You are on page 1of 4

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, taufik, hidayah dan inayah-Nya kepada kita semua, sehingga kita
masih diberi kesempatan untuk bersilaturahmi dalam keadaan sehat wal afiat. Sholawat dan
salam mari kita panjatkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, semoga beliau senantiasa di
tempatkan oleh Allah di sisi-Nya sebagai umat yang memperoleh derajat yang paling tinggi
di akhirat, Amin.
Teman-teman sekalian, disini saat akan menyampaikan tentang maulid nabi Muhammad
SAW.
Nabi Muhammad SAW dilahirkan di kota Mekkah, pada hari senin, tanggal
12 Robiul Awal/bulan mulud, tahun Gajah, bertepatan dengan tanggal 20 April
571 Masehi. Dilahirkan dirumah pamannya Abu Thalib dalam keadaan yatim,
karena ayahnya Abdullah bin Abdul Muthalib telah meninggal dunia 7 bulan
sebelum Nabi Muhammad dilahirkan. Ibunya bernama Aminah binti Wahab
berasal dari kota Madinah.
Penamaan tahun Gajah berkaitan dengan peristiwa pasukan Gajah yang dipimpin oleh
Abrahah, Gubernur Yaman yang ingin menghancurkan Kabah. Namun sebelum sampai ke
kota Makkah, mereka diserang oleh pasukan burung yang membawa batu-batu kerikil panas
(lihat QS Al-Fil: 1-5).
Usia 40 tahun, diangkat sebagai rasul, utusan Allah, untuk menyampaikan Islam,
sebagai rakhmat bagi seluruh alam dan sebagai cahaya yang menerangi kegelapan. Kurang
lebih 23 tahun, dia berhasil merubah jaman jahiliyah, yaitu jaman penuh kegelapan,
kedzoliman, kemaksiatan, menuju jaman yang maju dan modern penuh dengan kedamaian
dan kesejahteraan.
1

Peringatan Maulid Nabi diperkirakan pertama kali muncul setelah diperkenalkan oleh
Abu Said al-Qakburi, seorang Gubernur Irbil di Irak, pada masa pemerintahan Sultan
Salahuddin al-Ayyubi (1138-1193).ada pula yang berpendapat bahwa gagasan tersebut justru
berasal dari Sultan Salahuddin.
Tujuannya adalah untuk membangkitkan kecintaan kepada Nabi Muhamad dan
meningkatkan semangat kaum muslimin yang tengah berjuang melawan pasukan Kristen
Eropa dalam Perang Salib. Sultan Salahuddin al-Ayyubi juga menyampaikan pesan bahwa
peringatan Maulid Nabi menjadi sarana penting untuk membangkitkan semangat keislaman
umat dengan meneladani akhlak dan kepribadian Rasul.
Kita Teladani Sifat, Sikap dan Ucapannya
Dengan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW, kita teladani sifat, sikap dan ucapannya,
sebagaimana firman Allah dalam Quran Surat Al Ahzab (33) ayat 21 :

Nabi Muhammad SAW adalah seorang nabi yang memiliki sifat-sifat yang utama, istimewa dan
sempurna. Semua sifat-sifat utama yang ada pada rasul-rasul terdahulu, terdapat pada diri nabi
Muhammad SAW, antara lain; sifat kejuangan (nabi Ibrahim), keberanian (Musa), kepemurahan
(Harun), kesabaran (Ayub), keteguhan (Daud), keagungan dan kepengasihan (Isa), keagungan
(Sulaiman), kegembiraan (Yahya) .

Sudahkah kita meneladani sifat-sifat nabi tersebut dalam kehidupan sehari-hari ?


Barang siapa yang memulai (merintis) dalam Islam sebuah perkara baik maka ia akan
mendapatkan pahala dari perbuatan baiknya tersebut, dan ia juga mendapatkan pahala dari
orang yang mengikutinya setelahnya, tanpa berkurang pahala mereka sedikitpun. (HR.
Muslim dalam kitab Shahihnya).
Faedah Hadits:

Hadits ini memberikan keleluasaan kepada ulama ummat Nabi Muhammad untuk merintis
perkara-perkara baru yang baik yang tidak bertentangan dengan al-Quran, Sunnah, Atsar
maupun Ijma. Peringatan maulid Nabi adalah perkara baru yang baik dan sama sekali tidak
menyalahi satu-pun di antara dalil-dalil tersebut. Dengan demikian berarti hukumnya boleh,
bahkan salah satu jalan untuk mendapatkan pahala. Jika ada orang yang mengharamkan
peringatan Maulid Nabi, berarti telah mempersempit keleluasaan yang telah Allah berikan
kepada hamba-Nya untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik yang belum pernah ada pada
masa Nabi.

Maasyiral Muslimin Rahimakumullah


Ada 4 sifat yang dimiliki Nabi dan harus diteladani oleh kita, anatara lain :
a. As Shidiq
As Shidiq berarti jujur, tidak berbohong, tidak berdusta, baik kepada Allah, sesama manusia
ataupun kepada diri sendiri.
Nabi Muhammad SAW terkenal dengan kejujurannya, sehingga masyarakat pada waktu itu
memberi gelar Al Amin yang berarti orang yang dapat dipercaya. Ada tiga (3) kejujuran
yang harus kita laksanakan :
1) Jujur terhadap Allah SWT
2) Jujur terhadap sesama manusia
3) Jujur terhadap diri sendiri
b. Amanah
Amanah artinya dapat dipercaya, tidak menghianati kepercayaan atau tugas yang telah
diberikan kepadanya. Antara lain amanat (tugas) yang telah diberikan oleh Allah SWT kepada
manusia adalah Ibadah. Sudahkah kita melaksanakan amanah itu dengan baik ? ataukah kita
menghianatii amanat itu ?
c. Fathonah
Fathonah, artinya rajin, rajin dalam mencari karunia di dunia dan mencari bekal untuk
kehidupan akhirat. Rajin bekerja, rajin beribadah dan rajin bersekolah (menuntut ilmu)
d. Tabligh
Tabligh artinya cerdas, dapat memecahkan masalah, musibah, ujian, kesulitan, kerumitan
yang dihadapi dengan sabar, sadar, tegar dan ikhtiar.
Nabi adalah seorang manusia yang cerdas, tidak sekolah tapi dia bisa membaca.

You might also like