Professional Documents
Culture Documents
Diabetes mellitus adalah penyakit kronik yang sering terjadi pada orang dewasa.
Walaupun demikian sangat bergantung pada
keduanya memerlukan
12
Klien dengan DM adalah dua kali akan berisiko penyakit jantung koroner dan
tiga kali berisiko stroke.
Etiologi :
IDDM :
Sering terjadi pada usia sebelum 30 tahun. Biasa juga disebut Juvenile dibetes,
yang gangguan ini ditandai dengan adanya hiperglikemia (meningkatkatnya
kadar gula darah).
Faktor genetik dan lingkungan merupakan faktor pencetus IDDM. Oleh karena itu
insiden lebih tinggi atau adanya
12
12
Insulin deficit
+
berhubungan dengan faktor risiko
produk glucosa dan penggungaan glucosa
Hyperglycemia
Osmotic diuresis
Dehidrasi ekstraselular
Insufisensi renal
hypovolemia
Hyperosmolarity berat
shock
Fluid shifts
hipoksia jaringan
Dehidrasi intraselular
aisdosis laktat
COMA
Pemeriksaan Fisik
Anamnesa pasien dan keluarga perlu dilakukan sebelum tausaat pemeriksaan
fisik dilaksanakan.
Penampilanumum :
Perhatikan sejauhmana pasien berespon terhadap pertanyaan, oleh
karena itu perlu diperhatikan tingkat kesadaran, kemampuan orientasi,
memory dan pola bicara.
Timbang brat badan dan tinggi badan untuk membandingkan dengan
kondisi normal.
Tanda-Tanda Vital :
Ukur temperartur, tekanan darah, pernafasan dan denyut nadi.
12
Integumen :
Observasi tekstur dan distribusi rambut. Perlu observasi warna kulit,
adanya pigmentasi, palpasi kemungkinan adanya kelembaban kulit akibat
keringat berlebihan.
Kepala :
Observasi kemungkinan adanya eritema/bisul pada kepala.
Observasi ekspresi wajah pasien dan kemungkinan adanya kecemasan
Mata :
Observasi posisi mata apakah simetris, kaji ketajaman penglihatan,
gerakan bola mata dan lapang pandang.
Hidung :
Inspeksi mukosa hidung apakah adanya edema, dan warnanya. Apakah
ada suara terdengar saat bernafas.
Mulut :
Perhatikan apakah ada bau mulut aseton.
Leher :
Dengarkan suara pasien apakah parau, lemah, .
Tanyakan apakah ada kesulitan menelan atau nyeri saat menelan.
Palpasi nadi karotis.
Ekstremitas :
Cata adanya edema, kaji refleks tendon.
Apakah ada luka/eritema pada tungkai.
Thoraks :
Auskultasi adanya bunyi nafas tambahan.
Abdomen :
Catat adanya hierpigmentasi pada abdomen. Bila melakukan palpasi
apakah ada nyeri tekan.
Genitalia :
Observasi distribusi rambut pubis,
Berdasarkan data di atas, maka pada pasien diabetes melitus sering ditemukan:
1. Aktifitas pasien :
12
Keluhan lemah, sukar atau tidak kuat berjalan, otot sering kramp,
menurunnnya tonus otot, gangguan tidur.
Untuk kondisi lanjut ditemukan adanya takikardia atau takipnea
saat aktifitas.
Kadang-kadang pasien mengalami koma.
2. Sirkulasi ;
Adanya riwayat hipertensi, bila jari tungkai dicubit tidak terasa
Kemungkinan ada luka pada tungkai dan sukar sembuh.
Adanya takikardia, denyut nadi lemah, muka nampak kemerahan
3. Integritas ego :
Kemungkinan pasien mengalami stress, kesan ketergantung pada
orang lain
Mudah tersinggung.
4. Eliminasi :
Adanya perubahan pola urin :polyuria dapat kekurangan cairan,
nocturia, kesulitan pengosongan ISK
Perut kembung, diare, bunyi usus melemah dan hiperaktif.
5. Makan dan minum :
Nafsu makan meningkat, haus, berat badan menurun.
6.Neurosensorik :
Pusing, sakit kepala, otot ekstremitas teraba lemah, paresthesia,
gangguan penglihatan
7. Respirasi :
Batuk dengan atau tnpa sputum, pernafasan meningkat, cepat.
Kemungikinan adanya ronchi, dan wheezing.
8. Kenyamanan :
Kulit kering, gatal-gatal, adanya ulserasi pada kulit.
Demam dan berkeringat banyak
Adanya lesi pada tungkai, paresthesia.
9. Seksualitas :
Pengeluaran lendir dari vagina keputuhan.
