Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Dalam menjalani kehidupannya sejak kecil, remaja, dewasa
hingga lanjut usia, seseorang mempunyai kecenderungan atau
kebiasaan menggunakan suatu pola yang relatif serupa dalam
menyikapi masalah yang dihadapi. Bila diperhatikan, cara atau
metode penyelesaian itu tampak sebagai sesuatu yang terpola
tertentu dan dapat ditengarai sebagai ciri atau tanda untuk
mengenali orang tersebut. Fenomena ini dikenal sebagai karakter
atau kepribadian.1
Kepribadian adalah
keputusan
dalam
kehidupan
sehari-hari.
Kepribadian
kepribadian
yang
terganggu
akan
menyerupai
pola
Ciri
kepribadian
masih
bersifat
fleksibel,
dan
seorang
individu
dengan
tindakan
kriminal,
darurat.
Terkadang
gangguan
kepribadian
berkaitan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Gangguan kepribadian anankastik adalah pola perilaku
berupa
preokupasi
dengan
keteraturan,
peraturan,
dari
kepribadian
jenis
ini
adalah
pola
pervasif
dari
Lebih
banyak
pada
laki-laki
dibandingkan
pada
Neurotransmitter
kadaar
serotonin
dengan
obat
seretonergik
tertentu
Elektrofisiologi
Perubahan
konduktansi
elektrik
pada
elektroensefalogram
telah
a. Anamnesis
Diagnosis gangguan kepribadian anankastik atau obsesif
kompulsif
yang
anankastik.
berkaitan
Selain
itu,
dengan
gangguan
anamnesis
juga
kepribadian
dilakukan
untuk
termasuk
pemeriksaan
status
mental,
dan
melalui
ini
dikarenakan
oleh
sulitnya
membedakan
gangguan
Di
dalam
PPDGJ
III
terdapat
kriteria
gangguan
langsung
dengan
berjangka
dipastikan
seseorang
menderita
gangguan
dapat
ditegakkan
apabila
orang
tersebut
tidak
semestinya
pada
produktifitas
sampai
tak
beralasan
untuk
mengizinkan
orang
lain
mengerjakan sesuatu;
8. Mecampur-adukkan pikiran atau dorongan yang memaksa
dan yang enggan.
Adapun
kriteria
diagnosis
dari
gangguan
kepribadian
pada
terpusatnya
perhatian
pada
keteraturan,
menunjukkan
perfeksionisme
yang
mengganggu
mengesampingkan
persahabatan
(tidak
kegiatan
diperhitungkan
rekreasi
oleh
dan
kebutuhan
dan
kompulsi
tidak
beralasan
sehingga
bersifat
egodistonik.1,3
Prevalensi gangguan obsesi kompulsi sebesar 2-2,4%.
Sebagian besar gangguan dimulai pada saat remaja atau dewasa
muda (umur 18 24 tahun), tetapi bisa terjadi pada masa kanakkanak. Perbandingan antara laki-laki dan perempuan sama.1,5,6
Pada umumnya obsesi dan kompulsi mempunyai gambaran
tertentu seperti:1,5,6
1. Adanya ide atau impuls yang terus-menerus menekan ke
dalam kesadaran individu
2. Perasaan cemas/takut akan ide atau impuls yang aneh
3. Obsesi dan kompulsi egoalien
4. Pasien mengenali obsesi dan kompulsi merupakan sesuatu
yang abstrak dan irasional
5. Individu yang menderita obsesi kompulsi merasa adanya
keinginan kuat untuk melawan
Ada empat pola gejala utama gangguan obsesi kompulsi
yaitu:1,3
1. Kontaminasi
Pola
yang
paling
sering
adalah
obsesi
tentang
yang
diikuti
mengecek/memeriksa.
dengan
Tema
obsesi
perilaku
kompulsi
tentang
situasi
kompulsi,
biasanya
pikiran
berulang
tentang
simetri,
penderita
gangguan
kepribadian
anankastik
Adapun efek samping yang dapat dirimbulkan oleh obatobat di atas adalah sebagai berikut:7
- Efek samping Obat Anti_Obsesif kompulsif, sama seperti
obat Antidepresi trisiklik, dapat berupa :
- Efek
anti-histaminergik
(sedasi,
rasa
mengantuk,
(tremor
EKG,hipotensi
halus,
kejang-
epileptik,agitasi,insomnia)
b. Terapi non-farmakologi
Terapi non-farmakologik adalah psikoterapi yakni terapi
kelompok
atau
terapi
menyetop
perilaku
perilaku.
habitualnya
Salah
satu
sehingga
ia
teknik
adalah
lebih
mudah
10
bekerja sama, bantu membantu dan bertoleransi dengan mereka itu. Dan bersamasama menikmati hasil kerja mereka3,6
B. Prognosis
Prognosis gangguan kepribadian anankastik secara umum
baik. Namun terapi yang diberikan kurang lebih memberikan
perbaikan simtomatis 30-60%. Bagi seorang penderita gangguan
ini, farmakoterapi sangat membantu untuk memperbaiki kualitas
hidup walaupun tidak sepenuhnya bebas dari gejala. Untuk
perbaikan secara menyeluruh dapat diterapkan terapi perilaku
atau behavior therapy.
11
BAB III
KESIMPULAN
preokupasi
dengan
keteraturan,
peraturan,
(tidak fleksibel).
Gejala klinis yang menjadi kriteria diagnostik gangguan
kepribadian anankastik adalah sebagai berikut:
a. Perasaan ragu dan hati-hati berlebihan
b. Terpaku pada rincian, peraturan, daftar,perintah,
organisasi, jadwal.
c. Perfeksionisme yang menghambat penyelesaian tugas
d. Teliti, berhati-hati berlebihan dan lebih mengutamakan
produktivitas sehingga
mengenyampingkan kesenangan
di Indonesia III.
Pemberian obat untuk ganguan kepribadian anankastik
12
13
DAFTAR PUSTAKA
1. Sylvia, E dkk. Buku Ajar Psikiatri Edisi Kedua. 2010. Jakarta:
Badan Penerbit FKUI.
2. Kay J, Tasman A. Essentials of Psychiatry. England: John Wiley & Sons
Ltd; 2006.
3. Sadock BJ, Sadock VA. Kaplan & Sadock's Synopsis of Psychiatry:
Behavioral Sciences/Clinical Psychiatry. 10th ed: Lippincott Williams &
Wilkins; 2007
4. Maslim, R. Buku saku Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan
Ringkas dari PPDGJ III. 2001. Jakarta: PT Nuh Jaya.
5. Frances, A, dkk. Diagnostic and Statistical Manual of Mental
Disorder Fifth Edition. 2013. Washington DC: American
Psychiatric Association
6. Michael B,dkk. Clinical Guide to the Diagnostic and Treatment of Mental
Disorder. 2006. New York: British Library
7. Maslim R. Panduan Praktis Penggunaan
Klinis
Obat
14