You are on page 1of 10

Kejahatan Properti : Sesekali, Konvensional, dan Profesional

A. Kejahatan Properti Sesekali


Merupakan kejahatan yang dilakukan oleh pelaku secara tidak menentu.
Kejahatan yang dilakukan secara relative tidak tetap dan cukup ceroboh,
miskin ketrampilan atau perencanaan.
1. Pengutilan
Mayoritas pengutil adalah snitch, amatiran atau orang yang menggap
dirinya bukan penjahat. (Cameron 1964), kebanyakan mereka adalah
perempuan dan mayoritas terbesar tidak memiliki riwayat kejahatan
sebelumnya.
2. Vandalisme
Penghancuran property dengan sengaja tanpa persetujuan pemilik. A.L.Wide
1967, mendiskripsikan pola tipikal vandalisme:
Menghabiskan waktu, menunggu sesuatu terjadi
Gerak isyarat mengamati sejak awal oleh salah seorang anggota
Saling ajak dengan orang lain untuk ikut serta
Eskalasi perilaku dekstruktif dari kerusakan property kecil ke yang lebih
besar
Perasaan bersalah dan menyesal setelah kejadian bercampur kesenangan
karena melakukan sesuatu yang nakal
3. Pencurian Kendaraan Bermotor
McCaghy, Giordano, dan Henson 1977 menguslkan sebuah tipologi
pencuruian mobil yang meliputi:
Joyiding : Kendaraan di pinjam
Transportasi Jangka pendek : kendaraan dicuri sebagai alat transportasi
kemudian ditinggalkan
Transportasi jangka panjang: kendaran dicuri dan digunakan permanen
Bermotif profit: merubah identitas mobil
4. Pemalsuan Cek
Mayoritas pemalsu cek adalah pemalsu cek naf. Menghadapi krisis
finansial, misalnya ketagihan alcohol, utang judi, atau kreditur yang
menuntut pembayaran secepatnya, mereka pengatasi krisis ini dengan
menulis cek palsu tanpa dana penopang
B. Kejahatan Properti Konvensional
Kejahatan Properti: Sesekali, Konvensional, dan Profesional

Melakukan kejahatan pencurian dan pembobolan cukup sering. Aktivitas


mereka merupakan bentuk-bentuk dasar kriminalitas karier.
1. Pembobolan
Masuk secara tidak sah ke dalam suatu bangunan untuk melakukan
kejahatan besar atau pencurian, bias meliputi masuk paksa actual masuk
secara tidak sah tanpa menggunakan paksaan atau percobaan masuk paksa.
2. Operasi penadahan
Menerima atau menampung barang dan/atau benda hasil kejahatan
3. Sting (Operasi Penyamaran)
Didalam operai penyamaran, kepolisian menyamar sebagai pedagang barang
curian
C. Pembakaran: Sebuah delik Kategori Khusus
McCaghy 1980 menguulkan ebuah tipologi pembakaran
1. Pembakaran bermotif profit : berkaiatan dengan asurani
2. Pembakaran balas dendam : dikarenakan kedengkian
3. Pembakaran demi kesenangan

D. Karier Kriminal Penjahat Properti Sesekali dan Konvensional

Penjahat Sesekali Versus Konvenional Clinard Quinney (1986)


Sesekali
Konvensional
Tidak memandang diri sebagai
Mengidentifikasi diri dengan
penjahat
Catatan kejahatan singkat atau tidak

kejahatan
Riwayat awal dilinkuensi/kejahatan

punya
Tidak menguasai jalanan
Karier criminal singkat
Sering beroperasi sendirian
Mempunyai komitmen pada

Menguasai jalanan
Karier criminal lebih panjang
Biasanya beroperasi kelompok
Hanya mempunyai komitmen

masyarakat

setengah-setengah.

