You are on page 1of 18

PETUNJUK PELAKSANAAN TRANSFER INFORMASI ANTAR PROFESI

1. PETUNJUK UMUM
Transfer informasi antar profesi di rumah sakit_________________ dilaksanakan
secara tertulis, didokumentasikan pada berkas rekam medis, menggunakan
bahasa Indonesia, ditulis dengan tulisan yang jelas dan dapat dibaca oleh
penulis maupun orang lain. Hindari penggunaan huruf, lambang, istilah yang
dapat mengakibatkan interpretasi berbeda.
Pada kondisi tertentu dimana transfer informasi tidak dapat dilaksanakan
tertulis, maka dapat dilaksanakan secara lisan dengan catatan :
a. Penyebutan nama harus dengan catatan
b. Penyebutan bilangan, angka. Dosis dan besaran ukuran diucapkan dua
kali dan penerima pesan harus menirukan .
c. Penerima pesan harus menuliskan pada dokumen rekam medis, dibubuhi
tanggal jam dan paraf dan nama pemberi pesan.
II.

TRANSFER IN FORMASI ANTAR DOKTER

Transfer informasi dapat berupa Konsul, Merujuk, Permintaan pendapat (second


Opinion).
Konsul adalah proses meminta pendapat professional dalam rangka pemeriksaan,
penegakkan diagnose dan atau therapy kepada pasien yang dilaksanakan seorang
dokter kepada dokter lain. Konsul dilaksanakan tertulis pada dokumen rekam
medis; dokter yang mendapat konsul berkewajiban mendapat permintaan konsul
pada kesempatan pertama, jawaban konsul ditulis dalam dokumen rekam medis
atau pada formulir khusus. Pada kondisi tertentu konsul dapat dilaksanakan secara
lisan dengan memperhatikan petunjuk umum. Dalam konsul tidak terjadi perubahan
DPJP.
Merujuk pasien adalah suatu proses memindah / memberikan kewenangan
penanganan pasien dari dokter satu ke dokter lain, akibat dari rujukan ini terjadi
perpindahan DPJP pasien tersebut.
Merujuk di dalam rumah sakit dengan menulis surat rujukan di dalam dokumen
Rekam Medis pasien, merujuk keluar rumah sakit dengan ditulis dalam surat rujukan
dalam amplop tertutup.
Permintaan pendapat (second opinion) adalah upaya memperoleh informasi dari
dokter lain dengan kompetensi sama atau berbeda terhadap suatu kasus.
Permintaan pendapat dimungkinkan berasal dari inisiasi dokter, pasien atau kedua
belah pihak.
III.

TRANSFER INFORMASI DOKTER DENGAN PERAWAT / BIDAN

Transfer informasi antara dokter dengan perawat dilaksanakan secara tertulis,


berupa instruksi kerja dengan menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa lain

yang dapat dipahami, didokumentasikan pada rekam medis. Instruksi kerja yang
telah ditindak lanjuti oleh perawat, maka perawat harus menulis laporan tindakan
pada form rekam medis.
Pada kondisi dimana tidak memungkinkan transfer informasi dilaksanakan secara
tertulis dapat dilaksanakan secara lisan dengan memperhatikan petunjuk umum.
IV
TRANSFER INFORMASI ANTAR DOKTER DENGAN PETUGAS DI PELAYANAN
PENUNJANG
Transfer informasi dokter dengan petugas labpratorium, radiologi, dilaksanakan
dengan menggunakan formulir permintaan pemeriksaan penunjang yang
disediakan. Dokter harus mengisi dengan jelas identitas pasien dan jenis
pemeriksaan penunjang yang diperlukan.
Jawaban hasil pemeriksaan disampaikan tertulis menggunakan formulir jawaban
pemeriksaan penunjang.
Pada kondisi tertentu yang tidak dapat dilaksanakan secara tertulis dapat
dilaksanakan secara lisan dengan memperhatikan petunjuk umum.
Transfer informasi antara dokter dengan petugas gizi, rehabilitasi medis,
dilaksanakan secara tertulis berupa instruksi kerja didokumentasikan pada rekam
medis.
Transfer informasi dokter dengan petugas farmasi, dilaksanakan secara tertulis
dengan menggunakan blangko perintah pemberian obat dan atau berupa resep
dengan memperhatikan kaidah tata cara penulisan resep.
Medan,
Direktur Rumah Sakit ..

