You are on page 1of 35

{

FLU BABI
Amaranto Santoso
2007.04.00038

Flu babi atau Swine Flu/Influenza adalah


penyakit saluran pernafasan pada babi, yang
disebabkan virus influenza jenis A.
Virus ini ( type A H1N1) pertama kali di isolasi
dari babi pada tahun 1930.
Penyakit ini sudah bersifat pandemic.
Penyakit ini baru muncul diinformasikan
pertama terjadi di meksiko sejak bulan maret
2009.
Sekitar 1400 orang terjangkit flu babi dan 130
orang diantaranya meninggal.

Overview

Penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus


dari famili Orthomyxoviridae yang terdapat
pada populasi babi.
Bersifat zoonosis (Hewan-Manusia)

Definisi

Flu babi adalah virus pertama kali yang


berhubungan dengan influenza pada manusia
yang menyebabkan flu pandemik pada sekitar
tahun 1918. ( Saat ditemukan babi menderita
flu pada saat yang bersamaan dengan manusia
juga mengalaminya). Identifikasi nya barulah
pada tahun 1930. Selama 60 tahun virus flu
babi dikenal dengan strain H1N1.
1997 dan 2002, Strain baru dengan tiga subtipe
dan lima genotipe baru yang menyebabkan
inffluenza keluar.

Epidemiologi

Epidemiologi

CDC menerima laporan hanya satu s/d dua


kasus flu babi setiap satu s/d dua tahun.
Sejak 2005 desember- februari 2009, 12 kasus
telah dilaporkan.
April 2009 terjadi outbreak.

Epidemiologi

Virus influenza A subtipe H1N1

Cara :
- inhalasi
- kontak langsung
- kontak melalui media yang terkontaminasi

Virus influenza subtipe A yang lain: H1N2,H3N2,


dan H3N1.

Etiologi

Flu atau Influenza ada 2 type yaitu:

Type A: menular pada unggas dan babi.

Type B dan Type C: menular pada manusia.

Influenza-Italia- Pengaruh.

1980 Subtype diidentifikasi menjadi


H1N1,H1N2,H3N1,H2N2.

Etiologi

Famili : Orthomyxoviridae
Mati dengan pemanasan 60 C selama 30 menit atau dengan
menggunakan disinfektan

Virus H1N1

GAMBAR VIRUS SWINE FLU

Maret-April 2009 flu babi mewabah:

Di Mexico membunuh >150 orang dan ribuan terinfeksi.


Di Amerika Serikat siaga
Di ASIA waspada

Epidemiologi

11 Juni 2009 dunia dinyatakan pandemi oleh


WHO : mendeklarasikan strain baru/swine
flu dari origin H1N1 sebagai pandemi.

Di 99 negara dengan 55.867 kasus yang


dilaporkan dan 238 kematian
Termasuk juga di Indonesia

Epidemiologi

Penularan antar babi :

Kontak binatang terinfeksi-belum terinfeksi

Bersentuhnya hidung antar babi

Lewat udara melalui aerosol

Penularan babi-manusia :

Orang yang bekerja/ peternak babi/ orang


dengan paparan yang intens resiko infeksi
zoonotic .

Distribusi penyakit

Jika babi terinfeksi >1 tipe virus dalam 1 waktu


virus saling bermutasi antigenic shift
muncul strain virus baru.

PATOGENESIS

Babi mixing vessel (tempat percampuran


materi genetik virus influenza babi-unggasmanusia)

menghasilkan karakter baru

tertular kepada manusia sekitar


(virus beradaptasi dalam sel-sel saluran
pernafasan manusia)

menular manusia-manusia

PATOGENESIS

Babi epitel saluran pernafasan atas


mempunyai 2 reseptor, yaitu :

2,6 sialic acid untuk virus influenza manusia,


babi
2,3 sialic acid untuk virus influenza unggas

Disinilah kemungkinan besar terjadi


percampuran antara ketiga jenis virus.

