You are on page 1of 23

BAB III

TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. M DENGAN
GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG C3L1
RSUP DR. KARIADI SEMARANG
A. PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian

: 2 Maret 2009, 14.00 WIB

Diagnosa medis

: CKD Grade V

1. Biodata
a. Identitas pasien
Nama

: Tn. M

Umur

: 22 tahun

Jenis

: Laki-laki

Suku Bangsa

: Jawa

Agama

: Islam

Status Perkawinan

: Tidak kawin

Pendidikan

: SMP

Pekerjaan

: Tidak bekerja

Alamat

: Wonosalam Demak

Tanggal masuk

: 27-02-2009

No Register

: 5966716

Diagnosa medis

: CKD Grade V

b. Penanggung Jawab
Nama

:Nn.M

Umur

: 25 tahun

Jenis Klamin

: Perempuan

Pendidikan

: SMA

Pekerjaan

: Karyawati Home Industri

Hubungan dengan pasien

: Kakak kandung

2. Riwayat Kesehatan
a . Keluhan Utama
Pasien mengeluh sesak nafas
b . Riwayat penyakit sekarang
Satu minggu yang lalu pada tanggal 27/02/2009 klien hanya ingin
kontrol / periksa penyakit yaitu gagal ginjal yang telah tiga tahun
dialaminya di RSDK. Klien mengatakan mengalami kekambuhan
jika minum air terlalu banyak. Jika kambuh pasien mengalami
sesak nafas lamanya bisa sehari penuh, bila sesak nafas yang bisa
dilakukan oleh pasien dirumah yaitu dengan tidur di dekat kipas
angin sehingga udara lebih cepat masuk dan sesak berkurang.
Selain itu pasien juga mengalami bengkak pada tangan dan kakinya
serta mengalami gangguan dalam BAK, yaitu BAK tidak lancar,
air kencing sedikit dan warna keruh. Karena pada saat periksa
keadaan pasien dalam kondisi memburuk sehingga dokter
memutuskan untuk rawat inap.

c . Riwayat Perawatan dan Kesehatan Dahulu


Klien mengatakan pernah melakukan perawatan di rumah sakit
berkali-kali terakhir saat ini dirawat di RSDK. Selama ini pasien
masih sering kambuh walaupun sudah berkali-kali dirawat di
rumah sakit.
d . Riwayat kesehatan keluarga
Klien mengatakan di keluarganya tidak ada keluarga yang
mengalami sakit ginjal, jantung dan hipertensi.
3 . Pola Kesehatan Fungsional
a. Pola Persepsi dan Pemeliharaan Kesehatan
Pasien mengatakan dirinya mengalami gagal ginjal tetapi Tn. M
tidak mengetahui tentang gagal ginjal yang dideritanya. Klien
tidak tahu apa yang menyebabkan terjadinya gagal ginjal, akibat
lanjut gagal ginjal dan tidak tahu tentang cara perawatannya.
Selama ini pasien mengatakan sering minum minuman keras
(alkhohol) dan jarang minum air putih. Pasien tidak menghiraukan
tentang kesehatannya. Setelah sakit Tn. M baru menyadari dan
menyesali perbuatan buruknya.
b. Pola Nutrisi Metabolik
Sebelum sakit

: Pasien makan 3 kali sehari, makan habis 1

porsi mengkonsumsi nasi, sayur, lauk, buah, nafsu makan baik,


minum 3-4 gelas perhari air putih.

Selama sakit : Pasien makan 3 kali sehari, porsi sedikit, tidak habis
1 porsi, habis 2-3 sendok makan. Minum 1 gelas belimbing,
pasien merasakan mual-mual sehingga nafsu makan pasien
menurun.
c. Pola eliminasi
Sebelum sakit

: Pasien BAB 1 kali perhari, warna kuning,

konsistensi lunak. BAK 3-4 kali perhari, warna kuning jernih.


