You are on page 1of 49

fNPAGISEMUANPAGISEMUAKAKISS Kegiatan

NPAGISEMUANPAGISEMUAKAKISS KEGIATAN DAN MATERI


KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
& KEDOKTERAN KOMUNITAS DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN
KARANGANYAR

Disusun Oleh:
Kelompok 492
Periode 19 Januari 2015 1 Maret 2015
Andina Rosmalianti

G99131013

Paramita Riski S

G99131062

Muhammad Haydar

G99131006

Yudi Purnama N

G99131009

Ogi Kurniawan

G99131008

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


& KEDOKTERAN KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET /
DINAS KESEHATAN KABUPATEN KARANGANYAR

2015
LEMBAR PENGESAHAN
NPAGISEMUANPAGISEMUAKAKISS KEGIATAN DAN MATERI
KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
& KEDOKTERAN KOMUNITAS DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN
KARANGANYAR

Telah diteliti, disetujui dan disahkan pada:


Hari

Tanggal

Mengetahui,
Pembimbing

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar

dr. Endah Sekti Apriyani

dr. Cucuk Heru Kusumo, M.Kes

NIP. 198404142010012059

NIP. 19600105 198511 1 002

KATA PENGANTAR
Berkat rahmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa penyusun dapat
menyelesaikan Tugas Materi Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat di
Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar.
Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesarbesanya kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun
tidak langsung npagisemuanpagisemuakatama kepada:
1.

dr. Cucuk Heru Kusumo,

selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten

Karanganyar.
2.

dr. Endah, selaku pembimbing dokter muda di Dinas Kesehatan


Kabupaten Karanganyar.

3.

Kepala bidang dan seksi yang ada di Dinas Kesehatan Kabupaten


Karanganyar yang telah memberikan bimbingan.

4.

Seluruh staf yang bertugas Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar


beserta jajarannya.
Atas segala bantuan yang diberikan hingga penyusun dapat menyelesaikan

tugas materi ini. Penyusun berharap semoga tugas materi ini bermanfaat bagi ilmu
pengetahuan dan semua pihak yang berkepentingan, kritik maupun saran sangat
penyusun harapkan agar tugas materi ini dapat mendekati kesempurnaan.

Surakarta,

Februari 2015

Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengelolaan kesehatan merupakan suatu proses atau cara
mencapai tujuan pembangunan kesehatan melalui pengelolaan upaya
kesehatan, penelitian dan pengembangan kesehatan, pembiayaan
kesehatan, sumber daya manusia kesehatan, sediaan farmasi, alat
kesehatan, dan makanan, manajemen, informasi dan regulasi
kesehatan serta pemberdayaan masyarakat. (Peraturan Presiden No.
72, 2012)
Dalam pengelolaan dan pembangunan kesehatan diperlukan
upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen Bangsa Indonesia
dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi
pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan
ekonomis. (Peraturan Presiden No. 72, 2012)
Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten merupakan unsur pelaksana
Pemerintah Daerah di bidang kesehatan yang dipimpin oleh seorang
Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
walikota/bupati.

Dinas

Kesehatan

mempunyai

tugas

pokok

melaksanakan kewenangan otonomi daerah dalam rangka pelaksanaan


tugas desentralisasi di bidang kesehatan.
Dalam rangka pelaksanaan kegiatan Kepaniteraan Klinik Ilmu
Kesehatan Masyarakat di Dinas Kesehatan Kabupaten (DOOOS)
Karanganyar, maka Bagian Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan
Masyarakat, Fakultas Kedokteraan Universitas Sebelas Maret bekerja
sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten (DOOOS) Karanganyar
memberikan kesempatan pada dokter muda untuk mengetahui tugas
DOOOS dimana para calon dokter diharapkan mengenal dan
5

mempelajari tugas-tugas DOOOS secara struktural dan fungsional.


Hal ini perlu untuk menyadarkan para dokter muda bahwa tugas
dokter tidak hanya

berperan

sebagai peran

fungsional saja

(mendiagnosis dan memberikan intervensi pasien) tetapi juga harus


dapat berorganisasi dan bekerjasama secara struktural demi mencapai
suatu tujuan bersama yaitu tercapainya tahap kesehatan yang optimal
bagi masyarakat.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan
Kabupaten Karanganyar
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui struktur organisasi di Dinas Kesehatan
Kabupaten Karanganyar.
b. Untuk mengetahui tugas pokok dan fungsi masing-masing
bidang dalam struktur organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten
Karanganyar
c. Untuk mengetahui peran dokter dalam jabatan struktural
organisasi di Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar.
d. Untuk mengetahui profil kesehatan Kabupaten Karanganyar
dilihat dari Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi
dibandingkan dengan Nasional.
D. Manfaat
1

Manfaat Umum
Dokter muda dapat mengetahui tugas pokok dan fungsi Dinas
Kesehatan Kabupaten Karanganyar

Manfaat Khusus
a. Dokter muda dapat mengetahui struktur organisasi di Dinas
Kesehatan Kabupaten Karanganyar.
6

b. Dokter muda dapat mengetahui tugas pokok dan fungsi


masing-masing bidang dalam struktur organisasi Dinas
Kesehatan Kabupaten Karanganyar
c. Dokter muda dapat mengetahui peran dokter dalam jabatan
struktural

organisasi

di

Dinas

Kesehatan

Kabupaten

Karanganyar
d. Dokter muda dapat mengetahui profil kesehatan Kabupaten
Karanganyar dilihat dari Angka Kematian Ibu dan Angka
Kematian Bayi dibandingkan dengan Nasional.

BAB II
KEGIATAN YANG DILAKUKAN
A. Hari Pertama, Senin 26 Januari 2015
1. Penerimaan dan Sambutan
Penerimaan dan sambutan oleh dr. Endah selaku pembimbing dokter muda
di Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar. Dokter muda diberi
penjelasan mengenai struktur organisasi di Dinas Kesehatan Kabupaten
Karanganyar. Beliau juga menjelaskan secara umum tugas dari masingmasing bidang yang ada di Dinas Kesehatan Karanganyar. Selanjutnya
dokter muda diarahkan untuk membaca dan mempelajari Profil Kesehatan
Kabupaten Karanganyar sebagai salah satu bahan dalam penyusunan
NPAGISEMUANPAGISEMUAKAKISS.
2. Bimbingan dari Bidang Pelayanan Kesehatan
Bimbingan dari bidang Pelayanan Kesehatan disampaikan oleh dr. Endah.
Beliau menyampaikan bahwa bidang pelayanan kesehatan di Dinas
Kesehatan Kabupaten Karanganyar membawahi 3 seksi, diantaranya :
seksi upaya kesehatan dasar dan rujukan, seksi kefarmasian dan NAPZA,
serta seksi Akreditasi, Sertifikasi, dan lisensi. Beliau juga menjelaskan
secara umum tugas dari masing-masing seksi tersebut. Seksi upaya
kesehatan dasar dan rujukan, lebih ditekankan penjelasan mengenai tugas
dan fungsi puskesmas sebagai pemberi pelayanan kesehatan tingkat
pertama. Di Kabupaten Karanganyar terdapat 17 kecamatan yang
mempunyai 21 puskesmas, beberapa diantaranya sudah mampu melakukan
screening untuk deteksi dini kanker serviks (IVA Test) oleh petugas
kesehatan yang sudah mengikuti pelatihan khusus yang diadakan oleh
Dinas Kesehatan. Seksi kefarmasian dan NAPZA mengatur dan
menyediakan kebutuhan farmasi bagi puskesmas-puskesmas yang ada di
Karanganyar. Seksi akreditasi, sertifikasi, dan lisensi mengatur tentang
Surat Ijin Praktek (SIP), Surat Tanda Registrasi (STR), Pembinaan Industri
Rumah Tangga, Pembinaan Pengobatan Tradisional, dan lain sebagainya.
3. Penugasan Dokter Muda

Penugasan

diberikan

oleh

dr.

