Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
ELIYA SHOFIYANA
NIM.1211.15401.624
PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
WIDYAGAMA HUSADA MALANG
2015
Oleh :
ELIYA SHOFIYANA
NIM 1211.15401.624
ELIYA SHOFIYANA
NIM.1211.15401.624
2
Malang,.......................................2015
Menyetujui,
Pembimbing I
Pembimbing II
LEMBAR PENGESAHAN
Proposal Laporan Tugas Akhir ini telah diperiksa dan dipertahankan di
hadapan Tim Penguji Proposal Laporan Tugas Akhir Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Widyagama Husada pada Tanggal....................2015
ELIYA SHOFIYANA
NIM.1211.15401.624
Jiarti Kusbandiyah., M.Kes
(.//..)
Penguji I
Penguji II
Ahmad Guntur., S.Kep, Ners
(.//..)
Penguji III
Mengetahui
Wakil Ketua I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan
STIKES WIDYAGAMA HUSADA
Rahmat
dan
Hidayat-Nya
sehingga
penulis
dapat
dan
terhormat :
1.
2.
Husada
dr. Wira Daramatasia, M. Biomed selaku Wakil Bidang I Akademik
3.
4.
5.
segala amal yang telah diberikan dan semoga proposal Laporan Tugas
Akhir ini dapat bermanfaat baik bagi diri sendri maupun bagi pihak lain
yang memanfaatkannya.
Malang,......................
Penyusun
DAFTAR ISI
PROPOSAL LAPORAN TUGAS AKHIR.........................................i
PROPOSAL LAPORAN TUGAS AKHIR........................................ii
LEMBAR PERSETUJUAN..........................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN..........................................................iv
KATA PENGANTAR..................................................................v
DAFTAR ISI...........................................................................vi
DAFTAR SINGKATAN...............................................................x
BAB I.................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................1
1.2 Tujuan........................................................................................ 3
1.2.1 Tujuan Umum.........................................................................3
1.2.2 Tujuan Khusus........................................................................3
1.3 Ruang Lingkup...........................................................................3
1.3.1 Sasaran.................................................................................. 3
1.3.2 Tempat................................................................................... 3
1.3.3 Waktu..................................................................................... 3
1.4 Manfaat..................................................................................... 4
1.4.1 Bagi Penulis............................................................................4
1.4.2 Bagi Klien............................................................................... 4
1.4.3 Bagi Bidan Praktik Mandiri (BPM)...........................................4
1.4.4 Bagi institusi pendidikan........................................................4
BAB II................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA.............................................................5
2.1 Konsep kehamilan......................................................................5
2.1.1. Pengertian Kehamilan............................................................5
2.1.2 Tanda - Tanda Kehamilan........................................................5
2.1.4 Proses Kehamilan....................................................................6
2.1.5 Menentukan Usia Kehamilan...................................................7
2.1.3 Kebutuhan Fisik Ibu Hamil Trimester III................................12
2.1.4 Perubahan Psikologis Pada ibu hamil trimester III................12
2.1.5 Jadwal Pemeriksaan Kehamilan dan Pelayanan Asuhan
Standar Antenatal...............................................................12
2.1.6 Melakukan asuhan kehamilan..............................................13
2.1.7 Tanda tanda bahaya kehamilan.........................................15
2.2 Konsep Dasar Persalinan.........................................................16
2.2.1 Pengertian............................................................................16
2.2.2 Macam-macam Persalinan...................................................17
2.2.3 Tanda-tanda Persalinan........................................................17
2.2.4 Sebab-sebab mulainya persalinan.......................................17
2.2.5 Faktor yang mempengaruhi proses persalinan...................19
2.2.6 Tahapan Persalinan..............................................................23
2.2.7 Kebutuhan Dasar Selama Persalinan...................................24
2.2.8 Partograf.............................................................................. 25
2.3 Konsep Dasar Masa Nifas........................................................26
2.3.1 Pengertian............................................................................26
2.3.2 Tujuan Asuhan Pada Masa Nifas...........................................27
2.3.3 Tahapan Masa Nifas.............................................................27
2.3.4 Kunjungan Masa Nifas..........................................................28
2.3.5 Proses Laktasi Dan Menyusui...............................................29
No.
Judul Tabel
2. 1
2. 2
2. 3
2. 4
Halam
an
5
7
33
60
DAFTAR GAMBAR
No
2.
2.
2.
2.
2.
2.
