You are on page 1of 3

GANGGUAN REFRAKSI PADA MATA

dr Paulus M. , SpM (bahan UAS)

MIOPIA
Def : Sinar sejajar dibias di depan retina (mata istirahat)
Jenis-jenis myopia :
1. Axial : sumbu bola mata panjang
2. Refraksi : indeks bias media terlalu kuat
3. Curvatura : kelengkungan kornea dan lensa terlalu cembung
4. Posisi lensa : lebih ke depan (post-op glaukoma)
Berdasarkan dioptri :
1. Sangat ringan : < 1,00 Dioptri
2. Ringan
: 1-3 Dioptri
3. Sedang
: 3-5 Dioptri
4. Tinggi
: 6-10 Dioptri
5. Sangat tinggi : > 10 Dioptri
Secara klinis : patologi
Simplex :
tidak ada perubahan di fundus
Miopia retina
< 6 Dioptri
Patologik (degeneratif/ maligna progresif) :
perubahan fundus progresif
6 Dioptri
Gejala-gejala miopia :
1. melihat jauh kabur
2. sakit kepala (jarang)
3. sering memincingkan mata (pin hole effect)
4. orang myopia biasanya suka baca (melihat/baca jarak dekat)
5. Asthenopia (oleh karena konvergensi berlebih : asthenovergensi)
Sebab-sebab miopia :
Malnutrisi
Obesitas
Gangguan endocrine
Allergy
Posture
Herediter
Lighting / pencahayaan
Koreksi kacamata berlebihan
Tidak terlalu cukup memakai kacamata ( contohnya miopi 1 Dioptri tetapi lensa
kacamata yg dipakai hanya berkekuatan Dioptri).
Mempekerjakan mata jarak dekat berlebihan (ex membaca sambil tidur2an, membaca
di perjalanan )

Edited by Sak Liung, cdr

HIPERMETROPI
Def : sinar sejajar dibias di belakang retina ( pada mata istirahat)
Jenis-jenis hipermetrop
1. Axial : sumbu bola mata terlalu pendek
2. Refraksi : indeks bias media yang kurang
3. Curvatura : kelengkungan kornea dan lensa yang lebih lemah/datar
4. Perubahan posisi lensa : lensa lebih ke posterior
Gejala-gejala hipermetrop :
Penglihatan jauh baru terganggu kalau 3 Dioptri
Penglihatan dekat kabur
Sakit kepala frontal (baca)
Asthenopia (melihat film)
Sensitif terhadap cahaya (fotofobia)
Spasme akomodasi
Crossing eye / Diplopia binokuler (jarang)
Esoforia (mata bergulir lebih ke dalam krn kelemahan otot-otot bola mata
juling yang tidak manifes, dimana terlihat bila mata ditutup dan dibuka
secara tiba-tiba maka kelihatan juling ke arah hidung)
Berdasarkan klinis dapat dibagi :
1. Latent : dapat dikoreksi dengan akomodasi (digunakan dengan sikloplegia;
ditetesi Sulfas atropin akomodasi hilang)
2. Manifest : gangguan dapat dikoreksi dengan lensa cembung (+) / tanpa
sikloplegia) ; dibagi 2 :
Absolut : bagian yang tidak dapat diatasi dengan akomodasi
Fakultatif : dapat dikoreksi dengan akomodasi & relaksasi
3. Totalis : latent + manifest (harus dengan sikloplegik)

ASTIGMATISMA
Def : Sinar datang dibias pada satu titik
Jenisa astigmatisma :
1. Astigmatismea hypermetrop simpleks
2. Astigmatisme myopi simpleks
3. Astigmatisma hypermetropi kompleks
4. Astigmatisme myopi kompleks
5. Astigmatisme mixtus (cahaya jatuh satu di depan dan satu di belakang retina)
Gejala-gejala astigmatisma :
Penglihatan kabur / berbauang
Sakit kepala
Miring-miring kepala (menolehkan kepala
Seperti pada miopi agak memincingkan mata (kelpoak agak tertutup)
Membaca dekat miopi
Bentuk-bentuk astigmatisma :
1. regular : bisa dikoreksi dengan lensa silinder
2. irreguler : tidak bisa dikoreksi dengan lensa silinder
3. obliq : garis meridian horizontal dan vertikal membentuk sudut > 20
4. simetri : kedua meridian simetri
5. asimetri : berpotongan tidak simetris

Edited by Sak Liung, cdr

6. with the rule : VW (Siny C- ax 180


C+ ax 90
7. against the rule : HP C -90 C+180
Gejala-gejala :
Kabur baca dekat (layar terlalu pendek)
Tidak mampu kerja dekat
Butuh lampu lebih terang untuk baca
Lebih suka baca pagi dan sore (akomodasi lebih bagus sedikit waktu pagi)

PRESBIOPIA
Def : terganggunya akomodasi sebagai keadaan yang normal akibat pertambahan usia
Ssd 40 thn
Biasanya 44/45 thn
Presbiopia precock : presbiopia yg terjadi lebih awal (38 thn) karena biasanya sesudah
usia 40 thn.

Edited by Sak Liung, cdr

You might also like