You are on page 1of 3

PP No.

45 Tahun 1995
Tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal
BAB XII
SANKSI ADMINISTRATIF
Pasal 61
Emiten, Perusahaan Publik, Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan, Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian, Reksa Dana, Perusahaan Efek, Penasihat Investasi, Wakil Penjamin Emisi Efek, Wakil
Perantara Pedagang Efek, Wakil Manajer Investasi, Biro Administrasi Efek, Kustodian, Wali Amanat,
Profesi Penunjang Pasar Modal, dan Pihak lain yang telah memperoleh izin, persetujuan, atau
pendaftaran dari Bapepam, serta direktur, komisaris, dan setiap Pihak yang memiliki sekurangkurangnya 5% (lima perseratus) saham Emiten atau Perusahaan Publik, yang melakukan pelanggaran
atas ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dikenakan sanksi administratif
berupa:
a.

peringatan tertulis;

b.

denda yaitu kewajiban untuk membayar sejumlah uang tertentu;

c.

pembatasan kegiatan usaha;

d.

pembekuan kegiatan usaha;

e.

pencabutan izin usaha;

f.

pembatalan persetujuan; dan

g.

pembatalan pendaftaran.
Pasal 62

(1)

Sanksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 huruf b, huruf c, huruf d, huruf e, huruf f, atau
huruf g dapat dikenakan dengan atau tanpa didahului pengenaan sanksi peringatan tertulis
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 huruf a.

(2)

Sanksi denda sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 huruf b dapat dikenakan secara tersendiri
atau bersama-sama dengan pengenaan sanksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 huruf c,
huruf d, huruf e, huruf f, atau huruf g.
Pasal 63

Setiap Pihak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 85, Pasal 86, dan Pasal 87 Undang-undang Nomor 8
Tahun 1995 tentang Pasar Modal yang terlambat menyampaikan laporan sesuai dengan ketentuan
yang ditetapkan oleh Bapepam, dikenakan sanksi administratif sebagai berikut:
a.

Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan atau Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian
dikenakan sanksi denda Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah) atas setiap hari keterlambatan
penyampaian laporan dimaksud dengan ketentuan bahwa jumlah keseluruhan denda paling
banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah);

b.

Biro Administrasi Efek, Bank Kustodian, atau Wali Amanat dikenakan sanksi denda Rp100.000,00
(seratus ribu rupiah) atas setiap hari keterlambatan penyampaian laporan dimaksud dengan
ketentuan bahwa jumlah keseluruhan denda paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta
rupiah);

c.

Perusahaan Efek dikenakan sanksi denda Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah) atas setiap hari
keterlambatan penyampaian laporan dimaksud dengan ketentuan bahwa jumlah keseluruhan

denda paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah);


d.

Penasihat Investasi dikenakan sanksi denda Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah) atas setiap hari
keterlambatan penyampaian laporan dimaksud dengan ketentuan bahwa jumlah keseluruhan
denda paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah);

e.

Emiten yang Pernyataan Pendaftarannya telah menjadi efektif, dikenakan sanksi denda
Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) atas setiap hari keterlambatan penyampaian laporan dimaksud
dengan ketentuan bahwa jumlah keseluruhan denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus
juta rupiah);

f.

Perusahaan Publik yang terlambat menyampaikan Pernyataan Pendaftarannya, dikenakan sanksi


denda Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah) atas setiap hari keterlambatan penyampaian laporan
dimaksud dengan ketentuan bahwa jumlah keseluruhan denda paling banyak Rp100.000.000,00
(seratus juta rupiah); dan

g.

Direktur atau komisaris Emiten atau Perusahaan Publik, atau setiap Pihak yang memiliki
sekurang-kurangnya 5% (lima perseratus) saham Emiten atau Perusahaan Publik, dikenakan
sanksi denda Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah) atas setiap hari keterlambatan penyampaian
laporan dimaksud dengan ketentuan bahwa jumlah keseluruhan denda paling banyak
Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).

h.

Pihak selain sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, huruf e, huruf f, dan
huruf g yang telah memperoleh izin, persetujuan, atau pendaftaran dari Bapepam dikenakan
sanksi denda Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah) atas setiap hari keterlambatan penyampaian
laporan dimaksud dengan ketentuan bahwa jumlah keseluruhan denda paling banyak
Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
Pasal 64

(1)

Sanksi denda, selain sanksi denda sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63, dapat dikenakan
pada Pihak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus
juta rupiah) bagi orang perseorangan dan paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)
bagi Pihak yang bukan orang perseorangan, yang melanggar peraturan perundang-undangan di
bidang Pasar Modal.

(2)

Ketentuan lebih lanjut mengenai pengenaan sanksi denda sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
ditetapkan oleh Bapepam.
Pasal 65

(1)

Sanksi denda sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63 dan Pasal 64 dikenakan untuk setiap
pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

(2)

Pengenaan sanksi administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 dapat diumumkan dalam
media massa oleh Bapepam.
PP No. 45 Tahun 1995
Tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal
BAB XIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 66

(1)

Perusahaan Efek Nasional yang telah memperoleh izin usaha sebagai Penjamin Emisi Efek
sebelum berlakunya Peraturan Pemerintah ini, wajib memenuhi persyaratan modal disetor
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 ayat (1) huruf a angka 1) dalam jangka waktu 2 (dua)

tahun sejak berlakunya Peraturan Pemerintah ini.


(2)

Perusahaan Efek yang telah memperoleh izin usaha sebelum berlakunya Peraturan Pemerintah
ini, wajib menyesuaikan dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 dalam jangka
waktu 1 (satu) tahun sejak berlakunya Peraturan Pemerintah ini.
Pasal 67

Dengan berlakunya Peraturan Pemerintah ini, Keputusan Presiden Nomor 53 Tahun 1990 tentang
Pasar Modal dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 68
Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 1996.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Pemerintah ini dengan
penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

You might also like