Professional Documents
Culture Documents
Daftar Bacaan
Kuncoro, Mudrajad. 2010. Ekonomika
Pembangunan, Erlangga, Jakarta.
Todaro, Michael P. dan Stephen C.
Smith. 2006. Pembangunan Ekonomi,
Jilid 1, Edisi kesembilan, Erlangga,
Jakarta.
I. PENDAHULUAN
Teori pembangunan mulai menarik
perhatian sejak makalah seminar
Rosenstein Rodan (1943) menjadi
acuan kajian pembangunan Negara
Sedang Berkembang yang umumnya
bekas jajahan dan masih miskin.
Pendahuluan
Rodan mengilustrasikan suatu negara
di mana 20.000 pekerja yang menganggur di sektor pertanian dimasukkan dalam pabrik sepatu yang
baru. Para pekerja menerima upah yg
jauh lebih tinggi daripada sebelumnya.
Pendahuluan
Argumentasinya, investasi yang sama
akan menguntungkan bila dilakukan
di banyak industri yang lain. Pemikiran ini berdasarkan atas asumsi skala
ekonomis (pabrik harus didirikan dan
memproduksi secara massal agar
efisien) dan dualisme (para pekerja
dapat ditarik dari sektor pertanian yg
tingkat pendapatannya rendah).
Pendahuluan
Aliran pemikiran semacam ini sangat
berpengaruh dikalangan ekonom dan
pengambil kebijakan pada tahun
1940-an dan 1950-an. Krugman
(1993), menyebutnya sebagai high
development theory. Pada akhir
1950-an teori-teori seperti itu mulai
menurun daya tariknya. Menandai
munculnya berbagai pemikiran dan
paradigma pembangunan baru.
Tujuan Pembangunan
Produk
Domestik
Bruto (PDB)
PDB riil
per
kapita
Indikator non
moneter (Indeks
pembangunan
Manusia)
Mengatasi
kemiskinan
Pembangunan
berkelanjutan
Entitlements
dan
kapabilitas
Kebebasan
Tujuan Pembangunan
Buku karya monumental Arthur Lewis
(pemenang Nobel Ekonomi), The
Theory
of
Economic
Growth,
mencerminkan,
munculnya
teori
pertumbuhan,
dan
pertumbuhan
ekonomi sebagai tujuan utama kebijakan ekonomi di setiap negara.
Tujuan Pembangunan
Sepanjang dasawarsa 1950-an, pembangunan ekonomi identik dengan
pertumbuhan ekonomi.
Ekonomika Pembangunan sebagai
cabang ilmu ekonomi yang relatif
baru memusatkan perhatian pada
faktor-faktor penentu pertumbuhan
ekonomi (Arndt, 1996).
Tujuan Pembangunan
Kata kunci dalam pembangunan adalah
pembentukan modal.
Strategi pembangunan yang dianggap
paling sesuai adalah akselerasi pertumbuhan ekonomi dengan mengundang
modal asing dan melakukan industrialisasi.
Diilhami sukses Rencana Marshall dalam
membantu pembangunan Eropa Barat dan
Jepang.
