You are on page 1of 36

EKMA4570

Penganggaran
Program Studi
Manajemen
Modul 3

Bunaken Marine Park, Sulawesi Utar

Tinjauan Umum Modul 3


Secara umum, Modul 3 akan membahas tentang penyusunan anggaran produk, penyusunan
anggaran bahan baku, penyusunan anggaran biaya tenaga kerja langsung, dan penyusunan anggaran b
iaya overhead pabrik.
Modul 3 terdiri dari tiga kegiatan belajar:
Kegiatan Belajar 1 Penyusunan Anggaran Produk;
Kegiatan Belajar 2 Penyusunan Anggaran Bahan Baku;
Kegiatan Belajar 3 Penyusunan Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung dan Biaya Overhead Pabrik.
Setelah mempelajari Modul 3, diharapkan mampu:
Menjelaskan pengertian produksi dan anggaran biaya produksi;
Menyusun anggaran produk dengan mengutamakan stabilitas produk dan/atau sediaan;
Menyusun anggaran produk disesuaikan dengan keperluan manajemen;
Menjelaskan anggaran bahan baku, elemen, dan tujuan penyusunannya;
Menyusun anggaran bahan baku;
Menjelaskan manfaat anggaran biaya tenaga kerja langsung;
Menyusun anggaran biaya tenaga kerja langsung;
Menjelaskan pengertian, tujuan, rincian, dan faktor yang mempengaruhi anggaran biaya overhead pa
brik;
Menyusun anggaran biaya overhead pabrik.
2

Production & Product Cos


t

Produksi adalah proses mengolah produk, sedangkan produk adalah hasil produksi.
Dalam penyusunan anggaran produk, produk diartikan dalam arti sempit, yaitu berupa produ
k,
baik produk jadi maupun produk dalam proses.
Anggaran biaya produksi adalah anggaran tentang produk, biaya produksi dibebankan, dan
biaya produksi diperhitungkan, selama periode tertentu dari perusahaan.
Biaya produksi atau harga pokok produksi adalah biaya pabrik ditambah harga pokok sediaan
produk dalam proses awal atau harga pokok produk jadi, ditambah harga pokok sediaan pro
duk
dalam proses akhir. Biaya produksi biasanya terdapat dalam anggaran rugi-laba.
Biaya pabrik adalah biaya yang terjadi di pabrik, meliputi: biaya bahan baku, biaya tenaga kerj
a
langsung, dan biaya overhead pabrik. Biaya pabrik menjadi tanggung jawab manajer pabrik a
tau manajer produksi secara luas.
Biaya bahan baku adalah bahan utama yang dipakai, dalam satuan uang. Biaya tenaga kerja
langsung adalah upah tenaga kerja langsung yang harus dibayar. Biaya overhead pabrik adal
ah biaya pabrik yang terjadi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
3
Biaya produk atau harga pokok produk adalah semua biaya yang berkaitan dengan produk ya

Production & Product Cos


t
Biaya
Biaya Usaha

Biaya Pabrik
Biaya Utama
Biaya Bahan Baku

Biaya Tenaga
Kerja Langsung

Biaya Overhead
Pabrik

Biaya Penjualan

Biaya Administrasi
dan Umum

Biaya Bukan Usaha

Biaya terdiri dari biaya bukan usaha, biaya usaha, dan biaya pabrik.
Biaya bukan usaha adalah biaya sampingan usaha, bagi perusahaan bukan lembaga keuanga
n, seperti beban bunga.
Biaya usaha adalah biaya kegiatan pokok perusahaan selain harga pokok barang terjual. Biay
a
usaha terdiri dari biaya penjualan (biaya yang terjadi untuk kepentingan penjualan produk ut
ama) dan biaya administrasi dan umum (biaya usaha dikurangi biaya penjualan). Biaya penju
alan
menjadi tanggung jawab manajer penjualan atau manajer pemasaran secara luas, sedangkan
4
biaya administrasi dan umum menjadi tanggung jawab manajer umum.

Production & Product Cos


t

Jualan merupakan hasil ramalan jualan.


