You are on page 1of 4

Ringkasan Materi Fisika : Suhu dan Kalor

Pada postingan, kali ini kita akan bahas mengenai suhu dan kalor. Dalam pembahasan suhu
diawali dengan hubungan antara termometer derajat Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin.
Dilanjutkan dengan kekurangan dan kelebihan penggunaan air raksa mapun alkohol sebagai
pengisi termometer.
Pemuaian zat padat, zat cair, dan gas serta kalor dan pemuaiannya juga dibahas dalam postingan
kali ini.
Suhu dan kalor
1. Hubungan antara skala C, R, F dan K
C : R : F - 32 : K 273
100 : 80 : 180 : 100

2. Keuntungan air raksa sebagai pengisi termometer


a. mudah dilihat karena mengkilat
b. volumenya berubah secara teratur
c. tidak membasahi kaca
d. jangkauan lebar (-400C s/d 3500C)
Kelemahan air raksa sebagai pengisi termometer
a. mahal
b. tidak dapat mengukur suhu yang sangat rendah
c. zat berbahaya
3. Keuntungan alkohol sebagai pengisi termometer
a. lebih murah
b. lebih teliti
c. dapat mengukur suhu yang sangat rendah
Kelemahan alkohol sebagai pengisi termometer
a. titik didih rendah (780C)
b. tidak berwarna
c. membasahi kaca
4. Termometer klinis : untuk mengukur suhu manusia (350C 420C) bahwa suhu tubuh normal
yang lebih akurat adalah 36,8 derajat celsius
Pirometer digunakan untuk mengukur suhu yang sangat tinggi, dengan mengukur radiasi yang
dipancarkan oleh benda.
5. Pemuaian zat padat
Alat untuk mengetahui pemuaian zat padat : Musschenbroek
a. Muai panjang

l = L0a t
Lt = L0(1 + t)
l = pertambahan panjang
L0, Lt = panjang mula-mula, akhir
= koefisien muai panjang ( /0C atau /K)
t = kenaikan suhu
b. Muai luas
A = A0 b t
At = A0(1 + t)
= 2
= koefisien muai luas
c. Muai volume
V = V0 t
Vt = V0(1 + t)
= 3
= koefisien muai ruang
Hubungan , dan
= 2, = 3

6. Pemuaian zat cair


Pada kenaikan suhu yang sama, muai volume zat cair lebih besar daripada zat padat.
Misalnya teko yang berisi air hampir penuh, akan tumpah ketika mendidih.
7. Pemuaian gas
Misalnya, balon akan meletus saat terkena terik matahari. Pemuaian gas diselidiki dengan alat
dilatometer.
Untuk semua jenis gas, berlaku : = 1/273
8. Bimetal adalah dua keping logam, yang berbeda koefisien muai panjangnya dan dikeling
menjadi satu. Jika dipanaskan, keping bimetal akan melengkung ke arah logam yang koefisien
muainya lebih kecil dan sebaliknya.
9. Anomali air adalah keanehan air pada suhu 40C mengalami volume mengecil sedangkan massa
jenisnya membesar.
10. Pengaruh kalor (Q) terhadap perubahan suhu (t)
Q = m c t atau Q = C t
Q = kalor (J)
c = kalor jenis (J/kg0C)
C = kapsitas kalor (J/0C)
t = kenaikan suhu (0C)
cair = 1 kal/g0C = 4200 J/ kg0C
11. Pengaruh kalor (Q) terhadap perubahan wujud zat
Melebur dan membeku :
Q=mL
L = kalor lebur (J/kg)
Melebur dan membeku :
Q=mU

L = kalor uap (J/kg)


Kalor lebur dan kalor uap ini disebut kalor laten (untuk merubah wujud/suhu tetap).
12. Perubahan kalor
a. membutuhkan kalor : melebur, menguap, menyublim
b. melepaskan kalor : membeku, mengembun, mengkristal/deposisi
13. Faktor-faktor yang mempercepat penguapan :
a. memanaskan
b. memperluas permukaan
c. meniupkan udara di atas permukaan
d. menyemburkan zat cair
e. mengurangi tekanan pada permukaan
14. Kenaikan tekanan akan meningkatkan titik didih dan sebaliknya
Misalnya : air di daerah pegunungan (tekanan rendah) akan mendidih < 1000C.
Kenaikan tekanan akan menurunkan titik leburnya dan sebaliknya
Ketidakmurnian zat meningkatkan titik didih
Ketidakmurnian zat menurunkan titik leburnya.
Dimanfaatkan dalam pembuatan es krim.
15. Hubungan peralatan listrik dengan kalor yang dihasilkan
P x t = m x c x t
P = daya alat (W)
t = waktu (s)
t = kenaikan suhu (0C)
16. Azas Black
Q lepas = Q terima
Perpindahan kalor

1. Secara alami, kalor berpindah dari benda yang bersuhu lebih tinggi ke benda yang bersuhu
lebih rendah. Ada 3 perpindahan kalor, yaitu konduksi, konveksi dan radiasi.
2. Konduksi (hantaran ) : perpindahan kalor melalui zat tanpa disertai perpindahan partikelpartikel zat itu.
Misalnya : ujung besi yang dipanaskan maka ujung yang lain menjadi panas.
3. Konveksi (aliran) : perpindahan kalor melalui zat disertai perpindahan partikel-partikel zat itu.
Konveksi terjadi karena perbedaan massa jenis.
Misalnya : pergerakan air saat direbus, sistem ventilasi udara, terjadinya angin darat dan angin
laut
4. Radiasi (pancaran) : perpindahan kalor tanpa zat perantara (medium)
Misalnya : pancaran sinar matahari sampai ke bumi.
Permukaan yang hitam dan kusam adalah penyerap kalor radiasi yang baik sekaligus pemancar
kalor yang baik.
Permukaan yang putih dan berkilap adalah penyerap kalor radiasi yang buruk sekaligus
pemancar kalor yang buruk.
Termoskop adalah alat yang digunakan untuk mengetahui adanya pancaran kalor.
5. Termos dapat menghambat kalor dari air panas keluar
a. lapisan dinding dalam berupa perak mengkilat, berfungsi memantulkan radiasi klaor kembali
ke dalam termos
b. dinding terbuat dari kaca (konduktor jelek)

c. adanya ruang vakum (menghambat perpindahan kalor secara konduksi dan konveksi)
d. tutup terbuat dari gabus (bahan isolator)
Demikian materi fisika tentang suhu dan kalor. Tentunya masih banyak kekurangannya.
Kalor
Kalor didefinisikan sebagai energi panas yang dimiliki oleh suatu zat. Secara umum untuk
mendeteksi adanya kalor yang dimiliki oleh suatu benda yaitu dengan mengukur suhu benda
tersebut. Jika suhunya tinggi maka kalor yang dikandung oleh benda sangat besar, begitu juga
sebaliknya jika suhunya rendah maka kalor yang dikandung sedikit.
Suhu
Suhu merupakan ukuran derajat panas dinginnya suatu benda atau system

You might also like