Professional Documents
Culture Documents
Dokumen Pengadaan
Secara Elektronik
Pengadaan
Pekerjaan Konstruksi
DOKUMEN PENGADAAN
Nomor : 21/DOK/2015
Tanggal : 13 Januari 2015
untuk
Pengadaan
Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan : Kelompok Kerja (Pokja) Pengadaan Jasa
Konstruksi Pada Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Pelaksanaan Jaringan
Pemanfaatan Air Sulawesi III dan Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Pelaksanaan
Jaringan Sumber Air Sulawesi III.
BAB II
PENGUMUMAN PELELANGAN UMUM DENGAN PASCAKUALIFIKASI
Nomor : 21/DOK/2015
Kelompok Kerja (Pokja) Pengadaan Jasa Konstruksi Pada Satuan Kerja Non Vertikal
Tertentu Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air Sulawesi III dan Satuan Kerja Non
Vertikal Tertentu Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Sulawesi III Tahun Anggaran
2015 akan melaksanakan Pelelangan Umum dengan pascakualifikasi untuk paket
pekerjaan konstruksi sebagai berikut:
1. Paket Pekerjaan
Nama paket pekerjaan
: PEMBANGUNAN GROUNDSILL SUNGAI SOMBE
LEWARA KOTA PALU
Lingkup pekerjaan
: Pembangunan Groundsill Sungai
Nilai total HPS
: Rp. 9.676.200.000,- (Sembilan Milyar Enam Ratus
Tujuh Puluh Enam Juta Dua Ratus Ribu Rupiah)
termasuk PPN
Sumber pendanaan
: APBN Tahun Anggaran 2015
2. Persyaratan Peserta
Izin Usaha
: Pekerjaan Konstruksi
Klasifikasi
: Menengah
Kualifikasi
: Menengah
3. Pelaksanaan Pengadaan
Tempat dan alamat : Kantor Balai Wilayah Sungai Sulawesi III
Jln. Abd. Rahman Saleh No. 230 Palu
Website
: www.pu.go.id
4. Jadwal Pelaksanaan Pengadaan
No
Kegiatan
Hari/Tanggal
a.
13/01/2015 s.d.
22/01/2015
16/01/2015
19/01/2015 s.d.
23/01/2015
b.
c.
d.
e.
Waktu (jam)
00.00 s.d..24.00
09.00 s.d. selesai
00.00 s.d. 09.00
23/01/2015
09.00
23/01/2015
10.00
www.pu.go.id dan jika tidak diunduh oleh peserta, maka penawaran peserta
tidak akan dievaluasi.
7. Seseorang dilarang mewakili lebih dari 1 (satu) perusahaan pada saat proses
pelelangan berlangsung.
BAB I
UMUM
A.
Dalam hal pemilihan metode evaluasi apabila ada pertentangan ketentuan yang
tertulis pada Lembar Data Pemilihan (LDP) dengan Instruksi Kepada Peserta (IKP)
maka yang digunakan adalah ketentuan pada Lembar Data Pemilihan (LDP).
Kontrak
Harga
Satuan
HEA
LDP
LDK
APIP
Penyedia
Sub penyedia
: adalah
badan
usaha
yang
melaksanakan Pekerjaan Konstruksi;
menyediakan/
Kemitraan/
Kerja Sama
Operasi (KSO )
Surat Jaminan
Hari
Daftar kuantitas
dan harga
Harga
Perkiraan
Sendiri (HPS)
Pekerjaan
Utama
Mata
Pembayaran
Utama
Harga Satuan
Pekerjaan (HSP)
Harga Satuan
Dasar (HSD)
Metode
pelaksanaan
pekerjaan
Personil inti
Bagian
pekerjaan yang
disubkontrakan
Masa
Pelaksanaan
(jangka waktu
pelaksanaan)
K/L/D/I
PA
KPA
ULP
Menteri/Pimpinan
Institusi
yang
berfungsi
melaksanakan pengadaan barang/jasa yang bersifat
permanen. ULP dapat berdiri sendiri atau melekat
pada unit yang sudah ada;
Pokja ULP
PPK
SPPBJ
TKDN
RK3K
Pelelangan Umum ini terbuka dan dapat diikuti oleh semua peserta yang
berbentuk badan usaha tunggal atau kemitraan/KSO.
BAB II
INSTRUKSI KEPADA PESERTA (IKP)
A. Umum
1. Lingkup
Pekerjaan
2. Sumber Dana
3. Peserta
1.1
1.2
1.3
pendanaan
3.2
3.3
3.4
3.5
4.
Larangan Korupsi,
Kolusi, dan
Nepotisme (KKN),
Penyalahgunaan
Wewenang serta
Penipuan.
4.1
dari
peserta
4.2
5.
Larangan
Pertentangan
Kepentingan
pidana
kepada
pihak
4.3
5.1
5.2
6.2
Dalam
pelaksanaan
pekerjaan
konstruksi
dimungkinkan menggunakan bahan baku, tenaga
ahli, dan perangkat lunak yang tidak berasal dari
dalam negeri (impor) dengan ketentuan:
a. pemilahan atau pembagian komponen harus
benar-benar mencerminkan bagian atau
komponen yang telah dapat diproduksi di
dalam negeri dan bagian atau komponen
yang masih harus diimpor;
b. komponen berupa bahan baku belum
diproduksi di dalam negeri dan/atau
spesifikasi teknis bahan baku yang diproduksi
di dalam
negeri
belum
memenuhi
persyaratan;
c. pekerjaan pemasangan, pabrikasi, pengujian
dan lainnya sedapat mungkin dilakukan di
dalam negeri;
d. semaksimal mungkin menggunakan jasa
pelayanan yang ada di dalam negeri, seperti
jasa asuransi, angkutan, ekspedisi, perbankan,
dan pemeliharaan;
e. penggunaan tenaga ahli asing dilakukan
semata-mata untuk mencukupi kebutuhan
jenis keahlian yang belum dapat diperoleh di
Indonesia, disusun berdasarkan keperluan
yang nyata, dan diusahakan secara terencana
untuk semaksimal mungkin terjadinya alih
pengalaman/keahlian dari tenaga ahli asing
tersebut ke tenaga Indonesia; dan
f. peserta diwajibkan membuat daftar Barang
yang diimpor yang dilengkapi dengan
spesifikasi teknis, jumlah dan harga yang
dilampirkan pada Dokumen Penawaran.
6.3
Setiap
peserta
yang
termasuk
dalam
kemitraan/KSO dilarang menjadi peserta baik
secara sendiri maupun sebagai anggota
kemitraan/KSO yang lain pada paket pekerjaan
yang sama.
B. Dokumen Pengadaan
8. Pengambilan
Dokumen
Pengadaan
9. Isi Dokumen
Pengadaan
Pekerjaan
Konstruksi
8.1
8.2
8.3
9.1
9.2
Dokumen
Penawaran
1) Surat Penawaran;
2) Surat Kuasa;
3) Surat Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama
Operasi (KSO);
4) Dokumen Penawaran Teknis;
5) Formulir Rekapitulasi Perhitungan TKDN;
6) Jaminan Penawaran;
e. Contoh Bentuk Rancangan Kontrak meliputi:
1) Surat Perjanjian/Pokok Perjanjian;
2) Syarat-Syarat Umum Kontrak;
3) Syarat-Syarat Khusus Kontrak;
f. Daftar Kuantitas dan Harga;
g. Formulir RK3K; dan
h. Contoh Bentuk Dokumen Lain meliputi:
1) Pengumuman Pelelangan;
2) SPPBJ;
3) SPMK;
4) Jaminan Sanggahan Banding;
5) Jaminan Pelaksanaan;
6) Jaminan Uang Muka;
7) Jaminan Pemeliharaan;
8) Daftar Barang yang diimpor.
9.3
9.4
9.5
9.6
10. Bahasa
Dokumen
Pengadaan
11. Pemberian
Penjelasan
11.1
ULP
lingkup pekerjaan;
metode pemilihan [dipilih Pelelangan Umum];
metode pemasukan Dokumen Penawaran;
kelengkapan yang harus dilampirkan bersama
10
Dokumen Penawaran;
e. jadwal batas akhir pemasukan Dokumen
Penawaran dan pembukaan Dokumen
Penawaran;
f. tatacara pembukaan Dokumen Penawaran;
g. metode evaluasi;
h. hal-hal yang menggugurkan penawaran;
i. jenis kontrak yang akan digunakan;
j. ketentuan dan cara evaluasi berkenaan
dengan preferensi harga atas penggunaan
produksi dalam negeri;
k. ketentuan tentang penyesuaian harga;
l. risiko K3 yang mungkin timbul akibat
pekerjaan termasuk kondisi dan bahaya;
m. ketentuan dan cara sub kontrak sebagian
pekerjaan kepada Usaha Mikro dan Usaha
Kecil serta koperasi kecil;
n. besaran, masa berlaku dan penjamin yang
dapat menerbitkan jaminan; dan
o. ketentuan
tentang
asuransi,
asuransi
pekerjaan.
11.5 Apabila diperlukan, Pokja ULP dapat memberikan
penjelasan lanjutan dengan cara melakukan
peninjauan lapangan. Biaya peninjauan lapangan
dan keperluan peserta ditanggung masingmasing.
11.6 Pemberian penjelasan mengenai isi Dokumen
Pengadaan, pertanyaan dari peserta, jawaban
dari Pokja ULP, perubahan substansi dokumen,
hasil peninjauan lapangan, serta keterangan
lainnya harus dituangkan dalam Berita Acara
Pemberian
Penjelasan
(BAPP)
yang
ditandatangani oleh anggota Pokja ULP dan
minimal 1 (satu) wakil dari peserta yang hadir.
11.7
11
12.1
13. Tambahan
Waktu
Pemasukan
Dokumen
Penawaran
dalam
15. Bahasa
Penawaran
15.2 Dokumen
pendukung
yang
terkait
dengan
12
16. Dokumen
Penawaran
15.3
16.1
Dokumen Penawaran
kurang terdiri atas:
pokok/utama
paling
a. Penawaran Administrasi;
b. Penawaran Teknis;
c. Penawaran Harga; dan
d. Dokumen Isian Kualifikasi.
16.2 Dokumen Penawaran, meliputi :
a. surat penawaran;
b. Jaminan Penawaran asli;
c. daftar kuantitas dan harga;
d. surat kuasa dari direktur utama/pimpinan
perusahaan kepada penerima kuasa yang
namanya tercantum dalam akta pendirian
atau perubahannya (apabila dikuasakan);
e. surat perjanjian kemitraan/kerja
operasi (apabila bermitra);
f.
sama
g. RK3K;
h. rekapitulasi perhitungan TKDN;
17. Harga
Penawaran
i.
j.
17.3
18.1
19.1
18.2 Pembayaran
atas
pelaksanaan
pekerjaan
dilakukan sesuai dengan cara sebagaimana
tercantum dalam LDP dan diuraikan dalam
Syarat-Syarat Umum/Khusus Kontrak.
Masa berlaku penawaran sebagaimana tercantum
dalam LDP.
tanpa
b. Tidak
bersedia
memperpanjang
sesuai
permintaan
tersebut
dan
dianggap
mengundurkan diri, serta tidak dikenakan
sanksi.
20. Bentuk
Dokumen
Penawaran
21. Pakta
Integritas
21.1
14
perubahannya;
c. kepala cabang perusahaan yang diangkat oleh
kantor pusat yang dibuktikan dengan
dokumen otentik; atau
d. pejabat yang menurut perjanjian kerja sama
berhak mewakili perusahaan yang bekerja
sama.
23. Jaminan
Penawaran
23.3
23.4
15
e. besaran
nilai
Jaminan
Penawaran
dicantumkan dalam angka dan huruf;
f. nama Pokja ULP yang menerima Jaminan
Penawaran sama dengan nama Pokja ULP yang
mengadakan pelelangan;
g. paket pekerjaan yang dijamin sama dengan
paket pekerjaan yang dilelangkan;
h. Jaminan Penawaran harus dapat dicairkan
tanpa syarat (unconditional) sebesar nilai
Jaminan dalam waktu paling lambat
14 (empat belas) hari kerja, setelah surat
pernyataan wanprestasi dari Pokja ULP
diterima oleh Penerbit Jaminan; dan
i. Jaminan Penawaran atas nama perusahaan
kemitraan (Kerja Sama Operasi/KSO) harus
ditulis atas nama perusahaan kemitraan/KSO
23.5
D. Dokumen Penawaran
24. Pemasukan
dan Cara
Penyampaian
Dokumen
24.1 Pemasukan
Dokumen
Penawaran
menggunakan metode 1 (satu) sampul.
24.2 Peserta
menyampaikan
dokumen
dengan
penawaran
16
Penawaran
E.
26. Pembukaan
Penawaran
26.1
26.2
26.3
26.4
26.5
Dokumen
Penawaran
17
dalam
e. keterangan
lain
yang
dijumpai
dalam
pembukaan Dokumen Penawaran (apabila ada);
f. tanggal pembuatan Berita Acara; dan
g. tanda tangan anggota Pokja ULP dan wakil
peserta yang hadir atau saksi yang ditunjuk oleh
Pokja ULP apabila tidak ada saksi dari peserta.
26.11 Dalam hal terjadi penundaan waktu pembukaan
penawaran, maka penyebab penundaan tersebut
harus dimuat dengan jelas dalam Berita Acara.
26.12 Setelah dibacakan dengan jelas, Berita Acara
ditandatangani oleh anggota Pokja ULP yang hadir
dan 2 (dua) orang saksi.
26.13 Berita Acara dilampiri Dokumen Penawaran.
26.14 Salinan Berita Acara dibagikan kepada peserta yang
hadir tanpa dilampiri Dokumen Penawaran dan
Pokja ULP dapat mengunggah salinan tersebut
melalui website Kementerian Pekerjaan Umum Dan
Perumahan Rakyat sebagaimana tercantum dalam
LDP yang dapat diunduh oleh masing-masing
peserta.
27. Klarifikasi Dan
Konfirmasi
Penawaran
27.1
27.2
29.3
19
20
surat penawaran;
b) surat
kuasa
dari
direktur
utama/pimpinan perusahaan kepada
penerima kuasa (apabila dikuasakan);
21
c)
d)
e)
f)
rekapitulasi
perhitungan TKDN
(khusus untuk peserta yang tidak
menyampaikan TKDN, penawarannya
tidak digugurkan dan nilai TKDNnya
dianggap nol);
/ pimpinan
22
23
jaminan
dengan
24
(2) mencantumkan
mitra/anggota;
lead
firm
dan
(sharing)
f)
25
teknis,
minimal
a) metode
pelaksanaan
pekerjaan
memenuhi persyaratan substantif yang
meliputi tahapan/urutan pekerjaan dari
awal sampai akhir secara garis besar
dan uraian/cara kerja dari masingmasing jenis pekerjaan utama dan
pekerjaan penunjang/sementara yang
ikut
menentukan
keberhasilan
pelaksanaan pekerjaan utama yang
dapat dipertanggung jawabkan secara
teknis dan diyakini menggambarkan
penguasaan
dalam
penyelesaian
pekerjaan.
Penilaian
metode
pelaksanaan tidak mengevaluasi jobmix/ rincian/ campuran/ komposisi
material dari jenis pekerjaan;
Jenis-jenis pekerjaan utama dan
pekerjaan penunjang/ sementara yang
ikut
menentukan
keberhasilan
pelaksanaan
pekerjaan
utama
ditetapkan dalam LDP. Pekerjaan
penunjang/
sementara
dimaksud,
misalnya:
(1) Pembuatan
saluran
(diversion channel);
pengelak
(2) Pengeringan
tempat
pekerjaan
(dewatering/unwatering)
skala
besar;
(3) Pembuatan konstruksi pengaman
(protection construction);
(4) Pengaturan lalu lintas (traffic
management) pekerjaan
skala
besar; atau
(5) Jalan
pengalihan/
sementara.
jembatan
26
3) Pokja
ULP
dapat
meminta
uji
mutu/teknis/fungsi
untuk
bahan/alat
tertentu sebagaimana tercantum dalam LDP;
d. apabila dalam evaluasi teknis terdapat hal-hal
yang kurang jelas atau meragukan, Pokja ULP
melakukan klarifikasi dengan peserta. Hasil
klarifikasi dapat menggugurkan penawaran;
e. peserta yang dinyatakan lulus evaluasi teknis
dilanjutkan ke tahap evaluasi harga;
f. apabila dari 3 (tiga) penawaran terendah setelah
koreksi aritmatik ada yang tidak memenuhi
persyaratan teknis, Pokja ULP dapat melakukan
evaluasi penawaran terhadap penawar terendah
berikutnya (apabila ada);
g. apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta
yang lulus evaluasi teknis, maka evaluasi tetap
dilanjutkan dengan evaluasi harga;
h. apabila tidak ada peserta yang lulus evaluasi
teknis maka pelelangan dinyatakan gagal.
27
terkoreksi
a)
apabila
total
harga
penawaran
terkoreksi melebihi nilai total HPS,
dinyatakan gugur; dan
b)
tanpa
yang
29
dan
2) Preferensi Harga hanya diberikan kepada
Barang/Jasa dalam negeri dengan TKDN
lebih besar atau sama dengan 25%
(dua puluh lima perseratus).
Apabila peserta tidak menyampaikan
formulir perhitungan TKDN maka peserta
dianggap tidak menginginkan diberlakukan
preferensi harga bagi penawarannya dan
tidak menggugurkan.
Ketentuan dan tata cara penghitungan TKDN
merujuk pada ketentuan yang ditetapkan
oleh Menteri yang membidangi urusan
perindustrian dengan tetap berpedoman
pada tata nilai Pengadaan Barang/Jasa
sebagaimana diatur
dalam Peraturan
Presiden Nomor 54 Tahun 2010 yang
terakhir diubah dengan Peraturan Presiden
No. 70 Tahun 2012 beserta petunjuk
teknisnya.
3) rumus penghitungan sebagai berikut:
1
HEA
HP
1 KP
HEA = Harga Evaluasi Akhir.
KP
= Koefisien
Preferensi
(Tingkat
Komponen Dalam Negeri (TKDN)
dikali
Preferensi
tertinggi
Barang/Jasa).
HP = Harga Penawaran (Harga
Penawaran/
terkoreksi
yang
memenuhi persyaratan lelang dan
telah dievaluasi).
4) dalam hal terdapat 2 (dua) atau lebih
penawaran dengan HEA yang sama,
penawar dengan TKDN terbesar adalah
sebagai pemenang;
5) pemberian Preferensi Harga tidak mengubah
Harga Penawaran dan hanya digunakan
oleh Pokja
ULP
untuk
keperluan
perhitungan
HEA
guna
menetapkan
peringkat pemenang.
l. Apabila terdapat 2 (dua) calon pemenang
memiliki harga penawaran yang sama dalam hal
tidak diperhitungkan TKDN, maka Pokja ULP
memilih peserta yang mempunyai kemampuan
teknis lebih besar dan hal ini dicatat dalam Berita
Acara Hasil Pelelangan.
m. Apabila dalam evaluasi ditemukan bukti harga
tidak wajar akibat terjadinya persaingan usaha
30
30.1
30.2
30.3
30.4
30.5
31. Pembuktian
Kualifikasi
31
F.
32. Penetapan
Pemenang
32.1
32
1 (satu)
c. menawarkan personil yang sama pada masingmasing paket pekerjaan, maka hanya dapat
ditetapkan sebagai pemenang pada 1 (satu)
paket pekerjaan setelah dilakukan klarifikasi
untuk menentukan personil tersebut akan
ditempatkan, sedangkan untuk paket pekerjaan
lainnya dinyatakan personil tidak ada dan
dinyatakan gugur.
d. menawarkan personil yang sedang bekerja di
paket lain, maka pada saat akan ditetapkan
sebagai pemenang dipastikan sudah tidak terikat
pada paket lain.
