Professional Documents
Culture Documents
A. Identitas Klien
Nama
: Ny Juminten
No. RM
:
Usia
: 58 tahun
Tgl masuk
: 28 Oktober 2012
Jenis kelamin
: Perempuan
Tgl pengkajian: 29 oktober 2012
Alamat
: Sawojajar
Sumber Informasi : Klien
No. Telepon
:
Nama keluarga yang bisa dihubungi : Suami
Status pernikahan
: Menikah
Status
: Suami
Agama
: Islam
Alamat
: Sawojajar
Suku
: Jawa
No. Telepon : .....
Pendidikan
: SMP
Pendidikan
: ..
Pekerjaan
: Ibu rumah tangga Pekerjaan
: Sopir
Lama bekerja
:
B. Status Kesehatan Saat Ini
1. Keluhan Utama : Luka pada kaki kanan di bawah ibu jari.
2. Lama Keluhan
: 6 hari.
3. Kualitas Keluhan :
4. Factor Pencetus : Terkena kerikil karena tidak memekai alas kaki.
5. Factor Pemberat :
6. Upaya yang telah dikaukan
: Diberi betadin.
7. Keluahan saat pengkajian
: Luka pada kaki kanan di bawah ibu jari.
C. Riwayat kesehatan Saat Ini
1. Diagnosa Medis
a. Kencing manis
tanggal
tahun 2009
b. DM tipe 2 dengan gangrene
tanggal
29 Oktober 2012
D. Riwayat kesehatan Terdahulu
1. Penyakit yang pernah dialami
: Opname karena pernah lemas dan tiba-tiba
pingsan.
a. Kecelakaan (jenis & waktu) :...
b. Operasi (jenis & waktu)
:
c. Penyakit :
Kronis :
Akut :
d. Terakhir masuki RS
: tahun 2009
2. Alergi (obat, makanan, plester, dll)
:
Tipe
Reaksi
Tindakan
..
3. Imunisasi
( ) BCG
( ) Polio
( ) DPT
( ) Hepatitis
( ) Campak dll
4. Kebiasaan
Jenis
Frekuensi
Jumlah
Lamanya
Merokok
3x
3 batang/hari
10 tahun
Kopi
1x
1 geas/hari
15 tahun
Alkohol
.
5. Obat-obatan yang digunakan
Jenis
Lamanya
Dosis
Glibeklamid
1 bulan
1x/hari
E. Riwayat Keluarga
Ayah meninggal karena komplikasi kencing manis
F. Riwayat Lingkungan
Jenis
Kebersihan
Bahaya kecelakaan
Polusi
Ventilasi
Pencahayaan
G. Pola Aktifitas-Latihan
Jenis
Makan/minum
Mandi
Berpakaian/berdandan
Toileting
Mobilisasi di tempat tidur
Berpindah
Berjalan
Naik tangga
Rumah
Bersih
Tdk ada
Baik
baik
Pekerjaan
.
.
.
.
....
Rumah
Normal
.
.
.
.
.
Terganggu
Terganggu
Rumah Sakit
Menurun
.
.
.
.
.
Terganggu
Terganggu
Konsistensi
Warna dan bau
Kesulitan
Upaya mengatasi
BAK
1. Frekuensi/pola
2. Konsistensi
3. Warna dan bau
4. Kesulitan
5. Upaya mengatasi
J. Pola Tidur-Istirahat
Jenis
Rumah Sakit
..
2xsehari/menurun
..
..
..
Menurun
.
Air putih
10x/menurun
10 gelas
..
..
..
Rumah Sakit
..
..
..
Sering
.
Kekuningan, pesing
Rumah
Rumah Sakit
Tidak pernah
.
.
.
..
2. Jam
..
3. Kenyamanan setelah tidur
Masih mengantuk
4. Kebiasaan sebelum tidur
5. Kesulitan
6. Upaya mengatasi
2. Penggunaan sabun
3. Keramas : Frekuensi
4. Penggunaan shampoo
6. Mengunakan odol
9. Kesulitan
M.
N.
O.
P.