E. Reaksi Masyarakat
1. Terhadap delik properti sesekali relatif lunak. Karena sebagian besar pelaku
tidak memilki catatan kejahatan sebelumnya, dakwaaan iasanya dibatalkan,
Kejahatan Properti: Sesekali, Konvensional, dan Profesional

atau orang yang bersangkutan diberi hukuman percobaan atau ditangguhkan


hukumnya.
2. Terhadap delik properti konvensional relitif keras, bahkan lebih keras
disbanding terhadap penjahar-penjahat professional, terorganisasi dan
korporat.
F. Kejahatan Profesional
Konsep kejahatan Profesional
G. Karakteristik Kejahatan Profesional
1. Dialek
2. Model Kejahatan profesional

Model Kejahatan Profesional


Kejahatan Amatir
Sesekali
Durasi Pendek
Sedikit
Rendah
Tidak Sukses
Tidak Ada

(Sumber Penghasilan)
(Rentang Karier)
(Tingkat Keterampilan)
(Status)
(Menghindari Deteksi)
(Asosiasi dengan Subkultur

Tidak Ada
Tidak

Kriminal)
(Tingkat Perencanaan)
(Penggunaan the Fix)

Kejahatan Profesional
Full-time
Seumur hidup
Ekstensif
Tinggi
Sukses
Ekstensif
Ekstensif
Ya

3. Tipologi Edelhertz
Kejahatan Kerah Putih sebagai Bisnis atau sebagai Aktivitas Sentral
1. Penipuan medis atau kesehatan
2. Penipuan uang muka
3. Kontes bohongan
4. Penipuan kepailitan
5. Penipuan sekuritas
6. Skema refernsi berantai
7. Skema renovasi rumah
8. Skema pemberesan utang
9. Penggerogotan hipotik
10. Penipuan barang perdagangan
a. Senjata
api
dan
perlengkapan

e. Penjualan oleh pihak tidak


berhak

kepada

personel

militer atau meraka yang


tidak bisa di asuransikan.
17. Skema vanity book dan
rekaman lagu
18. Skema Ponzi
19. Penipuan sekuritas palsu
20. Pembelian bank, atau kontrol
atasnya

bermaksud

Kejahatan Properti: Sesekali, Konvensional, dan Profesional

sengaja
3

11.
12.
13.
14.

15.

b. Barang pada umumnya


c. Klib pembelian / piramida
Penipuan tanah
Skema direktori iklan
Penipuan derma dan keagamaan
Skema peningkatan kepribadian
a. Industri diploma
b. Sekolah korepodensi
c. Sekolah modeling
Aplikasi
gadungan
untuk,
penggunaan

atau

untuk menjarahnya
21. Pembentukan operasi gadungan
bank

atau

asosiasi

simpan

pinjam
22. Penipuan terhadap pemerintah:
a. Penipuan
pengembalian
pajak

penghasilan

terorganisasi, kadang-kadang

penjualan

dilakukan oleh konsultan

kartu kredit, tiket pesawat, dan

pajak penghasilan
b. Penipuan bantuan, misalnya

lain sebagainya
16. Penipuan asuransi
a. Komplotan

kecelakaan

gadungan
b. Menjarah

perusahaan

pengiriman

dengan membeli aset diatas


nilai sesungguhnya, kontrak
manajemen gadungan
c. Penipuan oleh agen yang
menulis

polis

mendapatkan
depan
d. Penerbitan
tahunan
penuh

untuk

komisi

di

pembayaran
asuransi

jiwa

sama

barang

sekali

gunanya
c. Penipuan

tidak

FHA

yang
ada

(Federal

Housing Authority)
1. Mendapatkan
jaminan
hipotik untuk perumahan
keluarga ganda jauh lebih
melebihi nilai properti,
dengan foreclosure tak
terelakkan

yang

bisa

diperkirakan
2. Dana renovasi rumah
23. Penipuan agensi perekrutan dan
penempatan eksekutif
24. Penipuan kupon tebusan
25. Penipuan wesel