Endah

untuk

menyusun

NPAGISEMUANPAGISEMUAKAKISS kegiatan selama berada di Dinas


Kesehatan Kabupaten Karanganyar. Selain itu melaporkan kegiatan yang
telah dilakukan, kami juga diminta untuk memandingkan profil kesehatan
Kabupaten Karanganyar dengan profil kesehatan nasional dilihat dari
jumlah angka kematian ibu dan bayi yang telah terjadi pada tahun 2013.
4. Pembagian Lokasi Kegiatan Puskesmas
Karena jumlah dokter muda hanya 5 orang maka kelompok ini hanya
ditugaskan di 1 puskesmas di Wilayah Karanganyar. Puskesmas yang
terpilih sebagai sarana pembelajaran ilmu kesehatan masyarakat selama 3
minggu ke depan oleh kelompok kami adalah puskesmas Kebaooosramat
I.
B. Hari Kedua, Selasa 27 Januari 2015
1. Bimbingan dari Bidang Kesekretariatan
Bimbingan dari bidang Kesekretariatan disampaikan oleh bapak Drs. Agus
Santoso, MM. Bimbingan yang diberikan mengenai penjelasan strukur
yang dibawahi oleh bagian kesekretariatan yaitu sub bagian perencanaan,
sub bagian keuangan, dan sub bagian umum dan kepegawaian. Kendala
yang masih dialami oleh bagian kesekretariatan dalam melaksanakan
tugasnya adalah adanya keterbatasan sarana dan prasarana serta
keterbatasan sumber daya yang dimiliki.
2. Bimbingan dari Bidang Pengendalian
Lingkungan (P2PL)
Bimbingan dari bidang

Pengendalian

Penyakit

dan

Penyehatan

Penyakit

dan

Penyehatan

Lingkungan (P2PL) disampaikan oleh Bapak Fatkul Munir, SKM, M.Kes.


Bidang ini membawahi 3 seksi yaitu seksi pengamatan dan pencegahan
penyakit, seksi pemberantasan dan pengendalian penyakit, serta seksi
penyehatan lingkungan. Seksi pengamatan dan pencegahan penyakit
mengatur surveillance PD3I (Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan
Imunisasi), surveillance PTM (Penyakit Tidak Menular), dan Imunisasi.
Penyakit yang dapat diamati pada surveilance PD3I misalnya acute flacid
polio. Untuk surveillance PTM, di Karanganyar sedang diteliti mengenai
peningkatan terjadinya gagal ginjal pada usia produktif (30-40 tahun),
9

maka dilakukan penelitian pada 3 kecamatan tertinggi. Bahan yang diteliti


adalah beras, ubi, dan buah. Ternyata didapatkan pada ketiga sampel
tersebut terdapat peningkatan ion-ion Pb, Cu, dan Cd yang berpengaruh
dalam terjadinya gagal ginjal. Selain itu pada pasien sebagian besar
ditemukan keadaan anemia, hal tersebut juga bisa dikaitkan dengan Pb
yang dapat mengikat hemoglobin lebih kuat daripada hemoglobin. Untuk
Imunisasi, terdapat 3 kategori imunisasi yaitu wajib, tambahan, dan
khusus. Untuk imunisasi rutin adalah lima dasar imunisasi lengkap. Untuk
imunisasi tambahan biasanya dilakukan oada anak-anak sekolah dasar.
Untuk imunisasi khusus dilakukan pada calon haji dan calon TKI yang
akan berangkat ke luar negeri. Masalah yang dihadapi adalah adanya
kontroversi di masyarakat mengenai halal atau haramnya imunisasi.
Dijelaskan pula untuk seksi penyehatan lingkungan memiliki tugas
diantaranya mengawasi, memfasilitasi, dan membina masalah lingkungan
(air, makanan, sampah, udara). Misalnya kelayakan air dari DAMIU
(Depot Air Minum Isi Ulang) yang ada di wilayah Karanganyar.
Seksi pemberantasan dan penanggulangan bencana bertugas jika ada
bencana, wabah, atau KLB. Penyakit-penyakit yang perlu diwaspadai
antara lain : demam berdarah, malaria, ISPA, diare, antraks, TBC, kusta,
cacingan, flu burung, serta HIV. Bencana yang dimaksud tidak hanya
bencana alam, melainkan ada bencana mengenai krisis kesehatan bayi, ibu
hamil, dan lansia. Tim Gerak Cepat dari bidang P2PL ada 40 orang.
Secara singkat, menurut penjelasan Bapak Fatkul Munir, SKM, M.Kes
tugas pokok dari bidang P2PL adalah surveillance penyakit menular dan
penyakit tidak menular, pengobatan (memutus rantai penularan),
pemberantasan vector, imunisasi, penanggulangan KLB, serta peningkatan
kesehatan lingkungan.
3. Penerimaan dan Sambutan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
Karanganyar
Penerimaan dan sambutan dokter muda oleh Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Karanganyar oleh dr. Cucuk Heru Kusumo, M.Kes. Dalam
pertemuan ini kami dijelaskan mengenai struktur organisasi dinas
kesehatan. Selain itu kami juga diajak diskusi oleh beliau mengenai tujuan
10

dan apa yang telah kami dapatkan selama berada di Dinas Kesehatan
Kabupaten Karanganyar. Beliau juga memberikan banyak petuah yang
berkaitan dengan kepentingan bahwa seorang dokter tidak hanya harus
paham mengenai klinis penyakit, akan tetapi struktur organisasi yang akan
juga ditemui ketika berada di suatu pelayanan kesehatan.
C. Hari Ketiga, Rabu 28 Januari 2015
1. Bimbingan dari Bidang Promosi dan Kesehatan Institusi
Bimbingan dari Bidang Promosi dan Kesehatan Institusi disampaikan oleh
Dra. Sariati. Beliau menjelaskan bahwa bidang ini membawahi 3 seksi
yaitu

seksi

promosi

kesehatan,

UKBM

&

Kesehatan

Institusi,

pengembangan jaminan kesehatan. Seksi promosi kesehatan bertugas


untuk mengatur adanya penyuluhan yang dilaksanakan di masyarakat
(langsung / tidak langsung : leaflet, spanduk, poster, radio dll). Program
unggulan promosi kesehatan adalah PHBS dengan 16 indikator di
dalamnya. Seksi UKBM (Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat)
prinsipnya dari, oleh, dan untuk masyarakat. Misalnya posyandu (balita,
lansia, posbindu), UOOOS (unit kesehatan kerja : pada kelompok petani,
pengrajin bata, dll), UKS (Unit Kesehatan Sekolah : penjaringan
kesehatan, biasanya pada awal tahun. Khususnya untuk kelas 1 :
pemeriksaan fisik, gigi, mata, telinga, dll), pondok kesehatan pesantren
(santri dilatih menjadi kader kesehatan). Untuk bagian kesehatan institusi
dilakukan dengan memonitor kesehatan pekerja. Seksi pemeliharaan
penjaminan kesehatan dijelaskan mengenai JKN, Jamkesda, serta surat
keterangan tidak mampu yang dikeluarkan oleh pemerintah Kabupaten
Karanganyar.
2. Bimbingan dari Bidang Bina Kesehatan Keluarga
Bimbingan dari bidang Bina Kesehatan Keluarga disampaikan oleh Ibu
Rita Sari Dewi. Beliau menjelaskan bahwa bidang ini membawahi 3 seksi
yaitu seksi perbaikan gizi masyarakat, seksi kesehatan ibu dan anak, seksi
kesehatan reproduksi remaja dan lansia. Untuk gizi program yang ada
misalnya tentang tumbuh kembang anak maka dilakukan penimbangan

11

secara rutin, terdapat bidan pembina wilayah yang bertanggungjawab


dalam beberapa program, pemberian makanan tambahan (pemberian
vitamin A dan distribusinya), dsb.
Pada era jaminan kesehatan nasional (JKN) harus dilakukan peningkatan
keselamatan ibu-anak, usaha yang dilakukan antara lain memantau ibu dari
mulai hamil, melahirkan, masa nifas, neonatal yang sampai usia 59 bulan.
Harus diperhatikan juga 10T pada saat pemeriksaan. Program lain yang
dijalankan oleh dinas antara lain P4K (Program Perencanaan Persalinan
dan Penanganan Komplikasi), beliau menjelaskan, bila ada ibu hamil mala
rumahnya akan ditempeli stiker yang ditujukan supaya tidak hanya
keluarga bumil tapi masyarakat dan petugas kesehatan di sekitarnya juga
mengetahui bahwa di rumah tersebut ada ibu hamil. Dengan tujuan apabila
sewaktu-waktu pada saat akan partus dibutuhkan kendaraan, perlu dirujuk,
atau memerlukan transfusi dan lain-lain.
Peningkatan kualitas pemeriksaan ANC diharapkan supaya bidan atau
petugas pelayanan kesehatan dapat melakukan deteksi dini apakah
kehamilan tersebut termasuk dalam kategori risiko tinggi untuk ibu
ataupun janinnya, serta adakah risiko dalam persalinannya.
Sebagai penanganan komplikasi obstetric dan neonatal, setelah melahirkan
bidan akan melakukan kunjungan neonatal minimal sebanyak 4 kali.
Program lain yaitu pemantauan tumbuh kembang, imunisasi, serta MTBS
(Managemen Tatalaksana Balita Sakit) npagisemuanpagisemuakatama
untuk kasus pneumonia.

