Professional Documents
Culture Documents
1. Asfiksi
Asfiksi adalah gangguan dalam pengangkutan oksigen (O2) ke jaringan
tubuh yang disebabkan terganggunya fungsi paru-paru, pembuluh darah, ataupun
jaringan tubuh. Misalnya alveolus yang terisi air karena seseorang tenggelam.
Pada orang yang tenggelam, alveolusnya terisi air sehingga difusi oksigen
sangat sedikit bahkan tidak ada sama sekali sehingga mengakibatkan orang
tersebut shock dan pernapasannya dapat terhenti. Orang seperti itu dapat ditolong
dengan mengeluarkan air dari saluran pernapasannya dan melakukan pernapasan
buatan.
a. Penyebab Asfiksi
1) Adanya bakteri Diplococcus pneumonia sehingga alveolus terisi oleh
cairan limfe
2) Adanya gas racun karbonmonoksida (CO) yang memiliki daya ikat
terhadap hemoglobin jauh lebih besar dari pada Oksigen (O2). Akibatnya
tubuh kekurangan oksigen yang diperlukan untuk proses oksidasi zat
makanan.
b. Akibat Asfiksi
1) Pernafasan makin cepat untuk memenuhi kekurangan oksigen.
2) kulit tampak semakin pucat atau biru.
2. Bronkitis
Bronkitis adalah peradangan yang terjadi pada pipa bronchial. Pipa
bronchial ini berfungsi menyalurkan udara dari dan menuju jantung. Ada dua tipe
penyakit bronkitis yaitu Bronchitis akut dan Bronchitis kronis.
Kondisi yang umum dari kondisi bronchitis akut sering kali berkembang
dari pilek maupun infeksi pernapasan lainnya. Bronchitis akut biasanya membaik
dalam beberapa hari tanpa menyisakan efek, meskipun anda dapat terus batuk
dalam beberapa minggu.
Sedangkan
adalah
kondisi
kondisi
ini
bronchitis
yang
adalah
lebih
iritasi
kronis
serius,
atau
3)
4)
5)
6)
7)
tetap ada dalam beberapa minggu setelah bronchitis sembuh. Bagaimanapun gejala
bronchitis dapat membingungkan. Anda dapat tidak memiliki lendir ketika anda
mengalami bronchitis, dan anak-anak sering menelan lendir tersebut sehingga orang
tua mungkin tidak dapat mengetahuinya. Ada dapat mengalami bronchitis kronis
tanpa mengalami bronchitis akut terlebih dahulu. Serta banyak perokok yang harus
membersihkan lendir pada tenggorokannya pada pagi hari ketika bangun dari tidur,
yang jika hal ini berlanjut lebih dari tiga bulan maka mungkin ia mengalami
bronchitis kronis.
Jika anda mengalami bronchitis kronis, peradangan dalam jangka waktu lama
menyebabkan pipa bronchila terluka dan memproduksi terlalu banyak lendir. Lama
kelamaan dinding pipa bronchial akan menebal dan jalan napas anda dapat terluka.
Tanda dan gejala bronchitis kronis juga dapat berupa:
Batuk yang memburuk pada pagi hari dan pada cuaca lembab
Sering mengalami infeksi pernapasan (seperti pilek dan flu) dengan batuk
berdahak yang memburuk
Jika anda mengalami bronchitis kronis, anda dapat memiliki periode dimana
tanda dan gejala akan memburuk. Pada saat itu anda dapat memiliki bronchitis akut
yang berlapis baik karena bakteri maupun virus sebagai tambahan pada bronchitis
kronis anda.
b. Penyebab Penyakit Bronchitis
1) Bronchitis akut.
kondisi
ini
dikenal
dengan
nama
2)
Daya tahan tubuh yang lemah, dapat karena baru sembuh dari
sakit atau kondisi lain yang membuat daya tahan tubuh menjadi lemah
3)
4)
3. Pleuritis
Pleuritis merupakan peradangan dari lapisan sekeliling paru paru (pleura)
disebabkan penumpukan cairan dalam rongga pleura, selain cairan dapat pula
terjadi karena penumpukan pus atau darah.pleuritis dapat juga disebut sebagai
komplikasi dari efusi pleura atau penyakit pada efusi pleura. Pleurisi terjadi jika
suatu penyebab (biasanya virus atau bakteri) mengiritasi pleura, sehingga terjadi
peradangan.