1
2
3
4
5
6
Judul Gambar
Halaman
Jenis jenis panggul
Ukuran panggul dalam
Bidang Hodge
Anatomi payudara
Struktur anatomi payudara
Reflek let down
21
22
22
30
31
33
No
Lampiran
10
DAFTAR SINGKATAN
ANC
: Antenatal care
HPHT
TM
: Trimester
BAK
BAB
HCG
UK
: Usia kehamilan
DJJ
USG
: Ultra sonograf
TTV
: Tanda-tanda vital
PAP
PX
: Procesus xipoideus
HB
: Hemoglobin
CPD
: Cepalopelvic disproportion
PER
PEB
IUFD
TT
: Tetanus toxoid
TFU
TD
: Tekanan darah
BB
: Berat badan
PMS
TBJ
NS
: Natrium sulfat
PGDON
MgSO4
: Magnesium sulfat
10
IV
: Intra vena
IM
: Intra muskular
11
IC
: Intra cutan
SC
: Sub cutan
RL
: Ringer laktat
APN
ASI
IUD
BBL
AS
: Apgar Score
SIDS
BBLR
EMCO
RKTP
ABC
KB
: Kelurga berencana
MAL
AKDR
PRP
MOW
MOP
SOAP
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Sasaran
Millenium
Development
Goals
(MDGs)
yaitu
Angka
Kematian Ibu (AKI) sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup dan Angka
Kematian Bayi (AKB) menjadi 23 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun
2015. diperlukan upaya percepatan yang lebih besar dan kerja keras
karena kondisi saat ini, AKI 359 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB
32 per 1.000 kelahiran hidup. Menurut Menkes Kementerian Kesehatan
12
data
tersebut,
terdapat
pencapaian
cakupan
kurang
secara
komprehensif
yang
berkesinambungan
melaksanakan
asuhan
kebidanan
secara
ibu
hamil,
bersalin,
nifas,
neonatus
dan
keluarga
berencana.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Melaksanakan pengkajian pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu
nifas, neonatus dan keluarga berencana.
2. Menentukan diagnosa dan masalah potensial pada ibu hamil,
ibu bersalin, ibu nifas, neonatus dan keluarga berencana.
3. Melaksanakan analisis perencanaan dan implementasi pada
ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, neonatus dan keuarga
berencana.
4. Melaksanakan
evaluasi
keefektifan
asuhan
yang
1.3
Ruang Lingkup
1.3.1 Sasaran
Sasaran dalam laporan tugas akhir ini adalah seorang ibu
hamil yaitu Ny.U usia 22 tahun sampai selesai masa nifas dan
bayinya.
1.3.2 Tempat
Tempat pelaksanaan laporan tugas akhir ini di wilayah
kerja BPM
C. Yunita Rahayu, Amd. Keb., Wonokoyo-Malang.
1.3.3 Waktu
Waktu pelaksanaan laporan tugas akhir ini Maret - Mei
2015.
1.4
Manfaat
1.4.1 Bagi Penulis
Menambah wawasan, meningkatkan pemahaman, dan
menambah pengalaman nyata tentang asuhan kebidanan secara
continuity of care pada ibu hamil, bersalin, nifas, neonatus, dan
kontrasepsi
dengan
menggunakan
pendekatan
manajemen
kebidanan.
1.4.2 Bagi Klien
Dapat dilakukan deteksi secara dini karena dilakukannya
continuity of care.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Konsep kehamilan
Hani,
dkk,
2010
dan
Sarwono,
2010,
dan
ovum
melewati
tahapan
yaitu
fertilisasi,
penjelasan
di
atas
kehamilan
Klasifikasi
berdasarkan
Usia
Kehamilan
Kehamilan 16-20 minggu bila berakhir
disebut keguguran.
Kehamilan 21-28 minggu bila terjadi
persalinan disebut imatur.
Kehamilan 29-36 minggu bila terjadi
persalinan disebut prematur.
Kehamilan 37-42 minggu disebut
aterm.
Kehamilan melebihi 42 minggu disebut
kehamilan lewat waktu/postdate
Klasifikasi
berdasarkan
Trimester
Trimester 1 = 0-12 minggu
Trimester II = 13-28 minggu
Trimester III = 29-39 minggu
4) Syincope (pingsan)
5) Kelelahan
6) Payudara tegang
7) Sering miksi penuh dan sering miksi.
8) Konstipasi atau obstipasi
9) Pigmentasi kulit
10)
Epulsi
11)
Varises
b. Tanda kemungkinan hamil
1) Pembesaran perut
2) Tanda hegar
3) Tanda goodel
4) Tanda chadwicks
5) Tanda piscaseck
6) Kontraksi braxton Hicks
7) Teraba ballotement
8) Pemeriksaan tes biologis kehamilan ( planotest) positif
c. Tanda Pasti Kehamilan ( positive sign)
1) Gerakan janin dalam rahim
2) Denyut jantung janin
3) Bagian bagian janin
4) Kerangka Jani. (Hani, 2010)
2.1.4 Proses Kehamilan
Setiap bulan wanita melepaskan satu sampai dua sel telur dari
indung telur (ovulasi) yang di tangkap oleh umbai umbai(fmbrae dan
masuk ke dalam sel telur. Waktu persetubuhan, cairan semen tumpah
ke dalam vagina dan berjuta- juta sel mani (sperma) bergerak
memasuki rongga rahim lalu masuk ke sel telur. Pembuahan sel telur
oleh sperma biasa terjadi di bagian yang mengembang dari tuba falopi.
Pada sekeliling sel telur banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan
ragi untuk mencairkan zat yang melindungi ovum kemudian pada
tempat yang paling mudah dimasuki, masuklah satu sel mani dan
kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini disebut pembuahan
(konsepsi = ferflisasi).