________________________

DIREKTUR RUMAH SAKIT ..


No :..
TENTANG
KOORDINASI PELAYANAN DAN TRANSFER INFORMASI ANTARA PROFESI DI RUMAH
SAKIT ..

DIREKTUR RUMAH SAKIT .


Menimbang :
a. Bahwa Keselamatan Pasien (Pasient Safety) Rumah Sakit merupakan
kewajiban moral bagi seluruh pemberi pelayanan di Rumah sakit.
b. Bahwa sebagai tindak lanjut terbentuknya Tim keselamatan Pasien (Pasient
Safety) RS, dan untuk mendukung terwujudnya pelayanan yang aman dan
efektif perlu adanya suatu koordinasi antar profesi.
c. Sesuai dengan butir (b) perlu ditetapkan Koordinasi Pelayanan dan Transfer
Informasi Antar Profesi.
Mengingat :
1. Undang Undang no. 36 tahun 2009 tentang KeMethodistan
2. Undang Undang ni. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3. Surat Keputusan ketua yayasan Rumah sakit No:SK/../VI/2010 tanggal :
05 Januari 2011 tentang Pedoman Susunan Organisasi dan tata kerja Rumah
sakit Methodist Medan
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ..
TENTANG KOORDINASI PELAYANAN DAN TRANSFER INFORMASI ANTAR PROFESI DI
RUMAH SAKIT

1. Setiap Dokter dalam memberikan pelayanan kepada pasien di Rumah sakit


.. Harus berkoordinasi dengan profesi atau unit lain
yang terkait demi keselamatan dan kesembuhan pasien.
2. Dalam memberikan transfer informasi antar profesi setiap petugas di Rumah
sakit ... mengacu pada petunjuk pelaksanaan
sebagaimana lampiran surat keputusan ini
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan bilamana
dikemudian hari terdapat kekeliuran dalam penetapan ini akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya
Lampiran
Nomor
Tanggal

: SK Direktur Rumah Sakit .


: SK../ ../XII/2010
: .

PETUNJUK PELAKSANAAN TRANSFER INFORMASI ANTAR PROFESI


1. PETUNJUK UMUM
Transfer informasi antar profesi di rumah sakit .
Dilaksanakan secara :
a. Tertulis
Didokumentasikan pada dokumen Rekam Medis, ditulis dengan jelas, dapat
dibaca oleh penulis dan orang lain.
Hindari penggunaan kata kata, lambang yang dapat menghasilkan
interpretasi berbeda.
b. Lisan
Pada Kondisi tidak memungkinkan dilaksanakan secara tertulis maka transfer
informasi lisan dilakukan dengan catatan :
a. Penyebutan nama harus Dieja atau Diulang Dua Kali
b. Penyebutan Bilangan, Dosis, Ukuran harus diulang Dua Kali dan petugas
penerima informasi mengulangi penyebutannya.
c. Penerima informasi harus menuliskan pada dokumen rekam medis dengan
membubuhkan nama penerima informasi, jam, tgl dan paraf
2. PELAKSANAA N TRANSFER INFORMASI ANTAR PROFESI
a. Transfer informasi antar dokter / dokter spesialis
Transfer informasi dapat berupa
Rujukan
Konsul
Permintaan Pendapat
b. Transfer informasi antar dokter dengan perawat
Transfer Informasi dapat berupa :
Permintaan pelayanan keperawatan
Pelayanan Gizi/ Diet pasien
Pelayanan pemberian Obat kepada pasien

