Professional Documents
Culture Documents
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
TUJUAN
21
25
35
41
Pendahuluan
Tujuan
CIRI-CIRI KEASLIAN
UANG RUPIAH
Uang Rupiah memiliki ciri-ciri berupa
tanda-tanda tertentu yang bertujuan
mengamankan uang Rupiah dari upaya
pemalsuan. Secara umum, ciri-ciri keaslian
uang Rupiah dapat dikenali dari
Unsur Pengaman
yang Tertanam
pada Bahan Uang
Pada kertas uang terdapat tanda air berupa gambar yang akan
terlihat apabila diterawangkan ke arah cahaya.
Unsur Pengaman
yang Dihasilkan
melalui Teknik Cetak
10
BAGIAN MUKA
Rectoverso
Logo BI yang akan
terlihat secara utuh
apabila diterawangkan
ke arah cahaya
UANG KERTAS
PECAHAN
RP 100.000
TAHUN EMISI
2004
Blind Code
Kode Tunanetra
Kode tertentu
untuk mengenali
jenis pecahan bagi
tunanetra dengan
cara meraba kode
tersebut.
Intaglio
Latent Image
Tulisan BI tersembunyi
dapat dilihat dari sudut
pandang tertentu.
Tulisan Mikro
BANK INDONESIA
Intaglio
Ukuran :
Panjang 151 mm
Lebar 65 mm
Bahan :
Serat Kapas
Warna Dominan :
Merah
Tanggal Pengeluaran :
29 Desember 2004
Gambar Utama
Bagian Muka :
Gambar
Pahlawan Proklamator
DR. IR. SOEKARNO dan
DR. H. MOHAMMAD HATTA
Irisafe
Watermark
gambar Pahlawan Nasional
W.R. Supratman
BAGIAN BELAKANG
Visible Ink Tinta Tampak
Tinta gambar kepulauan
Indonesia akan memendar
di bawah sinar ultraviolet.
Invisible Ink
Gambar
Gedung MPR/DPR dan
angka nominal 100000
akan memendar di bawah
sinar ultraviolet.
Bagian Belakang :
Gambar
Gedung MPR dan DPR RI
Tulisan Mikro
BANK INDONESIA
Intaglio
Security Thread
Garis melintang dari atas ke
bawah memuat tulisan BI
100000 berulang-ulang yang
terlihat seperti dianyam, serta
akan berubah warna dari warna
emas menjadi hijau apabila
dilihat dari sudut pandang
Rectoverso
tertentu.
Gambar saling Isi
11
BAGIAN MUKA
Intaglio
Angka nominal tulisan
BANK INDONESIA dan
LIMA PULUH RIBU RUPIAH,
Gambar Pahlawan serta
Burung Garuda terasa kasar
bila diraba.
Rectoverso
Logo BI yang akan
terlihat secara utuh
apabila diterawangkan
ke arah cahaya.
Latent Image
Tulisan BI tersembunyi
yang dapat dilihat dari
sudut pandang tertentu.
Visible Ink
Gambar ornamen
daerah Bali yang
akan memendar
hijau kekuningan
di bawah sinar
ultraviolet.
Blind Code
Kode tertentu
berbentuk dua
segitiga untuk
mengenali jenis
pecahan bagi
tunanetra dengan
cara meraba kode
tersebut.
UANG KERTAS
PECAHAN
RP 50.000
TAHUN EMISI
2005
Ukuran :
Panjang 149 mm
Lebar 65 mm
Bahan :
Serat Kapas
BAGIAN BELAKANG
Invisible Ink
Gambar siluet
penari bali yang
akan memendar
berwarna hijau
kekuningan di
bawah sinar
ultraviolet.
Warna Dominan :
Biru
Minitext
Teks ukuran kecil
yang dapat dibaca
dengan kasat mata
berupa angka 50000
berbentuk garis
melengkung dengan
ukuran teks yang
berbeda.
Tanggal Pengeluaran :
20 Oktober 2005
Rectoverso
Logo BI yang akan
terlihat secara
utuh apabila
diterawangkan ke
arah cahaya.