Selama sakit

: Pasien BAB 1 kali per 3 hari , konsistensi agak

keras, BAK lewat selang kateter, jumlah urine dalam 24 jam


adalah 35 cc, warna keruh.
d. Pola Latihan dan Aktivitas
Sebelum sakit

: Pasien mengatakan dapat melakukan aktivitas

sehari-hari tanpa bantuan orang lain dan tidak ada gangguan rasa
sakit.
Selama sakit

: Pasien aktivitasnya dibantu keluarga, karena

sesak napas pasien kesulitan untuk melakukan aktivitas sehariharinya selain itu pasien juga mengeluh lemah, letih dan lesu.
e. Pola Istirahat dan Tidur
Sebelum sakit

: Pasien tidur pada malam hari selama 7 jam.

Selama sakit

: Pasien tidak bisa tidur karena sesak yang

dialaminya.

10

f. Pola Persepsi Sensori dan Kognitif


Sebelum dan selama sakit daya ingat bagus, tidak ada keluhan
nyeri maupun yang berkenaan dengan kemampuan sensasi.
g. Pola Hubungan dengan Orang Lain
Sebelum dan selama sakit hubungan dengan orang lain baik, orang
terdekat ibu dan kakak.
h. Pola Reproduksi dan Seksual
Pasien mempunyai status belum nikah termasuk usia remaja dan
tidak ada gangguan dalam seksual.
i. Persepsi Diri dan Konsep Diri
Pasien merasa gelisah dan cemas, keluarga berusaha memberi
dorongan kepada pasien, supaya pasien cepat sembuh dan segera
pulang ke rumah.
j. Pola Mekanisme Koping
Bila ada masalah pasien biasanya cenderung diam, tapi terkadang
juga cerita dengan ibu dan temannya. Dalam menghadapi
penyakitnya pasien selalu optimis dan percaya diri.
k. Pola Nilai dan Keyakinan
Pasien beragama islam, ibadah sholat 5 waktu tidak tentu, jika
sholat berdoa untuk kesembuhan penyakitnya.
4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum

: Sesak, gelisah.

b. Tingkat kesadaran

: Apatis

11

c. TTV
TD

: 170/130 mmHg

: 80 kali/menit

RR

: 30 kali/ menit

: 37,5 0C

d. Pengukuran antropometri
BB

: 58 Kg

TB

: 162 cm

LILA

: 30 cm

IMT =

BB (kg )
TB 2 (m 2 )

= 22.13 (Normal)

Nilai

Kategori

< 20

Underweight

20-25

Berat normal

25-30

Over weight

>30

Obesitas

12

Pengukuran balance cairan

Tgl

Input

Output

2/3/09

Minum 150 ml

Urin 10

(Jam14.00-21.00

Makan

50 ml

BAB -

WIB)

Infuse

200ml+

IWL

300 ml

15.75+
25.75 ml

(Jam21.00-

Minum

50 ml

Urin 15

07.00WIB)

Makan

50 ml

BAB

Infuse

250ml+

IWL

15.75+

350 ml

30.75 ml

(Jam 07.00-

Minum 150 ml

Urin 10

14.00WIB)

Makan

50 ml

BAB

Infuse

200ml+

IWL

15.75+

400 ml

25.75 ml

Total balance cairan selama 24 jam

e. Kepala

Balance cairan

(+) 276.25 ml

(+) 319.25

(+) 374.25
(+)967.75

: Mesocephal, tidak ada luka

1) Rambut

: Hitam, bersih.

2) Mata

: Konjungtiva palpebra anemis.

3) Hidung

: Bersih, ada pemakaian O2

4) Telinga

: Kemampuan mendengarkan baik.

