You are on page 1of 7

1

Proposal Kerjasama CSR

PENGADAAN TEMPAT SAMPAH ORGANIK DAN


ANORGANIK DI KELURAHAN BADA
LATAR BELAKANG
Aktifitas masyarakat Dompu yang cukup tinggi saat ini,
terutama di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Woja dan
Kecamatan Dompu, berpengaruh yang cukup besar
terhadap peningkatan volume dan jenis sampah yang di
hasilkan. Berdasarkan data yang ada, rata-rata volume
sampah yang di hasilkan setiap hari adalah 150 m3/hari, di
angkut oleh 4 unit truk pengangkut sampah dan 3 unit truck
armroll. Volume sampah yang cukup besar ini, oleh truck
pengangkut akan di timbun dan di buang di TPA, dengan
besar timbulan sampah yang ditangani per tahun hanya
sepertiga dari keseluruhan timbulan, yaitu 454.425
m3/tahun, dari jumlah total timbulan sampah sebesar
1.361.450 m3/tahun.
Hingga saat ini cakupan wilayah pelayanan kegiatan persampahan baru melayani 9 (sembilan)
kelurahan saja. Untuk Kecamatan Dompu terdiri atas 6 (enam) kelurahan, sedangkan untuk
Kecamatan Woja terdiri atas 3 (tiga) kelurahan saja. Dari seluruh kepala keluarga (KK) yang ada di
wilayah pelayanan, tidak semua terlayani oleh pelayanan persampahan. Maksudnya disini adalah,
walaupun masing-masing KK memproduksi sampah (sampah rumah tangga) setiap harinya, hanya
sebagian KK saja yang dilayani, biasanya pada ruas jalan yang dekat/bisa dijangkau dan dilalui oleh
truk sampah saja. Akibatnya adalah masih ada sebagian besar KK yang tidak terangkut sampahnya
setiap hari. KK yang tidak terangkut sampahnya oleh truck sampah ini biasanya akan membuang
sampahnya pada beberapa kontainer yang disediakan, gerobak sampah serta tempat sampah yang
disediakan di tepi jalan.
Pelayanan persampahan di Kota Dompu saat ini didukung
oleh keberadaan sarana dan prasarana yang kondisinya
masih kurang layak, hal ini dikarenakan usia kendaraan yang
sudah tua, ditambah lagi dengan jumlahnya yang sedikit,
sehingga dalam pelaksanaan operasionalnya memiliki beban
yang lebih berat, sehingga memberikan pengaruh pada
keadaan dan kondisinya. Jumlah sarana dan prasarana
persampahan di Kota Dompu saat ini terdiri atas 37 unit
gerobak sampah, 4 unit motor sampah, 4 unit truck sampah
serta 3 unit truck armroll, yang kesemuannya beroperasi
untuk kawasan perkotaan dengan ritasi yang berbeda-beda.
Dari fenomena sampah yang ada di Kabupaten Dompu tersebut, maka harus dilalukan suatu terobosan
dalam pengelolaan sampah rumah tangga, karena jika tidak ada terobosan maka pada gilirannya juga
akan membawa masalah pada pengelolaan sampah di TPA BARA yang volumenya semakin penuh
dan penggantian teknologi / sistem pengelolaan sampahnya. Dalam memaksimalkan pelayanan

Proposal Kerjasama CSR

pengelolaan persampahan perkotaan di Kabupaten Dompu, dibutuhkan arahan yang tepat, bukan
hanya pada kebutuhan akan pendanaan tetapi juga adalah bagaimana pengelolaan kegiatan
pelayanan yang terdiri atas beberapa kegiatan utama, antara lain adalah pemilahan, pengumpulan,
pengangkutan, pengolahan dan pemrosesan akhir sampah. Sampah yang dihasilkan dari kegiatan
manusia, dan biasanya dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan atau
keindahan. Mengingat keterbatasan sarana dan prasarana pendukung seperti tong sampah, maka
diperlukan adanya penambahan tong sampah sebagai sarana pengumpulan sampah rumah tangga
sebelum diangkut ke TPS atau Transfer depo sehingga proses pelayanan persampahan semakin
mudah dan terlayani dengan baik.
UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN :
1. Meningkatkan retribusi persampahan sebagai upaya disinsentif , sehingga diharapkan sumber
sampah dapat mengurangi produksi sampahnya. Karena salah-satu dalam penentuan
besarnya tarif retribusi adalah : besarnya volume sampah yang dihasilkan.
2. Mengadakan sosialisasi dibidang persampahan , dimana sebagian materinya adalah kondisi
TPA yang sudah penuh dan besarnya biaya operasional pengelolaan sampah termasuk
permasalahan transportasi pengangkutan sampah ke TPA ( mahal dan macet ) serta bahaya /
resiko pencemaran. Yang audiennya disampaikan kepada masyarakat luas dan kepada siswa
seKabupaten Dompu.
3. Pengadaan tong sampah organik dan anorganik pada Dinas/Instansi di Kabupaten Dompu.
4. Rehabilitasi/Peningkatan TPA Bara dari sistem Open Dumping ke sistem Control landfill.

