You are on page 1of 13

SURAT PERJANJIAN KERJA

No: ..

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama
Jabatan
Alamat

: Ns. Ahmad Rizal, S.Kep


: Ketua Manajemen Indonesia Sakti
: Jl. Tanjung Barat RT 001 RW 05 Kelurahan Tanjung Barat
Kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan 12530

Bertindak untuk Rumah Sakit Dr. Hafiz Cianjur dan atas nama Manajemen Indonesia
Sakti, dan selanjutnya disebut Pihak Pertama.
Nama
Tempat Tanggal Lahir
Alamat

: : : -

Selanjutnya disebut Pihak Kedua.


Tujuan Perjanjian Kerja ini adalah untuk menetapkan syarat-syarat dan kondisi-kondisi
kerja yang berlaku bagi seluruh karyawan, mengatur secara jelas hak dan kewajiban
karyawan maupun institusi, demi kelangsungan efisiensi dan tingginya produktivitas
RS Dr. Hafiz Cianjur dan karyawan, sehingga dengan demikian dapat memajukan dan
meningkatkan hubungan kerjasama.
Kedua belah pihak telah bersepakat untuk mengadakan perjanjian kerja sebagaimana
diatur dalam pasal-pasal berikut:
Pasal I
HUBUNGAN KERJA DAN MASA PERCOBAAN
1. Penerimaan Pihak Kedua sebagai karyawan baru di RS Dr. Hafiz Cianjur melalui
Pihak Pertama disesuaikan dengan kebutuhan operasional RS Dr. Hafiz Cianjur
dan setelah sebelumnya Pihak Pertama memenuhi syarat-syarat yang ditentukan
oleh Pihak Pertama, antara lain tes wawancara, kesehatan, keterampilan, lulus cek
latar belakang, dan lainnya yang layak dan dianggap perlu oleh Pihak Pertama.
2. Pihak Kedua dinyatakan telah memenuhi persyaratan dan telah ditetapkan oleh
Pihak Pertama, dapat diterima sebagai karyawan kontrak dengan masa kontak
untuk jangka waktu 1 (Satu) Tahun terhitung mulai pada tanggal 15 Juni 2015
sampai dengan 15 Juni 2016.
3. Selama menjalani masa kerja, Pihak Kedua akan dimonitor dan dievaluasi
langsung oleh Koordinator Unit Penunjang Non Medis dan Kepala Bidang SDM
yang telah ditunjuk oleh RS Dr. Hafiz Cianjur sebagai perwakilan dari Pihak
Pertama. Masa kerja Pihak Kedua dapat diperpanjang apabila Pihak Kedua
selama masa kerja tersebut dapat bekerja dengan baik dan mematuhi peraturan di
RS Dr. Hafiz Cianjur.

4. Pihak Kedua bersedia untuk bekerja sekuat tenaga sesuai dengan kemampuannya
dan bersedia mentaati segala peraturan dan kebijaksanaan RS Dr. Hafiz Cianjur
yang berlaku. Pihak Kedua akan menjalankan tugas dengan baik didasari niat
yang ikhlas, tidak ada paksaan, dan berusaha mengembangkan perilaku yang baik
yang dilandasi oleh keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Pasal II
HARI KERJA DAN JAM KERJA
1. Dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya, Pihak Kedua akan hadir di RS Dr.
Hafiz Cianjur sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dan melaksanakan tugas
dan kewajibannya sesuai dengan peraturan yang telah dibuat oleh manajemen RS
Dr. Hafiz Cianjur dan disepakati oleh Karyawan.
2. Hari dan jam kerja di RS Dr. Hafiz Cianjur diatur sesuai ketentuan shift kerja
permasing-masing Unit Kerja.
3. Pada prinsipnya, jam kerja setiap bagian dapat diatur menurut kebutuhan bagian
masing-masing, dengan tetap memperhatikan ketentuan perundangan yang
berlaku mengenai jam kerja.
Pasal III
SISTEM IMBALAN
1. Untuk tugas dan tanggungjawabnya tersebut, Pihak Pertama akan memberikan
imbalan kepada Pihak Kedua sebagaimana rincian sebagai berikut:
a. Gaji Pokok
: Rp.
900.000,- Sembilan Ratus Ribu Rupiah
b Uang Transport
: Rp.
150.000,- Seratus Lima Puluh Ribu Rupiah
.
c. Uang Makan
: Rp.
150.000,- Seratus Lima Puluh Ribu Rupiah
Total
:Rp.
1.200.000,- Satu Juta Dua Ratus Ribu Rupiah
2. Pembayaran untuk Karyawan dilakukan sekali dalam sebulan, yaitu setiap tanggal
1 (satu) Jika tanggal tersebut jatuh pada hari libur/Minggu, maka pembayarannya
akan dimajukan/dimundurkan pada hari kerja sebelum/sesudah jatuhnya hari
libur/Minggu tersebut, dilihat dari kondisi manajemen RSDH.
Pasal IV
KERJA LEMBUR
1. Kerja Lembur adalah pekerjaan yang dilakukan oleh Pihak Kedua melebihi jam
kerja normal pada hari-hari kerja normal dan atau dilakukan pada hari-hari
libur/istirahat mingguan di luar jadwal kerja shift atas permintaan pengajuan dari
Pihak Pertama diwakili oleh RS Dr. Hafiz Cianjur atau Hari Raya Idul Fitri atau
Natal.
2. Kerja lembur dapat dilakukan bila ada penugasan langsung dari atasan/supervisor
serta diketahui oleh Kepala Bagian SDM RS Dr. Hafiz Cianjur.
3. Setiap jam kerja lembur akan disetujui jika disertai formulir yang sesuai, untuk
dicatat dan disetujui oleh atasan/supervisor serta diketahui oleh Kepala Bagian
SDM RS Dr. Hafiz Cianjur untuk dilakukan pembayaran kemudian.