5) Mulut

: Bibir pucat.

f. Leher dan Tenggorok


Trakea posisi di garis tengah,
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid,
Tidak teraba pembesaran kelenjar limfe
Pembesaran JVP R+1

13

g. Dada dan Thorak


Dada simetris, tidak ada luka
Paru-paru :

: Simetris Statis Dinamis

Pa

: Taktil Fremitus teraba kanan kiri


lemah

Pe

: Redup

Au

: SD Vesikular
Ronkhi basah

Jantung :

: Iktus cordis tak tampak

Pa

: Iktus cordis teraba di IC VI linea mid


clavicula

Pe

: Redup

Aa

: Terdengar BJ 1 dan BJ 2 tidak terdapat


bunyi tambahan

Abdomen :

h. Genital

: Datar

Aa

: Bising Usus (+), frekuensi 4x/menit

Pa

: Tidak ada masa, tidak ada nyeri tekan

Pe

: Timpani

Terrpasang kateter tanggal 2-3-2009, tidak ada infeksi pada area


pemasangan kateter.

14

i. Ekstremitas
Kekuatan otot menurun, adanya edema pada kaki dan tangan, CRT
lebih dari 3detik
j. Kulit
Kering bersisikma pada tangan dan kaki.
4. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
Jenis pemeriksaan

Tanggal

Nilai

Satuan

Nilai normal

Kesimpulan

hasil
1.

2.

3.

4.

Hematologi

04/03/09

Hemoglobin

8.4

gr/%

12-15

Hematokrit

26.4

35-47

Eritrosit

3.5

Juta/mmk

3.9-5.6

MCH

24

Pg

27-32

MCV

75.3

Fl

76-96

MCHC

31.9

g/dl

29-36

Leukosit

6.30

ribu/mmk

4-11

Trombosit

241.0

ribu/mmk

150-400

RDW

21.9

11.6-14.8

MPV

9.3

Fl

4-11

Ureum

153

Mg/dl

15-39

Kreatinin

9.8

Mg/dl

0.6-1.3

Protein total

6.0

g/dl

6.2-8

Globulin

2.95

g/dl

2.3-3.5

Albumin

3.05

g/dl

3.8-5.4

Calcium

8.1

g/dl

8.6-10.3

Natrium

140

mmol/L

136-145

Kalium

3.7

mmol/L

3.5-5.1

Clorida

106

mmol/L

98-107

Kimia klinik

Elektolit

Analisa gas darah

15

Tempertur

37.6

FiO 2

28

pH (corrected)

7.400

PCO 2 (corrected)

30.0

PO2 (corrected)

7.350-7.450

mmHg

35-45

80

mmHg

83-108

HCO3

18.4

mmol/l

18-23

TCO2

19.30

Base Excess

-4.4

mmol/l

-2-3

BE Effective

-5.20

SBC

21.5

O2 saturasi

99

95-98

A.A DO2

14

Mmol/L

RI

0.10

b. Pemeriksaan radiologi
Hasil Rontgen Thorax
COR:
CTR tidak dapat dinilai
Apeks jantung bergeser ke laterokauadal
Pulmo:
Tampak bercak keturunan pada kedua pulmo
Diafragma kanan setinggi kosta IX posterior
Sinus kostofrenikus kanan kiri lancip
Adanya cairan di rongga alveolus
Kesan :
Suspek kardiomegali (CV). Adanya cairan dalam pulmo.
c. Pemeriksaan USG
Ginjal Kanan

16

Bentuk dan ukuran normal, batas kortiko meduler tampak tidak


jelas, ekogenitas parenkim hiperechoic, tak tampak batu
pielokdiks tak melebar, tak tampak penipisan korteks.
Ginjal Kiri
Bentuk dan ukuran normal, batas kortiko meduler tampak tidak
jelas, ekogenitas parenkim hiperechoic, tak tampak batu,
pielokaliks tak melebar, tak tampak penipisan korteks.
Vesika Urinaria
Dinding tak menebal, permukaan rata, tak tampak batu, tak tampak
massa.
Kesan :
Gambaran proses kronis kedua ginjal
5. Diit yang diperoleh
Uremia 170 kkal
Protein 0,6 hd / Kg BB
Rendah garam
6. Therapi
O2 3 lt
Injeksi lasix kurang lebih 3x2 Ampul
Injeksi nitrocyn 20 gr dinaikkan perlahan
Hemobion 2x1 (250mg) per oral

