Professional Documents
Culture Documents
Berikut disenaraikan hasil binaan yang digelarkan tujuh keajaiban mengikut tarikh binaan:
Berhala Zeus di Olympia diukir oleh pengukir klasik terkenal iaitu Phidias (Kurun ke-5 Sebelum
Masihi) kira-kira 435 SM, di Yunani
"Di tangan kanannya, sebuah bentuk 'Kemenangan' yang dibuat daripada gading dan emas. Di
tangan kirinya, cogan alamnya yang digenggam dengan keseluruhannya logam, dan seekor helang
bertenggek di atasnya. Sandal dewa dibuat daripada emas, begitu jugalah dengan jubahnya." —
Pausianas si orang Yunani (abad ke-2 Selepas Masihi).
Patung Raksasa Rhodes merupakan sebuah patung besar yang melambangkan tuhan Yunani purba
Helios yang terletak di Rhodes, iaitu sebuah pulau Yunani. Patung ini didirikan oleh Chares dari
Lindos antara 292 dan 280 SM dan merupakan salah satu daripada Tujuh Keajaiban Dunia zaman
purba. Patung Raksasa Rhodes berdiri setinggi 30 meter dan diperbuat daripada gangsa. Namun,
selepas 56 tahun dibina, patung ini musnah akibat gempa bumi pada 226 SM.
Makam Maussollos di Halicarnassus (kini Bodrum, Turki) merupakan sebuah makam besar yang
dibina untuk Satrap (Gabernur) wilayah Parsi Curia Maussollos oleh isteri dan adiknya Artemisia II
dari Caria. Bangunan makam direka oleh arkitek Yunani purba Satyrus dan Pythius. Tinggi makam
ini 45 meter. Di dinding luarnya terdapat ukiran dan seni pahat. Antipater dari Sidon telah
memasukkannya dalam senarai Tujuh Keajaiban Dunia.
Makam ini dibina antara tahun 353 dan 350 SM dan berdiri selama 1,700 tahun. Bangunan ini
akhirnya musnah akibat beberapa gempa bumi pada abad ke-14 dan ke-15.
Rumah Api Iskandariah ataupun (Pharos Iskandariah) merupakan sebuah rumah api yang dibina
pada abad ke-3 SM di pulau Pharos berhampiran dengan kota Iskandariah purba, Mesir purba.
Ketinggiannya dianggar melebihi 115 meter dan merupakan antara struktur tertinggi ciptaan
manusia selama beratus-ratus tahun. Antipater dari Sidon telah menyenaraikannya dalam senarai
Tujuh Keajaiban Dunianya.
disediakan oleh:
itol DJM
10/09/2008 0 comments | Add Comment
[sunting]Sejarah
Sebuah tembok pertahanan telah dibina di sempadan utara pada dinasti Qin dan
dipelihara oleh dinasti-dinasti seterusnya. Lima pembinaan semula utama telah
dicatatkan:
Tembok Besar yang kita lihat hari ini ialah hasil pembangunan Dinasti Ming.
Bahagian dalam tembok berisi tanah yang bercampur dengan batu-batan. Bahagian
atasnya dibuat jalan utama untuk pasukan berkuda Negeri China. Ia lebih kukuh
dan tahan lebih lama. Fungsi utama tembok ini ialah untuk menahan serangan
puak-puak nomad dari utara.
Tembok Besar Dinasty Ming bermula di timur dari Kubu Shanhai, dekat
Qinhuangdao di Wilayah Hebei. Ia melalui 9 wilayah, 100 daerah dan bahagian
500 km terakhir di barat sudah musnah sepenuhnya. Hujung di bahagian baratnya
hari ini terletak di tempat bersejarah Jiayuguan (kubu Jiayu) di barat laut wilayah
Gansu, pada hujung Jalan Sutera.
Petra
Salah satu dari 7 keajaiban dunia yang baru adalah Petra. Penetapan tujuh
keajaiban dunia itu merupakan pilihan dari 100 juta orang di seluruh dunia
lewat situs internet dan pesan singkat (SMS) telepon seluler, yang diadakan
oleh Swiss Foundation, serta diumumkan di Lisbon, Portugal, pada 07-07-07
alias 7 Juli 2007.