4. Apabila dibutuhkan oleh Rumah Sakit maka karyawan harus bersedia untuk
melakukan kerja lembur, bila karyawan yang bersangkutan berhalangan untuk
hadir pada kerja lembur yang dijadwalkan maka harus disertai dengan bukti
tertulis
5. Tata cara perhitungan upah lembur diatur sesuai dengan kebijakan yang berlaku
oleh Pihak Pertama.
PASAL V
TUNJANGAN HARI RAYA KEAGAMAAN
1. Tunjangan Hari Raya Keagamaan adalah tunjangan yang diberikan RS. Dr. Hafiz
kepada Pihak Kedua pada hari raya Idul Fitri bagi Agama Islam, Natal bagi agama
Kristen Katolik/Protestan, Waisak bagi agama Budha dan Galungan (hanya 1
tahun sekali saja) bagi agama Hindu
2. Tunjangan diberikan kepada Pihak Kedua diberikan Satu kali gaji pokok dengan
besaran dihitung proposional sesuai masa kerja yang telah ditetapkan
3. Tunjangan hari raya diberikan kepada Pihak Kedua yang telah melewati masa
percobaan 3 (Tiga) bulan, sesuai dengan ketentuan yang berlaku
4. Tunjangan hari raya selambat-lambatnya diberikan 1 (Satu) minggu sebelum hari
raya
PASAL VI
JAMINAN KESEHATAN (SELAMA MENUNGGU BPJS)
1. Pihak Kedua berhak mendapatkan jaminan kesehatan dalam upaya pemeliharaan
kesehatannya dalam bentuk pemeriksaan dan tindakan yang dilakukan oleh tenaga
medis yang berkaitan dengan medis
2. Yang berhak mendapatkan jaminan kesehatan:
a. Suami/Istri akan menanggung istri/suami dan 2 (Dua) orang anak sesuai
nomor urut kelahiran
b. Duda/janda akan menanggung 2 (Dua) orang anak sesuai nomor urut
kelahiran
c. Single/belum menikah akan menanggung dirinya sendiri
3. Pihak kedua akan mendapatkan jaminan kesehatan berupa pelayanan IGD,
pelayanan rawat jalan dan pelayanan rawat inap sesuai dengan ketentuan dari RS
Dr. Hafiz Cianjur
Pasal VII
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA
1. Pihak Pertama berhak untuk memberikan tanggung jawab sesuai tuga dan fungsi
krja serta jabatan Pihak Kedua
2. Pihak Pertama akan berkoordinasi dengan Kepala Koordinator Unit Penunjang
Non Medis dan Kepala Bagian SDM yang telah ditunjuk oleh RS Dr. Hafiz
Cianjur untuk melakukan evaluasi atas kinerja Pihak Kedua setiap bulan dan akan
dilaporkan kepada Pihak Kedua menjelang akhir masa kontrak.
3. Pihak Pertama berhak melakukan teguran lisan, tertulis dan memberikan Surat
Peringatan (SP) 1, 2 dan 3, apabila Pihak Kedua melakukan pelanggaran
peraturan dan atau tidak dapat melaksanakan tugas sesuai dengan target yang

telah ditentukan dan untuk hal tersebut Pihak Pertama tidak berkewajiban
memberikan ganti rugi dalam bentuk apapun.
4. Pihak Pertama wajib memberikan gaji (kompensasi) sesuai dengan peraturan yang
berlaku di RS Dr. Hafiz-Cianjur.