2012**)
76.838.110,14
4.635.321,88
77.484.957,98
3.178.784,17
23.595,944,24
67.027.275,21
32.854.362,78
26.442.214,77
39.061.184,57
351.118.155,73
Pertanian
Pertambangan
Industri
Listrik, Gas
Konstruksi
Perdagangan
Pengangkutan
Keuangan
Jasa-jasa
PDRB
2011*
29.390.578,26
1.498.850,93
26.548.661,98
943.753,72
8.754.627,44
23.693.426,31
12.799.426,94
9.992.485,39
12.969.810,92
2012**
30.778.669,87
1.525.315,87
27.513.096,05
976.089,62
9.348.159,85
25.406.772,01
13.856.596,53
11.111.510,30
13.947.739,22
126.587.621,90 134.463.949,31
Pertumb
uhan(%)
4,72
1,77
3,63
3,43
6,78
7,23
8,26
11,20
7,54
6,22
General formula
Life
expectancy
(years)
Combined gross
enrolment ratio
(%)
Ireland
Vietnam
76.6
67.8
99.0
92.9
91.4
62.9
21,482
1,689
Life
expectacy
index
Ireland
Viet Nam
0.860
0.713
Educational
attainment
index
0.965
0.829
Adjusted GDP
(PPP US$) Index
Sum of the
three indices
HDI
0.896
0.472
2,721
2,014
0.907
0.671
Country
1
10
18
30
64
69
103
114
121
127
138
138
149
186
Norway
Japan
Singapore
Brunei
Malaysia
Kazakhstan
Thailand
Phillipines
Indonesia
Vietnam
Laos
Cambodia
Myanmar
Congo
Very high
human
developmen
t (0,905)
High human
developmen
t (0,758)
Medium
human
developmen
t (0,640)
Low human
dev (0,466)
2011
2012
0,953
0,910
0,894
0,854
0,766
0,750
0,686
0,651
0,624
0,614
0,538
0,538
0,494
0,299
0,955
0,912
0,895
0,855
0,769
0,754
0,690
0,654
0,629
0,617
0,543
0,543
0,498
0,304
24
V. KEMISKINAN, KETIMPANGAN
DAN PEMBANGUNAN
Pada akhir dasawarsa 1960-an, banyak Negara
Sedang Berkembang yang menyadari bahwa
pertumbuhan (growth) tidak identik dengan
pembangunan (development).
Pertumbuhan yang tinggi dapat dicapai, tetapi
masih diikuti dengan masalah-masalah pengangguran,
kemiskinan
di
perdesaan,
distribusi pendapatan yang timpang dan
ketidakseimbangan struktural
25
Sumatera
Jumlah
(Ribu jiwa)
1.972,7
1.768,4
1.613,8
1.499,7
1.490,9
1.421,4
1.378,4
Utara
(%)
16,74
13,90
12,55
11,51
11,31
10,83
10,41
Nasional
Jumlah
(juta Jiwa)
47,97
37,17
34,96
32,53
31,02
29,89
28,59
(%)
23,43
16,58
15,42
14,15
13,33
12,36
11,66
VI. KAPABILITAS
Amartya Sen (pemenang hadiah
nobel bidang ekonomi 1998) mendefinisikan kapabilitas sebagai kebebasan yang dimiliki seseorang dlm
arti pilihan functioning, dengan fitur2
personal yang dimilikinya dan kontrol
yang dimilikinya terhadap komoditi.
34
35
Kapabilitas
Pertumbuhan ekonomi dengan sendirinya tidak dapat dianggap sebagai
tujuan akhir. Pembangunan haruslah
lebih memperhatikan peningkatan
kualitas kehidupan yang kita jalani
dan kebebasan yang kita nikmati.
36
VII KEBEBASAN
Kebebasan terlibat penting dalam
proses pembangunan. Kebebasan
mempengaruhi peran dan kemampuan individu sebagai agen penting
pembangunan, sama layaknya seperti
pengetahuan.
Kebebasan
Amartya Sen mengatakan bahwa
seseorang untuk mencapai kapabilitas
aktualnya dipengaruhi oleh kesempatan ekonomi, kebebasan berpolitik, fasilitas sosial, kesehatan,
pendidikan dasar, dan dorongan utk
berinisiatif (Meier & Stiglitz, 2001).
Kebebasan
Pembangunan yang berpusat pada
kebebasan individu mempunyai beberapa keuntungan dibandingkan
pandangan konvensional.
Kebebasan
1) memberikan penilaian yang lebih
dalam sebagai dasar evaluasi
pembangunan.
Konsentrasi pada kebebasan individu
lebih mudah daripada berfokuskan
pada nilai-nilai proxy seperti pertumbuhan GNP, industrialisasi, atau
perkembangan teknologi.
Kebebasan
2) kebebasan dapat mendorong terciptanya kebebasan bagi lainnya.
Kebebasan politik mendorong lebih
besarnya peluang dalam bidang
ekonomi sehingga kebebasan merupakan instrumen pembangunan
yang jelas.