Gambar Utama
Bagian Muka :
Gambar
Pahlawan Nasional
I GUSTI NGURAH RAI
Bagian Belakang :
Gambar
Danau Beratan, Bedugul, Bali
Invisible Ink
Angka nominal 50000
dalam kotak persegi
panjang yang akan
memendar berwarna
hijau kekuningan di
bawah sinar ultraviolet.
Intaglio
Angka Nominal terasa kasar
apabila diraba
Security Thread
Benang pengaman berbentuk anyaman yang memuat
tulisan BI50000 berulang-ulang serta akan berubah warna
dari magenta menjadi hijau apabila dilihat dari sudut
pandang berbeda.
12
BAGIAN MUKA
Rectoverso
Logo BI yang akan
terlihat secara
utuh apabila
diterawangkan ke
arah cahaya.
UANG KERTAS
PECAHAN
RP 20.000
TAHUN EMISI
2004
Ukuran :
Panjang 147 mm
Lebar 65 mm
Tanggal Pengeluaran :
29 Desember 2004
Gambar Utama
Bagian Muka :
Gambar Pahlawan Nasional
OTO ISKANDAR DI NATA
Intaglio
Optical Variable Ink
Blind Code
Kode tertentu untuk
mengenali jenis pecahan
bagi tunanetra dengan
cara meraba kode tersebut.
Security Thread
Garis melintang dari atas ke
bawah memuat tulisan BI
20000 berulang-ulang yang
terlihat seperti dianyam serta
akan memendar berwarna
Tulisan Mikro
merah, biru dan kuning di
BANK INDONESIA
bawah sinar ultraviolet.
Bahan :
Serat Kapas
Warna Dominan :
Hijau
BAGIAN BELAKANG
Tulisan Mikro
BANK INDONESIA
Rectoverso
Bagian Belakang :
Gambar
Pemetik Teh
Visible Ink
Invisible Ink
Gambar daun teh dan
angka nominal 20000
akan memendar di
bawah sinar ultraviolet.
Intaglio
Tulisan Mikro
BANK INDONESIA
Tinta pada pola dasar
akan memendar di
bawah sinar ultraviolet.
BAGIAN MUKA
Rectoverso
Logo BI yang akan
terlihat secara
utuh apabila
diterawangkan ke
arah cahaya.
Microtext
Teks yang hanya dapat dibaca dengan
menggunakan kaca pembesar berupa
tulisan BANKINDONESIA pada
bagian cetak dasar
dan tulisan BI pada
angka nominal.
Latent Image
Tulisan BI
tersembunyi dapat
dilihat dari sudut
pandang tertentu.
UANG KERTAS
PECAHAN
RP 10.000
TAHUN EMISI
2005
Visible Ink
Gambar ornamen daerah
Palembang yang akan
memendar hijau kekuningan
di bawah sinar ultraviolet.
BAGIAN BELAKANG
Tinta Tidak Tampak
berupa gambar Rumah
Limas yang akan
memendar berwarna
hijau kekuningan di
bawah sinar ultraviolet.
DESAIN BARU
Rainbow Printing
Dalam bidang berbentuk
segi lima yang akan
berubah warna bila
dilihat dari sudut
pandang tertentu.
Minitext
Teks ukuran kecil yang dapat
dibaca tanpa menggunakan
kaca pembesar berupa
tulisan BANKINDONESIA
Electrotype
Logo BI dan
Ornamen daerah
Palembang yang
akan terlihat bila
diterawangkan ke
arah cahaya.
Ukuran :
Panjang 145 mm
Lebar 65 mm
Bahan :
Serat Kapas
13
Watermark
Berupa gambar Pahlawan Nasional
Sultan Mahmud Badaruddin II yang
akan terlihat apabila diterawangkan
ke arah cahaya.
Warna Dominan :
Ungu Kebiruan
Tanggal Pengeluaran :
3 Juni 2010
Gambar Utama
Bagian Muka :
Gambar Pahlawan Nasional
SULTAN MAHMUD
BADARUDDIN II
Bagian Belakang :
Gambar
Rumah Limas, Palembang
Benang Pengaman
Benang pengaman yang tertanam
di dalam kertas dan memuat tulisan
BI 10000 berulang-ulang yang akan
memendar berwarna MERAH jika
dilihat di bawah sinar ultraviolet.