Ovum yang telah di buahi ini segera membelah diri sambil
bergerak oleh rambut gtar tuba menuju ruang rahim kemudian melekat
pada mukosa rahim untuk kemudian bersarung di ruang rahim.
Peristiwa ini disebut nidasi (implantasi).
Dari pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu kira kira enam
sampai tujuh hari. Untuk menyuplai darah dan zat- zat makanan untuk
janin,dipersiapkan uri (plasenta).
(Lia, 2011)
Umur Kehamilan
12 minggu
simpisis- pusat
2/3 diatas simpisi (20 cm)
16 minggu
20 minggu
22 minggu
28 minggu
34 minggu
cm)
Setinggi prosesus xifoideus (33
36 minggu
cm)
2 jari (4cm) di bawah prosesus
40 minggu
xifoideus
(Lia, 2011)
Menentukan HPL
Cara menentukan HPL yaitu dihitung sejak hari pertama
terakhir
(HPHT)
sampai
sekarang
dengan
metode
haid
kalender
rahim mulai
disebut
berhenti
dengan
tanda
goodell.
Ovarium
ovulasi
terbentuknya
plasenta
yang
akan
mengambil
alih
nodul-nodul,
glandula
akibat
montgomery
hipertropi
makin
kelenjar
tampak
alveoli,
menonjol
di
jantung
mungkin
trofoblas
dari
plasenta
kehamilan.
2. (Hormone Plasenta Lactogene)
untuk
mempertahankan
meningkatnya
estrogen.
Fungsi
prolaktin
2.1.1.4
lebih besar terjadi saat wanita hamil yang tidur miring. Tidur
miring mengurangi tekanan dari rahim pada vena yang
membawa darah dari tungkai sehingga terjadi perbaikan aliran
darah yang selanjutnya akan meningkatkan aktivitas ginjal dan
curah jantung.
2.1.1.5
Sistem Gastrointestinal
Rahim yang semakin membesar akan menekan rektum
dan usus bagian bawah, sehingga terjadi sembelit atau
konstipasi. Sembelit semakin berat karena gerakan otot di
dalam usus diperlambat oleh tingginya kadar progesteron.
2.1.1.6
untuk
untuk
menunjang
kebutuhan.
Peningkatan
menguatkan
posisi
janin
pada
akhir
2.1.1.10
Terjadi
desakan
rahim
dan
kebutuhan
O2
dapat
syaraf
panggul
atau
statis
vaskular
akibat
dapat menyebakan
pada
termasuk
dalam
kategori
ini
adalah
penyakit
kardiovaskular,
10
penyakit
darah,
asam folat,
energi,
protein,
alkohol,
11
ini
menyebabkan
ibu
meninggkatkan
kehamilan)
f) Pemeriksaan HB
g) Pemeriksaan protein urine
h) Pengambilan darah untuk pemeriksaan VDRL (Test
terhadap PMS)
i) Pemeriksaan urine reduksi
j) Perawatan payudara
k) Senam ibu hamil
l) Pemberian obat malaria
m) Pemberian kapsul minyak beryodium
n) Temu wicara (Sulistyawati, 2014)
12
nilai
darah,
serta
pertumbuhan
dan
dan
mendiskusikan
adanya
kesehatan
ibu
dikumpukan
sesuai
adalah
kondisinya,
Biodata,
untuk
jenis
menilai
data
alasan
yang
kunjungan,
kesehatan
alat
reproduksi,
riwayat
tubuh,
tinggi
badan,
berat
badan,
lila.
13
dalam
menegakkan
diagnosis
pada
yang
membutuhkan
penanganan
dan
14
Tanda
dan
gejala
utama
yaitu
perdarahan
uji
pembekuan
darah
tidak
menunjukkan
pembekuan
darah
fbrinogen,
trombosit,
15
2.2
Pengertian
Persalinan adalah pengeluaran hasil konsepsi yang
dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar.
(Kuswanti dan Melina 2014)
Persalinan
adalah
serangkaian
kejadian
yang
adalah
proses
pengeluaran
hasil
tetapi
tidak
sedemikian
besarnya
sehingga
16
dan
kadar
estrogen
dan
progesterone,
estrogen
meningkatkan
kerentanan
otot
iskemik
besar
otot
dan
meregang
rahim
sehingga
akan
timbul
sevikalis,
bila
yang
mengakibatkan
turunnya kadar
ketegangan
pada
pleksus
frankenhauser,
17
sehingga
timbul
otot-otot
rahim,
sebaliknya
estrogen
darah
perifer
pada
ibu-ibu
hamil
sebelum
2.2.5.1Power (kekuatan/tenaga)
Kekuatan yang mendorong janin saat persalinan
adalah his, kontraksi otot-otot perut, kontraksi diafragma
dan aksi dari ligamennt.
1. His (Kontraksi Uterus)
His adalah kontraksi otot-otot rahim pada persalinan.
