You are on page 1of 5

LAPORAN INSTRUMENTASI TEKNIK TUTUP COLOSTOMY

DENGAN POST COLOSTOMY E.C MALFORMASI ANOREKTAL + POST


PSARP
DI BAGIAN COT: OK 1/INSTALASI BEDAH ANAK
RSUP. DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR

Muh. Adi Fitrah


C12108279

CI Institusi

CI Lahan

(____________________)
(____________________)

PROFESI KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2012

INSTRUMENTASI TEKNIK TUTUP COLOSTOMY


A. Informasi Umum
An. M, jenis kelamin laki-laki, usia 1 tahun 6 bulan yang dirawat di
Ruang Palem Atas/B2 kamar 1 dengan diagnosa medis Post colostomy e.c
Malformasi anorektal + Post PSARP, masuk COT RSUP Dr. Wahidin
Sudirohusodo pada tanggal 28 Mei 2012 pukul 10.00 Wita, dengan rencana
tindakan operasi Tutup colostomy.
B. Laporan Instrumentasi Teknik
1. Pengertian
Instrumentasi teknik pada operasi tutup colostomy merupakan
suatu teknik atau prosedur menyiapkan instrumen dalam keadaan steril
serta peralatan penunjang lainnya untuk suatu tindakan tutup colostomy.
Operasi tutup colostomy/stoma merupakan prosedur pembedahan yang
dilakukan

untuk

menutup

colostomy/

ileostomy

berdasarkan

kemungkinan dilakukan penutupan.


2. Tujuan
a. Memperlancar jalannya operasi.
b. Dapat menyiapkan dan mengatur instrumen secara sistematis di
meja mayo/meja instrumen.
c. Dapat menjaga dan mempertahankan alat instrumen tetap steril
selama operasi.
3. Persiapan Klien
Pada pukul 10.00 Wita, Klien tiba di COT, kemudian serah terima
petugas

ruangan.

Informed

consent

telah

ditandatangani,

gelang

identitas terpasang ditangan kanan, klien dipuasakan sejak pukul 24.00


Wita. Baju klien diganti dengan baju operasi dan diambulasi ke ruang
premedikasi.
Pada pukul 10.40 Wita, klien diambulasi ke ruang OK 1 (Bedah
anak). Operasi dimulai pada pukul 11.15 Wita.
4. Persiapan Ruang Operasi
a. Meja mayo/meja instrumen

: 3 unit

b. Meja operasi

: 1 unit

c. Kursi/tempat duduk operator

: 1 unit

d. Surgical Light

: 1 unit

e. Standar Infus

: 1 unit

f.

: 1 unit

Mesin couter

g. Tempat sampah medis dan non medis

: masing-masing 1 unit

h. Peralatan anestesi dan obat-obatan.


5. Persiapan Instrumen
a. Instrumen dasar
1) Kom
2) Nierbekken
3) Pinset anatomis
4) Pinset chirurgis
5) Hak kecil
6) Tupper tang
7) Gunting jaringan
8) Gunting benang
9) Scalpel no.3,4
10)

:
:
:
:
:
:
:
:
:

1
1
5
3
4
3
3
1
2

buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah

Needle holder

: 4

buah
11)
12)

Duk klem
Hand switch couter

13)

: 1 buah
Canula suction

: 1

buah
14)

Selang suction

: 1

buah
15)

Klem arteri kecil

: 6

buah
16)

Klem arteri bengkok

: 6 buah
17)
Bak alat
b. Bahan penunjang operasi
1) Steril
a) Kasa steril
b) Benang
c) Pisau bedah (blade)
d) Needle no. 4/0
e) Gloves steril no. 7,5
f) Spoit 3 cc
g) Plester Lomatule steril
h) Folley catheter no.6
i) NaCl 0,9%
j) Aquades 25 cc
k) Alcohol 100 cc
l) Betadine 150 cc
m) Urine bag
2) Non steril, berupa plester Hipafix.
c. Linen steril

: 5 buah

: 1 buah

Satu set linen steril yang terdiri dari :


1) Gaun/Jas operasi

: 4 pasang

2) Doek kecil

: 4 pasang

3) Doek besar tanpa lubang

: 2 pasang
2

4) Doek besar berlubang

: 1 pasang

5) Waslap
: 4 pasang
6. Cara Kerja
a. Intraoperatif
1) Klien terbaring dalam posisi supine di bawah pengaruh anestesi
umum
2) Perawat

instrumen

dan

menggunakan larutan

operator

mencuci

tangan

dengan

(Clorhexidine Gluconate 4 %), kemudian

dikeringkan dengan waslap steril dan memakai jas operasi serta


glove steril. Perawat sirkuler membantu mengikat jas operasi.
3) Perawat instrumen menyiapkan alat-alat di meja mayo dan meja
instrumen secara sistematis sesuai kebutuhan.
4) Melakukan disinfeksi area operasi (pada stoma dan area sekitar)
dengan

menggunakan klem tupper tang untuk memegang kasa

steril yang telah di basahi dengan larutan betadine yang disiapkan


pada com steril.
5) Menyiapkan drapping dengan 3 doek kecil dengan 1 doek besar
untuk mempersempit lapangan operasi.
6) Perawat instrumen mendekatkan alat-alat instrumen ke meja
operasi, dan menginformasikan kepada operator bahwa operasi
siap dimulai.
7) Melakukan insisi dan membebaskan stoma distal dan proksimal
secara tajam dari jaringan sekitarnya.
8) Mengidentifikasi kolon, tampak kolon distal dengan lumennya
kesan normal. Diputuskan dilakukan anastomosis dengan kolon
proksimal end to end.
9) Dilakukan reseksi kedua

punctum

dan

dilakukan

prosedur

anastomosis end to end.


10)
Evaluasi dan kontrol perdarahan.
11)
Mengirigasi cavum abdomen dengan NaCl
0,9% hingga kesan bersih dan mengabsorbsi dengan suction.
12)
Memberikan larutan betadine dan menjahit
luka dengan needle no. 4/0 lapis demi lapis.
13)
Menutup luka operasi dengan plester lomatul
steril.
14)
b. Postoperatif
1) Pada pukul
dipindahkan

Operasi selesai.
13.00
ke

Wita,
recovery

operasi

selesai.

room/ruang

Pasien

kemudian

pemulihan

untuk

mendapatkan instruksi/perawatan lanjut.


2) Kesadaran baik (CM), TD 128/84 mmHg, Nadi 84x/menit, Respirasi
25x/menit, Suhu 36,7 oC.

3) Pada pukul 13.40 Wita, klien dipindahkan ke ruang perawatan atas


instruksi dari dokter anestesi.

You might also like