You are on page 1of 2

1.

Pemeriksaan Gambar-Gambar Kerja


Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai, kontraktor harus mengadakan pengukuran ulang.
Pengukuran ini dimaksudkan untuk mengecek apakah elevasi-elevasi yang ada dalam gambar
desain masih sesuai dengan kondisi lapangan yang ada.
Selanjutnya hasil pengukuran tersebut diadakan evaluasi, apabila elevasielevasi kondisi
eksisting masih dapat menyiapkan gambar kerja untuk diperiksa oleh konsultan. Tetapi kalau
hasil pengukuran tersebut menunjukan adanya perbedaan yang sangat jauh maka perlu
diadakan review terhadap gambar desain.
Perubahan gambar desain yang dibuat oleh kontraktor selanjutnya diserahkan ke konsultan
untuk diperiksa dan disetujui oleh Pemberi Tugas. Gambar-gambar kerja yang sudah
mendapat persetujuan dari Pemberi Tugas selanjutnya oleh kontraktor dapat digunakan
sebagai dasar untuk pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
2. Pemeriksaan Metoda Kerja Kontraktor
Pada saat kontraktor akan memulai pekerjan di lapangan maka sebelumnya harus
mengajukan request pekerjaan yang dilampiri dengan gambar kerja (shop drawing) dan
metode kerja untuk diperiksa oleh konsultan.
Dari hasil pemeriksaan apabila konsultan menyatakan setuju, maka akan direkomendasikan ke
Pemberi Tugas untuk mendapat persetujuan. Tetapi kalau tidak, maka metode kerja tersebut
harus direvisi kembali oleh kontraktor.

Dari metode kerja yang sudah mendapat persetujuan oleh Pemberi Tugas selanjutnya oleh
kontraktor dapat digunakan sebagai dasar pelaksanaan pekerjaan.
3. Pemeriksaan Mutu Bahan
Semua material yang akan digunakan harus diambil contohnya untuk dilakukan pemeriksaan
di laboratorium, material-material tersebut adalah sebagai berikut :
a. Material tanah untuk keperluan timbunan.
b. Material agregat kasar (split) dan agregat halus (pasir) untuk keperluan pekerjaan lapis
pondasi agregat.
c. Material agregat kasar (split), agregat halus (pasir), semen, cement additive, air, besi
beton, untuk keperluan pembuatan konstruksi beton.
d. Material Beton Ready Mix, join seanlant, joint filler, cat marka, besi tie bar, dowel untuk
keperluan pembuatan konstruksi perkerasan kaku.
e. Material Pipa Schedule 40 API 5L untuk pekerjaan Fuel Hydrant.

Semua hasil pemeriksaan laboratorium harus memenuhi persyaratan yang tercantum dalam
spesifikasi.
4. Pemeriksaan Persiapan Pekerjaan
Pada saat kontraktor akan melaksanakan pekerjaan di lapangan dengan dasar gambar kerja
dan metode kerja yang sudah disetujui oleh Pemberi Tugas, persiapan pekerjaan di lapangan
yang telah dilakukan oleh kontraktor juga harus mendapat pemeriksaan oleh konsultan yang
ditandai dengan pengajuan request kerja oleh kontraktor.
Pemeriksaan persiapan pekerjaan meliputi :
a. Jumlah dan jenis peralatan yang akan digunakan.
b. Jumlah tenaga kerja yang ada.
c. Jumlah material yang akan digunakan.
d. Hasil pengetesan terhadap bahan yang akan digunakan.
e. Sarana pendukung lainnya bila ada.
Apabila persiapan pelaksanaan pekerjaan telah dinyatakan setuju oleh konsultan, maka
selanjutnya pelaksanaan pekerjaan dapat dimulai oleh kontraktor.

You might also like