PASAL VIII
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KEDUA
1. Pihak Kedua wajib melaksanakan tanggung jawab yang diberikan Pihak Pertama
sesuai dengan tugas, fungsi kerja dan jabatan Pihak Kedua
2. Pihak Kedua wajib mengikuti evaluasi kinerja setiap bulan dan disosialisasikan
menjelang akhir masa kontrak
3. Selain harus mematuhi ketentuan yang berlaku pada Peraturan Rumah Sakit Dr.
Hafiz-Cianjur, Pihak Kedua akan mematuhi ketentuan sebagai berikut:
a) Kehadiran dan Pencatatan Kehadiran
1. Pihak Kedua wajib berada di tempat tugas masing-masing, tepat pada
waktu yang telah ditentukan
2. Pihak Kedua wajib mengisi absensi kehadiran pada tempat yang
ditentukan, baik pada waktu masuk maupun pada saat meninggalkan
pekerjaaan (pulang kerja). Apabila karyawan tidak mencatatkan
kehadirannya maka yang bersangkutan dianggap mangkir dan upahnya
tidak dibayar.
3. Pencatatan kehadiran sebagaimana dimaksud ayat 2 (dua) di atas harus
dilakukan sendiri oleh karyawan yang bersangkutan.
4. Pada saat bertugas, Pihak Kedua wajib memberitahukan keberadaannya
kepada atasannya.
b) Izin Tidak Masuk
1. Izin tidak masuk kerja adalah sakit dan duka cita keluarga inti dan
keluarga dekat (orang tua, saudara kandung).
2. Pihak Kedua yang tidak masuk kerja karena sakit atau alasan lain
sesuai dengan ketentuan, wajib memberitahukan kepada Kepala
Koordinator telah ditunjuk sebagai wakil dari Pihak Pertama oleh
Rumah Sakit Dr. Hafiz-Cianjur.
3. Pihak Kedua yang sakit wajib menunjukkan surat keterangan sakit dari
puskesmas atau rumah sakit
4. Pihak Kedua akan mendapatkan izin tidak masuk kerja untuk duka cita
selama 2 (Dua) hari kerja untuk keluarga inti dan 1 (Satu) hari kerja
untuk keluarga dekat
5. Pihak Kedua yang mangkir apabila tidak mengindahkan poin 2, 3, 4 di
atas dapat dikenakan sanksi teguran dari Pihak Pertama dan akan
dilakukan pemotongan gaji untuk hari yang tidak masuk (severance
pay)
c) Cuti
1.
d) Pelaksanaan Tugas dan Sikap Kerja

1. Pihak Kedua wajib melaksanakan tugas yang diberikan dengan tetap


mencurahkan perhatian penuh dan selalu mengikuti petunjuk atau
instruksi dengan baik untuk memastikan bahwa produk atau layanan
yang dihasilkan berkualitas
2. Pihak Kedua wajib mengikuti dan mematuhi seluruh prosedur dan atau
petunjuk/instruksi yang diberikan oleh atasannya, manajemen, atau
pimpinan RS Dr. Hafiz Cianjur yang memiliki kewenangan untuk
memberi petunjuk atau instruksi.
3. Pihak Kedua menunjukkan sikap dan kelakuan yang baik guna
membina ketertiban, kelancaran, dan kegairahan kerja.
4. Pihak Kedua wajib menunjukkan tingkah laku yang baik dan benar
dengan tujuan memberikan kepuasan, kepercayaan, dan citra positif
kepada pelanggan.
e) Tanda Pengenal, Seragam Kerja, dan Penampilan
1. Pihak Kedua harus selalu mengenakan tanda pengenal yang
dikeluarkan oleh RS Dr. Hafiz Cianjur selama bekerja dan berada
dalam lingkungan RS Dr. Hafiz Cianjur. Tanda pengenal tersebut harus
dikenakan sedemikian rupa, sehingga dapat langsung terlihat jelas.
2. Tanda pengenal sebagaimana tersebut di ayat 3 (Tiga) Butir a adalah
milik RS Dr. Hafiz Cianjur dan harus dikembalikan kepada RS Dr.
Hafiz Cianjur apabila Pihak Kedua berhenti bekerja.
3. Bila tanda pengenal hilang atau rusak, Pihak Kedua diharuskan
melaporkan ke bagian Koordinator Penunjang untuk mendapatkan
penggantian. Biaya penggantian tanda pengenal akan menjadi beban
Pihak Kedua yang bersangkutan.
4. Selama menjalankan tugas, Pihak Kedua wajib mengenakan pakaian
seragam yang disediakan oleh RS Dr. Hafiz Cianjur, sedangkan Pihak
Kedua yang belum mendapat pakaian seragam harus berpakaian rapih
dan bersih dan memenuhi ketentuan serta tata cara berpenampilan
yang berlaku.
5. Seragam sebagaimana tersebut di ayat 3 (Tiga) Butir d adalah milik RS
Dr. Hafiz Cianjur dan harus dikembalikan kepada RS Dr. Hafiz
Cianjur apabila Pihak Kedua berhenti bekerja.
6. Bila seragam hilang atau rusak, karyawan diharuskan melaporkan ke
bagian Koordinator Penunjang untuk mendapatkan penggantian. Biaya
penggantian seragam akan menjadi beban Pihak Kedua yang
bersangkutan.
4. Selain harus mematuhi ketentuan yang berlaku pada Peraturan Rumah Sakit Dr.
Hafiz-Cianjur, Pihak Kedua DILARANG untuk melakukan hal berikut:
a. Memberikan keterangan palsu mengenai riwayat hidupnya, pendidikan, dan
lain-lain dalam hubungan kerja dengan Pihak Pertama.
b. Melawan perintah atasannya, tanpa alasan yang kuat, wajar, dan sah,
walaupun telah diperingatkan 3 (tiga) kali.
c. Membuat keputusan diluar batas wewenangnya.
d. Berada di tempat kerja di luar waktu jam kerja tanpa izin dari koordinator
dan atau kepala bagian yang bersangkutan.
e. Mengabaikan kerapian dan kebersihan badan dan rambut pada waktu
bertugas.