Sifat his yang baik dan sempurna yaitu : Kontraksi
yang simetris, fundus dominan, yaitu kekuatan paling
tinggi
berada
di
18
fundus
uteri,
kekuatan
seperti
adanya
relaksasi,
pada
setiap
his
serviks
sampai
terjadi
masih
sedikit
dan
nyeri,
2. Ukuran-ukuran panggul
19
yang
dipakai
jangka
panggul
3. Bidang Hodge
Bidang-bidang
ini
dipelajari
untuk
menentukan
Bidang
yang
dibentuk
simpisis dan
20
pada
c) Hodge III
2.2.5.3
sebagai
Passenger
sebagian
besar
adalah
terbesar
dari
janin
dan
paling
sulit
untuk
dilahirkan.
Ukuran-ukuran penting kepala janin :
a. Diameter suboccipito bregmatika (10cm)
b. Diameter suboccipito frontalis (11cm)
c. Diameter occipito mento vertikalis (13cm)
d. Diameter submento bregmatika (10cm)
e. Diameter biparientalis (9,5cm)
f. Diameter bitemporalis (8cm)
b. Plasenta
Plasenta terbentuk bundar atau oval, ukuran diameter
15-20 cm, tebalnya 2-3 cm, berat 500-600 gram
c. Air ketuban
Sebagai cairan pelindung dalam pertumbuhan
dan
21
dalam
waktu
jam
menimbulkan
rasa
mengedan..
Pada
22
d. Kala IV
Kala IV adalah pengawasan selama 1-2 jam setelah
bayi dan uri lahir untuk mengamati keadaan ibu
terutama terhadap perdarahan postpartum. (Kuswanti
dan Melina 2014)
2.2.7 Kebutuhan Dasar Selama Persalinan
1)
2)
diantaranya
diberikan
adalah
oleh
mengusap
penyulit
persalinan
sehingga
bidan
23
penyulit.
Partograf
dan
membuat
persalinan
dan
kelahiran
(specialist
24
2.3.1 Pengertian
Masa nifas atau puerperium dimulai sejak 1 jam setelah
lahirnya plasenta sampai dengan 6 minggu atau 42 hari
setelah itu.
(sarwono prawirohardjo,2010)
Masa
nifas
(puerperium)
dimulai
setelah
kelahiran
kembali
25
payudara.
Konseling mengenai KB.
terutama
apabila
ibu
selama
hamil
atau
26
(mammae)
adalah
kelenjar
yang
terletak
(cauda) dari
27
3) Ukuran
ukuran
payudara
berbeda
pada
setiap
mengelilingi
kegelapan
yang
putting
disebabkan
susu
dan
berwarna
oleh
penipisan
dan
yaitu
bentuk
yang
normal,
28
pendek/datar,
3) Struktur mikroskopis
29
1) Alveoli
Alveolus merupakan unit terkecil yang memproduksi
susu. Bagian dari Alveolus adalah sel aciner, jaringan
lemak, sel plasma, sel otot polos, dan pembuluh darah.
2) Duktus laktiferus
Adalah saluran
sentral
yang
merupakan
muara
tempat
menyimpan
air
susu.
Ampulla
saraf
sensoris
yang
berfungsi
sebagai
reseptor mekanik.
Rangsangan ini dilanjutkan ke hipotalamus melalui
medulla spinalis hipotalamus yang akan menekan
pengeluaran
sekresi
factor-faktor
prolaktin
dan
yang
sebaliknya
menghambat
merangsang
Factor-faktor
prolaktin
akan
yang
merangsang
memacu
sekresi
hipofse
anterior
30
down
(neurohipofsis)
dikeluarkan oksitosin.
31
yang
kemudian
stress,
seperti
keadaan
bingung/pikiran
akan
mengatur
kadar
prolaktin
dan
dan
untuk
pemeliharaan
pengeluaran
penyediaan
permulaan
air
susu
dan
selama
menyusui.
Bila susu tidak dikeluarkan akan mengakibatkan
berkurangnya
sirkulasi
darah
kapiler
yang
rangsangan
menyusui
oleh
bayi
yang
kurang,serta
singkatnya
waktu
diperlukan
untuk
mempertahankan
32
b)
ASI transisi/peralihan
ASI peralihan adalah ASI yang keluar setelah
kolustrum sampai sebelum ASI matang, yaitu
c)
ke-10
dan
seterusnya.
