You are on page 1of 3

Harun Ar-Rasyid in Mission

Kisah ini bermula dari adanya kesalah pahaman antar dua orang sahabat yang
menyebabkan kehancuran persahatan mereka hingga menjadi keping-kepingan
yang tak bisa disatukan lagi. Dengan menyimak baik-baik kisah di bawah ini,
semoga kita bisa mengambil pelajaran daripadanya. Selamat menikmati... .

Pada suatu masa di negeri antah-berantah, berdirilah dua kerajaan yang hidup
dengan tidak akur. Ini tidak seperti kisah-kisah lain yang menceritakan mengenai
kehidupan dua kerajaan yang damai dan rakyatnya hidup makmur. Kisah ini
menceritakan mengenai konflik yang terjadi antara Kerajaan Konstantitompel
yang dipimpim oleh Ratu Maryam dengan Kerajaan Bebeklonia yang dipimpin
oleh Ratu Bilqis. Konflik antar dua kerajaan ini disebabkan karena masalah
hilangnya putra Kerajaan Konstantitompel hingga membuat Ratu Maryam kalut.
Karena kekalutan inilah hingga memicu Ratu Maryam mencurigai Ratu Bilqis
menculik putranya dengan dalih Ratu Bilqis ingin perlahan-lahan menguasai
kerajaannya. Sedangkan karena yang meculik putra Kerajaan Konstantitompel
adalah orang yang belum kita ketahui dan akan kita ketahui di akhir cerita, maka
Ratu Bilqis tidak terima dianggap telah menculik putra Kerajaan
Konstantitompel. Akhirnya masalah ini menjadi penyebab keretakan hubungan
persahabatan mereka yang telah mereka bangun bertahun-tahun lalu.

Dua puluh tahun kemudian, masalah yang mereka hadapi belumlah mendapat
titik terang. Karena telah mencari dua puluh tahun lamanya, Ratu Maryam
mendapatkan ide yang sebelumnya belum terpikirkan olehnya selama ini. Ide ini
didapatnya dari patih tersetianya, yakni Patih Abu Umar. Dan Patih Abu Umar
mendapatkan ide ini setelah ia bertapa di puncak pohon petai di halaman
belakang di istana Kerajaan Konstantitompel. Dalam ide ini tersuratkan bahwa
Ratu Maryam harus mengirimkan seorang agen untuk mematai Kerajaan
Bebeklonia supaya ia mengetahui di mana keberadaan putranya.

Tiba-tiba saat mengutarakan idenya pada Ratu Maryam, muncullah seorang


pemuda tampan nan terlihat kokoh gagah berani. Dan karena tiba-tiba, maka
Patih Abu Umar pun memarahi dan mengusir pemuda tersebut. Namun dengan
santai pemuda tersebut memperkenalkan dirinya yang bernama Harun Ar-
Rasyidun Ar-Rasyid kepada Ratu Maryam dan ia menawarkan jasa mata-mata
karena insting mata-matanya mengatakan bahwa ia sedang dibutuhkan oleh
Ratu Maryam. Sebab ia memang merasa sedang membutuhkannya, maka Ratu
Maryam pun menerima tawaran dari Harun Ar-Rasyid.

Saat menuju istana Kerajaan Bebeklonia, Harun Ar-Rasyid bertemu seorang


gadis yang di matanya adalah gadis yang sangat cantik nan jelita di taman
istana Kerajaan Bebeklonia. Harun Ar-Rasyid telah jatuh hati pada pandangan
pertamanya setelah menolong gadis itu dari tusukan duri bunga taman. Dan
setelah berkenalan, didapat keterangan bahwa gadis itu adalah Putri Yasmin,
putri Kerajaan Bebeklonia. Karena telah menolong Putri Yasmin, maka Harun Ar-
Rasyid pun mendapat kesempatan melamar pekerjaan di Kerajaan Bebeklonia
sebagai tukan kebun. Sebelumnya, perlu diketahui bahwa saat melamar ini
Harun Ar-Rasyid mengaku bernama Abdul Kasim dan ia mengiming-imingi
sebuah taman indah seindah taman firdausy ada di tangannya. Sehingga ia pun
diterima sebagai tukang kebun istana.

Dua minggu Harun Ar-Rasyid bekerja menjadi tukang kebun istana Kerajaan
Bebeklonia, dan selama itulah benih-benih cinta tumbuh subur di antara Putri
Yasmin dan Abdul Kasim. Bagaimana itu tidak terjadi bila selama itu mereka
selalu bertemu pagi, siang dan sore di tempat favorit mereka yang taklain dan
takbukan adalah taman istana tampat Abdul Kasim bekerja.

