You are on page 1of 48

Bank Indonesia

Direktorat Pengedaran Uang


Kompleks Perkantoran Bank Indonesia
Gedung C Lantai 7
Jl. M.H. Thamrin No.2
Jakarta 10350
Cetakan Pertama
Diterbitkan di
Jakarta, Desember 2010

DAFTAR ISI

PENDAHULUAN

TUJUAN

CIRI-CIRI KEASLIAN UANG RUPIAH

STANDAR KUALITAS UANG RUPIAH

21

STANDAR UANG LAYAK EDAR


DAN TIDAK LAYAK EDAR

25

PANDUAN PENUKARAN UANG TIDAK LAYAK EDAR

35

KANTOR BANK INDONESIA

41

Pendahuluan

Pasal 20 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang


Bank Indonesia sebagaimana diubah terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2009 memberikan
mandat bagi Bank Indonesia untuk mengeluarkan dan
mengedarkan Uang Rupiah serta mencabut, menarik dan
memusnahkan uang dimaksud dari peredaran.
Dalam rangka menjaga kualitas uang beredar di masyarakat,
Bank Indonesia menerapkan kebijakan untuk mengganti
uang tidak layak edar dengan uang yang layak edar.
Kebijakan ini bertujuan untuk menjaga Uang Rupiah yang
beredar berada dalam kualitas yang baik sehingga mudah
dikenali ciri-ciri keasliannya.

Tujuan

Tujuan pembuatan Buku Panduan Ciri-Ciri Keaslian dan Standar Kualitas


Uang Rupiah adalah untuk memberikan panduan kepada perbankan,
perusahaan Cash In Transit (CIT), retailer, dan masyarakat dalam melakukan
sortasi/pemilahan dan mengenali ciri-ciri keaslian Uang Rupiah serta
memahami prosedur penyelesaian lebih lanjut apabila ditemukan uang
yang diragukan keasliannya, uang yang dicabut/ditarik dari peredaran, dan
uang rusak.

CIRI-CIRI KEASLIAN
UANG RUPIAH
Uang Rupiah memiliki ciri-ciri berupa
tanda-tanda tertentu yang bertujuan
mengamankan uang Rupiah dari upaya
pemalsuan. Secara umum, ciri-ciri keaslian
uang Rupiah dapat dikenali dari

unsur pengaman yang


tertanam pada bahan uang
dan teknik cetak
yang digunakan, yaitu :


Unsur Pengaman
yang Tertanam
pada Bahan Uang

Tanda Air (Watermark) dan Electrotype

Pada kertas uang terdapat tanda air berupa gambar yang akan
terlihat apabila diterawangkan ke arah cahaya.

Benang Pengaman (Security Thread)

Ditanam di tengah ketebalan kertas atau terlihat seperti


dianyam sehingga tampak sebagai garis melintang dari atas
ke bawah, dapat dibuat tidak memendar maupun memendar
di bawah sinar ultraviolet dengan satu warna atau beberapa
warna.

Unsur Pengaman
yang Dihasilkan
melalui Teknik Cetak

Cetak Intaglio Cetakan yang terasa kasar apabila diraba.


Gambar Saling Isi (Rectoverso) Pencetakan
suatu ragam bentuk yang menghasilkan cetakan pada bagian
muka dan belakang beradu tepat dan saling mengisi jika
diterawangkan ke arah cahaya.

Tinta Berubah Warna (Optical Variable Ink)

Hasil cetak mengkilap (glittering) yang berubah-ubah warnanya


bila dilihat dari sudut pandang yang berbeda.

Tulisan Mikro (Micro Text) Tulisan berukuran


sangat kecil yang hanya dapat dibaca dengan menggunakan
kaca pembesar.

Tinta Tidak Tampak (Invisible Ink)


Hasil cetak tidak kasat mata yang akan memendar di bawah
sinar ultraviolet.
Gambar Tersembunyi (Latent Image)
Teknik cetak dimana terdapat tulisan tersembunyi yang dapat
dilihat dari sudut pandang tertentu.

10

BAGIAN MUKA
Rectoverso
Logo BI yang akan
terlihat secara utuh
apabila diterawangkan
ke arah cahaya

UANG KERTAS
PECAHAN
RP 100.000
TAHUN EMISI
2004

Blind Code
Kode Tunanetra
Kode tertentu
untuk mengenali
jenis pecahan bagi
tunanetra dengan
cara meraba kode
tersebut.

Intaglio

Latent Image
Tulisan BI tersembunyi
dapat dilihat dari sudut
pandang tertentu.

Tulisan Mikro
BANK INDONESIA

Intaglio

Ukuran :
Panjang 151 mm
Lebar 65 mm
Bahan :
Serat Kapas
Warna Dominan :
Merah
Tanggal Pengeluaran :
29 Desember 2004
Gambar Utama
Bagian Muka :
Gambar
Pahlawan Proklamator
DR. IR. SOEKARNO dan
DR. H. MOHAMMAD HATTA

Irisafe

Pigmen Berubah Warna


Jenis pigmen tertentu berbentuk dua garis akan berubah
warna dari merah tembaga menjadi hijau, dan warna biru
berubah menjadi kuning keemasan apabila dilihat dari
sudut pandang tertentu.

Watermark
gambar Pahlawan Nasional
W.R. Supratman

Optical Variable Ink


Tinta OVI Logo BI akan berubah
dari warna kuning keemasan
menjadi hijau apabila dilihat dari
sudut pandang tertentu.

BAGIAN BELAKANG
Visible Ink Tinta Tampak
Tinta gambar kepulauan
Indonesia akan memendar
di bawah sinar ultraviolet.

Invisible Ink
Gambar
Gedung MPR/DPR dan
angka nominal 100000
akan memendar di bawah
sinar ultraviolet.