Petra adalah kota yang didirikan dengan memahat dinding-dinding batu di
Yordania. Petra berasal dari bahasa Yunani yang berarti 'batu'. Petra
merupakan simbol teknik dan perlindungan.
Kata ini merujuk pada bangunan kotanya yang terbuat dari batu-batu di Wadi
Araba, sebuah lembah bercadas di Yordania. Kota ini didirikan dengan
menggali dan mengukir cadas setinggi 40 meter.
Petra merupakan ibukota kerajaan Nabatean. Didirikan pada 9 SM-40 M oleh
Raja Aretas IV sebagai kota yang sulit untuk ditembus musuh dan aman dari
bencana alam seperti badai pasir.
Suku Nabatean membangun Petra dengan sistem pengairan yang luar biasa
rumit. Terdapat terowongan air dan bilik air yang menyalurkan air bersih ke
kota, sehingga mencegah banjir mendadak. Mereka juga memiliki
teknologi hidrolik untuk mengangkat air.
Terdapat juga sebuah teater yang mampu menampung 4.000 orang. Kini,
Istana Makam Hellenistis yang memiliki tinggi 42 meter masih berdiri
impresif di sana.
[sunting]Kotanya Suku Nabatean
Petra yang bisa ditempuh sekitar 3-5 jam perjalanan darat dari kota Amman,
Yordania, dulu adalah ibukota suku Nabatean, salah satu rumpun bangsa Arab
yang hidup sebelum masuknya bangsa Romawi.
Sebenarnya, asal usul suku Nabatean tak diketahui pasti. Mereka dikenal
sebagai suku pengembara yang berkelana ke berbagai penjuru dengan
kawanan unta dan domba.
Warga Petra awal adalah penyembah berhala. Dewa utama mereka adalah
Dushara, yang disembah dalam bentuk batu berwarna hitam dan berbentuk tak
beraturan. Dushara disembah berdampingan dengan Allat, dewi Arab kuno.
Mereka sangat mahir dalam membuat tangki air bawah tanah untuk
mengumpulkan air bersih yang bisa digunakan saat mereka bepergian jauh.
Sehingga, di mana pun mereka berada, mereka bisa membuat galian untuk
saluran air guna memenuhi kebutuhan mereka akan air bersih.
Di akhir abad ke-4 Sebelum Masehi, berkembangnya dunia perdagangan
membuat suku Nabatean memberanikan diri mulai ikut dalam perdaganan
dunia. Rute perdagangan dunia mulai tumbuh subur di bagian selatan Yordania
dan selatan Laut Mati. Mereka lalu memanfaatkan posisi tempat tinggal
mereka yang strategis itu sebagai salah satu rute perdagangan dunia.
Suku Nabatean akhirnya bisa menjadi para saudagar yang sukses, dengan
berdagang dupa, rempah-rempah, dan gading yang antara lain berasal
dari Arab bagian selatan dan India timur.
Letak yang strategis untuk mengembangkan usaha dan hidup, serta aman
untuk melindungi diri dari orang asing itulah alasan suku Nabatean
memutuskan untuk menetap di wilayah batu karang Petra.
Untuk mempertahankan kemakmuran yang telah diraih, mereka memungut bea
cukai dan pajak kepada para pedagang setempat atau dari luar yang masuk ke
sana. Suku Nabatean akhirnya berhasil membuat kota internasional yang unik
dan tak biasa.
Pada awalnya Petra dibangun untuk tujuan pertahanan. Namun belakangan,
kota ini dipadati puluhan ribu warga sehingga berkembang menjadi kota
perdagangan karena terletak di jalur distribusi barang antara Eropa dan Timur
Tengah.
Pada tahun 106 M, Romawi mencaplok Petra, sehingga peran jalur
perdagangannya melemah. Sekitar tahun 700 M, sistem hidrolik dan beberapa
bangunan utamanya hancur menjadi puing. Petra pun perlahan menghilang
dari peta bumi saat itu dan tinggal legenda.
Barulah pada tahun 1812, petualang Swiss, Johann Burckhardt memasuki kota
itu dengan menyamar sebagai seorang muslim. Legenda Petra pun meruak
kembali di zaman moderen, dikenang sebagai simbol teknik dan pertahanan.
