disukai


klien.
d. Jelaskan

menyebutkan
-

nama
Mau menjawab

salam
Mau

duduk

berdampingan
-

sopan.
c. Tanyakan nama lengkap

dengan perawat
Mau

tujuan

pertemuan.
e. Jujur dan menepati janji.
f. Tunjukan sikap empati
dan menerima klien apa
adanya.
g. Berikan

perhatian

kepada klien.

mengutarakan
masalah

yang

dihadapi
TUK 2 :
Setelah
dilakukan SP 2
Klien
dapat
1. Diskusikan kemampuan dan
tindakan keperawatan
mengidentifikasi
aspek positif yang dimiliki
selama 1 x 15 menit,
kemampuan dan aspek
klien.
diharapkan
pasien
2. Setiap
bertemu
klien
positif
yang
dapat menunjukkan :
dihindarkan dari memberi
dimilikinya.
Klien
dapat
penilaian negatif.
menyebutkan
aspek
3. Berikan
pujian
yang
positif
dan
realistik dan hindarkan

Diskusikan

tingkat

kemampuan klien seperti


menilai

realitas,

kontrol

diri atau integritas ego


diperlukan sebagai dasar
asuhan

keperawatannya,

reinforcement positif akan

kemampuan

yang

dimiliki klien.

memberi

penilaian

yang meningkatkan harga diri

negatif.

klien, dan pujian yang


realistik

tidak

menyebabkan

klien

melakukan kegiatan hanya


karena ingin mendapatkan
pujian.
TUK 3 :
Klien dapat
kemampuan
digunakan.

Setelah

dilakukan SP 3
menilai
1. Diskusikan
kemampuan
tindakan keperawatan
yang
yang
dapat
digunakan
selama 1 x 15 menit,
selama sakit.
diharapkan
pasien
2. Diskusikan
kemampuan
dapat menunjukkan :
yang dapat dilanjutkan di
Klien
menilai
rumah sakit.
kemampuan
yang
dapat
RS.

digunakan

di

Keterbukaan

dan

pengertian

tentang

kemampuan yang dimiliki


adalah

prasarat

berubah.

untuk

Pengertian

tentang kemampuan yang


masih

dimiliki

memotivasi

untuk

mempertahankan
penggunaannya.

klien
tetap

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA


DI UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI BALI
DI RUANG DHARMAWANGSA
TANGGAL 18-23 MEI 2015
Evaluasi Proses :
No.
1.

Hari /

No.

Tgl / Jam

SP

Rabu, 20
Mei 2015
Pukul
15.00
WITA

Tindakan Keperawatan

Respon Pasien

S:
Selamat sore Pak
Nggih
Perkenalkan Pak, nama saya NMSW,
Saya WS
panggilannya K. Nama bapak siapa?
Hari ini saya jaga sore, boleh kita Nggih, boleh
mengobrol sebentar pak?
Oh iya bapak darimana asalnya?
Kalau saya dari Negara pak, bapak

Saya dari Penebel, Tabanan


pernah kesana?
Iya. Sya punya keponakan disana. Dia seorang
Usia bapak berapa?
Bapak sudah berapa lama disini guru

Saya lahir tahun 1965


pak?
Sebelumnya pernah dibawa kesini? Sudah sebulan
Siapa yang membawa kesini?
Bapak punya saudara?
Di rumah bapak tinggal dengan Tidak pernah

siapa?
Ratu aji. Dia petugas
Bapak tahu tidak mengapa bapak

Paraf

dibawa kesini?
Tidak. Saya anak tunggal
Nah pak, sepertinya kita sudah lama
Sendiri. Dulu bersama ibu, tapi ibu sudah
mengobrol. Bagaiman kalau bapak meninggal
istirahat

sekarang?

mengbrol

tentang

kelebihan

dan

Nanti

kita Tidka tahu


mengobrol lagi ya pak. Nanti kita
keluarga

kekurangan

serta Nggih
yang

dimiliki?
Bapak nanti mau mengobrol dimana?
Kalau disini lagi tidak apa-apa?

Iya, disini tidak apa-apa


O:
-

Pasien mau mebalas salam dan berjabat


tangan

Ada kontak mata walau sesekali berpaling

Ekspresi wajah relatif tenang

Sedikit lambat dalam berbicara dan nada


suara lemah

Mau duduk berdampingan dengan perawat

A:
BHSP tercapai
P:
Pertahankan kondisi pasien.

2.

Rabu,
20 Mei
2015
Pukul
18.00
WITA.

SP 2
S:
Selamat sore pak S, masih ingat
Iya. Selamat sore. Saya ingat
dengan saya?
Bagaimana
perasaan
bapak
Nggih baik
sekarang?
Tadi bapak sudah berjanji akan
bercerita

tentang

keluarga

serta Iya

kemampuan dan kegiatan yang pernah


bapak lakukan. Apa bapak bersedia?
Mau berapa lama mengobrol? Kalau
15 menit bagaimana? Dari pukul 18.00 Nggih
sampai 18.15 WITA?
Mari pak, kita mengobrol di depan
kamar bapak
Nggih
Sebelumnya bapak bekerja?
Kalau ada waktu disini biasanya
melakukan apa?