f. Mengelakkan diri dari pemeriksaan kesehatan, pengobatan, dan usaha


preventif lainnya di bidang kesehatan yang telah diatur oleh RS Dr. Hafiz
Cianjur.
g. Tidur atau bermalas-malasan diwaktu kerja
h. Melakukan penggelapan, manipulasi, menerima uang suap atau komisi
karena jabatannya atau korupsi, penipuan, dan bermain judi.
i. Menerima barang atau hadiah dalam apapun dari pelanggan yang dapat
mempengaruhi keputusan yang akan dibuat.
j. Menggunakan jabatan/posisi untuk kepentingan pribadi atau pihak lainnya
seperti keluarga, teman, dan lain-lain yang dapat mengganggu dan atau
merugikan kepentingan Rumah Sakit Dr. Hafiz Cianjur.
k. Menggunakan, mengedarkan atau membantu mengedarkan segala macam
barang terlarang, misalnya minuman keras/beralkohol, narkotika, obat bius,
ganja, morfin, dan zat adiktif lainnya baik di dalam maupun di luar
lingkungan RS Dr. Hafiz-Cianjur.
l. Menurunnya kualitas kerja selama waktu kerja akibat tindakan seperti
tercantum dalam ayat 11 di atas.
m. Menyimpan atau mengeluarkan dengan tujuan untuk memperdagangkan
barang atau juga mengedarkan daftar sumbangan, mengumpulkan uang,
menempelkan, atau mengedarkan poster-poster di lingkungan RS Dr. Hafiz
Cianjur, kecuali dengan izin tertulis.
n. Membawa senjata tajam/api dalam bentuk apapun yang dapat melukai diri
atau orang lain di dalam tempat kerja dan lingkungan RS Dr. Hafiz Cianjur.
o. Menganiaya, menghina secara kasar, atau mengancam pimpinan atau
anggota keluarganya atau karyawan lain dan anggota keluarganya, para
pelanggan (costumer) dan tamu RS Dr. Hafiz Cianjur.
p. Merusak barang milik RS Dr. Hafiz Cianjur atau menempatkan barang milik
Rumah Sakit secara sembarangan dalam posisi yang mudah terbakar/atau
terancam bahaya.
q. Melakukan tindakan asusila di lingkungan RS Dr. Hafiz Cianjur.
r. Melakukan hal-hal lain yang bertentangan dengan peraturan, tata tertib dan
perundangan yang berlaku di Rumah Sakit.

PASAL IX
KERAHASIAAN INFORMASI
Pihak Kedua wajib menyimpan informasi, baik yang didapat selama menunaikan tugas
maupun yang diberikan oleh karyawan atau manajemen Rumah Sakit Dr. Hafiz-Cianjur
secara rahasia dan tidak menyebarkan informasi ini pada Pihak manapun, baik pada
posisi sebagai karyawan atau setelah tidak bekerja di Rumah Sakit Dr. Hafiz-Cianjur
kecuali diizinkan oleh Pihak Pertama atau diminta secara sah berdasarkan UndangUndang Republik Indonesia