( ) dll
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Vena junggularis :
Nyeri :
Nyeri tekan :
Keterbatasan gerak:
Keluhan lain :
Thorak dan Dada
a. Jantung
IPPA
b. Paru
IPPA
Payudara dan Ketiak
a. Benjolan/massa :
b. Bengkak :
c. Nyeri :
d. Nyeri tekan :
e. Kesimetrisan :
Punggung dan tulang belakang
Abdomen
IPPA
Genitalia dan anus
IP
Ekstremitas
a. Atas :
b. Bawah :
Pengakajian Luka :
Ukuran luka 2 cmx 2cm.
Dalam dan lapisan kulit hilang.
Lubang dalam seperti terowongan berbatas tegas tidak mencapai dasar
luka.
Ada jaringan nekrotik.
Berwarna kekuningan dan lengket.
Eksudat sedang dan berbau.
Sekitar luka merah kehitaman.
Piting edema (-)
Indurasi 3 cm meluas ke 1-2% luka.
Granulasi 20%.
Epitelisasi 25%.
CRT 3 detik.
sedang
9. Sistem Neurologi :
10. Kulit dan kuku
a. Kulit : pada daerah uka warna merah kehitaman.
b. Kuku : CRT<2 detik.
S. Hasil Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium : darah lengkap masih menunggu.
b. USG, Rontgen, MRI
T. Terapi (medis, Rehabmedik, nutrisi).
Klien diberi Insulatard dan diit 1900 kalori.
ANALISA DATA
No.
Data
1. DS:
pasien mengatakan
sering merokok 3x
setiap hari selama
a. pasien
Etiologi
mengatakan
Masalah Keperawatan
sering Risiko
ketidakstabilan
selama 15 tahun
pasien mengatakn
kencing
karena
komplikasi
DM
Glukosa darah meningkat
Sirkulasi perifer terhambat
Luka karena kerikil tidak kunjung
sembuh
Pasien tetap mengkonsumsi rokok n
kopi setelah didiagnosa DM th 2009
Resiko ketidakstabilan kadar glukosa
bulan
pada
2009
tahun
setelah
didiagnosa kencing
manis.
darah
DO:
29 Oktober 2012
BB 75 kg TB 150 cm
BMI 33,3 (obese)
BBI seharusnya 45
kg.
TD : 200/100
Tangga 28 oktober
2012
Glukostik 302
Tanggal 29 Oktober
2012
Glukostik 210.
DS:
150 cm
Kerusakan
Pasien mengatakan
bahwa ada riwayat
kencing manis
kulit
Kaki kanan pasien
terkena kerikil
Pasien mengatakan
usia 58 tahun.
di bagian
bawah jempol
Pasien mengatakan
luka terkena kerikil
karena
tidak
mengeluh
sakit
ekstremitas
pada
bawah
ketika berjalan.
Gukosa darah
meningkat
(glukostik 210)
integritas
DO:
Tanggal 29 oktober
2012
BB 75 Tb 150 cm
BMI 33,3
BBI seharusnya 45
kg
CRT 3 detik
Tanggal 28 Oktober
Sirkulasi terganggu
CRT 3 detik
Penurunan asupan
glukosa pada sel
daerah sekitar
luka merah kehitaman
2012
Glukostik 302
Tanggal 29 Oktober
Penyembuhan
2012
Glukostik 210
Pengkajian Luka
luka menjadi
lama
tanggal 29 Okober
2012
Terdapat luka di
bawah jempol kanan
bawah
Ukuran luka 2x2
Luka terlihat dalam
Ukuran 2x2,
dalam, timbul
terowongan,batas
tegas tidak sampai
dasar Luka,ada
jaringan nekrotik
kekuningan lengket
Eksudat purulen
lukaterlihat
terowongan.