12

BAB III
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Kabupaten Karanganyar
1. Keadaan Geografi
Kabupaten Karanganyar merupakan salah satu dari 35 kabupaten/kota di
Provinsi Jawa Tengah dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
- Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Sragen;
- Sebelah Timur berbatasan dengan Provinsi Jawa Timur;
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Sukoharjo dan
-

Wonogiri;
Sebelah Barat berbatasa dengan Kota Surakarta dan Kabupaten
Boyolali.
13

2. Keadaan Penduduk
a. Pertumbuhan dan Kepadatan Penduduk
Berdasarkan data BPS, Kabupaten Karanganyar tahun 2013 mempunyai
jumlah penduduk sebesar 846.183 jiwa (keadaan data tersebut
merupakan proyeksi sensus penduduk pada tahun 2010). Penyebaran
penduduk masih belum merata. Kepadatan penduduk di daerah
perkotaan secara umum lebih tinggi dibandingkan dengan pedesaan.
b. Sex Ratio Penduduk
Perkembangan penduduk menurut jenis kelamin dapat dari
perkembangan ratio jenis kelamin, yaitu perbandingan penduduk lakilaki dengan penduduk perempuan. Berdasarkan Data Karanganyar
Dalam Angka Tahun 2013 yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik
Kabupaten Karanganyar rasio jenis kelamin penduduk Karanganyar
Tahun 2013 sebesar 97,78 (tahun 2012 : 98,80 tahun 2011 : 99,39). Hal
ini menggambarkan bahwa jumlah penduduk perempuan lebih besar
dibandingkan jumlah penduduk laki-laki.
3. Keadaan Sosial Ekonomi
a. Alokasi Anggaran Bidang Kesehatan
Sesuai kesepakatan para Kepala Daerah diharapkan anggaran kesehatan
memperoleh 15% dari APBD dan UU Nomor 36/2009 tentang
kesehatan bahwa anggaran kesehatan pemerintah dialokasikan minimal
5% APBN dan 10% APBD di luar gaji. Namun secara umum belum
banyak daerah yang dapat memenuhi angka tersebut.
b. Angka Beban Tanggungan
Angka beban tanggungan diperoleh dari perbandingan banyaknya orang
yang tidak produktif (umur di bawah 15 tahun dan 65 tahun ke atas)
dengan banyaknya usia produktif (usia 15-64 tahun). Berdasarkan
Jumlah Penduduk menurut kelompok umur tersebut maka angka beban
tanggungan (dependency ratio) penduduk Kabupaten Karanganyar
tahun 2013 sebesar 47,67 sama dengan tahun 2012 sebesar 47,68.
Artinya setiap 100 penduduk usia produktif menanggung sekitar 47
orang penduduk tidak produktif.
4. Tingkat Pendidikan
14

Grafik Distribusi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di Kabupaten


Karanganyar tahun 2013

KEPALA DINAS
Dr. Cucuk Herukusumo, M.Kes

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

SEKRETARIS
Agus Hartanto, SE, MM

B. Susunan Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten


Sub Bagian Perencanaan
Sub Bagian Keuangan
Sub Bagian Umum & Kepegawaian
Ipuk Prangastuti, SKM, M.Kes
Dra. Dwi Poerwaningsih, MM Drs. Agus Santoso, MM

BIDANG PROMOSI DAN KESEHATAN INSTITUSI


BIDANG PELAYANAN KESEHATAN BIDANG BINA KESEHATAN
BIDANGKELUARGA
PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN L
Dra. Sariati
Drg. Dwi Rusharyati
Rita Sari Dewi, SKM, M.Kes
Fatkul Munir, SKM, M.Kes

Seksi Promosi Kesehatan


Haryoto, SH

Seksi Upaya Kesehatan Dasar dan Rujukan


Mus Joko Ritanto, SKM, M.Kes

Seksi UKBM dan Kesehatan Institusi Seksi Kefarmasian dan NAPZA


Drs. Lasi Winarno, MM
Dra. Anik Dwiyanti

Seksi Kesehatan Ibu dan Anak


Endang Sularsih, SKM, M.Kes

Seksi Pengamatan dan Pencegahan Penyakit


Sri Winarno, SKM

Seksi Perbaikan Gizi Masyarakat Seksi Pemberantasan dan Pengendalian Penyak


Sunarto, SKM
Warsito, SKM

Akreditasi, Sertifikasi, dan Lisensi Seksi Kesehatan Reproduksi Remaja dan Lansia Seksi Penyehatan Lingkungan
Seksi Pengembangan Perlindungan Jaminan Seksi
Kesehatan
Sutopo, ST
Purwati, SKM, M.Kes
Diah Arini, SKM, M.Kes
Untari Tri Wardani, SKM, M.Kes

15
UPT IPF
Sutopo Edy Antoro, S.Si, Apt, MM

UPT Laboratorium
Nuk Suwarni, SKM

UPT Puskesmas

Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Karanganyar


diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Karanganyar Nomor 78 Tahun
2009, yaitu meliputi:
1. Kepala Dinas Karanganyar, bertugas sebagai pemimpin DOOOS
Karanganyar
2. Sekretariat, membawahi tiga sub bagian:
a. Sub Bagian Perencanaan
Tugas pokok fungsi sub bagian ini antaralain:
1) Menyusun program kegiatan Sub Bagian Perencanaan berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang
tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.
2) Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan
peraturan perundang-undangan

yang berlaku agar pelaksanaan

tugas sesuai sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan kebijakan


atasan.
3) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya,
memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna
meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas.
4) Melaksanakan koordinasi dengan Sub Bagian dan Seksi di
lingkungan Dinas baik secara langsung mapun tidak langsung
16

untuk mendapatkan masukan, informasi, serta untuk mengevaluasi


permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal.
5) Menyiapkan konsep naskah dinas bidang perencanaan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
6) Menghimpun, meneliti dan mengoreksi bahan usulan program
kegiatan dan NPAGISEMUANPAGISEMUAKAKISS kegiatan
yang masuk dari masing-masing Bidang, Seksi dan Sub Bagian
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
7) Melakukan

monitoring

dan

evaluasi

pelaksanaan

kegiatan

operasional agar diketahui tingkat realisasinya.


8) Menyiapkan
Akuntabilitas

bahan

NPAGISEMUANPAGISEMUAKAKISS

Kinerja

Instansi

Pemerintah

NPAGISEMUANPAGISEMUAKAKISS

(LAKIP)

dan

Keterangan

Pertanggungjawaban Bupati (LKPJ) sesuai dengan indikator


indikator yang telah ditetapkan.
9) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja
pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian
yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja.
10) Membuat NPAGISEMUANPAGISEMUAKAKISS pelaksanaan
tugas kepada atasan sebagai dasar pengembilan kebijakan.
11) Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara
lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran
pelaksanaan tugas.
12) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas
fungsinya.
b. Sub Bagian Keuangan
Tugas pokok fungsi sub bagian ini antaralain:
1) Menyusun program kegiatan Sub Bagian Keuangan berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang
tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.

17

2) Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan


peraturan perundang-undangan

yang berlaku agar pelaksanaan

tugas sesuai sesuai dengan ketentuan yang berlaku.


3) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya,
memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna
meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas.
4) Melaksanakan koordinasi dengan Sub Bagian dan Seksi di
lingkungan Dinas baik secara langsung maupun tidak langsung
untuk mendapatkan masukan, informasi, serta untuk mengevaluasi
permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal.
5) Menyiapkan proses pencairan dana dan pengelolaan administrasi
keuangan.
6) Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan anggaran dengan
cara

membandingkan

NPAGISEMUANPAGISEMUAKAKISS

perkembangan realisasi belanja dengan rencana pembiayaan yang


telah

disusun

untuk

bahan

NPAGISEMUANPAGISEMUAKAKISS kepada atasan.


7) Melaksanakan

pengendalian

dan

verivikasi

peNPAGISEMUANPAGISEMUAKAKISS

keuangan

serta
di

lingkungan Dinas.
8) Melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menilai prestasi kerja
pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian
yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja.
9) Membuat NPAGISEMUANPAGISEMUAKAKISS pelaksanaan
tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan.
10) Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik lisan
maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran
pelaksanaan tugas.
11) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
18

Tugas pokok fungsi sub bagian ini antaralain:


1) Menyusun program kegiatan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.
2) Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan
peraturan perundang-undangan

yang berlaku agar pelaksanaan

tugas sesuai sesuai dengan ketentuan yang berlaku.


3) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya,
memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna
meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas.
4) Melaksanakan koordinasi dengan Sub Bagian dan Seksi di
lingkungan Dinas baik secara langsung maupun tidak langsung
untuk mendapatkan masukan, informasi, serta untuk mengevaluasi
permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal.
5) Menyiapkan konsep naskah dinas bidang administrasi umum dan
kepegawaian sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
6) Memberikan pelayanan administrasi umum, pengurusan rumah
tangga, perlengkapan/perbekalan, dokumentasi, perpustakaan, dan
kearsipan, serta pengelolaan administrasi kepegawaian Dinas.
7) Merencanakan dan melaksanakan pengadaan barang untuk
keperluan rumah tangga Dinas sesuai dengan kebutuhan, anggaran,
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
8) Melaksanakan inventarisasi terhadap barang-barang milik Dinas
untuk tertib administrasi serta melaksanakan pemeliharaan barang
inventaris agar dapat digunakan dengan optimal.
9) Membuat NPAGISEMUANPAGISEMUAKAKISS rutin tentang
peremajaan pegawai, Daftar Urut Kepangkatan (DUK), nominatif
pegawai,

dan

NPAGISEMUANPAGISEMUAKAKISS

kepegawaian

lainnya

demi

kepegawaian.

19

terciptanya

tertib

administrasi

10) Memproses usulan kenaikan pangkat, mutasi, gaji berkala, diklat


pegawai, dan urusan kepegawaian lainnya.
11) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja
pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian
yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja.
12) Membuat NPAGISEMUANPAGISEMUAKAKISS pelaksanaan
tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan.
13) Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara
lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran
pelaksanaan tugas.
14) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas
fungsinya.

3. Bidang Promosi dan Kesehatan Institusi, membawahi:


a. Seksi Promosi Kesehatan
Tugas pokok fungsi seksi ini antaralain:
1) Menyusun program kegiatan Seksi Promosi Kesehatan berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang
tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.
2) Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan
peraturan perundang-undangan

yang berlaku agar pelaksanaan

tugas sesuai sesuai dengan ketentuan yang berlaku.


3) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya,
memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna
meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas.
4) Melaksanakan koordinasi dengan Bidang di lingkungan Dinas baik
secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan
masukan, informasi, serta untuk mengevaluasi permasalahan agar
diperoleh hasil kerja yang optimal.
20

5) Menghimpun dan mengolah data serta informasi yang berkaitan


dengan promosi kesehatan.
6) Menyiapkan bahan pengembangan media promosi dan informasi
sadar hidup sehat.
7) Menyiapkan bahan pembinaan masyarakat pola hidup sehat dan
peningkatan pemanfaatan sarana kesehatan.
8) Menyiapkan rencana peningkatan pendidikan tenaga penyuluh
kesehatan.
9) Menyiapkan

pesan/misi-misi

kesehatan

yang

komunikatif melalui semua media yang ada.


Menyiapkan bahan peningkatan kemampuan

10)

efektif
SDM

dan
dalam

11)

memanfaatkan sarana dan metode promosi kesehatan.


Menyiapkan bahan koordinasi pengembangan kemitraan lintas

12)

sektor dan swasta dalam upaya promosi kesehatan.


Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja
pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang

tersedia sebagai cerminan penampilan kerja.


13)
Membuat NPAGISEMUANPAGISEMUAKAKISS pelaksanaan
14)

tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan.


Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara
lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan
tugas.

15)

Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas


dan fungsinya.
Promosi Kesehatan dapat dilakukan secara langsung (contoh:
penyuluhan) maupun tidak langsung (contoh: poster, pamflet). Program
seksi Promosi Kesehatan dilaksanakan dengan tiga cara yaitu Advokasi,
Bina Masyarakat, dan Gerakan Masyarakat Kemitraan.
Program Promosi Kesehatan lainnya yaitu PHBS dengan
Indikator Tatanan Rumah Tangga yang berjumlah 16 yaitu 10 Indikator
Nasional dan 6 Indikator Jawa Tengah. Indikator tersebut yaitu: (1)
Persalinan oleh tenaga kesehatan, (2) ASI eksklusif 0-6 bulan, (3) Gizi
Seimbang, (4) Air bersih, (5) Jamban Sehat, (6) Kesesuaian luas lantai
dengan jumlah penghuni, (7) Lantai kedap air, (8) Aktifitas fisik/olah
raga, (9) Tidak merokok, (10) Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
21

(JPK), (11) Penimbangan Balita, (12) Membuang sampah pada


tempatnya, (13) Cuci tangan, (14) Gosok gigi minimal 2 kali sehari, 15)
Tidak minum miras dan narkoba, (16) Pemberantasan Sarang Nyamuk
(PSN). Penilaian masing-masing indikator yaitu nilai 1 bagi yang
melakukan, dan nilai 0 bagi yang tidak melakukan. Klasifikasi strata
PHBS Tatanan Rumah Tangga berdasarkan jumlah nilai: sehat pratama
(nilai 1-5), sehat madya (nilai 6-10), sehat utama (nilai 11-15), ataupun
sehat paripurna (nilai 16-20).
b. Seksi UKBM dan Kesehatan Institusi
Tugas pokok fungsi seksi ini antaralain:
1) Menyusun program kegiatan Seksi UKBM dan Kesehatan Institusi
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.
2) Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan
peraturan perundang-undangan

yang berlaku agar pelaksanaan

tugas sesuai sesuai dengan ketentuan yang berlaku.


3) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya,
memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna
meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas.
4) Melaksanakan koordinasi dengan seluruh Bidang di lingkungan
Dinas baik secara langsung maupun tidak langsung untuk
mendapatkan masukan, informasi, serta untuk mengevaluasi
permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal.
5) Menyiapkan bahan pengembangan potensi dan peran serta
masyarakat dalam Bidang Kesehatan.
6) Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama lintas program dan
lintas sektor dalam pengembangan UKBM dan kesehatan institusi.
7) Menyiapkan bahan pelaksanaan pendidikan/pelatihan kegiatan
pemberdayaan

dan kemandirian

Kesehatan.
22

masyarakat dalam Bidang

8) Menyiapkan bahan monitoring dan evaluasi dalam pengembangan


UKBM dan kesehatan institusi.
9) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja
pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian
yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja.
10) Membuat NPAGISEMUANPAGISEMUAKAKISS pelaksanaan
tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan.
11) Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara
lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran
pelaksanaan tugas.
12) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas
fungsinya.
Usaha Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) dan Kesehatan
Instansi

memiliki

program

dalam

upaya

preventif

dan

promotif.Program tersebut melibatkan masyarakat agar ikut serta dalam


upaya menjaga, memelihara, dan meningkatkan kesehatan.
Program seksi ini antara lain: Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
yang dibentuk di lembaga pendidikan (TK, SD, SMP, dan SMA) dan
Poskestren di pendidikan Pesantren; Posyandu (Balita dan Lansia)
dibentuk di lingkungan masyarakat; dan Bina Keluarga Balita (BKB),
Bina Keluarga Remaja (BKR), dan Bina Keluarga Lansia (BKL)
c. Seksi Pengembangan Perlindungan Jaminan Kesehatan
Tugas pokok fungsi seksi ini anataralain:
1) Menyusun program kegiatan Seksi Pengembangan Perlindungan
Jaminan Kesehatan berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman
pelaksanaan kegiatan.
2) Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan
peraturan perundang-undangan

yang berlaku agar pelaksanaan

tugas sesuai sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

23

3) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya,


memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna
meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas.
4) Melaksanakan koordinasi dengan seluruh Bidang di lingkungan
Dinas baik secara langsung maupun tidak langsung untuk
mendapatkan masukan, informasi, serta untuk mengevaluasi
permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal.
5) Menyiapkan bahan pengembangan potensi dan peran serta
masyarakat dalam perlindugnan jaminan kesehatan.
6) Mengkoordinasikan kerjasama lintas program dan lintas sektor
dalam pengembangan perlindungan jaminan kesehatan
7) Melaksanakan

pembinaan,

bimbingan

dan

pengawasan

perlindungan jaminan kesehatan.


8) Melaksanakan koordinasi pelaksanaan inventarisasi dan verivikasi
data kepesertaan jaminan perlindungan kesehatan.
9) Menyiapkan bahan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan
perlindungan jaminan kesehatan.
10) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja
pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian
yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja.
11) Membuat NPAGISEMUANPAGISEMUAKAKISS pelaksanaan
tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan.
12) Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara
lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran
pelaksanaan tugas.
13) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas
fungsinya.
4. Bidang Pelayanan Kesehatan, membawahi:
a. Seksi Upaya Kesehatan Dasar dan Rujukan
Tugas pokok fungsi seksi ini antaralain:

24

1)

Menyusun program kegiatan Seksi Upaya Kesehatan Dasar dan


Rujukan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.

2)

Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan


peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pelaksanaan tugas
sesuai sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

3)

Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya,


memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna
meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas.

4)

Melaksanakan koordinasi dengan seluruh Bidang di lingkungan


Dinas

baik

mendapatkan

secara

langsung

masukan,

maupun

informasi,

tidak

serta

langsung

untuk

untuk

mengevaluasi

permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal.