USULAN KEGIATAN
Bercermin pada upaya upaya yang telah ditempuh selama ini bahwa kondisi / kemampuan dan
kesiapan warga adalah kunci keberhasilan dalam pengelolaan sampah, untuk Kabupaten Dompu
pelaksanaan 3R mungkin bisa dengan 2R dahulu dan diawali dengan pemilahan sampah organik dan
anorganik.
Untuk itu salah satu cara pengelolaan sampah rumah tangga yang diusulkan adalah memilah sampah
sejak mulai sampah tersebut diletakkan atau di tingkat rumah tangga. Sehingga dengan metode
pemilahan sampah antara organik dan anorganik yang dilanjutkan dengan 2R ( mengurangi sampah
dan menggunakan kembali sampah ) sejak awal maka sampah yang dibawa ke TPA akan semakin
sedikit dan menimbulkan masalah seminimal mungkin.
Lokasi Kegiatan : KELURAHAN BADA
Kelurahan Bada berpenduduk kurang lebih 1.278 KK (sumber data : BPS tahun 2012). Dari hasil studi
EHRA (Environmental Health Risk Assessment) yang dilaksanakan oleh Pokja Sanitasi Kabupaten
Dompu tahun 2012 kelurahan Bada termasuk dari 4 (empat) kelurahan yang mempunyai resiko
sanitasi tinggi.
Pengelolaan sampah sejak awal di tingkat rumah-tangga membutuhkan suatu tempat sampah yang
sedikit berbeda seperti yang lazim kita lihat, walaupun di beberapa tempat sudah dilakukan, namun
masih sedikit jumlahnya. Proyek yang diusulkan adalah pengadaan tempat sampah berupa tong / drum
plastik untuk memisahkan antara sampah organik dan sampah anorganik di ....... titik (dibutuhkan 2
x ..... unit tong ).

Proposal Kerjasama CSR

TUJUAN PROYEK
Tujuan umum : Meningkatkan kebersihan kota dan menghindari dampak negatif dari banyaknya
timbunan sampah di Kabupaten Dompu.
Sementara itu, tujuan spesifiknya adalah :
1. Memilah sampah sejak awal sampah diletakkan yaitu di rumah tangga
2. Menambah penghasilan / pemasukan keluarga melalui pengolahan sampah organik sebagai
pupuk tanaman
3. Memilah sampah organik dan anorganik sehingga konsep 2R dapat berjalan baik
4. Meminimalisir sampah yang sampai di TPA
5. Mengurangi beban / biaya transportasi pengangkutan sampah ke TPA

KELUARAN PROYEK
Proyek ini akan menghasilkan ............. unit tong sampah beserta kelengkapannya yang akan
diletakkan di lingkungan permukiman di kalurahan Bada.
Proyek ini juga akan membiayai persiapan masyarakat sampai dengan terbentuk dan beroperasinya
organisasi pengelola, dan penyuluhan bagi kelompok masyarakat serta SKPD yang menjadi
penaggungjawab proyek.

AKTIVITAS DAN DURASI


Proyek ini akan terdiri dari beberapa kegiatan seperti berikut :
1. Mendesain bentuk dan spesifikasi dari tempat sampah terpisah (pertama model yang
digunakan untuk meletakkan sampah organik, dan yang kedua untuk meletakkan sampah
anorganik)
2. Mengadakan sosialisasi/pengkondisian warga, kepada ibu-ibu dan PKK untuk menerapkan
pemilahan sampahnya, kepada bapak-bapaknya mengawasi/mengamankan tong yang berada
di luar rumah dan karang tarunanya supaya ikut terlibat dalam pengumpulan sampah
anorganik
3. Pembentukan Kelompok Swadaya Masyarakat sebagai penanggung jawab pengoperasian
dan monitoring kegiatan
4. Melakukan persiapan pelelangan (pengumuman lelang, persiapan dokumen lelang,
penetapan panitia lelang, dll.)
5. Melakukan pelelangan dan penentuan pemenang lelang
6. Pengadaan ........... unit tempat sampah serempak di Kelurahan Bada dengan melibatkan 1
kontraktor pelaksana .
Kegiatan kegiatan diatas dilakukan dalam kurun waktu 12 (dua belas) bulan atau 1 tahun anggaran.

