You are on page 1of 9

MODUL PERKULIAHAN

MEKANIKA
FLUIDA DAN
HIDROLIKA
Modul Standar untuk digunakan
dalam Perkuliahan di Universitas
Mercu Buana
Fakultas

Program Studi

TEKNIK
PERECANAAN
DAN DESAIN

Teknik Sipil

Tatap Muka

01

Kode MK

Disusun Oleh

MK

Acep Hidayat,ST,MT

Abstract

Kompetensi

Materi Mekanika Fluida dan Hidrolika


berisikan mengenai Statika Fluida,
Kinematika Fluida, Dinamika Fluida
dan Kehilangan Energi.

Mahasiswa dapat memahami konsep dasar fluida dan Hidrolika, memahami konsep
kinematika fluida static dan dinamik, memahami konsep hidrostatika fluida dan
mampu menerapkan dalam perencanaan saluran terbuka dan saluran tertutup.

1
3

Acep Hidayat,ST,MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

DEFINISI DAN SIFAT-SIFAT FLUIDA DEFINISI DAN KONSEP


PELABUHAN
Mekanika fluida dan hidrolika adalah bagian dari mekanika

terpakai (Applied

Mechanics) yang merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan dasar bagi teknik
sipil. Mekanika

fluida dapat didefinisikan

sebagai

ilmu

pengetahuan

yang

mempelajari sifat-sifat dan hukum-hukum yang berlaku serta perilaku fluida (cairan dan
gas), adapun Hidrolika didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari sifatsifat dan hukum-hukum

yang

berlaku, serta perilaku cairan terutama air baik dalam

keadaan diam maupun bergerak atau mengalir. Pelabuhan yang tidak diusahakan:
pelabuhan dalam pembinaan pemerintah yang sesuai dengan kondisi kemampuan dan
pengembangan potensinya masih didominasi sifat overheid zorg Pelabuhan otonom:
pelabuhan yang diberi wewenang untuk mengatur kegiatan dan pengembangannya
sendiri
a. Segi jenis pelayanan terhadap kapal dan muatan
Pelabuhan utama (mayor port): pelabuhan yang melayani kapal-kapal besar dan
merupakan pelabuhan pengumpul/pembagi muatan
Pelabuhan cabang (feeder port): pelabuhan yang melayani kapal-kapal kecil sebagai
pendukung pelabuhan utama
b. Segi kegiatan khusus
Pelabuhan umum
Pelabuhan industri
Pelabuhan minyak/tambang
Pelabuhan militer

1. MASTERPLAN PELABUHAN
Ditinjau dari subsistem angkutan (Transport Subsystem), pelabuhan merupakan salah satu
simpul dari rantai bagi kelancaran angkutan muatan darat dan laut.
Untuk menjalankan peran dan fungsinya, secara umum pelabuhan didukung oleh sarana
dan prasarana di darat maupun perairan, antara lain:
a. Kapal-kapal muat dan kapal kerja
b. Dermaga dan gudang terbuka/tertutup
c. Kolam pelabuhan
d. Alur Pelayaran
e. Sistem telekomunikasi
f. Sistem jaringan jalan dengan daerah pendukung
g. Sistem jaringan pelayaran (route system)
h. Fasilitas penerangan
1
3

Acep Hidayat,ST,MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

i.

Hidrolika

mempelajari

gaya-gaya

yang

bekerja

pada

benda

yang

berada dalam cairan dalam keadaan diam, keseimbangan gaya-gaya yang mengapung
j.

dan melayang dalam cairan, serta keseimbangan relatif.


Sedangkan hidrodinamika mempelajari cairan dalam keadaan bergerak atau mengalir
dalam dimensi waktu (t) dan tiga dimensi tempat (x,y,z). Namun di dalam modul
Mekanika Fluida ini pembahasan terbatas pada aliran tetap (tidak berubah menurut
waktu) satu dimensi (hanya berubah di arah aliran) saja.

