You are on page 1of 3

Kelainan-kelainan dalam Nifas

Sub-involusi uterus
Involusi adalah keadaan uterus mengecil oleh kontraksi rahim dimana berat
rahim dari 1000gram saat setelah bersalin, menjadi 40-60 gr 6 minggu kemudian.
Bila pengecilan ini kurang baik atau terganggu disebut sub-involusi.
Faktor-faktor penyebab, antara lain adalah infeksi (endometritis), sisa uri, mioma
uteri, bekuan-bekuan darah, dan sebagainya.
Pada palpasi uterus teraba masih besar, fundus masih tinggi, lokia banyak, dapat
berbau, dan terjadi perdarahan.
Pengobatan dilakukan dengan memberikan injeksi methergin setiap hari
ditambah dengan ergometrin peroral. Bila ada sisa plasenta lakukan kuretase.
Berikan antibiotika sebagai pelindung infeksi.

Perdarahan Nifas Sekunder (Late Puerperal Haemorraghe)


Yaitu perdarahan yang terjadi setelah lebih dari 24 jam postpartum; dan biasanya
terjadi pada minggu kedua nifas. Frekuensinya kira-kira 1% dari semua persalinan.
Faktor-faktor penyebab antara lain adalah antara lain seperti sub-involusi, sisa
plasenta, mioma uteri, kelainan uterus, inversio uteri, dan pemberian estrogen untuk
menekan laktasi.
Penanganan seperti pada sub-involusi, kecuali pada inversio uteri dan mioma
uteri dilakukan penanganan khusus. (Sofian, 2011)

Sofian, Amru. 2011. Rustam Mochtar Sinopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi, Obstetri
Patologi Edisi 3 Jilid 1. Jakarta: EGC.

Episiotomi
Episiotomi dalam arti sempit adalah insisi pada pudenda. Insisi dapat dilakukan pada
garis tengah (insisi median atau medline episiotomy) atau insisi di mulai di garis tengah
tetapi irisan diarahkan ke lateral dan ke bawah, menjauhi rektum (mediolateral
episiotomy). Dalam obstetri, episiotomi merupakan tindakan operasi paling sering,
setelah pemotongan tali pusat. Bagi para pakar obstetri alasannya sudah jelas. Episiotomi
menggantikan kemungkinan terjadinya robekan yang tidak teratur, dengan suatu irisan
luka yang lurus dan rapi. Luka lebih mudah dijahir dan lebih mudah sembuh
dibandingkan dengan robekan. Biasanya episiotomiu dilakukan bila pada saat kontraksi
kepala bayi tampak dengan diameter diperkirakan 3-4 cm.
Keuntungan dan kerugian dari kedua macam episiotomi dapat dirinci sebagai berikut:
1.

Episiotomi medialis
Mudah untuk dijahit kembali
Jarang ada gangguan penyembuhan
Selama masa nifas, rasa nyeri hanya sedikit
Di kemudian hari, jarang menimbulkan dispareuni
Hasil akhir penjahitan secara anatomis hampir selalu sangat baik
Perdarahan lebih sedikit
Lebih sering terjadi perluasan luka ke arah spinchter ani dan rektum.

2.

Episiotomi mediolateralis
Penjahitan kembali lebih sukar
Gangguan penyembuhan lebih sering terjadi
Sepertiga mengalami rasa nyeri selama beberapa hari
Terkadang berakibat dispareuni
10% mengalami gangguan anatomi pada hasil penjahitan (tergantung operator)
Perdarahan lebih banyak
Perluasan ke arah spinchter jarang terjadi.
Ada beberapa cara menjahit luka episiotomi, apapun caranya, yang penting adalah

pulihnya susunan anatomi, berhentinya perdarahan, tanpa terlalu banyak jahitan. Benang

yang digunakan biasanya khromik catgut 000.

You might also like