Professional Documents
Culture Documents
SKRIPSI
OLEH :
ROSELDA SIREGAR
030305016/TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
SKRIPSI
OLEH :
ROSELDA SIREGAR
030305016/TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknologi
Pertanian di Departemen Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara, Medan
Disetujui Oleh
Komisi Pembimbing
Roselda Siregar : Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Marmalade Sirsak
(Annona muricata L), 2008.
USU Repository 2009
RINGKASAN
Kadar Vitamin C
Konsentrasi Natrium Benzoat memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata
terhadap kadar vitamin C. Kadar vitamin C yang tertinggi terdapat pada perlakuan K4
(konsentrasi Natrium Benzoat 500 ppm) yaitu sebesar 39,60 mg/100 gr bahan dan yang
terendah pada perlakuan K1 (konsentrasi Natrium Benzoat 200 ppm) yaitu sebesar
34,12 mg/100 gr bahan.
Lama penyimpanan memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata terhadap
kadar vitamin C. Kadar vitamin C yang tertinggi terdapat pada perlakuan L1 (lama
penyimpanan 5 hari) yaitu sebesar 40.92 mg/100 gr bahan dan terendah pada perlakuan
L4 (lama penyimpanan 15 hari) yaitu sebesar 33.77 mg/100 gr bahan.
Roselda Siregar : Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Marmalade Sirsak
(Annona muricata L), 2008.
USU Repository 2009
Roselda Siregar : Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Marmalade Sirsak
(Annona muricata L), 2008.
USU Repository 2009
Roselda Siregar : Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Marmalade Sirsak
(Annona muricata L), 2008.
USU Repository 2009
Roselda Siregar : Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Marmalade Sirsak
(Annona muricata L), 2008.
USU Repository 2009
Roselda Siregar : Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Marmalade Sirsak
(Annona muricata L), 2008.
USU Repository 2009
RIWAYAT HIDUP
menempuh
pendidikan SDN.
030294
Sidikalang,
lulus
tahun 1997.
2. Tahun 1997 menempuh pendidikan SLTP Swasta Saut Saroha Sidikalang, lulus
tahun 2000.
3. Tahun 2000 menempuh pendidikan SMU St.Petrus Sidikalang, lulus
tahun 2003.
4. Tahun 2003 menempuh pendidikan di Universitas Sumatera Utara Fakultas
Pertanian, Departemen Teknologi Pertanian melalui jalur PMP (Pemanduan
Minat dan Prestasi), memilih program studi Teknologi Hasil Pertanian.
Penulis telah mengikuti Praktek Kerja Lapangan di PT. Socfindo Bangun Bandar,
Dolok Masihol, Tebing Tinggi, Pabrik Kelapa sawit.
Roselda Siregar : Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Marmalade Sirsak
(Annona muricata L), 2008.
USU Repository 2009
10
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya.
Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof.Dr.Ir.Zulkifli Lubis,M.App.Sc., selaku Ketua Komisi Pembimbing
dan Dr.Ir.Elisa Julianti,M.Si., selaku Anggota Komisi Pembimbing atas saran
dan bimbingan yang diberikan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.
2. Bapak Ir.Saipul Bahri Daulay,M.Si. dan Ir.Hotnida Sinaga,M.Phill selaku Ketua
dan Sekretaris Departemen teknologi Pertanian, serta seluruh staf pengajar dan
pegawai di Fakultas pertanian Universitas Sumatera Utara atas bantuan dan
dukungannya selama penulis melaksanakan studi di Departemen Teknologi
Pertanian.
3. Teistimewa kepada Ayahanda E.Siregar dan Ibunda R.Br.Hombing tercinta
yang telah memberikan cinta kasih, pengorbanan, dukungan moril dan material
dan doa yang tulus kepada penulis.
4. Adik-adikku yang tersayang Mayer, Krisno dan Ruth yang memberikan
semangat kepada penulis. Moga sukses ya adik-adikku.
5. Buat sahabat-sahabatku tercinta, khususnya stambuk 2003, makasih ya atas
dukungannya.
Roselda Siregar : Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Marmalade Sirsak
(Annona muricata L), 2008.
USU Repository 2009
11
Penulis berharap kiranya Tuhan yang Maha Esa memberkati dan membalas
kebaikan semua pihak yang telah membantupenulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.
Medan,
Agustus 2008
Penulis
Roselda Siregar : Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Marmalade Sirsak
(Annona muricata L), 2008.
USU Repository 2009
12
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRACT...........................................................................................................
ABSTRAK.............................................................................................................. i
RINGKASAN......................................................................................................... ii
RIWAYAT HIDUP..................................................................................... ........... vii
KATA PENGANTAR................ viii
DAFTAR ISI........................................................................................................... x
DAFTAR TABEL................................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................... xvii
PENDAHULUAN
Latar Belakang....................................