c. Transfer informasi antar dokter dengan Petugas Laboratorium


Transfer informasi dapat berupa :
Permintaan pemeriksaan laboratorium
Permintaan data pemeriksaan pasien
Mencantumkan diagnose yang mendukung untuk permintaan
pemeriksaan
d. Transfer informasi antar Dokter dengan petugas radiologi
Transfer Informasi dapat berupa :
Permintaan pemeriksaan radiologi
Permintaan data pemeriksaan pasien
Mencantumkan diagnose dan keluha pasien
e. Transfer informasi
Transfer informasi
Permintaan
Permintaan

antar dokter dengan petugas lainnya


dapat berupa :
Diet Pasien
lain yang diperlukan
Ditetapkan di :
Medan
Pada Tanggal : .
Direktur Rumah Sakit

___________________
Tembusan:
1. Ketua Yayasan Rumah Sakit ____________
2. Ketua Komite Medik
3. Para kepala SMF/Ka Bagian/Ka Bidang dilingkungan Rumah Sakit
Methodist Medan
4. Ka Instalasi dilingkungan Rumah Sakit Methodist Medan
5. Arsip

DIREKTUR RUMAH SAKIT ..


No :..
TENTANG
KOORDINASI PELAYANAN DAN TRANSFER INFORMASI ANTARA PROFESI DI RUMAH
SAKIT ..

Direktur Rumah Sakit ..


Menimbang:
a. Bahwa Keselamatan Pasien (Pasient Safety) Rumah Sakit merupakan
kewajiban moral bagi seluruh pemberi pelayanan di Rumah Sakit.
b. Bahwa sebagai tindak lanjut terbentuknya tim Keselamatan Pasien
(Pasient Safety) RS, dan untuk mendukung terwujudnya pelayanan
yang aman dan efektif perlu adanya suatu koordinasi antar profesi
c. Sesuai dengan butir (b) perlu ditetapkan koordinasi Pelayanan dan
Transfer informasi Antar Profesi
Mengingat:
1. Undang Undang no.36 tahun 2009 tentang
2. Undang Undang no.44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3. Surat keputusan Ketua Yayasan Rumah Sakit No:Sk//VI/2010
tanggal : 05 Januari 2011 tentang Pedoman Susunan Organisasi dan
Tata Kerja Rumah Sakit ..
MEMUTUSKAN

Menetapkan : Keputusan Direktur Rumah Sakit .


Tentang Koordinasi pelayanan dan transfer informasi antar profesi di rumah
sakit ..
1. Setiap dokter dalam memberikan pelayanan kepada pasien di Rumah
Sakit .. harus berkordinasi dengan profesi atau unit lain
yang terkait demi keselamatan dan kesembuhan pasien.
2. Dalam memberikan transfer informasi antar profesi setiap petugas di
Rumah Sakit ........ mengaci pada petunjuk pelaksanaan
sebagaimana lampiran surat keputusan ini
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
bilamana dikemudian hari terdapat kekeliuran dalam penetapan ini
akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di : _________________
Pada Tanggal:__________________
Direktur Rumah Sakit .

_____________________
Tembusan:
1. Ketua Yayasan Rumah Sakit ..
2. Ketua Komite Medik
3. Para kepala SMF/Ka Bagian/Ka Bidang dilingkungan Rumah Sakit
.
4. Ka Instalasi dilingkungan Rumah Sakit ..
5. Arsip

Lampiran
Nomor
Tanggal

: SK Direktur Rumah Sakit ..


: SK ..//XII/2010
: ..

