You are on page 1of 13

31

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini penelitian deskriptif korelatif yaitu penelaahan
hubungan antara dua variabel pada suatu situasi atau sekelompok subjek yang
digunakan untuk melihat hubungan antara variabel satu dengan variabel yang
lain. Pendekatan yang dilakukan adalah studi potong lintang/ cross sectional.
Studi potong lintang adalah rancangan studi epidemiologi yang mempelajari
hubungan penyakit dan paparan (faktor penelitian) dengan cara mengamati
status paparan dan penyakit serentak pada individu-individu dari populasi
tunggal, pada suatu saat atau periode (Murti, 2007).

B. Tempat dan Waktu Penelitian


1. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Ruang Kebidanan RSUD dr. Soediran Mangun
Sumarso Wonogiri.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 14 Januari 2012 sampai dengan 14
Februari 2012.

31

32

C. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling


1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Suharsimi, 2006).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu postpartum yang
melahirkan di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri.
Berdasarkan survey awal yang dilakukan peneliti, mulai Januari sampai
Juni 2011 terdapat 477 orang ibu yang melahirkan secara normal maupun
sectio caesar. Jadi rata-rata ibu yang melahirkan sebanyak 80 orang setiap
bulannya.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti
(Suharsimi, 2006). Sampel yang di ambil adalah ibu post partum yang
dirawat di ruang kebidanan RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso
Wonogiri. Menurut Notoatmodjo (2005) untuk menentukan jumlah sampel
dengan populasi lebih kecil dari 10.000 dapat menggunakan formula
sebagai berikut:
n

N
1 N (d ) 2

Keterangan:
N
n
d

: Besar populasi sebanyak 80 orang


: Besar sampel
: Tingkat kepercayaan atau ketepatan yang diinginkan 5% (0,05)

= 2,025 39,5

80
1 80 (0,05) 2
80

33

= 39,5, Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 40

responden. Dengan karakteristik sampel sebagai berikut:


a. Inklusi
1) Ibu yang melahirkan baik secara normal maupun sectio caesarea.
2) Dirawat di ruang Melati.
3) Bisa baca dan menulis.
4) Bersedia menjadi responden.
b. Eksklusi
1) Ibu melahirkan dengan penyulit.
2) Tidak mau menjadi responden.
3. Teknik Sampling
Teknik

yang

digunakan

adalah

purposive

sampling

yaitu

melakukan pengambilan subyek yang didasarkan pada karakteristik


tertentu yang dianggap mempunyai sangkut-paut dengan karakteristik
populasi

yang

sudah

diketahui

sebelumnya

(Sugiyono,

2006).

Pertimbangan peneliti adalah peneliti memilih di ruang Melati karena


responden lebih mudah ditemukan.

D. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari:
1. Variabel bebas (independen) yaitu perawatan rooming-in.
2. Variabel terikat (dependen) yaitu produksi ASI.

E. Definisi Operasional
1. Perawatan rooming-in
a. Definisi

34

Suatu perawatan dimana bayi ditempatkan di ruangan yang sama


dengan ibu segera setelah lahir, selama 24 jam dalam sehari dan menyusui
tanpa penetapan jadwal. Dalam penelitian ini yang dimaksud perawatan
rooming-in adalah penilaian responden terhadap pelaksanaan rooming-in
yang dilakukan oleh petugas meliputi: adanya ranjang bayi tersendiri

yang mudah terjangkau dan dilihat oleh ibu, ruangan ibu, ruang dekat
dengan ruang petugas, adanya papan petunjuk mengenai cara perawatan
payudara, cara menyusui yang benar dan prosedur pelaksanaan roomingin.

b. Alat ukur: kuesioner


c. Skala data: data ordinal dikategorikan sebagai berikut:
Skore (1) bila pelaksanaan rooming-in kurang baik (nilai 0-6)
Skore (2) bila pelaksanaan rooming-in baik (7-12).
2. Produksi ASI
a. Definisi
Gambaran cukup atau tidaknya ASI, yang diukur berdasarkan
kuantitas produksi ASI dan kualitas proses menyusui berdasarkan
observasi BREAST (Body Posittion, Responses, Emotional Bonding,

Anatomy, Sucking). Dalam penelitian ini kualitas proses menyusui


adalah pengukuran kualitas ASI dengan mengobservasi posisi ibu yang
benar dalam menyusui, respon bayi saat akan disusui, ikatan batin
antara ibu dn bayi, keadaan payudara dan proses menghisap bayi saat
disusui.

