Professional Documents
Culture Documents
A. Latar Belakang
Sesuai dengan petunjuk teknis penyelenggaraan Uji Kompetensi Keahlian Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK), bahwa siswa siswi SMK harus memiliki kemampuan
pengetahuan dasar kejuruan utamanya. Slain itu mereka juga harus memiliki kompetensi
untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan bidang keahlian yang mereka tekuni sekaligus
mampu mengembangkan potensinya baik secara vertikal maupun horizontal. Dengan
demikkian, substansi dari Kurikulum SMK ini dipilih dan dikemas sebagai bentuk pendekatan
berbasis kompetensi pendekatan berbasis luas dan mendasar, dan pendekatan pengembangan
kecakapan hidup.
SMK . sebagai salah satu lembaga pendidikan formal yang berupaya
dalam memajukan bidang pendidikan keahlian, khususnya dalam kompentensi bidang Teknik
Produksi dan Penyiaran Program Pertelevisian (TPPPP) telah mengimplementasikan
pembelajaran berbasis kompetensi. Hal tersebut dimaksudkan agar materi pembelajaran
khususnya pada mata pelajaran produktif mencerminkan kebutuhan untuk pencapaian
kompetensi yang dipersyaratkan dunia kerja khususnya pada bidang penyiaran pertelevisian.
Sesuai dengan konsepsi pembelajaran di SMK yang tercantum dalam Juknis, bidang Produksi
dan Penyiaran Program Pertelevisian
diaplikasikan dalam bentuk bekerja langsung melalui proses produksi sebagai wahana
pembelajaran.
Pendekatan berbasis kompetensi yang dirancang sesuai dengan kurikulum SMK
berimplikasi pada teknis penilaian hasil belajar. Untuk itu, model penilaian di rancang sesuai
dengan kompetensi keahlian atau berbasis kompetensi. Pelaksanaan penilaian kemajuan dan
hasil belajar berbasis kompetensi ini diarahkan untuk mengukur dan menilai kapabilitas
peserta didik dari aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Dengan demikian, hal tersebut
menjadi pertimbangan kami, SMK untuk menyelenggarakan Ujian Praktek
Kejuruan (UPK) bidang TPPPP. Sebagai syarat atau prosedur untuk memenuhi kriteria dalam
melaksanakan Ujian Kompetensi Keahlian maka di butuhkan infrastruktur yang standard dan
memenuhi kebutuhan. Untuk itu, proses verifikasi sekirannya menjadi bentuk S.O.P
1
(Standard Operational Prosedure) utama dan esensial guna sebagai parameter dalam
melaksanakan Ujian Praktek Kejuruan yang akan diselenggarakan oleh sekolah.
B. Tujuan
1. Sebagai upaya standarisasi mutu penyelenggaraan Uji Kompetensi Sekolah
2. Sebagai penjamin mutu pendidikan kejuruan
3. Untuk memenuhi prasyarat pelaksanaan Ujian Kompetensi Sekolah
4. Sebagai standar oprasional sebelum melaksanakan Uji Kompetensi Sekolah
C. Pelakasanaan Ujian Praktek Kejuruan SMK
1. Data Ujian Praktek Kejuruan SMK
a. Alat yang tersedia
No
NamaAlat
1
Kamera Digital Foto/Video
2
Komputer
3
4
5
6
7
8
Tripod kamera
Printer
Kertas HVS A4/F4
DVD Case
Label CD
Flashdisk
Spesifikasi
Format SD Card/Canon
550D
Intel Dual Core, Memori
2 Gb, Hardisk 180
Gb,video card (VGA),
Three angle alumunium
Colour
Jumlah
5
10
5
2
5
10
2
16 gb
Spesifikasi
Format Mini DV
P-4, Memori min
1Gb, Hardisk min
2
jml
2
3
Kondisi
80 Gb,video card,
firewire
b. Standar persyaratan peralatan pendukung
No
Nama Alat
Spesifikasi
Jumlah
1.
Tripod kamera
Two anglealumunium
2 unit
2.
Lampu
Tungsten 100-1000 W
3 unit
3.
Tripod lampu
Alumunium / diral
3 unit
4.
Microphone
Directional
/undirectional
2 unit
5.
Kabel Konektor
Firewire
2 unit
6.
VTR
Mini DV
1 unit
7.
Digital
1 unit
8.
Kamera foto
Kabe power
4 channel
2 unit
9.
Kabel AV
RCA to RCA
1 unit
10.
Stand mic
Alumunium
2 unit
11.
Clapper board
Kayu
1 unit
12.
Handy Talky
2 unit
13.
Rewinder
Mini DV
1 unit
14.
Clip on
Kabel / wireless
1 unit
15.
Headset
Stereo
1 unit
16.
Firewirekabel
DV
1 unit
17.
Switcher
4 channel input
1 unit
18.
Monitor video
1 unit
19.
Kabel mikrophone
Canon conector
2 unit
20.
Audio mixer
4 channel input
1 unit
21.
Printer
Colour
1 unit
D. Penutup
Demikian proposal permohonan Verifikasi Ujian Praktek Kejuruan Teknik Produksi
dan Penyiaran Program Pertelevisian (TPPPP) SMK . tahun 2013/2014 ini
kami sampaikan semoga dapat berjalan sesuai yang kita harapkan bersama. Atas kerja sama
dan perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Ungaran, 10 Februari 2014
Waka Kurikulum