You are on page 1of 6

HIDROKEL

I. KONSEP DASAR MEDIS


A. Definisi
Hidrokel adalah penimbunan cairan dalam selaput yang membungkus testis, yang
menyebabkan pembengkakan lunak pada salah satu testis. Penyebabnya karena gangguan
dalam pembentukan alat genitalia external, yaitu kegagalan penutupan saluran tempat
turunnya testis dari rongga perut ke dalam skrotum. Cairan peritoneum mengalir melalui
saluran yang terbuka tersebut dan terperangkap di dalam skrotum sehingga skrotum
membengkak.

B. Anatomi dan Fisiologi

1. Testis

Terletak di dalam skrotum.Testis memiliki 2 fungsi, yaitu menghasilkan sperma dan


membuat testosteron (hormon seks pria yang utama).
2. Saluran
a. Epididimis Fungsinya mengumpulkan sperma dari testis dan menyediakan ruang serta
lingkungan untuk proses pematangan sperma.
b. Vas deferens merupakan saluran yang membawa sperma dari epididimis
c. Uretra punya 2 fungsi: Bagian dari sistem kemih yang mengalirkan air kemih dari
kandung kemih. Bagian dari sistem reproduksi yang mengalirkan semen.
d. Vesicula Seminalis adalah sepasang kantong yang memproduksi 60% cairan air mani
dimana air sperma diangkut, cairan ini digunakan untuk menyediakan nutrisi bagi
sperma.
3. Kelenjar
a. Kelenjar prostat menghasilkan cairan yang merupakan sumber makanan bagi sperma.
b. Kelenjar Cowper menghasilkan cairan berwarna bening menuju saluran kencing saat
rangsangan seksual sebelum ejakulasi dan orgasme.
4. Organ Genitalia Eksterna
Organ Genitalia eksterna terdiri atas :
a. Penis terdiri dari:
1) Akar (menempel pada didinding perut)
2) Badan (merupakan bagian tengah dari penis)
3) Glans penis (ujung penis yang berbentuk seperti kerucut)
4) Lubang uretra (saluran tempat keluarnya semen dan air kemih) terdapat di ujung
glans penis.
b. Dua rongga yang berukuran lebih besar disebut korpus kavernosus, terletak
bersebelahan.
c. Rongga yang ketiga disebut korpus spongiosum, mengelilingi uretra. Jika terisi darah,
maka penis menjadi lebih besar, kaku dan tegak (mengalami ereksi).
d. Skrotum merupakan kantung berkulit tipis yang mengelilingi dan melindungi testis.
Skrotum juga bertindak sebagai sistem pengontrol suhu untuk testis, karena agar
sperma terbentuk secara normal, testis harus memiliki suhu yang sedikit lebih rendah
dibandingkan dengan suhu tubuh.
C. Etiologi
1. Hidrokel yang terjadi pada bayi baru lahir dapat disebabkan karena :
a. belum sempurnanya penutupan prosesus vaginalis sehingga terjadi aliran cairan
peritoneum ke prosesus vaginalis atau
b. belum sempurnanya sistem limfatik di daerah skrotum dalam melakukan reabsorbsi
cairan hidrokel.
2. Pada orang dewasa, hidrokel dapat terjadi secara idiopatik (primer) dan sekunder.
Penyebab sekunder dapat terjadi karena didapatkan kelainan pada testis atau epididimis
yang menyebabkan terganggunya sistem sekresi atau reabsorbsi cairan di kantong