35

b. Alat ukur: lembar observasi kualitas menyusui berdasarkan observasi


BREAST dan kuesioner kuantitas produksi ASI.
c. Skala ukur: data ordinal berbentuk data kontinu kemudian diubah
menjadi kategorial (dikotomi) dengan skore sebagai berikut:
1) Kuantitas produksi ASI
Skore (1) = produksi ASI kurang (< 50% dari nilai tertinggi)
Skore (2) = produksi ASI cukup (> 50% dari nilai tertinggi)
2) Kualitas menyusui
Skore (1) = kurang baik (< 50% dari nilai tertinggi)
Skore (2) = baik (> 50% dari nilai tertinggi)
3) Produksi ASI
Skore (1)
Skore (2)

kurang (rata-rata nilai kuantitas dan kualitas

ASI <50% dari nilai tertinggi)


cukup rata-rata nilai kuantitas dan kualitas ASI
>50% dari nilai tertinggi)

F. Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan instrumen sebagai berikut:
1. Alat Pengumpul Data
a. Kuesioner identitas subyek penelitian berisi karakteristik responden
b. Kuesioner pelaksanaan perawatan rooming-in.
Kuesioner ini terdiri dari 12 pernyataan dengan 2 altenatif
jawaban yaitu untuk pilihan jawaban Ya diberi nilai 1 dan
jikaTidak diberi nilai 0. Nilai tertinggi yang diperoleh adalah 3 dan
nilai terendah adalah 0.
c. Kuesioner kuantitas produksi ASI.

36

Kuesioner kuantitas produksi ASI terdiri dari 8 pertanyaan


dengan pilihan jawaban Ya atau Tidak. Untuk setiap jawaban Ya
diberi nilai 1 dan jikaTidak diberi nilai 0. Nilai tertinggi yang
diperoleh adalah 8 dan nilai terendah adalah 0.
d.

Lembar observasi kualitas proses menyusui berdasarkan observasi


BREAST.
Lembar observasi terdiri dari 26 butir observasi dengan pilihan
jawaban Ya atau Tidak. Untuk setiap jawaban Ya diberi nilai 1 dan
jikaTidak diberi nilai 0. Nilai tertinggi yang diperoleh adalah 26 dan
nilai terendah adalah 0.

2. Petugas Pengumpulan Data


Dalam pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner
kepada responden dan melakukan observasi. Pengumpulan data dilakukan
oleh peneliti sendiri dibantu oleh 5 petugas ruangan yang telah ditunjuk.
3. Alat Pengolah Data
Alat pengolah data dalam penelitian ini adalah komputer dengan
memakai program SPSS Version 15.0.

G. Uji Validitas dan Reliabilitas


Instrumen penelitian setelah disusun, maka kuesioner tersebut tidak
langsung digunakan untuk mengumpulkan data. Kuesioner tersebut harus
dilakukan uji coba karena alat pengukuran tidak akan berguna bila alat yang
digunakan untuk mengumpulkan data penelitian tidak memiliki validitas dan
reliabilitas (Sugiyono, 2006). Uji validitas dan reliabilitas dilakukan di Rumah

37

Sakit Bersalin Fitri Candra Wonogiri pada tanggal 4-10 Januari 2012 terhadap
20 orang pasien post partum.
1. Validitas
Menurut Notoatmodjo (2005), mengungkapkan bahwa validitas
adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar
mengukur apa yang diukur. Teknik yang digunakan adalah korelasi
product moment dari Pearson adalah (Suharsimi, 2006):
N xy (x) (y)
Rxy =
{N x - (x)} {N y - (y)}
Keterangan:
x : pertanyaan nomor tertentu
y : skor total
N : jumlah responden
Uji validitas dengan menggunakan metode One Shot Method ( sekali
pengujian) atau Internal Consistency. Kriteria yang ditetapkan dalam
menentukan validitas data adalah rhitung (koefisien korelasi) lebih besar
daripada r tabel (nilai kritis) pada taraf signifikan 0,05. Jika koefisien
korelasi lebih besar dari nilai kritis, maka instrumen dapat dikatakan valid.
Hasil uji validitas dengan One Shot Method (Internal Consistency)
didapatkan: 1) semua item instrumen pelaksanaan rooming-in valid (rhitung >
r

tabel

(n=20) = 0,444) dengan rentang nilai antara 0,595-0,882; 2) semua

item instrumen kuantitas produksi ASI juga semuanya valid (rhitung > r

table

(n=20) = 0,444) dengan rentang nilai 0,754-0,900; 3) semua item


instrumen kualitas ASI juga valid (rhitung > r

; (n=20) = 0,444) dengan

tabel

rentang nilai 0,559-0,820. Hasil uji validitas selengkapnya terlampir.

