You are on page 1of 28

Mata Kuliah

Statistik Terapan

Dosen

Gunawan Yusuf, S.Tp,M.Kes

Analisis Multivariat dan


contoh kasus

Statistik Multivariat
Ada dua analisis multivariat yang
sering digunakan dalam penelitian
kedokteran dan kesehatan yaitu :
Analisis Regresi logistik
Analisis Regresi Linier
Pemilihan kedua analisis tersebut
ditentukan oleh skala pengukuran
variabel terikatnya.

Bila variabel terikatnya berupa

variabel kategorik, maka Regresi


yang digunakan adalah analisis
Regresi Logistik

Bila variabel terikatnya berupa

variabel numerik, maka regresi


yang digunakan adalah analisis
Regresi Linier

Alur pemilihan uji hipotesis untuk


analisis multivariat
Regresi logistik : bila variabel
terikatnya
berupa variabel katrgorik
Analisis
multivariat

Regresi linier : bila variabel


terikatnya
berupa variabel Numerik

Contoh kasus
Dengan menggunakan
pengetahuan mengenai skala
pengukuran, jenis hipotesis,
masalah skala pengukuran,
syarat uji parametrik dan
nonparametrik, tabel silang B
x K, dan prinsip P x K ,
cobalah pelajari beberapa
contoh kasus berikut ini.

Saat mempelajari setiap kasus,

1.
2.
3.

gunakanlah tabel uji hipotesis dan


diagram alur dengan langkah-langkah
sbb :
Menentukan variabel yang
dihubungkan : identifikasi variabel yang
dihubungkan serta skala pengukurannya.
Menentukan jenis hipotesis : identifikasi
apakah jenis hipotesis komparatif atau
korelatif
Menentukan masalah skala pengukuran :
identifikasi apakah termasuk masalah
numerik atau kategorik

Untuk hipotesis komparatif :


Yang dimaksud dengan masalah
skala kategorik adalah bila
variabel yang dicari hubungannya
adalah variabel kategorik dengan
variabel kategorik.
Yang dimaksud dengan masalah
skala Numerik adalah bila
variabel yang dicari hubungannya
adalah variabel kategorik dengan
variabel numerik.

Untuk hipotesis korelatif :


Yang dimaksud dengan masalah
skala kategorik adalah bila salah
satu variabel yang dicari
asosiasinya adalah variabel
kategorik.
Yang dimaksud dengan masalah
skala Numerik adalah bila variabel
yang dicari asosiasinya adalah
variabel numerik dengan variabel
numerik.

4. Menentukan berpasangan atau tidak


berpasangan.
Bila jenis hipotesis komparatif, tentukan
apakah berpasangan atau tidak
berpasangan.
5. Menetukan jumlah kelompok atau
menentukan jenis tabel.
Bila jenis hipotesis komparatif numerik,
tentukan banyaknya kelompok.
Bila jenis hipotesis komparatif kategorik,
tentukan jenis tabel B x K untuk data tidak
beroasangan dan prinsip P x K untuk data
berpasangan.

Kasus 1
Apakah terdapat perbedaan rerata
Body massa indeks (BMI) antara
kelompok status ekonomi
tinggi dengan status ekonomi
rendah ?
Uji hipotesis apa yang dipakai
Jawab ;
Langlah-langkah yang digunakan
untuk menjawab pertanyaan
tersebut adalah sbb :

Langkah-langkah untuk menentukan uji hipotesis


yang sesuai dengan panduan tabel uji hipotesis dan
diagram alur
Langkah

jawaban

Uji yang mungkin

Menentukan
variabel yang
dihubungkan

Variabel yg
dihubungkan adalah
BMI (Numerik) dgn klp
ekonomi (kategorik)

Menentukan jns
Hipotesis

Komparatif

Mentukan.
masalah skala
pengukuran

Numerik

Menentukan
berpasangan/
tidak
berpasangan

Tidak berpasangan

Uji t tidak
berpangan ,one
way Anova

Menentukan jml
KLP

Dua kelompok

Uji t tdk
berpasangan

Semua uji
komparatif uji t
tdk
berpasangan ,uji
t berpasangan,
one way Anova

KASUS 2
Apakah terdapat hubungan
antara jenis kelamin (laki-laki
dan perempuan) dengan
asupan makanan
(kurang,cukup,lebih)
Uji Hipotesis apa yang dipakai
Langkah-langkah yang digunakan
untuk menjawab pertanyaan
tersebut adalah sbb:

Langkah-langkah untuk menentukan uji hioptesis yang sesuai


dengan panduan tabel uji hipotesis dan diagram alur
Langkah

Jawaban

Menentukan
variabel yang
dihubungkan

Variabel yang
dihubungkan adalah
jns kelamin
(kategorik) dgn
asupan makanan
(kategorik)

Mentukan jns
hipotesis

Komparatif

Semua uji
komparatif

Menentukan
masalah skala
variabel

Kategorik

Chi square, fisher,


Kolmogorof smirnov.
Mc Nemar Marginal
homogenity,cochran,
wilcoxon, fredman

Menentukan
berpasangan/
tidak

Tidak berpasangan

Chi square, fisher,


kolmogorov

2x3

Chi square,

5 Menen; jns B x

Uji yang mungkin

Kesimpulan : ( lanjutan kasus 2)


Jenis tabel pada soal diatas adalah
2 x 3 uji yang digunakan adalah
chi square bila memenuhi syarat.
Bila tidak memenuhi syarat uji chi
square digunakan alternatifnya
yaitu kolmogorov Smirnov

Kasus 3

Apakah terdapat korelasi antara

keadaan radikal bebas dengan jumlah


rokok yang dihisap dalam satu hari.

