Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Nyeri sendi atau arthralgia sering kali dihubungkan dengan peradangan
pada sendi atau arthritis. Arthritis adalah suatu reaksi tubuh terhadap proses
berbagai penyakit termasuk trauma pada sendi (fraktur), infeksi virus dan bakteri,
serta gangguan sendi oleh karena reaksi tubuh (penyakit autoimun).
Penyakit yang mengenai sistem muskuloskletal, dapat bersifat terlokalisasi
pada sendi, dapat pula disertai gejala sistemik dan keterlibatan organ lain misalnya
ginjal, kulit, paru, mata, dan sistem darah. Perlu diingat bahwa keluhan
muskuloskletal dapat merupakan gejala awal penyakit non rematik misalnya
kanker, penyakit endokrin dan lain-lain.
Terdapat sekitar 100 macam arthritis dengan berbagai penyebab yang
berbeda. Di Amerika jenis
Arthritis dapat terjadi pada laki-laki maupun perempuan dari semua umur. Di
Amerika sekitar 37 juta penduduk menderita arthritis
Jumlah ini berarti 1 dari 7 orang Amerika menderita arthritis. Pada kelompok umur
>50 tahun, penderita gangguan sendi lebih banyak pada perempuan dan
kebanyakan sakit sendi bentuk osteoathritis.
Untuk dapat menentukan diagnosis suatu penyakit dari keluhan arthritis
atau nyeri sendi, dibutuhkn suatu pendekatan diagnosis yang tepat agar dapat
melanjutkan terapi atau penanganan yang sesuai dengan jenis penyakitnya. untuk
itu dalam kepustakaan ini akan dibahas pendekatan diagnosis penyakit nyri sendi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Anatomi Dan Fisiologi Sendi
Sendi adalah semua persambungan tulang, baik yang memungkinkan
tulang-tulang tersebut dapat bergerak satu sama lain, maupun tidak dapat bergerak
satu sama lain.pada sendi sinovial dilapisi oleh suatu kartilago yang terbagi atas dua
bagian yaitu kondrosit dan matriks ekstraseluler. Matriksekstraseluler yang
mengandung banyak kolagen tipe II, IX, dan XI serta proteoglikan (terutama
agregat). Agregat adalah hubungan antara terminal sentral protein dengan asam
hialuronatmebentuk agreratyang dapat menghisap air. Sesudah kekuatan kompresi
hilang maka air akan kembali pada matriks dan kartilago kembali seperti semula.
Jaringan kolagen merupakan molekulprotein yang kuat. Kolagen ini berfungsi
sebagai kerangka dan mencegah pengembangan berlebihan dari agregat
proteoglikan.
Rawan sendi hanya mempunyai sedikit kemampuan untuk penyembuhan
(reparasi). Agar tetap berfungsi dengan baik, rawan sendi hanya dapat menanggung
perubahan sebab fisis sedikit yaitusebesar 25kg/cm3. Fungsi utama rawan sendi
yaitu disamping memungkinkan gesekan padagerakan, juga menyerap energi beban
dengan mengubah bentuk dan dengan efektif menyebarkan beban tersebut pada
suatu daerah yang luas.
bersama
dengan
kulit
dan
tendon,
mengandung
suatu
mekanoreseptor yang tersebar di sepanjang rentang gerak sendi. Umpan balik yang
dikirimkannya memungkinkan otot dan tendon mampu untuk memberikan tegangan
yang cukup pada titik-titik tertentu ketika sendi bergerak. Otot-otot dan tendon
yang menghubungkan sendi adalah inti dari pelindung sendi. Kontraksi otot yang
terjadi ketika pergerakan sendi memberikan tenaga dan akselerasi yang cukup pada
anggota gerak untuk menyelesaikan tugasnya. Kontraksi otot tersebut turut
meringankan stres yang terjadi pada sendi dengan cara melakukan deselerasi
sebelum terjadi tumbukan (impact). Tumbukan yang diterima akan didistribusikan
ke seluruh permukaan sendi sehingga meringankan dampak yang diterima. Tulang
di balik kartilago memiliki fungsi untuk menyerap goncangan yang diterima.