(Vivian,2011
)
7) Tanda bayi cukup ASI
a) Bayi minum ASI tiap 2-3jam atau dalam 24 jam
minimal mendapat ASI 8 kali pada 2 sampai 3
minggu pertama
b) Kotoran berwarna
kuning
dengan
frekuensi
lebih
lembek
bayi
yang
dengan
kuat
(rakus)
kemudian
33
Diamet
er
Involusi
TFU
Berat
bekas
Uteru
meleka
s (g)
Keadaan
Serviks
plasent
a (cm)
Bayi lahir
Setinggi
1000
Uri lahir
pusat
2 jari dibawah
750
12.5
Lembek
Satu
pusat
Pertengahan
500
7.5
Beberapa
minggu
Dua
pusat-simfisis
Tak teraba
350
3-4
minggu
diatas simfisis
Enam
Bertambah
50-60
minggu
Delapan
kecil
Sebesar
30
minggu
normal
hari setelah
postpartum
dapat
1-2
dilalui 2 jari
Akhir
minggu
pertama
dapat
dilalui 1 jari
34
ketuban,
serta
desidua,
vernik
kaseosa,
Perineum
Setelah
melahirkan
perinium
pun
juga
akan
anterior
kehamilan,
tetapi
meningkat
secara
hormone
plasenta
stabil
selama
menghambat
35
System Gantrointestinal
Kerap kali diperlukan waktu 3-4 hari sebelum faal
usus kembali normal. Meskipun kadar estrogen menurun
setelah
melahirkan,
namun
asupan
makanan
juga
sebelum
didaerah
melahirkan
perineum
diberi
dapat
enema.
menghalangi
Rasa
sakit
keinginan
kebelakang.
j.
System endokrin
Kadar estrogen menurun 10% dalam waktu sekitar
3 jam post partum. Progesterone turun pada hari ke 3
postpartum. Kadar prolactin dalam darah berangsur-
angsur menghilang.
k. System musculoskeletal
Ambulasi umumnya dimulai 4-8 jam post partum.
Ambulasi
dini
sangat
membantu
untuk
mencegah
System integument
Penurunan melanin
menyebabkan
umumnya
berkurangnya
setelah
persalinan
hyperpigmentasi
kulit.
kehamilan
dan
akan
menghilang
pada
saat
36
akan
tetapi
terdapat
beberapa
masalah
terus
terjadi
dengan
baik,
meskipun
periksa
uterus
telah
kemungkinan
37
periksa
kembali
terus
kemungkinan
adanya
berlangsung,lakukan
kompresi bimanual.
8. Bila perdarahan terus berlangsung, pertimbangkan
ligasi arteri hipogastrika.
2) Perdarahan pasca persalinan sekunder
Etiologi utama adalah sebagai berikut :
a) Proses reepitelialisasi plasenta site yang buruk (80%)
b) Sisa konsepsi atau gumpalan darah.
Terapi awal yang dilakukan adalah memasang
cairan infuse dan memberikan uterotonika (methergin
0.5 mg intramuscular), antipiretika, dan antibiotika (bila
ada tanda infeksi). Kuretase hanya dilakukan bila
terdapat sisa konsepsi.
(Vivian, 2010)
2.3.9 Infeksi Masa Nifas
Jenis-jenis infeksi masa nifas sebagi berikut, yaitu :
a. Endometritis
Jenis
infeksi
ini
paling
endometritis.Kuman-kuman
yang
sering
ialah
memasuki
kedasar
ligamenntum,
serta
penyebaran
limfe
uterus,
parametritis
yang
meluas
pada
setiap
wanita,
mastitis
semata-mata
yang
menggigil,
cepat,
nyeri
peningkatan
hebat,
bengkak,
kecepatan
inflamasi,
nadi,
area
payudara keras.
f.
g. Hematoma
Hematoma adalah pembengkakan jaringan yang
berisi darah.
Bahaya
hematoma adalah
kehilangan
terjadi
karena
rupture
pembuluh
darah
39
2.4.1 Pengertian
Bayi baru lahir adalah bayi dari lahir sampai usia 4
minggu.
Lahirnya
biasanya
dengan
usia
gestasi
38-42
lahir
Apakah
Apakah
Apakah
Apakah
lakukan
langkah
resusitasi.
(Asuhan
Persalinan
Normal, 2010)
2.4.3 Penanganan Bayi Baru Lahir
Tujuan utama perawatan bayi segera sesudah lahir
menurut adalah:
a. Membersihkan jalan nafas
Bayi normal akan menangis spontan setelah lahir. Apabila
bayi
tidak
langsung
menangis
penolong
segera
40
kulit
bayi
dengan
kain
kering.
Dengan
hangat
setelah
IMD,
suhu
tubuh
bayi
ibunya,
lingkungannya.
2) 30-40 menit :
menyesuaikan
mengeluarkan
dengan
suara,
gerakan
bergerak
kearah payudara.
5) Menjilat-jilat kulit ibu, menyentuh puting susu dan
tangannya
41
kulit
ibu
maka
bayi
menelan
bakteri
kecuali
tangannya,
tanpa
ibu
sendiri
42
proses
operasi
berikan
Kemampuan
adaptasi
43
fungsional
neonatus
dari
sistem
pulnomer
terjadi
sejak
masa
umur
kehamilan
26-28
hari
kedua
bronchi
alveoli. Selama
selanjutnya
melalui
arteri
koronaria
darah
44
menjadi
tidak
ada
dan
menyebabkan
pada
pancreas
menyebabkan
45
e. Metabolisme
Energi tambahan yang diperlukan neonatus pada jamjam
pertama
sesudah
lahir,
diambil
dari
hasil
baru
lahir
mempunyai
kecenderungan
untuk
tangan
penolong
yang
dingin
bayi
baru
lahir
di
ruang
yang
46
Warmer),
bayi
baru
lahir
dibiarkan
keadaan
kecepatan
dan
kelembaban
udara
minggu
ke
dan
pulau
langerhans
merangsang
hyperinsulinemia
dan
sel-sel
dapat
memblok
maturasi
paru
nefron
matur
belum
sebanyak
orang
dewasa.
