Professional Documents
Culture Documents
Mekanika Fluida 2
Tia Setiawan, S.T
Tujuan
Memberikan
Materi
Differential analysis of Fluids Flow(medan kecepatan
dan percepatan, linear and angular motion &
deformation,kekekalan massa, kekekalan momentum
(Euler dan Navier-Stokes).Lapis batas hidrodinamika);
aliran fluida viskos (aliran couette dan poiseulle serta
aplikasi keduanya pada teori pelumasan); aliran dalam
pipa (Laminer dan Turbulen, kerugian tekanan pada
aliran, diagram moody, alat ukur aliran (venturi, orifis,
V-notch, dll),water-hammer); impact of jet (pancaran
mengenai plat (datar, melengkung) diam dan bergerak);
mesin mesin fluida (pompa, turbin, kompresor).
PRAKTIKUM
Aliran
dalam pipa.
Saluran terbuka.
Multistage turbine pump.
Turbun pelton.
Pompa sentrifugal : seri dan paralel.
Kompresor torak.
Pengenalam komponen pompa dan
kompresor.
Perjanjian Perkuliahan
UAS
: 15 %
UTS : 10 %
TUGAS : 25%
PRAKTIKUM: 20%
KEHADIRAN : 30%
SISTEM KULIAH : Tatap Muka
Catatan 3x Max Tidak Hadir
Keterlambatan 20 Menit
4,11x10 7
m2
2
VD
9,468(25,27 x10 3 )
4,11x10 7
NR
5,821x105 4000
Aliran turbulen
ALIRAN VISKOS
VISKOSITAS DINAMIK
Fluida pada pelat yang diam kecepatannya nol sedangkan pada pelat
yang bergerak kecepatannya sama dengan kecepatan pelat
Tegangan geser yang bekerja pada pelat atas sebanding dengan
gradien kecepatan
Kontanta kesebandingannya disebut sebagai viskositas dinamik
F
v
A
y
dibaca mu
y N m N
2
v
v m m m
y
s
s Pa s
poise 0,1Pa.s
1
centipoise
poise 1 m Pa.s
100
Viskositas dinamik air sekitar 1 cp
VISKOSITAS KINEMATIK
dibaca nu
= rapat massa
[kg/m3 ]
Pa.s Ns m 3
2
kg m kg
m3
kg 2 sm 2
m
s
kg s
m2
stoke 10
s
2
2
1
m
mm
centi stoke
stoke 10 6
100
s
2
4
( p1 p2 ) D 2
32vL
( bola fluida ) D
2
bola
18V
JENIS FLUIDA
Fluida Newonian ( konstan)
Fluida non Newtonian ( berubah terhadap gradien
kecepatan)
Fluida Bingham (true plastic)
Fluida Pseudoplastic
Fluida Dilatant
JENIS ALIRAN
Aliran Laminer
Aliran Turbulen
Ada partkel-partikel yang bergerak ke arah lain sehingga tidak ada
r
U(r ) 2u 1
ro
ro
= Jari-jari pipa
= Kecepatan rata-rata
BILANGAN REYNOLD NR
kg m
m
3
VD m s
NR
kg
m.s
(1258)(3,6)(0,150)
0,96
708
N R 708 2000
Jenis aliran
laminer
NR
VD VD VD
m3
s
L
3 m
Q 285
4,75x10
L
min 60000
s
min
Q 4,75x10 3
m
V
9
,
468
A 5,017 x10 4
s
4,11x10 7
m2
2
VD
9,468(25,27 x10 3 )
4,11x10 7
NR
5,821x105 4000
Aliran turbulen
Jawab :
6875 4000
2
4 x10
2
Aliran turbulen
JARI-JARI HIDROLIK
Bila penampang pipa tidak berupa lingkaran, maka digunakan jari-jari
hidrolik yang didefinisikan sebagai :
A
WP
area
wetted perimeter
luas
keliling basah
Penampang lingkaran :
2
D
A
D
d
R
WP
D
4
D 4R
Jawab :
30,5 mm
WP 1471
A S2
A 44829 mm 2
44,829 x10 3 m 3
R 30,5 mm
30,5 x10 3 m
D 4 R 4(30,5 x10 3 )m
0,122 m
kg
m3
1,62 x10 2 Pa.s
1100
Q
0,16
A 44,829 x10 3
m
3,57
s
VD
NR
(1100 )(3,57)0,122)
1,62 x10 2
2,96 x10 4
CONTOH SOAL 4
JAWAB
Source: http://www.math.ucsb.edu/~hdc/res/rhomesh.gif
DINAMIKA FLUIDA
PERSAMAAN KONTINUITAS
Apabila suatu fluida mengalir dalam sebuah pipa dengan luas
penampang A dan kecepatan aliran fluidanya v, maka banyaknya
fluida (volum) yang mengalir melalui penampang tersebut tiap
satuan waktu dinamakan debit.