Manusia reseptornya :

2,6 sialic acid pada saluran nafas atas (H1N1)


2,3 sialic acid pada saluran nafas bawah
(H5N1)

DEFINISI KASUS FLU H1N1


Kasus flu H1N1 dapat diklasifikasikan menjadi 3, yaitu (Ditjen
Pelayanan Medik, 2009):
Kasus suspek

adalah seseorang dengan gejala infeksi pernafasan akut


(demam 38C), ringan sampai dengan pneumonia, ditambah
salah satu keadaan di bawah ini :
Dalam 7 hari sebelum sakit, pernah kontak dengan
kasus
konfirmasi flu H1N1
Dalam 7 hari sebelum sakit pernah berkunjung ke area yang
terdapat 1 atau lebih kasus konfirmasi flu H1N1

Kasus Probable
Sesorang dengan gejala di atas disertai dengan hasil pemeriksaan
laboratorium positif terhadap influenza A tetapi tidak dapat
diketahui subtypenya dengan menggunakan reagen influenza
musiman, atau seseorang yang meninggal karena penyakit
infeksi saluran nafas akut yang tidak diketahui penyebabnya dan
berhubungan secara epidemiologi ( kontak dalam 7 hari sebelum
onset ) dengan kasus suspek dan konfirmasi.

Kasus Konfirmasi
Seseorang dengan gejala di atas sudah dikonfirmasi laboratorium
Flu H1N1 dengan pemeriksaan satu atau lebih test dibawah ini :
a. Pemeriksaan PCR (+)
b. Kultur Virus
c. Peningkatan 4 kali antibody spesifik Flu H1N1 dengan
Netralisasi tes.

FAKTOR RESIKO
Faktor resiko seseorang terinfeksi virus H1N1 adalah
1. Kontak langsung ( 2 meter ) seperti merawat, berbicara,
bersentuhan dgn pasien suspek, propbable, dan konfirmasi H1N1
2. Orang yang bepergian ke daerah endemis flu H1N1

GEJALA KLINIS
Gejala virus H1N1 pada manusia mirip dengan flu
musiman,seperti:

Demam tinggi (suhu 37,8 C)


Batuk
Pilek
Nyeri Tenggorokan
Nyeri sendi
Diare dan Muntah-muntah atau gangguan saluran cerna
Tidak nafsu makan, letargi

Babi :

Demam, lesu, bersin-bersin, sulit bernafas,


nafsu makan, penurunan berat badan.

Diagnosa

Berdasarkan tanda-tanda klinis H1N1 dibagi menjadi :


1. Kriteria ringan :
Tanpa gejala
Demam tanpa sesak
Batuk pilek, tanpa pneumonia
Tidak ada komorbid ( Misalnya : Asma, Diabetes Mellitus,
PPOK, Obesitas, Kurang gizi )
Usia Muda -> terapi untuk kriteria ringan adalah rawat jalan
dengan pengawasan

2. Kriteria Sedang :
Gejala ringan dengan komorbid
Sesak nafas
Pneumonia
Usia Tua dan Bayi
Hamil
Keluhan mengganggu : Diare, muntah-muntah -> terapi
untuk kriteria sedang adalah rawat di ruang isolasi

3. Kriteria berat :
Pneumonia berat
Gagal Nafas
Sepsis
Shock
Kesadaran Menurun
ARDS ( Acute Respiratory Distress Syndrome )
Kegagalan Multi organ -> terapi untuk kriteria berat adalah
rawat di ICU

Istirahat
Meningkatkan daya tahan tubuh
Antiviral
Antibiotika
Analgesik-antipiretik

Penanganan

PENGOBATAN
Antiviral pada manusia dapat mengurangi gejala yang di
derita penderita( 2 hari dalam perjalanan penyakit lebih
efektif).
- Oseltamivir ( Tamiflu )
- Zanamivir
Perawatan supportif ( kontrol demam, nyeri dan memberikan
cairan rumatan, serta mencari dan merawat adanya infeksi
sekunder)

Terapi bisa dibedakan berdasarkan pembagian klinis


yaitu:
- Kriteri ringan : terapi simptomatis dan edukasi
pasien untuk istirahat di rumah
- Kriteria sedang : Rawat isolasi diberi Oseltamivir 2
x 75 mg
- Kriteria berat : rawat ICU
Oseltamivir 2 x 75 mg
Bila ada infeksi sekunder diberi antibiotika
spektrum luas
Penatalaksanaan sepsis, apabila ditemukan
sepsis

Cuci tangan memakai sabun dengan air bersih sesering


mungkin. Jaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar.
Etika batuk/bersin, tutup hidung dan mulut dengan tissue
dan tisu dibuang di tempat sampah.
Jaga jarak/ kontak dengan orang lain terutama jika terlihat
sakit flu.

Pencegahan

Jangan meludah di sembarang tempat.


Bila mengalami gejala flu, segera ke dokter/
puskesmas/ rumah sakit/ klinik terdekat.
Hindari kontak dengan orang yang berasal
atau baru bepergian dari negara terjangkit.

Pencegahan

TERIMA KASIH

You might also like