Tujuan Penelitian.............
Kegunaan Penelitian
Hipotesa Penelitian.
1
3
3
3
TINJAUAN PUSTAKA
Botani Buah Sirsak
Komposisi Kimia Buah Sirsak............
Deskripsi marmalade...............
Kriteria Kualitas marmalade...............
Bahan Tambahan.
Natrium Benzoat.............
Gula.............
Pektin..............
Asam Sitrat..............
Perubahan yang Terjadi Selama Penyimpanan...............
Perubahan Vitamin C...............
Perubahan Ph..............
Perubahan kandungan Gula (Sukrosa).............
Kandungan Asam Organik...............
Penampakan Visual..............
4
6
7
7
8
8
10
12
13
15
15
17
18
19
19
Roselda Siregar : Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Marmalade Sirsak
(Annona muricata L), 2008.
USU Repository 2009
13
21
21
21
22
22
23
23
24
25
25
26
26
26
27
33
35
36
38
41
42
42
43
45
45
47
48
48
50
52
Roselda Siregar : Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Marmalade Sirsak
(Annona muricata L), 2008.
USU Repository 2009
14
52
53
55
55
57
58
58
60
61
Roselda Siregar : Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Marmalade Sirsak
(Annona muricata L), 2008.
USU Repository 2009
15
DAFTAR TABEL
No
Judul
Halaman
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
Roselda Siregar : Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Marmalade Sirsak
(Annona muricata L), 2008.
USU Repository 2009
16
17.
50
18.
19.
20.
55
21.
Uji LSR Efek Utama Pengaruh Lama Penyimpanan terhadap Organoleptik Rasa
(Numerik)
57
22.
23.
Roselda Siregar : Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Marmalade Sirsak
(Annona muricata L), 2008.
USU Repository 2009
17
DAFTAR GAMBAR
No
Judul
Halaman
29
36
38
41
46
59
51
54
57
Roselda Siregar : Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Marmalade Sirsak
(Annona muricata L), 2008.
USU Repository 2009
18
Roselda Siregar : Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Marmalade Sirsak
(Annona muricata L), 2008.
USU Repository 2009
19
DAFTAR LAMPIRAN
No
Judul
Halaman
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Roselda Siregar : Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Marmalade Sirsak
(Annona muricata L), 2008.
USU Repository 2009
20
PENDAHULUAN
21
pemanenannya hanya dapat disimpan 2-3 hari walaupun disimpan di tempat yang
sejuk. Sifat lain dari buah sirsak adalah panen yang tidak serentak sehingga sulit dalam
menghasilkan panen yang lebih besar, misalnya untuk kebutuhan industri. Buah sirsak
juga mempunyai struktur kulit yang tipis sehingga dalam pengangkutan tidak boleh
ditumpuk oleh karena itu untuk pengiriman jarak jauh lebih baik dalam bentuk daging
buah yang dikemas dengan baik.
Buah sirsak tidak hanya dijadikan sebagai makanan segar, namun telah
dimanfaatkan sebagai bahan industri seperti sirup, dodol, jeli, wajik, marmalade, juice,
kembang gula, asinan sirsak yang memiliki nilai tambah walaupun masih terbatas pada
skala industri rumah tangga. Dengan demikian diperlukan usaha peningkatan produksi
dengan memperbaiki cara budidaya, pasca panen serta industri pengolahannya.
Prospek pasaran buah di dalam negeri sangat besar, sebab konsumsi buah
penduduk Indonesia rata-rata mencapai 23 kg/kapita/tahun, dan selama ini volumenya
menunjukkan kecenderungan meningkat. Diproyeksikan permintaan pasar buah dalam
negeri rata-rata meningkat lebih dari 6 % tiap lima tahun. Kecenderungan tersebut akan
terus meningkat, sebab FAO merekomendasikan konsumsi buah ideal per kapita adalah
sebanyak 60 kg.
Marmalade adalah jelli yang jernih yang di dalamnya terdapat irisan buah.
Marmalade memiliki rasa khas yaitu manis. Pada pengolahan marmalade untuk
mendapatkan gel yang baik beberapa faktor perlu diperhatikan seperti kandungan
pektin, gula, asam, lama pemanasan.
Marmalade yang merupakan makanan semi padat masih mengandung
aw sekitar 0,75 0,83 %. Dengan adanya kandungan air tersebut, maka dalam
penyimpanan marmalade akan memacu pertumbuhan mikroba sehingga kualitas dan
Roselda Siregar : Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Marmalade Sirsak
(Annona muricata L), 2008.