38

2. Reliabilitas
Notoatmodjo (2005), menuliskan reliabilitas adalah indeks yang
menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipecaya atau dapat
diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu
tetap konsisten atau tetap asas bila dilakukan pengukuran dua kali atau
terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur sama.
Reliabilitas alat ukur dalam penelitian ini diuji dengan alat uji
reliabilitas alpha yaitu:
K
Rn =
K1

b
I =

Keterangan:
Rn : relatif instrumen
K
: banyaknya pertanyaan
b : jumlah varians

: varians total
(Suharsimi, 2006)
Uji reliabilitas menggunakan

alpha cronbach test karena

merupakan tehnik yang handal untuk mengukur konsistensi internal


pertanyaan. Menurut Murti (2007), memberikan kriteria untuk mengetahui
tingkat reliabilitas yaitu nilai Cronbanchs Alpha lebih besar dari standar
baku (0,6), koefisien. Dalam penelitian ini menggunakan bantuan program
SPSS 15 versi for windows.
Hasil uji reliabilitas terhadap pelaksanaan rooming-in dinyatakan
reliabel dan layak digunakan untuk penelitian karena nilai Cronbanchs
Alpha didapatkan nilai = 0,942 > 0,6. Untuk instrumen kuantitas ASI
juga dinyatakan reliabel dan layak digunakan untuk penelitian karena nilai

39

Cronbanchs Alpha didapatkan nilai = 0,955 > 0,6. Sedangkan untuk


instrumen kualitas ASI juga dinyatakan reliabel dan layak digunakan
untuk penelitian karena nilai Cronbanchs Alpha didapatkan nilai =
0,966 > 0,6.

H. Jenis, Teknik Pengumpulan dan AnalisisData


1. Jenis dan Sumber Data
a. Data Primer
Data primer adalah data yang langsung diambil atau diperoleh dari
responden baik dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner)
maupun observasi dan wawancara langsung kepada responden. Dalam
penelitian ini data primer diperoleh dari:
1) Responden penelitian.
2) Catatan Rekam Medik Pasien.
b. Data Sekunder
Data yang diperoleh dari instansi terkait yang ada hubungannya dengan
penelitian ini. Dalam hal ini data yang diperoleh dari RSUD dr.
Soediran Mangun Sumarso.
2. Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan cara:
untuk data kualitas produksi ASI dengan lembar observasi sedangkan data
kuantitas ASI dan perawatan rooming-in menggunakan kuesioner.
Sebelum melakukan observasi, peneliti melakukan pemilihan, penetapan
dan pelatihan observer untuk menyamakan persepsi, maka dilakukan uji
kesepakatan Kappa (Fernandes 1984 dalam Suharsimi, 2006) dengan
rumus:

40

kk

2S
N1 N 2 N 3 N 4 N 5

Keterangan :
kk

: Koefesien kesepakatan

: Sepakat, jumlah kode yang sama untuk proyek yang sama

N1

: Jumlah kode yang dibuat oleh pengamat 1

N2

: Jumlah kode yang dibuat oleh pengamat 2

N3

: Jumlah kode yang dibuat oleh pengamat 3

N4

: Jumlah kode yang dibuat oleh pengamat 4

N5

: Jumlah kode yang dibuat oleh pengamat 5


Observer dianggap layak jika koefisien kesepakatan > 0,60. Hasil

uji kesepakatan yang dilakukan peneliti terhadap 5 observer yaitu


semuanya > 0,60. Sehingga dapat disimpulkan bahwa antara peneliti
dengan observer mempunyai persepsi yang sama. Hasil uji Kappa
terlampir. Setelah semua data terkumpul kemudian diolah dan dianalisis
dengan bantuan program SPSS versi 15 for Windows untuk memudahkan
perhitungan.
Setelah data terkumpul maka dilakukan pengolahan data, dengan
tahapan tahapan sebagai berikut:
a. Editing
Merupakan proses pengecekan dan penyesuaian terhadap data
penelitian untuk memudahkan proses pemberian kode dan pemrosesan
data dengan teknik statistik. Editing dilakukan terhadap kemungkinan
kekeliruan dalam proses pencatatan oleh pengumpul data, pengisian
kuisioner yang tidak lengkap (tidak konsisten) dan kekeliruan yang
lain.