2. BESARAN DAN SATUAN


2.1. Standar Untuk Besaran Panjang, Massa, dan Waktu
Hukum-hukum fisika dapat dinyatakan dalam besaran-besaran dasar. Besaranbesaran dasar tersebut mempunyai definisi yang jelas. Besaran-besaran dasar tersebut
disebut besaran Pokok. Di dalam mekanika, ada tiga besaran Pokok, yaitu Panjang (L),
Massa (M), dan Waktu (T). Oleh karena itu semua besaran-besaran di dalam mekanika
dapat dinyatakan dengan besaran-besaran dasar tersebut. Misalnya besaran kecepatan
yang mempunyai satuan meter/sekon, dapat dinyatakan oleh besaran dasar panjang
(meter) dan besaran waktu (sekon). Besaran-besaran di dalam fisika pada umumnya
merupakan kombinasi dari beberapa besaran yang lebih mendasar. Misalnya, besaran
kecepatan merupakan kombinasi dari besaran panjang dan besaran waktu.
Yang dimaksud dengan besaran standar atau besaran pokok adalah besaran yang
didefinisikan dan kemudian dijadikan sebagai acuan pengukuran.

2.2. Standar Untuk Besaran Panjang, Massa, dan Waktu


Hukum-hukum fisika dapat dinyatakan dalam besaran-besaran dasar. Besaranbesaran dasar tersebut mempunyai definisi yang jelas. Besaran-besaran dasar tersebut
disebut besaran Pokok. Di dalam mekanika, ada tiga besaran Pokok, yaitu Panjang (L),
Massa (M), dan Waktu (T). Oleh karena itu semua besaran-besaran di dalam mekanika
dapat dinyatakan dengan besaran-besaran dasar tersebut. Misalnya besaran kecepatan
yang mempunyai satuan meter/sekon, dapat dinyatakan oleh besaran dasar panjang
(meter) dan besaran waktu (sekon). Besaran-besaran di dalam fisika pada umumnya
merupakan kombinasi dari beberapa besaran yang lebih mendasar. Misalnya, besaran
kecepatan merupakan kombinasi dari besaran panjang dan besaran waktu.
Yang dimaksud dengan besaran standar atau besaran pokok adalah besaran yang
didefinisikan dan kemudian dijadikan sebagai acuan pengukuran.
1
3

Acep Hidayat,ST,MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

2.3. Standar satuan panjang


Sebelum tahun 1960, standar satuan panjang didefinisikan sebagai panjang antara
dua goresan pada suatu batang terbuat dari Platina-Iridium yang disimpan pada suatu
ruangan yang terkontrol kondisinya (lihat gambar 1b). standar ini sudah ditinggalkan karena
beberapa alasan, antara lain karena ketelitian dari standar ini sudah tidak lagi memenuhi
tuntutan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang menurut ketelitian makin tinggi.
Setelah standar panjang di atas ditinggalkan pada tahun 1960, didefinisikan kembali
standar panjang baru yaitu: Satu meter didefinisikan sebagai 1 650 763,73 kali panjang
gelombang cahaya oranye merah yang dipancarkan oleh lampu Krypton-86.
Pada tahun 1983, standar panjang ini didefinisikan kembali, yaitu: Satu meter
didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh cahaya di dalam vakum selama waktu
1/299 792 458 detik. Standar ini yang berlaku hingga kini. Dari definisi yang terakhir ini,
maka dapat kita tetapkan bahwa kecepatan cahaya di dalam vakum adalah 299 792 458
meter per sekon.
2.4. Standar satuan massa
Standar untuk satuan massa sistem Internasional adalah kilogram (kg). Massa
sebesar 1 kilogram didefinisikan sebagai masa sebuah benda berbentuk silinder yang
terbuat dari platina-iridium. Gambar 1 (a) memperlihatkan kilogram standar yang tersimpan
dan tertutup oleh tabung gelas. Masa standar ini berbentuk silinder dengan diameter 3,9 cm
dan tinggi 3,9 cm. Kilogram standar ini disimpan di Lembaga Berat dan Ukuran
Internasional, di Sevres, Prancis dan ditetapkan pada tahun 1887.
Duplikasi dari kilogram standar ini disimpan di National Institute of Standars and Technology
(NIST) di Gaithersburg, Md. Bila kita mempunyai benda bermassa 5 kg, berarti benda
tersebut mempunyai massa 5 kali massa standar di atas.
Untuk dapat memperoleh gambaran massa dari berbagai benda yang ada di alam
semesta ini, lihat tabel 1.