Dalam bentuk persamaan debit dinyatakan sebagai berikut:
Q Av
Keterangan:
Q = debit aliran fluida (m3/s)
V = volum fluida yang mengalir (m3)
t = waktu (s)
v = kecepatan aliran fluida (m/s)
dan
V
Q
t
DINAMIKA FLUIDA
PERSAMAAN KONTINUITAS
Jika suatu fluida mengalir dengan aliran tunak melewati pipa
yang mempunyai luas penampang yang berbeda maka volum
fluida yang melewati setiap penampang itu sama besar dalam
selang waktu yang sama.
Persamaan kontinuitas menyatakan bahwa pada aliran
fluida ideal, hasil kali laju
aliran fluida dengan dengan
luas penampangnya adalah
konstan.
Keterangan:
Q1 = debit aliran fluida bagian 1 (m3/s)
Q1 Q2
Q2 = debit aliran fluida bagian 2 (m3/s)
A1 = luas penampang bagian 1 (m2)
A1 v1 A2 v2
A2 = luas penampang bagian 2 (m2)
v1 = kecepatan cairan bagian 1 (m/s)
v2 = kecepatan cairan bagian 2 (m/s)
DINAMIKA FLUIDA
Viskositas
PENGUKURAN VISKOSITAS
Fluida diletakan di antara dua keping kaca, dan mempunyai
gaya geser F :
FVA
d
atau : F / A
V/d
A = luas keping
V = kecepatan
d = jarak antara 2 keping
V / d = gradien kecepatan
Satuan : 1 poise = 1 dyne sec. Cm-2
41
ALIRAN VISCOUS
Pengruh kekentalan : kecepatan aliran fluida tidak
sama di semua titik penampang
a. Kecepatan Aliran
( P -P )
V 1 2 ( R2 - r 2 )
4 L
1
42
c. DEBIT ALIRAN
4(P -P )
R
Q 1 2
8
L
d. HUKUM STOKES
Benda , berbentuk bola , jari-jari r , dan bergerak di
dalam fluida , akan mengalami gaya hambatan :
F=6rV
d. BILANGAN REYNOLDS
Kombinasi 4 faktor yang menentukan jenis aliran
fluida:
NR V D
D = diameter pipa
NR = 0 - 2000 : aliran laminer
> 3000
: aliran turbulen
= 2000 3000
: aliran transisi
44
Pendahuluan
Pressure Drop
Terjadi akibat aliran fluida mengalami gesekan
dengan permukaan saluran
Dapat juga terjadi ketika aliran melewati sambungan
pipa,belokan,katup, difusor, dan sebagainya
Besar Pressure Drop bergantung pada :
* Kecepatan aliran
* Kekasaran permukaan
* Panjang pipa
* Diameter pipa
Aliran Fluida
Jenis Aliran Fluida :
Steady atau tidak steady
Laminar atau Turbulen
Satu, dua, atau tiga dimensi
Steady
Persamaan Kontinuitas
Persamaan konatinuitas diperoleh dari
hukum kelestarian massa yaitu:
Contoh 1.
Jika kecepatan aliran alir pada pipa
berdiameter 12 cm adalah 0,5 m/s, berapa
kecepatan aliran tersebut jika pipa dikecilkan
menjadi 3 cm?