B. DEFINISI
Nyeri sendi atau arthralgia sering kali dihubungkan dengan peradangan
pada sendi atau arthritis. Arthritis adalah suatu reaksi tubuh terhadap proses
berbagai penyakit termasuk trauma pada sendi (fraktur), infeksi virus dan bakteri,
serta gangguan sendi oleh karena reaksi tubuh (penyakit autoimun).
Terdapat sekitar 100 macam arthritis dengan berbagai penyebab yang
berbeda. Di Amerika jenis
Arthritis dapat terjadi pada laki-laki maupun perempuan dari semua umur. Di
Amerika sekitar 37 juta penduduk menderita arthritis
Jumlah ini berarti 1 dari 7 orang Amerika menderita arthritis. Pada kelompok umur
>50 tahun, penderita gangguan sendi lebih banyak pada perempuan dan
kebanyakan sakit sendi bentuk osteoathritis.
C. KLASIFIKASI
Secara garis besar penyakit rematik diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Inflamasi dan non inflamasi
2. Artikuler atau periartikuler
3. Akut atau kronis
4. Mono/oligoartritis/poliartritis
1.
Tidak didapatkan gejala sistemik, maupun tanda radang pada sendi, dan
pemeriksaan laboratorium dalam batas normal.
Misalnya pada Osteoartritis dan fibromyialgia.
Tabel I . Penyakit rematik inflamasi dan non inflamasi
Gejala
Kaku sendi
Gejala sistemik
Puncak nyeri
Instabilititas
Simetris (bilateral)
Tanda
Nyeri tekan
Tanda inflamasi
Multisistem
Kelainan
labaratorium
2.
Non inflamsi
Contoh : OA
Inflamasi
(contoh.:
lupus)
Jarang
Jarang
Tidak
Tidak
Sering
ya
Sering
Sering
RA,
Gambaran klinis
Artikuler
Periartikuler
Struktur anatomi
Tempat nyeri
Nyeri gerak
Fokal. point
Nyeri aktif gerak pada posisi tertentu
Bengkak
Jarang
Pada tangan
Rash : SLE, vaskulitis, artitis psoriatik , dermatomiositis, adults onzet still diseases
& lyme diseases.
Pleuritis/pericarditis : RA,SLE,MCTD
10
11
12
GAMBARAN RADIOLOGIS
1. Osteoartritis
Penyempitan ruang antar sendi yang tidak sama, keterlibatan sendi bisa
unilateral atau bilateral, selain itu didapatkan kista subkondral dan pembentukan
tulang subkondral dan tidak didapatkan erosi. Sendi yang sering terkena ialah jarijari tangan, kaki, pinggul, lutut, lumbal, dan servical. OA pada tulang belakang
seringkali dihubungkan dengan degenerative disk disease, penyepitan diskus atau
sendi apophyseal.
13
dan disertai periartikuler osteoporosis. Erosi yang awal pada tangan pada PIP dan
MCP, pergelangan tangan, soft tissue atropy dan subcutan nodule biasanya muncul
pada stadium lanjut. Hampir 50% sendi panggul terkena; gambaran radiologis
hilangnya ruang antara sendi akibat ptotusi caput femoris pada acetabulum.
Gambar 3: gambaran foto x-ray sendi tangan normal pada gambar 1, sendi tangan
dengan rheumatoid arthritis pada gambar 2
3. Ankylosing Spondilitis
Terutama mengenai tulang belakang (Axial skeleton) distribusinya pada
sendi tulang belakang dan sacroilikal. Sendi pinggul, bahu, lutut, tangan dan kaki
jarang terkena. Pada stadium awal didaptakan pada sakroiliaka, bilateral dan
simetris: gambaran klasik radiologisnya Bamboo spine . Pada stadium awal
vertebrata tampak seperti kubus densitas tulang normal sebelum ankilosing dan
porotik setelah ankilosing.