32.6 Penetapan pemenang disusun sesuai dengan
urutannya dan harus memuat:
a. nama paket pekerjaan dan nilai total HPS;
b. nama dan alamat Penyedia serta harga
penawaran atau harga penawaran terkoreksi;
c. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
d. hasil evaluasi penawaran administrasi, teknis,
harga; dan
e. evaluasi kualifikasi.
32.7 Data
pendukung
yang
diperlukan
untuk
menetapkan pemenang adalah:
f. Dokumen Pengadaan beserta adendum (apabila
ada);
g. BAPP;
h. BAHP; dan
i. Dokumen Penawaran dari pemenang dan
pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila ada) yang
telah diparaf anggota Pokja ULP dan 2 (dua)
wakil peserta/saksi.
32.8
33
33. Pengumuman
Pemenang
34. Sanggahan
34.3
34
b. rekayasa
tertentu
sehingga
terjadinya persaingan usaha
dan/atau
menghalangi
yang sehat;
35. Sanggahan
Banding
34.6
35.1
35.2
35
35.4 Sanggahan
pelelangan.
banding
menghentikan
proses
36
36.5 Apabila
semua
pemenang
yang
ditunjuk
mengundurkan diri, maka pelelangan dinyatakan
gagal oleh PA/KPA setelah mendapat laporan dari
PPK.
36.6 SPPBJ harus diterbitkan, dengan ketentuan:
a. pada Pelelangan Umum, paling lambat 6 (enam)
hari kerja setelah pengumuman penetapan
pemenang, apabila tidak ada sanggahan;
b. pada Pemilihan Langsung, paling lambat 4
(empat)
hari
kerja setelah
pengumuman
penetapan pemenang, apabila tidak ada
sanggahan; atau
c. Dalam
hal
Pelelangan
Umum/Pemilihan
Langsung, paling lambat 2 (dua) hari kerja
setelah semua sanggahan dan sanggahan banding
dijawab.
37. Kerahasiaan
Proses
36.7
37.1
37
pemenang.
H. Pelelangan Gagal
38. Pelelangan
Gagal
yang
lulus
evaluasi
c. dalam
evaluasi
penawaran
ditemukan
bukti/indikasi terjadi persaingan tidak sehat;
d. harga penawaran terendah terkoreksi lebih tinggi
dari HPS;
e. sanggahan dari peserta atas pelaksanaan
pelelangan yang tidak sesuai dengan ketentuan
Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 yang
terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No.
70 Tahun 2012 beserta petunjuk teknisnya dan
Dokumen Pengadaan ternyata benar;
f. sanggahan dari peserta atas kesalahan substansi
Dokumen Pengadaan ternyata benar; atau
g. calon pemenang dan calon pemenang cadangan
1 dan 2, setelah dilakukan evaluasi dengan
sengaja tidak hadir dalam klarifikasi dan/atau
pembuktian kualifikasi.
38.2 PA/KPA sebagaimana tercantum dalam
menyatakan pelelangan gagal, apabila :
LDP
38
atau
I.
39
J.
Penandatanganan Kontrak
40. Penandatanganan
Kontrak
40.1
40
40.5
40.6
40.7
40.8 Banyaknya
rangkap
kebutuhan, yaitu :
seperti:
kontrak
jaminan-jaminan,
dibuat
sesuai
41
oleh PPK;
k. rangkap kontrak lainnya (apabila diperlukan)
tanpa dibubuhi materai.
40.9 Penandatanganan
Kontrak
bernilai
diatas
Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah)
dilakukan setelah memperoleh pendapat ahli hukum
Kontrak.
40.10 Pihak yang berwenang menandatangani kontrak atas
nama penyedia adalah Direksi yang disebutkan
namanya dalam Akta Pendirian/ Anggaran Dasar,
yang telah didaftarkan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
42
BAB III
LEMBAR DATA PEMILIHAN (LDP)
A. Penerapan IKP
dan LDP
B. Lingkup
Pekerjaan
2.
a. Pokja ULP:
Kelompok Kerja (Pokja) Pengadaan Jasa
Konstruksi Pada Satuan Kerja Non Vertikal
Tertentu Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air
Sulawesi III dan Satuan Kerja Non Vertikal
Tertentu Pelaksanaan Jaringan Sumber Air
Sulawesi III Tahun Anggaran 2015
b. Alamat Pokja ULP:
Kantor Balai Wilayah Sungai Sulawesi III
Jln. Abd Rahman Saleh No 230 Palu
Website: www.pu.go.id
3.
4.
C. Sumber Dana
D. Pendayagunaan
Produksi Dalam
Negeri
43
E. Pemberian
Penjelasan
Dokumen
Pengadaan dan
Peninjauan
Lapangan
F. Dokumen
Penawaran
1.
2.
1.
44
3.
4.
5.
Identifikasi bahaya
Jenis/Tipe
Pekerjaan
No.
1.
Identifikasi Jenis
Bahaya & Risiko K3
Pekerja jatuh ke sungai > luka ringan,
tenggelam, meninggal
Tertimbun material > luka berat, masuk RS
Pekerja jatuh ke sungai > luka ringan,
tenggela,, mmeninggal
6.
bagian
konstruksi
45
G. Mata Uang
Penawaran dan
Cara
Pembayaran
1.
2.
H. Masa
Berlakunya
Penawaran
I. Jaminan
Penawaran
1.
2.
J. Penyampaian
Dokumen
Penawaran
Hari
: Senin s.d Jumat
Tanggal : 19/01/2015 s.d. 23/01/2015
Pukul
: 00.00 s.d. 09.00
K. Batas Akhir
Waktu
Pemasukan
Penawaran
Hari
: Jumat
Tanggal : 23/01/2015
Pukul
: 09.00
L. Pembukaan
Penawaran
M. Ambang Batas
Hari
Tanggal
Pukul
Tempat
: Jumat
: 23/01/2015
: 10.00
: Kantor Balai Wilayah Sungai Sulawesi III
Tidak Ada
46
N. Sanggahan, Dan
Sanggahan
Banding
1.
2.
3.
O. Jaminan
Sanggahan
Banding
Besarnya
jaminan
sanggahan
banding:
Rp. 96.762.000,- ( Sembilan Puluh Enam Juta Tujuh
Ratus Enam Puluh Dua Ribu Rupiah,-)
47
BAB IV
LEMBAR DATA KUALIFIKASI (LDK)
A. Lingkup
Kualifikasi
B. Persyaratan
Kualifikasi
48
No
Tingkat
Pendidikan
1
1
2
S1Teknik Sipil
S1Teknik Sipil
Jabatan
Profesi/ Keahlian
Pengalama
dalam
n
pekerjaan
Kerja
yang
(tahun)
3
4
5
diusulkan
Kepala Proyek
5 Tahun
Ahli
Madya
Tehnik
Sungai / Ahli Madya SDA
Pelaksana
3 Tahun
49
Jenis
Excavator
Drump Truck
Hand Compactor
Concrete Mixer
Concrete Vibrator
Alat Ukur Theodolit
Alat Ukur Water Pas
Kapasitas
PC 200 atau setara
Minimal 3 M3
5 HP
350 liter
38 mm
Jumlah
1 Unit
6 Unit
1 Unit
6 Unit
2 Unit
1 Unit
1 Set
50
BAB V
BENTUK DOKUMEN PENAWARAN
A.
Kepada Yth.:
Pokja .................. ULP .................. [Satker/Balai]
[diisi oleh Pokja ULP]
di
......................................................
Perihal
51
..........................
Jabatan
52
B.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Surat kuasa ini tidak dapat dilimpahkan lagi kepada orang lain.
.................., .................. 20.....
Penerima Kuasa
..................................
(nama dan jabatan)
Pemberi Kuasa
..................................
(nama dan jabatan)
10
Penerima kuasa dari direktur utama/pimpinan perusahaan yang nama penerima kuasanya
tercantum dalam akta pendirian atau perubahannya atau pejabat yang menurut perjanjian
kerja sama berhak mewakili perusahaan yang bekerja sama.
53
CONTOH-2
[Direktur
Utama/Pimpinan
Perusahaan/Kepala Cabang/wakil kemitraan (KSO)]
.................. [nama PT/CV/Firma]
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama [perusahaan/kemitraan (KSO)]
berdasarkan [Akta Notaris No. ...... [No. Akta Notaris] tanggal .................. [tanggal
penerbitan Akta] Notaris .................. [nama Notaris penerbit Akta] beserta
perubahannya (apabila ada) atau Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi (KSO)
No ......... tanggal ..................], yang selanjutnya disebut sebagai Pemberi Kuasa,
memberi kuasa kepada:11
Nama : ....................................
Alamat : ....................................
yang selanjutnya disebut sebagai Penerima Kuasa.
Penerima Kuasa mewakili Pemberi Kuasa untuk:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Surat kuasa ini tidak dapat dilimpahkan lagi kepada orang lain.
.................., .................. 20....
Penerima Kuasa
....................................
(nama)
Pemberi Kuasa
...................................
(nama dan jabatan)
11
Penerima kuasa dari direktur utama/pimpinan perusahaan yang nama penerima kuasanya
tercantum dalam akta pendirian atau perubahannya.
Dalam hal KSO surat kuasa penandatanganan kontrak dapat diberlakukan apabila perjanjian
KSO sudah disahkan oleh notaris.
54
C.
3.
4.
Pembagian sharing dalam kemitraan/KSO ini tidak akan diubah baik selama masa
penawaran maupun sepanjang masa kontrak, kecuali dengan persetujuan tertulis
terlebih dahulu dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan persetujuan bersama
secara tertulis dari masing-masing anggota kemitraan/KSO.
5.
55
6.
7.
8.
Perjanjian ini secara otomatis menjadi batal dan tidak berlaku lagi bila pelelangan
tidak dimenangkan oleh perusahaan kemitraan/KSO.
9.
[Peserta 1]
(....)
[Peserta 3]
(....)
[Peserta 2]
(....)
[dst]
(....)
56
CONTOH
Pemberi Kuasa
..................................
(nama dan jabatan)
12
Surat Kuasa diberikan dari masing-masing penyedia/badan usaha anggota kemitraan kepada
yang mewakili kemitraan
57
D.
[Cantumkan dan jelaskan secara rinci hal-hal berikut. Jika diperlukan, keterangan
dapat dicantumkan dalam lembar tersendiri/tambahan]
2.
3.
4.
5.
Catatan :
Peralatan dan personil yang disampaikan dalam penawaran hanya untuk 1 (satu) paket
pekerjaan yang dilelangkan, apabila memerlukan peralatan dan personil untuk paket
pekerjaan lain harus dari peralatan (dapat sewa, kontrak, atau lainnya) dan personil
yang berbeda.
58
E.
BENTUK
FORMULIR
REKAPITULASI
KOMPONEN DALAM NEGERI (TKDN)
PERHITUNGAN
TINGKAT
TKDN
Uraian Pekerjaan
KDN
KLN
Total
Barang
/Jasa
Gabungan
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(1A)
(1B)
(1C)
(1D)
(2A)
(2B)
(2C)
(2D)
(3A)
(3B)
(3C)
(3D)
(4A)
(4B)
(4C)
(4D)
(5A)
(5B)
(5C)
(5D)
(6A)
(6B)
(6C)
(6D)
(7A)
(7B)
(7C)
(7D)
(8A)
(8B)
(8C)
(8D)
(9A)
(9B)
(9C)
(9D)
(1)
Barang13
I. Material
langsung (Bahan
Baku)
II. Peralatan (Barang
Jadi)
A. Sub Total Barang
Jasa14
III. Manajemen
Proyek dan
Perekayasaan
IV. Alat
Kerja/Fasilitas
Kerja
V. Konstruksi dan
Fabrikasi
VI. Jasa Umum
(9E)
13
14
59
=
Biaya Gabungan (9C)
60
F.
NO
NAMA
BARANG/URAIAN
SPESIFIKASI
SATUAN
JUMLAH
HARGA
NEGARA
ASAL
TOTAL HARGA
15
diisi dan dilampirkan dalam penawaran apabila ada barang yang diimpor.
61
G.
.................
DAFTAR ISI
A. Kebijakan K3
B. Perencanaan K3
B.1. Identifikasi Bahaya, Sasaran K3 Proyek, Pengendalian Risiko K3, Program
K3, dan Biaya K3
B.2. Pemenuhan Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan Lainnya
C. Pengendalian Operasional K3
A. KEBIJAKAN K3
................................................................................................................................................
[diisi oleh penyedia jasa berupa pernyataan tertulis yang berisi komitmen untuk
menerapkan K3 berdasarkan skala risiko dan peraturan perundang-undangan K3
yang dilaksanakan secara konsisten]
A.1. Perusahaan Penyedia Jasa harus menetapkan Kebijakan K3 pada
kegiatan konstruksi yang dilaksanakan.
A.2. Kebijakan K3 yang ditetapkan harus memenuhi ketentuan sebagai
berikut:
1. Mencakup komitmen untuk mencegah kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja serta peningkatan berkelanjutan SMK3;
2. Mencakup komitmen untuk mematuhi peraturan perundangundangan dan persyaratan lain yang terkait dengan K3;
3. Sebagai kerangka untuk menyusun sasaran K3.
B. PERENCANAAN K3
Di dalam membuat rencana K3, PPK memberikan identifikasi awal dan
penyedia jasa harus menyampaikan pengendalian risiko pada saat
penawaran berdasarkan identifikasi awal tersebut.
B.1. Identifikasi Bahaya, Sasaran K3 Proyek, Pengendalian Risiko K3,
Program K3, Dan Biaya
Penyusunan Identifikasi Bahaya, Sasaran K3 Proyek, Pengendalian
Risiko K3, Program K3, dan Biaya K3 sesuai dengan format pada Tabel
1.
62
TABEL 1. IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO, PENGENDALIAN RISIKO K3, PROGRAM K3, DAN BIAYA
[digunakan untuk usulan penawaran]
Nama Perusahaan
Kegiatan
NO
URAIAN PEKERJAAN
(1)
1
(2)
Pekerjaan
galian
pada
basement bangunan gedung
dengan kondisi tanah labil
: ..................
: ..................
IDENTIFIKASI BAHAYA
(3)
Tertimbun
halaman : .. / ..
SASARAN K3 PROYEK
(4)
Nihil kecelakaan fatal
PENGENDALIAN RISIKO K3
BIAYA (Rp)
(5)
1.1 Penggunaan turap
(6)
1. Bahan (Turap, peralatan kerja,
dll)
2. SDM (diisi dengan jumlah
SDM yang diperlukan dan
kualifikasi sesuai dengan yang
dibutuhkan)
(7)
Diisi dengan biaya untuk
pengadaan bahan dan
rekruitmen SDM
62
..........................
Jabatan
63
.................
DAFTAR ISI
A. Kebijakan K3
B. Organisasi K3
C. Perencanaan K3
C.1. Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Prioritas, Pengendalian Risiko
K3, Penanggung Jawab
C.2. Pemenuhan Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan Lainnya
C.3. Sasaran dan Program K3
D. Pengendalian Operasional K3
E. Pemeriksaan dan Evaluasi Kinerja K3
F. Tinjauan Ulang Kinerja K3
A. KEBIJAKAN K3
[Berupa pernyataan tertulis yang berisi komitmen untuk menerapkan K3
berdasarkan skala risiko dan peraturan perundang-undangan K3 yang
dilaksanakan secara konsisten dan harus ditandatangani oleh manajer
proyek/kepala proyek]
A.1. Perusahaan Penyedia Jasa harus menetapkan Kebijakan K3 pada
kegiatan konstruksi yang dilaksanakan.
A.2. kepala proyek/project manager harus mengesahkan Kebijakan K3
A.3. Kebijakan K3 yang ditetapkan harus memenuhi ketentuan sebagai
berikut:
1. Mencakup komitmen untuk mencegah kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja serta peningkatan berkelanjutan SMK3;
2. Mencakup komitmen untuk mematuhi peraturan perundangundangan dan persyaratan lain yang terkait dengan K3;
3. Sebagai kerangka untuk menyusun sasaran K3.
64
B. ORGANISASI K3
Contoh:
Penanggung Jawab K3
Emergency/
P3K
Kebakaran
kedaruratan
C. PERENCANAAN K3
Penyedia jasa wajib membuat Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala
Prioritas, Pengendalian Risiko K3, dan Penanggung Jawab untuk diserahkan,
dibahas, dan disetujui PPK pada saat Rapat Persiapan Pelaksanaan
Kontrak/Pre Construction Meeting (PCM) sesuai lingkup pekerjaan yang
akan dilaksanakan.
C.1. Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Prioritas, Pengendalian Risiko
K3, dan Penanggung Jawab
Penyusunan Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Prioritas,
Pengendalian Risiko K3, dan Penanggung Jawab sesuai dengan format
pada Tabel 1.
65
TABEL 1. IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO, SKALA PRIORITAS, PENGENDALIAN RISIKO K3, DAN PENANGGUNG
JAWAB
Nama Perusahaan
Kegiatan
Lokasi
Tanggal dibuat
: ..................
: ..................
: ..................
: ..................
halaman : .. / ..
PENILAIAN RISIKO
NO
(1)
1
URAIAN PEKERJAAN
(2)
Pekerjaan galian pada
basement bangunan gedung
dengan kondisi tanah labil
IDENTIFIKASI BAHAYA
(3)
Tertimbun
KEKERAPAN
KEPARAHAN
(4)
3
(5)
3
TINGKAT
RISIKO
(6)
9
(Tinggi)
SKALA
PRIORITAS
(7)
1
PENGENDALIAN
RISIKO K3
(8)
1.1. Penggunaan
turap
1.2. Menggunakan
metode
pemancangan
1.3. Menyusun
instruksi kerja
pekerjaan galian
1.4. Menggunakan
rambu peringatan
dan barikade
PENANGGUNG
JAWAB
(Nama Petugas)
(9)
Pengawas
lapangan/
quality engineer
1.5. Melakukan
pelatihan kepada
pekerja
1.6 Pengunaan APD
yang sesuai
Dst.
66
67
68
: ..................
: ..................
: ..................
: ..................
SASARAN KHUSUS
NO
URAIAN PEKERJAAN
(1)
1
(2)
Pekerjaan galian
pada basement
bangunan gedung
dengan kondisi tanah
labil
PENGENDALIAN
RISIKO
PROGRAM
SUMBER
DAYA
JANGKA
WAKTU
(5)
Penggunaan
turap
memenuhi
spesifikasi
(ditetapkan
quality
enginering)
(6)
- Bahan
(Turap,
peralatan
kerja, dll yang
terkait)
- SDM sesuai
dengan
kebutuhan
Tersedianya
metode
Sesuai dengan
metode yang
telah ditetapkan
Tersedianya
instruksi kerja
Sesuai dengan
instruksi kerja
URAIAN
TOLOK UKUR
(3)
1.1. Penggunaan
turap
(4)
Seluruh
pekerjaan
galian
dipastikan
memenuhi
prinsip
keselamatan
1.2. Menggunakan
metode
pemancangan
1.3. Menyusun
instruksi kerja
pekerjaan galian
INDIKATOR
PENCAPAIAN
MONITORIN
G
PENANGGUN
G JAWAB
(7)
Sebelum
bekerja harus
sudah lengkap
(8)
Turap
terpasang
sesuai gambar
dan spesifikasi
(9)
Checklist
(10)
Pengawas
/petugas
terkait
Dokumen
(manual
instruction/pe
tunjuk kerja
Sesuai jadwal
pelaksanaan
Tertib
melaksanakan
sesuai metode
Checklist
Quality
Enginering
Dokumen
petunjuk kerja
Sesuai jadwal
pelaksanaan
Tertib
melaksanakan
petunjuk kerja
Checklist
Quality
Enginering
BIAYA (Rp)
(11)
69
SASARAN KHUSUS
NO
URAIAN PEKERJAAN
(1)
(2)
PENGENDALIAN
RISIKO
PROGRAM
SUMBER
DAYA
URAIAN
TOLOK UKUR
(3)
1.4. Menggunakan
rambu peringatan
dan barikade
(4)
Seluruh lokasi
galian diberikan
rambu dan
barikade
standar
(5)
Rambu dan
barikade
standar (Dicari
contor dari jasa
marga, NFPA)
(6)
- Rambu dan
barikade
- SDM sesuai
dengan
kebutuhan
1.5. Melakukan
pelatihan kepada
pekerja
Seluruh pekerja
terkait telah
mengikuti
pelatihan dan
penyuluhan
1.6 Pengunaan
APD yang sesuai
Seluruh pekerja
menggunakan
APD standar
- SNI helm,
masker &
sepatu (Dicari)
- Jumlah
pekerja
JANGKA
WAKTU
INDIKATOR
PENCAPAIAN
MONITORIN
G
PENANGGUN
G JAWAB
(7)
Sebelum
bekerja harus
sudah lengkap
(8)
100% sesuai
standar
(9)
Checklist
(10)
Petugas K3
Instruktur,
program,
materi/modul
, tes
pemahaman,
dan peserta.