Microtext
Teks yang hanya
dapat dibaca dengan
menggunakan kaca
pembesar berupa
tulisan BI.
14
BAGIAN MUKA
Rectoverso
Logo BI yang akan terlihat
secara utuh apabila
diterawangkan ke arah
cahaya.
UANG KERTAS
PECAHAN
RP 10.000
TAHUN EMISI
2005
Ukuran :
Panjang 145 mm
Lebar 65 mm
Bahan :
Serat Kapas
Warna Dominan :
Ungu
Intaglio Angka
nominal tulisan
BANK INDONESIA
dan SEPULUH RIBU
RUPIAH, Gambar
Pahlawan serta
Burung Garuda terasa
kasar bila diraba.
Bagian Belakang :
Gambar
Rumah Limas, Palembang
Watermark
dan Electrotype
Tanda Air berupa gambar Pahlawan
Nasional Sultan Mahmud Badaruddin II
dan electrotype berupa Logo BI dan
ornamen daerah
Palembang akan
terlihat apabila
diterawangkan ke
arah cahaya.
Blind Code
Kode tertentu berbentuk
1 (satu) lingkaran untuk
mengenali jenis pecahan
bagi tunanetra dengan
cara meraba kode tersebut.
Visible Ink
Gambar ornamen daerah
Palembang yang akan
memendar hijau kekuningan di
bawah sinar ultraviolet.
Microtext
Tulisan
BankIndonesia10000
yang hanya dapat
dibaca dengan bantuan
kaca pembesar.
BAGIAN BELAKANG
Tanggal Pengeluaran :
20 Oktober 2005
Gambar Utama
Bagian Muka :
Gambar Pahlawan Nasional
SULTAN MAHMUD
BADARUDDIN II
Latent Image
Tulisan BI
tersembunyi dapat
dilihat dari sudut
pandang tertentu.
Invisible Ink
Gambar siluet Rumah Limas
yang akan memendar
berwarna hijau kekuningan di
bawah sinar ultraviolet.
Minitext
Teks ukuran kecil yang
dapat dibaca dengan
kasat mata berupa tulisan
Bank Indonesia berbentuk
garis melengkung dengan
ukuran teks yang berbeda.
Security Thread
Benang pengaman yang
tertanam di dalam kertas
dan memuat tulisan BI 10000
berulang-ulang yang akan
terbaca apabila diterawangkan
ke arah cahaya.
Rectoverso
Logo BI yang akan
terlihat secara
utuh apabila
diterawangkan ke
arah cahaya.
15
BAGIAN MUKA
Latent Image
logo BI
Rectoverso
Intaglio
Intaglio
Anti copy dalam
bentuk tulisan RI
Intaglio
Intaglio
Intaglio
UANG KERTAS
PECAHAN
RP 5.000
TAHUN EMISI
2001
Tulisan Mikro
BANK INDONESIA 5000
Ukuran :
Panjang 143 mm
Lebar 65 mm
Bahan :
Serat Kapas
Rectoverso
BAGIAN BELAKANG
Tulisan mikro
BANK INDONESIA
Warna Dominan:
Hijau dan Coklat
Anticopy dalam
bentuk tulisan RI
Tanggal Pengeluaran :
6 November 2001
Gambar Utama
Bagian Muka :
Gambar
Pahlawan Nasional
TUANKU IMAM BONDJOL
Bagian Belakang :
Gambar
Pengrajin Tenun
Tulisan mikro
BI
16
BAGIAN MUKA
Rectoverso
Intaglio
UANG KERTAS
PECAHAN
RP 2.000
TAHUN EMISI
2009
Watermark berbayang
Pangeran Antasari
Intaglio
Intaglio
Ukuran :
Panjang 141 mm
Lebar 65 mm
Intaglio
Intaglio
Bahan :
Serat Kapas
Warna Dominan:
Abu-Abu
Tanggal Pengeluaran :
10 Juli 2009
Gambar Utama
Bagian Muka :
Gambar
Pahlawan Nasional
PANGERAN ANTASARI
BAGIAN BELAKANG
Minitext
BANK INDONESIA
Security Thread
memendar merah
di bawah sinar ultra
violet dengan teks
BI 2000.