PASAL X
SANKSI

1. Pihak Pertama berhak memberikan sanksi kepada Pihak Kedua yang melakukan
pelanggaran terhadap setiap peraturan dalam peraturan yang dibuat Pihak Pertama
dan atau RS Dr. Hafiz Cianjur dan/atau peraturan-peraturan lainnya yang
ditetapkan berupa:
a. Teguran Lisan
b. Teguran Tertulis
c. Surat Peringatan I, II
d. Penalti
e. Pemutusan Sepihak oleh Pihak Pertama
2. Teguran lisan dari Pihak Pertama akan diberikan kepada Pihak Kedua apabila:
a. Tiga kali datang terlambat dalam sebulan
b. Tiga kali berturut-turut tidak masuk kerja tanpa keterangan
c. Mengabsenkan dan atau diabsenkan rekan kerja
d. Membawa atau menggunakan barang, peralatan atau perlengkapan milik RS
Dr. Hafiz untuk kepentingan pribadi tanpa ijin atasan
e. Tiga kali berturut-turut lalai tidak melakukan absensi dalam sebulan sengaja
atau tidak sengaja
f. Meninggalkan pekerjaan tanpa ijin atasan atau Koordinator untuk
kepentingan pribadi
g. Menghindari tugas atau tidak melaksanakan tugas yang menjadi tanggung
jawabnya
h. Menggunakan alat komunikasi pribadi (handphone, tablet, dll) selama jam
kerja
i. Menolak melakukan pekerjaan lembur tanpa alasan yang rasional sebanyak
3 (tiga) kali dalam sebulan
j. Menggunakan telepon di RS Dr. Hafiz-Cianjur untuk kepentingan pribadi
sehingga mengganggu kepentingan dinas
3. Pihak Kedua akan mendapatkan teguran tertulis apabila setelah mendapatkan
teguran lisan namun tetap melakukan pelanggaran yang sama
4. Pihak Kedua yang melakukan pelanggaran terhadap setiap peraturan dalam
peraturan RS Dr. Hafiz Cianjur dan/atau peraturan-peraturan lainnya yang
ditetapkan oleh RS Dr. Hafiz Cianjur, akan diberikan surat peringatan secara
tertulis, yaitu:
a. Surat peringatan I dengan masa berlaku 3 bulan
b. Surat peringatan II dengan masa berlaku 3 bulan
c. Surat peringatan III
5. Surat peringatan tidak harus diberikan secara berurutan, tetapi dinilai dari berat
ringannya pelanggaran yang dilakukan Pihak Kedua, misalnya Pihak Kedua yang
melakukan pelanggaran berat dapat langsung mendapat mendapat surat peringatan
III atau PHK.
6. Sebagaimana dimaksud pada ayat 4 (satu) dan 5 (Dua) bahwa surat peringatan
diberikan atas tindakan yang melanggar tata tertib kerja RS Dr. Hafiz Cianjur dan
larangan-larangan dalam peraturan RS Dr. Hafiz Cianjur dan juga dapat diberikan
tanpa berurutan, maka sebagai panduan surat peringatan dapat diberikan sesuai
dengan jenis pelanggaran sebagai berikut :
a. Surat Peringatan Pertama:
1) Terlambat masuk kerja tanpa alasan yang dapat diterima setelah
ditegur.
2) Meninggalkan pekerjaan tanpa izin atau sepengetahuan atasan
sebelumnya.

3) Tidak memenuhi tuntutan pekerjaan setelah diberi peringatan dan


kesempatan untuk memperbaikinya.
4) Tidak mematuhi instruksi pimpinan, Manajemen RS Dr. Hafiz Cianjur
dan atau Pihak Kedua
5) Memasuki tempat yang dilarang di lingkungan RS Dr. Hafiz Cianjur
atau tempat kerja.
6) Menolak untuk diperiksa kesehatan medis.
7) Bekerja tanpa menggunakan seragam kerja, dan tanda pengenal yang
sudah diberikan.
b. Surat Peringatan Kedua;
1) Melakukan pelanggaran pada saat surat peringatan pertama masih
berlaku.
2) Tidak memenuhi peringatan atasan sehubungan dengan pekerjaan.
3) Mengisi daftar hadir karyawan lain atau menitipkan daftar hadir ke
karyawan lain untuk diisi.
4) Tidur dan atau bermalas-malasan selama jam kerja.
5) Tidak mematuhi peraturan keselamatan kerja.
6) Membocorkan penghasilan/upah yang diterima kepada teman sekerja
atau pihak lain yang tidak berkepentingan.
c. Surat Peringatan Ketiga:
1) Melakukan pelanggaran pada saat surat peringatan kedua masih
berlaku.
2) Menerima uang atau barang dengan tujuan suap atau tujuan lain yang
tidak diizinkan oleh Pihak Pertama.
3) Dengan sengaja menahan, memperlambat, menghalangi, atau
membatasi hasil pekerjaan.
4) Bermain-main selama jam kerja di lingkungan RS Dr. Hafiz Cianjur.
5) Melakukan intimidasi, menghasut, memfitnah, dan menghina
karyawan lain di lingkungan RS Dr. Hafiz Cianjur.
6) Mencemarkan nama baik Unit Kerja atau Manajamen Indonesia Sakti
dan Atau RS Dr. Hafiz Cianjur.
7. Pihak Kedua akan dikenakan pinalti (ganti rugi) apabila:
a. Mengakhiri masa kerja atau mengundurkan diri sebelum batas akhir masa
kontrak
b. Mendapat teguran lisan dan tulisan lebih dari 3x atas pelanggaran yang
disebutkan diatas
c. Perhitungan penalty yang akan dikenakan kepada Pihak Kedua adalah: sisa
kontrak (Bulan) x Gaji (Take Home Pay) yang diterima setiap bulan
8. Hubungan kerja Pihak Kedua diputuskan sepihak dengan Pihak Pertama apabila:
a. Hamil selama masa percobaan 3 (Tiga) bulan atau Tahun ke 1 (Pertama)
perpanjangan kontrak
b. Melakukan pelanggaran berat, yaitu:
1) Pihak Kedua melakukan kontrak kerja dan keterikatan dengan pihak
lain selama waktu dan hari kerja di Rumah Sakit Dr. Hafiz-Cianjur
2) Pihak Kedua tidak menjaga kerahasiaan yang terkait dengan Rumah
Sakit Dr. Hafiz-Cianjur dan dengan alasan atau dalam bentuk apapun
memberikan informasi yang berkaitan dengan Rumah Sakit Dr. Hafiz-