Asymmetric Serial Number


Nomor Seri yang tidak
Simetris
Runtutan huruf dan angka
dengan ukuran makin
membesar akan memendar
di bawah sinar ultraviolet.

Bagian Belakang :
Gambar
Gedung MPR dan DPR RI

Tulisan Mikro
BANK INDONESIA

Intaglio
Security Thread
Garis melintang dari atas ke
bawah memuat tulisan BI
100000 berulang-ulang yang
terlihat seperti dianyam, serta
akan berubah warna dari warna
emas menjadi hijau apabila
dilihat dari sudut pandang
Rectoverso
tertentu.
Gambar saling Isi

11

BAGIAN MUKA
Intaglio
Angka nominal tulisan
BANK INDONESIA dan
LIMA PULUH RIBU RUPIAH,
Gambar Pahlawan serta
Burung Garuda terasa kasar
bila diraba.

Rectoverso
Logo BI yang akan
terlihat secara utuh
apabila diterawangkan
ke arah cahaya.

Latent Image
Tulisan BI tersembunyi
yang dapat dilihat dari
sudut pandang tertentu.

Watermark dan Electrotype


Tanda Air berupa gambar Pahlawan Nasional
I Gusti Ngurah Rai dan electrotype berupa
Logo BI dan ornamen daerah Bali akan
terlihat apabila diterawangkan ke arah cahaya.
Microtext
Tulisan BI yang hanya
dapat dibaca dengan
bantuan kaca pembesar.

Visible Ink
Gambar ornamen
daerah Bali yang
akan memendar
hijau kekuningan
di bawah sinar
ultraviolet.
Blind Code
Kode tertentu
berbentuk dua
segitiga untuk
mengenali jenis
pecahan bagi
tunanetra dengan
cara meraba kode
tersebut.

Optical Variable Ink (OVI)


Logo BI dalam bidang segi empat yang akan berubah warna dari magenta
menjadi hijau apabila dilihat dari sudut pandang berbeda.

UANG KERTAS
PECAHAN
RP 50.000
TAHUN EMISI
2005

Ukuran :
Panjang 149 mm
Lebar 65 mm
Bahan :
Serat Kapas

BAGIAN BELAKANG

Asymetrical Serial Number


Nomor Seri yang tidak Simetris
Runtutan nomor seri yang terdiri
dari 3 (tiga) huruf dan 6 (enam)
angka yang akan memendar
hijau dan oranye bila di bawah
sinar ultraviolet.

Invisible Ink
Gambar siluet
penari bali yang
akan memendar
berwarna hijau
kekuningan di
bawah sinar
ultraviolet.

Warna Dominan :
Biru
Minitext
Teks ukuran kecil
yang dapat dibaca
dengan kasat mata
berupa angka 50000
berbentuk garis
melengkung dengan
ukuran teks yang
berbeda.

Tanggal Pengeluaran :
20 Oktober 2005
Rectoverso
Logo BI yang akan
terlihat secara
utuh apabila
diterawangkan ke
arah cahaya.

Gambar Utama
Bagian Muka :
Gambar
Pahlawan Nasional
I GUSTI NGURAH RAI
Bagian Belakang :
Gambar
Danau Beratan, Bedugul, Bali

Invisible Ink
Angka nominal 50000
dalam kotak persegi
panjang yang akan
memendar berwarna
hijau kekuningan di
bawah sinar ultraviolet.

Intaglio
Angka Nominal terasa kasar
apabila diraba

Security Thread
Benang pengaman berbentuk anyaman yang memuat
tulisan BI50000 berulang-ulang serta akan berubah warna
dari magenta menjadi hijau apabila dilihat dari sudut
pandang berbeda.

12

BAGIAN MUKA

Rectoverso
Logo BI yang akan
terlihat secara
utuh apabila
diterawangkan ke
arah cahaya.

UANG KERTAS
PECAHAN
RP 20.000
TAHUN EMISI
2004

Ukuran :
Panjang 147 mm
Lebar 65 mm

Tanggal Pengeluaran :
29 Desember 2004
Gambar Utama
Bagian Muka :
Gambar Pahlawan Nasional
OTO ISKANDAR DI NATA

Watermark gambar Pahlawan


Nasional Oto Iskandar Di Nata
akan terlihat dari kedua
belah bagian uang apabila
diterawangkan ke arah cahaya.

Intaglio
Optical Variable Ink

Blind Code
Kode tertentu untuk
mengenali jenis pecahan
bagi tunanetra dengan
cara meraba kode tersebut.

Security Thread
Garis melintang dari atas ke
bawah memuat tulisan BI
20000 berulang-ulang yang
terlihat seperti dianyam serta
akan memendar berwarna
Tulisan Mikro
merah, biru dan kuning di
BANK INDONESIA
bawah sinar ultraviolet.

Bahan :
Serat Kapas
Warna Dominan :
Hijau

Latent Image, tulisan BI


tersembunyi hanya dapat dilihat
dari sudut pandang tertentu.

Tinta OVI logo BI akan


berubah dari warna
magenta menjadi hijau
apabila dilihat dari sudut
pandang tertentu.

BAGIAN BELAKANG
Tulisan Mikro
BANK INDONESIA

Asymetrical Serial Number


Nomor Seri yang tidak Simetris
Runtutan nomor seri yang terdiri dari
3 (tiga) huruf dan 6
(enam) angka yang
akan memendar hijau
dan oranye bila di
bawah sinar ultraviolet.

Rectoverso

Bagian Belakang :
Gambar
Pemetik Teh
Visible Ink

Invisible Ink
Gambar daun teh dan
angka nominal 20000
akan memendar di
bawah sinar ultraviolet.

Intaglio

Tulisan Mikro
BANK INDONESIA
Tinta pada pola dasar
akan memendar di
bawah sinar ultraviolet.