41
Kebebasan
3) Studi mengenai kebebasan dapat
membantu kita membedakan peran
pemerintah antara intervensi
pemerintah yang bersifat represif
dengan peran penyokong dalam
mendorong kebebasan
42
Kebebasan
4) Kebebasan sebagai tujuan pembangunan memberikan gambaran
bagaimana peran konstruktif tiap
individu sebagai agen pembangunan.
43
VIII PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN
Pembangunan berkelanjutan (sustainable
development) tampil ketika isu mengenai
lingkungan muncul pada dasawarsa 1970an.
Dewasa ini isu mengenai lingkungan hidup
semakin gencar dengan adanya laporan
mengenai menipisnya lapisan ozon di atas
planet bumi, isu polusi (udara, air, tanah)
erosi tanah, dan penggundulan hutan.
Pembangunan Berkelanjutan
Lester Brown (1981) menunjuk 4
area utama sudut pandang sustainabilitas,
yaitu:
1)
tertinggalnya
transisi energi, 2) memburuknya
sistem biologis utama (perikanan
laut, padang rumput, hutan, lahan
pertanian), 3) ancaman perubahan
iklim (polusi, dampak rumah kaca)
4) berkurangnya bahan pangan.
Pembangunan Berkelanjutan
Para pendukung utama pembangunan
berkelanjutan menunjuk pentingnya
strategi ecodevelopment, yang intinya mengatakan bahwa masyarakat
dan ekosistem di suatu daerah harus
berkembang bersama-sama menuju
produktivitas dan pemenuhan kebutuhan yang lebih tinggi.
46
Pembangunan Berkelanjutan
Para ahli lingkungan hidup menggunakan istilah berkelanjutan atau
berkesinambungan (sustainability)
dalam upaya memperjelas keseimbangan yang paling diinginkan
antara pertumbuhan ekonomi di satu
sisi, dan pelestarian lingkungan hidup
atau sumber daya alam di sisi lainnya.
47
Pembangunan Berkelanjutan
Pengertian aset modal tidak hanya
modal manufaktur (mesin, pabrik,
jalan raya), tetapi juga modal
manusia (pengetahuan, ketrampilan,
dan pengalaman) serta modal
lingkungan hidup (enviromental
capital), yakni hutan, kualitas tanah,
ekosistem.
48
Pembangunan Berkelanjutan
Definisi, Pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development)
mensyaratkan terjaga atau
meningkatnya seluruh modal tersebut
dari waktu ke waktu (tidak boleh
susut)
49
Rumus
NNI* = GNI Dm Dn
Di mana:
NNI* = pendapatan neto
berkesinambungan
Dm = depresiasi aset modal manufaktur
Dn = depresiasi modal lingkungan yg
dinyatakan dalam satuan moneter
(uang tahunan).
50
Teori
perubahan
Struktural
(Arthur Lewis,
Chenery)
Teori
Dependensia
(Andre Gunder
Frank, Samir
Amin)
Teori Neoklasik:
Analisis HarrrodDomar
Sumber
pertumbuhan Solow
Teori-Teori baru:
Teori Pertumbuhan
baru (NGT)
Teori perdagangan
baru (NTT)
Teori geografi Ekonomi
baru (NEG)
52
56
Tahap-tahap Pertumbuhan
Ekonomi Menurut W.W. Rostow
Rostow membedakan adanya 5 tahap
pertumbuhan ekonomi
1.
Masyarakat
tradisional
(the
traditional society)
2. Pra kondisi untuk tinggal landas
(pre-condition for take-off into self
sustaining growth)
3. Tinggal landas (take-off)
57
Tahap-tahap Pertumbuhan
Ekonomi Menurut W.W. Rostow
4. Dorongan ke arah kedewasaan
(the drive to maturity)
5. Tingkat konsumsi tinggi (the age of
high-mass consumption).
58
Masyarakat Tradisional
Struktur sosial masyarakat berjenjang.
Hubungan
darah
dan
keluarga memainkan peranan yang
menentukan. Kekuasaan politik terpusat didaerah, ditangan bangsawan
pemilik tanah yang didukung sekelompok serdadu dan pegawai
negeri. Lebih 75 persen penduduk
bekerja di sektor pertanian.