Cianjur kepapa pihak lain tanpa ijin tertulis dari pimpinan Rumah
Sakit Dr. Hafiz-Cianjur
3) Pihak Kedua melakukan atau terlibat langsung maupun tidak langsung
dalam kegiatan yang merugikan Rumah Sakit Dr. Hafiz-Cianjur seperti
manipulasi, korupsi, penggelapan ataupun penyalahgunaan kekuasaan
dan keuangan Rumah Sakit Dr. Hafiz-Cianjur serta perusakan
peralatan atau perlengkapan lain milik Rumah Sakit Dr. Hafiz-Cianjur
4) Pihak Kedua memberikan keterangan palsu atau yang dipalsukan pada
saat proses penerimaan karyawan oleh Pihak Pertama
9. Klasifikasi pelanggaran tersebut hanya merupakan panduan dan bukan merupakan
batasan mutlak.
Pasal XI
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK)
1. PHK Dalam Masa Percobaan
a. Dalam masa percobaan, PHK dapat dilakukan setiap saat sekurangkurangnya 1 (satu) hari sebelumnya, baik atas kehendak manajemen RS Dr.
Hafiz Cianjur maupun karyawan tanpa syarat apapun
b. Kecuali ditentukan lain, baik Pihak Kedua maupun Pihak Pertama, tidak ada
kewajiban membayar sesuatu terhadap pihak lainnya dalam hal terjadinya
pemutusan hubungan kerja. Sedangkan, upah tetap diberikan sampai dengan
hari terakhir bekerja.
c. Apabila dalam masa percobaan, Pihak Kedua mengundurkan diri atas
permintaan sendiri maka Pihak Kedua tersebut akan dikenakan sanksi
penalty seperti diatur pada pasal ----- diatas dikarenakan karyawan tidak
menyelesaikan kesepakatan yang telah disepakati dalam kontrak kerja ini.
2. PHK Dalam Masa Kontrak
a. Pihak Kedua yang melakukan pengajuan pengunduran diri atas permintaan
sendiri pada saat masih dalam masa kontrak maka akan dikenakan sanksi
penalty. Pada masa berakhirnya kontrak kerja, Pihak Kedua berhak untuk
memperpanjang atau tidak memperpanjang kontrak tersebut sesuai
ketentuan kontrak yang berlaku.
b. Apabila Pihak Kedua memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak
maka tidak ada kewajiban kedua belah pihak membayar apapun.
c. Perhitungan Upah Terakhir diberikan sampai hari terakhir bekerja Pihak
Kedua oleh Pihak Pertama.
.
3. PHK Karena Tidak Mencapai Kondite Atau Prestasi Kerja
a. Pemutusan hubungan kerja dapat dilakukan karena Pihak Kedua tidak
memenuhi standar kerja atau kondite yang telah ditetapkan oleh Pihak
Pertama mewakili RS. Dr. Hafiz-Cianjur, meski karyawan yang
bersangkutan telah diperingatkan dan diberikan kesempatan untuk
memperbaikinya.
b. Pihak Pertama berhak memutuskan hubungan kerja dengan Pihak Kedua
yang tidak mencapai kondite atau prestasi kerja yang telah ditetapkan dan
hanya diwajibkan untuk Pihak Pertama membayar upah terakhir terhitung
sampai hari terakhir bekerja Pihak Kedua pada bulan berjalan.