17

5. Pathways Kasus
Etiologi
(Konsumsi minuman beralkhohol tinggi, jarang minum air putih)
Nefropati toksik
Kerusakan fungsi ginjal
Kerusakan

Sekresi eritropoetin menurun

BUN, Creatinin

glomerulus

Produksi eritrosit menurun

meningkat

Filtrasi glomerulus
menurun
GFR menurun
Retensi cairan

Oksi hemoglobin menurun

Produksi Sampah

Suplai O2 ke jaringan menurun

Dialiran darah

Gangguan perfusi

Pruritus

jaringan

Lesi pada kulit


Gangguan

Edema
Kelebihan
volume

intregitas kulit
Cairan masuk ke paru

Masuk dalam saluran

Edema paru

Gastointestinal

Difusi O2 & CO2

Nausea

Paru terganggu

Vomitus

Cairan

Hiperventilasi

Gangguan

Perubahan

Nutrisi Kurang

Pola Nafas

Dari Kebutuhan

18

6. Analisis Data
Tanggal

Data DS dan DO

Masalah

2 Maret 1.

DS :

Pola nafas tidak

2009

Pasien mengatakan sesak napas

efektif

Etiologi
Edema paru

DO :
TD : 170/130 mmHg
N : 80 kali/menit
RR : 30 kali/ menit
0

T : 37,5 C
Bibir pucat
Hasil pemeriksaan fisik paru :
I

: Simetris Statis
Dinamis

Pa

: Taktil Fremitus teraba


kanan kiri lemah

Pe

: Redup

Au : SD Vesikular
Ronkhi basah
Hasil rontgen Pulmo :
Adanya cairan di rongga
alveolus
2.

DS :
Pasien mengeluh

lemah, letih,

lesu

Gangguan

Suplai O 2

perfusi

kejaringan

perifer

jaringan

menurun

DO :
TD : 170/130 mmHg
N : 80 kali/menit
Bibir pucat
Konjungtiva palpebra anemis
CRT pada ekstremitas atas dan
bawah lebih dari 3 detik
Hemoglobin 8.4 g/dl (Low)
Hematokrit 26.4% (Law)
Eritrosit 3.5 juta/mmk (Law)
PO2 82 (Law)

19

3.

DS :
Pasien mengatakan BAK tidak

Kelebihan

Input cairan >

lancar, air kencing sedikit dan

volume cairan

output

Tn. M mengatakan mual dan tidak

Gangguan nutrisi

Intake

nafsu makan.

kurang

adekuat

DO :

kebutuhan tubuh

warnanya keruh. Tangan dan kaki


membengkak.
DO :
Edema pada tangan dan kaki.
Turgor kulit tidak elastis
CRT pada ekstremitas atas dan
bawah lebih dari 3 detik
BB : 58 kg
Balance cairan (+)967.75
Ureum : 153 mg/dl
Cretinin : 9,8 mg/dl
Natrium : 140 mmol/l
Kalium : 3,7 mmol/l
Clorida : 106 mmol/l
Diit rendah garam
4. DS :

dari

tidak

Pasien makan porsi sedikit, tidak


habis 1 porsi, habis 2-3 sendok
makan.
Protein total : 6.0 mg/dl
Globulin : 2, 95 mg/dl
Albumin : 3.0 mg/dl
BB

: 58 kg

TB

: 162 cm

LILA : 30 cm
IMT : 22.13 (Normal)
Diit protein 0,6 hd/kg BB
Diit uremia 170 kkal

20

B. Diagnosa Keperawatan
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan edema paru.
2. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan suplai O2
kejaringan menurun.
3. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan input cairan lebih
besar dari pada output
4. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan intake tidak adekuat.
C. Intervensi
No

Waktu

dx
1.