2) Tidak seimbang antara luas permukaan glomerulus
dan volume tubulus proksimal.
3) Aliran darah ginjal pada neonatus relatif kurang bila
i.
j.
Susunan Sya11raf
Sistem neurologis bayi secara anatomic atau fisiologis
belum
berkembang
menunjukkan
sempurna.
gerakan-gerakan
Bayi
tidak
baru
lahir
terkoordinasi,
setelah bayi
48
struktur
pertahanan
tubuh
yang
berfungsi
sering
mengeluarkan
ASI
yang
dengan
bersendawa
bisa
membantu
49
udara
yang
masuk
dapat
setelah menyusu
menyebabkan
bayi
mulut
dan
sering-sering
minum
sehabis
makan.
e. Diaper Rush
Diaper Rush (ruam popok) adanya keluhan bintik-bintik
merah
pada
kelamin
dan
bokong
pada
bayi
yang
memperhatikan
daya
tamping
diaper
itu,
kadang
pda
bagian
tubuh
lainnya.
Biasanya
setelah
sisik
menghilang
cukup
dicuci
2x
seminggu.
Miliarisis atau sering disebut keringat buntet merupakan
suatu kelainan kulit yang sering ditemukan pada bayi dan
balita, kadang juga orang dewasa. Hal ini disebabkan
produksi keringat yang berlebihan dan disertai sumbatan
pada saluran kelenjar keringat. Penanggulangannya cukup
50
Neonatus
dinyatakan
diare
jika
frekuensi
lahir
mendeteksi
adalah
adanya
untuk
memastikan
penyimpangan
normalitas
normal.
dan
Dalam
dan
tampilannya
51
normal.
sutura
yang
berjarak
lebar
mengindikasikan
bayi
preterm,
sefal
hematoma,
perdarahan
seperti
yaitu
koordinasi
sempurna,
periksa
adanya
mata
yang
glaucoma
belum
congenital,
yang
cuping
hidung,
jika
52
Pergerakan
harus
baik.
Jika
atau
distosia
bahu.
Periksa
kemungkinan
adanya fraktur.
7) Tangan
a) Kedua tagan harus sama panjang, periksa dengan
cara meluruskan kedua lengan ke bawah.
b) Kedua lengan harus bebas bergerak, jika gerakan
kurang kemungkinan adanya kerusakan neurologis
atau fraktur.
c) Periksa jumlah jari. Periksa adanya polidaktili atau
sidaktili.
d) Telapak tangan harus dapat terbuka, garis tangan
yang
hanya
satu
buah
berkaitan
dengan
paresis
diafragma
atau
hernia
53
omfalokel
atau
ductus
omfaloentrikus
persisten.
10)
Genetalia
a) Pada bayi laki-laki panjang penis 3-4 cm dan lebar 11,3 cm. Periksa lubang uretra. Prepusium tidak boleh
ditarik karena menyebabkan fmosis.
b) Periksa adanya hipospadia dan epispadia.
c) Skrotum harus dipalpasi untuk memastikan testis
ada dua.
d) Pada bayi perempuan cukup bulan labia mayora
menutupi labia minora.
e) Lubang uretra terpisah dengan lubang vagina.
f) Terkadang tampak adanya secret yang berdarah dari
vagina, hal ini disebabkan oleh pengaruh hormone
11)
plug
sindrom
megakolon
atau
obstruksi
saluran pencernaan.
12)
Tungkai
a) Periksa kesimetrisan
tungkai
dan
kaki.
Periksa
54
b) Kedua
tungkai
Kurangnya
harus
gerakan
dapat
berkaitan
bergerak
bebas.
dengan
adanya
menunjukkan
adanya
abnormalitas
medulla
Kulit
dan
siapkan
rencana
untuk
meminta
bantuan
handuk
yang
hangat,
gosoklah
punggung
bayi
55
f.
(febris)
atau
terlalu
(hipotermia).
6) Tanda dan prilaku abnormal atau tidak biasa.
7) Gangguan gastrointestinal, misalnya tidak
dingin
bertinja
berdarah
atau
lender.Mata
bengkak
atau
mengeluarkan cairan.
b. Tanda tanda bahaya yang harus di waspadai pada bayi
baru lahir:
1) Pernafasan sulit atau lebih dari 60 kali permenit.
2) Kehangatan terlalu panas >38 C atau terlalu dingin
<36 C.
3) Warna kuning (terutama pada 24 jam pertama), biru
atau pucat, memar.
4) Pemberian
makan,
hisapan
lemah,
mengantuk
56
tuberkulosis,
namun
dapat
mencegah
negatif.