Tulisan Mikro
BANK INDONESIA
Nomor seri memendar
kuning kemerahan di bawah
sinar ultraviolet.
Bagian Belakang :
Gambar Tarian Adat Dayak
Rectoverso
Nomor seri memendar
kuning kehijauan di bawah
sinar ultraviolet.
17
BAGIAN MUKA
Embossed Latent
Image 1000 dan BI
Latent image
logo BI
Intaglio
Intaglio
Watermark berbayang
Cut Nyak Meutia
Rectoverso
Intaglio
Intaglio
Ukuran :
Panjang 141 mm
Lebar 65 mm
Intaglio
Security Thread memendar merah
di bawah sinar ultraviolet dengan
teks BANK INDONESIA.
Bahan :
Serat Kapas
BAGIAN BELAKANG
Tulisan mikro
BANK INDONESIA
UANG KERTAS
PECAHAN
RP 1.000
TAHUN EMISI
2000
Warna Dominan:
Biru dan Hijau
Tulisan mikro BI
Tanggal Pengeluaran :
29 November 2000
Nomor seri
memendar
kuning kemerahan
di bawah
sinar ultraviolet.
Gambar Utama
Bagian Muka :
Gambar
Pahlawan Nasional
KAPITAN PATTIMURA
Bagian Belakang :
Gambar
Pulau Maitara dan Tidore
Rectoverso
18
Bagian Belakang
Bahan
Berat
Diameter
Tebal
Warna
Tanggal penerbitan
:
:
:
:
:
:
Lambang Negara
Garuda Pancasila
Bagian Sisi
Bergerigi
terputus-putus
Bagian Belakang
Gambar Pohon
Kelapa Sawit
Bahan
Lingkaran luar
Lingkaran dalam
Berat
Diameter
Lingkaran luar
Lingkaran dalam
Tebal
Warna
Tanggal penerbitan
:
:
:
:
:
26,00 mm
18,00 mm
2,40 mm
Kuning dan putih
8 Maret 1993
Bahan
Berat
Diameter
Tebal
Warna
Tanggal penerbitan
:
:
:
:
:
:
Aluminium
3,10 gr
27,00 mm
2,50 mm
Putih aluminium
3 November 2003
: Cupro Nickel
: Aluminium Bronze
: 8,60 gr
Lambang Negara
Garuda Pancasila
Bagian Sisi
5 segmen bergerigi
dan setiap segmen
terdiri dari 10 gerigi
Bagian Belakang
Gambar
Bunga Melati
19
Lambang Negara
Garuda Pancasila
Bagian Sisi
Rata/polos tanpa
tulisan maupun gerigi
Bagian Belakang
Bahan
:
Berat
:
Diameter
:
Tebal
:
Warna
:
Tanggal penerbitan :
Aluminium
2,38 gr
25,00 mm
2,30 mm
Putih aluminium
3 November 2003
Gambar Burung
Jalak Bali
Lambang Negara
Garuda Pancasila
Bagian Sisi
Rata/polos tanpa
tulisan maupun gerigi
Bagian Belakang
Bahan
: Aluminium
Berat
: 1,79 gr
Diameter
: 23,00 mm
Tebal
: 2,00 mm
Warna
: Putih aluminium
Tanggal penerbitan : 30 Maret 1999
Gambar Burung
Kakatua Raja
Lambang Negara
Garuda Pancasila
Bagian Sisi
Rata/polos tanpa
tulisan maupun gerigi
Bagian Belakang
Gambar Burung
Kepodang
Bahan
:
Berat
:
Diameter
:
Tebal
:
Warna
:
Tanggal penerbitan :
Aluminium
1,36 gr
20,00 mm
2,00 mm
Putih aluminium
30 Maret 1999
20
21
STANDAR KUALITAS
UANG RUPIAH
22
DEFINISI
Uang adalah Uang Rupiah.