59
64
Tinggal Landas
Rostow mendefinisikan tinggal landas
sebagai revolusi industri yang bertalian secara langsung dengan perubahan radikal di dalam metode
produksi yang dalam jangka waktu
relatif
singkat
menimbulkan
konsekuensi yang menentukan.
Periode tinggal landas kira-kira selama
dua dasawarsa.
65
Tinggal Landas
Negara
Tinggal Landas
Inggris
Prancis
Belgia
Amerika Serikat
Jerman
Swedia
Jepang
Rusia
Kanada
Argentina
Turki
India
China
1783
1830
1833
1843
1850
1868
1878
1890
1896
1935
1937
1952
1802
1850
1860
1860
1873
1890
1900
1914
1914
66
Tinggal Landas
Syarat Tinggal Landas
1) Kenaikan laju investasi produktif,
misalnya dari 5 persen atau kurang
lebih 10 persen dari pendapatan
nasional atau produk nasional netto;
2) Perkembangan salah satu atau
beberapa sektor manufaktur penting
dengan laju pertumbuhan yang tinggi
67
68
Tahun-tahun Simbolik
Kematangan Teknologi
Negara
Inggris
Amerika Serikat
Jerman
Prancis
Swedia
Jepang
Rusia
Kanada
Tahun
1850
1900
1910
1910
1930
1940
1950
1950
70
73
Teori Dependensia
Aliran dependensia pertama kali dimunculkan secara mendetail oleh
Andre Gunder Frank pada tahun
1967. Dia mengemukakan bahwa
negara-negara di dunia dapat dibagi
menjadi dua golongan; yaitu: Negaranegara pusat pembangunan (negara
maju), dan negara-negara satelit
(Negara Sedang Berkembang).
Teori Dependensia
Proses pembangunan digerakkan oleh
negara-negara maju yang kemudian
mempengaruhi negara-negara satelit.
Kesimpulan teori ini adalah negara2
miskin dapat berkembang hanya
dengan memutus hubungan ekonomi
dari negara-negara maju (Lynn,
2003).
Teori Dependensia
Ada tiga aliran pemikiran utama
dalam teori dependensia, yaitu:
1) Model ketergantungan neokolonial
(neocolonial dependence model)
2) Model paradigma palsu (falseparadigm model)
3) Tesis pembangunan-dualistik
(dualistic-development thesis)
Teori Neoklasik
Teori neoklasik mencuatkan dua
model yang terkenal, yaitu teori
Harrod-Domar dan Solow.
Analisis Harrod-Domar mengidentifikasi investasi dan pembangunan mengambil peran penting dalam
sebuah ekonomi untuk mencapai pertumbuhan yang kokoh melalui MPS
dan ICOR
Teori Neoklasik
MPS merupakan rasio perubahan S
karena adanya perubahan Y, S/Y
ICOR adalah rasio yang menunjukkan
berapa stok modal yang dibutuhkan
untuk menghasilkan produksi sebesar
satu rupiah, K/ Y
Teori Neoklasik
Analisis Robert Solow (1956)
mengembangkan sebuah teori, yaitu
Teori Pertumbuhan Neoklasik, disebut
Model Solow. Solow mengatakan bhw
pertumbuhan merupakan fungsi
tenaga kerja dan modal.
Teori Neoklasik
Ekonomi tumbuh hingga mencapai
keadaan stabil (steady state) di mana
pendapatan tinggi dicapai. Setelah
steady state, tingkat pertumbuhan yg
lebih tinggi dapat dicapai melalui
pengembangan teknologi.
Teori Solow
Model pertumbuhan neoklasik Solow
(Solow neoclasical growth model)
merupakan pilar yang memberi
kontribusi terhadap teori pertumbuhan neoklasik sehingga, Robert Solow,
dianugrahi Hadiah Nobel bidang
ekonomi. Pada intinya, model ini
merupakan pengembangan dari
formulasi Harrod-Domar.
Teori Solow
Solow menambahkan faktor ke dua,
yakni tenaga kerja, serta memperkenalkan variabel independen ke tiga,
yakni teknologi ke dalam persamaan
pertumbuhan (growth equation).
