You are on page 1of 4

ANALISIS KONDISI FISIK UDARA DAN

KEBISINGAN

3.1. Sumber Pencemaran Udara


Kegiatan Teknik Sipil khususnya bidang transportasi mempunyai peran
yang besar dalam pencemaran udara. Sarana transportasi banyak memproduksi
gas dan partikelpartikel yang kemudian mengakibatkan polusi udara. Polutan
hasil kegiatan transportasi, terutama adalah gas CO, NOx, VOC dan asam hitam,
seperti terlihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Polusi Udara
% Polusi Udara oleh transportasi
% oleh Transp.
Zat Polutan
darat
1. CO2
22
2. CO
76
3. NOx
49
4. Partikel
25
5. VOC
38
6. SO2
6
7. CH4 (methane)
1
8. Asap hitam
50

(DETR, 97)
% oleh
Transportasi
26
77
57
28
40
12
1
51

3.2. Penyebaran Polutan


Konsentrasi tertinggi ada di sekitar sumber pencemaran. Polutan
menyebar ke udara dan sebagian bereaksi secara kimiawi (antara lain
mengakibatkan hujan asam). Sebagian tinggal di atmosfer, sebagian tinggal di
dalam tanah. Yang ada di dalam tanah dapat bereaksi secara kimiawi dan
kemungkinan "terserap" oleh makhluk hidup. Sebagian lagi terbawa oleh air (air
hujan, air tanah, air sungai, air lout).
Konsentrasi polutan di suatu titik di udara sangat dipengaruhi oleh:
a. konsentrasi di sumber,
b. jarak (3 dimensi) dengan sumber,
c. arah dan kecepatan angin,
d. kelembaban udara.

Universitas Gadjah Mada

3.3. Baku Mutu Udara


Baku mutu udara dapat dilihat pada Tabel 2 di bawah ini.
Tabel 2. Baku Mutu Udara Ambien
No.

Parameter

1
2
3
5
7
8

SO2 (Sulfur Dioksida)


CO (Karbon Monoksida)
NOx (Oksida Nitrogen)
HC (Hidrokarbon)
Partikulat (debu)
Pb (Timah Hitam)

Waktu Pengukuran

Baku Mutu
0,1 ppm
20 ppm
0,05 ppm
0,24 ppm
0,26 mg/m3
60 mg/m3

3.4. Sumber Kebisingan


Pada kegiatan teknik sipil sumber utama kebisingan adalah:
a. Operasional alat-alat berat dan pengolahan bahan, seperti mesin bor,
buldozer, APP (anggregate processing plant) dan pengangkutan material
dengan truk besar.
b. Lalulintas: kereta api, pesawat udara, kendaraan.

3.5. Penyebaran Kebisingan


Tingkat kebisingan di suatu titik sangat dipengaruhi oleh:
a. Tingkat kebisingan di sumber.
b. Jarak dengan sumber.
c. Kondisi lingkungan (adakah penyerap kebisingan seperti rumput) atau
pemantul kebisingan (seperti tembok) di sekitarnya.

3.6. Tingkat Kebisingan Berbagai Kegiatan


Tingkat kebisingan untuk beberapa macam kegiatan diilustrasikan dalam Gambar 1
berikut.

Universitas Gadjah Mada

Gambar 1. Tingkat Kebisingan Berbagai Kegiatan


3.7. Baku Mutu Kebisingan
Tabel 3 menunjukkan standar baku mutu kebisingan.

Universitas Gadjah Mada

Tabel 3. Baku Mutu Kebisingan


Leg dB(A)

Penggunaan Lahan

55

A : Rumah Sakit, pusat pendidikan, tempat ibadah.

60

B : Pemukiman

65

C : Perkantoran, pertokoan, perdagangan, pergudangan, pasar

70

D : Industri, terminal angkutan, bandar udara, stasiun kereta api,


pelabuhan

Universitas Gadjah Mada

You might also like