Uang Layak Edar (ULE) adalah uang asli yang memenuhi persyaratan
untuk diedarkan berdasarkan standar kualitas yang ditetapkan oleh Bank
Indonesia
Uang Tidak Layak Edar (UTLE) adalah Uang asli yang tidak
Uang Lusuh adalah Uang yang ukuran fisiknya tidak berubah dari ukuran
aslinya tetapi kondisi Uang telah berubah yang disebabkan antara lain karena
jamur, minyak, bahan kimia, coret-coretan.
Uang Cacat adalah Uang hasil cetak yang spesifikasi teknisnya tidak sesuai
dengan yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia.
Uang Rusak adalah Uang yang ukuran atau fisiknya telah berubah dari
ukuran aslinya yang antara lain karena terbakar, berlubang, hilang sebagian, atau
uang yang ukuran fisiknya tidak berubah dari ukuran aslinya antara lain karena
robek, atau Uang yang mengerut.
STANDAR KUALITAS
23
Uang Kertas
Uang kertas yang dapat diedarkan kembali adalah uang yang memenuhi kriteria
layak edar sebagaimana yang dijelaskan dalam buku standar kualitas ini:
- Uang Rupiah asli bukan Uang Rupiah palsu atau yang diduga palsu
- Emisi Uang yang masih berlaku sebagai alat pembayaran yang sah dan belum
dinyatakan dicabut dan ditarik dari peredaran
- Uang tersebut tidak mengalami kerusakan (lubang, robek, selotip, terbakar,
dan hilang sebagian) yang besarnya tidak melebihi batas toleransi yang telah
ditetapkan oleh Bank Indonesia.
Standar Kualitas
Ilustrasi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Max. 10 mm
Max. 8 mm
Max. 50 mm
Max. 225 mm
Max. 8%
Tidak ada unsur pengaman yang hilang
Tidak ada noda, coretan, dan stempel
Acuan dalam buku ini
Tidak terdapat bagian-bagian uang
yang disambung menjadi satu dengan
menggunakan perekat atau lem.
Hal. 39
Hal. 39
Hal. 37
Hal. 39
Hal. 37
Hal. 10-19
Hal. 39
Hal. 26-33
Lubang
Sobek
Sebagian hilang
Selotip
Perubahan ukuran uang
Unsur pengaman hilang
Noda dan Coretan
Lusuh
Uang disambung
Apabila terdapat lipatan sudut, lipatan harus dirapikan agar penilaian kondisi fisik
dapat dilakukan dengan layak.
Jika uang kertas tidak dapat memenuhi salah satu kriteria sebagaimana kriteria
dan standar tersebut di atas, maka dikategorikan sebagai UTLE.
24
Uang Logam
Adapun uang logam yang dapat diedarkan kembali adalah
uang logam yang memenuhi kriteria layak edar sebagaimana
yang dijelaskan dalam buku standar kualitas ini:
- Uang logam asli
- Tidak berubah warna yang disebabkan oleh zat kimia,
terbakar, kotor, dan korosi.
- Tidak terdapat lubang, bagian yang hilang, terpotong, dan
bengkok/lekuk.
- Memiliki bentuk standar .
Kriteria
Tidak berubah warna
Tidak berlubang
Tidak hilang sebagian
Tidak terpotong
Tidak bengkok/lekuk
Ilustrasi
Hal. 40
Hal. 40
Hal. 40
Hal. 40
Hal. 40
25
STANDAR
UANG LAYAK EDAR DAN
TIDAK LAYAK EDAR
LAYAK EDAR
26
27
LAYAK EDAR
LAYAK EDAR
28
29
LAYAK EDAR
LAYAK EDAR
30
31
LAYAK EDAR
LAYAK EDAR
32
33
LAYAK EDAR
34
ACUAN PENGATURAN
MESIN SORTASI UANG KERTAS
Bank Indonesia mendorong agar pemilahan kualitas uang
dilakukan dengan menggunakan Mesin Sortasi Uang Kertas
(MSUK).