Sebelum
bekerja harus
sudah terlatih
100% lulus
dan paham
Evaluasi hasil
penyuluhan/p
elatihan
Petugas K3,
unit
pelatihan/HR
D
Masker,
sepatu
keselamatan,
pelindung
kepala
Sebelum
bekerja harus
sudah lengkap
100% sesuai
standar
Disediakan
petugas yang
melakukan
pengawasan
selama
pekerjaan
galian
berlangsung
Inspektor
K3/petugas
pengawas
pelaksanaan
pekerjaan
BIAYA (Rp)
(11)
70
71
F. Tinjauan Ulang K3
Hasil pemeriksaan dan evaluasi kinerja K3 pada bagian E. diklasifikasikan
dengan kategori sesuai dan tidak sesuai tolok ukur sebagaimana ditetapkan
pada tabel 2. Sasaran dan Program K3.
Hal-hal yang tidak sesuai, termasuk bilamana terjadi kecelakaan kerja
dilakukan peninjauan ulang untuk diambil tindakan perbaikan.
Dibuat oleh, [Penanggung Jawab
Lapangan/Team
Leader]
( )
Penyedia Jasa
72
H.
Jenis pekerjaan
Satuan/Unit
Nomor Pembayaran
No.
(1)
I
Uraian
: ....................
: ....................
Satuan
(2)
(3)
Upah/Tenaga Kerja
Sub jumlah I
II
Bahan/Material
Sub jumlah II
III
Peralatan
Sub jumlah III
Sub jumlah (I+II+III)
IV
Lain-lain
- Biaya umum16
- Keuntungan
Sub Jumlah IV
Jumlah Harga = I+II+III+IV
Harga satuan pekerjaan .......... (dibulatkan)
Kuantitas/
Koefisien
(4)
Harga
Satuan
Dasar
(Rp)
(5)
Harga
(Rp)
(6)
.........
.........
.........
.........
.....% x Sub jumlah (I+II+III)
.....% x Sub jumlah (I+II+III)
.........
.........
Catatan:
Hanya diperlukan untuk klarifikasi kewajaran harga, apabila harga penawaran di
bawah 80% dari HPS
16
Biaya umum termasuk biaya keperluan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
73
I.
74
: ....
: ....
[Bank]
Materai Rp.6000,00
Untuk keyakinan,
pemegang Garansi Bank
disarankan untuk
mengkonfirmasi Garansi
ini ke ...........[bank]
....
[Nama dan Jabatan]
75
J.
Nilai : ....
76
harta benda TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi
hutangnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.
6. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus
sudah diajukan selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari
kalender sesudah berakhirnya masa berlaku Jaminan ini.
Dikeluarkan di
pada tanggal ...
TERJAMIN
PENJAMIN
Materai Rp.6000,00
Untuk keyakinan,
pemegang Jaminan
disarankan untuk
mengkonfirmasi Jaminan
ini ke ....[Penerbit Jaminan]
77
K.
PAKTA INTEGRITAS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
: [nama wakil sah badan usaha]
Jabatan
Bertindak
untuk
dan atas nama
78
PAKTA INTEGRITAS
Kami yang bertanda tangan di bawah ini :
1. Nama
: [nama wakil sah badan usaha]
Jabatan
Bertindak
: PT/CV/Firma/ atau lainnya [pilih yang sesuai
dan cantumkan nama]
untuk dan
atas nama
2. Nama
Jabatan
Bertindak
: PT/CV/Firma/ atau lainnya [pilih yang sesuai
dan cantumkan nama]
untuk dan
atas nama
3. ......[dan seterusnya, diisi sesuai dengan jumlah anggota kemitraan/KSO]
[Nama Penyedia]
[Nama Penyedia]
[tanda tangan] ,
[nama lengkap]
[tanda tangan] ,
[nama lengkap]
[tanda tangan] ,
[nama lengkap]
79
L.
Jabatan
Bertindak
untuk
dan atas nama
Alamat
No. Telepon
No. Fax
: ...............
...............
: ...............
80
A. Data Administrasi
1.
Nama
(PT/CV/Firma/
:
atau lainnya)
2. Status
Pusat
Cabang
No. Telepon
No. Fax
No. Telepon
No. Fax
B. Izin Usaha
1. Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi
2. Masa berlaku izin usaha
3. Instansi pemberi izin usaha
: a. Nomor.
b. Tanggal
:
:
2. Masa berlaku
: a. Nomor
b. Tanggal
:
3. Instansi pemberi
: c. Nomor
d. Tanggal
:
81
Nama
No. KTP
Nama
No. KTP
G. Data Keuangan
1. Susunan Kepemilikan Saham (untuk PT)/Susunan Pesero (untuk
CV/Firma)
No.
Nama
No. KTP
Persentase
2. Pajak
a. Nomor Pokok Wajib Pajak
:
b. Bukti Laporan Pajak Tahun
terakhir (SPT Tahunan)
: No. Tanggal
c. Bukti Laporan Bulanan
(tiga bulan terakhir):
1) PPh Pasal 21
: No. Tanggal
2) PPh Pasal 23 (bila ada
transaksi
: No. Tanggal
3) PPh Pasal 25/Pasal 29
: No. Tanggal
4) PPN
: No. Tanggal
d. Surat Keterangan Fiskal*)
: No. Tanggal
*) apabila digunakan oleh penyedia sebagai pengganti huruf b dan c
82
No
Nama
Tgl/bln/thn
lahir
Tingkat
Pendidikan
4
Jabatan
dalam
pekerjaan
(posisi)
5
Pengalaman
Kerja
(tahun) 17
Profesi/
keahlian
Tahun
Sertifikat/
Ijazah
I. Data Peralatan
No.
Jenis
Peralatan
Jumlah
Kapasitas
atau output
pada saat
ini
4
Merk
dan
tipe
Tahun
pembuatan
Kondisi
(%)
Lokasi
Sekarang
Status Kepemilikan
(Millik/Sewa/Lainnya)
No.
Pemberi Tugas /
Pejabat Pembuat
Komitmen
Nama
Paket
Pekerjaan
Klasifikasi/Sub
klasifikasi
Pekerjaan
Lokasi
Tanggal Selesai
Menurut
Kontrak
Nama
Alamat
dan
Telepon
Nomor
dan
Tanggal
Nilai
(Rp)
Kontrak
BA
Serah
Terima
(PHO)
10
No.
Lokasi
Kontrak/Subkontrak
Tanggal Selesai
Menurut
Nama
Alamat
dan
Telepon
Nomor
dan
Tanggal
Nilai
(Rp)
Kontrak
BA Serah
Terima
(PHO)
17
83
(untuk
Pemberi Tugas/Pejabat
Pembuat Komitmen
No.
Nama Paket
Pekerjaan
perhitungan
Kontrak
Nama
Alamat
/Telepon
Nomor dan
Tanggal
Nilai
(Rp)
Rencana
tanggal
kontrak
berakhir
Lokasi
M. Modal Kerja
Surat dukungan keuangan dari Bank:
Nomor
Tanggal
Nama Bank
Nilai
:
:
:
: Rp . ( .... dalam huruf..)
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan penuh rasa
tanggung jawab. Jika dikemudian hari ditemui bahwa data/dokumen yang saya
sampaikan tidak benar dan/atau ada pemalsuan, maka saya dan badan usaha
yang saya wakili bersedia dikenakan sanksi berupa sanksi administratif, sanksi
pencantuman dalam Daftar Hitam, gugatan secara perdata, dan/atau pelaporan
secara pidana kepada pihak berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
[tempat], .. [tanggal] [bulan] 20. [tahun]
84
BAB VI
PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR KUALIFIKASI
A. Data Administrasi
1. Diisi dengan nama badan usaha peserta.
2. Pilih status badan usaha (Pusat/Cabang).
3. Diisi dengan alamat, nomor telepon, nomor fax dan e-mail badan
usaha yang didaftar sebagai peserta.
4. Diisi dengan alamat, nomor telepon, nomor fax dan e-mail kantor
pusat yang dapat dihubungi, apabila peserta berstatus kantor cabang.
B. Izin Usaha
1. Diisi dengan jenis surat izin usaha, nomor dan tanggal penerbitannya.
2. Diisi dengan masa berlaku izin usaha.
3. Diisi dengan nama instansi penerbit surat izin usaha.
C. Sertifikat Badan Usaha
1. Diisi nomor dan tanggal penerbitan.
2. Diisi dengan masa berlaku.
3. Diisi dengan nama instansi penerbit.
D. Izin Lainnya (apabila dipersyaratkan, yang sesuai dengan pekerjaan yang
dilelangkan)
1. Diisi dengan jenis surat izin, nomor dan tanggal penerbitannya.
2. Diisi dengan masa berlaku izin.
3. Diisi dengan nama instansi penerbit surat izin.
E.
F.
G. Data Keuangan
1. Diisi dengan nama, nomor KTP dan persentase kepemilikan
saham/pesero.
2. Pajak:
a. Diisi dengan NPWP badan usaha.
b. Diisi dengan nomor dan tanggal bukti laporan pajak tahun terakhir
berupa SPT Tahunan.
c. Diisi dengan nomor dan tanggal bukti laporan bulanan (tiga bulan
terakhir):
1) PPh pasal 21;
85
Data Peralatan
Diisi dengan jenis, jumlah, kapasitas atau output yang dapat dicapai pada
saat ini, merek dan tipe, tahun pembuatan, kondisi (dalam persentase),
lokasi keberadaan saat ini dan status kepemilikan/ dukungan sewa (dapat
diisi sebagai milik sendiri/ sewa beli/ sewa/ kontrak atau lainnya yang
tidak sedang digunakan dalam pelaksanaan) dari masing-masing fasilitas/
peralatan/ perlengkapan sesuai dengan yang diperlukan untuk pekerjaan
utama yang dilelangkan sesuai ketentuan Dokumen Pengadaan. Pokja
apabila diperlukan dapat membuktikan keberadaan alat dan bukti status
kepemilikan harus dapat ditunjukkan pada waktu Pembuktian Kualifikasi.
J.
86
M. Modal Kerja
Diisi dengan nomor, tanggal, dan nama bank yang mengeluarkan surat
dukungan keuangan serta nilai dukungan paling kurang 10% (sepuluh
perseratus) dari nilai total HPS.
N. Kemitraan/KSO
Untuk peserta yang berbentuk kemitraan/KSO masing-masing anggota
kemitraan/KSO wajib mengisi formulir isian kualifikasi untuk masingmasing kualifikasi badan usahanya.
87
BAB VII
TATA CARA EVALUASI KUALIFIKASI
A.
88
=
=
89
C.
D.
Apabila ditemukan hal-hal dan/atau data yang kurang jelas maka Pokja
ULP dapat meminta peserta untuk menyampaikan klarifikasi secara tertulis
namun tidak boleh mengubah substansi formulir isian kualifikasi termasuk
dapat melakukan peninjauan lapangan pada pihak-pihak/instansi terkait.
E.
F.
90
BAB VIII
BENTUK RANCANGAN KONTRAK
CONTOH 1 PENYEDIA TUNGGAL
SURAT PERJANJIAN
Paket Pekerjaan Konstruksi:
............................................
Nomor : ........................
SURAT PERJANJIAN ini berikut semua lampirannya adalah kontrak kerja
konstruksi harga satuan, yang selanjutnya disebut Kontrak dibuat dan
ditandatangani di ........................ pada hari ...................... tanggal . bulan
...................... tahun ...................... [tanggal, bulan dan tahun diisi dengan
huruf], berdasarkan Surat Penetapan Pemenang No. tanggal . dan
Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) No . tanggal ., antara:
Nama
: ...................... [nama PPK]
NIP
: ...................... [NIP PPK]
Jabatan
: PPK............... [sesuai SK Pengangkatan]
Berkedudukan di
: ...................... [alamat PPK]
yang bertindak untuk dan atas nama ....................... [nama satuan kerja PPK]
selanjutnya disebut PPK, dengan:
Nama
Jabatan
Berkedudukan di
Akta Notaris
Nomor
Tanggal
Notaris
yang bertindak untuk dan atas nama ...................... [nama Badan Usaha]
selanjutnya disebut Penyedia
Dan dengan memperhatikan :
1. Undang-Undang No. 18 Tahun 1999 Tentang jasa Konstruksi;
2. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Buku III tentang perikatan);
3. Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 2000 Tentang Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah No. 59
Tahun 2010;
4. Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No. 70 Tahun
2012 beserta petunjuk teknisnya;
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Nomor
14/PRT/M/2013 Tentang Perubahan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Dan Perumahan Rakyat Nomor 07/PRT/M/2011 tentang Standar dan
Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa Konstruksi.
91
untuk
(e) PPK dan Penyedia mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan
penandatanganan Kontrak ini masing-masing pihak :
1) telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh
advokat;
2) menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut;
3) telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini;
4) telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan
mengkonfirmasikan semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta semua
fakta dan kondisi yang terkait.
Maka oleh karena itu, PPK dan Penyedia dengan ini bersepakat dan menyetujui
hal-hal sebagai berikut :
Pasal 1
ISTILAH DAN UNGKAPAN
Peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki arti dan makna
yang sama seperti yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian ini;
Pasal 2
RUANG LINGKUP PEKERJAAN
Ruang lingkup utama pekerjaan terdiri atas:
1. ................
2. ................
3. Dst.
92
Pasal 3
NILAI KONTRAK DAN PEMBAYARAN
(1) Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang diperoleh
berdasarkan total harga penawaran terkoreksi sebagaimana tercantum
dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah sebesar Rp......................
(.........dalam huruf ............. rupiah).
(2) Pembayaran untuk kontrak ini dilakukan ke rekening nomor: ............. atas
nama penyedia : ...............;
[Catatan: untuk kontrak tahun jamak agar dicantumkan rincian pendanaan untuk
masing-masing Tahun Anggarannya]
Pasal 4
DOKUMEN KONTRAK
(1) Dokumen-dokumen berikut merupakan satu kesatuan dan bagian yang
tidak terpisahkan dari Kontrak ini :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
(2) Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain, dan jika
terjadi pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan
ketentuan dalam dokumen yang lain maka yang berlaku adalah ketentuan
dalam dokumen yang lebih tinggi berdasarkan urutan hirarki sebagaimana
dimaksud pada ayat (1);
Pasal 5
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
Hak dan kewajiban timbal-balik PPK dan Penyedia dinyatakan dalam Kontrak
yang meliputi khususnya :
a.
93
b.
Pasal 6
MASA KONTRAK
(1) Masa kontrak adalah jangka waktu berlakunya Kontrak ini terhitung sejak
tanggal penandatanganan kontrak sampai dengan masa pemeliharaan
berakhir;
(2) Masa pelaksanaan kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal
yang ditetapkan dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak dan penyelesaian
keseluruhan pekerjaan selama ......... (.......dalam huruf......) hari kalender;
(3) Masa pemeliharaan ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak,
dihitung sejak tanggal penyerahan pertama pekerjaan sampai dengan
tanggal penyerahan akhir pekerjaan selama ......... (.......dalam huruf......) hari
kalender.
Dengan demikian PPK dan Penyedia telah bersepakat untuk menandatangani
Kontrak ini pada tanggal tersebut di atas dan melaksanakan Kontrak sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di Republik Indonesia dan
dibuat dalam 2 (dua) rangkap, masing-masing dibubuhi dengan materai,
mempunyai kekuatan hukum yang sama dan mengikat bagi para pihak,
rangkap yang lain dapat diperbanyak sesuai kebutuhan tanpa dibubuhi materai.
94
[tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini [tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini
untuk Penyedia maka rekatkan materai Rp
6.000,- )]
[nama lengkap]
[jabatan]
[nama lengkap]
[jabatan]
95
SURAT PERJANJIAN
Paket Pekerjaan Konstruksi:
..........................
Nomor : ........................
SURAT PERJANJIAN ini berikut semua lampirannya adalah kontrak kerja
konstruksi harga satuan, yang selanjutnya disebut Kontrak dibuat dan
ditandatangani di ...................... pada hari ...................... tanggal . bulan
...................... tahun ...................... [tanggal, bulan dan tahun diisi dengan huruf],
berdasarkan Surat Penetapan Pemenang No. tanggal . dan Surat
Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) No . tanggal ., antara :
Nama
NIP
Jabatan
Berkedudukan di
yang bertindak untuk dan atas nama ....................... [nama satuan kerja PPK]
selanjutnya disebut PPK, dengan kemitraan/KSO yang beranggotakan sebagai
berikut :
1. ...................... [nama Penyedia 1];
2. ...................... [nama Penyedia 2];
..... dst
yang masing-masing anggotanya bertanggung jawab secara pribadi dan
tanggung renteng atas semua kewajiban terhadap PPK berdasarkan Kontrak ini
dan telah menunjuk ...................... [nama anggota kemitraan yang ditunjuk sebagai
wakil kemitraan/KSO] untuk bertindak atas nama Kemitraan yang berkedudukan
di ...................... [alamat Penyedia wakil kemitraan], berdasarkan surat Perjanjian
kemitraan/KSO No. ...................... tanggal ...................... selanjutnya disebut
Penyedia.
Dan dengan memperhatikan :
1. Undang-Undang No. 18 Tahun 1999 Tentang jasa Konstruksi;
2. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Buku III tentang perikatan);
3. Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 2000 Tentang Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi. Sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah No. 59
Tahun 2010;
4. Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No. 70 Tahun
2012 beserta petunjuk teknisnya ;
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan
Rakyat Nomor : ..............
96
untuk
(e) PPK dan Penyedia mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan
penandatanganan Kontrak ini masing-masing pihak :
1) telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh
advokat;
2) menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut;
3) telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini;
4) telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan
mengkonfirmasikan semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta semua
fakta dan kondisi yang terkait.
Maka oleh karena itu, PPK dan Penyedia dengan ini bersepakat dan menyetujui
hal-hal sebagai berikut :
Pasal 1
ISTILAH DAN UNGKAPAN
Peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki arti dan makna
yang sama seperti yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian ini;
Pasal 2
RUANG LINGKUP PEKERJAAN
Ruang lingkup utama pekerjaan terdiri atas :
1. ................
2. ................
Dst.