Sediaan Produk Jadi Akhir merupakan produk jadi yang ada di gudang ( inventory) pada periode sebelumnya.
Produk Siap Dijual adalah jualan ditambah sediaan produk jadi akhir.
Sediaan Produk Jadi Awal merupakan produk jadi yang akan dialokasikan untuk periode selanjutnya.
Produk Jadi Diproduksi Periode ini adalah produk siap dijual dikurangi sediaan produk jadi awal.
Sediaan Produk dalam Proses Akhir merupakan produk yang belum jadi ( work in process).
Produk Dihasilkan adalah produk jadi diproduksi periode ini ditambah sediaan produk dalam proses akhir.
Sediaan Produk dalam Proses Awal merupakan produk yang belum jadi ( work in process) yang dialokasikan
untuk persediaan periode berikutnya.
Produk Masuk Periode ini adalah produk dihasilkan dikurangi sediaan produk dalam proses awal.
Untuk selanjutnya, sediaan produk dalam proses (awal dan akhir) diasumsikan tidak ada.
5

Product Budget
Dalam penyusunan anggaran produk, dapat dilakukan dalam empat cara:
Mengutamakan Stabilitas Produk;
Mengutamakan Stabilitas Sediaan;
Mengutamakan Campuran antara Stabilitas Produk dan Stabilitas Sediaan;
Menyesuaikan dengan Keperluan Manajemen.

Product Budget
Mengutamakan Stabilitas Produk
Perusahaan yang mengutamakan stabilitas produk dalam penyusunan anggaran produk, ting
kat sediaan dibiarkan berfluktuasi dengan syarat sediaan awal dan akhir sesuai dengan renca
na
semula, di sisi lain pola produk konstan.
Satu Macam Produk
Hasil Ramalan Jualan dalam 1 tahun = 182 dan dialokasikan untuk tiap triwulan sebagai berik
ut: 43 unit untuk triwulan I, 45 untuk yang kedua, serta 47 dan 47 untuk triwulan III dan IV.
Direncanakan sediaan produk jadi akhir adalah 15 dan terdapat sediaan produk jadi awal 13
unit.

Product Budget
Mengutamakan Stabilitas Produk
Perusahaan yang mengutamakan stabilitas produk dalam penyusunan anggaran produk, ting
kat sediaan dibiarkan berfluktuasi dengan syarat sediaan awal dan akhir sesuai dengan renca
na
semula, di sisi lain pola produk konstan.
Lebih dari Satu Macam Produk
Hasil Ramalan Jualan dalam 1 tahun per triwulan dan per produk adalah sebagai berikut:

Direncanakan sediaan produk jadi akhir adalah 15 dan terdapat sediaan produk jadi awal 10.

Product Budget
Mengutamakan Stabilitas Sediaan
Perusahaan yang mengutamakan stabilitas sediaan dalam penyusunan anggaran produk, ting
kat sediaan dibuat stabil (konstan), artinya sediaan awal sama dengan sediaan akhir, di sisi lai
n pola produk dibiarkan berfluktuasi.
Satu Macam Produk (Sediaan Awal dan Akhir Periode Sama).
Hasil Ramalan Jualan dalam 1 tahun = 182 dan dialokasikan untuk tiap triwulan sebagai berik
ut: 43 unit untuk triwulan I, 45 untuk yang kedua, serta 47 dan 47 untuk triwulan III dan IV.
Direncanakan sediaan produk jadi akhir adalah 10 dan terdapat sediaan produk jadi awal 10.

Product Budget
Mengutamakan Stabilitas Sediaan
Perusahaan yang mengutamakan stabilitas sediaan dalam penyusunan anggaran produk, ting
kat sediaan dibuat stabil (konstan), artinya sediaan awal sama dengan sediaan akhir, di sisi lai
n pola produk dibiarkan berfluktuasi.
Satu Macam Produk (Sediaan Awal dan Akhir Periode Tidak Sama).
Hasil Ramalan Jualan dalam 1 tahun = 182 dan dialokasikan untuk tiap triwulan sebagai berik
ut: 43 unit untuk triwulan I, 45 untuk yang kedua, serta 47 dan 47 untuk triwulan III dan IV.
Direncanakan sediaan produk jadi akhir adalah 13 dan terdapat sediaan produk jadi awal 10.