41

b. Coding
Merupakan proses identifikasi dan klasifikasi data penelitian ke dalam
skor numerik atau karakter simbol. Proses ini diperlukan untuk data
penelitian yang dapat diklasisifikasikan dari pertanyaan yang bersifat
tertutup yang tidak memberikan alternatif kepada responden selain
jawaban yang tersedia.
c. Tabulation
Merupakan proses pemindahan data ke dalam bentuk tabel-tabel sesuai
kategori yang ditentukan peneliti.
d. Processing
Merupakan pemrosesan dan analisa data agar pertanyaan penelitian ini
terjawab. Untuk pemrosesan data ini, peneliti akan menggunakan alat
bantu berupa program komputer pengolah data statistik yaitu program
SPSS( Statistical Package for Social Science) versi 15.0 for window.
3. Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
paket program statistik SPSS for Windows Version 15.0, dengan tingkat
kebermaknaan yang digunakan untuk menolak hipotesis nol adalah < 0,05
untuk setiap uji statistik.
a. Deskripsi karakteristik sampel (analisis univariat)
1) Data sampel berskala kontinyu dideskripsikan dalam parameter
mean, minimum, maksimum.
2) Data sampel berskala kategorikal dideskripsikan dalam frekuensi
dan persen.
b. Hubungan variabel-variabel penelitian (analisis bivariat)

42

Untuk mengidentifikasi hubungan perawatan rooming-in dengan


produksi ASI dilakukan dengan menggunakan uji statistik korelasi
Spearman sebab data perawatan rooming-in dan data produksi ASI
merupakan data ordinal. Adapun rumus Korelasi Rank-Spearman

adalah:
rho xy 1

6 d 2
n n 2 1

Keterangan :
rho xy
d
n

:
:
:

Korelasi tata jenjang


Beda antara jenjang tiap subjek
Banyaknya subjek

(Suharsimi, 2006)

J.

Jalannya Penelitian
1. Tahap Persiapan
Persiapan dimulai pada bulan September 2011 sampai bulan
Januari 2012. Tahap persiapan ini meliputi studi pendahuluan, penyusunan
proposal, ujian proposal, revisi. Setelah mendapatkan Surat Ijin Penelitian
dari Universitas Sahid Surakarta kemudian menyerahkan kepada Kepala
Kesbanglimas Kabupaten Wonogiri untuk mendapatkan persetujuan
penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini dilakukan proses pengumpulan data terhadap
responden. Pengumpulan data dengan kuesioner dan lembar observasi.
Observasi kualitas produksi ASI diobservasi pada hari kedua dengan

43

metode BREAST dilakukan oleh peneliti dibantu oleh 5 petugas ruangan.


Sedangkan pengumpulan data kuesioner dilakukan oleh peneliti sendiri
dengan memberikan kuesioner kepada responden. Pengisian kuesioner
dilakukan secara langsung oleh responden. Karena tingkat pendidikan
responden berbeda-beda, maka pemahaman tahap item pertanyaan kadang
berbeda-beda pula. Untuk itu jika responden kesulitan memahami item
pertanyaan tersebut maka peneliti memberikan penjelasan secukupnya.
3. Tahap Akhir
Tahap akhir ini dilakukan pada

bulan Maret-April 2012 yang

meliputi:
a. Entri data hasil kuesioner dan observasi dilakukan selama 1 minggu.
b. Penulisan laporan termasuk pengolahan data dilakukan 3 minggu.
c. Konsultasi pembimbing sampai perbaikan laporan dilakukan selama 1
bulan.
d. Setelah skripsi mendapat persetujuan dari pembimbing seterusnya
dilakukan penjadwalan seminar skripsi.
e. Setelah dilakukan seminar laporan dilanjutkan
(revisi) selama 2 minggu.

perbaikan laporan

You might also like