Professional Documents
Culture Documents
PERCOBAAN V
PEMBUATAN KALIUM TRIOKSALAT ALUMINAT K3Al(C2O4). 3H2O
OLEH
NAMA
: JESSI
NIM
: F1C1 13 052
KELOMPOK : V (LIMA)
ASISTEN
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2015
I; PENDAHULUAN
A; Latar belakang
B; Rumusan masalah
koordinasi, suatu angka bulat, yang menunjukkan ligan yang dapat membentuk
kompleks yang stabil. Kovalen koordinasi menyatakan jumlah ruangan yang
tersedia ion pusat disebut bulatan koordinasi (Svehla, 1985).
Aluminium merupakan unsur dengan kelimpahan pada urutan ketiga
dalam kerak bumi (setelah oksigen dan silikon). Aluminium terutama terdapat
dalam mineral aluminosilikat, yang ditemukan berasal dari batuan dalam kulit
bumi. Akibat perubahan alam, batuan ini membentuk lempung yang mengandung
aluminium. Setelah melalui proses alam yang panjang dan lama, lempung tersebut
menghasilkan bauksit, suatu bijih aluminium besi yang mengandung ALO(OH)
dan Al(OH)3 dalam berbagai komposisi (Sunarya, 2012).
Logam aluminium memiliki sifat yang mudah dibentuk dan ringan
sehingga banyak digunakan dalam kehidupan sehari hari. Logam aluminium
diperoleh dari proses elektrolisis alumina, sedangkan alumina dihasilkan dari
larutan sodium aluminat. Larutan sodium aluminat merupakan larutan hasil
ekstraksi alumina dari bijih bauksit melalui proses Bayer (Amalia, 2013).
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah gelas kimia 200 mL, gelas
ukur 100 mL, corong glasswool, dan pemanas listrik.
2; Bahan
C. Prosedur Kerja
Prosedur Kerja pada percobaan ini adalah sebagai berikut :
1; Menimbang kira-kira 1 gram serutan aluminium kedalam gelas piala 200 mL.
dengan hebat (terjadi pembebasan gas H2). Didihkan semua aluminium larut.
saring dengan glaswool.
setelah diaduk saring dengan kertas saring whatman dan dinginkanlah sampai
suhu kamar.
5; Menambahkan 50 mL etanol dan lanjutkan pendinginan dalam air mengalir
serutan Aluminium
Oksalat dihidrat
-ditimbang 1 gram
- dimasukkan kedalam gelas kimia 200
mL
- ditambahkan
30
mL
dibiarkan
berbuih
- didihkan sampai semua aluminium
larut
- dicampurkan
- diaduk
- disaring
- didinginkan
% rendamen kristal = 17,55 %
- ditimbang 14 gram
- ditambahkan
kedalam 10 mL akuades
- ditambahkan 30 mL larutan
KOH 20%
Uji :
Kristal
-
Hasil Pengamatan
NO
PERLAKUAN
HASIL PENGATAN
1.
2.
3.
4.
2; Reaksi :
2 Al + 2OH- + 6H20
2 [Al(OH)4]- + 3H2
[Al(OH)4]- + 3C2O42-
[Al(C2O4)3]3- + 4OH-
[Al(OH)3]3- + 2OH + 3K
K3 Al (C2O4)3 . H2O
Al3+ + 3OH-
Al(OH)3
3; Analisis Data
Secara Praktik:
Diketahui : Berat kertas saring kosong (A)
= 0,95 gr
BA
=
3 g 0,95 g = 2,05 g
Secara teori :
Diketahui : m Al
H2C2O4
= 1g
= 14 g
M KOH
30 mL x massa x p
Mr senyawa
=
30 mL x 20 x 2,06 g/cm 3
56 g/mol
= 21,85 mol/cm3
m KOH
= M x V x Mr
= 21,85 mol/cm x 15 x 103 L x 56 g/mol
= 18,40 g
Mol Al
Garam
Ar
1g
27 g /mol
= 0,037 mol
Mol KOH
Garam
Ar
18,40 g
56 g /mol
= 0,328 mol
Al (s)
K3Al(C2O4)3.3H2O(Aq)
0.155 mol
Rx
0.037 mol
0.037 mol
0.118 mol
0.037 mol
Hasil :
0.291 mol
= 0.037 mol
Sehingga m K3Al(C2O4)3.3H2O
= mol x Mr
= 0.037 mol x 462 gr/mol
= 17,094 gram
% Rendamen = Actual yield/ Theoritical yield x 100%
= 3 gr / 17,094 gr x 100%
= 17,55 %
B. Pembahasan
Pembuatan senyawa kompleks terdapat istilah ligan serta ion pusat. Dalam
reaksi senyawa kompleks ligan merupakan atom, ion atau sekelompok atom yang
bertindak sebagai penyedia pasangan electron bebas (donor elektron) sering
disebut sebagai basa lewis dan ion logam yang memiliki sejumlah orbital kosong
tempat masuknya pasangan electron dari ligan dikenal sebagai asam lewis.