10

Product Budget
Mengutamakan Stabilitas Sediaan
Perusahaan yang mengutamakan stabilitas sediaan dalam penyusunan anggaran produk, ting
kat sediaan dibuat stabil (konstan), artinya sediaan awal sama dengan sediaan akhir, di sisi lai
n pola produk dibiarkan berfluktuasi.
Lebih dari Satu Macam Produk (Sediaan Awal dan Akhir Periode Tidak Sama).
Hasil Ramalan Jualan dalam 1 tahun per triwulan dan per produk adalah sebagai berikut:

Direncanakan sediaan produk jadi akhir adalah 15 dan terdapat sediaan produk jadi awal 10.

11

Product Budget
Mengutamakan Kombinasi Stabilitas Produk dengan Stabilitas Sediaan
Perusahaan yang mengutamakan kombinasi stabilitas produk dengan stabilitas sediaan dala
m
penyusunan anggaran produk, ada kemungkinan suatu saat produk stabil dan pada saat yan
g
lain sediaan yang stabil atau sebaliknya pada suatu saat tingkat produk berubah dan pada sa
at
yang lain tingkat sediaan mengalami perubahan.
Berubahnya tingkat produk dan tingkat sediaan biasanya diberi batasan minimal dan maksim
al.
Satu Macam Produk
Hasil Ramalan Jualan dalam 1 tahun = 182 dan dialokasikan untuk tiap triwulan sebagai berik
ut: 43 unit untuk triwulan I, 45 untuk yang kedua, serta 47 dan 47 untuk triwulan III dan IV.
Sediaan produk jadi minimal adalah 8 dan maksimal adalah 18.
Produk minimal tiap triwulan adalah 40 dan maksimal adalah 60.
Direncanakan sediaan produk jadi akhir adalah 13 dan terdapat sediaan produk jadi awal 10.

12

Product Budget
Menyesuikan dengan Keperluan Manajemen
Anggaran produk dapat juga disesuaikan dengan keperluan manajemen. Dalam hal ini mana
jemen dapat menentukan tingkat sediaan setiap periode. Hal ini dapat disebabkan karena man
aje-men ingin mengatur tingkat perputaran sediaan.
Satu Macam Produk
Hasil Ramalan Jualan dalam 1 tahun = 182 dan dialokasikan untuk tiap triwulan sebagai berik
ut: 43 unit untuk triwulan I, 45 untuk yang kedua, serta 47 dan 47 untuk triwulan III dan IV.
Di setiap akhir triwulan, manajemen menetapkan sediaan akhir sebanyak 11, 12, 13, dan 13
unit.
Sediaan produk jadi awal adalah sebanyak 10.

13

Materials Cost
Bahan baku atau bahan baku langsung merupakan bahan yang berbentuk suatu kesatuan ya
ng
tidak terpisahkan dari produk jadi. Bahan baku biasanya mudah ditelusuri dalam suatu produ
k
dan harganya relatif tinggi dibandingkan dengan bahan pembantu.
Misalnya produk kursi rotan bahan bakunya adalah rotan.
Bahan pembantu merupakan bahan pelengkap yang melekat pada suatu produk. Bahan
pembantu biasanya tidak mudah ditelusuri dalam suatu produk dan harganya relatif rendah d
ibandingkan dengan bahan baku.
Misalnya produk kursi rotan bahan pembantunya antara lain: paku, lem kayu, dempul.
Bahan baku pembantu termasuk ke dalam unsur biaya overhead pabrik.

14

Materials Budget
Tujuan penyusunan anggaran bahan baku antara lain:
Dengan disusun anggaran bahan baku dapat diketahui kuantitas bahan baku yang dipakai
maupun kuantitas bahan baku yang akan dibeli selama periode tertentu, sehingga dapat di
jadikan pedoman dalam memakai dan membeli bahan baku;
Dengan anggaran bahan baku dapat diketahui harga bahan baku, sehingga dapat dijadika
n
pedoman harga beli bahan baku;
Jumlah satuan uang bahan baku yang akan dibeli terdapat pada anggaran bahan baku,
sehingga dapat diketahui kas yang disediakan untuk membeli bahan baku;
Dalam penyusunan anggaran bahan baku terdapat biaya bahan baku dan biaya bahan bak
u merupakan salah satu unsur biaya pabrik, sehingga dapat menentukan besarnya biaya pa
brik dan biaya produksi;
Secara keseluruhan, dengan anggaran bahan baku dimaksudkan untuk menjaga kelancara
n
produksi.