Saya bekerja sebagai parekan

Kalau disini, saat ada waktu luang Tidak ada. Hanya berdiam diri saja
apa yang bapak kerjakan?
Bapak lebih sering di luar atau di Tidak ada
dalam ruangan?
Di dalam ruangan apa yang bapak
Di dalam ruangan
biasanya lakukan?
Mengapa bapak tidak jalan-jalan saja
Tidak ada. Hanya berdiam diri saja
di luar ruangan?
Kenapa malas pak? Kan di luar lebih
segar
Hanya malas saja
Tidak apa-apa kalau bapak memang
lebih nyaman di dalam ruangan. Tapi

Iya

kalau bapak bisa mengobrol dengan


yang lain dan keluar ruangan kan

Nggih

mungkin lebih menyenangkan pak?


Nanti coba mengobrol pak ya?
Nggih, bagus sekali kalau bapak mau
mencoba
Pak bseok saya jaga pagi, besok kita
mengobrol lagi ya?
Nggih
Besok kita diskusi tentang kegiatan
yang biasa bapak lakukan di rumah
dan disini pak ya?
Besok kita mengobrol jam 10.30 pagi Nggih, nggih

sampai 10.45 bagaimana?


Iya
Kita mengbrol dimana? Kalau disini
lagi bagaimana?
Nah, sekarang selamat beristirahat ya
pak

Iya, boleh
Iya, disini boleh
Iya, suksma
O:
-

Pasien

tidak

terlalu

kooperatif

dalam

menjawab.
-

Pasien terlihat sedikit senang saat perawat


memujinya.

A:
SP2 P1 belum tercapai.
P:
Lanjutkan intervensi SP2 P1.

Kamis, 21
Mei 2015
Pukul
10.30
WITA

S:
Halo selamat pagi pak S, masih ingat

Nggih, SW nggih?
dengan saya?
Bagimana kabar baak sekarang?
Bagus itu pak. Oh iya kemarin kan Sudah semakin membaik
kita sudah janji mau mengobrol lagi. Nggih, nggih
Bapak bersedia?
Pak, kalau pagi biasanya bangun
berapa disini?
Jam 6 pagi
Paginya bapak mandi?
Iya pak, airnya memang dingin. Tapi
Iya mandi. Airnya dingin
bagus kan segar badannya jadinya
Kalau makan disini biasa?
Iya
Minum obat rajin?
Pak, selain mandi dan makan, apa
Iya, biasa
yang biasa bapak lakukan disini?
Kalau menyapu dan membersihkan Iya, selalu minum obat
Tidak ada?
tempat tidur?
Biasanya di rumah mengerjakan apa?
Mempunyai hobi mungkin?
Tidak pernah disini
Kalau kegiatan rumah yang biasa
dilakukan disini bagimana pak?
Tidak, tidak ada. Hanya diam saja. Kalau makan
Jadi begitu. Oh iya, sepertinya kita
biasanya saya nunas
sudah lama mengobrol, saya permisi
Tidak ada
ya pak. Bapak silahkan melanjutkan

kegiatan bapak. Sebentar lagi mungkin Nggih, terimakasih


dipanggil

untuk

rehabilitasi

oleh

dokter. Nggih saya permisi pak

O:
Pasien mulai kooperatif.
A:
SP3 P1 dan P2 belum tercapai.
P:
Lanjutkan intervensi SP3 P1 dan P2.
Evaluasi Hasil :
Hari/ Tanggal/
Jam
Kamis, 21 Mei

Diagnosa Keperawatan
Harga diri rendah.

Evaluasi
S : Pasien mengatakan namanya WS, lahir tahun 1965, asal dari Tabanan

2015

O : Pasien mau menjabat tangan dan duduk berdampingan dengan

Pukul. 13.00

perawat

WITA

A : SP1 P1 tercapai.
P : Pertahankan kondisi pasien.

Kamis, 21 Mei

Harga diri rendah.

S : Pasien mengatakan biasanya tidak melakukan apa-apa

2015

O : Pasien tidak terlalu kooperatif dalam menjawab.

Pukul. 13.00

Pasien terlihat sedikit senang saat perawat memujinya.

WITA

A : SP2 P1 belum tercapai.


P : Lanjutkan intervensi SP2 P1.

Kamis, 21 Mei

Harga diri rendah.

S : Pasien mengatakan tidak pernah mengepel atau menyapu sejak masuk

2015

RSJ. Pasien mengatkan tidak punya hobi dan tidak melakukan apapun di

Pukul. 13.00

rumah.

WITA

O : Pasien mulai kooperatif


A : SP3 P1 dan P2 belum tercapai.
P : Lanjutkan intervensi SP3 P1 dan P2.

You might also like