[sunting]Dikelilingi Gunung
Petra di Yordania, adalah situs purbakala. Petra dikelilingi gunung. Di sini ada
gunung setinggi 1.350 meter dari permukaan laut. Inilah kawasan tertinggi di
areal ini yang disebut Gunung Harun (Jabal Harun) atau Gunung Hor atau El-
Barra.
Gunung Harun paling sering dikunjungi orang. Para pengunjung percaya, di
puncak Jabal Harun inilah, Nabi Harun meninggal dan dimakamkan oleh Nabi
Musa.
Di abad ke-14 Masehi, sebuah masjid dibangun di sini dengan kubah berwarna
putih yang terlihat dari berbagai area di sekitar Petra. Harun tiba di wilayah
Yordania sekarang ketika mendampingi Nabi Musa membawa umatnya keluar
dari Mesir dari kejaran Raja Firaun.
Di abad ke-1 Sebelum Masehi, Kerajaan Nabataea yang kaya dan kuat,
menjangkau wilayah Damaskus di utara dan Laut Mati di selatan. Saat itu,
Petra telah didiami sekitar 30 ribu penduduk. Di masa itulah dibangun kuil
agung.
Tahun 100-an Masehi, Romawi pernah menguasai wilayah ini. Arsitektur di
Petra pun terpengaruhi arsitektur Romawi.
Pada 600 Masehi di Petra dibangun gereja. Abad ke-7 Masehi, Islam hadir,
dan pada abad ke-14, makam Nabi Harun di Jabal Harun menjadi tempat
keramat dari umat Islam, selain kaum Yahudi dan Kristiani.
Saat berusia 10 tahun, Nabi Muhammad pernah berkunjung ke gunung ini
bersama pamannya.
Setelah Perang Salib di abad ke-12, Petra sempat menjadi 'kota yang hilang'
selama lebih dari 500 tahun (lost city). Hanya penduduk lokal (suku Badui) di
wilayah Arab yang mengenalnya. (disunting oleh Asnawin)
Kristus Penebus adalah salah satu finalis untuk Tujuh keajaiban dunia yang baru,
bersama-sama dengan 20 calon lainnya.
Machu Picchu
[sunting]Sejarah
Merupakan simbol Kerajaan Inka yang paling terkenal. Dibangun pada sekitar
tahun 1450, tetapi ditinggalkan seratus tahun kemudian, ketika
bangsa Spanyol berhasil menaklukan Kerajaan Inka. Situs ini sempat terlupakan
oleh dunia internasional, tetapi tidak oleh masyarakat lokal. Situs ini kembali
ditemukan oleh arkeolog dari universitas Yale Hiram Bingham III yang
menemukannya kembali pada tahun1911. Sejak itu, Machu Picchu menjadi
objek wisata yang menarik bagi para turis lokal maupun asing.
Machu Picchu dibangun dengan gaya Inka kuno dengan batu tembok berpelitur.
Bangunan utamanya adalah Intihuatana, Kuil Matahari, dan Ruangan Tiga
Jendela. Tempat-tempat ini disebut sebagai Distrik Sakral dari Machu Picchu.
Situs tersebut telah ditunjuk sebagai Situs Warisan dunia UNESCO sejak
tahun 1983, Machu Picchu juga merupakan salah satu dari Tujuh Keajaiban
Dunia baru, juga mendapatkan perhatian akibat kerusakan yang ditimbulkan
oleh pariwisata (jumlah pengunjung mencapai 400,000 pada tahun 2003). Pada
bulan September tahun 2007, Peru melakukan usaha-usaha legal dengan hasil
tercapainya sebuah persetujuan dengan Universitas Yale untuk mengambil kembali
artifak-artifak yang pernah dibawa oleh Bingham dari situs tersebut pada awal
abad 20.