BAGIAN MUKA
Rectoverso
Logo BI yang akan
terlihat secara
utuh apabila
diterawangkan ke
arah cahaya.

Microtext
Teks yang hanya dapat dibaca dengan
menggunakan kaca pembesar berupa
tulisan BANKINDONESIA pada
bagian cetak dasar
dan tulisan BI pada
angka nominal.

Latent Image
Tulisan BI
tersembunyi dapat
dilihat dari sudut
pandang tertentu.

UANG KERTAS
PECAHAN
RP 10.000
TAHUN EMISI
2005

Intaglio Gambar Utama, angka


nominal 10000, tulisan
BANK INDONESIA dan
SEPULUH RIBU RUPIAH serta
lambang Negara Burung Garuda
akan terasa kasar apabila diraba.
Blind Code
Kode tertentu berbentuk 1 (satu)
lingkaran untuk mengenali jenis
pecahan bagi tunanetra dengan
cara meraba kode tersebut.

Visible Ink
Gambar ornamen daerah
Palembang yang akan
memendar hijau kekuningan
di bawah sinar ultraviolet.

BAGIAN BELAKANG
Tinta Tidak Tampak
berupa gambar Rumah
Limas yang akan
memendar berwarna
hijau kekuningan di
bawah sinar ultraviolet.

DESAIN BARU
Rainbow Printing
Dalam bidang berbentuk
segi lima yang akan
berubah warna bila
dilihat dari sudut
pandang tertentu.

Minitext
Teks ukuran kecil yang dapat
dibaca tanpa menggunakan
kaca pembesar berupa
tulisan BANKINDONESIA

Electrotype
Logo BI dan
Ornamen daerah
Palembang yang
akan terlihat bila
diterawangkan ke
arah cahaya.

Logo BI dalam bingkai


berbentuk ornamen
daerah Palembang.

Ukuran :
Panjang 145 mm
Lebar 65 mm
Bahan :
Serat Kapas

Asymetrical Serial Number


Nomor Seri yang tidak Simetris
Runtutan nomor seri yang terdiri dari
3 (tiga) huruf dan 6 (enam) angka
yang akan memendar hijau dan
oranye bila di bawah sinar ultraviolet.
Rectoverso
Logo BI yang akan
terlihat secara
utuh apabila
diterawangkan ke
arah cahaya.

Nomor Seri kiri bawah


Terdiri dari 3 (tiga)
huruf dan 6 (enam)
angka berukuran tidak
simetris yang akan
memendar hijau bila di
bawah sinar ultraviolet.

Invisible Ink Angka


nominal 10000 dalam
kotak persegi panjang
yang akan memendar
berwarna hijau
kekuningan di bawah
sinar ultraviolet.

13

Watermark
Berupa gambar Pahlawan Nasional
Sultan Mahmud Badaruddin II yang
akan terlihat apabila diterawangkan
ke arah cahaya.

Warna Dominan :
Ungu Kebiruan
Tanggal Pengeluaran :
3 Juni 2010
Gambar Utama
Bagian Muka :
Gambar Pahlawan Nasional
SULTAN MAHMUD
BADARUDDIN II
Bagian Belakang :
Gambar
Rumah Limas, Palembang

Benang Pengaman
Benang pengaman yang tertanam
di dalam kertas dan memuat tulisan
BI 10000 berulang-ulang yang akan
memendar berwarna MERAH jika
dilihat di bawah sinar ultraviolet.

Microtext
Teks yang hanya
dapat dibaca dengan
menggunakan kaca
pembesar berupa
tulisan BI.

Intaglio Gambar Utama,


angka nominal 10000,
tulisan BANKINDONESIA dan
SEPULUHRIBURUPIAH akan
terasa kasar apabila diraba.

14

BAGIAN MUKA
Rectoverso
Logo BI yang akan terlihat
secara utuh apabila
diterawangkan ke arah
cahaya.

UANG KERTAS
PECAHAN
RP 10.000
TAHUN EMISI
2005

Ukuran :
Panjang 145 mm
Lebar 65 mm
Bahan :
Serat Kapas
Warna Dominan :
Ungu

Intaglio Angka
nominal tulisan
BANK INDONESIA
dan SEPULUH RIBU
RUPIAH, Gambar
Pahlawan serta
Burung Garuda terasa
kasar bila diraba.

Bagian Belakang :
Gambar
Rumah Limas, Palembang

Watermark
dan Electrotype
Tanda Air berupa gambar Pahlawan
Nasional Sultan Mahmud Badaruddin II
dan electrotype berupa Logo BI dan
ornamen daerah
Palembang akan
terlihat apabila
diterawangkan ke
arah cahaya.

Blind Code
Kode tertentu berbentuk
1 (satu) lingkaran untuk
mengenali jenis pecahan
bagi tunanetra dengan
cara meraba kode tersebut.
Visible Ink
Gambar ornamen daerah
Palembang yang akan
memendar hijau kekuningan di
bawah sinar ultraviolet.

Microtext
Tulisan
BankIndonesia10000
yang hanya dapat
dibaca dengan bantuan
kaca pembesar.

Optical Variable Ink (OVI)


Logo BI dalam bidang
segi delapan yang
akan berubah warna
dari hijau menjadi biru
apabila dilihat dari sudut
pandang berbeda.

BAGIAN BELAKANG

Tanggal Pengeluaran :
20 Oktober 2005
Gambar Utama
Bagian Muka :
Gambar Pahlawan Nasional
SULTAN MAHMUD
BADARUDDIN II

Latent Image
Tulisan BI
tersembunyi dapat
dilihat dari sudut
pandang tertentu.

Invisible Ink
Gambar siluet Rumah Limas
yang akan memendar
berwarna hijau kekuningan di
bawah sinar ultraviolet.

