You are on page 1of 13

Penggunaan Melatonin

dan Analognya pada


Insomnia dan Depresi
Oleh:
Achcia Thema Maliny
Suciana
Yaum Aamruna

PENDAHULUAN
Melatonin memiliki peran penting dalam
memulai dan mempertahankan tidur.
Irama
sirkadian
pelepasan
melatonin
berhubungan erat dengan jam tidur
seseorang sehari-hari.
Kadar melatonin serum pada seseorang
dengan insomnia lebih rendah dibandingkan
orang dengan jam tidur yang normal pada
usia yang sama.

Kadar melatonin semakin rendah seiring usia, sehingga


melatonin merupakan pilihan terapi pertama jika preparat
hipnotik diindikasikan pada pasien usia>55 tahun.
Melatonin juga berhasil digunakan sebagai terapi pada
pasien dengan gangguan tidur akibat jetlag maupun
perubahan jam kerja.
Karena melatonin memiliki waktu paruh yang singkat (<30
menit), efektivitasnya dalam mempertahankan tidur
masih diperdebatkan.
Dibutuhkan preparat agonis melatonin dengan durasi aksi
yang lebih lama dalam meregulasi tidur. Contohnya:
circadin (Melatonin lepas lambat), dan analog melatonin
seperti ramelteon, agomelatin, tasimelteon, dan TK-301

Insomnia dan
farmakoterapi

Insomnia umum terjadi pada orang dewasa dan


merupakan penyebab utama gangguan kesehatan
fisik dan mental.
30-40% populasi dewasa menderita insomnia,
yang dapat menyebabkan kelelahan, iritabel, dan
berkurangnya
konsentrasi
sehingga
dapat
menurunkan kualitas hidup. Terapi yang sesuai
untuk insomnia berupa modifikasi gaya hidup
seperti relaksasi dan terapi kognitif, higienitas saat
tidur,
dan
intervensi
farmakologis
yang
mempunyai efek sedatif-hipnotik, berupa golongan
benzodiazepin dan non benzodiazepin.

Lanj...
Benzodiazepin dapat meningkatkan total
waktu tidur dan kualitas tidur, serta
menurunkan waktu laten dari onset tidur.
Namun, golongan ini memiliki efek samping
berupa gangguan psikomotor, amnesia
anterograde, serta rebound insomnia.
Golongan non benzodiazepin efektif dalam
menurunkan waktu onset tidur, namun
kurang efektif dalam meningkatkan total
waktu tidur.

Melatonin dan Insomnia

Menurunnya
kadar
melatonin
merupakan
penyebab insomnia pada orang dewasa,
sehingga terapi pengganti melatonin dianjurkan
untuk mengobati insomnia pada orang dewasa.
Melatonin merupakan preparat hipnotik alami
sehingga cocok untuk penggunaan jangka
panjang karena toksisitas dan efek samping yang
rendah.
Terapi
pengganti
melatonin
juga
dapat
meningkatkan total waktu tidur dan mengurangi
waktu onset tidur pada orang dewasa.

Lanj..

Beberapa
penelitian
melaporkan
efisiensi
melatonin yang rendah terhadap regulasi tidur. Hal
ini disebabkan oleh waktu paruh melatonin yang
singkat dan waktu pelepasan preparat melatonin
yang terlalu cepat.
Formulasi melatonin dengan waktu lepas yang
lambat telah dikembangkan. Circadin, dengan
waktu lepas yang terkontrol, digunakan sebagai
monoterapi pada terapi singkat terhadap insomnia
primer pada orang dewasa. Circadin dapat
meningkatkan kualitas tidur dan menurunkan
waktu onset tidur.

Ramelteon (rozerem)

Ramelteon merupakan melatonergik hypnotic


analog yang telah terbukti keberhasilannya
dalam mengurangi terjadinya insomnia.
Ramelteon berfungsi menambah daya kerja
reseptor melatonin yaitu MT1 dan MT2 3-6 x
lebih besar
Ramelteon diserap di saluran pencernaan
dan dimetabolisme di dalam hati
Ramelteon aman pada semua usia dan jenis
kelamin

Melatonergic anti depressan :


agomelatine ( valdoxan)
Merupakan obat yang masih terus dikembangkan
Merupakan obat yang bekerja langsung pada
reseptor MT1 dan MT2 dan juga pada reseptor 5HT2c sehingga menambah waktu tidur dan tetap
dalam kondisi normal pada saat sedang terjaga
Terapi ini juga membuat irama sikardian yang
terganggu pada pasien yang depresi berat
menjadi lebih stabil
Terapi ini bekerja langsung pada otak yaitu pada
bagian frontal cortex, amygdala, hipocampus,
dan cortico limbic

Senyawa lain

Tasimelteon, [VES-162] N-([(1R,2R)-2-(2,3-dihydro-1-benzofuran-4-yl)


cyclopropyl]
methyl) propanamide adalah agonis MT1/MT2 yang diciptakan oleh
Vanda Pharmaceuticals yang melengkapi percobaan fase III pada
tahun 2010. pada percobaan terhadap hewan tansimelton
menunjukan pergeseran fase sirkadian dari melatonin.
Percobaan pada 39 orang sehat dengan transien insomnia setelah 5
jam fase advance dengan mengguakan tansimelton dengan dosis
10,20,50 atau 100 mg dibandingkan dengan plasebo berefek
menurunkan efek SOL, meningkatkan SE dan ditemukan perubahan
ritme melatonin,
Sama halnya dengan percobaan pada 411 orang sehat.
Hal ini , clinical trial baik pada fase II atau fase III, efek samping
tansimelton tidak berbeda dengan plasebo, sehingga diperlukan
penelitian lebih lanjut untuk menunjukkan efektivitas dan keaman
dari tensimelton sebagai salah satu terapi insomnia.

Kesimpulan

Golongan benzodiazepin dan non benzodiazepin


merupakan golongan obat yang selalu digunakan
lebih dari sekitar 40 tahun untuk terapi insomia.
Golongan obat ini memiliki efek samping
gangguan kognitif dan memori, retardasi
psikomotor dan next day hangover jika
digunakan sebagai terapi jangka panjang.
Melatonin menunjukkan efek hipnotis dan
ronobiotik dan sudah dicoba untuk merangsang
keinginan tidur, dan mengobati gangguan tidur
pada anak, dewasa maupun usia lanjut.

Hasil dari reaksi melatonin endogen tidak


konsisten karena waktu hidup yang pendek dan
baru siap untuk dimetabolisme setelah melalui
proses oral
Hence a prolonged released melatonin
preparation (Circadin) telah diperkenalkan dan
menunjukkan efek yang baik dalam terapi
insomnia. Berdasarkan laporan terbaru dari the
British Association for Psychopharmacology on
evidence-based treatment of insomnia, melatonin
lebih baik diberikan awal pada pasien insomnia
diatas 55 tahun.

Melatonin memiliki tingkat keamanan yang


tinggi dan toleransi yang baik. Pada
percobaan hewan, melatonin berguna pada
neurodegenerative disorder atau pada
sindrom metabolik dengan dosis tinggu
baru menimbulkan efek.

You might also like