15

Materials Budget
Harga pokok bahan baku meliputi harga beli bahan baku dan ongkos untuk memperoleh ba
han
baku, seperti: ongkos perjalanan dan angkut bahan baku, ongkos bongkar muat bahan bak
u,
ongkos dokumen bahan baku, dan ongkos bahan baku lainnya.
Ada beberapa elemen yang terdapat dalam penyusunan anggaran bahan baku, yaitu: biaya
bahan baku, sediaan bahan baku, bahan baku siap dipakai, dan belian bahan baku.
Dasar dalam penyusunan anggaran bahan baku bersumber dari anggaran produksi, rencana
persediaan bahan baku, dan standar bahan baku dipakai.

16

Materials Budget
Formula yang dipergunakan untuk menyusun anggaran bahan baku adalah sebagai berikut:
Belian bahan baku: xx unit @ Rp yy = Rp xxyy
Sediaan bahan baku awal
xx unit @ Rp yy = Rp xxyy
Bahan baku tersedia
xx unit @ Rp yy = Rp xxyy
Sediaan bahan baku akhir
xx unit @ Rp yy = Rp xxyy
Bahan baku dipakai
xx unit @ Rp yy = Rp xxyy
Misalkan anggaran produk untuk periode depan adalan 182 unit. Standar bahan baku dipaka
i
per
unit produk adalah 2 ons. Standar harga bahan baku per ons adalah Rp 160,00. Rencana
sediaan bahan baku akhir adalah 65 ons, dan sediaan bahan baku awal adalah 26 ons.

17

Materials Budget
1. Standar Bahan Baku Dipakai
a. Kuantitas Standar Bahan Baku
Kuantitas standar bahan baku adalah taksiran sejumlah unit bahan baku yang diperlukan
untuk memproduksi suatu unit tertentu.
Penentuan standar bahan baku dimulai dari penetapan spesifikasi produk, baik mengenai
ukuran, bentuk, warna, karakteristik pengolahan produk, maupun mutunya. Dari spesifik
asi
ini kemudian dibuat kartu bahan baku yang berisi spesifikasi dan jumlah tiap-tiap jenis ba
han
baku yang akan diolah menjadi produk jadi.
Misalnya untuk memproduksi kecap diperlukan bahan baku berupa kedelai dan gula mer
ah.

18

Materials Budget
1. Standar Bahan Baku Dipakai
b. Harga Standar Bahan Baku
Harga standar bahan baku adalah taksiran harga per unit bahan baku.
Harga standar ini umumnya ditentukan dari daftar harga pemasok (supplier), katalog ata
u
informasi sejenis dan informasi lain yang tersedia dan berhubungan dengan kemungkina
n
perubahan harga di masa yang akan datang.
Disamping itu, harus mempertimbangkan harga beli bahan baku dan ongkos untuk mem
per-oleh bahan baku, seperti: ongkos perjalanan dan angkut bahan baku, ongkos bongka
r muat bahan baku, ongkos dokumen bahan baku, dan ongkos bahan baku lainnya.

Harga standar bahan baku kedelai adalah: Rp 1.000.000 : 10.000 ons = Rp 100,00 per o
ns.
19

Materials Budget
1. Standar Bahan Baku Dipakai
c. Standar Bahan Baku Dipakai

20

Materials Budget
2. Anggaran Bahan Baku Dipakai
a. Anggaran Bahan Baku Dipakai dalam unit (satuan)
Anggaran bahan baku dipakai dalam unit (satuan) barang disusun berdasarkan anggaran
produksi ditambah dengan data standar bahan baku dipakai.

21

Materials Budget
2. Anggaran Bahan Baku Dipakai
b. Anggaran Biaya Bahan Baku
Anggaran biaya bahan baku merupakan anggaran bahan baku dipakai dalam satuan uan
g.
Anggaran biaya bahan baku: anggaran bahan baku dipakai dalam unit dikali dengan stan
dar
harga bahan baku.

22

Materials Budget
3. Anggaran Sediaan Bahan Baku
Anggaran sediaan bahan baku awal periode merupakan sediaan bahan baku akhir period
e
sekarang. Sedangkan untuk menentukan sediaan bahan baku akhir dapat digunakan for
mula sebagai
BBB berikut:
SBB
2 SBBA
TPSBB
SBB : Sediaan Bahan Baku Akhir
BBB : Biaya Bahan Baku
SBBA
: Sediaan Bahan Baku Awal
TPSBB
: Tingkat Perputaran Sediaan Bahan Baku
Misalkan manajemen menerapkan tingkat perputaran bahan baku 8 kali.