PETUNJUK PELAKSANAAN TRANSFER INFORMASI ANTAR PROFESI


1. PETUNJUK UMUM
Transfer informasi antar profesi di Rumah Sakit
dilaksanakan secara :
a. Tertulis
Didokumentasikan pada dokumen Rekam Medis, ditulis dengan
jelas, dapat dibaca oleh penulis dan orang lain.
Hindari penggunaan kata kata, lambang yang dapat menghasilkan
interpretasi berbeda.
b. Lisan
Pada kondisi tidak memungkinkan dilaksanakan secara tertulis
maka transfer informasi lisan dilakukan dengan catatan:
a. Penyebutan nama harus Dieja Atau Diulang Dua Kali
b. Penyebutan Bilangan, Dosis, Ukuran Harus Diulang Dua Kali dan
petugas penerima informasi mengulangi penyebutan
c. Penerima Informasi harus menuliskan pada dokumen rekam
medis dengan membubuhkan nama penerima informasi, jam, tgl
dan paraf
2. PELAKSANAAN TRANSFER INFORMASI ANTAR PROFESI
a. Transfer Informasi Antar Dokter / Dokter Spesialis
Transfer informasi berupa :
Rujukan
Konsul
Permintaan Pendapat
b. Transfer informasi antar dokter dengan perawat
Transfer Informasi dapat berupa :

Permintaan pelayanan keperawatan


Pelayanan Gizi/ Diet pasien
Pelayanan pemberian Obat kepada pasien

c. Transfer informasi antar dokter dengan Petugas Laboratorium


Transfer informasi dapat berupa :
Permintaan pemeriksaan laboratorium
Permintaan data pemeriksaan pasien
Mencantumkan diagnose yang mendukung untuk permintaan
pemeriksaan
d. Transfer informasi antar Dokter dengan petugas radiologi
Transfer Informasi dapat berupa :
Permintaan pemeriksaan radiologi
Permintaan data pemeriksaan pasien
Mencantumkan diagnose dan keluha pasien
e. Transfer informasi antar dokter dengan petugas lainnya
Transfer informasi dapat berupa :
Permintaan Diet Pasien
Permintaan lain yang diperlukan
Ditetapkan di :
Medan
Pada Tanggal : .
Direktur Rumah Sakit

___________________
Tembusan:
1. Ketua Yayasan Rumah Sakit ____________
2. Ketua Komite Medik
3. Para kepala SMF/Ka Bagian/Ka Bidang dilingkungan Rumah Sakit
Methodist Medan
4. Ka Instalasi dilingkungan Rumah Sakit Methodist Medan
5. Arsip.

Logo

KONSULTASI DURANTE OPERASI

No Dokumen

PROSEDUR
TETAP

No. Revisi
-

Halaman
1/1

Ditetapkan
Direktur Rumah Sakit
Tanggal terbit
Dr____________.

Pengertian

Tujuan

Kebijakan

Konsultasi Durante Operasi atau Konsul Durante operasi adalah


konsultasi antar dokter ttg penanganan pasien pada saat pasien dilakukan
operasi mulai saat induksi sampai selesai recovery.
Tujuan Umum : Meningkatkan mutu pelayanan di Rumah
Sakit_____________.
Tujuan Khusus : Tersediannya pedoman untuk melaksanakan konsultasi
antar dokter durante operasi.
Konsultasi durante operasi dapat dilaksanakan secara tertulis maupun
secar lisan.
Dokter yang melaksanakan konsul maupun konsulen wajib mencatat
pada dokumen rekam medis setelah operasi selesai.
1. Dokter operator menghubungi dolter konsulen melalui salah satu
petugas di kamar operasi.
2. Dokter operator menyampaikan permasalahan kepada konsulen

Prosedur
3.
4.
5.
6.
7.

dengan dilengkapi informasi penting tentang pasien tersebut.


Dokter konsulen menelaah permasalahan
Dokter konsulen member jawaban permasalahan
Dokter operator menindak lanjuti hasil jawaban konsul
Dokter operator menulis laporan konsultasi
Dokter member tahu keluarga pasien

Unit Terkait
Seluruh Staff
Pejabat di rumah sakit _________________
Logo

KONSULTASI DURANTE OPERASI


No Dokumen

PROSEDUR
TETAP

No. Revisi
-

Halaman
1/1

Ditetapkan
Direktur Rumah Sakit
Tanggal terbit
Dr____________.