USU Repository 2009
22
daya simpan marmalade menjadi rendah. Untuk mengatasi hal tersebut, maka
dilakukan penambahan pengawet, misalnya Natrium Benzoat (C6H5COONa).
Berdasarkan hal-hal di atas maka penulis mencoba melakukan penelitian
tentang Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat dan Lama Penyimpanan Terhadap
Mutu Marmalade Sirsak (Annona muricata L).
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi natrium
benzoat dan lama penyimpanan terhadap marmalade sirsak (Annona muricata L).
Kegunaan Penelitian
-
Hipotesa Penelitian
-
Roselda Siregar : Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Marmalade Sirsak
(Annona muricata L), 2008.
USU Repository 2009
23
TINJAUAN PUSTAKA
: Plantae
Divisio
: Spermatophyta
Sub-divisio
: Angiospermae
Class
: Dicotyledonae
Ordo
: Polycarpiceae
Family
: Annonaceae
Genus
: Annona
Spesies
: Annona muricata L
Buah sirsak sebaiknya di panen setelah tua benar tetapi masih keras. Buah ini
dianggap tua setelah duri-durinya semakin jarang dan warna kulitnya yang tadinya
hijau mengkilat menjadi hijau kusam atau hijau kekuning-kuningan. Di daerah yang
Roselda Siregar : Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Marmalade Sirsak
(Annona muricata L), 2008.
USU Repository 2009
24
iklimnya tidak mengenal musim, buah sirsak dapat dijumpai sepanjang tahun, tetapi
biasanya memiliki 1-3 kali masa panen (Samson, 1975).
Kulit buah sirsak agak tebal, berduri lemas dan agak bengkok. Daging buah
berwarna putih seperti kapas, berserat kasar, lunak dan mengandung banyak air.
Rasanya manis, agak asam dan menyegarkan. Bijinya banyak dan berkulit keras,
berwarna hitam dan terdiri dari dua keping. Daging bijinya sendiri berwarna kuning
dan mengandung banyak karbohidrat. Dalam bentuk segar, daging buah sirsak
mengandung vitamin C yang cukup tinggi. Selain itu daun dan bijinya juga dapat
digunakan sebagai obat pengusir nyamuk. Selain dikonsumsi dalam bentuk segar buah
ini diolah nenjadi bentuk lain (Widyastuti dan Paimin, 1992).
Mutu buah sirsak terutama ditentukan oleh derajat ketuaan dan kematangan
serta kemulusannya. Buah sirsak dinyatakan tua apabila telah mencapai tingkat
perkembangan maksimum, yang menjamin dapat tercapainya proses pematangan yang
sempurna. Ketuaan dapat ditandai
Roselda Siregar : Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Marmalade Sirsak
(Annona muricata L), 2008.
USU Repository 2009
25
A, B, dan
C, kandungan lainnya adalah sukrosa 2,54 %, dextrosa 5,05 % dan levulosa 0,04 %
(Radi, 1997).
Secara umum, komposisi kimia buah sirsak dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Komposisi Kimia Buah sirsak setiap 100 gram bahan
Komposisi Kimia
Air (g)
Protein (g)
Lemak (g)
Karbohidrat (g)
Energi (kal)
Kalsium (mg)
Pospor (mg)
Besi (mg)
Vitamin A (SI)
Vitamin C (mg)
Vitamin B1
Jumlah
81,70
1,00
0,30
16,30
65,00
14,00
27,00
0,60
10,00
20,00
0,07
Buah sirsak kaya akan vitamin C, yakni 20 mg/100 gr daging buah dan vitamin
B. Daging buahnya mempunyai aroma dan flavor yang baik sekali, sehingga sering
digunakan untuk pengharum es krim. Dalam industri sari buah, sari buah sirsak
merupakan bahan yang sangat penting. Sifat yang paling disenangi orang dari sirsak
adalah aromanya yang khas. Daging buahnya yang mirip cherimoya, warna putih
yang sangat murni, sangat stabil walaupun sedang diolah (Nakasone, 1972).
Roselda Siregar : Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Marmalade Sirsak
(Annona muricata L), 2008.
USU Repository 2009
26
Deskripsi Marmalade
Marmalade merupakan produk dari buah-buahan, sari buah atau potongan buah
atau potongan buah yang diolah menjadi suatu struktur seperti gel berisi buah-buahan,
gula, asam dan pektin. Sifat-sifat yang penting dari produk ini termasuk kestabilannya
terhadap mikroorganisme dan struktur fisiknya (Buckle, et al., 1987).
Struktur khusus dari marmalade disebabkan karena terbentuknya kompleks gel
pektin-gula-asam. Pektin terdapat secara alamiah dalam jaringan buah-buahan sebagai
hasil degradasi protopektin selama pematangan. Dalam pembuatan marmalade pektin
dapat ditambahkan dalam bentuk padat atau cair untuk melengkapi buah-buahan yang
kekurangan pektin sepert arbei (Cruess, 1958).