Tujuan dan

Rencana

Rasional

kriteria hasil
2 Maret

Tujuan: Pola

a. Auskultasi bunyi nafas,

a. Menyatakan adanya

2009

nafas kembali

catat adanya crakles

pengumpulan sekret

normal / stabil

b. Ajarkan pasien batuk

b. Membersihkan jalan nafas

Kriteria Hasil :

efektif dan nafas dalam

dan memudahkan aliran O2

pasien tidak

c. Atur posisi senyaman

c. Mencegah terjadinya sesak

mengalami

mungkin

nafas

dispnea

d. Batasi untuk

d. Mencegah sesak atau

beraktivitas

hipoksia

e. Anjurkan diit hipertonis

e. Mengurangi edema paru

f. Colaborasi pemberian

f. Perfusi jaringan adekuat

O2
2.

Tujuan :
Perfusi jaringan

a. Selidiki adanya tanda

a. Mengetahui penyebab

anemis
b. Observasi adanya

b. Edema merupakan

edema ekstremitas

penyebab

c. Dorong latihan aktif

c. Meningkatkan sirkulasi

CRT kurang

dengan rentang gerak

perifer

dari 2 detik

sesuai toleransi

adekuat
Kriteria hasil :

d. Kolaborasi pemberian

e. Meningkatkan suplai O2

O2

21

3.

Tujuan:
Volume cairan
dalam keadaan
seimbang

a. Kaji status cairan

a. Mengetahui status cairan,

dengan menimbang BB

meliputi input dan output

perhari, keseimbangan
masukan dan haluaran,
turgor kulit tanda-tanda

Kriteria hasil:

vital

tidak ada
edema,

b. Batasi masukan cairan

keseimbangan

menentukan BB ideal,

antara input

haluaran urin, dan respon

dan output
cairan

b. Pembatasan cairan akan

terhadap terapi.
c. Jelaskan pada pasien

c. Pemahaman meningkatkan

dan keluarga tentang

kerjasama pasien dan

pembatasan cairan

keluarga dalam pembatasan


cairan

d. Anjurkan pasien / ajari

d. Untuk mengetahui

pasien untuk mencatat

keseimbangan input dan

penggunaan cairan

output

terutama pemasukan dan


haluaran

Tujuan:

a. Awasi konsumsi

a. Mengidentifikasi

Mempertahank

makanan / cairan

kekurangan nutrisi

an masukan

b. Perhatikan adanya mual

b. Menurunkan pemasukan

nutrisi yang

dan muntah

dan memerlukan intervensi

c. Berikan makanan

c. Porsi lebih kecil dapat

sedikit tapi sering

meningkatkan masukan

adekuat dengan
kriteria hasil:
menunjukan

makanan

protein albumin
stabil.

d. Berikan diit protein 0.6

d. Meningkatkan protein

hd/kg BB

albumin

e. Berikan perawatan

e. Menurunkan

mulut sering

ketidaknyamanan dan
mempengaruhi masukan
makanan

22

D. Implementasi
No

Waktu

Implementasi

Respon

TT

Dx
1.

02/03/2009

a. Mengobservasi pola nafas klien,

S :-

14.20

mencatat frekuensi pernafasan

O : RR=30x/menit

14.30

b. Mengkaji keluhan sesak nafas

S :Tn. M mengeluh sesak

yang dirasakan klien

nafas
O :Pasien gelisah

14.45

2.

14.25

c. Memberikan posisi yang nyaman

S : Pasien mengatakan lebih

untuk pasien, yaitu posisi setengah

nyaman tapi masih sesak

duduk dan memberikan O2 3lt

O : Pasien lebih tenang

a. Mengkaji keluhan pasien tentang

S : Pasien megatakan

adanya lemah, letih, lesu

lemah, letih, dan lesu


O:-

14.35

b. Mengobservasi CRT, edema dan

S:-

ada tidaknya tanda gejala anemis

O: Bibir pucat
Konjungtiva palpebra
anemis
CRT pada ekstremitas atas
dan bawah lebih dari 3
detik, edema (+)

15.30

c. Memeriksa hasil laboratorium

S:O : Hemoglobin 8.4 g/dl


(Low)

3.