Tabel 1. Massa dari beberapa benda dan makhluk hidup di alam semesta ini

1
3

Benda
Alam semesta

Massa (kg)
1 x 1052

Galaksi

7 x 1041

Milky

Acep Hidayat,ST,MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Way

2 x 1030

Matahari

6 x 1024

Bumi

7 x 1022

Bulan

7 x 101

Manusia

1 x 10-15

Bakteri

1,67 x 10-27

Atom hidrogen

9,11 x 10-31

Elektron

2.5. Standar satuan waktu


Sebelum tahun 1960, waktu standar dinyatakan dalam hari matahari rata-rata pada
tahun1900. Sehingga satu detik didefinisikan sebagai (1/60) (1/60) (1/24) hari matahari.
Pada tahun 1960 satu detik didefinisikan kembali, hal ini dilakukan untuk dapat memperoleh
ketelitian yang tinggi, yaitu dengan menggunakan Jam atom. Standar ini didasarkan pada
prinsip transisi atom (proses berpindahnya atom dari suatu tingkat energi ke tingkat energi
yang lebih rendah). Dalam alat ini, frekuensi transisi atom dapat diukur dengan ketelitian
sangat tinggi yaitu 10-12. Frekuensi ini tidak bergantung pada lingkungan di mana jam atom
ini berada. Oleh karena itu satu detik didefinisikan sebagai waktu yang diperlukan oleh atom
Cesium untuk bergetar sebanyak 9 192 631 770 kali. Dengan menggunakan jam atom ini,
waktu hanya berubah 1 detik setiap 300 000 tahun.

1
3

Acep Hidayat,ST,MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

3. Besaran dan Dimensi


3.1 Besaran Pokok dan Besaraan Turunan
Di dalam makanika, kita kenal sistem MKS (meter, kilogram, dan sekon). Selain
sistem MKS ada juga sistem besaran yang lain. Tetapi pada tahun 1960, suatu komite
internasional telah menetapkan sejumlah besaran yang merupakan suatu besaran dasar
atau besaran pokok. Sistem tersebut dikenal sebagai System International. Untuk
selanjutnya, di dalam buku ini akan selalu digunakan Sistem International. Adapun besaranbesaran dasar yang ditetapkan di dalam Sistem International tersebut besaran dasar
(Pokok) yang dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 2: Besaran pokok, satuan, dan dimensinya menurut Sistem Internasional (SI)
No

2
3
4
5
6
7

Besaran Pokok

1
panjang
massa
waktu
kuat arus listrik
suhu
Intensitas cahaya
Jumlah zat

Satuan
meter
kilogram
sekon
ampere
kelvin
mol
kandela (lilin)

Singkatan

Dimensi

kg
s
A
K
mol
Cd

M
T
I

N
J

Selain besaran pokok di atas masih ada besaran lain, yaitu besaran pelengkap
No

Besaran Pokok

Satuan

8
9

Sudut datar
Sudut ruang

Radian
Steradian

Singkatan
rad
Sr

Dimensi
-

Setelah besaran-besaran pokok ditetapkan, maka besaran-besaran dalam fisika


dapat mempunyai yang merupakan kombinasi dari besaran-besaran pokok tersebut
maupun dengan besaran pelengkap. Besaran yang satuannya dapat diturunkan dari
besaran pokok disebut besaran turunan. Jadi secara garis besar, besaran di dalam
fisika dapat dibagi menjadi Besaran Pokok,
Besaran Turunan, dan Besaran Tambahan.
Contoh dari besaran turunan adalah: kecepatan, percepatan, gaya, usaha, daya,
volume, massa jenis dan lain-lain.