Adapun batasan uang layak edar didapatkan dengan
menggunakan acuan tingkat kelusuhan (soil level) sebagai berikut:
Range Setting
(baik - buruk)
Batasan Fit*
BPS 200
Soil Bright 15
BPS Numeron
1 - 100
Soil Level 20
Glory - UW 100
10 - 1
Soil Level 8
*) batasan tersebut di atas mengacu pada MSUK yang digunakan BI saat ini
35
PANDUAN
PENUKARAN UANG
TIDAK LAYAK EDAR
36
PANDUAN PENUKARAN
UANG TIDAK LAYAK EDAR
Masyarakat dapat menukarkan uang tidak layak edar dengan Uang Rupiah yang layak
edar di kantor Bank Indonesia setempat atau pada waktu kegiatan kas keliling Bank
Indonesia, dan di kantor pihak lain yang disetujui oleh Bank Indonesia atau pada
waktu kegiatan kas keliling pihak lain yang disetujui oleh Bank Indonesia.
Uang tidak layak edar meliputi uang lusuh, uang cacat, uang rusak, dan uang yang
telah dicabut dan ditarik dari peredaran.
c. Uang Rusak
Bank Indonesia dan/atau pihak lain yang disetujui oleh Bank Indonesia
memberikan penggantian kepada masyarakat yang menukarkan Uang Rusak
diatur sebagai berikut:
Apabila uang rusak dapat dikenali ciri-ciri keasliannya dan memenuhi kriteria
penggantian uang rusak, bank wajib menukar uang rusak tersebut dengan uang
layak edar sejumlah uang rusak yang ditukarkan.
Apabila ciri-ciri keasliannya sulit diketahui, penukar wajib mengisi formulir
permintaan penelitian uang rusak untuk penelitian selanjutnya. Uang rusak yang
ciri-ciri keasliannya sulit dikenali dapat dikirimkan dalam kemasan yang layak ke
Bank Indonesia. Hasil penelitian dan besarnya penggantian akan diberitahukan
pada kesempatan pertama.
atau
Uang Rusak masih merupakan suatu kesatuan dengan atau tanpa nomor seri yang lengkap dan
> 2/3 (lebih besar dari dua pertiga) ukuran aslinya serta ciri uang dapat dikenali keasliannya.
atau
Uang Rusak tidak merupakan satu kesatuan, tetapi terbagi menjadi paling banyak 2 (dua) bagian
terpisah dan kedua nomor seri pada Uang Rusak tersebut lengkap dan sama serta > 2/3 (lebih besar
dari dua pertiga) ukuran aslinya dan ciri uang dapat dikenal keasliannya.
37
38
Fisik Uang Kertas 2/3 (kurang dari atau sama dengan dua pertiga) ukuran aslinya.
atau
Bank Indonesia tidak memberikan penggantian atas Uang Rusak apabila menurut pertimbangan Bank
Indonesia kerusakan Uang tersebut diduga dilakukan secara sengaja atau dilakukan secara sengaja.