Proposal Kerjasama CSR

PENERIMA PROYEK DAN MANFAAT YANG DIBERIKAN


OLEH PROYEK (BENEFICIARIES AND IMPACTS)
Penerima proyek ini adalah warga Kabupaten Dompu dan pemerintah Kabupaten Dompu. Warga
Kabupaten Dompu khususnya warga kalurahan Bada :
1. Akan terbantu dalam menyediakan fasilitas bagi kebersihan lingkungannya,
2. Bisa menjadi sumber pendapatan,
3. Para pemulung diharapkan bisa beralih profesi menjadi pengepul,
4. Pihak pihak yang memanfaatkan sampah juga akan dipermudah kerjanya sehingga
mengurangi biaya operasinya.
Bagi pemerintah kabupaten Dompu, manfaat proyek ini banyak diantaranya :
1. Memperlancar tugas dinas kebersihan,
2. Mengurangi beban TPA Bara Kecamatan Woja,
3. Meringankan tugas penarik gerobak sampah,
4. Meringankan biaya angkut sampah dari TPS ke TPA,
5. Menjadi ajang promosi kebersihan bagi warga Kabupaten Dompu, dan
6. Memancing pihak lain yang akan berpartisipasi dalam proyek serupa.
Bagi perusahaan pemberi dana CSR :
1.
Disetiap tempat sampah yang diterima oleh warga, akan diberi tempat untuk
mencantumkan logo perusahaannya, tanpa ada biaya apapun yang dikenakan oleh
Pemerintah Kabupaten Dompu.
2.
Pada bak gerobag motor, juga akan diberikan tempat untuk memasang logo
perusahaan.
3.
Disetiap adanya acara sosialisasi, pendampingan, dan pertemuan pertemuan yang
berkaitan dengan program pengadaan tempat sampah tersebut diatas, nama perusahaan
pemberi dana CSR akan selalu disebutkan.
Proyek ini apabila dikelola dengan baik akan dapat berlanjut pada proyek pemeliharaan dan perluasan
(penambahan titik titik baru). Oleh karena itu peranan kegiatan penyuluhan/sosialisasi sangat besar
bagi keberlangsungan proyek.

PENGELOLA PROYEK
Penanggungjawab proyek atau supervisor proyek adalah SubDin Tata Kota Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Dompu, Namun pengelolaannya dapat diserahkan kepada pihak lain yang disetujui baik
oleh pemberi hibah, karena merupakan penyedia dana proyek maupun pihak Dinas Pekerjaan Umum.
Agar tujuan proyek ini yaitu realisasi pembuatan ....... unit tempat sampah dalam jangka waktu 1 tahun
desertai kegiatan penyuluhannya, maka diperlukan pengelola dan pengawas proyek yang handal.
Pihak yang ditunjuk donor dan pemerintah kabupaten untuk mengelola proyek (bisa tim kecil dari
berbagai unsur pokja, atau LSM, kelompok masyarakat) harus benar- benar dapat mengawasi
pembuatan tempat sampah sesuai disain, spesifikasi dan berada pada lokasi lokasi (titik titik) yang
telah ditentukan, dan memastikan bahwa kontraktor pelaksana bekerja tepat waktu, karena jika tidak
tepat waktu harus dikenakan denda/penalti kepada kontraktor pelaksana.

Proposal Kerjasama CSR

Pihak pengelola proyek harus juga paham akan standar kualitas sehingga akan efektif memantau
kualitas keluaran proyek, walaupun sebetulnya dalam proses lelang hal ini sudah dielaborasi. Hal lain
yang penting adalah manajemen keuangan proyek, hal ini harus didesain sejak awal, apakah akan
menggunakan mekanisme keuangan daerah atau tidak (sebagai bentuk pertanggungjawaban
keuangan proyek), hal ini akan berkaitan dengan prosedur pelelangan yang dilakukan, apakah akan
mengacu pada perpres 80/2003 atau dilakukan oleh pihak donor (swasta).

RENCANA ANGGARAN BELANJA


Dalam mencapai tujuan proyek agar dapat terlaksana dengan baik, maka berikut ini adalah anggaran
biaya proyek pengaadaan tempat sampah di keluarahan Bada seperti apa yang dibahas diatas.
Biaya untuk pemasangan tong sampah di ......... titik akan ditanggung oleh masyarakat di kelurahan
tersebut.

Proposal Kerjasama CSR

RENCANA ANGGARAN BIAYA


No.

Uraian Pekerjaan

A.

Biaya Persiapan Lelang

B.

Biaya Pembuatan Tmpat


Sampah
Biaya Pembuatan Tempat
Sampah

1.

2.

Biaya Sablon Tempat sampah

3.

Kontraktor xxxxx

C.
1.

Biaya Tim Pengelola Proyek


Ketua,bendahara/sekertaris;
ketua bidang; pelaksana
(Honor)

D.
E.
F.

Biaya Sosialisasi
Biaya Pendampingan
Biaya Monitoring & Evaluasi

G.

Ringkasan Biaya
Biaya Persiapan Lelang
Biaya Pembuatan Tempat
Sampah
Biaya Tim Pengelola Proyek
Biaya Sosialisasi
Biaya Pendampingan
Biaya Monitoring & Evaluasi

H.

JUMLAH TOTAL PROYEK


TOTAL BIAYA PROYEK (Rp.)

Vol.

Satuan

Harga Satuan
(Rp.)

Jumlah Harga
(Rp.)

Proposal Kerjasama CSR

RENCANA DESAIN TEMPAT SAMPAH

You might also like