You are on page 1of 13

PEMBANGUNAN MINAPOLITAN

BERBASIS PENATAAN WILAYAH


PESISIR DI KOTA PEKALONGAN

Oleh
Valentina Arminah
Suharno
Wahyuni

Latar Belakang
Kota Pekalongan adalah kota penghasil ikan
tangkap No.2 di Indonesia pada era 1980-an
PAD yang berasal dari tangkapan ikan terus
menurun
Perlu aksi untuk mengembalikan kejayaan
perikanan tangkap Kota Pekalongan
Pendeklarasian Pembangunan Kawasan
Minapolitan Kota Pekalongan pertengahan April
2011
Penataan Wilayah Pesisir diatur dengan Undangundang Penataan Ruang

Rumusan Masalah
Setelah 2 tahun diluncurkan apa
yang sudah dicapai dalam Program
Pembangunan Kawasan Minapolitan
Kota pekalongan
Apakah pembangunan kawasan
minapolitan kota Pekalongan sudah
sesuai dengan Rencana Tata Ruang
Wilayah Pesisir

TUJUAN PENELITIAN
Mengkaji kesesuaian rencana
pembangunan minapolitan dengan
rencana zonasi wilayah pesisir Kota
Pekalongan
Mengetahui capaian dan hambatan
pelaksanaan pembangunan
minapolitan

Manfaat Penelitian

Sebagai bahan untuk penyesuaian


pembangunan minapolitan dengan
zonasi wilayah pesisir Kota
Pekalongan
Perencanaan pengembangan
pemanfaatan ruang pesisir

Tinjauan Pustaka
Konsep Pembangunan Minapolitan
Pembangunan Minapolitan merupakan model
pembangunan berbasis kewilayahan dan diadobsi dari
konsep pembangunan Agropolitan (Dwiyadna, 20110
Minapolitan bertumpu pada sektor perikanan sebagai
penggrak utama roda ekonomi
Kawasan inti Minapolitan adalah ruang pesisir
Pesisir mempunyai potensi yang besar
Pemanfaatan dan pembangunan pesisir harus
memperhatikan kondisi fisik pantainya
Pemanfaatan dan pembangunan pesisir hrs
memperhatikan dinamika pantainya (Carter 1992)

Fadel Muhamad (2012): Menteri Kelautan


dan Perikanan sedang memaksimalkan
pemanfaatan potensi kelautan dan
perikanan a.l. melalui pembangunan
minapolitan
Pembangunan wilayah pesisir hrs
berorientasi pada penyelamatan wilayah
pantainya
Pembangunan wilayah pesisir hrs
memperhatikan kondisi ruang pesisir dan
pantai
Penataan ruang pesisir hrs memperhatikan
azas lestari dan berkelanjutan

Karakteristik Minapolitan
(Tinjauan Pustaka)
Satu kota kecil sebagai sentra (mungkin wilayah
administrasi kecamatan) dan beberapa wilayah (desa
atau kecamatan) di sekitarnya pada radius
melakukan commuting ke arah sentra;
harus dilakukan secara terkontrol. Ketika kapasitas
daya dukung tercapai,
telah teridentifikasi kawasan mina atau agropolitan
lain sebagai alternatif;
Pengembangan kawasan minapolitan harus dilakukan
secara terpadu dan efisien,
melibatkan instansi dari tingkat pusat dan daerah
maupun instansi lintas sektor

DIAGRAM ALIR PEMANFAATAN RUANG PESISIR

Fakta
Lokasi

Wilayah Pesisir
SDA

Peruntukan
dan
Penggunaan
Tanah

SDB
Pemanfaatan SDA

Pertanian

Non Pertanian

Non Tambak
emukiman, Wisata, Jasa, Pelabuhan, Perdagangan
Zonasi Wilayah Pesisir Minapolitan
Penataan
Kota Pekalongan
Ruang
Penataan Ruang Pesisir

Tambak

Metode Penelitian
Lokasi: Pesisir Pekalongan sedang
mengembangkan potensi perikanan
melalui pembangunan minapolitan
Peta: penggunaan tanah, kawasan
minapolitan, zonasi wilayah pesisir,
administrasi
Data: status tanah,luas tambak. produksi
ikan tambak, hasil tangkapan ikan laut,
jenis ikan tambak dan laut, harga jual
ikan, jumlah penduduk, jumlah nelayan,
matapencaharian

Data sosial ekonomi dilakukan


analisis secara diskriptif
Pengaturan penggunaan ruang
dilakukan dengan analisis keruangan
melalui tumpang susun peta

RENCANA DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN
HALAMAN PERNYATAAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
ABSTRACT
INTISARI

You might also like