Asymetrical Serial Number


Nomor Seri yang tidak Simetris
Runtutan nomor seri yang
terdiri dari 3 (tiga) huruf dan
6 (enam) angka yang akan
memendar hijau dan oranye
bila di bawah sinar ultraviolet.
Invisible Ink
Angka nominal 10000 dalam
kotak persegi panjang yang
akan memendar berwarna
hijau kekuningan di bawah
sinar ultraviolet.

Minitext
Teks ukuran kecil yang
dapat dibaca dengan
kasat mata berupa tulisan
Bank Indonesia berbentuk
garis melengkung dengan
ukuran teks yang berbeda.

Security Thread
Benang pengaman yang
tertanam di dalam kertas
dan memuat tulisan BI 10000
berulang-ulang yang akan
terbaca apabila diterawangkan
ke arah cahaya.

Rectoverso
Logo BI yang akan
terlihat secara
utuh apabila
diterawangkan ke
arah cahaya.

Intaglio Angka Nominal


terasa kasar apabila
diraba.

15

BAGIAN MUKA
Latent Image
logo BI
Rectoverso

Intaglio

Intaglio
Anti copy dalam
bentuk tulisan RI

Tanda air berbayang


Cut Nyak Meutia

Intaglio

Intaglio

Intaglio

UANG KERTAS
PECAHAN
RP 5.000
TAHUN EMISI
2001
Tulisan Mikro
BANK INDONESIA 5000

Ukuran :
Panjang 143 mm
Lebar 65 mm

Benang pengaman memendar hijau


dan kuning di bawah sinar ultraviolet
dengan teks BANK INDONESIA.

Bahan :
Serat Kapas
Rectoverso

BAGIAN BELAKANG
Tulisan mikro
BANK INDONESIA

Warna Dominan:
Hijau dan Coklat

Anticopy dalam
bentuk tulisan RI

Nomor seri memendar


kuning kemerahan
di bawah sinar ultraviolet.

Tanggal Pengeluaran :
6 November 2001
Gambar Utama
Bagian Muka :
Gambar
Pahlawan Nasional
TUANKU IMAM BONDJOL
Bagian Belakang :
Gambar
Pengrajin Tenun

Nomor seri memendar


kuning kehijauan di bawah
sinar ultraviolet.
Invisible ink
5000

Tulisan mikro
BI

16

BAGIAN MUKA
Rectoverso

Intaglio

Latent Image Tulisan BI

UANG KERTAS
PECAHAN
RP 2.000
TAHUN EMISI
2009

Watermark berbayang
Pangeran Antasari

Intaglio

Intaglio

Ukuran :
Panjang 141 mm
Lebar 65 mm

Intaglio

Intaglio

Bahan :
Serat Kapas
Warna Dominan:
Abu-Abu
Tanggal Pengeluaran :
10 Juli 2009
Gambar Utama
Bagian Muka :
Gambar
Pahlawan Nasional
PANGERAN ANTASARI

BAGIAN BELAKANG

Kode tertentu untuk


mengenali jenis pecahan
bagi tunanetra dengan
cara meraba kode tersebut.

Minitext
BANK INDONESIA

Visible Ink ornamen


Kalimantan yang akan
memendar kuning
kehijauan bila di bawah
sinar ultraviolet.

Security Thread
memendar merah
di bawah sinar ultra
violet dengan teks
BI 2000.

Tulisan Mikro
BANK INDONESIA
Nomor seri memendar
kuning kemerahan di bawah
sinar ultraviolet.

Bagian Belakang :
Gambar Tarian Adat Dayak

Rectoverso
Nomor seri memendar
kuning kehijauan di bawah
sinar ultraviolet.

17

BAGIAN MUKA

Embossed Latent
Image 1000 dan BI

Latent image
logo BI

Intaglio

Intaglio

Watermark berbayang
Cut Nyak Meutia

Rectoverso

Intaglio

Intaglio

Ukuran :
Panjang 141 mm
Lebar 65 mm

Intaglio
Security Thread memendar merah
di bawah sinar ultraviolet dengan
teks BANK INDONESIA.

Bahan :
Serat Kapas

BAGIAN BELAKANG
Tulisan mikro
BANK INDONESIA

UANG KERTAS
PECAHAN
RP 1.000
TAHUN EMISI
2000

Warna Dominan:
Biru dan Hijau
Tulisan mikro BI

Tanggal Pengeluaran :
29 November 2000
Nomor seri
memendar
kuning kemerahan
di bawah
sinar ultraviolet.

Gambar Utama
Bagian Muka :
Gambar
Pahlawan Nasional
KAPITAN PATTIMURA
Bagian Belakang :
Gambar
Pulau Maitara dan Tidore

Nomor seri memendar


kuning kehijauan di bawah
sinar ultraviolet.

Rectoverso

18

CIRI - CIRI UANG LOGAM RUPIAH INDONESIA


Uang Logam Pecahan Rp 1000 Tahun Emisi 2010
Bagian Muka

Bagian Belakang

Relief Teks : BANK INDONESIA


Relief Gambar : Burung Garuda
Relief Angka : Nominal 1000
Relief Teks: Rupiah

Bahan
Berat
Diameter
Tebal
Warna
Tanggal penerbitan

:
:
:
:
:
:

Nickel Plated Steel


4,50 gr
24,15 mm
1,60 mm
Putih Nikel
1 April 2010

Relief Teks : ANGKLUNG


Relief Gambar : Gedung Sate,
Bandung
Relief Gambar : Angklung

Uang Logam Pecahan Rp 1000 Tahun Emisi 1993


Bagian Muka

Lambang Negara
Garuda Pancasila

Bagian Sisi

Bergerigi
terputus-putus

Bagian Belakang

Gambar Pohon
Kelapa Sawit

Bahan
Lingkaran luar
Lingkaran dalam
Berat
Diameter
Lingkaran luar
Lingkaran dalam
Tebal
Warna
Tanggal penerbitan