Infeksi
Eksudat purulen
Berbau
berbau dan
berjumlah sedang
Warna kulit sekitar
luka
3.
merah
kehitaman
DS:
Pasien mengatakan
bahwa suka minum
Ketidakseimbangan
nutrisi
lebih
kebutuhan tubuh
dari
Nomor
1
2
3
Diagnosa
Risiko ketidakstabilan kadar glukosa darah
Kerusakan integritas kulit b.d. kondisi gangguan metabolik
Ketidakseimbangan nurtisi lebih dari kebutuhan tubuh b.d asupan
berlebihan kebutuhan metabolik.
PERENCANAAN KEPERAWATAN
No Diagnosa
Dx
Tujuan
Setelah dilkukan tindakan keperawatan selama 7x24 jam kadar gula darah
pasien terkontrol.
Indikator
NOC :
kadar gula darah pasien menurun dari 210 ke 110 dari 3 ke 5
Intervensi
NIC :
1. Managemen Hiperglikemi
2. Monitor level glukosa darah.
3. Monitor tanda dan gejala hiperglikemi (poliuri, polidipsi, polifagi,
4.
5.
6.
7.
8.
9.
management hiperglikemi.
10.Bantu pasien untuk menginterpretasi hasil pengukuran kadar gula darah.
Rasional
pemberian insulin
2. Monitor level glukosa darah untuk memantau kestabilan gula darah, dan
sebagai dasar untuk pelaksanaan tindakan selanjutnya
3. Tanda dan gejala tersebut untuk mengatahui sejauh mana tingkat
ketidakstabilan gula darah dan untuk mengetahui kemungkinan adanya
komplikasi yang menyertai
4. Insulin berfungsi untuk membantu transport glukosa ke dalam sel,
sehingga akan mengurangi level glukosa darah
5. Penanganan hiperglikemi akan lebih mudah jika dapat diketahui
penyebabnya
6. Kebutuhan tiap pasien terhadap insulin tidak sama, sehingga perlu
diantisipasi apakah pasien memelukan insulin basal, post pandrial atau
pada situasi keduanya
7. Kadar gula > 250 akan beresiko terhadap terjadinya koma ketoasidosis
8. Kerjasama pasien akan lebih memudahkan penanganan dan
pengawasan keadaan pasien
9. Keluarga adalah pendukung yang baik bagi pasien baik dalam
pencegahan maupun penanganan
10. Pemahaman pasien akan interpretasi hasil pengukuran gula darah dapat
membantu dalam pengawasan dan penanganan pasien hiperglikemia
melalui pelaporan pasien dan juga sebagai dasar pengetahuan bagi
pasien untuk dapat melakukan tindakan mandiri yang diajarkan oleh
perawat.
No Diagnosa
Dx
Tujuan
Indikator
Intervensi
luar
4. Penggantian dressing sesuai CDC berfungsi untuk mengontrol terjadinya
infeksi pada luka
5. Teknik perawatan luka yang sesuai akan membatu mempercepat proses
penyembuhan luka
No Diagnosa
Dx
Tujuan
Setelah dilakukan tindakan selam 7x24 jam status nutrisi pasien membaik
Indikator
NOC :
1. BB pasien menurun dari 75 kg ke 72 kg
2. BMI menurun dari 33,3 ke 32
Intervensi
Rasional
makan
harian
yang
seimbang
meliputi
dan
No Diagnosa
Implementasi
Pengkajian
Luka
Respon
pasien
dan
evaluasi
tindakan
Ukuran luka skor
2
Kedalaman lluka
skor 2
Tepi luka skor 3
Terowongan skor
2
Jenis
jaringan
nekrotik skor 3
Jumlah jaringan
nekrotik skor 2
Jenis
eksudat
skor 5
Jumlah
eksudat
skor 4
Warna
sekitar
luka skor 4
Edema jaringan
perifer skor 1
Indurasi jaringan
perifer skor 3
Jaringan
granulasi skor 4
Epitelisasi skor 4
Tanda tangan
Perawatan luka
debridement.
Total
skor
39
kategori
luka
sedang.
1. Menggunaka
n
hidrogel
karena
terdapat
terowongan,
eksudat
banyak dan
untuk
melunakkan
jaringan
nekrotik
2. Menggunaka
n
foam
karena
eksudat
banyak.
Daftar Pustaka