Pengertian

Tujuan

Kebijakan

Prosedur

Konsultasi durante operasi atau Konsul durante operasi adalah konsultasi


antar dokter tentang penanganan pasien pada saat pasien dilakukan
operasi mulai saat induksi sampai selesai recovery.
Tujuan umum : Meningkatkan mutu pelayanan di Rumah
Sakit______________
Tujuan Khusus : Tersediannya pedoman untuk melaksanakan konsultasi
antar dokter durante operasi
Konsultasi durante operasi dapat dilaksanakan secara tertulis maupun
secara lisan.
Dokter yang melaksanakan konsul maupun konsulen wajib mencatat
pada dokumen rekam medis setelah operasi selesai.
1. Dokter operator menghubungi dokter konsulen melalui salah satu
petugas di kamar operasi.
2. Dokter operator menyampaikan permsalahan kepada konsulen
dengan dilengkapi informasi penting tentang pasien tersebut.
3. Dokter konsulen menelaah permasalahan

4.
5.
6.
7.

Dokter konsulen memberi jawaban konsul


Dokter operator menindah lanjuti hasil jawaban konsul
Dokter operator menulis laporan konsultasi
Dokter member tahu keluarga pasien

Unit Terkait
Seluruh Staff
Pejabat di rumah sakit_____________

Logo

MERUJUK PASIEN

No Dokumen

PROSEDUR
TETAP

No. Revisi
-

Halaman
1/1

Ditetapkan
Direktur Rumah Sakit
Tanggal terbit
Dr____________.

Pengertian

Tujuan
Kebijakan

Adalah proses mengalihkan penanganan pasien dari dokter satu ke dokter


lain baik di dalam maupun keluar rumah sakit, biasanya rujukan
dilaksanakan terhadap pasien yang memerlukan pelayanan yang
kompentensinya tidak dimiliki oleh yang merujuk.
Rujukan ke fasilitas lain terutama bila pasien memerlukan pelayanan
dengan peralatan dan teknologi yang tidak dimiliki rumah
sakit________________
Tujuan Umum : Meningkatkan mutu pelayanan di Rumah
Sakit_______________
Tujuan Khusus : Tersediannya pedoman untuk merujuk pasien
Merujuk ke RS atau fasilitas lain; dokter yang merujuk harus menetapkan
apakah pasien perlu didampingi petugas atau tidak.
Merujuk antara dokter di RS dilaksanakan dengan menulis pada
dokumen rekam medis.

Merujuk ke Rumah Sakit lain :


Prosedur

1. Petugas memberi tahu kepada pasien dan atau keluarga bahwa


pasien perlu di rujuk.
2. Dokter mengusahakan agar pasien dalam kondisi memungkinkan
untuk menempuh perjalanan ke tempat yang dituju.
3. Dokter menulis surat rujukan
4. Petugas menyiapkan alat transport yang sesuai
5. Dokter menetapkan apakah pasien perlu didampingi oleh petugas
rumah sakit
6. Pasien dipindahkan kea lat transport
7. Pasien di berangkatkan
Merujuk ke dokter lain didalam rumah sakit :
1. Dokter menyampaikan informasi bahwa pasien perlu dirujuk
kepada dokter lain yang sesuai kompetensinya
2. Dokter membuat surat rujukan dalam dokumen rekam medis
3. Petugas menghubungi dokter yang di tuju
4. Dokter penerima rujukan menindak lanjuti
5. DPJP pasien tersebut berpindah ke dokter yang dituju.

Unit Terkait

Seluruh staff
Pejabat di rumah sakit_______________

Logo

MEMBERI INFORMASI TENTANG HAK KEWAJIBAN

PASIEN PADA RS
No Dokumen

PROSEDUR
TETAP

No. Revisi
-

Halaman
1/1

Ditetapkan
Direktur Rumah Sakit
Tanggal terbit
Dr____________.