4. PHK Atas Kesalahan Karyawan


Apabila Pihak Kedua berbuat kesalahan yang dapat mengakibatkan pemutusan
hubungan kerja maka diproses sesuai UU No.2/2004 dan UU No. 13/2003.
a. Kesalahan berat yang dapat berakibat adanya PHK terhadap karyawan:
1) Perbuatan-perbuatan yang merupakan tindak pidana sebagaimana
tercantum dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dan
pelanggaran-pelanggaran atas ketentuan hukum lainnya yang berlaku
di Indonesia.
2) Menyalahgunakan internet milik RS Dr. Hafiz Cianjur dan
pelanggaran terhadap peraturan keamanan informasi yang berakibat
merugikan RS Dr. Hafiz Cianjur.
3) Penggunakan tanpa izin atau pemindahan fasilitas atau barang milik
RS Dr. Hafiz Cianjur yang berakibat merugikan Rumah sakit.
4) Melaksanakan pekerjaan dengan tidak hati-hati dan tidak mengikuti
prosedur kerja yang ditetapkan, sehingga menyebabkan kerugian atau
bahaya atau potensi bahaya bagi diri sendiri maupun orang lain atau
milik RS Dr. Hafiz Cianjur
5) Pelanggaran-pelanggaran dalam ketentuan yang tercantum dalam
peraturan kerja yang telah ditetapkan oleh Pihak Pertama
b. Pemutusan hubungan kerja karena kesalahan berat akan dilakukan sesuai
dengan ketentuan yang diatur oleh Pihak Pertama
c. Dalam hal pemutusan hubungan kerja karena kesalahan karyawan yang
dilakukan melalui musyawarah anatara Pihak Manajemen Indonesia Sakti
bertindak mewakili RS Dr. Hafiz Cianjur selaku Pihak Pertama dan terdapat
putusan di dalamnya, maka Rumah sakit akan menghormati keputusan yang
ditetapkan sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan manajemen yang
berlaku.
5. PHK Karena Sakit Atau Cacat Jasmani/Rohani
a. Pihak Pertama dapat mengakhiri hubungan kerja dengan karyawan yang
sakit terus menerus dan tidak mampu bekerja melebihi batas waktu 3 (Tiga)
bulan yang dibuktikan dengan keterangan dokter.
b. Dalam hal pemutusan hubungan kerja karena kesalahan karyawan yang
dilakukan melalui musyawarah anatara Pihak Manajemen Indonesia Sakti
dan RS Dr. Hafiz Cianjur selaku Pihak Pertama dan terdapat putusan di
dalamnya, maka Rumah sakit akan menghormati keputusan yang ditetapkan
sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan manajemen yang berlaku.
6.

PHK Karena Karyawan Menjalani Hukuman Dari Pihak Berwajib


a. Pemutusan hubungan kerja dilakukan karena Pihak Kedua menjalani
hukuman yang merupakan akibat dari tindakan pidana yang dilakukannya
dan setelah 3 (tiga) bulan berturut-turut tidak dapat melakukan pekerjaan
dikarenakan penahanannya dan telah diputuskan oleh pengadilan.
b. Pemutusan hubungan kerja sebagaimana dimaksud akan dilaksanakan sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
7. PHK Karena Karyawan Meninggal Dunia
a. Hubungan kerja antara Pihak Pertama dan Pihak Kedua berakhir dengan
sendirinya dalam hal Pihak Kedua meninggal dunia.

b. Segala hak Pihak Kedua akan diberikan sesuai dengan peraturan yang
berlaku dan telah dimusyawarahkan oleh Pihak Pertama antara Manajemen
Indonesia Sakti dengan RS Dr. Hafiz Cianjur.
8. PHK Karena Telah Mencapai Batas Usia Kerja
a. Pihak Pertama dapat memberhentikan dengan hormat Pihak Kedua yang
telah mencapai batas usia kerja, yaitu 55 tahun, kecuali bagi Pihak Kedua
yang masih dibutuhkan maka hubungan kerja dapat dilanjutkan berdasarkan
kesepakatan kedua belah pihak untuk paling lama sampai batas usia 60
tahun
b. Pihak Kedua dapat mengajukan permohonan pensiun dini setelah mencapai
usia kerja minimal 50 tahun dan masa kerja minimal 20 tahun dan disetujui
oleh Pihak Pertama.
c. Segala hak Pihak Kedua akan diberikan sesuai dengan peraturan yang
berlaku dan telah dimusyawarahkan oleh Pihak Pertama antara Manajemen
Indonesia Sakti dengan RS Dr. Hafiz Cianjur.
9. PHK Atas Kehendak Karyawan Sendiri (Pengunduran Diri Sendiri)
a. Apabila Pihak Kedua bermaksud untuk memutuskan hubungan kerja secara
baik dengan Pihak Pertama, maka yang bersangkutan harus mengajukan
permohonan tertulis kepada Pihak Pertama untuk maksud tersebut selambatlambatnya dengan tenggang waktu 1 (satu) bulan sebelum masa kontrak
selesai.
b. Ketentuan mengundurkan diri secara baik adalah sebagai berikut:
1) Pihak Kedua memberikan pemberitahuan 1 (satu) bulan penuh tanpa
dipotong cuti.
2) Pihak Kedua tidak pindah ke Rumah sakit pesaing.
3) Tidak terikat dengan pelanggaran terhadap peraturan yang berlaku di
RS Dr. Hafiz-Cianjur atau ketentuan hukum yang berlaku.
c. Pengunduran diri yang tidak memenuhi syarat-syarat seperti pada poin b,
dikategorikan sebagai mengundurkan diri dengan tidak baik.
d. Segala hak Pihak Kedua akan diberikan sesuai dengan peraturan yang
berlaku dan telah dimusyawarahkan oleh Pihak Pertama antara Manajemen
Indonesia Sakti dengan RS Dr. Hafiz Cianjur.