Bila disertai dengan penimbunan cairan di rongga pleura maka disebut
efusi pleura tetapi bila tidak terjadi penimbunan cairan di rongga pleura, maka
disebut pleurisi kering.
Setelah terjadi peradangan, pleura bisa kembali normal atau terjadi
perlengketan.
Pleuritis terbagi atas 2 macam yaitu:
a. Pleuritis kering (frbrosa):
Yaitu peradangan pada pleura tanpa atau hanya sedikit pengeluaran cairan
b. Pleuritis basah(serofibrosa)
Yaitu terjadinya penimbuhan cairan di ruang pleura disebut juga dengan
pleura efusi cairan yang berisi di pleura dapat berupa exudat dan transudat.
Pleura tersusun dari dua lapisan dari jaringan lapisan yang tipis. Lapisan
yang melindungi paru (visceral pleura) dan parietal pleura yang melindungi
5
dinding dalam dari dada dilumasi oleh cairan pleural. Normalya, disana ada kirakira 10-20 ml cairan yang bening yang bekerja sebagai pelumas antara lapisanlapisan ini. Cairan ini secara terus menerus diserap dan digantikan, terutama
melaui lapisan bagian luar dari pleura. Tekanan didalam pleura adalah negatif
(seperti dalam penghisapan) dan menjadi bahkan lebih negatif selama
penghisapan (bernapas masuk). Tekanan menjadi kurang negatif selama
penghembusan (bernapas keluar). Oleh karenanya, ruang diantara dua lapisan
dari pleura selalu mempunyai tekanan negatif. Introduksi dari udara (tekanan
positif) kedalam ruang (seperti dari luka pisau) akan berakibat pada
mengempisnya paru. Serat serat nyeri dari paru berlokasi pada pleura.Ketika
jaringan ini meradang itu berakibat pada nyeri yang tajam pada dada yang
memburuk dengan nafas atau pleurisy.
a. Penyebab
Pleurisy dapat disebabkan oleh kondisi-kondisi berikut :
1) Infeksi-infeksi : bakteri-bakteri (termasuk yang menyebabkan tuberculosis),
jamur-jamur, parasit-parasit, atau virus-virus.
2) Kimia-kimia yang terhisap aatu senyawa-senyawa beracun : paparan pada
beberapa agen-agenpembersih seperti ammonia.
3) Penyakit-penyakit vaskular kolagen : lupus,rheumatoid arthritis
4) Kanker-kanker : contohnya penyebaran dari kanker paru atau kanker
payudara ke pleura.
5) Tumor-tumor dari Pleura : seperti mesothelioma atau sarcoma
6) Kemacetan : gagal jantung
7) Trauma : Patahan-patahan rusuk atau iritasidari tabung-tabung dada yang
digunakan untuk mengalirkan udara udara atau cairan dalam rongga pleural
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
pada dada.
Penyebab utamanya adalah:
Pneumonia
Infark paru akibat emboli paru
Kanker
Tuberkulosis
Artritis reumatoid
Lupus eritematosus sistemik
Infeksi parasit (misalnya amuba)
8) Pankreatitis
9) Cedera (misalnya patah tulang iga)
10) Bahan/zat iritatif dari saluran pernafasan atau tempat lain (misalnya abses)
yang sampai ke pleura
11) Reaksi alergi terhadap obat-obatan seperti hidralazin, prokainamid,
isoniazid, fenitoin, klorpromazin.
b. Gejala (Syntom)
1) Nyeri pada dada yang diperburuk oleh bernapas
2) Sesak Napas
3) Perasaan "ditikam"
Gejala yang paling sering ditemukan adalah nyeri dada, yang biasanya muncul
secara tiba-tiba. nyeri bervariasi, mulai dari rasa tidak enak sampai nyeri yang
tajam dan menusuk. Nyeri bisa dirasakan hanya pada saat bernafas dalam atau
batuk, atau bisa juga dirasakan terus menerus, tapi bertambah hebat bila bernafas
dalam dan batuk. Nyeri merupakan akibat dari peradangan pada lapisan pleura
sebelah luar dan biasanya dirasakan di dinding dada tepat di daerah yang
mengalami peradangan. Tetapi nyeri juga bisa dirasakan atau hanya timbul di
perut atau leher dan bahu sebagai suatu penjalaran nyeri (referred
pain).Pernafasan bisa cepat dan dangkal karena menarik nafas dalam
menimbulkan nyeri, gerakan otot pada daerah yang terkena akan berkurang bila
dibandingkan
dengan
gerakan
otot
pada
daerah
yang
sehat.