Kontraindikasi
Reaksi uji tuberkulin > 5 mm. Menderita inveksi Human
Immunodefciency Virus (HIV) atau dengan resiko tinggi
5)
imunisasi
tersebut
tidak
memberikan
57
58
Poliomielitis/Polio
(lumpuh
layuh).
2) Waktu Pemberian
Vaksin polio oral diberikan pada bayi baru lahir sebagai
Dosis awal, kemudian diteruskan dengan imunisasi dasar
mulai umur 2-3 bulan yang diberikan tiga dosis terpisah
berturutturut dengan interval waktu 6-8 minggu.
3) Kontraindikasi
Demam (>38.5 0C) Muntah atau diare Keganasan, HIV
(Human
Immunodefciency
Virus).
Efek
samping
spesifik
enantem
(Kopliks
spot)
diikuti
secara
59
pada
hari
ke
5-6
setelah
imunisasi
dan
sistem
saraf
pusat
seperti
ensefalitis
dan
Konsep KB
Pinem
tahun
2009
Pelayanan
kontrasepsi
digunakan
berbagai
oleh
macam
ibu
pasca
alat
kontrasepsi
persalinan.
60
yang
Beberapa
dapat
jenis
a.
Metode
KB Non Hormonal
Beberapa metode kontrasepsi non hormonal dapat
digunakan oleh ibu dalam masa menyusui. Metode ini tidak
mengganggu proses laktasi dan tidak beresiko terhadap
tumbuh kembang bayi.
1) Metode Amenore laktasi (MAL)
Metode Amenore laktasi (MAL) adalah kontrasepsi
yang mengandalkan pemberian Air Susu Ibu (ASI)
secara eksklusif. MAL dapat dipakai sebagai kontrasepsi
bila
menyusui
secara
penuh,
lebih
efektif
bila
sering
menyusui,
maka
kadar
prolaktin
yang dipasang
indung
telur
sehingga
tidak
terjadi
pembuahan.
Menurut cara kerja AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam
Rahim) yakni:
a) Mencegah
terjadinya
fertilisasi,
tembaga
pada
61
Jenis AKDR:
a. Un-Medicated
Devices:
Generasi
pertama
seperti
seperti:
CuT-200
Tatum
Cu-7
Gravigard, MLCu-250.
b. AKDR-CU Generasi kedua seperti: Cut-380A = Para
Gard, Cut-380Ag, Cut-220C, Nova-T, Delta-T, ML Cu375.
c. Mengandung
hormon:
progesteron
atau
levonorgestrel.
Efek samping AKDR yaitu: spotting (perdarahan
diantara haid), haid semakin banyak,lama dan rasa
sakit
selama
bulan
pertama
pemakaian.
(saifuddin,2011).
Kontraindikasi AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim),
yakni:
1) Ibu dengan kemungkinan hamil
2) Ibu pasca melahirkan 2-28 hari, AKDR hanya boleh
dilakukan 48 jam dan 40 hari pasca melahirkan
3) Ibu dengan resiko IMS (infeksi menular seksual),
terdapat perdarahan vagina yang tak diketahui
4) 3 bulan terakhir sedang mengalami penyakit radang
panggul.
5) Kelainan bawaan uterus yang abnormal atau tumor
jinak rahim yang dapat mempengaruhi kavum uteri.
6) Sedang mengalami infeksi alat genital seperti
vaginitis, servisitis
7) Dalam 3 bulan terakhir mengalami PRP atau abortus
septik
8) Sedang menderita penyakit trofoblas ganas
9) Sedang menderita kanker alat genital
10) Ukuran rahim kurang 5 cm. (Mulyani, 2013)
62
2)
(MAL)
3) Setelah mengalami abortus (segera atau dalam
waktu 7 hari) biala tidak ditemukan gejala infeksi
4) Selama 1-5 hari setelah senggama yang tidak
dilindungi.
(Mulyani, 2013)
Petunjuk bagi klien
a. Kembali memeriksakan diri setelah 4 sampai 6
minggu pemasangan AKDR
b. Selama bulan pertama penggunaan AKDR, periksalah
benang AKDR secara rutin, terutama setelah haid.
c. Setelah bulan pertama pemasangan, hanya perlu
memeriksa keadaan benang setelah haid apabila
mengalami, Kram/kejang di perut bagian bawah.
perdarahan/spooting
diantara
haid
atau
setelah
mengalami
tidak
nyaman
selama
10 tahun
KB
yang
hanya
63
mini
pil
dengan
isi
35
pil
dan
implantasi,mengentalkan
sehingga
menghambat
lendir
penetrasi
perdarahan
yang
tidak
diketahui
kanker
payudara
wanita
pelupa
uterus,
riwayat
stroke,
menderita
ibu
bila
dianjurkan
kontrasepsi lain
b. KB suntik 3 bulan
KB suntik 3
bulan
menimbulkan
untuk
memilih
adalah
metode
(depo
Medroxy
Progesterone)
yang
64
yang
disuntik
secara
intramuskular,
depo
menghalangi
menekan
trejadinya
pembentukan
hipotalamus,
leher
ovulasi
releasing
serviks
dengan
factor
bertambah
dan
kental
diabetes
mellitus
yang
disertai
65
dipasang
levonorgetrel
dibawah
yang
kulit.
dibungkus
Mengandung
dalam
kapsul
yaitu
mengentalkan
lendir
serviks,
pervaginam
yang
belum
jelas
penyebabnya,
c. wanita dengan kanker payudara atau riwayat
kanker payudara,
d. tidak dapat menerima perubahan pola haid
yang terjadi, wanita dengan riwayat hipertensi
dan diabetes meilitus.