:
:
:
:
:

26,00 mm
18,00 mm
2,40 mm
Kuning dan putih
8 Maret 1993

Bahan
Berat
Diameter
Tebal
Warna
Tanggal penerbitan

:
:
:
:
:
:

Aluminium
3,10 gr
27,00 mm
2,50 mm
Putih aluminium
3 November 2003

: Cupro Nickel
: Aluminium Bronze
: 8,60 gr

Uang Logam Pecahan Rp 500 Tahun Emisi 2003


Bagian Muka

Lambang Negara
Garuda Pancasila

Bagian Sisi

5 segmen bergerigi
dan setiap segmen
terdiri dari 10 gerigi

Bagian Belakang

Gambar
Bunga Melati

19

CIRI - CIRI UANG LOGAM RUPIAH INDONESIA


Uang Logam Pecahan Rp 200 Tahun Emisi 2003
Bagian Muka

Lambang Negara
Garuda Pancasila

Bagian Sisi

Rata/polos tanpa
tulisan maupun gerigi

Bagian Belakang

Bahan
:
Berat
:
Diameter
:
Tebal
:
Warna
:
Tanggal penerbitan :

Aluminium
2,38 gr
25,00 mm
2,30 mm
Putih aluminium
3 November 2003

Gambar Burung
Jalak Bali

Uang Logam Pecahan Rp 100 Tahun Emisi 1999


Bagian Muka

Lambang Negara
Garuda Pancasila

Bagian Sisi

Rata/polos tanpa
tulisan maupun gerigi

Bagian Belakang

Bahan
: Aluminium
Berat
: 1,79 gr
Diameter
: 23,00 mm
Tebal
: 2,00 mm
Warna
: Putih aluminium
Tanggal penerbitan : 30 Maret 1999

Gambar Burung
Kakatua Raja

Uang Logam Pecahan Rp 50 Tahun Emisi 1999


Bagian Muka

Lambang Negara
Garuda Pancasila

Bagian Sisi

Rata/polos tanpa
tulisan maupun gerigi

Bagian Belakang

Gambar Burung
Kepodang

Bahan
:
Berat
:
Diameter
:
Tebal
:
Warna
:
Tanggal penerbitan :

Aluminium
1,36 gr
20,00 mm
2,00 mm
Putih aluminium
30 Maret 1999

20

PANDUAN KLARIFIKASI ATAS UANG


YANG DIRAGUKAN KEASLIANNYA
Masyarakat atau bank yang menemukan uang yang diragukan keasliannya dapat
meminta klarifikasi kepada kantor Bank Indonesia dengan cara menyampaikan surat
permintaan klarifikasi beserta fisik uang yang diragukan keasliannya kepada:
Kantor Pusat Bank Indonesia
Cq. Direktorat Pengedaran Uang
Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta 10350, atau
Kantor Bank Indonesia setempat
Bank Indonesia akan menyampaikan informasi hasil penelitian atas uang yang
diragukan keasliannya kepada masyarakat atau bank yang mengajukan permintaan
klarifikasi dan akan memberikan penggantian atas uang yang diragukan keasliannya
yang dinyatakan asli. Dalam hal uang yang diragukan keasliannya dinyatakan palsu
Bank Indonesia tidak akan memberikan penggantian atas uang tersebut.
Hal-hal yang perlu dilakukan apabila menemukan uang palsu adalah:
a. Masyarakat
Menahan uang palsu tersebut dan tidak diedarkan kembali
Tidak merusak fisik uang palsu
Melaporkan dan menyerahkan uang palsu tersebut kepada kantor Bank Indonesia
setempat atau pihak Polri terdekat
b. Bank Umum atau Bank Perkreditan Rakyat
Menahan uang palsu tersebut dan tidak diedarkan kembali
Tidak merusak fisik uang palsu
Melaporkan dan menyerahkan uang palsu tersebut kepada kantor Bank Indonesia
setempat atau pihak Polri terdekat

21

STANDAR KUALITAS
UANG RUPIAH

22

DEFINISI
Uang adalah Uang Rupiah.
Uang Layak Edar (ULE) adalah uang asli yang memenuhi persyaratan
untuk diedarkan berdasarkan standar kualitas yang ditetapkan oleh Bank
Indonesia

Uang Tidak Layak Edar (UTLE) adalah Uang asli yang tidak

memenuhi persyaratan untuk diedarkan berdasarkan standar kualitas yang


ditetapkan oleh Bank Indonesia, yaitu Uang lusuh, Uang Cacat, Uang Rusak dan
Uang yang telah dicabut dan ditarik dari peredaran.

Uang Lusuh adalah Uang yang ukuran fisiknya tidak berubah dari ukuran
aslinya tetapi kondisi Uang telah berubah yang disebabkan antara lain karena
jamur, minyak, bahan kimia, coret-coretan.

Uang Cacat adalah Uang hasil cetak yang spesifikasi teknisnya tidak sesuai
dengan yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia.

Uang Rusak adalah Uang yang ukuran atau fisiknya telah berubah dari

ukuran aslinya yang antara lain karena terbakar, berlubang, hilang sebagian, atau
uang yang ukuran fisiknya tidak berubah dari ukuran aslinya antara lain karena
robek, atau Uang yang mengerut.

STANDAR KUALITAS

23

Uang Kertas
Uang kertas yang dapat diedarkan kembali adalah uang yang memenuhi kriteria
layak edar sebagaimana yang dijelaskan dalam buku standar kualitas ini:
- Uang Rupiah asli bukan Uang Rupiah palsu atau yang diduga palsu
- Emisi Uang yang masih berlaku sebagai alat pembayaran yang sah dan belum
dinyatakan dicabut dan ditarik dari peredaran
- Uang tersebut tidak mengalami kerusakan (lubang, robek, selotip, terbakar,
dan hilang sebagian) yang besarnya tidak melebihi batas toleransi yang telah
ditetapkan oleh Bank Indonesia.