Jika cairan tertimbun dalam jumlah yang besar, maka akan terjadi pemisahan
lapisan pleura sehingga nyerinya hilang. Cairan dalam jumlah yang besar
menyebabkan penderita mengalami kesulitan dalam mengembangkan paruparunya pada saat bernafas sehingga terjadi gawat pernafasan.
4. Tuberkulosis (TBC)
Merupakan penyakit paru-paru yang disebabkan oleh Mycobacterium
tuberculosis. Bakteri tersebut menimbulkan bintil-bintil pada dinding alveolus.
Jika penyakit ini menyerang dan dibiarkan semakin luas, dapat menyebabkan sel-
sel paru-paru mati. Akibatnya paru-paru akan kuncup atau mengecil. Hal tersebut
menyebabkan para penderita TBC napasnya sering terengah-engah.
a. Gejala sistemik/umum
1) Demam tidak terlalu
berlangsung
malam
hari
lama,
tinggi
biasanya
disertai
keringat
yang
dirasakan
malam.
5. Pneumonia
Pneumonia adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus atau bakteri
patogen pada alveolus yang mengakibatkan radang paru-paru. Biasanya alveoli
berisi cariran dan sel darah merah.
Penyebab penyakit Pneumonia antara lain :
a. Bakteri ( paling sering menyebabkan Pneumonia pada dewasa ) :
b. Streptococcus pneumonia
c. Staphylococcus aureus
d. Legionella
e. Hemophilus influenza
f. Virus : Virus influenza, chicken-pox ( cacar air)
g. Organism mirip bakteri : Mycoplasma pneumonia ( terutama pada anak-anak
dan dewasa muda )
h. Jamur tertentu
Gejala penyakit Pneumonia antara lain :
a. batuk, sakit dada, demam, dan kesulitan bernafas batuk berdahak
(dahaknya seperti lendir, kehijauan atau seperti nanah)
b. nyeri dada (bisa tajam atau tumpul dan bertambah hebat jika penderita
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
menjalani
pemeriksaan
X-ray
(Rongent)
dan
pemeriksaan
sputum.
Vaksin flu
Vaksin Hib (untuk mencegah pneumonia karena Haemophilus influenzae type
b).
6. Penyakit diphteri
Difteri/ Diphteria adalah penyakit infeksi bakteri yang disebabkan oleh
Corynebacterium diphteriae, yang umumnya menyerang membran mukosa yang
melapisi hidung dan tenggorokan serta tonsil. Akibatnya tenggorokan menjadi
terinflamasi dan inflamasi ini dapat menyebar ke kotak suara ( larynx) sehingga
mempersempit saluran pernafasan.
a. Tanda dan Gejala Penyakit Difteri :
1) Ada membran tebal warna abu-abu yang melapisi tenggorokan dan tonsil ( ciri
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
khas )
Sakit tenggorokan dan suara serak
Sakit ketika menelan
Kelenjar getah bening di leher membengkak
Kesulitan bernafas dan nafas cepat
Keluar cairan dari hidung
Demam dan menggigil
Malaise
Tanda dan gejala umumnya muncul 2-5 hari setelah terinfeksi, namun
mungkin juga baru muncul 10 hari kemudian. Penularan penyakit difteri terjadi
melalui tetes udara yang dikeluarkan oleh penderita ketika batuk atau bersin.
Penularan juga dapat terjadi melalui tissue/ sapu tangan atau gelas bekas minum
penderita atau menyentuh luka penderita.
Pada tahap lanjut penyakit difteri dapat menyebabkan nafas berhenti, radang
pada otot jantung dengan gagal jantung atau aritmia dan kelumpuhan syaraf.
Sehingga hampir setiap satu dari sepuluh orang yang menderita penyakit difteri akan
meninggal karenanya.
10
Anak-anak usia kurang dari 5 tahun dan orang tua usia diatas 60 tahun sangat
beresiko tertular penyakit difteri, demikian pula mereka yang tinggal di lingkungan
padat penduduk atau lingkungan yang kurang bersih dan juga mereka yang kurang
gizi dan tidak diimunisasi DTP.
