Professional Documents
Culture Documents
I. PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara maritim
yang memiliki wilayah laut, sebesar 5,8
juta km2. Selain itu, Indonesia memiliki lebih
dari 17.504 pulau dan dikelilingi garis pantai
sepanjang 95.200 km yang terpanjang kedua
setelah Kanada dan berbatasan dengan
beberapa negara. Fakta fisik inilah yang
membuat Indonesia dikenal sebagai negara
maritim dan kepulauan terbesar di dunia
(Dahuri, 2013). Namun, kekayaan dan
keamanan teritorial laut terutama di daerah
perbatasan Indonesia belum dikelola dengan
baik sehingga rawan terhadap persengketaan
batas wilayah dan pencurian sumber daya
1
di
Daerah
Perbatasan
2.
3.
Terjadinya
kegiatan
pelanggaran hukum.
ilegal
dan
4.
5.
Terbatasnya
perhatian
pemerintah
terhadap potensi pariwisata lokal yang
berada di Pulau Terluar Terdepan
Indonesia .
III. PEMBAHASAN
Berikut
ini
adalah
pembangunan OMG:
rencana
lokasi
2 = Gedung B
3 = Penangkaran Penyu
4 = Lahan Cemara
5 = Tenaga Surya dan Angin
6 = Tempat Duduk
7 = Rumah Baterai
8 = Tangga
9 = Dermaga
10 = Budidaya Rumput Laut
11 = Penangkaran Hiu
12 = Jaring Apung (Ikan Kerapu)
13 = Ruang Sosialisasi Karamba Jaring
Apung
14 = Rumah Makan Apung Maritim
15 = Ruang Sosialisasi Hiu
16 = Rumah Apung Maritim
17 = Sosialisasi Rumput Laut
rincian
dana
Tabel
1.
Perkiraan
pembangunan OMG
rincian
dana
Langkah-Langkah
Terwujudnya OMG
Strategis
untuk
Pihak-Pihak
yang
Dipertimbangkan
Dapat Bekerjasama/Bersinergi dalam
Pembangunan OMG
1. Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dan
Pemerintah Kabupaten Talaud
2. Kementerian
Pekerjaan
Umum,
Perusahaan BUMN dan swasta di bidang
kontraktor seperti (PT. Waskita Karya,
PT. WIKA, PT. Adhi Karya, dll.)
3. Masyarakat Pulau Marore
4. Kementerian Kelautan dan Perikanan serta
Kementerian Lingkungan Hidup Republik
Indonesia
5. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
(LIPI), Badan Pengkajian dan Penerapan
Teknologi (BPPT), serta Perguruan
Tinggi.
6. Kementerian Riset dan Teknologi
7. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
8. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif
9. Kementerian Pertahanan dan Keamanan
10. Para ahli Kelautan dan Perikanan, serta
ahli Sipil dan Arsitektur
11. Lembaga Internasional seperti PBB
melalui bagian pendidikan (UNESCO),
maupun lembaga konservasi seperti WWF
IV. KESIMPULAN
Gagasan yang kami beri judul OMG
(Ocean Maritime Building): Pusat Riset Laut
Dan Pengamanan Batas Wilayah Terluar
Terdepan Indonesia yang Edukatif dan
Rekreatif merupakan sebuah gagasan
dengan maksud utama yaitu sebagai pusat
penelitian
berbasis
kelautan,
lokasi
pariwisata
pendidikan,
dan
pusat
pengamanan
daerah
terluar
terdepan
Indonesia
melalui
sistem
informasi
pengaduan masyarakat terpadu yang dikelola
TNI.
Pembangunan OMG ini dapat
direalisasikan dengan cara memilih koordinat
lokasi yang tepat di Pulau Marore Kepulauan
Talaud Sulawesi Utara, serta merencanakan
bentuk desain bangunan maupun bahanbahan yang diperlukan. Untuk pendanaan
OMG menggunakan dana APBN, APBD
maupun dana dari organisasi Internasional
yang peduli pada pendidikan dan riset
kelautan. Perekrutan tenaga kerja dapat
dilakukan melalui perekrutan penduduk
sekitar yang berpotensi mengelola bidang
kepariwisataan dan telah dibekali dengan
keterampilan
sebagai
langkah
untuk
7
pengetahuan-dan-teknologi
kelautan.html. 6 Februari 2014 (21:37).
Kusumoprajo, W S. 2009. Indonesia Negara
Maritim. Teraju. Jakarta.
Mawardi, E. 2006. Pengembangan Sumber
Daya Air di Pulau-Pulau Terluar
Perbatasan Pulau Marore Kabupaten
Kepulauan Sangihe Sulut. Pertemuan
Ilmiah Tahunan (PIT) HATHI ke-23,
Manado. 10-12 November 2006: 1-7.
Nazir F. 2010. Surabaya Oceanarium.
Skripsi. Institut Teknologi Sepuluh
November (ITS). Surabaya.
Newman, Candace dan Ellsworth LeDrew.
2005. Towards Community- and
Scientific-Based Information Integration
in Marine Resource Management in
Indonesia: Bunaken National Park Case
Study. Environments Journal 33 (1): 524.
Poetranto, T. 2011. Mengatasi Permasalahan
di
Daerah
Perbatasan.
http://www.balitbang.kemhan.go.id/?q=
content/bagaimana-mengatasi
permasalahan-di-daerah perbatasan. 9
Februari 2015 (07:30).
Prescott, Victor and Clive Schofield. 2001.
Undelimited Maritime Boundaries of the
Asian Rim in the Pasific Ocean.
Maritime Briefing Vol. 3 Number 1;
International Boundaries Research Unit,
Department of Geography, University of
Durham, South Road, UK.
Ralahalu, Karel Albert dan M.Yamin Jinca.
2013. The Development Of Indonesia
Archipelago
Transportation.
International Refereed Journal of
Engineering and Science (IRJES) 2 (9):
.PP.12-18. ISSN 2319-1821.
Suparno. 2005. Kajian Bioaktif Spons Laut
(Forifera:
Demospongiae)
Suatu
Peluang
Alternatif
Pemanfaatan
Ekosistem Karang Indonesia Dalam
Bidang Farmasi. Institut Pertanian
Bogor (IPB). Bogor.