Pasal 3
NILAI KONTRAK DAN PEMBAYARAN
(1) Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang diperoleh
berdasarkan total harga penawaran terkoreksi sebagaimana tercantum
dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah sebesar Rp......................
(.........dalam huruf ............. rupiah).
97
(2) Pembayaran untuk kontrak ini dilakukan ke rekening nomor : ............. atas
nama penyedia : ...............;
[Catatan: untuk kontrak tahun jamak agar dicantumkan rincian pendanaan untuk
masing-masing Tahun Anggarannya]
Pasal 4
DOKUMEN KONTRAK
(1) Dokumen-dokumen berikut merupakan satu-kesatuan dan bagian yang
tidak terpisahkan dari Kontrak ini :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
(2) Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain, dan jika
terjadi pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan
ketentuan dalam dokumen yang lain maka yang berlaku adalah ketentuan
dalam dokumen yang lebih tinggi berdasarkan urutan hirarki sebagaimana
dimaksud pada ayat (1);
Pasal 5
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
Hak dan kewajiban timbal-balik PPK dan Penyedia dinyatakan dalam Kontrak
yang meliputi khususnya :
a. PPK mempunyai hak dan kewajiban untuk :
1) mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia;
2) meminta laporan-laporan secara periodik mengenai pelaksanaan
pekerjaan yang dilakukan oleh Penyedia;
3) memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh
Penyedia untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan
Kontrak;
4) membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum dalam
Kontrak yang telah ditetapkan kepada Penyedia;
b.
98
Pasal 6
MASA KONTRAK
(1) Masa kontrak adalah jangka waktu berlakunya Kontrak ini terhitung sejak
tanggal penandatanganan kontrak sampai dengan masa pemeliharaan
berakhir;
(2) Masa pelaksanaan kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal
yang ditetapkan dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak dan penyelesaian
keseluruhan pekerjaan selama ......... (.......dalam huruf......) hari kalender;
(3) Masa pemeliharaan ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak,
dihitung sejak tanggal penyerahan pertama pekerjaan sampai dengan
tanggal penyerahan akhir pekerjaan selama ........ (.......dalam huruf......) hari
kalender.
99
[nama lengkap]
[jabatan]
[nama lengkap]
[jabatan]
100
BAB IX
SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK
A. Ketentuan Umum
1. Definisi
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
1.7
101
1.8
1.9
1.10
1.11
1.12
yang
dapat
dipertanggungjawabkan
serta
digunakan oleh Pokja ULP untuk menilai
kewajaran penawaran termasuk rinciannya.
1.19
1.20 Mata
Pembayaran
Utama
adalah
Mata
pembayaran yang pokok dan penting yang nilai
bobot kumulatifnya minimal 80% (delapan puluh
per seratus) dari seluruh nilai pekerjaan, dihitung
mulai dari mata pembayaran yang nilai bobotnya
terbesar yang ditetapkan oleh Pokja ULP dalam
Dokumen Pengadaan.
1.21 Harga Satuan Pekerjaan (HSP) adalah harga
satuan jenis pekerjaan tertentu per satu satuan
tertentu.
1.22 Metoda
Pelaksanaan
Pekerjaan
adalah
metode/cara kerja yang layak, realistik dan dapat
dilaksanakan untuk menyelesaikan seluruh
pekerjaan
dan
diyakini
menggambarkan
penguasaan dalam penyelesaian pekerjaan dengan
tahap pelaksanaan yang sistimatis dari awal
sampai akhir dan dapat dipertanggung jawabkan
secara teknis berdasarkan sumber daya yang
dimiliki penawar.
1.23
1.24
1.25
1.26
103
pemeliharaan berakhir.
1.27
1.28
2. Penerapan
1.30
1.31
1.32
1.33
104
3. Bahasa dan
Hukum
4. Larangan
Korupsi, Kolusi
dan Nepotisme
(KKN),
Penyalahgunaan
Wewenang serta
Penipuan
3.1
3.2
3.3
4.1
Berdasarkan
etika
pengadaan
pemerintah, dilarang untuk:
barang/jasa
4.3
hitam,
105
5. Asal Material/
Bahan
6. Korespondensi
4.4
4.5
5.1
Penyedia
harus
menyampaikan
asal
material/bahan yang terdiri dari rincian
komponen dalam negeri dan komponen impor.
5.2
Asal
material/bahan
merupakan
tempat
material/bahan diperoleh, antara lain tempat
material/bahan
ditambang,
tumbuh,
atau
diproduksi.
6.1
6.2
Semua
pemberitahuan,
permohonan,
atau
persetujuan berdasarkan Kontrak ini harus dibuat
secara tertulis dalam Bahasa Indonesia, dan
dianggap telah diberitahukan jika telah
disampaikan secara langsung kepada wakil sah
Para Pihak dalam SSUK, atau jika disampaikan
melalui surat tercatat dan/atau faksimili ditujukan
ke alamat yang tercantum dalam SSKK.
8. Pembukuan
9. Perpajakan
10. Pengalihan
106
dan/atau
Subkontrak
11. Pengabaian
14. Pengawasan
Pelaksanaan
Pekerjaan
14.1
15.1
107
Pekerjaan
Pekerjaan.
15.2
16. Perintah
17. Penemuanpenemuan
18.1
108
akses.
18.3
19.3
20.1
109
23. Rencana
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
Konstruksi
(RK3K)
22.5
22.6
23.1
Kebijakan K3 Proyek;
Organisasi K3;
Perencanaan K3;
Pengendalian dan Program K3;
110
harus
mendapatkan
25. Mobilisasi
pelaksanaan
111
c. mendatangkan personil-personil.
25.3
26. Pemeriksaan
Bersama
28.1
112
Penyelesaian
yang
31. Rapat
Pemantauan
33.1 Setelah
pekerjaan
selesai
100%
(seratus
perseratus), penyedia mengajukan permintaan
secara tertulis kepada PPK untuk penyerahan
pekerjaan.
33.2 Dalam rangka penilaian hasil pekerjaan, PPK
menugaskan Panitia Penerima Hasil Pekerjaan.
Apabila memerlukan keahlian teknis khusus dapat
dibantu oleh tim/tenaga ahli untuk membantu
pelaksanaan tugas Panitia Penerima Hasil
Pekerjaan.
33.3 Panitia Penerima Hasil Pekerjaan melakukan
penilaian terhadap hasil pekerjaan yang telah
diselesaikan oleh penyedia. Apabila terdapat
kekurangan-kekurangan dan/atau cacat hasil
pekerjaan,
penyedia
wajib
memperbaiki/menyelesaikannya, atas perintah
PPK.
33.4 PPK menerima penyerahan pertama pekerjaan
setelah seluruh hasil pekerjaan dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan Kontrak sejak tanggal
berita acara penyerahan pekerjaan dan telah
diterima oleh Panitia Penerima Hasil Pekerjaan.
114
33.5
33.6
33.7
35. Pedoman
Pengoperasian
dan Perawatan/
Pemeliharaan
115
36.1
36.2
adanya
karena
37.1
116
38. Perubahan
Kuantitas dan
Harga
39. Perubahan
Jadwal
Pelaksanaan
Pekerjaan
38.3
38.4
39.1
39.2
117
oleh penyedia.
39.4 PPK
dapat
menugaskan
Panitia
Peneliti
Pelaksanaan Kontrak untuk meneliti kelayakan
usulan perpanjangan waktu pelaksanaan.
39.5 Persetujuan perpanjangan waktu pelaksanaan
dituangkan dalam adendum kontrak.
40. Penyesuaian
Harga
(Eskalasi/Deeskalasi)
118
41.4
119
42.3
42.4
120
121
43. Keterlambatan
Pelaksanaan
Pekerjaan dan
Kontrak Kritis
43.1 Apabila
penyedia
terlambat
melaksanakan
pekerjaan sesuai jadwal, maka PPK harus
memberikan peringatan secara tertulis atau
dikenakan ketentuan tentang kontrak kritis.
43.2 Kontrak dinyatakan kritis apabila:
a. Dalam periode I (rencana fisik pelaksanaan 0%
70% dari kontrak), realisasi fisik pelaksanaan
terlambat lebih besar 10% dari rencana;
b. Dalam periode II (rencana fisik pelaksanaan
70% - 100% dari kontrak), realisasi fisik
pelaksanaan terlambat lebih besar 5% dari
rencana;
c. Rencana fisik pelaksanaan 70% - 100% dari
kontrak, realisasi fisik pelaksanaan terlambat
kurang dari 5% dari rencana dan akan
melampaui tahun anggaran berjalan.
43.3 Penanganan kontrak kritis.
a. Dalam hal keterlambatan pada 43.1 dan
penanganan kontrak pada 43.2, penanganan
kontrak kritis dilakukan dengan Rapat
pembuktian (show cause meeting/SCM)
1) Pada saat kontrak dinyatakan kritis direksi
pekerjaan menerbitkan surat peringatan
kepada
penyedia
dan
selanjutnya
menyelenggarakan SCM.
2) Dalam SCM direksi pekerjaan, direksi
teknis dan penyedia membahas dan
menyepakati besaran kemajuan fisik yang
harus dicapai oleh penyedia dalam
periode waktu tertentu (uji coba pertama)
yang dituangkan dalam berita acara SCM
tingkat Tahap I
3) Apabila penyedia gagal pada uji coba
pertama, maka harus diselenggarakan
SCM Tahap II yang membahas dan
menyepakati besaran kemajuan fisik yang
harus dicapai oleh penyedia dalam
periode waktu tertentu (uji coba kedua)
yang dituangkan dalam berita acara SCM
Tahap II
4) Apabila penyedia gagal pada uji coba
kedua, maka harus diselenggarakan SCM
Tahap
III
yang
membahas
dan
menyepakati besaran kemajuan fisik yang
harus dicapai oleh penyedia dalam
periode waktu tertentu (uji coba ketiga)
122
Kontrak
secara
123
pekerjaan; dan/atau
3) setelah
diberikan
kesempatan
menyelesaikan pekerjaan sampai dengan
50 (lima puluh) hari kalender sejak masa
berakhirnya
pelaksanaan
pekerjaan,
Penyedia
Barang/Jasa
tidak
dapat
menyelesaikan pekerjaan.
44. Peninggalan
124
48. Penanggungan
dan Risiko
125
126
51. Asuransi
Penyedia berkewajiban untuk mengambil langkahlangkah yang memadai untuk melindungi lingkungan
baik di dalam maupun di luar tempat kerja dan
membatasi gangguan lingkungan terhadap pihak ketiga
dan harta bendanya sehubungan dengan pelaksanaan
Kontrak ini.
51.1 Penyedia wajib menyediakan asuransi sejak SPMK
sampai dengan tanggal selesainya pemeliharaan
untuk :
a. semua barang dan peralatan yang mempunyai
risiko
tinggi
terjadinya
kecelakaan,
pelaksanaan pekerjaan, serta pekerja untuk
pelaksanaan pekerjaan, atas segala risiko
terhadap kecelakaan, kerusakan, kehilangan,
serta risiko lain yang tidak dapat diduga;
b. pihak ketiga sebagai akibat kecelakaan di
tempat kerjanya; dan
c. perlindungan terhadap kegagalan bangunan.
51.2 Besarnya asuransi sudah diperhitungkan dalam
penawaran dan termasuk dalam nilai kontrak.
52. Tindakan
Penyedia yang
Mensyaratkan
Persetujuan PPK
atau Pengawas
Pekerjaan
52.1
52.2
127
53.1 Pemeriksaan
pekerjaan
dilakukan
selama
pelaksanaan kontrak untuk menetapkan volume
pekerjaan atau kegiatan yang telah dilaksanakan
guna pembayaran hasil pekerjaan. Hasil
pemeriksaan pekerjaan dituangkan dalam laporan
kemajuan hasil pekerjaan.
53.2
53.7
55. Kerjasama Antara 55.1 Penyedia yang mempunyai harga Kontrak di atas
Penyedia dan Sub
Rp25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar
Penyedia
rupiah) wajib bekerja sama dengan penyedia
Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Koperasi Kecil,
yaitu dengan
mensubkontrakkan
sebagian
pekerjaan yang bukan pekerjaan utama.
55.2
55.3
56.1
56.2
kerjasama
tersebut
hanya
untuk
129
mengenai
59. Pembayaran
Denda
60. Jaminan
60.6
60.7
Masa berlakunya Jaminan Uang Muka sekurangkurangnya sejak tanggal persetujuan pemberian
uang muka sampai dengan tanggal penyerahan
pertama pekerjaan (PHO).
131
61.1
61.2
61.3
61.4 PPK
dapat
menilai
dan
menyetujui
penempatan/penggantian personil inti dan/atau
peralatan menurut kualifikasi yang dibutuhkan.
61.5 Jika PPK menilai bahwa personil inti :
a. tidak mampu atau tidak dapat melakukan
pekerjaan dengan baik;
b. berkelakuan tidak baik; atau
c. mengabaikan
tugasnya,
pekerjaan
yang
menjadi
Kewajiban PPK
132
62. Fasilitas
63. Peristiwa
Kompensasi
yang
dapat
diberikan
a. PPK
mengubah
jadwal
yang
mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan;
dapat
133
65. Pembayaran
134
135
oleh produsen;
(4) Disetujui oleh PPK sesuai dengan
capaian fisik yang diterima;
(5) Dilarang dipindahkan dari area
lokasi
pekerjaan
dan/atau
dipindahtangankan
oleh
pihak
manapun; dan
(6) Keamanan penyimpanan dan risiko
kerusakan
sebelum
diserahterimakan
secara
satu
kesatuan
fungsi
merupakan
tanggung
jawab
Penyedia
Barang/Jasa.
b) Sertifikat uji mutu dan sertifikat
garansi tidak diperlukan dalam hal
peralatan
dan/atau
bahan
dibuat/dirakit
oleh
Penyedia
Barang/Jasa;
Besaran yang akan dibayarkan dari
material on site (berkisar antara 50%
sampai dengan 70%). Besaran nilai
pembayaran dicantumkan di dalam SSKK;
4) Pembayaran harus memperhitungkan
angsuran uang muka, peralatan dan/atau
bahan yang menjadi bagian permanen
dari
hasil
pekerjaan
yang
akan
diserahterimakan (material on site) yang
sudah dibayar sebelumnya, denda (apabila
ada), pajak dan/atau uang retensi;
5) Untuk kontrak yang mempunyai sub
kontrak, permintaan pembayaran harus
dilengkapi bukti pembayaran kepada
seluruh sub penyedia sesuai dengan
prestasi pekerjaan. Pembayaran kepada
sub penyedia dilakukan sesuai prestasi
pekerjaan yang selesai dilaksanakan oleh
sub penyedia tanpa harus menunggu
pembayaran terlebih dahulu dari PPK.
b. pembayaran terakhir hanya dilakukan setelah
pekerjaan selesai 100% (seratus perseratus)
dan Berita Acara Penyerahan Pertama
Pekerjaan diterbitkan;
c. PPK dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari kerja
setelah pengajuan permintaan pembayaran
dari penyedia harus sudah mengajukan surat
permintaan pembayaran kepada Pejabat
Penandatangan Surat Perintah Membayar
136
(PPSPM);
d. apabila
terdapat ketidaksesuaian dalam
perhitungan angsuran, tidak akan menjadi
alasan untuk menunda pembayaran. PPK dapat
meminta penyedia untuk menyampaikan
perhitungan prestasi sementara dengan
mengesampingkan hal-hal yang sedang
menjadi perselisihan.
65.3 Denda dan ganti rugi
a. denda merupakan sanksi finansial yang
dikenakan kepada penyedia;
b. ganti rugi merupakan sanksi finansial yang
dikenakan kepada PPK karena terjadinya
cidera janji/wanprestasi;
c. besarnya denda yang dikenakan kepada
penyedia atas keterlambatan penyelesaian
pekerjaan untuk setiap hari keterlambatan
adalah :
1) 1/1000 (satu perseribu) dari sisa harga
bagian kontrak yang belum dikerjakan
(sebelum PPN), apabila bagian pekerjaan
yang sudah dilaksanakan dapat berfungsi;
atau
2) 1/1000 (satu perseribu) dari harga
kontrak (sebelum PPN), apabila bagian
pekerjaan yang sudah dilaksanakan belum
berfungsi;
sesuai yang ditetapkan dalam SSKK;
d. besarnya ganti rugi yang dibayar oleh PPK atas
keterlambatan pembayaran adalah sebesar
bunga dari nilai tagihan yang terlambat
dibayar, berdasarkan tingkat suku bunga yang
berlaku pada saat itu menurut ketetapan Bank
Indonesia, atau dapat diberikan kompensasi;
e. pembayaran denda dan/atau ganti rugi
diperhitungkan dalam pembayaran prestasi
pekerjaan;
f. ganti rugi dan kompensasi kepada peserta
dituangkan dalam adendum kontrak;
g. pembayaran ganti rugi dan kompensasi
dilakukan oleh PPK, apabila penyedia telah
mengajukan tagihan disertai perhitungan dan
data-data.
66. Hari Kerja
137
67. Perhitungan
Akhir
66.2
66.3
67.1
67.2 Sebelum
pembayaran
terakhir
dilakukan,
penyedia berkewajiban untuk menyerahkan
kepada Pengawas Pekerjaan rincian perhitungan
nilai tagihan terakhir yang jatuh tempo. PPK
berdasarkan hasil penelitian tagihan oleh
Pengawas
Pekerjaan
berkewajiban
untuk
menerbitkan SPP untuk pembayaran tagihan
angsuran terakhir selambat-lambatnya 7 (tujuh)
hari kerja terhitung sejak tagihan dan
kelengkapan dokumen penunjang diterima oleh
Pengawas Pekerjaan.
68. Penangguhan
G. Pengawasan Mutu
69. Pengawasan dan
Pemeriksaan
PPK
berwenang
melakukan
pengawasan
dan
pemeriksaan terhadap pelaksanaan pekerjaan yang
138
70.1
72. Pengujian
73.1 PPK
atau
Pengawas
Pekerjaan
akan
menyampaikan pemberitahuan Cacat Mutu
kepada penyedia segera setelah ditemukan Cacat
Mutu tersebut. Penyedia bertanggung jawab atas
cacat mutu selama Masa Pelaksanaan dan Masa
Pemeliharaan.
73.2
73.3
139
74.3 Penyedia
berkewajiban
untuk
melindungi,
membebaskan, dan menanggung tanpa batas PPK
beserta instansinya terhadap semua bentuk
tuntutan, tanggung jawab, kewajiban, kehilangan,
kerugian, denda, gugatan atau tuntutan hukum,
proses pemeriksaan hukum, dan biaya yang
dikenakan terhadap PPK beserta instansinya
(kecuali kerugian yang mendasari tuntutan
tersebut disebabkan kesalahan atau kelalaian PPK)
sehubungan dengan klaim kehilangan atau
kerusakan harta benda, dan cidera tubuh, sakit
atau kematian pihak ketiga yang timbul dari
kegagalan
konstruksi
dan/atau
kegagalan
bangunan.
74.4 Pertanggungan asuransi yang dimiliki oleh
penyedia
tidak
membatasi
kewajiban
penanggungan penyedia dalam Pasal ini.
74.5 PPK
maupun
Penyedia
berkewajiban
untuk
140
141
BAB X
SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK (SSKK)
A. Korespondensi
....................
....................
....................
....................
....................
Untuk Penyedia:
....................
C. Jenis Kontrak
D. Tanggal Berlaku
Kontrak
E.
Masa
Pelaksanaan
F.
Masa
Pemeliharaan
G. Perbaikan Cacat
Mutu
142
H. Umur Konstruksi
Pedoman
Pengoperasian
dan Perawatan/
Pemeliharaan
J.
Pembayaran
Tagihan
K. Pencairan
Jaminan
L.