5)

Menyiapkan bahan pembinaan manajemen dan teknis pelayanan


kesehatan dasar dan rujukan di Rumah Sakit, Puskesmas dan
pelayanan kesehatan swasta.

6)

Melaksanakan pemilihan tenaga kesehatan teladan di wilayah kerja


Dinas Kesehatan.

7)

Menyiapkan bahan bimbingan terkait penanganan penyimpangan


mamajerial dan teknis kesehatan pada lembaga pelayanan kesehatan
dasar milik pemerintah dan swasta berdasarkan ketentuan yang
berlaku.

8)

Menyiapkan bahan bimbingan upaya pengembangan lembaga


pelayanan kesehatan dasar milik pemerintah dan swasta sesuai
peraturan perundang0undangan yang berlaku.

9)

Menyiapkan bahan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)


pada lembaga pelayanan kesehatan dasar milik pemerintah dan
pelayanan kesehatan swasta.

10)

Menyiapkan bahan pemantauan dan pemecahan masalah yang


berkaitan dengan jasa pelayanan kesehatan oleh pelayanan kesehatan
dasar dan tujukan milik pemerintah dan swasta.
25

11)

Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja


pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian
yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja.

12)

Membuat NPAGISEMUANPAGISEMUAKAKISS pelaksanaan


tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan.

13)

Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara


lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran
pelaksanaan tugas.

14)

Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas


fungsinya

b. Seksi Kefarmasian dan NAPZA


Tugas pokok fungsi seksi ini antara lain:
1) Menyusun program kegiatan Seksi Kefarmasian dan NAPZA
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber
data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.
2) Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pelaksanaan tugas
sesuai sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya,
memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna
meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas.
4) Melaksanakan koordinasi dengan seluruh Bidang di lingkungan Dinas
baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan
masukan, informasi, serta untuk mengevaluasi permasalahan agar
diperoleh hasil kerja yang optimal.
5) Menyiapkan bahan penyusunan formularium obat di Puskesmas dan
jaringannya sebagai pedoman penggunaan obat.
6) Menyiapkan bahan pemantauan dan pengendalian penggunaan obat di
puskesmas serta lembaga pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta
lainnya.

26

7) Menyiapkan

bahan

pemantauan,

bimbingan

dan

pengendalian

produksi, distribusi dan penggunaan sediaan farmasi, obat tradisional,


alat kesehatan, zat adiktif pada makanan dan minuman.
8) Melaksanakan penyuluhan dan penyebaran informasi tentang obat,
bahan obat, obat tradisional, kosmetika, alat kesehatan, makananminuman serta NAPZA.
9) Menyiapkan bahan rekomendasi pendirian dan apotek dan toko obat,
Pedagang Besar Farmasi (PBF), Penyalur Alat Kesehatan, Produsen
Alat Kesehatan Skala Rumah Tangga.
10) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja
pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian
yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja.
11) Membuat NPAGISEMUANPAGISEMUAKAKISS pelaksanaan tugas
kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan.
12) Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara
lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran
pelaksanaan tugas.
13) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas
fungsinya
c. Seksi Akreditasi, Sertifikasi dan Lisensi
Tugas pokok fungsi seksi ini antaralain:
1) Menyusun program kegiatan Seksi Akreditasi, Sertifikasi dan Lisensi
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber
data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.
2) Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pelaksanaan tugas
sesuai sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya,
memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna
meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas.

27

4) Melaksanakan koordinasi dengan seluruh Bidang di lingkungan Dinas


baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan
masukan, informasi, serta untuk mengevaluasi permasalahan agar
diperoleh hasil kerja yang optimal.
5) Menyiapkan bahan pemberian akreditasi, sertifikasi dan lisensi pada
unit-unit

pelayanan

kesehatan,

tenaga

kesehatan,

sarana

produksi/distribusi makanan minuman dan alat kesehatan.


6) Menyiapkan bahan pemantauan pelaksanaan akreditasi, sertifikasi dan
lisensi kepada unit-unit pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan, sarana
produksi/distribusi makanan minuman, alat kesehatan.
7) Menyiapkan bahan rekomendasi perijinan di Bidang Kesehatan.
8) Melaksanakan akreditasi, sertifikasi dan lisensi kepada pelayanan
kesehatan, tenaga kesehatan dan tenaga lainnya, distribusi makanan
minuman dan alat kesehatan, baik negeri maupuan swasta yang
memberikan pelayanan kepada masyarakat bersama dengan instansi
terkait.
9) Melakukan pemantauan dan pemecahan permasalahan yang terkait
dengan akreditasi, sertifikasi dan lisensi di unit pelayanan kesehatan,
tenaga kesehatan dan tenaga lainnya, sarana produksi / distribusi
makanan minuman dan alat kesehatan.
10) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja
pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian
yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja.
11) Membuat NPAGISEMUANPAGISEMUAKAKISS pelaksanaan tugas
kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan.
12) Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara
lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran
pelaksanaan tugas.
13) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas
fungsinya

28

Seksi ini menangani masalah perizinan terhadap sarana kesehatan,


tenaga kesehatan atau sarana lainnya yang bergerak di bidang kesehatan
yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan setempat dimana sarana kesehatan
ataupun tenaga kesehatan itu berada.
Sarana kesehatan dan tenaga kesehatan yang diberikan izin yaitu:
(1) Sarana Kesehatan, yaitu tempat pelayanan kesehatan, seperti: Rumah
Sakit, Puskesmas, apotek, Rumah Bersalin, laboratorium klinik, dll.
(2) Tenaga Kesehatan, yaitu orang yang melakukan pelayanan kesehatan
di sarana kesehatan yang terkait, seperti: dokter, dokter gigi, perawat,
apoteker, analis kesehatan, termasuk dokter praktek intership di daerah
tersebut dll.
(3) Sarana lain, yaitu sarana penunjang pelayanan kesehatan selain sarana
kesehatan yang disebutkan sebelumnya, seperti: klinik kecantikan,
pabrik besar farmasi (PBF), industri farmasi skala besar ataupun kecil.
Selain itu, dalam kaitannya dengan pendidikan Kedokteran,
DOOOS juga mengurus perizinan dokter-dokter internsip, sesuai
PERMENKES No.299/MENKES/PER/II/2009 tentang Penyelenggaraan
Program Internsip danPenempatan Dokter Pasca Internsip.
5. Bidang Bina Kesehatan Keluarga (Binkesga), membawahi:
a. Seksi Kesehatan Ibu dan Anak
Tugas pokok fungsi seksi ini antaralain:
1) Menyusun program kegiatan Seksi Kesehatan Ibu dan Anak
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber
data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.
2) Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pelaksanaan tugas
sesuai sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya,
memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna
meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas.

29

4) Melaksanakan koordinasi dengan seluruh Bidang di lingkungan Dinas


baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan
masukan, informasi, serta untuk mengevaluasi permasalahan agar
diperoleh hasil kerja yang optimal.
5) Menyiapkan bahan pembinaan teknis pelayanan kesehatan ibu dan
anak ke Puskesmas dan unit pelayanan keshatan yang diselenggarakan
oleh pemerintah dan swasta.
6) Menyiapkan bahan pelatihan teknis program kesehatan ibu dan anak.
7) Melaksanakan inventarisasi dan pengkajian tentang kematian ibu
maternal dan kematian bayi.
8) Melaksanakan pelayanan kesehatan ibu dan anak.
9) Menyiapkan bahan pembinaan teknis dan pelatihan teknis kesehatan
ibu dan anak.
10) Menyiapkan bahan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan
sekse Kesehatan Ibu dan Anak.
11) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja
pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian
yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja.
12) Membuat NPAGISEMUANPAGISEMUAKAKISS pelaksanaan tugas
kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan.
13) Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara
lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran
pelaksanaan tugas.
14) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas
fungsinya
Kesehatan dan kesejahteraan ibu dan anak merupakan tujuan ke-4
dan ke-5dalam MDGs 2015 yang telah disusun oleh WHO. Indikator
untuk kesehatan dan kesejahteraan anak adalah Angka Kematian Bayi
(AKB), Angka Kematian Balita (AKBA), Angka Kematian Neonatal per
1.000 kelahiran hidup, proporsi anak usia 1 tahun diimunisasi campak dan
proporsi anak usia 12-23 bulan yang telah diimunisasi campak. Sedangkan
30

indikator untuk kesehatan dan kesejahteraan ibu adalah Angka Kematian


Ibu (AKI) per 100.000 kelahiran hidup dan proporsi kelahiran yang
ditolong tenaga kesehatan terlatih.
b. Seksi Perbaikan Gizi Masyarakat
Seksi ini bertugas dalam bidang gizi masyarakat, termasuk
diantaranya yaitu menangani Gangguan Akibat Kekurangan Iodium
(GAKI), program Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan ASI Eksklusif,
program

keluarga

sadar

gizi

(kadarsi),

dan

pencegahan

dan

penanggulangan Gizi Buruk.