Tromboflebitis aktif
Ibu dengan penyakit hati akut
Gangguan toleransi glukosa
Mioma uterus
Waktu pemasangan implant:
a. Saat siklus haid hari kedua sampai hari ke tujuh
b. Insersi dapat dilakukan setiap saat, asalkan
e.
f.
g.
h.
66
seksual
selama
hari
atau
ingin
mengganti
nya
dengan
implan,
tersebut
tidak
hamil
atau
klien
benar
Bila kontrasepsi sebelumnya dalah kontrasepsi
suntik, impalan dapat diberikan saat jadwal
adalah
segera
di
Insersikan
Efek samping penggunaan implant adalah
perubahan pola haid yang berupa spotting,
hipermenorea atau meningkatnya jumlah darah
haid, amenorea.
(Nina Siti Mulyani, dkk.2013
67
yang
mengakibatkan
orang
yang
Cara
kerja
tubektomi
adalah
dengan
tidak
yakin
tidak
mengingikan
anak
kembali.
Waktu pemasangan yaitu:
1. setiap waktu selama siklus menstruasi apabila
diyakini secara rasional klien tersebut tidak
hamil;
2. hari ke-6 hingga ke-13 dari siklus menstruasi
(fase poliferasi);
3. pasca persalinan: - minilap di dalam waktu 2
hari atau setelah 6 minggu atau 12 minggu,
-Laparoskopi: tidak tepat untuk klien-klien
pasca persalinan;
4. pasca keguguran, -Triwulan pertama: dalam
waktu 7 hari sepanjang tidak ada bukti infeksi
pelvik (minilap atau laparoskopi), - Triwulan
kedua: dalam waktu 7 hari sepanjang tidak
ada bukti infeksi pelvik (minilap saja).
(BKKBN, 2015).
2.6 Konsep dasar asuhan kebidanan Manajemen varney
2.6.1 Proses Manajemen Kebidanan
Manajemen
masalah
yang
kebidanan
digunakan
adalah
prosess
sebagai
pemecahan
metode
untuk
68
dan
mengantisipasi penanganannya.
4) Menetapkan
kebutuhan
terhadap
tindakan
segera,
klien
pemecahan
diharapkan
masalah
melaksanakan asuhan
menggunakan
yang
yang
sistematis
pendekatan
dan
rasional
tim
kesehatan
pemeriksaan
yang
prosedur,
mencatat
pengobatan
tentang
pada
hasil
dari
pasien
dan
klien meliputi 7
data
klien
melalui
anamnesis
sebagai
langkah 1 Varney.
b. O(Objektif),
pemeriksaan
menggambarkan
fisik
klien,
69
hasil
pendokumentasian
laboratorrium
dan
hasil
uji
menggambarkan
pendokumentasian
hasil
2)
3)
d. P(Penatalaksanaan),
menyusun
suatu
rencana
secara
d. BAB III
e. KERANGKA KONSEP
f.
Ibu hamil trimester
g. III
Ny U GIP0000 Ab000
h.
i.
j.
Fisiologis
Patologis
k.
Rujuk
l.
Penerapan asuhan
m. kebidanan pada kehamilan
:
Trimester III 4 x kunjungan
Bersalin
n.
o.
Fisiologis
p.
q.
Patologis
Rujuk
r.
s.
Bayi baru lahir
t.
Fisiologis
Patologis
Nifas
Penerapan
asuhan kebidanan
Fisiologis
pada ibu nifas
Kunjungan
70 I ( 6 jam-3 hari PP)
Kunjungan II ( 4-7 hari PP)
Kunjungan III ( 8-14 hari PP)
Kunjungan IV ( 15 hari PP)
Patologis
Rujuk
KB
u.
v.
Rujuk
w.
x.
aa.
ab.
ac.
ad.
ae.
Keterangan
af.
normal
ag.
ah.
ai.
Kerangka
konsep
COC
(Continuity
Of
Care)
apabila
Pada
saat
INC
akan
dilakukan
asuhan
dengan
71
segera
dilakukan
rujukan
dan
tetap
mendampingi
untuk
melakukan observasi.
Asuhan pada BBL dilakukan untuk mendeteksi adanya
am.
tanda-tanda bahaya pada bayi baru lahir. Dilakukan kunjungan I pada 6 jam 3
hari, dan kunjungan ke II pada saat 4 7 hari.
Asuhan yang diberikan pada saat ibu melakukan KB
an.
ap.
DAFTAR PUSTAKA
aq.
ar.
as.
at.
au.
aw.
72
Kebidanan
Pada
ba.
73