Chichén Itzá
Kota Sebelum Pengaruh Spanyol -
Chichen-Itza*
Situs Warisan Dunia UNESCO
Negara Meksiko
Peserta
Tipe Budaya
Kriteria i, ii, iii
Referensi 483
Wilayah† Amerika Latin, Karibia
Sejarah prasasti
Prasasti resmi 1988 (Sesi 12)
Konon, Chichen Itza merupakan simbol pemujaan dan ilmu pengetahuan. Chichen
Itza didirikan raja suku Toltec bernama Quetzalcoatl yang datang ke Semenanjung
Yukatan bersama pasukannya. Saat itu suku Maya sudah berdiam di daerah
tersebut, kemudian bersama-sama suku Toltec, mulai membangun berbagai kuil
yang menyerupai piramid. Dengan demikian, periode puncak dari Chichen Itza
merupakan campuran kebudayaan Toltec dan Maya.
Salah satu kuil terbesar yang didirikan adalah Kukulkan. Berdasarkan legenda
Maya, Kukulkan merupakan Dewa Ular Berambut jelmaan dari Quetzalcoatl. Kuil
Kukulkan berupa piramid bertangga, dengan teras-teras. Di setiap sisi piramid segi
empat itu terdapat anak tangga menuju puncak. Di puncak terdapat jalan masuk
menuju ruangan Mahkota Batu Jaguar Raja Kukulkan, yang dicat merah dan
bintik-bintik hijau lumut.
Di Chichen Itza ini juga terdapat sebuah lapangan permainan yang mirip dengan
permainan bola basket masa kini. Permainan 'pok ta pok' yakni melemparkan bola
melewati sebuah lingkaran di dinding 7 meter di atas tanah. Kapten dari tim yang
pertama kali berhasil menembakkan bola akan dipenggal kepalanya sebagai
persembahan untuk dewa-dewa.
Pada tahun 1221, pemberontakan pecah. Atap-atap kayu, pasar dan kuil-kuil
ksatria dibumihanguskan. Kekuasaan atas Yukatan pun berpindah ke Mayapan,
sampai penakluk Spanyoldatang.
Kompleks candi ini cukup luas dan tiap candi saling terpisah dengan yang lainnya.
Di tengah-tengah berdiri candi El Castilo (Istana) yang selesai direnovasi.
Bentuknya piramid, hanya atapnya tumpul. Melihat candi El Castilo mengingatkan
kita pada candi Sukuh di Karanganyar, Solo. Kedua candi ini seperti saudara
kembar.Keistimewaan candi El Castilo adalah undak-undakan menuju atas candi.
Setiap tanggal 21Maret dan 23 September antara siang dan malam sama lamanya.
Pada saat itu di siang hari, undak-undakan candi tertutup bayangan. Sehingga mata
kita tertipu, seolah-olah ada banyak ular naik candi. Namun hari berikutnya pada
waktu yang sama akan tampak seolah-olah ular itu turun undak-undakan.
Di sekitar kompleks candi terdapat patung yang bernama Red Jaguar. Menurut
uskup Landa, di tempat inilah sering diadakan upacara korban. Korbannya terdiri
dari macan tutul (Jaguar), kura-kura, ayam kalkun, anjing atau semua jantung
binatang. Bahkan kadang korbannya juga manusia.
Di sekitar kompleks candi ditemukan pula delapan patung Chac Mool. Patung
berbentuk manusia dengan posisi duduk menengadah. Kedua tanggannya sedang
memegang sesaji dan kepalanya menoleh ke arah kiri. Chac Mool untuk memuja
dewa hujan.
Masih di kompleks Chichen Itza terdapat dua tembok yang sama tingginya. Arena
di antara dua tembok itu dipakai suku Maya untuk bermain bola. Dimungkinkan
bola itu dibuat dari karet, mengingat di sekitar daerah itu tumbuh pohon karet. Tak
hanya suku Maya yang senang bermain bola, namun juga suku Zapotek
[sunting]Mirip di Indonesia
Yang cukup mengejutkan lagi adalah buku An overview of the MAYAN
world karangan Prof Gualberto Zapata Alonzo, terbit di Merida, Yucatan, Mexico,
tahun 2002. Prof Alonzo menyebutkan, seni dan kesadaran beragama suku Maya
ada kemiripan dengan di Indochina dan Indonesia. Candi Tikal di Guatemala ada
kesamaan dengan piramid Naksei Chan Crong di Angkor, Kamboja. Candi
di Palenque, Meksiko ada kemiripan dengan candi Ajanta di India. Simbol-simbol
agama dan mitos binatang suku Maya mirip dengan di Jawa dan Asia Tenggara.