Kriteria Kualitas Uang Layak Edar


No. Kriteria

Standar Kualitas

Ilustrasi

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Max. 10 mm
Max. 8 mm
Max. 50 mm
Max. 225 mm
Max. 8%
Tidak ada unsur pengaman yang hilang
Tidak ada noda, coretan, dan stempel
Acuan dalam buku ini
Tidak terdapat bagian-bagian uang
yang disambung menjadi satu dengan
menggunakan perekat atau lem.

Hal. 39
Hal. 39
Hal. 37
Hal. 39
Hal. 37
Hal. 10-19
Hal. 39
Hal. 26-33

Lubang
Sobek
Sebagian hilang
Selotip
Perubahan ukuran uang
Unsur pengaman hilang
Noda dan Coretan
Lusuh
Uang disambung

Apabila terdapat lipatan sudut, lipatan harus dirapikan agar penilaian kondisi fisik
dapat dilakukan dengan layak.
Jika uang kertas tidak dapat memenuhi salah satu kriteria sebagaimana kriteria
dan standar tersebut di atas, maka dikategorikan sebagai UTLE.

24
Uang Logam
Adapun uang logam yang dapat diedarkan kembali adalah
uang logam yang memenuhi kriteria layak edar sebagaimana
yang dijelaskan dalam buku standar kualitas ini:
- Uang logam asli
- Tidak berubah warna yang disebabkan oleh zat kimia,
terbakar, kotor, dan korosi.
- Tidak terdapat lubang, bagian yang hilang, terpotong, dan
bengkok/lekuk.
- Memiliki bentuk standar .

Kriteria Uang Logam Layak Edar


No.
1.
2.
3.
4.
5.

Kriteria
Tidak berubah warna
Tidak berlubang
Tidak hilang sebagian
Tidak terpotong
Tidak bengkok/lekuk

Ilustrasi
Hal. 40
Hal. 40
Hal. 40
Hal. 40
Hal. 40

25

STANDAR
UANG LAYAK EDAR DAN
TIDAK LAYAK EDAR

TIDAK LAYAK EDAR

LAYAK EDAR

26

Ilustrasi Uang Layak Edar dan Tidak Layak Edar* Rp 100.000

*) Uang tidak layak edar karena lusuh.

Ilustrasi Uang Layak Edar dan Tidak Layak Edar* Rp 50.000

27

TIDAK LAYAK EDAR

LAYAK EDAR

*) Uang tidak layak edar karena lusuh.

TIDAK LAYAK EDAR

LAYAK EDAR

28

Ilustrasi Uang Layak Edar dan Tidak Layak Edar* Rp 20.000

*) Uang tidak layak edar karena lusuh.

Ilustrasi Uang Layak Edar dan Tidak Layak Edar* Rp 10.000

29

TIDAK LAYAK EDAR

LAYAK EDAR

*) Uang tidak layak edar karena lusuh.

TIDAK LAYAK EDAR

LAYAK EDAR

30

Ilustrasi Uang Layak Edar dan Tidak Layak Edar* Rp 10.000

*) Uang tidak layak edar karena lusuh.

Ilustrasi Uang Layak Edar dan Tidak Layak Edar* Rp 5.000

31

TIDAK LAYAK EDAR

LAYAK EDAR

*) Uang tidak layak edar karena lusuh.

TIDAK LAYAK EDAR

LAYAK EDAR

32

Ilustrasi Uang Layak Edar dan Tidak Layak Edar* Rp 2.000

*) Uang tidak layak edar karena lusuh.

Ilustrasi Uang Layak Edar dan Tidak Layak Edar* Rp 1.000

33

TIDAK LAYAK EDAR

LAYAK EDAR

*) Uang tidak layak edar karena lusuh.

34
ACUAN PENGATURAN
MESIN SORTASI UANG KERTAS
Bank Indonesia mendorong agar pemilahan kualitas uang
dilakukan dengan menggunakan Mesin Sortasi Uang Kertas
(MSUK).
Adapun batasan uang layak edar didapatkan dengan
menggunakan acuan tingkat kelusuhan (soil level) sebagai berikut:

Merk & Type MSUK


antara lain :

Range Setting
(baik - buruk)

Batasan Fit*

BPS 200

Soil Bright : 1 - 100

Soil Bright 15

BPS Numeron

1 - 100

Soil Level 20

Glory - UW 100

10 - 1

Soil Level 8

*) batasan tersebut di atas mengacu pada MSUK yang digunakan BI saat ini

Hasil sortasi MSUK dipengaruhi antara lain tingkat konsistensi


detektor fitness. Untuk menjaga kualitas hasil sortasi, maka
tingkat konsistensi detektor fitness pada MSUK perlu dijaga
pada level sekurang-kurangnya 95% dan dengan tetap
mengacu kepada Standar Kualitas sebagaimana
yang tercantum dalam buku ini.

