You are on page 1of 2

Kebakaran Hutan Di Indonesia

Kamis, 27 September 2012 - 23:34:16 WIB

Indonesia adalah salah satu negara beriklim trofis yang memiliki hutan yang
luas. Hampir disetiap pulau di indonesia memiliki hutan yang memiliki fungsi
yang sangat vital bagi kehidupan. Hutan adalah suatu tempat dari ekosistem
dan habitat-habitat bagi hewan, tumbuhan dan makhluk hidup lainnya.
Banjir, tanah longsor, erosi, dan bencana alam lainnya merupakan dampak
kecil atas kerusakan hutan.
Selain faktor eksploitasi hutan oleh Pelaku industri, Kasus kebakaran menjadi
faktor utama dari penyebab kerusakan hutan di indonesia. Dari tahun ke
tahun kasus kebakaran di indonesia semakin meningkat. Tercatat pada tahun
ini terdapat 20.850 titik kebakaran hutan di indonesia hanya dalam kurun
waktu 9 bulan ( januari-september 2012). Angka ini mengalami peningkatan
sebesar 26,7% dari tahun lalu yang mencapai 16.450 titik dalam kurun
waktu yang sama. Dan total luas hutan yang terbakar mencapai 2.000
hektar. Total 92% kebakaran terjadi di Kalimantan, Sumatera, dan Sulawesi.
Dan 8% terjadi di Jawa dan Bali.
Hutan di Pulau Kalimantan menjadi korban terparah dari kasus kebakaran
hutan. Total titik kebakaran mencapai 784 titik yang tersebar dibeberapa
provinsi. Disusul oleh Pulau Sumatra yang sebagian besar terjadi di Provinsi
aceh. Bahkan tahun ini menjadi angka terbesar dalam kurun lima tahun
terakhir dan setara 65% dari total kebakaran hutan yang pernah terjadi di
Aceh.
Di Pulau Jawa sendiri, tepatnya pada tanggal 2 september 2012 telah terjadi
kebakaran di Bagian Kesatuan Pemangku Hutan ( BKPH ) Kediri di area
gunung Klotok. Disinyalir faktor penyebab utama dari kebakaran tersebut
adalah faktor ulah manusia dan oknum yang tidak bertanggung jawab yang
bertujuan untuk membuka lahan secara ilegal.

Menanggapi hal tersebut memang sulit memprediksi faktor penyebab utama


dari kebakaran. Akan tetapi suatu sumber, sebut saja Sumarto, Kepala Pusat
Humnas Kemhut mengatakan bahwa kasus kebakaran hutan 99% akibat
dari ulah manusia. Antara lain kegiatan pembukaan lahan secara ilegal,
merokok, dan pendakian gunung merupakan sebab awal dari kebakaran.
Memang pernyataan tersebut tidak bisa disangkal. Banyak faktor penguat
dan sifat manusia yang serakah selalu mendorong untuk terus
mengekploitasi hutan bahkan membakarnya untuk kepentingan pribadi.
Selain faktor ulah manusia, kemarau yang berkepanjangan dan aktivitas
vulkanis seperti aliran lahar atau awan panas juga bisa menyebabkan
kebakaran hutan.
Hal ini tentu tidak bisa dibiarkan begitu saja dan harusnya menjadi prioritas
bagi pemerintah untuk lebih menekankan perlindungan terhadap hutan di
indonesia. Kerugian yang di alami bangsa ini tidak hanya dari segi materi
akan tetapi ekosistem kehidupan bagi makhluk hidup menjadi taruhannya.
Karena faktanya hutan memiliki manfaat yang sangat penting bagi
kelangsungan hidup.
Sebenarnya perundang-undangan tentang perlindungan hutan sudah
termaktub dan sangat jelas dalam UU Nomor 41 Tahun 1999, PP Nomor 45
Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan, Permenhut Nomor 12 Tahun 2009
tentang Pengendalian Kebakaran Hutan, dan Permen Lingkungan Hidup
Nomor 10 Tahun 2010 tentang Mekanisme Pencegahan Kerusakan
Lingkungan. Akan tetapi dalam penerapannya belum optimal. Perlu adanya
partisifasi aktif dan kesadaran dari masyarakat untuk lebih membantu
pemerintah dalam melestarikan hutan dan mencegah terjadinya kebakaran
ditanah tercinta kita ini.

You might also like