Tindakan
Penyedia yang
Mensyaratkan
Persetujuan PPK
atau Pengawas
Pekerjaan
memerlukan
M. Kepemilikan
Dokumen
Penyedia
diperbolehkan
menggunakan
salinan
dokumen dan piranti lunak yang dihasilkan dari
Pekerjaan Konstruksi ini dengan pembatasan sebagai
berikut: ....................
N. Fasilitas
143
O. Peristiwa
Kompensasi
P.
Sumber
Pembiayaan
Q. Pembayaran
Uang Muka
Uang
muka
diberikan
sebesar
(.....dalam huruf........) dari Nilai Kontrak
R. Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
S.
Pembayaran
Prestasi
Pekerjaan
.....%
U. Penyesuaian
Harga
(Eskalasi/Deeskalasi)
144
Koefisien Komponen
a.
0,15
0,15
0,15
0,15
0,15
b.
.
.
.
.
.
c.
.
.
.
.
.
d.
.
.
.
.
.
a+b+c+d
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
V. Denda
145
W. Usaha Mikro,
Usaha Kecil dan
Koperasi Kecil
X. Penyelesaian
Perselisihan
/Sengketa
146
147
BAB XI
SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR
Perhatian:
Pokja ULP menguraikan spesifikasi teknis dan gambar yang diperlukan dalam
pelaksanaan pekerjaan yang dilelangkan sebagai bagian dari dokumen pengadaan ini.
bahan
yang
dipergunakan
dalam
148
149
150
151
BAB XII
DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA
Keterangan
1.
Daftar Kuantitas dan Harga harus dibaca sesuai dengan Instruksi Kepada
Peserta (IKP), Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) dan Syarat-Syarat
Khusus Kontrak (SSKK), Spesifikasi Teknis dan Gambar.
2.
3.
Harga dalam Daftar Kuantitas dan Harga harus diisi lengkap yang telah
mencakup semua biaya pekerjaan, personil, pengawasan, bahan-bahan,
perawatan, pajak, keuntungan, overhead (termasuk biaya K3) dan yang
diatur dalam Kontrak.
4.
5.
6.
atas
kesalahan
152
No.
Uraian Pekerjaan
Satuan
Ukuran
Kuantitas
CONTOH
Harga
Satuan
Total
Harga
19
Total Daftar 1
(pindahkan nilai total ke Daftar Rekapitulasi)
18
Mata Pembayaran Umum memuat rincian komponen pekerjaan yang bersifat umum.
Semua jenis harga yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga merupakan harga
sebelum PPN (Pajak Pertambahan Nilai).
19
153
No.
Uraian Pekerjaan
Satuan
Ukuran
Kuantitas
Harga
Satuan
Total
Harga
21
Total Daftar 2
(pindahkan nilai total ke Daftar Rekapitulasi)
20
21
Cantumkan Mata Pembayaran Pekerjaan Utama yang menjadi pokok dari paket Pekerjaan
Konstruksi ini di antara bagian-bagian pekerjaan lain.
Semua jenis harga yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga merupakan harga
sebelum PPN (Pajak Pertambahan Nilai).
154
No.
Uraian Pekerjaan
Satuan
Ukuran
Kuantitas
CONTOH
Harga
Satuan
Total
Harga
23
Total Daftar 3
(pindahkan nilai total ke Daftar Rekapitulasi)
22
23
Cantumkan Mata Pembayaran Jenis Pekerjaan selain yang sudah diuraikan dalam Mata
Pembayaran Pekerjaan Utama jika terdapat lebih dari satu jenis pekerjaan.
Semua jenis harga yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga merupakan harga
sebelum PPN (Pajak Pertambahan Nilai).
155
Daftar Rekapitulasi
Mata Pembayaran
Daftar No. 1: Mata Pembayaran Umum
Daftar No. 2: Mata Pembayaran Pekerjaan Utama
Daftar No. 3: Mata Pembayaran ...................
dll.
Jumlah (Daftar 1+2+3+.........)
PPN 10%
TOTAL NILAI
CONTOH
Harga
156
BAB XIII
BENTUK DOKUMEN LAIN
A. BENTUK SURAT PENUNJUKAN PENYEDIA BARANG/JASA (SPPBJ)
Kepada Yth.:
....................
di ....................
Perihal
Dengan ini kami beritahukan bahwa penawaran Saudara nomor .................... tanggal
.................... perihal .................... dengan penawaran terkoreksi sebesar Rp....................
(.........dalam huruf...........) telah ditetapkan oleh Pokja ULP/Menteri/Kepala
Lembaga/Kepala Daerah/Pimpinan Institusi berdasarkan surat penetapan nomor
.................... tanggal .................... dan kami menyatakan menerima hasil penetapan
tersebut.
Sebagai tindak lanjut dari Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) ini Saudara
diharuskan untuk menyerahkan Jaminan Pelaksanaan dan menandatangani Surat
Perjanjian paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah diterbitkannya SPPBJ.
Penunjukan ini diberikan berdasarkan hasil evaluasi terhadap penawaran Saudara
tersebut diatas, apabila Saudara tidak bersedia menerima penunjukan ini akan
dikenakan sanksi sesuai ketentuan dalam Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010
tentang Pengadaan Barang/Jasa yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No.
70 Tahun 2012 beserta petunjuk teknisnya.
Satuan Kerja ....................
Pejabat Pembuat Komitmen
....................
[nama lengkap]
[jabatan]
NIP. ....................
Tembusan Yth. :
Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/ Pimpinan Institusi
APIP ............... [Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Institusi]
Unit Eselon 1
Unit Eselon 2. /Kepala Satuan kerja..
.................... [Pokja ULP]
......... dst
157
nomor
....................
tanggal
158
[tanda tangan]
[nama lengkap]
[jabatan]
NIP: ....................
Menerima dan menyetujui:
Untuk dan atas nama ....................
[tanda tangan]
[nama lengkap wakil sah badan usaha]
[jabatan]
159
PENJAMIN
PENERIMA JAMINAN
YANG DIJAMIN
160
4.
5.
6.
: ..................
: ..................
[Bank]
Materai Rp.6000,00
......................................
[Nama dan Jabatan]
Untuk keyakinan,
pemegang Garansi Bank
disarankan untuk
mengkonfirmasi Garansi ini
ke .[bank]
161
Nilai :
PENJAMIN
Materai Rp.6000,00
......................................
......................................
162
PENJAMIN
PENERIMA JAMINAN
YANG DIJAMIN
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal
batas waktu berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya
kepada Penerima Jaminan berupa :
a. Yang dijamin tidak menyelesaikan pekerjaan tersebut pada waktunya dengan
baik dan benar sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak;
b. Pemutusan kontrak akibat kesalahan Yang Dijamin.
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Pemilihan yang diikuti oleh Yang
Dijamin.
Garansi Bank ini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut :
1.
Garansi Bank berlaku selama ................. (........dalam huruf.........)
hari kalender, dari tanggal .................................. s.d. ..................................
2.
Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan
melampirkan Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan paling
lambat 14 (empat belas) hari kalender setelah tanggal jatuh tempo
Garansi Bank sebagaimana tercantum dalam butir 1.
163
3.
4.
5.
6.
Untuk keyakinan,
pemegang Garansi Bank
disarankan untuk
mengkonfirmasi Garansi
ini ke ..[bank]
: .....................
: .....................
[Bank]
Materai Rp.6000,00
......................................
[Nama dan Jabatan]
164
Nilai : ...................................
165
harta benda TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi
hutangnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.
7. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus
sudah diajukan selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari
kalender sesudah berakhirnya masa berlaku Jaminan ini.
Dikeluarkan di
pada tanggal
TERJAMIN
PENJAMIN
Materai Rp.6000,00
Untuk keyakinan,
pemegang Jaminan
disarankan untuk
mengkonfirmasi Jaminan
ini ke [Penerbit
166
PENJAMIN
PENERIMA JAMINAN
YANG DIJAMIN
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal
batas waktu berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya
kepada Penerima Jaminan berupa :
Yang Dijamin tidak memenuhi kewajibannya melakukan pembayaran kembali
Uang Muka yang sudah diterima Yang Dijamin kepada Penerima Jaminan
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Kontrak.
Garansi Bank ini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut :
1.
Garansi Bank berlaku selama . (.dalam huruf....)
hari kalender, dari tanggal . s.d. .
2.
Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan
melampirkan Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan paling
lambat 14 (empat belas) hari kalender setelah tanggal jatuh tempo
Garansi Bank sebagaimana tercantum dalam butir 1.
167
3.
4.
5.
6.
: .
: .
[Bank]
Materai Rp.6000,00
......................................
[Nama dan Jabatan]
Untuk keyakinan,
pemegang Garansi Bank
disarankan untuk
mengkonfirmasi Garansi
ini ke ..[bank]
168
Nilai : ..................................
169
harta benda TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi
hutangnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.
7. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus
sudah diajukan selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari
kalender sesudah berakhirnya masa berlaku Jaminan ini.
Dikeluarkan di ..........................
pada tanggal .............................
TERJAMIN
PENJAMIN
Materai Rp.6000,00
......................................
......................................
170
PENJAMIN
PENERIMA JAMINAN
YANG DIJAMIN
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal
batas waktu berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya
kepada Penerima Jaminan berupa :
Yang Dijamin tidak memenuhi kewajibannya melakukan pemeliharaan
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Kontrak.
Garansi Bank ini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut :
1.
Garansi Bank berlaku selama .. (dalam huruf) hari kalender, dari tanggal ........................................ s.d. ........................................
2.
Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan
melampirkan Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan paling
lambat 14 (empat belas) hari kalender setelah tanggal jatuh tempo
Garansi Bank sebagaimana tercantum dalam butir 1.
171
3.
4.
5.
6.
: ..........................
: ..........................
[Bank]
Materai Rp.6000,00
......................................
[Nama dan Jabatan]
Untuk keyakinan,
pemegang Garansi Bank
disarankan untuk
mengkonfirmasi Garansi
ini ke .[bank]
172
Nilai : ..............................
173
PENJAMIN
Materai Rp.6000,00
......................................
......................................
174
: .......................................................
: .......................................................
: .......................................................
: .......................................................
Dukungan
Keuangan
Dikeluarkan di
Pada tanggal
diberikan
untuk
: ..................
: ..................
[Bank]
Materai Rp.6000,00
......................................
[Nama dan Jabatan]
Untuk keyakinan,
pemegang Dukungan
Keuangan Dari Bank
disarankan untuk
mengkonfirmasi ke
.[bank]
175
176
GROUNDSILL SUNGAI SOMBE LEWARA KOTA PALU dibatalkan karena anggaran tidak ada.
Kami siap menanggung seluruh resiko dan biaya yang telah kami keluarkan terhadap paket
pekerjaan tersebut.
Demikian Surat Pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
...........,.........................
PT/CV............................
MATERAI
Nama Jelas
Jabatan
177
DAFTAR ISI
BAB I.................................................................................................................................................. 1
UMUM .............................................................................................................................................. 1
BAB II ................................................................................................................................................ 5
INSTRUKSI KEPADA PESERTA (IKP).................................................................................................. 5
A. UMUM ........................................................................................................................................ 5
1.
LINGKUP PEKERJAAN .....................................................................................................................5
2.
SUMBER DANA .............................................................................................................................5
3.
PESERTA .......................................................................................................................................5
4.
LARANGAN KORUPSI, KOLUSI, DAN NEPOTISME (KKN), PENYALAHGUNAAN WEWENANG SERTA
PENIPUAN.....................................................................................................................................6
5.
LARANGAN PERTENTANGAN KEPENTINGAN .....................................................................................7
6.
PENDAYAGUNAAN PRODUKSI DALAM N EGERI ................................................................................8
7.
SATU PENAWARAN TIAP PESERTA ...................................................................................................8
B. DOKUMEN PENGADAAN ........................................................................................................... 9
8.
PENGAMBILAN DOKUMEN PENGADAAN .........................................................................................9
9.
ISI DOKUMEN PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI ......................................................................9
10. BAHASA DOKUMEN PENGADAAN ................................................................................................ 10
11. PEMBERIAN PENJELASAN ............................................................................................................. 10
12. PERUBAHAN DOKUMEN PENGADAAN .......................................................................................... 12
13. TAMBAHAN WAKTU PEMASUKAN DOKUMEN PENAWARAN .......................................................... 12
C. PENYIAPAN DOKUMEN PENAWARAN ....................................................................................12
14. BIAYA DALAM PENYIAPAN PENAWARAN ...................................................................................... 12
15. BAHASA PENAWARAN ................................................................................................................ 12
16. DOKUMEN PENAWARAN ............................................................................................................ 13
17. HARGA PENAWARAN .................................................................................................................. 13
18. MATA UANG PENAWARAN DAN CARA PEMBAYARAN ................................................................... 14
19. MASA BERLAKU PENAWARAN ..................................................................................................... 14
20. BENTUK DOKUMEN PENAWARAN ............................................................................................... 14
21. PAKTA INTEGRITAS ..................................................................................................................... 14
22. PENGISIAN DOKUMEN ISIAN KUALIFIKASI .................................................................................... 14
23. JAMINAN PENAWARAN ............................................................................................................... 15
D. DOKUMEN PENAWARAN.........................................................................................................16
24. PEMASUKAN DAN CARA PENYAMPAIAN DOKUMEN PENAWARAN .................................................. 16
25. BATAS AKHIR PEMASUKAN PENAWARAN ..................................................................................... 17
E. PEMBUKAAN DAN EVALUASI PENAWARAN ...........................................................................17
26. PEMBUKAAN PENAWARAN .......................................................................................................... 17
27. KLARIFIKASI DAN KONFIRMASI PENAWARAN ............................................................................... 18
28. HAK MENOLAK ATAU MENERIMA PENAWARAN ........................................................................... 19
29. EVALUASI PENAWARAN .............................................................................................................. 19
30. EVALUASI KUALIFIKASI ............................................................................................................... 31
31. PEMBUKTIAN KUALIFIKASI .......................................................................................................... 31
F. PENETAPAN PEMENANG ..........................................................................................................32
32. PENETAPAN PEMENANG .............................................................................................................. 32
33. PENGUMUMAN PEMENANG ........................................................................................................ 34
34. SANGGAHAN ............................................................................................................................. 34
35. SANGGAHAN BANDING .............................................................................................................. 35
G. PENUNJUKAN PEMENANG PENGADAAN ................................................................................36
36. PENUNJUKAN PENYEDIA BARANG/JASA ....................................................................................... 36
37. KERAHASIAAN PROSES ................................................................................................................ 37
H. PELELANGAN GAGAL................................................................................................................38
38. PELELANGAN GAGAL .................................................................................................................. 38
I. SURAT JAMINAN PELAKSANAAN .............................................................................................39
39. SURAT JAMINAN PELAKSANAAN .................................................................................................. 39
J. PENANDATANGANAN KONTRAK ............................................................................................40
40.
ii
iii
iv
N.
O.
P.
Q.
R.
S.
T.
U.
V.
W.
X.
:
:
:
:
:
PEKERJAAN
SUMBER DANA
TAHUN ANGGARAN
NO
URAIAN PEKERJAAN
SATUAN
VOLUME
HARGA
SATUAN
(Rp)
JUMLAH
HARGA
(Rp)
PEKERJAAN PERSIAPAN
1,1 MOBILISASI dan DEMOBILISASI
LS
1,00
16.170.000,00
1,2 DEWATERING
LS
1,00
50.000.000,00
16.170.000,00
50.000.000,00
66.170.000,00
II
PEKERJAAN TANAH
2,1 GALIAN TANAH PASIR BERBATU (TENAGA ALAT)
M3
12.361,68
25.860,00
319.673.044,80
M3
3.132,55
14.261,00
44.673.295,55
2.225,02
25.332,00
56.364.206,64
420.710.546,99
III
PEKERJAAN PASANGAN
3,1 PASANGAN BATU KALI 1 : 4
M3
6.248,35
698.318,00
4.363.335.275,30
M3
2.690,13
1.088.951,00
2.929.419.753,63
3,3 PLESTERAN 1 : 3
1.158,88
75.301,00
87.264.822,88
204,00
33.893,00
6.914.172,00
118,52
131.526,00
15.588.461,52
3,6 PEMBESIAN 12 MM
Kg
28.008,67
23.017,00
644.675.557,39
M3
1.046,40
250.829,00
262.467.465,60
8.309.665.508,32
PPN
TERBILANG :
JUMLAH
( 10 % )
8.796.546.055,31
879.654.605,53
TOTAL
9.676.200.660,84
DIBULATKAN
9.676.200.000,00
SEMBILAN MILYAR ENAM RATUS TUJUH PULUH ENAM JUTA DUA RATUS RIBU RUPIAH
Palu,.................................................................
P.T./C.V. ...........................................................
PPK
PEKERJAAN
SUMBER DANA
: APBN
TAHUN ANGGARAN
: 2015
NO
URAIAN PEKERJAAN
I.
PEKERJAAN PERSIAPAN
II.
PEKERJAAN TANAH
III.
PEKERJAAN PASANGAN
JUMLAH
66.170.000,00
420.710.546,99
8.309.665.508,32
8.796.546.055,31
PPN
TERBILANG :
JUMLAH
HARGA
(Rp)
( 10 % )
879.654.605,53
TOTAL
9.676.200.660,84
DIBULATKAN
9.676.200.000,00
SEMBILAN MILYAR ENAM RATUS TUJUH PULUH ENAM JUTA DUA RATUS RIBU RUPIAH
Palu,.................................................................
P.T./C.V. ...........................................................
BAGIAN I
SPESIFIKASI UMUM
I.
UMUM
1.
Uraian Pekerjaan
Paket Pembangunan Groundsill Sungai Sombe Lewara Kota Palu ini meliputi pekerjaan Galian
Tanah, Pasangan Batu Kali 1 : 4, Beton K -175, Plesteran (jenis-jenis pekerjaan utama yang akan
dikerjakan).
2.
3.
4.
Gambar-gambar
4.1. Gambar yang dipakai pada pelelangan tercantum dalam Bab VII dokumen lelang.
4.2. Gambar-gambar yang disiapkan kontraktor antara lain.
4.2.1. Gambar-gambar Pekerjaan Tetap.
(1). Umum
Semua gambar yang disiapkan oleh kontraktor seperti yang tersebut di bawah ini, harus
merupakan gambar yang telah ditandatangani direksi. Apabila ada perubahan pada
gambar tersebut maka perubahan yang telah dilakukan, kembali harus diperiksa dan
mendapat persetujuan dari Direksi.
(2). Gambar-gambar pelaksanaan
Kontraktor harus menggunakan gambar kontrak sebagai dasar mempersiapkan gambar
pelaksanaan. Gambar dibuat secara lebih detail dan dapat memperlihatkan penampang
melintang dan memanjang dari pekerjaan.
4.2.2. Gambar-gambar Pekerjaan Sementara
(1). Umum
Semua gambar yang disiapkan oleh penyedia jasa harus terinci. Gambar-gambar yang
harus disiapkan antara lain adalah letak dan detail yang diusulkan penyedia jasa untuk
dilaksanakan di lapangan.
(2). Gambar-gambar untuk pekerjaan sementara yang ditinggalkan
Kontraktor hendaknya mengusulkan pekerjaan sementara yang berkaitan dengan
pekerjaan tetap, secara lebih mendetail dan diserahkan kepada direksi pekerjaan sebelum
pekerjaan dimulai.
4.2.3.
Kontraktor harus memelihara satu set gambar yang dilaksanakan paling akhir untuk tiap-tiap
pekerjaan. Gambar tersebut memperlihatkan perubahan yang sudah dikerjakan sesuai
dengan kontrak.
5.
6.