35

PANDUAN
PENUKARAN UANG
TIDAK LAYAK EDAR

36
PANDUAN PENUKARAN
UANG TIDAK LAYAK EDAR
Masyarakat dapat menukarkan uang tidak layak edar dengan Uang Rupiah yang layak
edar di kantor Bank Indonesia setempat atau pada waktu kegiatan kas keliling Bank
Indonesia, dan di kantor pihak lain yang disetujui oleh Bank Indonesia atau pada
waktu kegiatan kas keliling pihak lain yang disetujui oleh Bank Indonesia.
Uang tidak layak edar meliputi uang lusuh, uang cacat, uang rusak, dan uang yang
telah dicabut dan ditarik dari peredaran.

a. Uang Lusuh atau Uang Cacat


Bank Indonesia memberikan penggantian sebesar nilai nominal kepada
masyarakat yang menukarkan uang lusuh atau uang cacat sepanjang dapat
dikenali keasliannya.

b. Uang yang dicabut dan ditarik dari peredaran


Bank Indonesia memberikan penggantian sebesar nilai nominal kepada
masyarakat yang menukarkan uang yang dicabut dan ditarik dari peredaran
sepanjang dapat dikenali keasliannya dan masih dalam jangka waktu 10 tahun
sejak tanggal pencabutan.

c. Uang Rusak
Bank Indonesia dan/atau pihak lain yang disetujui oleh Bank Indonesia
memberikan penggantian kepada masyarakat yang menukarkan Uang Rusak
diatur sebagai berikut:

Apabila uang rusak dapat dikenali ciri-ciri keasliannya dan memenuhi kriteria
penggantian uang rusak, bank wajib menukar uang rusak tersebut dengan uang
layak edar sejumlah uang rusak yang ditukarkan.
Apabila ciri-ciri keasliannya sulit diketahui, penukar wajib mengisi formulir
permintaan penelitian uang rusak untuk penelitian selanjutnya. Uang rusak yang
ciri-ciri keasliannya sulit dikenali dapat dikirimkan dalam kemasan yang layak ke
Bank Indonesia. Hasil penelitian dan besarnya penggantian akan diberitahukan
pada kesempatan pertama.

UANG RUSAK YANG DIBERI PENGGANTIAN


SESUAI DENGAN NILAI NOMINAL
Fisik Uang Kertas > 2/3 (lebih besar dari dua pertiga) ukuran aslinya dan ciri uang dapat dikenali keasliannya.

atau

Uang Rusak masih merupakan suatu kesatuan dengan atau tanpa nomor seri yang lengkap dan
> 2/3 (lebih besar dari dua pertiga) ukuran aslinya serta ciri uang dapat dikenali keasliannya.

atau

Uang Rusak tidak merupakan satu kesatuan, tetapi terbagi menjadi paling banyak 2 (dua) bagian
terpisah dan kedua nomor seri pada Uang Rusak tersebut lengkap dan sama serta > 2/3 (lebih besar
dari dua pertiga) ukuran aslinya dan ciri uang dapat dikenal keasliannya.

37

38

UANG RUSAK YANG TIDAK DIBERI PENGGANTIAN

Fisik Uang Kertas 2/3 (kurang dari atau sama dengan dua pertiga) ukuran aslinya.

atau

Uang Rusak tidak


merupakan satu kesatuan,
tetapi terbagi menjadi
paling banyak 2 (dua)
bagian terpisah dan kedua
nomer seri Uang Rusak
tersebut beda.

Bank Indonesia tidak memberikan penggantian atas Uang Rusak apabila menurut pertimbangan Bank
Indonesia kerusakan Uang tersebut diduga dilakukan secara sengaja atau dilakukan secara sengaja.

UANG TIDAK LAYAK EDAR KARENA RUSAK


Uang kertas dianggap tidak layak edar apabila memiliki salah satu kriteria jenis kerusakan
sebagaimana ilustrasi berikut.
HILANG SEBAGIAN
> 50 mm

LUBANG
> 10 mm

CORETAN

SOBEK
> 8 mm

SELOTIP
> 225 mm2

Uang Terbakar

39

40

KRITERIA UANG LOGAM TIDAK LAYAK EDAR

Uang Kotor

Uang Korosi

Uang Berubah Warna

Uang Melengkung

Uang Hilang Sebagian

Uang Berlubang

Uang Terpotong

41

KANTOR BANK INDONESIA

42

Kantor Bank Indonesia


1. Ambon

Jl. Raya Pattimura No. 7, Ambon

Ph. (0911) 352 761-63, 353 001

Fax. (0911) 356 517
2. Balikpapan

Jl. Jend. Sudirman No. 20, Balikpapan

Ph. (0542) 733 803, 733 782, 411 355-56

Fax. (0542) 411 354
3. Banda Aceh

Jl. Cut Meutia No. 15, Banda Aceh

Ph. (0651) 33200 (Hunting)

Fax. (0651) 34116-17
4. Bandar Lampung

Jl. Hasanuddin No. 38, Bandar Lampung

Ph. (0721) 486 355, 486 659, 487 775,

489 611,480 770, 480 017

Fax. (0721) 481 131
5. Bandung

Jl. Braga No. 108, Bandung

Ph. (022) 423 0223 (Hunting)

Fax. (022) 423 7787
6. Banjarmasin

Jl. Lambung Mangkurat No.15, Banjarmasin

Ph. (0511) 436 8182, 436 8183

Fax. (0511) 335 4678
7. Batam

Jl. Engku Putri, Batam Centre, Batam

Ph. (0778) 462 280 (Hunting)

Fax. (0778) 462 254
8. Bengkulu

Jl. Jend. Ahmad Yani No. 1, Bengkulu

Ph. (0736) 21735 (Hunting)

Fax. (0736) 21736
9. Cirebon

Jl. Yos Sudarso No. 5-7, Cirebon

Ph. (0231) 202 684-85, 202 689

Fax. (0231) 209 135
10. Denpasar

Jl. Letda. Tantular No. 4, Renon, Denpasar

Ph. (0361) 24 8982 (Hunting)

Fax. (0361) 222 988
11. Gorontalo

Jl. D.I. Panjaitan No. 35, Gorontalo

Ph. (0435) 824444 (Hunting)