1.

2.
3.
4.

PASAL XII
ROTASI DAN MUTASI
Untuk menunjang kelancaran pelayanan dan kesinambungan operasional RS Dr.
Hafiz maka Pihak Pertama bertindak atas nama RS Dr. Hafiz-Cianjur berhak
untuk mengangkat, menempatkan dan memutasikan Pihak Kedua dari satu
jabatan ke jabatan lain atau dari satu bagian ke bagian lain setelag melakukan
koordinasi dengan unit terkait.
Penolakan unit terkait dan Pihak Kedua yang bersangkutan hanya dapat diterima
apabila dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan
Pelaksanaan rotasi dan mutasi Pihak Kedua dilakukan secara tertulis yang
dikeluarkan oleh Pihak Pertama dan atas kesepakatan dengan RS Dr. HafizCianjur
Penolakan terhadap rotasi dan mutasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan
akan diberikan sanksi administratif

5. Rotasi dan mutasi Pihak Kedua dilakukan dengan tetap mempertimbangkan


faktor pendidikan, pengalaman kerja, kemampuan, sikap mental, alih
pengetahuan, peminatan dan tunjangan yang diberikan.
6. Rotasi dan mutasi dilakukan pada jangka waktu tertentu sesuai kebutuhan
PASAL XIII
FORCE MAJEURE
7. Pihak Pertama dan Pihak Kedua dibebaskan dari hak dan kewajiban atas
Perjanjian Kerjasama ini apabila terjadi force majeure
8. Force Majeure sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi keadaan-keadaan
sebagai berikut:
9. Dalam hal Pihak Pertama mengalami force majeure, maka Pihak Pertama harus
memberitahukan kejadian tersebut kepada Pihak Kedua secara tertulis paling
lambat dalam waktu 3x24 jam sejak terjadinya ketidakmampuan dalam
melaksanakan kewajibannya, yang diketahui oleh Pejabat yang berwenang di
tempat terjadinya force majeure, sehingga berdasarkan alasan tersebut kegiatan
atau sebagian dari kegiatan akan ditunda selama berlangsungnya force majeure.
10. Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) kejadian force
majeure tidak diberitahukan kepada Pihak Kedua, maka force majeure dianggap
tidak pernah terjadi
PASAL XIV
PERSELISIHAN
1. Untuk keabsahan surat perjanjian ini, maka oleh Pihak Pertama surat ini akan
dinotarialkan di Notaris yang ditunjuk oleh RS Dr. Hafiz pada tanggal yang
ditentukan kemudian
2. Segala perselisihan yang timbul akibat perjanjian kontrak kerja ini akan
diselesaikan secara kekeluargaan dan musyawarah mufakat. Apabila tidak
diselesaikan para Pihak yang terlibat dalam perjanjian ini dapat
menyelesaikannya di Pengadilan Negeri Cianjur.
Pasal XV
PENUTUP
1. Setelah berakhirnya perjanjian kerja, Pihak Pertama dapat memperpanjang masa
perjanjian kerja, yang segala sesuatunya tergantung dari kinerja Pihak Kedua.
Namun apabila berdasarkan penilaian Pihak Pertama kinerja Pihak Kedua tidak
memenuhi kualifikasi sebagaimana tersebut pada pasal 2, pasal 3 dan pasal 5
perjanjian ini, maka Pihak Pertama tidak dapat memperpanjang masa perjanjian
kerja, dan dengan demikian hubungan kerja antara kedua belah pihak dinyatakan
telah berakhir.
2. Pihak Pertama dapat mengubah atau menambah sebagian isi perjanjian ini dalam
rangka memperbaiki redaksi dan pengertian akan isi perjanjian ini bila pihakpihak yang terlibat, membuat penafsiran yang berbeda atas isi perjanjian ini.
3. Demikian perjanjian ini dibuat, disetujui dan ditandatangani oleh para pihak
dengan sukarela tanpa ada paksa dan tekanan siapapun bersama-sama
menandatanganinya dalam rangkap dua, asli dan tembusan bermaterei cukup dan
berkekuatan hukum yang sama

Surat perjanjian ini ditandatangani oleh kedua belah pihak secara sadar dan dalam
keadaan sehat fisik dan mental serta tanpa tekanan dari pihak manapun.
Ditanda-tangani di Cianjur
Pada tanggal 16 Juni 2015
Pihak Kedua,

Pihak Pertama

(..)

Ns. Ahmad Rizal, S.Kep

Nb: Kpn akan dpt cuti?

You might also like