14
Gambar 5: Gambaran radiologi x-ray Artritis Psoriatik menunjukkan gambaran Pencilin-cup (panah)
15
5. Artritis Gout
Perubahan radiologi hanya terjadi setelah bertahun-tahun timbulnya gejala.
Terdapat predileksi pada MTP pertama, walaupun pergelangan kaki, lutut, siku, dan
sendi lainnya juga dapat terlibat. Pada foto polos dapat memperlihatkan efusi dan
pembengkakkan sendi, erosi tulang yang yang menimbulkan gambaran punched
out yang berada terpisah dari permukaan artikuler. Tofi mengandung natrium urat
dan terdepoit pada tulang, jaringan lunak dan sekitar sendi. Kalsifikasi pada tofi
juga dapat ditemukaa, dan tofi intraoseus dapat membesar hingga menyebabkan
destruksi sendi.
Gambar 6: Gambaran radiologi x-ray menunjukkan gambaran tofi (panah) dan erosi
tulang yang menyerupai punched out (lingkaran)
16
Signifikan trauma /
focal bone pain
X-ray
abnormal
Efusi / inflamasi ?
Aspirasi cairan
sendi
normal
Fracture, tumor, or
metabolic bone diseases
Tdk berhasil
Kemungkinan Non
Inflamasi
Bursitis, tendinitis,
or fibromyalgia
Evaluasi
Berhasil
Darah
Coagulopathy,
pseudogout,
tumor, trauma,
or Charcot joint
Elemet Bone
marrow present
Intraarticular
fracture
Osteoartritis,
soft tissue injury,
infeksi virus
Kristal (+)
Kultur
Positip
Kultur
Sterile
Monosodium
urate (gout)
Calcium
pyrophosphate
dihydrate
(pseudogout)
Arthritis
infeksi
*Synovial Fluid
Culture as well as
cervical urethral,
pharingeal at all and
or rectal evaluations
for Gunococcus and
chlamydia when
suspected
17
Poliarthralgia
Synovitis ?
Tender Points ?
Systemic
rheumatic
disease
Fibromyalgia or
Multiple sites of bursitis
or tendinitis
artralgia Viral
Osteoarthritis
Kelainan jar lunak Soft
Hypothyroidism
Nyeri Neuropatik
Metabolic bone disease
Depresi
Follow-Up
evaluasi :
DL, LED, RF, ANA;
kreatinin, urinalisis,
aspirasi cairan sendi
Joint aspiration
evaluasi:
darah lengkap
Liver Function Tests
serologi:
Hepatitis B and C
Parvovirus
Consider :
Liver Function Tests
Hepatitis B and C
Radiologi
TSH
Calcium
Albumin
Alkaline Phosphatase
18
Non-Inflamasi
inflamasi
Septik
Haemorrhagic
Viskositas
Tinggi
Tinggi
Rendah
Rendah
Variatif
Warna
Tdk
Tdk berwarna
Kuning
Variatif
Darah
berwarna
Kejernihan
Jernih
Jernih
Berkabut
Keruh
Keruh
Lekosit
< 200
50-100
1.000-75.000
>65.000
Erytrosit >
leko
Defensial
OA, SLE
Trauma
diagnosis
Amyloidosis,
Kristal
hemofilia
Osteonekrosis,
artropathy
Bakteri,
Charchots
SLE,
jamur
joint, trauma,
skleroderma
TBC
tumors.
infeksi
charcots joint
19
Gambaran klinik
Akut; disertai demam,
Penyebab
Bakteri (gonococci and Staphylo-
sendi : +
Crystal-
induced
CPPD
arthritis
Osteoartritis
Anamnesis trauma +
Tumors
Jarang
Penyakit
Jarang
Fracture, hemarthrosis,
Jinak / ganas, primer/metastase
Psoriatic arthritis, SLE, ReA, RA
sistemik
20
Generalized OA,
Posttraumatic OA
Leukemia,Hemophilia.
Amyloidosis
DAFTAR PUSTAKA
21
22