H. Scam
Merupakan istilah slang yang dipakai untuk menunjuk pada berbagai teknik,
hustle (terlibat dalam kejahatan kecil-kecilan), atau operasi.
Dalam scam pemeriksa bank, penip berpura-pura menjadi penyelidik
pemerintah yang mengupayakan kerja sama dengan korban dalam rangka
menangkap teller yang tidak jujur. Target korban diminta menarik uang dan
Kejahatan Properti: Sesekali, Konvensional, dan Profesional

menyerahkannya kepada penyelidik, yang akan menendainya untuk


menangkap pegawai tidak jujur. Tentu saja aparat pemerintah tidak sesulit
itu keadaannya sampai harus menggunakan uang negara untuk melakukan
oparasi penyamaran.
I. Big Con
1. The Big Con Maurer
David Maurer dalam Whiz Mob mendiskripsikan langkah-langkah berikut:
- Menetapkan target (menyelidiki dan mencari kemungkinan korban)
- Memainkan con (mendapatkan kepercayaan korban)
- Menjerat target (menggiring korban agar menemui umpan)
- Bercerita (menunjukan kepada korban bagaimana dia bisa mendapatkan
uang besar secara tidak jujur)
- Memberikan pemikat (membiarkan korban mendapat untuk)
- Menyuruh korban berinvestasi lebih banyak
- Meminta uang korban lebih banyak
- Menjerat korban dengan taktik big store dan menguras uangnya
- Menghindari korban
- Menenangkan target (membuat korban mengerti bahwa dirinya tidak bisa
melapor kepada pihak berwenang)
- Membereskan (menyuap atau mempengaruhi proses hukum
2. Pencurian identitas
Pencurian identitas melibatkan pemerolehan bagian-bagian kunci informasi
yang mengidentifikasi seseorang, misal: nama, alamat, tempat tanggal lahir,
nomor jaminan sosial, nama gadis ibu, untuk menyaru sebagai orang
tertentu. Informasi ini memungkinkan pencuri identitas melakukan berbagai
macam penipuan yang meliputi dan tidak terbatas pada, pengambil alihan
rekening seseorang, mebuka rekening baru, membeli mobil, mengajukan
utang, kartu kredit, dan tunjangan sosial, menyewa aprtemen dan menjadi
pelanggan perusahaan listrik serta telepon.
J. Booster
Dikalangan penjahat profesional, aksi booster dirasa kurang membutuhkan
keliahaian atau bakat dan karena itu mendapat status rendah. Booster
merencanakan dengan cermat operasi mereka demi skor besar untuk
menimilkan risiko dan memastikan agar bisa menjual perolehan mereka ke
penadah.

Kejahatan Properti: Sesekali, Konvensional, dan Profesional

K. Cannon
Copet Profesional: membutuhkan kecekatan luar biasa dan penguasaan seni
menyesatkan perhatian. Para copet biasanya bekerja dalam kelompok dua, tiga
atau empat orang dengan peran khusus masing-masing. Ada yang memilih
target, yang lainnya mencari tahu letak barang berharganya atau uang korban
dan membuatnya mengambil posisi seperti dikehendaki, ada lagi yang
mencopet barang sasaran dan mengalihkannya ke yang lain lagi.
L. Pembobol Profesional
The Box Man: Box Man benar-benar pembobol profesional yang
mengkhususkan diri pada penjebolan brankas. Ketika brankas yang semakin
canggih dikembangka, metode menjebolnya juga meningkat. Karena dinamit
sering merusak isi barankas, sebuah pengeboran inti memberi cara menjebol
lebih canggih, begitu pula burning bar (pipa penyalur oksigen yang membakar
hingga 7.000 derajat Fahrenheit).
M. Penadah Profesional
Merupakan orang yang membeli dan menjual barang curian. Pengelola legal
pegadaian, toko barang bekas dan barang antik, penampungan barang bekas
dan pedagang umum lainnya lumrah diketahui memasukan barang curian
dalam inventaris mereka, tetapi penadah profesional melakukan itu secara
tetap.
N. Paper Hanger
Merupakan bentuk yang awet kejahatan profesional (memberikan cek kosong
atau dokumen bodong lainnya). Sebagaian besar transaksi dilakukan
menggunakan cek atau kartu kredit, yang melahirkan situasi kondusif bagi
pemalsu. Menurut Sutherland (1973):
penalsu cek dan pemalsu uang dianggap marginal dalam kejahatan
profesional, mungkin karena operator semacam itu sering bergerak
sendirian atau teknisi dan karena itu tidak mempunyai subkultur penjahat
profesional.
O. Perampok Profesional

