You are on page 1of 3

NEFROPATI DIABETIKUM

Definisi
GGK :
Penurunan faal ginjal yang sifatnya progresif, hampir selalu irreversible dengan
akibat menumpuknya sisa metabolisme.
Nefropati diabetikum :
Sindrom klinik yang ditandai dengan : persistent albuminuria (>300 mg/d or
>200 g/min), progressive decline in the glomerular filtration rate (GFR), dan
elevated arterial blood pressure.
Insidensi dan Epidemiologi
Pria : wanita = 1:1
Jarang berkembang sebelum durasi 10 tahun dari DM tipe 1
Penderita DM selama 10-20 tahun (3%)
Usia > 60 tahun
Kulit hitam lebih beresiko 3-6x daripada kulit putih
Lebih sering pada orang Afrika-Amerika, Asia, dan Amerika asli daripada
orang Kaukasia
Etiologi
Penyebab pasti : idiopatik
Hiperglikemia
Peningkatan ekspresi faktor pertumbuhan transformasi-beta (TGF-beta)
dalam glomeruli. Pengaktifan protein kinase C, yang dapat berkontribusi
untuk penyakit ginjal dan komplikasi vaskular diabetes lainnya.
Faktor genetik
Faktor Resiko
Riwayat keluarga dengan penyakit ginjal/hipertensi
Diabetes tipe 1 sebelum usia 20 tahun
Merokok
Hipertensi
Hiperglikemia
Dislipidemia
Klasifikasi
GGK :
Deraj
Keterangan
at
1
Kerusakan ginjal dengan GFR
normal/meningkat
2
Kerusakan ginjal dengan GFR menurun
ringan
3
Kerusakan ginjal dengan GFR menurun
sedang
4
Kerusakan ginjal dengan GFR menurun
berat
5
Gagal ginjal
Nefropati diabetika
Mogensen :

GFR (mL/mn/1,73
m2)
>= 90
60 89
30 59
15 29
< 15 atau dialisis

a. Tahap 1
Terjadi hipertrofi dan hiperfiltrasi pada saat diagnosis ditegakkan. Laju filtrasi
glomerolus dan laju ekskresi albumin dalam urin meningkat.
b. Tahap 2
Secara klinis belum tampak kelainan yang berarti, laju filtrasi glomerolus tetap
meningkat, ekskresi albumin dalam urin dan tekanan darah normal. Terdapat
perubahan histologis awal berupa penebalan membrana basalis yang tidak
spesifik. Terdapat pula peningkatan mesangium fraksional.
c. Tahap 3
Pada tahap ini ditemukan mikroalbuminuria. Laju filtrasi glomerulus meningkat
atau dapat menurun sampai derajat normal. Laju ekskresi albumin dalam urin
adalah 30-300 mg/24 jam. Tekanan darah mulai meningkat. Secara histologis,
didapatkan peningkatan ketebalan membrana basalis dan volume mesangium
fraksional dalam glomerulus.
d. Tahap 4
Merupakan tahap nefropati yang sudah lanjut. Perubahan histologis lebih jelas,
juga timbul hipertensi pada sebagian besar pasien. Sindroma nefrotik sering
ditemukan pada tahap ini. Laju filtrasi glomerulus menurun, sekitar 10
ml/menit/tahun dan kecepatan penurunan ini berhubungan dengan tingginya
tekanan darah.
e. Tahap 5
Timbulnya gagal ginjal terminal.
Kimmelstiel Wilson :
Class I : glomerular basement membrane thickening: biopsied material, which,
under a light microscope, shows mild, nonspecific changes. No mesangial
expansion, nodular increases in the mesangial matrix (Kimmelstiel Wilson
lesions), or global glomerulosclerosis of more than half of the glomeruli.
Class II : mesangial expansion, mild (IIa) or severe (IIb): biopsied with any level
of mesangial expansion that do not qualify for levels II or IV.
Class III : nodular sclerosis (Kimmelstiel Wilson lesions): the presence of at
least 1 strong Kimmelstiel Wilson lesion but no more than 50% global
glomerulosclerosis.
Class IV : advanced diabetic glomerulosclerosis: biopsied with more than 50%
global glomerulosclerosis in which damage is known to stem from DN.

2.2. Gagal Ginjal Kronik


2.2.1. Epidemiologi
Gagal Ginjal Kronik (GGK) merupakan sindrom klinis yang bersifat progresif dan dapat
menyebabkan kematian pada sebagian besar kasus stadium terminal GGK.4,5 Apabila
penyakit GGK seseorang telah mencapai stadium berat atau terminal maka terapi yang dapat
meningkatkan harapan hidup penderita tersebut adalah dialisis dan yang paling baik dengan
transplantasi ginjal.
Penyakit ginjal stadium terminal merupakan penyebab utama dari morbiditas dan mortalitas
di Amerika Serikat. Hampir satu dari 10.000 orang pertahun mengalami penyakit ginjal
stadium terminal. Pada tahun 1986 program penyakit ginjal stadium terminal dari Health
Care Financing Administration (HCFA) Medicare mencakup 114. 859 pasien dengan biaya
hamper 3 milyar dollar pertahun. Pada 1984 dilakukan hampir 7000 tranplantasi ginjal,
sedangkan pasien-pasien lainnya menjalani hemodialisis atau dialysis peritoneal. Penyakit
ginjal stadium terminal merupakan program penyakit kronik yang terbesar di banyak negara.3
Menurut penelitian Feest dan kawan-kawan Devon dan Northwest, insiden penyakit ginjal
stadium terminal berkisar 148 dari 1000.000 orang pertahun.6,7 Hasil penelitian Khan dan
kawan-kawan di Grampian, insiden penyakit ginjal stadium terminal berkisar 130 dari
1000.000 orang pertahun.7,8 Insiden penyakit ginjal stadium terminal bertambah sesuai
dengan pertambahan usia. Menurut penelitian Feest di Southampton, rata-rata berjumlah
58,160, 282, 503 dan 588 dari 1000.000 orang pertahun dalam kelompok usia 20-49, 50-59,
60-69, 70-79, 80.7,10,11

You might also like