3.2 Dimensi

Kata dimensi di dalam fisika mempunyai arti yang berbeda dengan kata dimensi
dalam kehidupan sehari-hari. Dimensi merupakan sifat fisis dari suatu besaran dan tidak
bergantung pada besar pengukuran. Misalnya: besaran massa, apakah massa tersebut 5
kg, 10 kg, atau 20 kg, besaran massa tersebut tetap mempunyai dimensi M (lihat tabel 1).
Pada umumnya besaran-besaran di dalam fisika mempunyai dimensi. Dimensi besaran
turunan dapat diperoleh dengan menggunakan kombinasi dari besaran pokok. Dengan kata
lain, dimensi dari suatu besaran turunan merupakan cara dari besaran tersebut tersusun
dari besaran pokok, misalnya: Volume suatu balok, dapat dicari dengan mengalikan panjang
(p), lebar (l), dan tinggi (t) dari balok tersebut. Panjang, lebar maupun tinggi mempunyai
dimensi panjang, yaitu L. Oleh karena itu, dimensi dari volume menjadi L3.
Dimensi suatu besaran dinyatakan dengan lambang huruf dan diberi tanda kurung
persegi. Misalnya, dimensi dari besaran gaya F dapat ditulis sebagai [ F ]. Dengan
mengetahui dimensi dan satuan dari besaran-besaran pokok, maka dengan menggunakan
analisis dimensional, kita dapat menentukan dimensi dan satuan dari besaran turunan.
Kegunaan dimensi dan analisis dimensional
Di bawah ini, akan diberikan contoh-contoh kegunaan dimensi dan analisis dimensional.
1. Menentukan dimensi dan satuan dari suatu besaran
Tentukan dimensi dan satuan dari besaran-besaran ini menurut Sistem Internasional.
a) Volume (V)
b)
c)
d)
e)

Kecepatan (v)
Percepatan (a)
Gaya (F)
Momentum (p)

Jawab
Besaran-besaran di atas merupakan besaran turunan, oleh karenanya dimensi dan
satuannya dapat diturunkan dari besaran pokok menurut Sistem Internasional (tabel
.)

a. Volume = panjang x lebar x tinggi


Dimensi dari volume dituliskan sebagai [ V ]
[ V ] = [ panjang ] x [ lebar ] x [ tinggi ]
[ V ] = L . L . L = L3

Oleh karena itu gaya dapat diperoleh dengan mengubah lambang-lambang dimensi
besaran pokok di atas dengan satuan dari besaran-besaran pokok.

Jadi, satuan dari volume (V) = m . m . m = m3


Jarak
b. Kecepatan = -------Waktu
Kecepatan

[ Jarak ]
= ----------[ Waktu ]

[v]

L
= ----- = L t-1
T

Dengan cara yang sama pada jawaban (a) di atas, maka dari kecepatan v = ms-1
kecepatan
c. Percepatan = -------------Waktu
LT-1
[ a ] = ------ = L T-2
T
Satuan dari percepatan = m s-2
d. Gaya
= massa x percepatan
[F]
= [ massa ] x [ percepatan ]
[F]
= M . L T-2
Jadi satuan dari F adalah kg m s-2 atau kg m s-2
e. Momentum (p) merupakan perkalian antara massa (m) dan kecepatan
(v) [ p ] = [ m ] [ v ] = M . L T-1
Jadi satuan dari p adalah kg m s-1 atau kg . m/s

2. Menentukan apakah dua besaran mempunyai kesetaraan atau kesamaan

Buktikan bahwa besaran energi (E = mv2) mempunyai dimensi sama dengan


usaha W = F s, dengan m, v, F, dan s berturut-turut massa, kecepatan (laju), gaya,
dan perpindahan.
Jawab
Energi (E) mempunyai dimensi massa dikali dengan kuadrat dimensi kecepatan.
Pada contoh 1, sudah kita ketahui bahwa dimensi massa adalah M dan dimensi laju
L T-1. Oleh karena itu dimensi dari Energi [E] adalah

[ E ] = M L2 T-2

DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka:
1. Irving H. Shames Mechanics of Fluids, McGraw Hill, 1982
2. White, F.M., Open Channel Flow, Prentice Hall, 1993
3. Ned H.C. Hwang,Fundamentals of Hydraulic Engineering System, Prentice Hall,
1987
4. Ven Te Chow Open Channel Hydraulics, McGraw Hill, 1982
5. Robert W. Fox, Alan T. Mc Donald, Philip J. Pritchard Introduction to Fluid
Mechanics, John Wiley & Sons Inc. 2004
6. Linsley, R., K., and Franzini, J., B, Water Resources Engineering McGraw-Hill
Book Company
7. Departemen Kimpraswil, Dirjen Sumber Daya Air, Pedoman Perencanaan
Sumberdaya Air Wilayah Sungai

You might also like