Professional Documents
Culture Documents
METODOLOGI
pelayanan TPA Legok Nangka. Adapun sumber data awal diperoleh dari instansi
pemerintah yang terkait di bidang pengelolaan sampah dengan rincian dalam Tabel
3.1.
Tabel 3.1 Sumber Data Awal
Jenis Data
Data Kependudukan dan Data
Ekonomi Kecamatan
Sumber Data
Badan Pusat Statistik Kota
Bandung
Badan Pusat Statistik Kota
Cimahi
Badan Pusat Statistik Kabupaten
Bandung Barat
Badan Pusat Statistik Kabupaten
Bandung
Badan Pusat Statistik Kabupaten
Garut
Badan Pusat Statistik Kabupaten
Sumedang
PD Kebersihan Kota Bandung
Dinas Kebersihan dan
Pertamanan Kota Cimahi
Dinas Cipta Karya dan Tata
Ruang Kabupaten Bandung
Barat
Dinas Perumahan, Penataan
Ruang, dan Kebersihan
Kabupaten Bandung
Dinas Lingkungan Hidup,
Kebersihan, dan Pertamanan
Kabupaten Garut
Badan Lingkungan Hidup
Kabupaten Sumedang
Badan Pengelolaan Sampah
Regional Provinsi Jawa Barat
Hal
tersebut
disebabkan
PDRB
per
kapita
tidak
5. Bila pasangan usia subur ingin ber KB pergi ke sarana pelayanan kontrasepsi.
6. Semua anak umur 7-15 tahun dalam keluarga bersekolah.
Menurut Sunarti (2013), terdapat hubungan negatif antara jumlah keluarga pra
sejahtera terhadap sumbangan besarnya PDRB baik migas maupun non migas. Hal ini
menunjukkan bahwa semakin tinggi jumlah keluarga pra sejahtera di suatu wilayah
maka semikin rendah PDRB di wilayah tersebut, begitu pun sebaliknya. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa tingkat kesejahteraan keluarga berpengaruh pada
perekonomian di suatu wilayah.
Menurut Gay dan Diehl (1992), penelitian deskriptif dibutuhkan sampel 10% dari
populasi, sehingga jumlah kecamatan yang diambil sebagai lokasi penelitian adalah
tiga sampai empat di setiap wilayah penelitian. Lokasi penelitian terpilih
diklasifikasikan menurut tingkat perekonomian yakni ekonomi rendah, menengah,
dan tinggi. Indikator tingkat perekonomian yakni PDRB per kapita dan jumlah
keluarga pra sejahtera tiap kecamatan diperoleh dari Badan Pusat Statistik seperti
yang ditampilkan pada Lampiran. Setelah dilakukan klasifikasi berdasarkan tingkat
ekonomi, didapatkan lokasi penelitian terpilih seperti pada Tabel 3.2. Lokasi
penelitian terpilih adalah kecamatan yang dilayani oleh TPS.
Tabel 3.2 Lokasi Penelitian Terpilih
Kota/Kabupaten
Kota Bandung
Kota Cimahi
Kabupaten
Bandung Barat
Kabupaten
Bandung
Kecamatan
Bandung Wetan
Gedebage
Rancasari
Cimahi Tengah
Cimahi Utara
Cimahi Selatan
Padalarang
Lembang
Cililin
Pameungpeuk
Bojongsoang
Baleendah
Jumlah
Penduduk
31,124
37,082
76,895
163,961
158,633
378,792
167,126
185,158
85,865
73,508
4,218
156,707
Tingkat
Ekonomi
Tinggi
Menengah
Rendah
Tinggi
Menengah
Rendah
Tinggi
Menengah
Rendah
Tinggi
Menengah
Rendah
Kota/Kabupaten
Kecamatan
Garut Kota
Tarogong Kaler
Kabupaten Garut
Tarogong Kidul
Karangpawitan
Sumedang Utara
Kabupaten
Sumedang Selatan
Sumedang
Darmaraja
Jumlah
Penduduk
129,585
90,080
117,986
123,234
92,548
75,138
36,918
Tingkat
Ekonomi
Menengah
Tinggi
Menengah
Menengah
Tinggi
Menengah
Rendah
7) Untuk mengetahui komposisi sampah, sampel yang telah diukur berat dan
volumenya dikategorikan menjadi sepuluh jenis yakni: organik, plastik,
kertas, logam, kaca, kain, kayu, karet, kulit, dan untuk yang sulit
teridentifikasi masuk dalam kategori lain-lain.
8) Kesepuluh jenis sampah yang telah teridentifikasi diukur beratnya.
9) Sampel sampah yang telah terkumpul dimasukkan ke dalam kantong plastik
lalu dibawa ke laboratorium untuk uji karakteristik.