Uji Hipotesis apa yang dipakai


Langkah-langkah yang digunakan untuk
menjawab pertanyaan tersebut
adalah sbb :

Langkah-langkah untuk menentukan uji hipotesis yang sesuai


dengan panduan tabel uji hipotesis dan diagram alur
Langkah

Jawaban

Uji yang
mungkin

Menentukan
variabel yang
dihubungkan

Variabel yang
dihubungkan adalah
kadar radikal bebas
(numerik) dgn jumlah
rokok per hari
(numerik)

Menentukan
jenis hipotesis

Korelasi

Semua uji
korelatif

Menentukan
masalah skala
variabel

Numerik

Fearson

Kesimpulan :
Uji yang digunakan adalah uji korelasi pearson (uji parametrik)
jika memenuhi syarat. Jika tidak memenuhi syarat maka
digunakan uji alternatifnya yaitu uji korelasi spearman (uji

Nilai Probalititas (P) dan interval


Kepercayaan

Ada dua cara untuk inferensi


(penarikan kesimpulan),
yaitu dengan menghitung
nilai P dan interval
kepercayaan (IK)

Panduan interpretasi hasil uji hipotesis


bila nilai p < 0,05
No

Nama uji

Uji normalitas
kolmogorov smirnov
dan shapiro wilk

Uji varians Levenes


test

3
4
5
6

Uji t berpasangan
Uji t tidak
berpasangan
Uji Wilcoxon
Uji Mann-Whitney

Makna jika p < 0,05 (hipotesis


nol ditolak, hipotesis alternatif
diterima)
Distribusi data tidak normal
Distribusi beberapa set data yang
dibandingkan mempunyai varians
yang berbeda
Terdapat perbedaan rerata yang
bermakna antara dua kelompok
data

Panduan interpretasi hasil uji hipotesis


bila nilai p < 0,05
No Nama uji

Makna jika p < 0,05 (hipotesis nol


ditolak, hipotesis alternatif diterima)

7
8
9

Uji Anova
Uji friedman
Uji kruskalWillis

Paling tidak terdapat dua kelompok data yang


mempunyai perbedaan rerata yang bermakna,
untuk mengetahui kelompok mana yg
berbeda secara bermakna, harus dilakukan
analisis post-Hoc

10
11

Uji McNemar
Uji
Homogenity

Terdapat perbedaan proporsi yang bermakna


antara dua kelompok data

12

Uji Cochran

Paling tidak terdapat perbedaan proporsi yang


bermakna antara dua kelompok data ( untuk
mengetahui klp mana yang berbeda secara
bermakna , harus dilakukan analisis Post-Hoc

Panduan interpretasi hasil uji hipotesis


bila nilai p < 0,05
No Nama uji
13
14
15
16
17
18
19
20

Makna jika p < 0,05 (hipotesis nol


ditolak, hipotesis alternatif diterima)

Uji Chi-Square
Uji
Terdapat hubungan yang bermakna antara
kolmogorov
variabel A dengan variabel B
Smirnov
Uji Fiesher
Uji pearson
Uji Spearman
Uji koefisien
Kontingensi
Uji Lamda
Uji gamma &
Somersd

Terdapat korelasi yang bermakna antara


variabel A dengan variabel B

Nilai Probalitas (p)


Anda harus mengerti juga apa yang
dimaksud dengan nilai p, hipotesis
nol, dan hipotesis alternatif :
1. Hipotesis (H) adalah pertanyaan
sebagai jawaban sementara atas
pertanyaan penelitian yang harus
dijawab secara empiris.
2. Hipotesis nol (Ho) adalah hipotesis
yang menunjukkan tidak ada
perbedaan antar kelompok atau tidak
ada hubungan antara variabel atau
tidak ada korelasi antar variabel

3. Hipotesis alternatif (Ha) adalah


hipotesis kebalikan dari hipotesis
nol, yang akan disimpulkan bila
hipotesis nol ditolak
4. Interpretasi yang lengkap untuk
nilai p adalah sebagai berikut
besarnya kemungkinan hasil yang
diperoleh atau hasil yang lebih
ekstrim diperoleh karena faktor
peluang, bila hipotesis nol benar

Interval kepercayaan
1. Interval kepercayaan (IK)
menunjukkan taksiran rentang
nilai pada populasi yang
dihitung dengan nilai yang
diperoleh pada sampel.
2. Seperti menghitung nilai p,
perhitungan IK mempunyai
rumus tersendiri untung
masing-masing uji hipotesis

Hubugan nilai p dengan interval


kepercayaan

1. Nilai P dengan IK menghasilkan

kesimpulan yang konsisten. Bila


nilai p menghasilkan kesimpulan
yang bermakna, maka IK akan
memberikan kesimpulan yang
bermakna juga. Demekian juga
sebaliknya . Hanya saja informasi
yang diberikan keduanya berbeda.

2. Konsistensi nilai P dengan nilai IK


adalah sbb :
Bila pada uji hipotesis komparatif
(perbedaan proporsi atau perbedaan
rerata) perhitungan nilai p < 0,05
(yang berarti secara statistik
bermakna maka pada perhitungan
IK nilai O tidak akan tercakup di
dalam nilai intervalnya (juga berarti
secara statistik bermakna)

Bila pada perhitungan rasio odds

(RO) atau resiko relatif (RR)


perhitungan nilai p < 0,05, maka
pada perhitungan IK, nilai 1 tidak
akan tercakup di dalam intervalnya.
3. Nilai P memberikan informasi
peluang untuk memperoleh hasil
yang diobservasi bila hipotesis nol
benar, sedangkan IK memberikan
informasi perkiraan rentang nilai
parameter pada populasi.

You might also like