Kejahatan Properti: Sesekali, Konvensional, dan Profesional

Perampok profesional berbeda dengan penjahat perofesional lainnya, dalam


urusan mengancam dan kesediaan menggunakan pemaksaan jika perlu. Selain
itu mereka tidak membuthkan banyak pelatihan atau keterampilan khusus
untuk menjadi ahli. Penjahat berat seperti perampok cenderung bergerombol
untuk aksi tertentu, tetapi hanya dalam jangka pendek.
P. Pembakar Profesional
Pembakar profesional disini pengalaman, khususnya dalam meniti karier
dengan membakari bangunan. Komplotan Kein, menjual jasa pembakaran
komplit, bertanggung jawab atas ratusan kebakaran dibeberapa negara bagian.
Untuk persentase tertentu pencairan asuransi, dia bisa memobilisasi sebuah tim
beranggotakan insinyur, pembakar, dan ahli asuransi.
Q. Komplotan Pencuri Mobil Profesional
sebagian pencuri mobil adalah profesional yang memiliki peralatan pemobolan
standar dan kunci master. Para pencuri mobil mobil profesional sangat
bervariasi dalam hal operasi, kecanggihan dan organisasi mereka. Pencurian
mobil dianggap kejahatan tanpa korban karena biasanya kerugian hilannya
mobil ditanggung oleh asuransi.
Pembunuh profesional
Pembunuh profesional hit man adalah subjek popular fiksi dan tak
diragukan lagi, beberapa memang ada, misalnya didunia remang-remang
spionase internasional. Kebanyakan eksekusi kejahatan terorganisasi
tampaknya diserahkan kepada anggota sebagai tambahan bagi pekerjaan
sehari-hari mereka. Bahkan para anggota Murder kejahatan terorganisasi
tahun 1920-1940, tidak menggunakan seluruh waktu mereka untuk
melakukan eksekusi. Literatur yang ada jarang atau tidak bisa dipercaya
dalam memerikan gambaran akurat tentang pembunuh profesional.
R. Karier Kriminal Para Profesional
Penjahat profesional mungkin bukan spesialis pada satu kejahatan manapun,
Plate mengidentifikasi 10 karakteristik penjahat profesional:
1. Mereka berusaha menjadi anonim

Kejahatan Properti: Sesekali, Konvensional, dan Profesional

2.

Mereka sering berhubungan dengan polisi sebagai informan, sebagai


penyuap, atau sekadar sebagai orang yang bergerak dibidang yang

3.

bersinggungan.
Mereka tidak mesti menjadi anggota kejahatan teroganisasi, walaupun

4.
5.

mereka bekerja sama di beberapa kota.


Mereka biasanya bukan pecandu narkoba.
Mereka memandang penangkapan atau penjara sebagai sesuatu yang biasa

6.
7.

saja, sering menyiapkan uang untuk menghadapi kemungkinan itu.