Tugas pokok fungsi seksi ini antaralain:
1) Menyusun program kegiatan Seksi Perbaikan Gizi Masyarakat
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber
data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.
2) Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pelaksanaan tugas
sesuai sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya,
memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna
meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas.
4) Melaksanakan koordinasi dengan seluruh Bidang di lingkungan Dinas
baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan
masukan, informasi, serta untuk mengevaluasi permasalahan agar
diperoleh hasil kerja yang optimal.
5) Menyiapkan

bahan

pelaksnaan

kegiatan

upaya

pencegahan,

penanggulangan dan perbaikan gizi keluarga, masyarakat dan institusi.


6) Menyiapkan bahan peningkatan Surveilans Gizi keluarga, masyarakat
dan institusi.
7) Menyiapkan bahan pembinaan teknis upaya peningkatan pelayanan
gizi masyarakat di Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Posyandu
serta lembaga pelayanan kesehatan lainnya.

31

8) Menyiapkan bahan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan


Seksi Perbaikan Gizi Masyarakat.
9) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja
pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian
yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja.
10) Membuat NPAGISEMUANPAGISEMUAKAKISS pelaksanaan tugas
kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan.
11) Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara
lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran
pelaksanaan tugas.
12) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas
fungsinya
c. Seksi Reproduksi Remaja dan Lansia
Tugas pokok fungsi seksi ini antaralain:
1)

Menyusun program kegiatan Seksi Reproduksi Remaja dan Lansia


berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber
data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.

2)

Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan


peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pelaksanaan tugas
sesuai sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

3)

Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya,


memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna
meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas.

4)

Melaksanakan koordinasi dengan seluruh Bidang di lingkungan


Dinas

baik

mendapatkan

secara

langsung

masukan,

maupun

informasi,

serta

tidak

langsung

untuk

untuk

mengevaluasi

permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal.


5)

Menyiapkan bahan pembinaan teknis Kesehatan Reproduksi


Remaja dan Lanjut Usia (KRR dan Lansia) ke Puskesmas dan Institusi
Pelayanan yang diselenggarakan oleh pemerintah dan swasta.

32

6)

Menyiapkan bahan peningkatan SDM Kesehatan dalam pelayanan


kesehatan keluarga berencana dan keseahatan reproduksi remaja serta
kesehatan lansia.

7)

Memberikan

pelayanan

kesehatan

keluarga

berencana

dan

kesehatan reproduksi remaja serta kesehatan lansia.


8)

Menyiapkan bahan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan


seksi Reproduksi Remaja dan Lansia.

9)

Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja


pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian
yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja.

10)

Membuat NPAGISEMUANPAGISEMUAKAKISS pelaksanaan


tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan.

11)

Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara


lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran
pelaksanaan tugas.

12)

Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas


fungsinya
Seksi Kesehatan Reproduksi Remaja dan Lansia, terdiri dari tiga

program yaitu:
1) Keluarga Berencana (KB), dengan program KB pada pasangan usia
subur, meningkatkan cakupan peserta KB baru dan KB aktif,
menurunkan angka kejadian komplikasi KB dan angka kegagalan KB.
2) Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR),
3) Puskesmas Santun Lansia, yaitu dengan meningkatkan angka harapan
hidup dengan program Posyandu lansia. Sasaran program ini adalah
kesahatan kelompok usia lanjut.
6. Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL),
membawahi:
a. Seksi Pengamatan dan Pencegahan Penyakit
Tugas Pokok fungsi seksi ini antaralain:

33

1)

Menyusun program kegiatan Seksi Pengamatan dan Pencegahan


Penyakit berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.

2)

Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan


peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pelaksanaan tugas
sesuai sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

3)

Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya,


memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna
meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas.

4)

Melaksanakan koordinasi dengan seluruh Bidang di lingkungan


Dinas

baik

mendapatkan

secara

langsung

masukan,

maupun

informasi,

serta

tidak

langsung

untuk

untuk

mengevaluasi

permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal.


5)

Menyiapkan bahan surveilans penyakit yang dapat dicegah dengan


imunisasi dan penyakit tidak menular.

6)

Mengelola sistem informasi geografi dan epidemiologi dalam


rangka pencegahan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi dan
penyakit tidak menular.

7)

Mengelola jaringan surveilans epidemiologi di wilayah kabupaten


dengan Propinsi maupun pusat dalam pengamatan dan pencegahan
penyakit.

8)

Menyiapkan bahan publikasi berkala bidang pencegahan dan


pemberantasan penyakit.

9)

Mengelola sarana imunisasi dan distribusi kepada unit pelayanan


kesehatan.

10)

Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama lintas program dan


sektoral dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan pengamatan penyakit
yang dapat dicegah dengan imunisasi dan penyakit tidak menular.

11)

Menyiapkan bahan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM)


Teknis Surveilans Epidemiologi Penyakit dan Cold chain.

34

12)

Menyiapkan bahan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan


seksi Pengamatan dan Pencegahan Penyakit.

13)

Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja


pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian
yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja.

14)

Membuat NPAGISEMUANPAGISEMUAKAKISS pelaksanaan


tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan.

15)

Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara


lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran
pelaksanaan tugas.

16)

Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas


fungsinya
Seksi ini bertugas menangani pencegahan kejadian penyakit

termasuk KLB.Pencegahan dilakukan untuk penyakit menular dan tidak


menular. Pencegahan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
(PD3I) diwujudkan melalui program imunisasi, sesuai dengan tujuannya,
yaitu LIL (Lima Imunisasi Dasar Lengkap) untuk bayi dan balita di bawah
1 tahun, imunisasi untuk jemaah haji (contoh: imunisasi meningitis), serta
imunisasi

lainnya

(contoh:

influenza).

Apabila

ada

NPAGISEMUANPAGISEMUAKAKISS KLB seksi pencegahan penyakit


bertugas mencegahan penyebaran penyakit tersebut semakin meluas
dengan pemberian vaksin booster pada penduduk yang belum terkena di
wilayah KLB.
b. Seksi Pemberantasan dan Pengendalian Penyakit
Tugas pokok fungsi seksi ini antaralain:
1)

Menyusun program kegiatan Seksi Pengamatan dan Pencegahan


Penyakit berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.

2)

Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan


peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pelaksanaan tugas
sesuai sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

35

3)

Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya,


memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna
meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas.

4)

Melaksanakan koordinasi dengan seluruh Bidang di lingkungan


Dinas

baik

mendapatkan

secara

langsung

masukan,

maupun

informasi,

serta

tidak

langsung

untuk

untuk

mengevaluasi

permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal.


5)

Menyiapkan bahan surveilans penyakit menular yang tidak dapat


dicegah dengan imunisasi dan penanggulangan kejadian luar biasa dan
penyakit akibat bencana secara rutin dalam wilayah kabupaten.

6)

Mengelola sistem informasi geografi dan epidemiologi dalam


rangka pencegahan dan pemberantasan penyakit menular serta
penanggulangan kejadian luar biasa sesuai pedoman yang berlaku.

7)

Mengelola jaringan informasi dalam wilayah kabupaten dan


kegiatan

komunikasi

pencegahan

dan

dengan

Propinsi

pemberantasan

maupun

penyakit

pusat

dalam

menular

serta

penanggulangan kejadian luar biasa .sesuai pedoman yang berlaku.


8)

Mengelola publikasi berkala pencegahan dan pemberantasan


penyakit menular serta penanggulangan kejadian luar biasa .sesuai
pedoman yang berlaku.

9)

Menyiapkan bahan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM)


Teknis Surveilans Epidemiologi Penyakit, entomologi dan tatalaksana
penyakit.

10)

Menyiapkan bahan pelaksanaan kegiatan pemberantasan dan


pengendalian penyakit serta melaksanakan pengendalian vektor
penyakit.

11)

Menyiapkan bahan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan


seksi Pemberantasan dan Pengendalian Penyakit.

12)

Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja


pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian
yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja.
36

13)

Membuat NPAGISEMUANPAGISEMUAKAKISS pelaksanaan


tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan.

14)

Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara


lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran
pelaksanaan tugas.

15)

Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas


fungsinya.
Seksi ini bertugas melakukan pengendalian kejadian penyakit yang

sudah dilaporkan ada di suatu wilayah meliputi penyakit DBD, malaria,


ISPA, diare, kolera, TB paru, antraks dan HIV/AIDS.
c. Seksi Penyehatan Lingkungan
Tugas pokok fungsi seksi ini antaralain:
1)

Menyusun program kegiatan Seksi Penyehatan Lingkungan


berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber
data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.