15.00

a. Mengobservasi keadaan umum

S :Pasien mengatakan

klien, ada tidaknya edema, tingkat

tangan dan kakinya masih

kesadaran dan keluhan pasien

bengkak.
O : Tn. M gelisah, edema
(+), komposmetis

16.00

b. Membatasi cairan dan memantau

S : Tn. M minum sehari

dan mencatat input dan output cairan

habis satu gelas belimbing.

dan menghitung balance cairan

O : Balance cairan=
(+)967.75

23

4.

17.00

a. Mengkaji adanya keluhan mual

S :Pasien masih mengeluh

dan tidak nafsu makan pada klien

mual dan tidak nafsu

17.30

makan.
O:-

18.00

19.00

b. Memberikan makan dalam porsi

S:-

sesuai dengan diit pasien , diit

O :Pasien makan habis dua

uremia 170 kkal dan diit protein 0.6

sendok saja.

mg/dl
c. Motivasi keluarga untuk selalu

S : keluarga mengatakanTn.

memberikan dorongan pada Tn, M

M tidak suka dipaksa

untuk menghabiskan makanannya.

makan
O : keluarga tidak
kooperatif

03/03/09
07.30

a. Mengobservasi keadaan umum

S : Pasien mengeluh masih

pasien dan mencatat frekuensi

sesak

pernafasan

O :Pasien lebih tenang


RR : 28x/menit

08.00

b. Memberikan posisi setengah

S : Pasien lebih nyaman

duduk dan memberikan terapi O2 3lt

tapi sesak masih tetap sama


O : Pasien tenang

08. 10

a. Mengobservasi keluhan pasien

S : Pasien mengeluh cepat


letih
O : Pasien bibir pucat,

08.30

konjungtiva

palpebra

anemis
b memantau dan mencatat tanda

S:-

vital

O : TD 170/130mmHg,
Nadi

100x/menit,

RR

28x/menit, S 37.5 C
3

09.00

a. Membatasi pemasukan cairan dan

S:Pasien masih mengeluh

mengobservasi balance cairan

bengkak pada tangan dan


kaki
O:Edema pada tangan dan
kaki
Balance cairan (+) 824, 75

10.00

b. memberikan terapi lasix 3x2 amp

S:O:-

24

4.

10.05

a. Mengkaji keluhan mual

S : Pasien masih mengeluh


mual
O:-

11.30

b. Memberikan diit uremia 170 kkal

S : pasien malas makan

dan diit protein 0.6 hd/kg BB

O : Pasien makan habis 3


sendok makan

1.

04/03/2009
07.30

a. Mengobservasi frekuensi nafas

S : Pasien mengatakan

dan keluhan pasien

sesak sedikit berkurang


O : RR 28x/menit

08.00

b. Memberikan posisi yang nyaman

S : Tn. M merasa lebih

dan memberikan O 2 3 lt

nyaman
O :Pasien mulai tenang
RR: 28x/ menit

2.

08.10

a. Mengobservasi keluhan pasien

S : Pasien masih merasa

dan mengukur TTV

cepat letih
O : TD 170/130mmHg, N
104x/menit, RR 28x/menit,
0

S 37. C
09.00

3.

09.05

b. Memberikan hemobion peroral

S:-

250mg

O : obat sudah diminum

a. Mengkaji edema dan turgor kulit

S:Pasien mengatakan masih


bengkak
O:Edema (+)
Turgor kulit tidak elastis

09.30

b. Mengukur balance cairan dan

S : Pasien minum baru 2

membatasi pemasukan cairan

sendok makan
O : Balance cairan (+)
843.75

10.00

c. memberikan injeksi lasix 3x2 amp

S:O : Obat sudah diberikan


melalui IV

11.00

a. Mengkaji keluhan pasien dan

S : Pasien masih mual

menganjurkan pasien untuk

O : Pasien lemah

menghabiskan makannya
11.30

S:-

b. Memberikan diit protein 0.6 hd/kg

O : Pasien makan habis 2

BB

sendok

25

E. Evaluasi
No
1

Tanggal

Diagnosa

Evaluasi

TTD

02/03/09

Pola nafas tidak

S : Pasien masih mengeluh masih sesak

20.00

efektif

O : Pasien gelisah
RR: 30x/menit
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Berikan posisi yang nyaman
Batasi cairan untuk mengurangi edema
paru
Kolaborasi pemberian O2 3 lt

2.

