Professional Documents
Culture Documents
derajat penguraiannya untuk membebaskan ion H+. Asam kuat hampir terurai
sempurna dalam larutan sehingga melpaskan ion H + lebih banyak. Sedangkan
asam lemah hanya terurai sebagian dalam larutan sehingga sedikit ion H + yang
dilepaskan (Price & Wilson, 2006).
c. Basa
Basa adalah substansi yang dapat menangkap atu bersenyawa dengan ion H +
sebuah larutan (akseptor proton). Basa kuat terurai dengan mudah dalam larutan
dan bereaksi kuat dengan asam. Sedangkan basa lemah hanya sebagian yang
terurai dalam larutan dan bereaksi kurang kuat dengan asam (Price & Wilson,
2006).
d. Buffer
Istilah buffer menjelaskan substansi kimia yang mengurangi perubahan pH dalam
larutan yang disebabkan penambahan asam maupun basa. Pengertian buffer
sendiri adalah campuran asam lemah dan garam basanya atau basa lemah dan
garam asamnya (Price & Wilson, 2006).
System buffer utam tubuh adalah sitem buffer bikarbonat asam karbonik yang
nilai normalnya ada 20 bagian bikarbonat (HCO3-) untuk satu bagian asam
karbonik (H2CO3). Jika rasio berubah maka nilai pH akan berubah.
Empat pasang atau sistem buffer utama dalam tubuh yang membantu memelihara
pH agar tetap konstan adalah:
1) Sistem buffer asam karbonat-bikarbonat (NaHCO3) dan H2CO3.
2) Sistem buffer fosfat monosodium-disodium (Na2HPO4 dan NaH2PO4)
3) Sistem buffer oksihaemoglobin-hemoglobin dalam eritrosit (HbO2- dan HHb)
4) Sistem buffer protein (Pr- dan HPr)
Organ uang betanggung jawab dalam pengaturan keseimbangan asam basa adalah
meliputi:
1) Ginjal
kenyataan
bahwa
paru
meningkatkan
kecepatan
c. Diagnostik
1) analisis gas darah memperlihatkan peningkatan kadar bikarbonat di atas 88
miliekuivalen poer liter
2) kompensasi resiratori, maka kadar karbon dioksida akan meningkat yang
mencerminkan kenyataan bahwa paru memperlambat kecepatan pernapasan
untuk menahan lebih banyak asam, dan ph akan kembali ke normal.
3) Kompensasi respirasi berhasil, maka ph plasma akan meningkat tetapi dalam
rentang normal
4) Ph urin akan basa apabila funggsi ginjal normal, karena ginjal akan berusaha
mengekskresikan lebih sedikit dan lebih banyak basa untuk mengembalikan ph
ke tingkat normal
d. Penatalaksanaan
1) Apabila penyebabnya adalah defisiensi klorida atau kalium maka ion ion
tersebut harus diganti
2) Apabila penyebabnya adalah penurunan volume cairan ekstrasel maka
diperlukan penggantiannya dengan larutan salin ( garam fisiologis)