Spesifikasi Dasar
Kecuali ditentukan lain bahan dan hasil pekerjaan harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku 30
hari sebelum tanggal pemasukan surat penawaran. Spesifikasi lain dapat disubstitusikan atas
ketetapan direksi pekerjaan.
Penyedia jasa harus menyediakan sekurang-kurangnya satu salinan : Standar Nasional Indonesia
yang ditentukan dalam spesifikasi atau standar lainnya yang disetujui untuk bahan yang disuply atau
hasil pekerjaan yang sedang dalam pelaksanaan pada pekerjaan.
Standar tersebut harus tersedia setiap saat untuk keperluan pemeriksaan dan penggunaan oleh
direksi pekerjaan.
Bahan dan hasil pekerjaan yang tidak sepenuhnya dirinci atau tidak dicakup dalam standar nasional
atau standar lain yang telah disetujui haruslah bahan dan hasil pekerjaan semacam pekerjaan untuk
kelas satu. Direksi pekerjaan akan menetapkan apakah semua atau sebagian bahan yang dipesan
yang akan digunakan untuk pekerjaan tersebut dapat/cocok untuk digunakan.
7.
Data Ketinggian
Ketinggian yang tertera dalam gambar didasarkan pada titik tetap utama, yang letak dan angkanya
terdapat pada spesifikasi khusus. Selanjutnya detail dari penjelasan tentang titik tetap tersebut dapat
diperoleh dengan mengajukan permintaan secara tertulis kepada direksi pekerjaan.
8.
lainnya yang akan dipakainya dalam pengukuran pekerjaan dan harus membuat titik tetap tambahan
lainnya sehingga jarak antara 2 titik tetap tidak boleh lebih dari 1 km. Titik tetap di atas dibangun pada
tanah milik proyek atas persetujuan direksi pekerjaan. penyedia jasa harus memberikan kepada
direksi pekerjaan, dalam rangkap dua data dalam form usulan yang memberi detail lokasi dan elevasi
tiap-tiap titik tetap yang dipakai atau dibangun oleh penyedia jasa.
Ketinggian harus dicocokkan kembali pada titik tetap dengan ketelitian 10 VL, dengan penjelasan L
adalah jarak dari titik-titik (circuit) yang diambil ketinggiannya (dalam km).
Ketelitian pengukuran harus selalu dalam batas-batas keseksamaan sebagai berikut:
a. Titik-titik untuk tampang lintang, boleh terletak kurang dari 20 mm dari posisi yang ditentukan,
baik dalam arah vertikal maupun horizontal;
b. Pengukuran titik tinggi harus diselesaikan pada sebuah titik tetap atau dibawa kembali ke titik
pertama. Kesalahan penutupan harus kurang dari 10 VL mm, dimana L adalah Panjang atau
jarak circuit pengukuran (dalam Km);
c. Patok-patok yang menunjukkan tinggi akhir dari pekerjaan tanah harus dipasang dengan tidak
melewati 2,5 mm dari titik tinggi yang benar;
d. Garis singgung dan lengkung, perbedaannya dengan yang benar harus kurang 20 mm terhadap
posisi yang benar. Titik untuk bangunan harus terletak tidak lebih 2,5 mm dari kedudukan yang
sebenarnya kecuali pada pemasangan pekerjaan baja dan peralatannya memerlukan ketelitian
yang lebih tinggi.
9.
Tiang penyangga dan penyokong dibuat dari kayu klas I ukuran 5 x 7 cm;
Pemasangan papan nama sedemikian rupa sehingga tepi bawah papan terletak setinggi 2 m
dari permukaan tanah, bagian bawah tiang penyangga dan penyokong kemudian dicor beton
tumbuk campuran 1 PC : 3 PS : 5 Kr, sedalam 40 cm didalam tanah dan 10 cm diatas tanah.
Tulisan-Tulisan dan ketentuan lain yang belum jelas harus dilaksanakan sesuai petunjuk
Direksi.
c. Kontraktor wajib memelihara dan merawat papan nama serta menjaga agar tetap dalam keadaan
baik sampai pada masa menyerahkan perkerjaan terakhir kepada Direksi.
d. Segala biaya yang timbul akibat pekerjaan tersebut sudah larut dalam harga satuan pekerjaan
lainnya.
4
Spesifikasi Teknis
BAGIAN - II
SPESIFIKASI KHUSUS
I.
BAHAN-BAHAN UMUM
1.
PORTLAND CEMENT
1.1.
Semen
Semen yang akan dipakai adalah semen portland sesuai dengan Standard Indonesia N.I.8,
AST, Model C.150 atau Standard Inggris Model BS.12.
1.2.
1.3.
Gudang/Penyimpanan
a. Kontraktor harus menyediakan suatu tempat menyimpan (gudang) yang memenuhi syarat
untuk penyimpanan semen-semen tersebut, dari setiap waktu semen tersebut harus
terlindung dari kelembaban dan pembekuan. Tempat/rumah penyimpanan semen-semen
tersebut benar-benar rapat/ tertutup, mempunyai jarak di atas lantai dengan ukuran
minimum 30 cm yang luasnya juga harus cukup untuk menyimpan semen yang
didatangkan. Selain itu untuk menghindari adanya penundaan-penundaan gangguangangguan pekerjaan harus mempunyai suatu tempat yang luas agar dapat menampung
truck yang mengangkut semen tersebut secara terpisah, sehingga masih ada jalan untuk
menarik/mengambil (sampling) semen tersebut, menghitung semen yang akan disimpan
atau-pun semen yang akan dipindahkan. Tumpukan semen pada kantong atau zak,
jangan melebihi 2 m.
b. Untuk menghindari penyimpanan yang terlalu lama atas semen - semen yang telah dikirim
tersebut, Kontraktor harus mengatur penggunaan semen-semen yang ada dalam zak-zak
tersebut secara berturut-turut sesuai dengan urutan waktu pengiriman (cronological order)
sampai di lokasi. Setiap pengiriman dari semen tersebut harus langsung disimpan dan
dengan mudah dapat dibedakan antara zak-zak yang baru dengan yang lama, begitu juga
zak-zak bekas yang sudah kosong segera dikumpulkan dan tandai sedemikian
5
Spesifikasi Teknis
c.
d.
2.
2.2.
2.3.
Pasir (Sand)
a. Sesuai dengan ketentuan-ketentuan type dan jenis pasir yang dibutuhkan dalam
pekerjaan konstruksi adalah sebagai berikut:
PASIR BUATAN
: (Manufacture sand) pasir yang dihasilkan dari
batuan-batuan).
PASIR ALAM
: (Natural sand) pasir yang diambil dari sungaisungai ataupun pasir alam yang didapat dari lain
6
Spesifikasi Teknis
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Kalau persentase yang tinggal (tertahan) dari saringan No. 16 20 % atau kurang, maka
batas maksimum untuk persentase yang tertahan dari saringan No. 8 boleh naik menjadi
20 %.
Pasir yang digunakan untuk adukan bagi pekerjaan pasangan batu atau batu bata untuk
lining, untuk permukaan atau tubuh pekerjaan, harus berupa pasir alam dan bila ditest
harus memenuhi standar seperti berikut:
Screen No. Passing
7
Spesifikasi Teknis
8
100
100
15 (max)
Dengan nilai tersebut di atas harus dengan gradasi baik (well graded) sehingga sesuai
dengan pekerjaan adukan yang diperlukan.
i.
3.
Pasir alam dan pasir campuran dapat diminta untuk ditest oleh Direksi untuk menentukan
apakah pasir-pasir tersebut sesuai dengan apa yang telah ditentukan dan dibutuhkan.
Kontraktor harus menyiapkan dan melaksanakan pengambilan contoh yang diperintahkan
oleh Direksi tanpa pungutan bayaran yang meliputi tenaga, material dan operasinya.
2.4.
Agregate Kasar
a. Coarse agregate harus didapat dari sumber-sumber yang telah disetujui yang terdiri dari
kerikil, batu gunung atau batu pecah (crushed stone) atau campuran dari semuanya itu.
b. Coarse agregate harus bersih bebas dari partikel lunak, satuan tebal dan memanjang,
alkali, organik dan bahan lain yang tidak sesuai ini tidak lebih dari 3%.
c. Coarse agregate harus dengan gradasi yang baik dengan ukuran butir antara 5 mm - 50
mm atau dengan ukuran yang dibatasi untuk pekerjaan-pekerjaan khusus seperti yang
ditentukan. Coarse agregate mempunyai modulus yang baik (fitness modules) antara 6 7.5 atau bila dengan pengetesan berarti sesuai dengan Standard Indonesia (PBI 1971).
d. Coarse agregate harus sesuai dengan spesifikasi yang ada. Apabila ditest oleh Direksi
tidak memenuhi spesifikasi, Kontraktor harus mengayak kembali atau memproses
material-material tersebut dengan biaya sendiri. Kontraktor harus meningkatkan mutu
produksi agregate sehingga memenuhi syarat seperti yang disetujui oleh Direksi.
2.5.
TULANGAN
3.1.
3.2.
b.
c.
4.
dan lapisan yang akan merusak atau mengurangi mutu. Bilamana terdapat penundaan di
dalam pengecoran beton, tulangan harus diperiksa kembali dan dibersihkan bilamana
perlu.
Tulangan harus dilekukkan dengan tepat menurut ukuran yang ditunjukkan pada gambargambar yang dilampirkan atau gambar konstruksi yang harus diselesaikan oleh
Kontraktor.
Tulangan janganlah diluruskan atau dilekukkan kembali dengan cara yang akan merusak
bahan. Batangan dengan putaran/tekukan atau lekukan-lekukan yang tidak ditunjukkan
pada gambar, janganlah digunakan. Semua batangan harus dilekukkan dalam keadaan
dingin. Pemanasan hanya diperbolehkan bila seluruh operasi disetujui oleh Direksi.
3.3.
Pemasangan
a. Tulangan harus ditempatkan secara tepat dan dijamin terhadap penggesekan dengan
menggunakan ikatan kawat besi atau klip-klip yang cocok pada persilangan, dan harus
diganjal dengan kepingan beton atau logam sesuai dengan keperluan konstruksi. Di
dalam semua hal pengganjal yang cukup untuk tulangan mendatar harus digunakan
sehingga tidak akan ada pelenturan dari pada batangan atau ikatan. Bilamana pengganjal
tersebut akan digunakan untuk permukaan licin, pengganjal-nya harus dibuat dari logam
yang tidak berkarat.
b. Tulangan di dalam plat beton di atas tanah harus ditopang dengan beton yang dicor
sebelumnya. Kepingan beton harus mempunyai permukaan datar dengan ukuran 5 - 7.5
cm kali 5 - 7.5 cm. Tulangan di dalam semua ukuran plat lainnya dan di dalam balok harus
ditopang dengan logam.
c. Jarak minimum antara batang yang sejajar harus sama dengan diameter batang, tetapi
jarak bersih antara batang tidak kurang dari 1.2 x diameter maksimum dari pada agregate
yang kasar. Pada permukaan pondasi, plat, dinding dan konstruksi pokok lainnya dimana
beton dicor secara langsung terhadap dasar, tulangan harus mempunyai lapisan penutup
beton min. 7.5 cm.
3.4.
Sambungan
Bila diperlukan menyambung tulangan pada suatu titik selain dari yang ditunjuk pada gambar,
ciri sambungan harus ditentukan oleh Direksi. Panjang penyambungan di dalam dinding
tulangan dan harus min. 30 x diameter tulangan dan harus disetujui oleh Direksi.
Setelah rencana tersebut disetujui atau diminta untuk memperbaiki oleh Direksi, pekerjaan
pengalihan tersebut harus dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah disetujui.
Pembayaran untuk pekerjaan sementara tersebut ditanggung dalam item Prop. Sum sesuai
dengan permintaan Kontraktor yang dilampiri dengan penjelasan penggunaannya secara detail
sesuai dengan perintah Direksi.
3.5.
AIR
9
Spesifikasi Teknis
Semua air yang digunakan untuk pekerjaan beton, adukan dan grout harus bebas dari lumpur yang
dapat mengganggu, bahan organik, alkali, garam dan hal-hal lain yang tidak baik. Air yang dapat
digunakan di dalam semua beton, adukan dan grout akan ditest oleh Direksi untuk menentukan
kecocokannya terhadap keperluan-keperluan.
5.
BAHAN-BAHAN LAIN
5.1.
Kecocokan pemakaian bahan tambahan, dua macam atau lebih yang dapat dipakai pada
campuran beton, harus ditest dengan cara yang disetujui oleh Direksi.
Penyimpanan cairan atau bubuk bahan tambahan untuk beton harus ditempatkan pada
gudang tahan air. Tempat penyimpanan harus direncanakan di tempat dimana akan
digunakan bahan tersebut.
5.2.
Kayu
Kayu harus diperoleh dari sumber yang disetujui. Kayu harus dari mutu yang baik dan harus
diawetkan dengan baik. Kayu harus bertekstur seragam, berserat lurus bebas dari mata kayu,
lobang-lobang bor, serangan humus, pembusukan, titik-titik, pembongkokan, belitan atau retakretak serta kekurangan-kekurangan dan noda-noda lainnya. Semua persyaratan lain harus
dipenuhi seperti kekuatan tekan, tarikan, penyimpanan, penyusunan dan kelas harus sesuai
dengan tuntutan Standard Indonesia untuk kayu NI.5 atau seperti yang ditentukan oleh Direksi.
5.3.
Drain Hole
Drain hole terbuat dari bahan pipa PVC berdiameter 2, dengan panjang 50 cm dan terdiri dari
bahan ijuk, kerikil. Pemakaian pipa PVC, ijuk dan kerikil harus terlebih dahulu mendapat
persetujuan dari Direksi.
10
Spesifikasi Teknis
BAGIAN - III
PELAKSANAAN PEKERJAAN
I.
PEKERJAAN PERSIAPAN
1.
2.
12
Spesifikasi Teknis
f.
g.
h.
Kontraktor harus telah menyerahkan gambar-gambar Contruction Drawing (CD) dari pengukuran
M.C.-Nol, selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender setelah diterbitkannya Surat Perintah
Mulai Kerja untuk diperiksa oleh Direksi sebelum dilakukan persetujuan.
Setiap ada terjadi perubahan dalam pelaksanaan pekerjaan harus dituangkan dalam gambar dan
tulisan dan boleh dilaksanakan setelah mendapat persetujuan pihak Direksi.
Segala biaya yang timbul akibat pekerjaan tersebut sudah larut dalam harga satuan pekerjaan.
3.
4.
5.
6.
DEWATERING
Pekerjaan pengeringan (Dewatering) harus dilakukan untuk pekerjaan yang mempunyai elevasi
dibawah permukaan air dan dilakukan secara terus menerus hingga konstruksi pasangan maupun
beton bertulang sudah mengering dengan sempurna. Tidak dibenarkan melakukan pasangan batu
maupun beton dalam keadaan tergenang air .
6.1. Pengukuran dan Pembayaran
Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan Dewatering (pengeringan) dilakukan menurut harga
satuan lump sump, pekerjaan yang dilaksanakan menurut kebutuhan dalam pekerjaan konstruksi
seperti yang tercantum dalam Daftar kuantitas dan Harga atau sesuai yang ditentukan oleh
Direksi.
7.
QUALITY CONTROL
Kontraktor berkewajiban untuk melakukan quality control terhadap semua pekerjaan yang
dilaksanakan di lapangan.
Apabila dipandang perlu oleh Direksi, maka Kontraktor berkewajiban untuk melaksanakan
test/pengujian tambahan sebagaimana diminta oleh Direksi dan Kontraktor tidak berhak untuk
13
Spesifikasi Teknis
meminta biaya tambahan berkenaan dengan hal tersebut. Apapun hasil test, tidak membebaskan
Kontraktor terhadap kewajiban dan tanggung-jawabnya terhadap keamanan dan stabilitas konstruksi.
II.
PEKERJAAN TANAH
1.
2.
Pembersihan
a. Semua tanah yang perlu dikerjakan harus diadakan pembersihan seperti ditentukan oleh direksi.
Tanah harus dibersihkan dari semua pohon-pohon, semak dan bahan yang mengganggu lainnya
dan bahan tersebut akan dibuang ketempat yang disetujui oleh direksi.
b. Sisa-sisa bongkaran bangunan harus dibuang ketempat sesuai persetujuan direksi.
c. Penyedia jasa akan diminta untuk melakukan pembersihan sebelum pekerjaan konstruksi
dimulai.
d. Kerusakan terhadap pekerjaan-pekerjaan atau bangunan masyarakat atau pemerintah yang
disebabkan pelaksanaan kontraktor di dalam pembersihan akan diperbaiki atau diganti atas biaya
kontraktor.
e. Ukuran dan Pembayaran.
Pembersihan lapangan dalam spesifikasi ini dibuat atas dasar harga satuan dalam rencana
anggaran biaya yang meliputi pecabutan pohon-pohon, pembersihan akar-akar pohon dan
bangunan yang dibongkar (dimana tidak termasuk pembersihan gulma, rumput dan semak) dan
sayarat-syarat lain yang sesuai dengan spesifikasi.
3.
Galian Umum
a. Semua galian akan dilaksanakan sesuai dengan syarat bab ini dan dengan profil dan elevasi
yang ditunjukkan gambar-gambar atau ditentukan oleh direksi.
b. Selama berlangsungnya pekerjaan, mungkin perlu atau diminta oleh direksi untuk merubah
kemiringan-kemiringan ataupun dimensi-dimensi galian dengan mengadakan revisi kemiringan
ataupun dimensi gambar dengan spesifikasi ini.
c. Jika galian tidak ditutup oleh konstruksi maka galian harus dibuat dengan dimensi penuh yang
diminta yang disempurnakan menurut profil dan elevasi yang diberikan. Semua tindakan yang
perlu harus diambil untuk menjaga agar material dibawah dan diatas profil dalam kondisi sebaik
mungkin. Setiap galian yang dibuat untuk memudahkan kontraktor dengan suatu alasan atau
tujuan kecuali bila ditentukan lain, harus ditimbun kembali bila diminta atas biaya sendiri.
d. Penyedia jasa harus menjaga dan mengontrol kecepatan dan penambahan dan penurunan muka
air terhadap galian sehingga tidak membahayakan stabilitas lereng-lereng atau bangunanbangunan, pondasi-pondasi, konstruksi-konstruksi dan lainnya.
e. Semua galian harus dilaksanakan sedemikian rupa untuk menjaga stabilitas jalan-jalan dan
konstruksi berdekatan lainnya.
4.
5.
6.
Timbunan Umum
a. Timbunan harus ditempatkan pada garis-garis dan profil-profil yang ditunjukkan pada gambar
atau diperintahkan oleh direksi sesuai dengan spesifikasi.
b. Semua bahan timbunan dan timbunan kembali harus terdiri dari hasil galian yang baik dan
disetujui oleh direksi yang dihamparkan dalam lapisan-lapisan dan dipadatkan sebagaimana
ditentukan dalam syarat teknik atau sesuai atas garis-garis elevasi yang ditunjukkan pada
gambar.
c. Bilamana timbunan lokal yang sesuai tidak cukup, maka kekurangan didatangkan yang harus
diusahakan oleh kontraktor dan dibawa kelokasi.
Borrow area harus mendapat persetujuan dari direksi. Tanah diangkut oleh Dump Truck menuju lokasi
penimbunan, kemudian diratakan dan dipadatkan secara manual dengan menggunakan hand
compactor atau stamper.
9.