Berbeda dari model Harrod Domar
yang mengasumsikan skala hasil
tetap (constant return to scale) dgn
koefesien baku,
Teori Solow
Model pertumbuhan neoklasik Solow
berpegang pada konsep skala hasil yg
terus berkurang (diminishing returns)
dari input tenaga kerja dan modal
jika keduanya dianalisis secara terpisah; jika keduanya dianalisis secara
bersamaan atau sekaligus, Solow
juga memakai asumsi skala hasil
tetap tersebut.
Teori Solow
Kemajuan teknologi ditetapkan sbg
faktor residu untuk menjelaskan pertumbuhan ekonomi dalam jangka
panjang, dan tinggi rendahnya pertumbuhan ekonomi itu sendiri oleh
Solow maupun para teoretisi lainnya
diasumsikan bersifat eksogen atau
tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor
lain.
Teori Solow
Model pertumbuhanneoklasik Solow
memakai fungsi produksi agregat
standar, yakni:
Teori Solow
Teori Solow
Di mana Y adalah poduk domestik
bruto, K adalah stok modal fisik dan
modal manusia, L adalah tenaga
kerja, dan A adalah produktivitas
tenaga kerja, yang pertumbuhannya
ditentukan secara eksogen. Karena
tingkat kemajuan teknologi ditentukan secara eksogen (katakanlah, 2%
per tahun), model neoklasik Solow disebut model pertumbuhan eksogen
Teori Solow
Simbol melambangkan elastisitas
output elastisitas output terhadap
modal (persentase kenaikan GDP yg
bersumber dari 1 persen penambahan modal fisik dan modal manusia).
Hal itu dihitung secara statistik sbg
pangsa modal dalam perhitungan
pendapatan nasional suatu negara.
Teori Solow
Karena diasumsikan kurang dari 1
dan modal swasta diasumsikan dibayar berdasarkan produk marjinalnya sehingga tidak ada ekonomi
eksternal, maka formulasi teori pertumbuhan neoklasik ini memunculkan
skala hasil modal dan tenaga kerja yg
terus berkurang (diminishing
returns).
Teori-Teori Baru
Teori pertumbuhan Baru (New Growth
Theory-NGT), Teori Geografi Ekonomi
Baru (New Economic Geography
Theory-NEC), dan Teori Perdagangan
Baru (New Trade Theory-NTT).
Teori NGT yang dikemukakan oleh
Paul Romer merupakan pengembangan dari Teori Petumbuhan Neoklasik.
Teori-Teori Baru
Romer memasukkan variabel teknologi ke dalam model Solow, bukan
sebagai variabel di luar model. Kemampuan pengembangan teknologi
dan pengetahuan merupakan hal yg
krusial dalam menciptakan pertumbuhan.
Teori-Teori Baru
Romer mengungkapkan bahwa ide
merupakan barang ekonomi yang
jauh lebih penting daripada tujuan yg
dititikberatkan dalam banyak model
ekonomi. Ide memungkinkan terjadinya pertumbuhan ekonomi secara
terus-menerus dalam dunia yang
penuh dengan keterbatasan fisik.
Akumulasi Modal
Modal
fisik
Modal
manusia
Modal
pengetahuan
Modal
sosial
Kegagalan
nonpasar
New market
failures
Kegagalan
institusi
(institutional
failures)
Intervensi pemerintah
Program dan
perencanaan
Intervensi
pemerintah
minimal
Pemerintah dan
pasar saling
melengkapi
Reformasi kebijakan
poor
because
poor
poor because
poor policies
get prices
right
get
institutions
right
Pembangunan
harus
dipandang
sebagai
suatu
proses
multidimensional,
mencakup
berbagai
perubahan mendasar atas struktur
sosial, sikap-sikap masyarakat dan
institusi-institusi nasional, disamping
tetap
mengejar
akselerasi
pertumbuhan ekonomi, penanganan
ketimpangan
pendapatan,
serta
pengentasan kemiskinan.
115
117
118
119
120
121
122
124
MDGs
Kedelapan sasaran ini menjadi acuan
dan ukuran keberhasilan pelaksanaan
pembangunan manusia bagi negara2
anggota PBB sehingga dapat dikatakan bahwa kebijakan pembangunan
di sebagian besar negara-negara di
dunia harus mengacu pada hasil
MDGs.