Fax. (0435) 827993

12. Jambi

Jl. Jend. Ahmad Yani No. 14

Telanaipura, Jambi

Ph. (0741) 62277, 62445, 62578

Fax. (0741) 62112
13. Jayapura

Jl. Dr. Sam Ratulangi No.9, Jayapura

Ph. (0967) 534 581, 534 930, 522 935

Fax. (0967) 535 201
14. Jember

Jl. Gajah Mada No. 224, Jember

Ph. (0331) 485478 (Hunting)

Fax. (0331) 484 467
15. Kediri

Jl. Brawijaya No. 2, Kediri

Ph. (0354) 682 112(Hunting)

Fax. (0354) 682 951
16. Kendari

Jl. Sultan Hasanuddin No.150, Kendari

Ph. (0401) 321 655, 322 717

Fax. (0401) 322 718
17. Kupang

Jl. Tom Pello No. 2, Kupang

Ph. (0380) 832 047 (Hunting)

Fax. (0380) 822 103
18. Lhokseumawe

Jl. Merdeka No. 1, Lhokseumawe

Ph. (0645) 44 000 (Hunting)

Fax. (0645) 43581
19. Makassar

Jl. Jend. Sudirman No. 3 Makassar

Ph. (0411) 315 188, 315 189

Fax. (0411) 315 170
20. Malang

Jl. Merdeka Utara No. 7, Malang

Ph. (0341) 366 054 (Hunting)

Fax. (0341) 324 820
21. Mataram

Jl. Pejanggik No. 2, Mataram

Ph. (0370) 623 600, 635 131, 635 132

Fax. (0370) 631 793
22. Medan

Jl. Balai Kota No. 4, Medan

Ph. (061) 4150 500 (Hunting)

Fax. (061) 4152 777

43
23. Manado

Jl. 17 Agustus No. 56, Manado

Ph. (0431) 868 103, 868 103

Fax. (0431) 866 933
24. Padang

Jl. Jend. Sudirman No. 22, Padang

Ph. (0751) 317 00-03

Fax. (0751) 31039
25. Palangka Raya

Jl. Diponegoro No. 17, Palangka Raya

Ph. (0536) 3222 500, 3222 007

Fax. (0536) 322 3855
26. Palembang

Jl. Jend Sudirman No. 510, Palembang

Ph. (0711) 352 126

Fax. (0711) 312 013
27. Palu

Jl. Sam Ratulangi No.23, Palu

Ph. (0451) 423 484 (Hunting)

Fax. (0451) 421 180
28. Pekanbaru

Jl. Jend. Sudirman No. 464, Pekanbaru

Ph. (0761) 32000 (Hunting)

Fax. (0761) 31046
29. Pematang Siantar

Jl. H. Adam Malik No. 1, Pematang Siantar

Ph. (062) 226999 (Hunting)

Fax. (062) 221555
30. Pontianak

Jl. Rahadi Usman No. 3, Pontianak

Ph. (0561) 734 134 (Hunting)

Fax. (0561) 732 033
31. Purwokerto

Jl. Jend. Gatot Subroto No. 98, Purwokerto

Ph. (0281) 631 632-635

Fax. (0281) 632 601
32. Samarinda

Jl. Gajah Mada No. 1, Samarinda

Ph. (0541) 741 022, 741 023

Fax. (0541) 732 644
33. Semarang

Jl. Imam Bardjo, S.H. No. 4, Semarang

Ph. (024) 8310 257 (Hunting)

Fax. (024) 8310 339

34. Serang

Jl. Yusuf Martadilaga No. 12, Serang, Banten

Ph. (0254) 223 788

Fax. (0254) 223 875
35. Sibolga

Jl. Kapten Maruti Sitorus No. 8, Sibolga

Ph. (0631) 220 33

Fax. (0631) 328 925
36. Solo

Jl. Jend. Sudirman No .4, Solo

Ph. (0271) 647 755 (Hunting)

Fax. (0271) 647 132
37. Surabaya

Jl. Pahlawan No.105, Surabaya

Ph. (031) 352 0011 (Hunting)

Fax. (031) 352 0025
38. Tasikmalaya

Jl. Sutisna Senjaya No.19, Tasikmalaya

Ph. (0265) 331 813, 335 040

Fax. (0265) 333 528
39. Tegal

Jl. Dr. Sutomo No. 55, Tegal

Ph. (0283) 350500 (Hunting)

Fax. (0283) 356560
40. Ternate

Jl. Jos Sudarso No. 1, Ternate

Ph. (0921) 3121 217-3121 219

Fax. (0921) 312 4017
41. Yogyakarta

Jl. Panembahan Senopati No. 4-6, Yogyakarta

Ph. (0274) 377 755 (Hunting)

Fax. (0274) 371 707

44

Kantor Perwakilan Bank Indonesia


Representative Offices of Bank Indonesia
1.




2.



3.





4.


New York One Liberty Plaza


165 Broadway, 31st Floor
New York, N.Y. 10006
Ph. (212) 732 1958-59
Fax. (212) 732 4003
London 10 City Road, London
EC 1Y 2EH
Ph. (44) 20 7638 9043
Fax. (44) 20 7374 2051
Tokyo New Kokusai Building
Room 906 No.4-1,
Marunouchi 3-Chome
Chiyoda-ku, Tokyo 100- 0005 Japan
Ph. (03) 3271 3415-17
Fax. (03) 3285 0783
Singapore 11 Collyer Quay 08-01
The Arcade, Singapore 049317
Ph. (065) 6223 2700, 6223 2701
Fax. (065) 6224 4290

Pertanyaan, saran dan masukan


dapat dialamatkan ke :
Direktorat Pengedaran Uang
Bank Indonesia
Gedung C Lantai 7
Jl. M.H. Thamrin No. 2
Jakarta 10350
Telp. (021) 3817684/7686
Fax. (021) 3866354

Catatan :

You might also like