2)

Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan


peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pelaksanaan tugas
sesuai sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

3)

Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya,


memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna
meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas.

4)

Melaksanakan koordinasi dengan seluruh Bidang di lingkungan


Dinas

baik

mendapatkan

secara

langsung

masukan,

maupun

informasi,

serta

tidak

langsung

untuk

untuk

mengevaluasi

permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal.


5)

Melaksanakan inventarisasi data yang berkaitan dengan kegiatan


pengawasan hygiene dan sanitasi perumahan dan lingkungan, tempattempat umum, lingkungan kerja, penyehatan air, penyehatan udara,
pengamanan limbah padat dan cair rumah tangga, penyehatan
lingkungan rumah sakit, penyehatan sarana kesehatan, penyehatan
makanan dan minuman dan penyehatan lingkungan khusus.

37

6)

Menyiapkan bahan pembinaan dan pengawasan hygiene dan


sanitasi perumahan dan lingkungan, tempat-tempat umum, lingkungan
kerja, penyehatan air, penyehatan udara, pengamanan limbah padat
dan cair rumah tangga, penyehatan lingkungan rumah sakit,
penyehatan sarana kesehatan, penyehatan makanan dan minuman dan
penyehatan lingkungan khusus.

7)

Menyiapkan bahan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM)


Sanitarian.

8)

Menyiapkan bahan penyuluhan dan pemberdayaan masyarakat


dalam peningkatan hygiene dan sanitasi perumahan dan lingkungan,
tempat-tempat umum, lingkungan kerja, penyehatan air, penyehatan
udara, pengamanan limbah padat dan cair rumah tangga, penyehatan
lingkungan rumah sakit, penyehatan sarana keseahtan, penyehatan
makanan dan minuman dan penyehatan lingkungan khusus.

9)

Menyiapkan bahan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan


seksi penyehatan lingkungan

10)

Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja


pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian
yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja.

11)

Membuat NPAGISEMUANPAGISEMUAKAKISS pelaksanaan


tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan.

12)

Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara


lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran
pelaksanaan tugas.

13)

Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas


fungsinya
Seksi ini bertugas menangani masalah lingkungan.Beberapa

program kerjanya adalah penyediaan air bersih dan pengelolaan air limbah
atau sampah.
Tugas pokok instansi (Tupoksi) P2PL antara lain :

38

1. Melakukan surveilans Penyakit Menular (PM) dan Penyakit Tidak


Menular (PTM)
Bidang P2PL menerima NPAGISEMUANPAGISEMUAKAKISS
KLB dari berbagai sumber, bisa dari masyarakat, instansi kesehatan yang
terkait atau praktek dokter, dan lain sebagainya.Setelah mendapatkan
NPAGISEMUANPAGISEMUAKAKISS, surveilans

dilakukan untuk

menganalisis kasus yang ada dengan tujuan mencari penyebab KLB,


sarana penularan, faktor risiko dan sifat penyakit, serta untuk mengetahui
status kesehatan populasi. Kemudian dapat diketahui cara pencegahan dan
pengobatannya. Apabila penyakit yang menyebabkan KLB sudah
diketahui penyebab dan pengobatannya, bisa langsung dilakukan aksi
pencegahan atau pengobatan.Pada prinsipnya adalah mencegah penyakit
semakin menyebar kepada individu yang sehat dan mencegah kronisitas
atau progresivitas penyakit pada individu yang sudah terkena.
2. Pengobatan penyakit
Apabila sumber penyakitnya sudah diketahui dan pengobatannya
juga sudah diketahui maka dilakukan pengobatan pada individu yang sakit.
3. Imunisasi
Tujuan Imunisasi adalah mencegah kejadian penyakit atau
mencegah penyebaran penyakit semakin luas bagi penyakit yang bisa
dicegah dengan imunisasi.Program imunisasi yang dijalankan yaitu
imunisasi dasar dan lanjutan.
4. Pengendalian vektor
Penyakit menular yang ditularkan vektor dapat dicegah dengan
mengandalikan populasi vektor penyakit tersebut.Contoh kasus DBD di
suatu Desa Y. Penyakit ini disebarkan oleh vektor nyamuk Aedes aegypti
tahapan pencegahan yang bisa dilakukan adalah PSN (Pemberantasan
Sarang Nyamuk) dan pengadaan jumat bersih dapat mencegah penularan
DBD.
5. Penanggulangan KLB dan Bencana
Apabila terdapat NPAGISEMUANPAGISEMUAKAKISS KLB
maka

segera

dilakukan

analisa

situasi

di

lokasi

KLB

atau

bencana.Kemudian dipersiapkan sarana kesehatan atau mungkin logistik

39

yang diperlukan.Kasus KLB atau bencana yang memerlukan kerjasama


lintas sektoral dapat diatasi dengan bantuan dari instansi lain.

7. Unit Pelaksana Teknis Dinas


a.

Unit

Pelaksana Teknis

Dinas

Instalasi

Perbekalan Farmasi
1) Menyusun program kegiatan UPT Instalasi Perbekalan Farmasi
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.
2) Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pelaksanaan
tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya,
memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna
meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas.
4) Melaksanaan koordinasi dengan bidang-bidang di lingkungan dinas
baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan
masukan, informasi, serta untuk mengevaluasi permasalahan agar
diperoleh hasil kerja yang optimal.
5) Melaksanakan penerimaan, penyimpanan, pemeliharaan dan
pendistribusian obat publik dan perbekalan kesehatan.
6) Melaksanakan pengamatan terhadap mutu secara organoleptis dan
khasiat obat secara umum baik yang ada dalam persediaan maupun
yang akan didistribusikan.
7) Melaksanakan

pencatatan

dan

peNPAGISEMUANPAGISEMUAKAKISS mengenai persediaan


dan penggunaan obat publik dan perbekalan kesehatan.
8) Melaksanakan pembinaan dan pengendalian penggunaan obat
publik dan perbekalan kesehatan.

40

9) Melakukan evaluasi terhadap pengelolaan obat publik dan


perbekalan kesehatan.
10) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja
pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian
yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja.
11) Membuat NPAGISEMUANPAGISEMUAKAKISS pelaksanaan
tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan
12) Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara
lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran
pelaksanaan tugas.
13) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
b.

Unit Pelaksana Teknis Dinas Laboratorium


Kesehatan
1) Menyusun

program

kegiatan

UPT laboratorium

kesehatan

berdasarkan peraturan perundang0undangan yang berlaku dan


sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.
2) Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pelaksanaan
tugas sesiau dengan ketentuan yang berlaku.
3) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya,
memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna
meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas.
4) Melaksanakan koordinasi dengan bidang-bidang di lingkungan
dinas baik secara langsung atau tidak langsung untuk mendapatkan
masukan, informasi, serta untuk mengevaluai permasalahan agar
diperoleh hasil kerja yang optimal.
5) Membuat perenvanaan kebutuhan sarana laboratorium.
6) Memberikan pelayanan laboratorium kesehatan.
7) Melaksanakan pemeriksaan laboratorium kulaitas air bersih dan air
minum, makanan minuman dan kualitas lingkungan serta penyakit.
41

8) Membuat

NPAGISEMUANPAGISEMUAKAKISS

hasil-hasil

pemeriksaan laboratorium.
9) Mengelola sarana dan prasarana laboratorium.
10) Melaksanakan pembinaan kegiatan Laboratorium di Puskesmas.
11) Menyiapkan bahan kerjasama kemitraan dengan laboratorium
provinsi

dan

laboratorium rujukan lainnya

dalam

rangka

peningkatan dan pengembangan kapasitas laboratorium.


12) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja
pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian
yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja.
13) Membuat NPAGISEMUANPAGISEMUAKAKISS pelaksanaan
tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan.
14) Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara
lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran
pelaksanaan tugas.
15) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengna tugas
dan fungsinya.
c.