Mereka tidak meninggalkan sidik jari.
Jika memungkinkan mereka akan berlatih sebelum melakukan suatu

8.
9.

kejahatan.
Mereka tahu betul hukum dan tingkat penangkapan oleh polisi.
Kebanyakan menghindari sikap pamer dan konsumsi yang menarik

perhatian.
10. Banyak dari mereka berasal dari keluarga stabil.
Seorang penjahat profesional biasanya tidak memutuskan begitu saja bahwa
suatu hari nanti dia akan menjadi penjahat profesional. Menurut Sutherlanda
dalam teori deferinsiasi sosial bahwa:
kontak-kontak kriminal (nilai dan sikap) adalah sesuatu yang mendasar
bagi proses pembelajaran.
Beberapa penjahat profesional, khususnya cannon dan pembobol profesional,
menjalani magang informal dalam pekerjaan, mempelajari sangat spesifik dan
menjalin kontak yang mutlak diperlukan dengan pengatur dan penadah akalau
tidak mau mengalami kesulitan besar dalam operasi.
S. Reaksi Masyarakat
Kebanyakan penjahat profesional berusaha melakukan kejahatan yang sulit
dilacak dan operasi mereka sering dicirikan oleh penggunaan spesialis untuk
tiap unsur pekerjaan. Karena bagian besar penjahat, yang terbaik sekalipun,
akhirnya tertangkap, para profesional yang lebih canggih akan berusaha
mencegah tindakan antisipasi korban atau sistem peradilan pidana dengan
membereskan (mendapat kerjasama dari pejabat korup).
Pamdangan publik tradisional tentang pembobolan dan pencurian adalah para
pelaku kejahatan tersebut tidak teroganisasi dan direduksi menjadi kejahatan
untuk menopang kebiasaan memakai narkoba dan berjudi.
Kejahatan Properti: Sesekali, Konvensional, dan Profesional

T. Teori dan Kejahatan


Kejahatan properti secara umum melibatkan pencarian ilegal hal-hal yang
bernilai ekonomis. Kebanyakan kejahatan konvesional, seperti pembobolan
dan pencurian, memuncak pada masa remaja seseorang dan menurut cepat
setelah bersangkutan mencapai usia pertengahan dua puluhan. Teori
perkembangan jalan hidup mengkaji jalur sesuai waktu kriminalitas semacam
itu, memerhatikan permulaan, persistensi dan disistensi para penjahat karier.
Aktifitas penjahat profesional juga bisa dikaji menggunakan teori asosiasi
diferensiasi dimana orang belajar dan menjadi terbiasa dengan aktivitas
kriminal.
U. Ikhtisar
Kriminalitas karier dicirikan oleh identifikasi dengan kejahatan, konsep diri
penjahat, dukungan kelompok, hubungan dengan penjahat-penjahat lain,
kemajuan dalam kriminalitas, dan kejahatan sebagai satu-satunya mata
pencaharian.
- Perilaku penjahat properti sesekali meliputi sebagian besar tetapi tidak
semua, pengutilan, vandalisme, pencurian kendaraan bermotor dan
pemalsuan cek. Mayoritas amatiran tidak mempunyai riwayat kejahatan
sebelumnya, tidak mengidentifikasi diri dengan kriminalitas dan bisa
dicegah melakukan aktivitas dimas yang akan datang ketika diancam
dengan proses hukum formal.
- Penjahat properti konvensional adalah mereka yang melakukan pencurian
dan pembobolan cukup ajek, merupakan bentuk dasar dari kriminalitas
karier. Para pelaku kejahatan konvensional kurang begitu terampil kurang
terorganisasi dibanding rekan-rekan profesional mereka dan merupakan
sekitar separuh dari penghuni penjara di Amerika Serikat.
- Sebagian kejahatn profesional bisa dideskripsikan sebagai semiprofesional
dalam kurang membutuhkan ketrampilan atau perencanaan. Deskripsikarirer
kriminal profesional secara metodologis dibatasi oleh kebutuhan untuk
mengandalkan studi kasus dan sumber-sumber populer bagi banyak uraian.

Kejahatan Properti: Sesekali, Konvensional, dan Profesional

Profesionalitas sistem peredilan pidana mengemuka untuk mengurangi banyak


peluang yang sebelumnya terbuka daam kejahatan profesional.

Kejahatan Properti: Sesekali, Konvensional, dan Profesional

10

You might also like