You are on page 1of 3

B AB I

PENDAHULUAN

I.

1. Latar Belakang
Indonesia memiliki semua prakondisi untuk mewujudkan visi Negara
sebagaimana tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945, yang ditandai dengan kekayaan alam yang melimpah, potensi
sumber daya manusia, peluang pasar yang besar dan demokrasi yang relatif stabil.
Namun prakondisi yang sudah terpenuhi itu belum mampu dikelola secara efektif dan
efisien oleh para aktor pembangunan, sehingga Indonesia masih tertinggal dari
cepatnya laju pembangunan global dewasa ini.
Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT) Prajabatan Pola Baru
dimaksudkan untuk mewujudkan Pegawai Aparat Sipil Negara (ASN) yang
profesional, sekaligus merupakan implementasi dari penyelenggaraan DIKLAT
berbasis kompetensi sesuai Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN)
RI nomor 38 dan 39 tahun 2014 tentang Pedoman Penyelenggaraan Prajabatan
Golongan I dan II dan golongan III. Prajabatan pola baru juga diperlukan untuk
membekali Pegawai ASN dengan kompetensi yang diperlukan saat memasuki ranah
birokrasi, baik dalam menyambut Era ASEAN Community 2015 serta pencapaian
Visi Pemerintah 2025. Upaya pengembangan kompetensi Pegawai ASN tersebut luas
cakupannya yaitu mulai dari segi kemampuan, pengetahuan, sampai sikap dan
perilaku yang sesuai dengan tuntutan tugas dan jabatan yang diembannya.
Peraturan baru tentang ASN tertuang dalam UU No.5 Tahun 2014 sudah secara
implisit menghendaki bahwa ASN yang umum disebut sebagai birokrat bukan
sekedar merujuk kepada jenis pekerjaan tetapi merujuk kepada sebuah profesi
pelayanan publik.
Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki peranan yang menentukan dalam
mengelola prakondisi tersebut. ASN merupakan unsur yang memiliki peran dalam
keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan. Untuk itu, ASN harus memiliki standar

kompetensi dalam melaksanakan jabatannya, ASN harus menanamkan nilai-nilai


dasar profesi ASN, mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar tersebut dalam
pelaksanaan tugas dan jabatannya, dan mampu memahami perannya sebagai pelayan
publik. Dalam kenyataannya, masih banyak ASN yang belum memahami bagaimana
menerapkan nilai nilai dasar profesi ASN dalam melaksanakan tugas dan jabatannya
yang disebabkan karena perilaku budaya ASN sebelumnya yang belum bisa memberi
contoh untuk ASN baru dalam penyelenggaraan pemerintahan sebagai abdi
masyarakat.
Maka dari itu perlu pelayanan kesehatan umum yang tepat, cepat dan
akurat di rumah sakit/puskesmas dengan berdasarkan nilai-nilai dasar ANEKA
yaitu: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
korupsi.
I.

2. Tujuan
Terbentuknya karakter PNS sebagai pelayan masyarakat yang professional yaitu
PNS yang karakternya dibentuk oleh nilai-nilai dasar profesi PNS, sehingga mampu
melaksanakan tugas dan perannya secara professional sebagai pelayan masyarakat.

I.

3. Manfaat
Manfaat dari kegiatan Aktualisasi ini adalah CASNmendapatkan pengalaman
bekerja dengan menerapkan nilai-nilai dasar profesi ASN sehingga tercipta CASN
yang profesional dan mampu bekerja yang terbaik untuk instansi dan masyarakat
tertentu.

I.

4. Ruang Lingkup
Ruang lingkup rancangan kegiatan aktualisasi meliputi pelayanan kesehatan
dirawat jalan, rawat inap, pemberian resep obat, konsultasi kesehatan, pelayanan
kegawatdaruratan medis, pemelihraan kesehatan ibu, bayi, dan balita, penyuluhan
kesehatan, tertib administrasi, dan puskesmas keliling di Puskesmas Balang Lompo,
kecamatan Mattiro Sompe, kabupaten Pangkep yang menerapkan nilai-nilai dasar
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi sebagai
Aparatur Sipil Negara (ASN).
2

I.

5. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Kegiatan-kegiatan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS akan
dilaksanakan di organisasi di mana CASN bekerja dengan berurutan selama 13 hari
kerja. Unit kerja disesuaikan dengan formasi jabatan.

CASN melaksanakan

aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN di Puskesmas Pertiwi sebagai dokter umum
pada tanggal 23 28 Maret 2015.

You might also like