20.15

Gangguan

S : Pasien mengatakan lemah

perfusi jaringan

O : Bibir pucat
Konjungtiva palpebra anemis
CRT pada ekstremitas labih 3 detik
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Pantau tanda vital

3.

20.30

Kelebihan

S : Pasien tangan dan kakinya masih bengkak

volume cairan

O : Balance cairan (+)967.75


Edema pada ekstremitas
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Awasi balance cairan
Berikan IV lasix

20.45

Gangguan

S : Pasien mengatakan tidak nafsu makan

nutrisi

O : Pasien makan habis 2 sendok

kurang

dari kebutuhan

A : Masalah belum teratasi


P : Lanjutkan Intervensi
Motivasi

pasien

untuk

menghabiskan

makan

26

1.

03/03/09

Pola nafas tidak

S : Pasien masih mengeluh masih sesak

efektif

O : Pasien gelisah
RR: 28x/menit
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Berikan posisi yang nyaman
Batasi cairan untuk mengurangi edema
paru
Colaborasi pemberian O2 3lt

2.

Gangguan

S : Pasien mengeluh lemah, letih, lesu

perfusi jaringan

O :TD : 170/130 mmHg

perifer

N : 104 kali/menit
Bibir pucat
Konjungtiva pslpebra anemis
CRT pada ekstremitas atas dan bawah
lebih dari 3 detik
Hemoglobin 8.4 g/dl (Low)
Hematokrit 26.4% (Law)
Eritrosit 3.5 juta/mmk (Law)
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
Kolaborasi pemberian hemobion 2x1 (250)
peroral

Kelebihan

S : Pasien tangan dan kakinya masih bengkak

Volume Cairan

O : Balance cairan (+)824.75


Edema pada ekstremitas
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Awasi balance cairan
Berikan IV lasix

Gangguan

S : Pasien mengatakan tidak nafsu makan

nutrisi

O : Pasien makan habis 3 sendok

kurang

dari kebutuhan

A : Masalah belum teratasi

tubuh

P : Lanjutkan Intervensi
Motivasi

pasien

untuk

menghabiskan

makan

27

04/03/09

Pola nafas tidak

S : Pasien mengeluh sesak berkurang.

efektif

O : Pasien gelisah
RR: 28x/menit
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
Berikan posisi yang nyaman
Batasi cairan untuk mengurangi edema
paru
Kolaborasi pemberian O2 3lt

Gangguan

S : Pasien mengatakan lemah

perfusi jaringan

O : Bibir pucat

perifer

Konjungtiva palpebra anemis


CRT pada ekstremitas labih 3 detik
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Pantau tanda vital
Dorong latihan rentang gerak

Kelebihan

S :Tn. M mengatakan tangan dan kakinya

Volume Cairan

masih bengkak padahal sudah membatasi


minumnya

satu

hari

hanya

satu

gelas

belimbing.
O :Edema pada ekstremitas atas dan bawah
CRT ekstremitas atas dan bawah < 3 detik
Turgor kulit tidak elastic
Balance cairan (+)843.75
Ureum : 153 mg/dl
Cretinin : 9,8 mg/dl
Natrium : 140 mmol/l
Kalium : 3,7 mmol/l
Clorida : 106 mmol/l
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi :
Catat adanya edema
Ukur balance cairan tiap jam
Konsul untuk program HD

28

Gangguan
nutrisi

kurang

dari kebutuhan

S :Pasien masih mengeluh mual dan tidak


nafsu makan
O :Pasien makan 2 sendok dari porsi diit yang
diberikan
A :Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Berikan diit sesuai advis dokter
Berikan diit sedikit tapi sering
Konsultasi

dengan

ahli

gizi

tentang

pemberian diit yang tepat

29

You might also like