Unit

Pelaksana

Teknis

Dinas

Pusat

Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)


1) Menyusun program kegiatan UPT Pusat Kesehatan Masyarakat
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.
2) Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pelaksanaan
tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya,
memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna
meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas.
4) Melaksanakan koordinasi dengan bidang-bidang di lingkungan
dinas dan instansi terkait di wilayah kerjanya baik secara langsung
maupun tidak langsung untuk mendapatkan masukan, informasi,
42

serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja


yang optimal.
5) Menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan yang meliputi KIA,
keluarga berencana, usaha peningkatan gizi masyarakat, kesehatan
lingkungan, pencegahan dan pemberantasan penyakit menular,
pengobatan, pelayanan darurat karena kecelakaan, promosi
kesehatan masyarakat, usaha kesehatan sekolah, kesehatan
olahraga, perawatan kesahatan masyarakat, kesehatan kerja,
keseahtan gigi dan mulut, kesehatan jiwa, kesehatan mata,
laboratorium sederhana dan kesehatan usia lanjut di wilayah
Kecamatan atau wilayah krejanya.
6) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan rujukan di wilayah
kecamatan atau wilayah kerjanya.
7) Melaksanakan pembinaan pengobatan tradisional di wilayah
kecamatan atau wilayah kerjanya.
8) Melaksanakan pemantauan terhadap berbagai upaya pembangunan
terhadap kesehatan masyarakat di wilayah kecamatan atau di
wilayah kerjanya.
9) Melaksanakan pembinaan upaya pelayanan kesehatan, peran serta
masyarakat, koordinasi semua upaya kesehatan, sarana pelayanan
keseahtan, penyelenggaraan pelayanan kesehatan rujukan.
10) Melaksanakan pembinaan teknis kepada puskesmas pembantu,
bidan desa, unit pelayanan kesehatan swasta serta kader
pembangaunan keseahatan di wilayah kecamatan atau di wilayaah
kerjanya.
11) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja
pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian
yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja.
12) Membuat NPAGISEMUANPAGISEMUAKAKISS pelaksanaan
tugas kepada atasan baik secara lisan maupun tertulis sebagai
bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas.
43

13) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas
dan fungsinya.

C. Profil Kesehatan Kabupaten Karanganyar Dibandingkan Nasional


Dilihat dari Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi
Angka Kematian Ibu merupakan jumlah ibu yang meninggal karena hamil,
bersalin, dan nifas di suatu wilayah tertentu per 100.000 kelahiran hidup
dalam kurun waktu 1 tahun. Angka kematian ibu maternal menggambarkan
status gizi dan kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan dan tingkat
pelayanan

kesehatan

npagisemuanpagisemuakatama

ibu

hamil,

ibu

melahirkan dan ibu nifas.


Berikut ini angka kematian ibu di Karanganyar dari tahun 2013 sampai
beberapa tahun sebelumnya :
tahun
Jumlah /

2013

2012

2011

2010

2009

2008

100.000

68.3

127.1

99.1

128.6

64.9

107.35

KH
Perkembangan angka kematian ibu di Indonesia berdasarkan survey terbaru
SDKI 2012 :
Target
tahun

MDGs

2012

2007

2002

1997

359

228

307

334

2015
Jumlah /
100.000

102

KH

44

Angka kematian bayi di suatu wilayah menggambarkan status kesehatan


seperti tingkat pelayanan antenatal, status gizi ibu hamil, tingkat keberhasilan
program KIA dan KB serta kondisi lingkungan dan sosial ekonomi. Angka
kematian bayi didapat dari perbandingan jumlah bayi (umur < 1 tahun) yang
meninggal di suatu wilayah tertentu dibagi jumlah kelahiran hidup di wilayah
yang sama dalam kurun waktu 1 tahun dikalikan 1000.
Berikut ini angka kematian bayi di Karanganyar dari tahun 2013 sampai
beberapa tahun sebelumnya :
tahun
Jumlah /

2013

2012

2011

2010

2009

2008

1.000

9.9

10.1

9.23

9.45

8.35

8.43

KH
Perkembangan angka kematian ibu di Indonesia berdasarkan survey terbaru
SDKI 2012 :
tahun
Jumlah /
1000 KH

2012

2007

2002

1997

32

34

35

46

Berdasarkan data tersebut di atas diketahui bahwa jumlah angka kematian ibu
dan angka kematian bayi di Kabupaten Karanganyar pada tahun 2012 tidak
melebihi dari jumlah angka kematian ibu dan angka kematian bayi di
Indonesia berdasarkan hasil survey SDKI (AKI 127.1/100.000 KH

359/100.000 KH; AKB 10.1/1.000 KH : 32/1.000 KH).


Ada beberapa indikator percepatan penurunan AKI yaitu: K1 (kunjungan
pertama ibu hamil pada tenaga kesehatan); K4 (kunjungan keempat ibu hamil
pada tenaga kesehatan); persalinan pada tenaga kesehatan; kunjungan nifas;
penanganan komplikasi obstetri neonatal (ibu dan bayi); Contraseptive
Prevalence Rate (CPR, rasio penggunaan alat kontrasepsi) serta kesehatan
reproduksi terpadu.
Kebijakan PP-AKI adalah pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas dan
dekat dengan masyarakat. Selain itu ada 3 Pesan Kunci MPS (Making
45

Pregnancy Safer) yaitu (1) Setiap persalinan ditolong tenaga kesehatan


terampil; (2) Setiap komplikasi obstetri dan neonatal ditangani secara
adekuat; (3) Setiap wanita usia subur mempunyai akses terhadap pencegahan
kehamilan yang tidak diinginkan dan penanggulangan komplikasi keguguran.
Sedangkan upaya yang dilakukan adalah: (a) Peningkatan cakupan kualitas
(Supply side) berupa: Ante Natal Care (ANC, pemeriksaan kehamilan
minimal 4 kali); bersalin pada tenaga kesehatan; kunjungan nifas; penanganan
komplikasi; KB, (b) Pemberdayaan masyarakat (Demand side) berupa:
Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K);
peningkatan pemanfaatan Buku KIA, (c) Manajemen berupa: perencanaan
program melalui DTPS (District Team Problem Solving); PWS-KIA
(Pemantauan Wilayah Setempat-Kesehatan Ibu dan Anak). Juga dengan
penyediaan tenaga kesehatan, sarana, alat dan obat yang berkualitas.
Upaya lain yang bisa dilakukan dari pihak masyarakat dalam hal ini
merupakan pengguna jasa pelayanan kesehatan misalnya lebih memahami
mengenai kesehatan reproduksi dan mengetahui pentingnya pemeriksaan
kesehatan selama masa kehamilan (ANC).

BAB IV
46

SIMPULAN DAN SARAN


A. Simpulan
Dari kegiatan diatas , dapat disimpulkan bahwa kegiatan kepaniteraan
klinik Bagian Ilmu kesehatan Masyarakat Universitas Sebelas Maret selama 3
hari di Dinas Kesehatan Karanganyar dapat membantu dokter muda dalam:
1.

Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana Pemerintah


Daerah yang mempunyai tugas pokok dalam pelaksanaan desentralisasi di
bidang kesehatan.

2.

Dinas Kesehatan dipimpin oleh Kepala Dinas yang


membawahi Kesektetariatan, Kelompok jabatan fungsional, Bidang
Promosi dan kesehatan institusi, Bidang Pelayanan kesehatan, Bidang Bina
kesehatan keluarga, Bidang Pengendalian penyakit dan penyehatan
lingkungan, serta Unit pelaksana teknis Dinas.

3.

Masing-masing bidang dan seksi telah melaksanakan tugas


pokok dan fungsinya masing-masing sesuai dengan Peraturan Daerah
Kabupaten Karanganyar.

4.

Derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Karanganyar


berdasarkan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi jumlahnya
lebih rendah dibandingkan hasil survey SDKI 2012.

B. Saran
1.

Seorang dokter diharapkan mampu menjalankan

fungsinya secara menyeluruh baik secara fungsional maupun structural,


sehingga seorang dokter yang baik mampu menjalankan tugasnya dalam
melakukan manajemen kesehatan kepada masyarakat serta mengetahui
struktur organisasi dari instansi pelayanan kesehatan yang berhubungan
dengan pekerjaannya.
2.
Dinas Kabupaten Karanganyar diharapkan dapat
membuat kebijakan-kebijakan yang baik dan tepat sehingga dapat
meningkatkan

kerjasama

dengan

Unit

Pelayanan

Kesehatan,

npagisemuanpagisemuakatama puskesmas sebagai ujung tombak unit

47

pelayanan
3.

kesehatan

tingkat

pertama

sehingga

dapat

tercapai

pembangunan kesehatan yang optimal.


Dilakukannya beberapa upaya dalam penurunan Angka
Kematian Ibu dan Bayi secara komprehensif dengan cara melibatkan lintas
program di Dinas Kesehatan, lintas sektor, pemerintah daerah, DPRD,
organisasi profesi/ keagamaan/ kemasyarakatan, swasta, ataupun LSM.

DAFTAR PUSTAKA

48

Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar. 2014. Profil Kesehatan Kabupaten


Karanganyar Tahun 2013. Karanganyar
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 128/MENKES/SK/II/2004
tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat. 2004.
Peraturan Daerah Kabupaten Karanganyar. 2014. Bagan Susunan Organisasi
Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar. Karanganyar
Peraturan Presiden No. 72. 2012. Sistem Kesehatan Nasional.
Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI). 2012. Perkembangan Angka
Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia.

49

You might also like