Begitupun juga dalam reaksi pembentukan K3Al(C2O4).3H2O. Berdasarkan
percobaan yang dilakukkan maka dapat dikatakan bahwa ion logam adalah
aluminium dan ligan adalah asam oksalat. Seperti yang telah kita ketahui terdapat
tiga jenis ligan yaitu monodentat, bidentat dan polidentat. Ligan oksalat termasuk
dalam ligan multidentat. Ligan diklompokkan atas dasar banyaknya titik-lekat
kepada ion logam. Ligan-ligan sederhana, seperti ion-ion halida atau molekulmolekul H2O atau NH3, adalah monodentat, yaitu ligan itu terikat pada ion
logam hanya pada satu titik oleh penyumbangan satu pasanagan-elektronmenyendiri kepada logam.
Pada percobaan ini dilakukan proses pembuatan senyawa kompleks
kalium trioksalatoaluminat atau K3Al(C2O4).3H2O. Aluminium adalah logam putih
yang liat. Logam ini berada pada golongan III A. Serutan aluminium dilarutkan
dalam aquades hangat serta penambahan KOH yang menimbulkan adanya buih,
disebabkan terbebasnya gas H2 dari reaksi antara aluminium dengan hidroksi
alkali yaitu KOH. Dari reaksi tersebut dicampurkan dngan larutan asam oksalat.
Dari pencampuran tersebut dilakukan proses penyaringan untuk memisahkan
filtrat dan residu. Asam oksalat merupakan senyawa dikarboksilat yang atomatom C nya mampu mengikat lebih dari satu gugus hidroksil. Asam ini
mempunyai bentuk kristal rombis pyramid, tidak berwarna dan transparan, tidak
berbau dan higroskopis. Asam oksalat mudah teroksidasi total dan oleh pengaruh
panas yang tinggi akan terurai menjadi CO2 dan asam formiat.
V;
KESIMPULAN
Berdasarkan tujuan dan hasil pengamatan dari percobaan ini, maka dapat
diambil kesimpulan bahwa pembuatan kalium trioksalato aluminat dapat dibuat
dengan mencampurkan larutan Al dalam KOH yang direaksikan dengan larutan
asam oksalat, lalu didinginkan sehingga terbentuk kristal. Berat kristal bersih yang
diperoleh adalah 3 g dan rendamenya 17,55 %.
DAFTAR PUSTAKA
Petrucci, R., dan Suminar,1985, Kimia Dasar Jilid I. Jakarta: Erlangga.
Svehla, G., 1985, Teks Analisis Kuantitatif Anorganik, Jakarta:Erlangga.
Fitriani, N.L.C.,Walanda D.K.,dan Rahman N., 2012, Penentuan Kadar kalium
(K) Dan Kalsium (Ca) Dalam Labu Siam (Sechium Edule) Serta pengaruh
Tempat Tumbuhnya, J.Akad.Kim,1(4).
Sunarya, Y., 2012, Kimia Dasar 2 Berdasarkan Prinsip-Prinsip Kimia Terkini,.
Bandung : Cv Yrama Widya.
Agustina,L., Suhartana, dan Sriatun., 2013, Sintesis Dan Karakterisasi Senyawa
Kompleks Cu(II)-8-Hidroksikuinolin Dan Co(II)-8-Hidroksikuinolin,1(1).
Amalia, D., Muchtar, A., dan Yuhelda., 2013, Pengaruh Penambahan Kalsium
Klorida, Kalsium Hidroksida dan Karbon Aktif Terhadap Penurunan Silika
Terlarut Dalam Larutan Sodium Aluminat, Jurnal Teknologi Mineral dan
Batubara, 9(3).
Jadi hasi yang di peroleh untuk nilai m K3Al(C2O4)3.3H2O adalah 0.018 mol
dan % rendaman nya adalah 19 %. Sehingga dapat dikatakan bahwa percobaan
yang di lakukan berhasil tetapi persen yang didapatkan sangat kecil, 81% dari
kristal tersebut adalah pengotornya.