10. Pemadatan
a. Timbunan tanah dan timbunan kembali yang direncanakan pada gambar atau oleh direksi harus
dipadatkan pada suatu garis lurus (jalur), tersusun padat dan berlereng seperti yang ditunjukkan
pada gambar atau seperti yang ditetapkan oleh direksi.
b. Material yang dipadatkan harus ditimbun (dikumpulkan) dalam lapisan horizontal dengan tebal
tidak boleh lebih dari 25 cm sesudah dipadatkan dan pendistribusian material akan homogen dan
bebas dari bentuk pengelupasan berkantong, retakan atau ketidaksempurnaan.
c. Penggalian dan pelaksanaan pemadatan dilaksanakan sehingga material yamg dipadatkan
tercampur dan dijamin pemedatannya dapat mencapai tingkat terbaik. Bila menggunaka tamping
roller kaki tamping roller harus dijaga tetap bersih dari material yang merugikan keefektifan kerja
dari tamping roller.
d. Untuk beberapa bagian dari timbunan tanah atau timbunan kembali yang berdekatan dengan
bangunan termasuk pipa-pipa beton dimana pemadatan timbunan tanah atau timbunan kembali
dibutuhkan, dalam hal tersebut tidak memungkinkan mencapai pemadatan yang memadai
dengan pemadatan rolling, timbunan tanah atau timbunan kembali harus dipadatkan dengan
tempers mekanis pada tingkatan yang sama pada pemadatan mendekati timbunan tanah atau
timbunan kembali dipadatkan.
e. Pemadatan dengan tenaga manusia.
Material yang akan dipadatkan harus dihamparkan dan lapisan-lapisan horizontal yang tebal
tidak lebih dari 15 cm. Alat stemper tangan mempunyai berat tidak lebih dari 15 kg, dan tinggi
jatuh untuk menyelesaikan pekerjaan adalah 30 cm. Material dipadatkan harus mencapai density
yang dimaksud. Metode pemadatan harus disetujui oleh direksi.
f. Dalam menempatkan alat pemadat dalam hal pekerjaan timbunan kembali atau timbunan tanah
yang berhubungan dengan pipa beton, kedua sisi pipa dipukul dan dipadatkan sehingga menjadi
perletakan pipa yang kuat. Material kemudian harus ditempatkan dan dipadatkan dalam lajuran
seperti yang ditetapkan.
g. Percobaan pemadatan. Sebelum dimulai pekerjaan timbunan, penyedia jasa harus menunjukkan
kepada direksi, peralatan dan cara-cara penempatan material timbunan dan pemadatannya
paling tidak tiga lapisan percobaan timbunan.
9.
f.
g.
h.
Hasil galian dibuang pada lokasi tempat pembuangan yang aman terhadap dampak lingkungan
atas persetujuan Direksi.
Tempat pembuangan diupayakan agar tidak berdampak terhadap lingkungan disekitar lokasi
yaitu dengan membuat benteng atau urugan tanah sesuai petunjuk Direksi yang biayanya sudah
larut dan sudah diperhitungkan pada biaya penggalian.
Volume yang dibayar adalah volume galian dihitung dalam satuan meter kubik (M3) sesuai
dengan tampang hasil penggaian terakhir.
17
Spesifikasi Teknis
18
Spesifikasi Teknis
2.
BAHAN
Seluruh material untuk beton, termasuk semen, pasir , agregat kasar dan air akan disesuaikan dengan
Bagian I, yaitu bahan-bahan umum.
3.
MUTU BETON
3.1.
Mutu Beton
Mutu beton harus disesuaikan dengan Standard Indonesia untuk beton NI. 2 PBI 1971 seperti
tabel berikut ini:
Us Grade
Tbk
Tbm
With S = 46
(Kg/cm2)
Category of
(Kg/cm2)
Non
Structural
B1
Structural
K-125
125
200
Structural
K-175
175
250
Structural
K-225
225
300
Structural
Supervision
Control
Agregate Structure
Crushing
Visual
Inspection
Stric
Inspection
Detailed
Examination
by Dation
Detailed
Examination
by Dation
Detailed
Examination
by Dation
No Test
No Test
No Test
Test To
be Carried
Out
Test To
be Carried
Out
Dimana T'bk adalah karakteristik "Crushing Strength" yang diperoleh dari beberapa percobaan
sample crushing, dengan penyimpangan maksimum 5 % di bawah yang disyaratkan.
T'bm adalah nilai crusing stregth rata-rata.
Jika tidak ditentukan lain, nilai crushing strength selalu diambil nilai compresive strength dari
kubus ukuran 15 (0.06) cm per sisi, diuji pada umur 28 hari.
Formula untuk menghitung adalah :
T ' bk T ' bm 1.64S
(T ' b T ' bm ) 2
N 1
Dimana:
N
T'b
T'bm
S
3.2.
=
=
=
=
Kriteria
Secara umum USBR dapat diterima dengan ketentuan bahwa strength 80% dari hasil test
specemen harus lebih besar dari design strength. Design strength klasifikasi seperti:
Class I = 160 kg/cm2 dengan uji silinder 15 x 30 cm selama 28 hari;
Class II = 200 kg/cm2 dengan uji silinder 15 x 30 cm selama 21 hari;
Class III = 225 kg/cm2 dengan uji silinder 15 x 30 cm selama 28 hari.
4. CAMPURAN BETON
19
Spesifikasi Teknis
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
Beton terdiri dari semen portland, pasir, agregat kasar, air seperti yang telah tercantum pada
spesifikasi, semua dicampur secara baik dan membawa konsistensi yang layak.
Untuk beton mutu grade "B" campuran biasanya untuk "Non-Structural Work" digunakan dengan
kondisi bahwa proporsi semen portland, pasir, dan agregat tidak kurang dari 1:8. Jumlah semen
untuk tiap-tiap m3 beton harus sedikitnya 225 kg.
Untuk mutu beton B1 dan K-125, campuran normal semen portland, pasir dan kerikil batu pecah
akan berlaku proporsi 1:2:3 atau 1:1,5:2,5. Jumlah semen untuk tiap m3 beton harus diantara 300
- 325 kg.
Untuk mutu K-175 dan mutu yang lebih tinggi harus digunakan "Design Mix". Design Mix harus
dari hasil pengujian campuran untuk memperoleh ketentuan-ketentuan dan karakteristik
kekuatan. Jumlah semen untuk tiap m3 beton sekurang-kurangnya 325 kg.
Ukuran maksimum agregat dalam beton untuk beberapa bagian pekerjaan adalah yang paling
besar dari ukuran yang telah ditentukan dan penggunaannya mulai dari pengadukan beton
sampai pemasangan hingga memuaskan.
Proporsi untuk bermacam bahan-bahan yang akan digunakan untuk tempat yang berbeda harus
seperti yang didapatkan dari hasil percobaan test, dari waktu ke waktu selama pekerjaan
berlangsung.
Proporsi campuran air dan semen akan dideterminasi dari beton sudah diproduksi yang
mempunyai density yang cocok, impermeabilitas, ketahanan, dan tegangan yang dibutuhkan
tanpa menggunakan semen dengan jumlah yang berlebihan.
Perbandingan air semen dari beton (tak termasuk air dalam atau diabsorsi oleh agregat) tidak
akan lebih 0.55 dari berat untuk Class III dan tidak lebih 0.60 dari berat untuk Class-class lain.
Pengujian beton dibuat oleh Direksi dan propor-si campuran akan diganti bilamana diperlukan
untuk maksud pengukuhan kebutuhan ekonomi, kemampuan kerja, density, impermeabilitas,
ketahanan atau kekuatan dan Kontraktor harus menyanggupi bahwa tidak ada kompensasi
tambahan karena pertukaran yang demikian.
5.
6.
20
Spesifikasi Teknis
Penyedia jasa harus melengkapi beberapa hal dengan perlengkapan sebagaimana dibutuhkan oleh
direksi pekerjaan dengan teliti untuk dapat mengecek jumlah masing-masing bahan terpisah sampai
menjadi beton. Beberapa macam perlengkapan dan cara operasinya berlangsung, pada setiap waktu
harus disetujui oleh direksi pekerjaan.
7.
PENGADUKAN
7.1.
7.2.
21
Spesifikasi Teknis
8.
TEMPERATUR
Temperatur beton ketika dipasang tidak lebih dari 32OC dan tidak kurang dari 4.5OC. Ketika
tempereatur beton waktu bekerja mungkin 27O C dan 32OC, beton akan dicampurkan dijob site dan
dituangkan ke dalam pekerjaan dengan segera setelah pengadukan selesai. Jika dipasang pada
keadaan cuaca dengan temperatur beton lebih dari 32OC, seperti yang didapatkan oleh direksi maka
campuran pada malam perlu dilakukan untuk mempertahankan temperatur beton terpasang di bawah
32OC.
9.
DESAIN BEKISTING
Design Bekisting disesuaikan dengan berbagai bentuk, ketinggian dan dimensi dari beton seperti
terlihat dalam gambar atau sebagaimana yang ditentukan oleh Direksi. Bahan yang dipergunakan
dalam design perancah akan ditentukan oleh direksi sebelum pelaksanaan dimulai, meskipun telah
disetujui bukan berarti bahwa Kontraktor tidak bertanggung jawab atas bentuk-bentuk atau perbaikan
beberapa bagian yang rusak yang dapat berkembang atau menjadi tidak dapat digunakan.
b.
c.
d.
e.
beton, mortar, grout yang melekat pada permukaan cetakan harus dibersihkan sebelum
pengecoran beton berikutnya dimulai.
Segera sebelum pengecoran beton, semua permukaan yang akan diisi beton harus bersih dan
bebas dari genangan air, lumpur, kotoran atau loose material. Permukaan bahan-bahan yang
akan menyerap beton harus dibasahi sehingga kadar air dari beton tidak terserap.
Bagian permukaan yang akan ditutup dengan beton bila dirasa perlu untuk menyediakan
penggetar (vibrator) beton di dalam pengerasan dan pondasi seperti ditentukan oleh Direksi,
Kontraktor harus memasang beton kelas. B atau kepingan beton yang terdiri dari ketebalan 5 cm
sebagai lantai kerja. kepingan kasar harus tersebar secara merata di seluruh pondasi yang akan
dilindungi, baru diperbolehkan mengadakan pengecoran setelah 24 jam.
Permukaan beton yang sudah mengeras yang akan dilapisi dengan beton baru, tidak boleh dicor
dengan begitu saja, harus dilaksanakan sebagai penyambungan konstruksi (constructions joints).
Permukaan sambungan konstruksi harus bersih dan basah bila ditutup dengan beton baru atau
mortar. Pembersihan harus menghilangkan semua lailance, beton yang lepas atau yang rusak,
lapisan atau bahan asing. Permukaan sambungan konstruksi harus dibersihkan dengan sandblasting dan pencucian harus dilakukan pada kesempatan terakhir sebelum penempatan yang
pasti. Semua genangan air harus dihilangkan dari permukaan sambungan konstruksi sebelum
beton yang baru dipasang.
Permukaan dari semua sambungan konstruksi atau expansion joint seperti ditunjukkan pada
gambar harus dibersihkan dengan baik dari tempelan beton atau bahan-bahan asing lain dengan
menggaruk, shipping, atau cara lain yang disetujui Direksi.
13. PENEMPATAN
a. Metode dan perlengkapan yang digunakan untuk mengangkut beton harus sedemikian sehingga
beton yang mempunyai komposisi dan konsistensi yang dibutuhkan akan terjamin tanpa
pemisahan atau kehilangan slump yang merugikan.
b. Beton boleh dicor apabila Direksi atau wakilnya yang dikuasakan, su-dah hadir permukaan
konstruksi sambungan atas dimana beton baru akan dicor harus ditutupi lapisan grout semen
yang rapi atau ditutup dengan lapisan mortar kira-kira 2 cm tebalnya. Mortar harus mempu-nyai
proporsi semen dan pasir yang sama dengan campuran beton yang telah diatur kecuali
diarahkan dengan lain. Rasio air semen dari mortar tidak melebihi dari rasio beton yang akan
dipasang di atasnya, dan konsistensi dari mortar harus sama dengan pengecoran dan pekerjaan
dengan cara-cara yang ditetapkan. Mortar harus menyebar secara seragam dan harus dikerjakan
dengan teliti. Beton harus ditem-patkan segera pada mortar yang baru, didalam menempatkan
beton pada sambungan-sambungan konstruksi yang dibentuk, tindakan-tindakan pencegahan
khusus harus diambil untuk menjamin bahwa beton baru dimasukkan ke dalam kotak yang erat
dengan permukaan sambungan, dengan secara hati-hati dengan alat yang cocok.
c. Pengaturan kembali beton tidak akan diizinkan. Suatu beton yang telah kaku, demikian pula
penempatan yang tepat tidak dapat dijamin akan sia-sia dan tidak ada pembayaran kepada
Kontraktor. Beton harus ditempatkan dalam semua hal, sedapat mungkin dapat dilaksanakan
secara langsung di dalam posisi akhir dan tidak akan mengalir dengan suatu cara sehingga
menyebabkan pemisahan. Pemisahan yang berlebihan dari agregat kasar di dalam beton yang
disebabkan karena membiarkan beton jatuh bebas dari ketinggian yang terlalu tinggi, atau pada
sudut partikel yang terlalu besar atau yang akan merusak cetakan dan tulangan baja tidak
dibolehkan bila pemisahan-pemisahan terjadi, Kontraktor harus menyediakan jeram-jeram
penjatuhan yang cocok dan bafle untuk membatasi dan mengontrol beton yang jatuh.
d. Kecuali karena dihalangi oleh sambungan-sambungan, semua beton yang terbentuk harus
ditempatkan di dalam lapisan-lapisan horizontal yang menerus, yang ketebalannya tidak melebihi
50 cm. Direksi berhak memerintahkan ketebalan lapisan kurang dari 50 cm bilamana ketebalan
50 cm tersebut tidak bisa dilaksanakan sesuai dengan tuntutan spesifikasi. Semua interseksi dari
sambungan-sambungan konstruksi dengan permukaan harus dibuat lurus dan datar atau tegak.
e. Dalam menempatkan beton di daerah-daerah yang diekpose dengan ketebalan yang besar,
Kontraktor harus menjaga daerah yang diekpose dari beton baru dengan syarat-syarat praktis
23
Spesifikasi Teknis
f.
g.
h.
i.
j.
yang minimum, dengan mula-mula membentuk beton dengan lebar bangunan dengan ketinggian yang cukup di atas daerah yang dibatasi pada suatu ujung bangunan dan kemudian
dilanjutkan dalam tahap-tahap progressive yang serupa terhadap daerah bangunan. Lereng yang
dibentuk pada ujung mendaki yang tidak terbatas dari lapisan-lapisan beton yang sudah baik
harus dijaga securam mungkin, beton pada sisi ujung-ujung ini tidak boleh digetarkan segera dan
kondisi-kondisinya sedemikian rupa sehingga beton akan mengeras, dimana getaran berikutnya
tidak akan sepenuhnya mengkonsolidasikan dan menginte-grasikan dengan beton baru yang
ditempatkan pada penyambungan kelompok-kelompok agregat besar harus disebar sebelum
beton yang baru dipasang di atasnya, masing-masing deposit beton harus digetarkan sebelum
deposit beton beriikutnya ditempatkan di atasnya.
Beton tidak boleh dicor selama musim hujan lebat atau sehingga menghanyutkan mortar dari
agregat kasar pada lereng-lereng penempatan. Selama hujan yang demikian mortar tidak boleh
ditebar-kan pada sambungan konstruksi dan mortar yang telah disebarkan harus dibuang dan
diganti sebelum melanjutkan pekerjaan. Sekali penempatan beton yang telah dimulai di dalam
suatu bangunan, penempatan tidak boleh diganggu.
Ember-ember beton yang digunakan harus dapat dengan cepat mengeluarkan slump yang
rendah, campuran-campuran beton yang ditentukan dan mekanisme dumping harus dirancang
sedemikian rupa sehingga pengisian sebanyak 0.35 m3 bagian muatan di suatu tempat. Emberember harus cocok untuk pengikatan dan pemakaian dari drop chute (jeram) yang dibutuhkan di
lokasi-lokasi terbatas.
Sambungan konstruksi harus mendekati horizontal kecuali bila ditentukan lain pada gambargambar atau diperintahkan oleh Direksi. Semua interseksi dari sambungan-sambungan
konstruksi dengan permukaan beton yang akan diekpose kepada pandangan akan dibuat lurus
dan datar atau tegak.
Bila beton ditempatkan secara monolitis seputar lubang-lubang yang mempunyai dimensi vertikal
yang lebih besar 60 cm, beton dalm deck (geladak) dasar lantai, balok gelagar atau bagianbagian bangunan yang serupa ditempatkan secara monolitis dengan beton yang menopangnya.
Instruksi-instruksi berikutnya harus diteliti baik-baik:
Penempatan beton harus ditunda dari satu atau tiga jam pada bagian atas lubang dan pada
dasar bevel di bawah deck, lantai dasar, gelagar atau bagian serupa dari bangunanbangunan sewaktu bevel ditentukan atau tidak ditentukan, tetapi dalam hal penempatan
ditunda sedemikian lamanya sehingga unit yang bergetar tidak akan siap untuk penetrasi
secara berat sendiri beton yang ditempatkan sebelum penundaan. Ketika mengkonsolidasikan beton yang ditempatkan setelah penundaan, unit yang bergetar harus menyerap dan
menggetarkan beton yang ditempat-kan sebelum penundaan;
60 cm terakhir atau lebih dari beton ditempatkan segera sebelum penundaan harus
ditempatkan dengan slump sepraktis mungkin dan perhatian khusus dicurahkan agar
konsolidasi beton yang teliti akan terlaksana;
Beton yang ditempatkan di atas lubang-lubang dan di dalam deck-deck, lantai-lantai, balok
gelagar dan bangunan serupa lainnya harus ditempatkan dengan slump serendah mungkin
dan perhatian khusus harus dicurahkan untuk menghasilkan konsolidasi yang teliti dari
beton.
Tiap-tiap lapisan beton harus dikonsolidasi sampai kepadatan yang semaksimum mungkin
sehingga bebas dari kantong-kantong agregat, dan menutupi semua permukaan bentuk bahanbahan yang ditanam-kan, Di dalam mengkonsolidasikan setiap lapisan beton, getaran terdahulu
dari vibrator harus dibiarkan menyerap dan menggetarkan kembali beton bagian atas lapisan.
Semua beton harus dikonsolidasikan dengan listrik atau type imersion yang dikendalikan tenaga
pneumatik yang beroperasi pada kecepatan sekurang-kurangnya 7000 rpm. Bila dicelupkan
dalam beton lapisan tambahan beton tidak boleh ditempatkan sebelum lapisan yang ditempatkan
sebelumnya telah dikerjakan secara teliti sesuai dengan yang ditentukan.
a.
b.
c.
d.
Waktu dan metode pembongkaran dan pemindahan bekisting/ cetakan harus seperti yang
ditentukan oleh Direksi dan pekerjaan ini harus dilakukan dengan teliti untuk menghindari
kerusakan dari beton.
Penunjang dan penopang bekisting tidak boleh dibongkar dari balok-balok beton tulang, lantailantai dan dinding-dinding sebelum mencapai kekuatan yang cukup untuk memikul beban berat
sendiri plus suatu muatan yang diperkirakan di atasnya.
Tidak dibolehkan adanya muatan pada beton yang belum mengeras segera setelah perancah
dilepas permukaan beton harus diperiksa dengan teliti dan setiap permukaan-permukaan yang
tidak teratur harus segera diperbaiki demi kerapian dan keindahan.
Pada umumnya waktu minimum sebelum melepaskan bekisting adalah dua hari untuk dindingdinding yang tidak dimuati, 7 hari untuk dinding penopang dan dinding induk serta 21 hari untuk
lantai jambatan. Tabel di bawah ini menunjukkan kekuatan minimumdari beton untuk pelepasan
bentuk.