LUBANG
> 10 mm
CORETAN
SOBEK
> 8 mm
SELOTIP
> 225 mm2
Uang Terbakar
39
40
Uang Kotor
Uang Korosi
Uang Melengkung
Uang Berlubang
Uang Terpotong
41
42
12. Jambi
Jl. Jend. Ahmad Yani No. 14
Telanaipura, Jambi
Ph. (0741) 62277, 62445, 62578
Fax. (0741) 62112
13. Jayapura
Jl. Dr. Sam Ratulangi No.9, Jayapura
Ph. (0967) 534 581, 534 930, 522 935
Fax. (0967) 535 201
14. Jember
Jl. Gajah Mada No. 224, Jember
Ph. (0331) 485478 (Hunting)
Fax. (0331) 484 467
15. Kediri
Jl. Brawijaya No. 2, Kediri
Ph. (0354) 682 112(Hunting)
Fax. (0354) 682 951
16. Kendari
Jl. Sultan Hasanuddin No.150, Kendari
Ph. (0401) 321 655, 322 717
Fax. (0401) 322 718
17. Kupang
Jl. Tom Pello No. 2, Kupang
Ph. (0380) 832 047 (Hunting)
Fax. (0380) 822 103
18. Lhokseumawe
Jl. Merdeka No. 1, Lhokseumawe
Ph. (0645) 44 000 (Hunting)
Fax. (0645) 43581
19. Makassar
Jl. Jend. Sudirman No. 3 Makassar
Ph. (0411) 315 188, 315 189
Fax. (0411) 315 170
20. Malang
Jl. Merdeka Utara No. 7, Malang
Ph. (0341) 366 054 (Hunting)
Fax. (0341) 324 820
21. Mataram
Jl. Pejanggik No. 2, Mataram
Ph. (0370) 623 600, 635 131, 635 132
Fax. (0370) 631 793
22. Medan
Jl. Balai Kota No. 4, Medan
Ph. (061) 4150 500 (Hunting)
Fax. (061) 4152 777
43
23. Manado
Jl. 17 Agustus No. 56, Manado
Ph. (0431) 868 103, 868 103
Fax. (0431) 866 933
24. Padang
Jl. Jend. Sudirman No. 22, Padang
Ph. (0751) 317 00-03
Fax. (0751) 31039
25. Palangka Raya
Jl. Diponegoro No. 17, Palangka Raya
Ph. (0536) 3222 500, 3222 007
Fax. (0536) 322 3855
26. Palembang
Jl. Jend Sudirman No. 510, Palembang
Ph. (0711) 352 126
Fax. (0711) 312 013
27. Palu
Jl. Sam Ratulangi No.23, Palu
Ph. (0451) 423 484 (Hunting)
Fax. (0451) 421 180
28. Pekanbaru
Jl. Jend. Sudirman No. 464, Pekanbaru
Ph. (0761) 32000 (Hunting)
Fax. (0761) 31046
29. Pematang Siantar
Jl. H. Adam Malik No. 1, Pematang Siantar
Ph. (062) 226999 (Hunting)
Fax. (062) 221555
30. Pontianak
Jl. Rahadi Usman No. 3, Pontianak
Ph. (0561) 734 134 (Hunting)
Fax. (0561) 732 033
31. Purwokerto
Jl. Jend. Gatot Subroto No. 98, Purwokerto
Ph. (0281) 631 632-635
Fax. (0281) 632 601
32. Samarinda
Jl. Gajah Mada No. 1, Samarinda
Ph. (0541) 741 022, 741 023
Fax. (0541) 732 644
33. Semarang
Jl. Imam Bardjo, S.H. No. 4, Semarang
Ph. (024) 8310 257 (Hunting)
Fax. (024) 8310 339
34. Serang
Jl. Yusuf Martadilaga No. 12, Serang, Banten
Ph. (0254) 223 788
Fax. (0254) 223 875
35. Sibolga
Jl. Kapten Maruti Sitorus No. 8, Sibolga
Ph. (0631) 220 33
Fax. (0631) 328 925
36. Solo
Jl. Jend. Sudirman No .4, Solo
Ph. (0271) 647 755 (Hunting)
Fax. (0271) 647 132
37. Surabaya
Jl. Pahlawan No.105, Surabaya
Ph. (031) 352 0011 (Hunting)
Fax. (031) 352 0025
38. Tasikmalaya
Jl. Sutisna Senjaya No.19, Tasikmalaya
Ph. (0265) 331 813, 335 040
Fax. (0265) 333 528
39. Tegal
Jl. Dr. Sutomo No. 55, Tegal
Ph. (0283) 350500 (Hunting)
Fax. (0283) 356560
40. Ternate
Jl. Jos Sudarso No. 1, Ternate
Ph. (0921) 3121 217-3121 219
Fax. (0921) 312 4017
41. Yogyakarta
Jl. Panembahan Senopati No. 4-6, Yogyakarta
Ph. (0274) 377 755 (Hunting)
Fax. (0274) 371 707
44
Catatan :