Persamaan Bernoulli
Merupakan
energi
Prinsipnya adalah energi pada dua titik yang dianalisis
haruslah sama
Untuk aliran steady dan fluida inkompressibel (perubahan
energi dalam diabaikan) persamaan yang diperoleh adalah :
Dimana: Z = ketinggian
HL= head loss dari titik 1 ke titik 2
Contoh 2
Gambar di bawah menunjukkan aliran air dari titik A
ke titik B dengan debit aliran sebesar 0,4 m3/s dan
head tekanan pada titik A = 7 m. Jika diasumsikan
tidak ada losses antara titik A dan titik B, tentukan
head tekanan di titik B
Penyelesaian:
Daerah kecepatan
(fps)
Keluaran pompa
8-12
4-7
Saluran pembuangan
4-7
Header
4-15
Riser
3-10
Service umum
5-10
Air minum
3-7
Kecepatan maksimum
[ft/s]
120 150
Slurry
5 10
Uap air
100 130
Air
6 10
Fluida cair
100/1/2
aliran
penampang saluran
Faktor
friksi
Viskositas
Densitas
fluida
Dimana :
P = kerugian
tekanan
d = diameter pipa
V = kecepatan aliran
f = faktor friksi
l = panjang pipa
g = grafitasi
h = head
Diagram
Moody
Penyelesaian:
Kerugian aliran dari titik 1s.d 3 adalah jumlah dari
kerugian-kerugian aliran pada pengecilan penampang di
titik 1, kerugian friksi sepanjang pipa 1 s.d 2 dan kerugian
pada katup. Dari grafik resistance coefficient for
expantion and constraction diperoleh harga K= 0,42 untuk
titik 1, sehingga kerugiannya:
Aliran yang terjadi adalah
turbulen. Jika kekasaran pipa
0,0017
maka
dengan
mengunakan diagram Moody
diperoleh f = 0,023
Contoh 2.
Apabila sistem pada contoh 1 besar pembukaan katup
daiubah menjadi 50 % maka hitunglah laju aliran yang
terjadi. Untuk kasus ini aliran total antara titik 1 s.d 3
tidak berubah yaitu tetap sebesar 82,49 ft.
Penyelesaian:
Untuk katup terbuka harga l/D berubah menjadi 160
sehingga panjang ekivalennya untuk diameter 6 in
menjadi
Lekivalen= 160(6/12) = 80 ft
Titik pemasukan 1 mempunyai K = 0,42 dengan panjang
9,1 ft.
Jadi panjang total ekivalennya yaitu 1200+80+9,1=
1289,1 ft
dengan
V1
he K
2g
A1
K 1
A2
A1 : luas tampang 1,
A2 : luas tampang 2.
Contoh
Suatu
V1 V2
he K '
2g
V2
he 0,44
2g
V2
he K c '
2g
Nilai Kc tergantung pada sudut transisi dan perbandingan luas tampang A2/A 1.
Nilai Kc
V2
he K b
2g
Belokan pipa
Contoh
Berapakah
p1
garis tekanan
2
V2
2g
p2
B
ZA
Z1
Z2
ZB
H H s hf
D QH
(kgf m / d)
Atau
QH
D
75
(hp)
Dengan :
Q
: debit aliran (m3/d)
H
: tinggi tekanan efektif (m)
hf
Garis
Tenaga
Hs
D
Garis
Tekanan
Vc
Q Q1 Q2 Q3
H hf1 hf 2 hf 3
Bak 1
Beda
Tinggi
Pipa 1
Pipa 2
Bak 2
Q Q1 Q2 Q3
H hf1 hf 2 hf 3
Bak 1
Beda Tinggi
Pipa 1
Pipa 2
Bak 2
Pipa 3
Jaringan pipa
Pemakaian jaringan pipa yang paling banyak
dijumpai dalam bidang teknik sipil adalah
jaringan air bersih/air minum. Karena jaringan
pipa merupakan bagian yang paling mahal maka
perlu direncanakan dengan baik agar dicapai
sistem distribusi yang efisien.
Analisis jaringan pipa memerlukan perhitungan
yang panjang dan rumit. Ada beberapa metode
yang dipakai untuk menyelesaikannya. Salah
satu yang akan dibahas dalam bahan ajar ini
adalah Metode Hardy Cross.
Bak 1
Bak 2
4.
5.
6.
kQ
Q
2kQ
7.
Contoh Soal
Sebuah
20
K = 2
A
100
K = 5
K = 1
K = 4
50
K = 1
30
Soal-soal
1.