Dalam Mahabharata dan Ramayana terdapat suku dengan panggilan Maya.[rujukan?]
Pada agama Hindu terdapat pula dewa bernama Maya. Masih pada buku di atas
disebutkan, pada tahun 1973 Prof. Alonzo dapat tugas mengantar para peneliti
antropolog ke Chiapas. Salah satu anggota peneliti itu ada mahasiswa Jepang
program postgraduate bernama Yutaca Yanome.
Ignacio Magaloni Duarte menulis buku berjudul Pendidik Dunia (Educadores del
Mundo) yang terbit tahun 1968. Duarte membuktikan, bahwa suku Maya pernah
hidup di dekat negeri timur jauh, antara lain Jepang, Tiongkok, India, dan Mesir.
Duarte menyebut, suku Maya saat datang ke India disebut Naga, kemudian
berganti sebutan Danava dengan ibu kotaNagapur.[rujukan?] Valmiki pada abad 6
menulis Ramayana dengan menyebut orang-orang Naga-Maya. Kemudian orang-
orang ini tinggal di Tibet, Babylon, Acadia, dan Mesir. Duarte meyakinkan lagi
dengan perbandingan antara angka-angka Naga dan Maya dari nomor 1 sampai 10
mempunyai ucapan yang mirip.
Angka-angka Maya: 1:Hun, 2:Ca, 3:Ox, 4:Can, 5:Ho, 6:Uc, 7:Uac, 8:Uaxac,
9:Bolom, 10:Lahun.
Angka-angka Naga: 1:Hun, 2:Cas, 3:Ox, 4:San, 5:Ho, 6:Usac, 7:Uac, 8:Uaxax,
9:Bolam, 10:Lahun.
Tak hanya di situ kemiripan kedua budaya bangsa Asia dan suku Maya. Namun
dalam arsitektur juga ada hubungan yang erat, terutama konsep piramid.
[sunting]
Colosseum
Colosseum
Colosseum masih digunakan sampai tahun 217, meskipun telah rusak kebakaran
karena disambar petir. Colosseum telah diperbaiki di tahun 238 dan permainan
gladiator berlanjut sampai umat kristen secara berangsur-angsur menghentikan
permainan tersebut karena terlalu banyak memakan korban jiwa.
Bangunan tersebut digunakan untuk menyimpan berbagai macam jenis binatang
sampai pada tahun ke 524. Dua gempa bumi di tahun 442 dan 508 menyebabkan
kerusakan yang parah pada bangunan tersebut. Di Abad pertengahan, Colosseum
mengalami kerusakan yang sangat parah yang disebabkan oleh gempa bumi lagi
yakni pada tahun 847 dan 1349 dan dijadikan sebagai benteng dan sebuah gereja
juga didirikan disana.
Banyak batu marmer digunakan untuk melapisi dan membangun kembali bagian-
bagian Colosseum yang telah rusak karena terbakar. Pada abad 16 dan 17,
keluarga-keluarga Roman menggunakan Colosseum sebagai tempat pengambilan
batu marmer untuk konstruksi bangunan St. Peter’s Basilica dan kediaman khusus
palazzi, keluarga Roman.
Di tahun 1749, ada sebuah bentuk dari pemeliharaan Colosseum. Paus Benediktus
XIV melarang untuk menggunakan Colosseum sebagai tempat penambangan. Di
tahun 2000 ada sebuah protes keras di Itali dalam rangka menentang penggunaan
hukuman mati untuk negara-negara di seluruh dunia (di Italia, hukuman mati
dihapuskan pada tahun 1948). Beberapa demonstran memakai tempat di depan
Colosseum. Sejak saat itu, sebagai sebuah isyarat menentang hukum kapital
tersebut, penduduk lokal mengganti warna Colosseum di malam hari dari putih
menjadi emas dengan menggunakan penerangan berupa lilin dan lampu neon
sampai pada saat dimana seluruh dunia menghapuskan tindakan penghukuman
mati itu.