hidrokel. Kelainan pada testis itu mungkin suatu tumor, infeksi, atau trauma pada testis
atau epididimis. Kemudian hal ini dapat menyebabkan produksi cairan yang berlebihan
oleh testis, maupun obstruksi aliran limfe atau vena di dalam funikulus spermatikus.
D. Tanda dan Gejala
1. Pembesaran skrotum dan perasaan berat.
2. Biasanya nyeri ringan kecuali di sebabkan oleh infeksi epididimis akut.
E. Klasifikasi
1. Berdasarkan kapan terjadinya, yaitu :
a. Hidrokel primer Hidrokel primer terlihat pada anak akibat kegagalan penutupan
prosesus vaginalis. Prosesusvaginalis adalah suatu divertikulum peritoneum
embrionik yang melintasi kanalis inguinalis dan membentuk tunika vaginalis.
Hidrokel jenis ini tidak diperlukan terapi karena dengan sendirinya rongga ini akan
menutup dan cairan dalam tunika akan diabsorpsi.
b. Hidrokel sekunder Pada orang dewasa, hidrokel sekunder cenderung berkembang
lambat dalam suatu masa dan dianggap sekunder terhadap obstruksi aliran keluar
limfe. Dapat disebabkan oleh kelainantestis atau epididimis. Keadaan ini dapat karena
radang atau karena suatu proses neoplastik. Radang lapisan mesotel dan tunika
vaginalis menyebabkan terjadinya produksi cairan berlebihan yang tidak dapat
dibuang keluar dalam jumlah yang cukup oleh saluran limfe dalam lapisan luar
tunika.
2.

Menurut letak kantong hidrokel dari testis, yaitu :


a. Hidrokeltestis
Kantong hidrokel seolah-olah mengelilingi testis sehingga testis tak dapat diraba. Pada
b.

anamnesis, besarnya kantong hidrokel tidak berubah sepanjang hari.


Hidrokelunikulus
Kantong hidrokel berada di funikulus yaitu terletak disebelah cranial dari testis, sehingga
pada palpasi, testis dapat diraba dan berada diluar kantong hidrokel. Pada anamnesis

c.

kantong hidrokel besarnya tetap sepanjang hari.


Hidrokel Komunikan Terdapat hubungan antara prosesus vaginalis dengan rongga
peritoneum sehingga prosesus vaginalis dapat terisi cairan peritoneum. Pada anamnesis
kantong hidrokel besarnya dapat berubah-ubah yaitu bertambah pada saat anak menangis.
Pada palpasi kantong hidrokel terpisah dari testis dan dapat dimasukkan kedalam rongga
abdomen.

F. Patofisiologi
Hidrokel adalah pengumpulan cairan pada sebagian prosesus vaginalis yang masih
terbuka. Kantong hidrokel dapat berhubungan melalui saluran mikroskopis dengan
rongga peritoneum dan berbentuk katup. Dengan demikian cairan dari rongga peritoneum
dapat masuk ke dalam kantong hidrokel dan sukar kembali ke rongga peritoneum. Pada
kehidupan fetal, prosesus vaginalis dapat berbentuk kantong yang mencapai scrotum.
Ujung bawah kantong ini mengelilingi testis dan disebut tunika vaginalis. Apabila terjadi
atrofi pada ujung proksimal dan tengah sehingga bagian distal yang mengelilingi testis
tetap terbuka, maka terjadi hidrokeltestikularis. Hidrokel dapat ditemukan dimana saja
sepanjang funikulus spermatikus, juga dapat ditemukan di sekitar testis yang terdapat
dalam rongga perut pada undensensus testis. Hidrokel infantilis biasanya akan
menghilang dalam tahun pertama, umumnya tidak memerlukan pengobatan, jika secara
klinis tidak disertai hernia inguinalis. Hidrokel testis dapat meluas ke atas atau berupa
beberapa kantong yang saling berhubungan sepanjang processus vaginalis peritonei.
Hidrokel akan tampak lebih besar dan kencang pada sore hari karena banyak cairan yang
masuk dalam kantong sewaktu anak dalam posisi tegak, tapi kemudian akan mengecil
pada esok paginya setelah anak tidur semalaman.
Pada orang dewasa hidrokel dapat terjadi secara idiopatik (primer) dan sekunder.
Penyebab sekunder terjadi karena didapatkan kelainan pada testis atau epididimis yang
menyebabkan terganggunya sistem sekresi atau reabsorpsi cairan di kantong hidrokel.
Kelainan tersebut mungkin suatu tumor, infeksi atau trauma pada testis atau epididimis.
Dalam keadaan normal cairan yang berada di dalam rongga tunika vaginalis berada
dalam keseimbangan antara produksi dan reabsorpsi dalam sistem limfatik.
G. Manifestasi Klinis
Gambaran klinis hidrokel kongenital tergantung pada jumlah cairan yang tertimbun. Bila
timbunan cairan hanya sedikit, maka testis terlihat seakan-akan sedikit membesar dan teraba
lunak. Bila timbunan cairan banyak terlihat skrotum membesar dan agak tegang. Pasien
mengeluh adanya benjolan di kantong skrotum yang tidak nyeri. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan adanya benjolan di kantong skrotum dengan konsistensi kistus dan pada
pemeriksaan penerawangan menunjukkan adanya transiluminasi. Pada hidrokel yang
terinfeksi atau kulit skrotum yang sangat tebal kadang-kadang sulit melakukan pemeriksaan
ini, sehingga harus dibantu dengan pemeriksaan ultrasonografi.