Suatu Harun Ar-Rasyidi terjadilah peristiwa menggemparkan dalam sejarah


Kerajaan Bebeklonia, dalam kalimat ini yang berarti bahwa peristiwa ini adalah
peristiwa besar, menghebohkan dan menciptakan sejarah baru di Kerajaan
Bebeklonia. Pada hari itu, Abdul Kasim mengungkapkan rasa cintanya yang
begitu indah kepada Putri Yasmin. Putri Yasmin pun menyambutnya dengan
tangan terbuka. Dan pada detik-detik itulah perasaan mereka melayang ke
langit ke tujuh. Namun kedatangan Ratu Bilqis menjatuhkan mereka dari angan-
angan dan perasaan bahagia itu. Dalam situasi ini sudah dapat ditebak bahwa
Ratu Bilqis sangat tidak menyetujui hubungan mereka. Maka, tanpa perlu
dipertanyakan lagi Ratu Bilqis pun menjebloskan Abdul Kasim ke dalam penjara
bawah tanah Kerajaan Bebeklonia.

Seminggu setelah kejadian itu, digelarlah sidang pertama atas kasus yang
menimpa Abdul Kasim. Sidang ini dipenuhi tuduhan bertubi-tubi kepada Abdul
Kasim bahwa telah melanggar hukum Kerajaan Bebeklonia yang tidak
memperbolehkan pegawai istana menjalin hubungan dengan keluarga istana
dan pembelaan seru dari Abdul Kasim yang memperjuangkan cinta matinya. Dan
yang tidak kalah adalah hujan air mata Putri Yasmin yang berusaha membela
Abdul Kasim mati-matian. Hingga saat hakim akan membacakan hasil sidang,
untuk pertama kalinya (dalam cerita ini) seseorang menggagalkan pukulan palu
hAbdul Kasimim. Orang ini adalah pelayan istana yang mengatakan bahwa Abdul
Kasim merupakan agen dari Kerajaan Konstantitompel untuk memata-matai
Kerajaan Bebeklonia. Seperti yang ada dalam pikiran kita, suasana persidangan
pun bertambah seru. Awalnya Abdul Kasim mengingkari pernyataan pelayan
tersebut. Namun akhirnya ia mengatakan bahwa tugasnya ini hanyalah untuk
mengetahui di mana keberadaan putra Kerajaan Konstantitompel. Putri Yasmin
berusaha mempertayakan masalah itu pada Ratu Bilqis dan Ratu Bilqis pun
takhenti-hentinya memaki Ratu Maryam yang tidak mempercayainya. Ia juga
memperberat tuduhan pada Harun Ar-Rasyid yang telah mengancam kedaulatan
kerajaannya. Hingga saat hakim mengumumkan hasil sidang, untuk kedua
kalinya seseorang menggagalkan jatuhnya pukulan palu hakim. Orang ini
mengaku bersimpati pada kasus Harun Ar-Rasyid dan membelanya. Sebab
menurutnya cinta itu tidak memandang dan ia pun bercerita mengenai kekuatan
cinta. Di sini kita pelu mengetahui bahwa orang yang mengoceh tentang cinta ini
adalah Patih Abu Umar yang diutus Ratu Maryam untuk menyelesaikan masalah
Harun Ar-Rasyid. Meski akhir persidangan nanti ia malah ikut dijebloskan ke
dalam penjara karena dicurigai sebagai orang yang melindungi penjahat. Karena
Ratu Bilqis sudah muak dengan persidangan yang tak kunjung usai, maka ia pun
memutuskan bahwa Harun Ar-Rasyid Abdul Kasiman dieksekusi besok saat
matahari tepat di atas kepala. Hingga dapat dilihat bahwa dalam persidangan ini
pukulan palu hakim tidak diperlukan.

Malam yang dingin itu dilalui Harun Ar-Rasyid bersama Patih Abu Umar. Pada
malam itu, mereka juga mendapat kunjungan istimewa dari Ratu Bilqis yang
meninggalkan bekas cambukan di punggung Harun Ar-Rasyid. Karena kasihan
mendengar rintihan kesakitan terus-menerus dari pemuda itu, maka Patih Abu
Umar pun menawarkan jasa penyembuhan luka yang sakit padanya. Meski
dengan perasaan percaya tak percaya pada Patih Abu Umar, Harun Ar-Rasyid
pun menerima tawaran tersebut. Saat melihat punggung Harun Ar-Rasyid, Patih
Abu Umar menemukan tanda lahir yang ia percaya hanya dimiliki oleh putra
Kerajaan Konstantitompel. Patih Abu Umar pun shock berat.

You might also like