23

Materials Budget
4. Anggaran Belian Bahan Baku
Belian bahan baku adalah sediaan bahan baku akhir ditambah biaya bahan baku dikuran
gi
sediaan bahan baku awal.

24

Materials Budget
5. Laporan Belian Bahan Baku

25

Labor Cost
Tenaga kerja langsung adalah tenaga manusia yang bekerja langsung mengolah produk.
Misalnya untuk perusahaan yang memproduksi kursi rotan, tenaga kerja langsung adalah:
tukang potong rotan, tukang ukur, tukang rakit, tukang ketam, tukang warna, dan lain seba
gainya
Upah tenaga kerja langsung disebut biaya tenaga kerja langsung.
Tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja yang ikut membantu proses produksi,
seperti mandor, manajer produksi, penyelia, dsb.
Upah tenaga kerja tidak langsung disebut biaya tenaga kerja tidak langsung.
Biaya tenaga kerja tidak langsung merupakan salah satu bagian dari biaya overhead pabrik.
Tenaga kerja pemelihara alat produksi merupana tenaga manusia yang bertugas untuk meme
lihara (maintenance) alat-alat produksi. Misalnya montir, mekanik.
Biaya tenaga kerja pemelihara merupakan salah satu bagian dari biaya overhead pabrik.

26

Direct Labor Cost Budget


Faktor yang mempengaruhi anggaran biaya tenaga kerja langsung:
Produk yang dianggarkan;
Sebelum menyusun anggaran biaya tenaga kerja langsung, terlebih dahulu disusun anggar
an
produk. Semakin besar produk yang dianggarkan semakin besar biaya tenaga kerja langsu
ng.
Standar jam tenaga kerja langsung;
Semakin tinggi standar jam tenaga kerja langsung yang ditentukan semakin besar anggara
n
biaya tenaga kerja langsung yang diperlukan.
Standar tarif upah tenaga kerja langsung.
Semakin tinggi standar tarif upah tenaga kerja langsung semakin besar anggaran biaya
tenaga kerja langsung., begitu pula sebaliknya.
Manfaat menyusun anggaran biaya tenaga kerja langsung:
Anggaran biaya tenaga kerja langsung bermanfaat untuk menentukan harga pokok produ
k
dan besarnya biaya pabrik;
Dengan dikatehui anggaran biaya tenaga kerja langsung dapat dianggarkan kas yang
disediakan untuk membayar tenaga kerja langsung pada suatu periode tertentu.
27

Direct Labor Cost Budget


1. Standar Tenaga Kerja Langsung
Standar tenaga kerja langsung terdiri dari standar jam tenaga kerja langsung dan standar
tarif upah tenaga kerja langsung.
Standar jam tenaga kerja langsung dapat ditentukan dengan cara:
. Menghitung rata-rata jam kerja yang dikonsumsi dalam suatu pekerjaan dari kartu harga
pokok periode yang lalu;
. Mencoba jalan operasi produksi di bawah keadaan normal yang diharapkan;
. Mengadakan penyelidikan gerak dan waktu;
. Mengadakan taksiran yang wajar;
. Memperhitungkan kelonggaran waktu untuk istirahat, penundaan kerja yang tidak bisa
dihindari, dan faktor kelelahan.
Standar tarif upah tenaga kerja dapat ditentukan atas dasar:
. Perjanjian dengan organisasi karyawan;
. Data upah masa lalu yang dihitung secara rata-rata;
. Perhitungan tarif upah dalam operasi normal.