Pengertian

Tujuan
Kebijakan

Memberi informasi tentang kewajiban pasien adalah proses pendidikan


kepada pasien oleh DPJP tentang kewajiban pasien kepada rumah sakit
selama dirawat.
Tujuan umum : Meningkatkan mutu Pelayanan Medis
Tujuan Khusus : adanya panduan untuk melaksanakan pemberian
informasi kepada pasien oleh DPHJP
Sesuai SK Direktur No SK /.//2012, tanggal __________
tentang dokter penanggung jawab pelayanan(DPJP)
Setiap DPJP yang telah melaksanakan pemberian informasi tentang
kewajiban pasien harus mendokumentasikan pada rekam medis.

Prosedur

1. Dokter memperkenalkan diri sebagai DPJP


2. Dokter menyampaikan bahwa terima kasih atas kepercayaannya
terhadap rumah sakit.
3. Dokter menyampaikan untuk mendapatkan hasil optimal perlu

kerja sama yang baik antara rumah sakit dengan pasien


4. Dokter menyampaikan bahwa pasien harus menyampaikan
informasi yang benar dan jujur
5. Dokter menyampaikan bahwa pasien berhak mengetahui
tanggung jawab pasien di RS
6. Dokter menyampaikan pasien berhak bertanya bila ada yang tidak
diketahui tentang pelayanannya
7. Dokter menyampaikan bahwa pasien berhak memahami
konsekuen pelayanannya.
8. Dokter menyampaikan bahwa wajib melaksanakan intruksi dan
menghormati rumah sakit.
9. Dokter menyampaikan bahwa pasien wajib memperlihatkan sikap
menghormati dan tenggang rasa
10. Dokter menyampaikan bahwa pasien wajib memenuhi kewajiban
financial sesuai peraturan yang berlaku.
11. Dokter menanyakan apakah pasien sudah jelas
12. Dokter mengakhiri pembicaraan dengan salam
13. Dokter menulis pada dokumen rekam medis bahwa tugas
memberikan informasi tentang kewajiban telah dilaksanakan.
Unit Terkait

Instalasi terkait
Staf medis fungsional yang ada di rumah sakit_____________

Logo

KONSULTASI ANTAR DOKTER

No Dokumen

PROSEDUR
TETAP

No. Revisi
-

Halaman
1/1

Ditetapkan
Direktur Rumah Sakit
Tanggal terbit
Dr____________.

Pengertian

Tujuan
Kebijakan

Konsultasi antar dokter yang sering disebut Konsul adalah upaya


mendapatkan informasi dari dokter satu terhadap dokter lainnya guna
kepentingan pemeriksaan, menegakkan diagnosa, dan pemberian theapi
kepada pasien.
Tujuan Umum : Meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit
____________
Tujuan Khusus : Tersediannya pedoman untuk melaksanakan konsultasi
antar dokter.
Konsultasi antar dokter hanya dapat dilaksanakan antar dokter yang
bekerja di rumah sakit _______________pada kondisi mendesak
konsultasi dapat dilaksanakan dengan dokter luar sepanjang kompetensi
konsulen yang ada di rumah sakit tidak tersedia.
Dokter yang melaksanakan konsultasi menuliskan informasi penting
tentang keadaan pasien yang di konsultasikan.
1. Dokter member informasi pada pasien dan atau keluarganya
bahwa perlu dilaksanakan konsultasi terhadap dokter lain.

Prosedur

Unit Terkait

2. Dokter menulis surat konsultasi pada dokumen rekam medis


berisi, identitas pasien. Kondisi umum, hasil pemeriksaan penting
dan inti konsultasi
3. Surat konsultasi disampaikan pada konsulen
4. Konsulen memeriksa pasien yang dimaksud
5. Konsulen menjawab konsultasi.

Seluruh staff
Pejabat di rumah sakit___________

Logo

No Dokumen

PROSEDUR
TETAP

No. Revisi
-

Halaman
1/1

Ditetapkan
Direktur Rumah Sakit
Tanggal terbit
Dr____________.

Pengertian

Tujuan

Kebijakan

Prosedur
Unit Terkait

You might also like