H. Pemeriksaan Diagnostik
Diagnosis hidrokel dapat dibuat dengan transiluminasi skrotum. Bila dilakukan
transiluminasi pada hidrokel terlihat translusen, terlihat benjolan terang dengan masa gelap
oval dari bayangan testis. Pemeriksan USG dapat dipertimbangkan apabila hasil pemeriksaan
transiluminasi tidak jelas yang disebabkan oleh tebalnya kulit skrotum pasien. Dengan hasil
USG berwarna keabu-abuan.
I. Penatalaksanaan Medis
Hidrokel pada bayi biasanya ditunggu hingga anak mencapai usia 1 tahun dengan
harapan setelah prosesus vaginalis menutup, hidrokel akan sembuh sendiri; tetapi jika
hidrokel masih tetap ada atau bertambah besar perlu dipikirkan untuk dilakukan koreksi.
Tindakan untuk mengatasi cairan hidrokel adalah dengan aspirasi dan operasi :

1. Aspirasi
Aspirasi cairan hidrokel tidak dianjurkan karena selain angka kekambuhannya tinggi,
kadang kala dapat menimbulkan penyulit berupa infeksi. Beberapa indikasi untuk
melakukan operasi pada hidrokel adalah :
a. Hidrokel yang besar sehingga dapat menekan pembuluh darah
b. Indikasi kosmetik
c. Hidrokel permagna yang dirasakan terlalu berat dan mengganggu pasien dalam
melakukan aktivitasnya sehari-hari.
2. Hidrokelektomi
Pada hidrokel kongenital dilakukan pendekatan inguinal karena seringkali hidrokel
ini disertai dengan hernia inguinalis sehingga pada saat operasi hidrokel, sekaligus
melakukan herniografi. Pada hidrokel testis dewasa dilakukan pendekatan scrotal dengan
melakukan eksisi dan marsupialisasi kantong hidrokel sesuai cara Winkelman atau plikasi
kantong hidrokel sesuai cara Lord. Pada hidrokel funikulus dilakukan ekstirpasi hidrokel
secara in toto. Pada hidrokel tidak ada terapi khusus yang diperlukan karena cairan
lambat laun akan diserap, biasanya menghilang sebelum umur 2 tahun.
Tindakan pembedahan berupa hidrokelektomi. Pengangkatan hidrokel bisa dlakukan
anestesi umum ataupun regional (spinal). Tindakan lain adalah dengan aspirasi jarum
(disedot pakai jarum). Cara ini nggak begitu digunakan karena cairan hidrokelnya akan
terisi kembali. Namun jika setelah diaspirasi kemudian dimasukkan bahan pengerut
(sclerosing drug) mungkin bisa menolong
J. Komplikasi

1. Hematom pada jaringan skrotum yang kendor


2. Kalau tidak ditangani segera, penumpukan cairan ini bisa mengganggu kesuburan dan
fungsi seksualnya.
3. Infeksi testis.

You might also like