Pencegahan penyakit difteri adalah dengan memberikan imunisasi DTP saat
anak berumur 2, 4, 6, 18 bulan dan 5 tahun. Sedangkan pada usia 10 tahun dan 18
tahun diberikan imunisasi TD ( Toxoid Difteri ) saja. Imunisasi DTP tidak boleh
diberikan kepada anak yang sakit parah dan anak yang menderita penyakit kejang
demam kompleks. Juga tidak boleh diberikan pada anak dengan batuk yang diduga
mungkin sedang menderita batuk rejan. Bila pada suntikan DTP pertama terjadi
reaksi yang berat maka sebaiknya suntikan berikut jangan diberikan DTP lagi
melainkan DT saja (tanpa P). (Prof. DR.A.H. Markum, 2000).
7. Faringitis
Faringtis merupakan radang pada faring sehingga timbul rasa nyeri pada
waktu menelan makanan.
Gejala Faringtis :
a. sakit pada tenggorokan
b. tenggorokan terasa tersumbat secara konstan
c. sakit dan terasa sukar saat menelan, menelan ludah biasanya lebih sakit
daripada menelan makanan.
d. Suara menjadi serak dan menjadi batuk
e. Mulut berbau kurang sedap
f. Demam, sakit kepala, sakit pada otot dan sendi, dan keluar ingus.
Beberapa pencegahan dan perawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi
radang tenggorokan antara lain :
cukup beristirahat
berkumur dengan air garam hangat beberapa kali sehari
bagi perokok harus berhenti merokok
11
8. Tonsilitis
Penyakit amandel atau radang amandel dikenal dalam dunia medis
dengan istilah tonsilitis atau radang tonsil. Merupakan penyakit tenggorokan
yang umumnya menyerang anak-anak usia 5 hingga 15 tahun, namun yang
paling sering terjangkiti adalah anak usia antara 3 hingga 7 tahun.
a. Penyebab
Kebanyakan radang amandel yang terjadi pada anak-anak usia sekolah dasar
adalah karena infeksi virus. Kemungkinan virus yang menyebabkannya adalah
virus influenza (flu), dan virus Epstein-Barr (EBV), yang juga menyebabkan
mononucleosis, atau "mono." Beberapa jenis bakteri juga bisa menyebabkan
radang amandel. Bakteri yang paling
umum
menyebabkannya
adalah
disebabkan
tenggorokan
pada
karena
radang
anak-anak
hanya
13
9. Asma
Gangguan pada rongga saluran pernapasan yang diakibatkan oleh
berkontraksinya otot polos pada trakea. Hal ini akan mengakibatkan penderita
sukar bernapas.
a. Gejala Penyakit Asma
Frekuensi dan beratnya serangan asma bervariasi. Beberapa penderita lebih
sering terbebas dari gejala dan hanya mengalami serangan serangan sesak
nafas yang singkat dan ringan, yang terjadi sewaktu-waktu.
Penderita lainnya hampir selalu mengalami batuk dan mengi (bengek) serta
mengalami serangan hebat setelah menderita suatu infeksi virus, olah raga
atau setelah terpapar oleh alergen maupun iritan. Menangis atau tertawa keras
juga bisa menyebabkan timbulnya gejala.
b. Faktor Pencetus Serangan Asma
1) Faktor pada pasien
Aspek genetic
Kemungkinan alergi
Saluran
napas
yang
2)
14
15
Influenza ini biasanya ditularkan melalui udara lewat batuk atau bersin
yang menimbulkan aerosol yang mengandung virus. Penyakit influenza juga bisa
ditularkan melalui kontak langsung dengan tinja burung atau ingus. Aerosol yang
terbawa oleh udarah (airborne aerosols) diduga menimbulkan sebagian besar
infeksi, walaupun jalur penularan mana yang paling berperan dalam penyakit ini
belum jelas benar. Virus influenza dapat diinaktivasi oleh sinar matahari,
disinfektan, dan detejen. Sering mencuci tangan akan mengurangi risiko infeksi
karena virus dapat diinaktivasi dengan sabun.
Berikut Tanda dan Gejala Penyakit Influenza :
Batuk
Hidung tersumbat
Kelelahan
Nyeri kepala
Iritasi Mata
Mata Merah
11. Emfisema
Penyakit Emfisema adalah Penyakit yang menyerang pada bagian paruparu, Sehingga akan membuat penderita mengalami kesulitan dalam bernafas.
Penyakit Efisema disebut juga penyakit paru obstruktif kronik yang
menyebabkan kerusakan pada kantong udara atau kebocoran pada kantong udara
(alveoli) di dalam paru-paru. Kerusakan alveoli akan membuat penderita
kesulitan bernafas, sesak, dan batuk kronis.
16
akan
tubuh
memperburuk
anda.
Untuk
17