10) Untuk mendapatkan timbulan sampah perkapita, perlu diketahui sumber
sampah yang dikumpulkan di gerobak. Hal ini diketahui berdasarkan
wawancara petugas pengumpul sampah.
Parameter
Kadar Air
Kadar Abu
Nilai Kalor
Kadar Volatil
C-Organik
Hidrogen
Oksigen
Nitrogen Total Khjeldal
Sulfur
Fosfat
Metode
ASTM D 2216-98
Gravimetri SNI 01-2891-1991 butir 6 titik 1
SKSNIM-36-1991-03
Gravimetri SKSNI M-36-1991-03
ASTM D 5369-93
ASTM D 5198-09
ASTM D 5830-14
Pada
penelitian ini analisis menggunakan alat bantu yaitu program Expert Choice 11.
Penentuan kriteria
untuk mencapai
tujuan
Penentuan sub
kriteria dari kriteria
yang telah
ditentukan
Penentuan alternatif
teknologi
Pembobotan untuk
membandingkan
setiap elemen
Pembuatan matriks
perbandingan
berpasangan
Penyusunan hierarki
AHP
Penetapan prioritas
pada masing-masing
hierarki
Uji konsistensi
Penarikan
kesimpulan
Bagian pertama untuk menentukan prioritas antara dua faktor pada hierarki
tingkat pertama yang memuat kriteria.
Bagian kedua untuk menentukan prioritas antara dua faktor pada hierarki
tingkat kedua yaitu sub kriteria.
Bagian ketiga untuk menentukan prioritas antara dua faktor pada bagian
alternatif teknologi pengolahan sampah.
Aspek Sosial
1.
2.
3.
Penerimaan
masyarakat
Penyerapan
tenaga kerja
Penguatan peran
serta masyarakat
Aspek Ekonomi
1.
2.
Biaya investasi
Biaya
operasional dan
pemeliharaan
1.
2.
3.
4.
Aspek Lingkungan
1.
2.
Pencemaran
tanah dan air
Pencemaran
udara
Aspek Teknis
1.
2.
Kemampuan
reduksi
sampah
Kemudahan
operasional
dan perawatan
Anaerobic Digester
Refused Derived Fuel
Sanitary Landfill
Gasifikasi
menghitung
nilai
konsistensi
matriks
yang
bersangkutan.
Tingkat
responden dalam metode AHP tidak memiliki rumusan tertentu, namun ada batas
minimum yaitu dua orang responden (Saaty, 1993). Responden untuk penelitian ini
dibagi menjadi empat, yaitu:
1) Pemerintah
Pemerintah sebagai pengambil keputusan dalam kebijakan pengelolaan
sampah berpartisipasi dalam memiliki informasi terkait dan pembuat
kebijakan memiliki porsi dalam penilaian. Kelompok pemerintah yang
dijadikan responden antara lain PD Kebersihan Kota Bandung, Dinas
Kebersihan dan Pertamanan Kota Cimahi, Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang
Kabupaten Bandung Barat, Dinas Perumahan, Penataan Ruang, dan
Kebersihan Kabupaten Bandung, Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan, dan
Pertamanan Kabupaten Garut, Badan Lingkungan Hidup Kabupaten
Sumedang, dan Badan Pengelolaan Sampah Regional Provinsi Jawa Barat.
2) Masyarakat
Kelompok masyarakat yang dipilih sebagai responden adalah yang
berkompeten dan terjun langsung di kegiatan persampahan. Responden yang
dipilih memiliki pengaruh dalam pengelolaan persampahan di wilayah
Metropolitan Bandung Raya seperti Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
3) Tenaga Ahli
Tenaga ahli yang dipilih sebagai responden dikategorikan sebagai pihak yang
mengerti
masalah
persampahan
sekaligus
teknologi
yang
akan
Definisi
Sama pentingnya
Lebih penting
Sangat penting
2, 4, 6, 8
1/i
Keterangan
Kedua elemen mempunyai pengaruh yang
sama.
Pengalaman dan penilaian sangat memihak
satu elemen dibandingkan dengan
pasangannya.
Satu elemen sangat disukai secara praktis
dominasinya sangat nyata, dibandingkan
dengan elemen pasangannya.
Satu elemen terbukti sangat disukai dan secara
praktis dominasinya sangat nyata
dibandingkan dengan elemen pasangannya.
Satu elemen mutlak lebih disukai
dibandingkan dengan pasangannya, pada
tingkat keyakinan tertinggi.
Nilai-nilai tengah
diantara dua pendapat
Nilai-nilai ini diperlukan suatu kompromi
yang berdampingan
Jika elemen i memiliki salah satu angka diatas dibandingkan dengan
elemen j maka j berkebalikan bila dibandingkan dengan i