Pada pria impotensi, atau kesulitan orgasmus.
Manifestasi IDDM
IDDm - kekurangan insulin untuk mengangkut glukosa melalui membran sel
kedalam sel. Molekul glukosa berkumpul dalam aliran darah, menyebabkan
hiperglikemia.
Hiperglikemia
menyebabkan
serum
hyperosmolality,
terjadinya
diuresis
osmotik,
12
sehingga
output
urin
akan
akibat
terjadinya
ketosis(keto
diproduksi
oleh
hati).akan
12
dapat
menyebabkan
kematian..
Pengobatan
ditujukan
untuk
akan
meningkatkan
kebutuhan
glukose,
dimana
terjadi
12
blood
sugar
Di
test
setelah
makan.
Kadang2
12
Medical Management
Bagaimana klien dapat mengontrol pengeaturan gula datah.
Untuk mengontrol, ada 3 faktor yang harus berinteraksi :
1. Diet.
2. Insulin atau oral mendication untuk menurunkan gula darah.
3. Exercise.
Pemberian diet :
55 60 % KH.
30 % lemak.
12 20 % protein.
Pengobatan :
Oral hypoglycemic agents. : Menurunkan gula darah karena menstimulasi
pankreas terutama sel beta untuk melepaskan insulin.
Pengobatan oral :
-
Tidak hamil.
Hiperglikemia ringan/sedang.
Insulin therapy :
Semua klien dengan IDDM harus di suntuk insulin setiap hari, tetapi NIDDM tidak
harus dengan insulin tetapi cukup dengan diet, exercise dan oral hypoglycemic
agents.
Insulin akan menurunkan kadar glukosa dalam darah, karena :
1. Meningkatkan transportasi glukosa kedalam sel.
2. Menghambat konversi glycogen dan asam amino menjadi glukosa.
Beberapa jenis insulin dengan kecepatan kerja :
1. Rapid-acting.
2. Intermediate-acting.
3. Long-acting.
12
Walaupun demikian, pada umumnya memiliki sifat kerja yang sama yaitu
menurunkan kadar gula darah. Tetapi berbeda dalam hal onset, peak,
duration terhadap penurunan glukosa.
Absorpsi
dimana
jaringan
tempat
penyuntikan
mengalami
12
3. Surgical management
Biasanya dilakukan tranplantasi pankreas. Biasanya dilakukan pada klien IDDM.
Pankreas yang baru dihubungkan dengan arteri/vena iliaka. Tetapi sekresi exocrine
disalurkan kedalam kandung kemih dan tidak dapat diabsorpsi.
ASUHAN KEPERAWATAN
1.
Tujuan :
Klien akan mendemosntrasikan hidrasi yang adekuat, ditandai dengan :
-
12
Tindakan :
-
Monitor Vs.
Rasional : Hipovolumea dimanifestasikan adanya dipotensi dan takikardia.
Kaji RR dan kualitasnya. Amati penggunaan otot asesoris, apnea, dan adanya
sianosis.
Rasional : Penanganan hiperglikemia dan asidosis akan menyebabkan RR dan
pola nafas mendekati normal. Tetapi peningkatan beban kerja pernafasan akan
menunjukkan pernafasan dangkal dan cepat, adanya sianosis.
Kaji nadi perifer, capillary refill, turgor kulit, dan membran mukosa.
Rasional : sebagai indikasi tingkat hydrasi/aduasi volume sirkulasi.
12
- Monitor BUN
Rasional : Peningkatan BUN menunjukkan pemecahan sel akibat dehidrasi atau
petunjuk adanya gagal ginjal.
-
Monitor kalium.
12
2.
:anoreksia,
nausea,
abdominal
pain,
dangguan
kesadaran/
Kelemahan/fatigue.
Diare.
Tujuan :
Klien akan mengkonsumsi secara tepat jumlah kebutuhan kalori/nutrisi yang
diprogramkan., ditandai :
-
Tindakan :
-
12
Berikan insulin.
Rasional : akan mempercepat pengangkutan glukosa kedalam sel.
12
Ajarkan klien untuk mencuci tangan dengan baik, demikian pula dengan staf
kesehatan untuk mempertahankan kebersihan tangan pada saat melakukan
prosedur.
Rasional : Mencegah cross-contamination.
12
Dorong klien mengkonsumsi diet secara adekuat dan intake cairan 3000 mL/hari
(jika tidak ada kontraindikasi).
Rasional : Peningkatan pengeluaran urin akan mencegah stasis dan
mempertahankan pH urin yang dapat mencegah terjadinya perkembangan
bakteri.
12
Daftar Bacaan
1.
12