Misalkan standar waktu untuk membuat satu botol kecap adalah 6 menit dan standar tarif
upa tenaga keja langsung adalah Rp 500/jam. Maka, standar tenaga kerja langsung untuk mm
embuat satu botol kecap adalah 0.1 jam x Rp 500/jam = Rp 50.
28

Direct Labor Cost Budget


2. Anggaran Jam Tenaga Kerja Langsung Terpakai
Formula untuk menyusun anggaran jam tenaga kerja langsung terpakai adalah:
JTKLT = P X SJTKL
JTKLT
: Jam tenaga kerja langsung terpakai
P
: Produk jadi yang dihasilkan
SJTKL
: Standar jam tenaga kerja langsung

29

Direct Labor Cost Budget


3. Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung
Formula untuk menyusun anggaran biaya tenaga kerja langsung adalah:
BTKL = JTKLT X SUTKL
BTKL
: Biaya tenaga kerja langsung
JTKLT
: Jam tenaga kerja langsung terpakai
SUTKL
: Standar upah tenaga kerja langsung
Misalkan standar upah tenaga kerja langsung adalah Rp 500,00 per jam.

30

Overhead Cost Budget


Biaya overhead pabrik merupakan biaya pabrik selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerj
a
langsung.
Biaya overhead pabrik meliputi biaya overhead variabel dan tetap.
Biaya overhead pabrik variabel adalah biaya overhead pabrik yang dipengaruhi oleh besar
kecilnya volume produksi, sedangkan biaya overhead pabrik tetap adalah biaya overhead pab
rik
yang besar kecilnya tidak dipengaruhi oleh volume produksi.
Tujuan menyusun anggaran biaya overhead pabrik:
1. Menentukan jumlah biaya pabrik;
2. Menentukan harga pokok produk;
3. Menyiapkan pembayaran biaya overhead pabrik tunai agar produksi lancar.

31

Overhead Cost Budget


Rincian biaya overhead pabrik:
1. Biaya bahan pembantu;
Bahan pambantu adalah bahan pelengkap yang melekat pada suatu produk.
2. Biaya pernik pabrik;
Pernik pabrik adalah bahan pernik (hal-hal kecil) yang dipakai untuk keperluan di pabrik.
3. Biaya tenaga kerja tidak langsung;
Tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja yang ikut membantu proses produksi
4. Biaya pemeliharaan pabrik;
Biaya pemeliharaan pabrik merupakan biaya untuk kepentingan pemeliharaan pabrik,
seperti: biaya suku cadang/sparepart, biaya alat pembersih, dan biaya tenaga kerja
pemeliharaan pabrik.
5. Biaya depresiasi pabrik;
Biaya depresiasi pabrik adala biaya penyusutan alat dan bangunan pabrik yang biasanya
disusutkan (menyusut) tiap periode.
6. Biaya overhead pabrik lainnya.
Misalnya: biaya utilisasi (listrik, air), biaya komunikasi (internet, telepon), biaya pajak bumi
dan bangunan, dan biaya asuransi pabrik.
32

Overhead Cost Budget


Faktor yang mempengaruhi anggaran biaya overhead pabrik:
1. Biaya bahan pembantu dipengaruhi anggaran produk dan harga bahan pembantu per un
it;
2. Biaya pernik pabrik disamping dipengaruhi oleh anggaran produk juga dipengaruhi oleh
harga bahan pernik tersebut;
3. Biaya tenaga kerja tidak langsung dipengaruhi oleh upah yang ditentukan dan banyaknya
tenaga kerja tidak langsung yang dipakai;
4. Biaya pemeliharaan pabrik dipengaruhi oleh luas pabrik, banyaknya alat pabrik yang digu
na-kan, banyaknya tenaga kerja yang dipakai, upah tenaga kerja pemeliharaan pabrik;
5. Biaya depresiasi pabrik dipengaruhi oleh banyak dan luas bangunan, harga bangunan, ala
t
yang dipakai, serta metode depresiasi yang dipakai;
6. Biaya overhead lainnya: biaya listrik, air, telepon, dsb. dipengaruhi oleh banyaknya pemak
ai-an dan besarnya tarif listrik, air, dan telepon.

33

Overhead Cost Budget


Contoh anggaran biaya overhead pabrik:

34

Product Cost
Standar harga pokok produk (Kecap Sedang):

Apabila manajemen menginginkan margin sebesar Rp 262,00, maka harga jual per botol ada
lah:
Harga pokok per botol + Margin = Rp 438,00 + Rp 262,00 = RP 700,00
*Menggunakan metode harga pokok variabel

35

Terima Kasih

Sampai Bertemu Lagi di Pertemuan Keempat

EKMA4570
Penganggaran
Program Studi
Manajemen
Tinjauan Mata
Kuliah

Bunaken Marine Park, Sulawesi Utar

You might also like