KEKUATAN MINIMUM CONCRETE UNTUK PELEPASAN BENTUK
Kekuatan minimum
yang diharuskan
Klasifikasi Struktural
Usia dengan
kondisi perbaikan
yang baik
kg/cm2
psi
35
500
24 jam
53
750
36 jam
25
Spesifikasi Teknis
a.
b.
c.
Perapihan permukaan beton harus dilakukan oleh pekerja-pekerja yang terampil dengan
kehadiran Direksi. Permukaan beton akan ditest oleh Direksi untuk menentukan apakah keadaan
permukaan yang tidak teratur dalam batas-batas yang ditentukan. Perbaikan yang disebab-kan
karena pemindahan atau pemasangan cetakan yang salah, atau linning dari penampang
cetakan, pengancingan cetakan yang lepas atau kerusakan cetakan dianggap sebagai bentuk
yang tidak teratur dan akan ditest dengan pengukuran langsung. Semua keadaan tidak teratur
lainnya dianggap sebagai keadaan tidak teratur yang berangsur (gradualy) dan akan ditest
dengan menggunakan template yang terdiri dari ujung lurus atau yang disamakan untuk
permukaan yang berlekuk. Panjang template 1.5 m untuk pengetesan permukaan yang dibentuk
dan 3 m untuk pengetesan permukaan yang tidak dibentuk. Sebelum Direksi menerima
pekerjaan, Kontraktor harus membersihkan semua permukaan yang terlihat, kecuali ditetapkan
lain seperti kerak dan noda-noda yang tidak tampak.
Permukaan bagian dalam yang tidak terbentuk harus dimiringkan untuk pengeringan seperti
ditunjukkan pada gambar-gambar atau seperti yang ditunjukkan oleh Direksi. Permukaan yang
sempit seperti puncak dinding dan beton penahan harus dimiringkan 20 mm untuk setiap lebar 1
m. Permukaan yang lebih besar seperti plat form dan lantai harus dimiringkan kira-kira 10 mm
setiap lebar 1 m.
Permukaan yang tidak teratur yang diukur seperti yang digambarkan dalam (a) melebihi 6 mm
untuk keadaan yang tidak teratur dan tidak terdapat tanda-tanda tambahan.
Sambungan dan ujung harus dikerjakan kecuali ditetapkan lain, perapihan untuk permukaan
yang tidak dibentuk dilakukan sebagai berikut :
Permukaan yang tidak dibentuk yang akan ditutup dengan bekas galian atau dengan beton
harus dirapikan dengan levelling yang cukup panjang untuk menghasilkan permukaan
seragam yang rata. Permukaan yang tidak teratur yang diukur seperti (a) tidak melebihi
0.95 cm.
Bajak keras harus digunakan untuk permukaan-permukaan yang tidak dibentuk yang akan
terpampang atau yang akan berhadapan dengan air mengalir, kecuali permukaan lantai
jembatan subjek terhadap lalu lintas pejalan kaki atau yang berkendaraan yang akan
dirapikan dengan menyapukan lapisan yang terang. Penambalan dapat dilakukan dengan
menggunakan perlengkapan yang dikendalikan dengan tenaga atau dengan tangan.
Penambala akan dimulai segera setelah permukaan yang panjang telah cukup kaku dan
harus mencapai keadaan minimum yang diperlukan untuk menghasilkan permukaan yang
bebas dari tanda-tanda perpanjangan dan pelebaran seragam dalam teksturnya.
26
Spesifikasi Teknis
d.
e.
penampilan yang memuas-kan, Kontraktor akan diminta untuk membuat tembok sebaik mungkin
dengan tembok yang berbatasan sesuai dengan petunjuk Direksi.
Kekurangan-kekurangan baut dan lubang ikatan dan daerah sarang kerikil harus diperbaiki
dengan diisi mortar penambahan kering yang terdiri dari satu bagian semen dan dua bagian pasir
beton (perbandingan volume) dengan campuran tambahan yang tidak mengerut, dengan air yang
cukup, dan yang sudah disetujui oleh Direksi dengan jumlah yang sesuai dengan spesifikasi
pabrik sehingga setelah adukan bercampur baik mortar melekat dan menyatu dengan baik tanpa
ada gelembung-gelembung udara. Mortar yang digunakan untuk memper-baiki beton dipasang
dengan lapisan yang tipis dan dipadatkan secara tipis dengan alat yang memadai. Pengisian
mortar harus diperhatikan secara khusus sehingga setiap lubang terisi penuh dengan mortar
yang padat.
Untuk beton permukaan mortar harus dibuat dengan warna yang sama dengan menggunakan
bahan pengganti yang terdiri dari semen putih dalam jumlah yang sesuai. Sambungan beton
harus kedap air, rapi dan baik serta dapat diterima oleh Direksi.
Beton
Semua beton dan grout yang dibutuhkan untuk pekerjaan dalam spesifikasi ini harus dimasukkan
dalam harga satuan penawaran di dalam rencana anggaran biaya untuk item-item yang berhubungan. Harga satuan penawaran untuk pekerjaan demikian akan meliputi tetapi tidak terbatas
pada air, pasir dan agregat, campu-ran tambahan, campuran yang tidak menyusut, campuran
perbaikan dan perletakan neoprene dan asbestos sheet packing dan juga meliputi semua
pengerjaan tetapi tidak terbatas pada pengolahan, pencampuran, pengontrolan, temperatur,
transpor-tasi persiapan untuk penempatan perbaikan, perlindungan dan sewa pengerjaan
lainnya, prosedur-prosedur, penempatan-penempatan dan syarat-syarat yang diajukan.
b.
Perancah
Semua perancah yang dibutuhkan harus dimasukkan ke dalam harga satuan pekerjaan di dalam
rencana anggaran biaya sesuai dengan klasifikasinya. Harga satuan pekerjaan mengikuti dan
tidak terbatas pada bahan-bahan cetakan, transportasi, persia-pan, pemasangan, pelepasan
kembali dan semua pekerjaan yang lain sesuai persyaratan dan prosedur.
2.
Bahan
Untuk pasangan batu yang dibutuhkan dalam persyaratan teknik ini meliputi batu, semen, pasir dan
air, harus sesuai dengan ketentuan dan sepenuhnya memenuhi persyaratan dalam Bab I Bahan
Umum. Untuk pasangan batu terdiri dari 1 PC : 3 pasir atau 1 PC : 4 pasir dalam satuan volume dan
air secukupnya sampai dihasilkan kepekatan yang sesuai dengan keperluan yang diinginkan.
3.
Adonan Adukan
Adukan dibuat dalam volume yang cukup dipakai untuk pekerjaan yang segera dilaksanakan saja,
semua adonan yang telah ditambah air dalam adukan selama 30 menit tidak boleh dipakai lagi.
Mengencerkan kembali adukan tidak diperkenankan.
27
Spesifikasi Teknis
4.
5.
Siaran
a. Susunan adukan untuk siaran harus terdiri dari campuran 1 PC : 3 pasir dalam volume air yang
cukup untuk menghasilkan kekentalan untuk keperluan yang diinginkan.
b. Sebelum pekerjaan siaran dimulai, celah-celah batu harus dikorek sebelum adukan dipasang.
c. Pekerjaan siaran harus menurut petunjuk direksi pekerjaan dengan ketentuan sebagai berikut:
- Siaran terbenam. celah-celah diisi sampai rata sedalam 1 cm muka batu;
- Siaran rata. celah-celah diisi sampai rata muka batu;
- Siaran timbul. celah-celah diisi sampai timbul setebal 1 cm dan dengan lebar tidak kurang
dari 2 cm.
-
6.
Plasteran
a. Susunan adukan untuk plasteran harus terdiri dari campuran 1 PC : 3 pasir dalam volume air
yang cukup untuk menghasilkan kekentalan untuk keperluan yang diinginkan.
b. Sebelum pekerjaan plasteran dimulai, celah-celah dan permukaan pasangan batu harus
dibersihkan terlebih dahulu sebelum adukan dipasang.
c. Pekerjaan siaran harus menurut petunjuk direksi pekerjaan dan dengan ketentuan ketebalan
plasteran adalah 16 mm.
7.
8.
Perawatan
a. Semua pasangan batu termasuk siaran harus dirawat dengan memakai air dengan memakai
cara yang dapat diterima dan disetujui direksi pekerjaan.
b. Bila dirawat dengan air maka pasangan batu harus dijaga supaya tetap basah sekurangkurangnya 14 hari, dengan cara tertentu atau dapat dilakukan dengan memakai pipa yang
berlubang-lubang. Air yang dipakai untuk perawatan harus memenuhi syarat untuk air yang
dipakai dalam adonan beton.
9.
28
Spesifikasi Teknis
a.
b.
V.
Ukuran untuk pembayaran pasangan batu harus dibuat hanya sampai batas yang terlihat pada
gambar atau ditentukan direksi secara tertulis. Volume rongga, pipa dan lekukan harus
dikurangkan terhadap ukuran pasangan.
Harga satuan harus meliputi harga air, pasir, semen, kapur, angkutan, persiapan untuk
pemasangan, perawatan, perlindungan, penyelesaian dan perbaikan, prosedur kebutuhan
lainnya yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan pasangan batu sesuai dengan
persyaratan teknik ini.
PEKERJAAN LAIN-LAIN
1.
2.
29
Spesifikasi Teknis
BAGIAN - IV
METODE PENGUKURAN
I.
Pendahuluan
1.1. Volume pekerjaan adalah volume yang dihitung dari gambar dan diperlukan untuk dapat
memberikan ketentuan yang sama dalam mengajukan penawaran yang selanjutnya akan dipakai
dasar dan evaluasi terhadap semua penawaran. Apabila kontrak sudah ditandatangani, yang
mengikat adalah harga satuan untuk tiap-tiap pekerjaan, sedangkan volume pekerjaan didapat dari
perhitungan kembali berdasarkan kenyataan di lapangan.
1.2. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam kontrak adalah syarat-syarat kontrak, spesifikasi dan gambargambar serta dokumen-dokumen lainnya, karena ketentuan-ketentuan tersebut harus dipenuh dalm
pelaksanaan pekerjaan.
1.3. Volume pekerjaan yang dipakai dalam dasar menentukan pembayaran adalah sesuai dengan
metode pengukuran yang akan diuraikan selanjutnya.
1.4. Harga satuan yang harus dimasukkan dalam volume pekerjaan sudah termasuk harga dan
pengeluaran yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan, semua resiko umum,
pertanggungjawaban dan kewajiban yang tertera dalam dokumen kontrak.
1.5. Harga satuan pekerjaan tersebut harus dimasukkan pada setiap uraian pada daftar volume dan bila
pekerjaan tidak mempunyai harga satuan, sudah harus diperhitungkan dalam harga lain atau harga
satuan pekerjaan dalam volume pekerjaan tersebut.
1.6. Petunjuk dan penjelasan pekerjaan secara umum sudah tercakup dalam spesifikasi dan tidak perlu
diulang dalam volume pekerjaan.
1.7. Satuan harga yang tertulis dalam volume pekerjaan harus disesuaikan dengan syarat-syarat kontrak.
II.
Metode Pengukuran
2.1.
Umum
2.1.1. Pengukuran
Bila tidak ada petunjuk khusus, semua volume dihitung bersih dari gambar pelaksanaan dan
tidak diperhitungkan adanya penyusutan atau pengurangan volume, dan dibulatkan keatas
atau ke bawah terhadap angka yang terdekat.
2.1.2 Uraian harga pokok
Uraian harga pokok pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh sub penyedia jasa, harus
dicantumlan pada volume pekerjaan. Setiap uraian harga pokok harus diikuti dengan:
a. Penjelasan mengenai penyediaan buruh apabila tidak ada ketentuan dalam kontrak
terhadap hal berlawanan termasuk:
(1). Apabila sub kontraktor yang ditunjuk untuk melaksanakan pekerjaan dilapangan,
diberikan kelonggaran kepadanya untuk menggunakan perancah, ruang makan,
pemondokan, pemeriksaana kesehatan yang disediakan oleh kontraktor, berupa:
ruangan, perlengkapan kantor, gudang peralatan, bahan, penerangan dan air;
(2). Apabila sub kontraktor yang ditunjuk tidak melaksanakan pekerjaan dilapangan,
untuk pekerjaan pembongkaran, menyimpan/mengangkut bahan-bahan yang
disediakan dan mengembalikan bahan-bahan.
b. Penjelasan yang ditentukan dengan prosentase dari harga pokok sesuai dengan biaya yang
diperlukan. Apabila ada barang yang disediakan oleh sub penyedia jasa yang harus
digunakan oleh penyedia jasa dalam setiap uraian pekerjaan harus diuraikan kembali
secara terinci dari pekerjaan tersebut, dimana bahan-bahan dan barang tersebut harus
disediakan.
30
Spesifikasi Teknis
2.2.
Pembersihan lapangan
Uraian pekerjaan yang terinci harus diberikan kepada pembersihan lapangan yang tidak berbeda
sifatnya antara:
(1). Daerah berkayu ringan termasuk sawah, daerah terang berumput dengan pohon-pohon yang
jarang;
(2). Kampung termasuk dengan tanaman terpelihara dan bangunan kayu yang kecil dan jarang;
(3). Hutan termasuk hutan muda dimana pohon yang jatuh sedikit;
(4). Bangunan termasuk pekerjaan batu seperti beton atau pasangan batu kali.
2.3.
Pekerjaan Tanah
2.3.1. Penggalian dan pengerukan
(1). Uraian pekerjaan harus dibuat secara terperinci untuk penggalian sebagai berikut:
(a). Pengupasan muka tanah (m3);
(b). Galian tanah biasa (m3);
(c). Galian untuk bangunan (m3);
(d). Galian untuk pembuangan (m3).
(2). Galian yang berbeda-beda harus dibagi lagi sebagai berikut:
(a). Bahan untuk digunakan kembali;
(b). Bahan untuk dibuang;
(c). Pengangkutan bahan buangan untuk jarak berbeda-beda.
(3). Volume galian kecuali disebutkan lain, harus merupakan isi bersih dari rongga yang
dibentuk oleh pemindahan bahan yang digali sesuai dengan spesifikasi dan gambar.
Dalam hal ini tidak diberi kelonggaran untuk besarnya.
(4). Bahan yang digali harus dianggap bisa dipakai kembali kecuali dinyatakan dalam uraian
pekerjaan untuk dibuang. Dimana bahan untuk dibuang dapat disimpan secara langsung
di dekat hasil galian, kecuali pengangkutan dicantumkan dalam uraian pekerjaan.
(5). Bahan yang harus digali dianggap bahan asli, kecuali tanah cadas atau permukaan
tanah apabila tidak dicantumkan dalam uraian pekerjaan.
(6). Volume yang diukur untuk galian sebuah bangunan, pondasi atau pipa adalah volume
yang dihitung secara vertikal diatas bagian bangunan, pondasi atau pipa. Galian
tambahan untuk ruang kerja tidak diperhitungkan.
(7). Uraian pekerjaan yang terperinci tidak diperlukan untuk menegakkan sisi galian.
(8). Volume pekerjaan secara terperinci yaitu bahan keras buatan yang terjadi pada bahan
yang harus digali tidak diperhitungkan kecuali apabila volume lebih daripada 1 m3.
(9). Bahan yang digali 2 kali, hanya diukur sejauh yang diminta. Volume yang diukur dalam
pengangkutan 2 kali, akan menjadi ruang kosong yang harus diisi dengan penimbunan
sementara pada saat bahan dipindahkan.
2.3.2. Penimbunan dan pemadatan, penggolongan dan satuan
(1). Uraian pekerjaan harus diberikan secara terperinci untuk setiap penimbunan yang sifat,
tujuan atau metode pelaksanaan yang berbeda seperti berikut:
(a). Timbunan kembali pada bangunan m3;
(b). Penghamparan dan pemadatan
m3
(2). Untuk pekerjaan penimbunan harus diperinci lagi untuk bagian-bagian yang dianggap
perlu antara lain:
(a). Bahan galian yang dipilih;
(b). Bahan asli yang didatangkan dari tempat penggalian;
(c). Pengangkutan dengan jarak :
0 - 1 km
1 - 2 km
2 - 4 km
4 - 10 km
31
Spesifikasi Teknis
> - 10 km
(3). Volume timbunan dan pemadatan harus merupakan isi bersih yang ditimbun sesuai
dengan ukuran dan ketinggian yang terlihat pada gambar.
(4). Volume tanggul yang diukur merupakan tanggul yang sudah dipadatkan atau
merupakan volume timbunan. Pengukuran volume dari bahan timbunan yang
dipadatkan apabila terjadi perbedaan antara jumlah volume bahan timbunan dan volume
bahan yang digali, untuk keerluan penimbunan merupakan volume timbunan yang sama
yang dipadatkan. Timbunan tambahan dan pemadatan yang diperlukan akibat
penimbunan atau penetrasi pada bahan yang dibawanya akan diukur apabila
kedalaman melebihi 75 cm.
(5). Bahan timbunan akan dianggap ditempatkan secara langsung pada galian dimana jarak
pengangkutan tidak ditentukan pada uraian pekerjaan.
(6). Bahan timbunana yang dalam uraian pekerjaan diangkut dari luar daerah proyek
dianggap pengangkutan tak terbatas yang ditentukan sendiri oleh kontraktor.
(7). Bahan timbunan dianggap tanah yang digali kecuali tanah cadas atau permukaan tanah
, apabila tidak dinyatakan dalam uraian pekerjaan.
(8). Timbunan dari galian sekeliling bangunan yang sudah jadi akan diukur hanya sejauh
volume yang ditimbun juga diukur sebagai galian.
(9). Uraian pekerjaan harus dberikan secara terperinci untuk pemadatan tanggul dan volume
timbunan , apabila terjadi volume pemadatan yang berbeda akan ditentukan dengan
bahan timbunan yang sama, untuk itu harus ditentukan pada uraian pekerjaan.
(10). Bilamana bahan harus ditimbuan di bawah air atau pada tanah yang lembek dan
volumenya tidak bisa dihitung secara pasti, volume diukur pada banyaknya angkutan
ditempat penimbunan atau penggalian tersebut.
2.3.3. Penggalian dan penimbunan lainnya
Penggolongan dan satuan
(1). Uraian pekerjaan harus diberikan secara terperinci untuk gebalan rumput.
(2). Keadaan lapangan, ukuran serta ketebalan bahan yang digunakan untuk pekerjaan batu
kosong ditentukan dalam uraian pekerjaan.
2.3.4 Pekerjaan dengan kerikil, penggolongan dan satuan.
Uraian harus diberikan secara terperinci untuk lapisan atas jalan inspeksi.
2.4.
32
Spesifikasi Teknis
2.5.
Pasangan Batu
2.9.1. Pasangan batu
Penggolongan dan satuan
(1). Volume pekerjaan pasangan diukur dalam m3.
(2). Uraian pekerjaan harus teperinci untuk:
(a). Pasangan dengan campuran 1 semen : 3 pasir
(b). Pasangan dengan campuran 1 semen : 4 pasir
(3). Untuk sambungan bungkus pipa saluran , pengecatan atau pengikatan tidak diminta
uraian secara terinci.
(4). Volume yang diukur termasuk pula sambungan. Tidak ada pengukuran atau tambahan
terhadap volume yang diukur untuk pemotongan arah atau permukaan lain yang
direncanakan untuk pemotongan arah atau permukaan lain yang direncanakan untuk
setiap penampang melintang dari 0,5 m2. Tidak ada pengurangan volume terhadap
pembuatan lubang dan bukaan dinding atau permukaan lainnya untuk setiap luas
penampang melintang kurang dari 0,25 m2.
33
Spesifikasi Teknis