Marmalade merupakan bahan makanan setengah padat, berbentuk gel, yang
terbentuk dengan baik apabila konsentrasi gula, asam (pH), pektin dan panas yang
diberikan dengan baik dan tepat (Helen, 1982).
Roselda Siregar : Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Marmalade Sirsak
(Annona muricata L), 2008.
USU Repository 2009
27
Mempunyai perbandingan 45 bagian dari sari buah dan 55 bagian dari gula.
Gel yang terbentuk tidak keras tetapi bila dituangkan dari wadahnya tidak
mengalir.
benzoat,
asam
sorbat,
sulfit
dan
metil
propil
parabean
benzoat
(C6H5COOH)
merupakan
bahan pengawet
yang
luas
penggunaannya dan sering digunakan pada bahan makanan yang asam. Bahan ini
digunakan untuk mencegah pertumbuhan khamir. Benzoat efektif pada pH 2,5-4,0.
Karena kelarutan garamnya lebih besar maka biasa digunakan dalam bentuk garam Nabenzoat yang tidak terdissosiasi (Winarno, 1992).
Na-benzoat lebih efektif menghambat khamir dan bakteri daripada jamur dan
mempertahankan keasaman makanan seperti jam, sirup, jeli, pikel, sosis, marmalade
dan sari buah (Hugges, 1987).
Roselda Siregar : Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Marmalade Sirsak
(Annona muricata L), 2008.
USU Repository 2009
28
Menurut Winarno dan Jennie (1974), asam benzoat merupakan bahan pengawet
organik yang dapat ditambahkan ke dalam bahan makanan baik secara langsung
maupun terlebih dahulu dilarutkan di dalam air. Karena kelarutan garam yang lebih
besar, maka biasanya digunakan dalam bentuk Natrium Benzoat, sedangkan di dalam
bahan, garam benzoat akan terurai menjadi bentuk efektif yaitu asam benzoat yang
tidak terdissosiasi, sehingga dapat menembus dinding sel mikroba.
Sari buah dengan keasaman tinggi dapat diawetkan dengan 0,1% (1000 ppm)
natrium benzoat tetapi sekalipun digunakan 0,2 % tidak akan dapat mengawetkan
produk dengan keasaman rendah. Natrium benzoat kurang efektif dalam suatu bahan
pangan yang mendekati pH 7,0. pH optimum dari natrium benzoat sebagai penghambat
pertumbuhan mikroba adalah sekitar 2,5-4,0 lebih rendah dari asam sorbat dan asam
propionat (Furia, 1972).
Mekanisme natrium benzoat sebagai bahan pengawet adalah berdasarkan
permeabilitas membran sel mikroba terhadap molekul-molekul asam benzoat tidak
terdissosiasi. Dalam suasana pH 4,5 molekul-molekul asam benzoat tersebut dapat
mencapai sel mikroba yang membran selnya mempunyai sifat permeabel terhadap
molekul-molekul asam benzoat, yang tidak terdissosiasi. Sel mikroba yang mempunyai
pH cairan sel netral akan dimasuki molekul-molekul asam benzoat, maka molekul asam
benzoat akan terdissosiasi dan menghasilkan ion-ion H+, sehingga akan menurunkan
pH mikroba tersebut. Akibatnya metabolisme sel akan terganggu dan akhirnya sel mati
(Winarno dan Jennie, 1974).
Aktivitas optimum benzoat terjadi pada pH 2,5-4. pengaruh pH pada penguraian
asam benzoat dan sorbat terlihat pada Tabel 2.
Roselda Siregar : Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Marmalade Sirsak
(Annona muricata L), 2008.
USU Repository 2009
29
Benzoat(%)
Sorbat (%)
94
60
13
1,5
0,15
98
86
37
6
0,6
Natrium benzoat merupakan butiran atau serbuk putih tidak berbau dan bahan
ini dapat ditambahkan langsung ke dalam makanan atau dilarutkan terlebih dahulu di
dalam air atau pelarut-pelarut lainnya (Winarno, et al., 1980).
Penggunaan bahan tambahan makanan yang berfungsi sebagai pengawet
bertujuan untuk menghambat atau menghentikan aktivitas mikroba seperti bakteri,
kapang, khamir, sehingga dapat meningkatkan daya simpan suatu produk olahan,
meningkatkan cita rasa, warna, menstabilkan dan memperbaiki tekstur, sebagai zat
pengental / penstabil, anti lengket, mencegah perubahan warna, memperkaya vitamin,
mineral dan lain-lain (Srieatimah, 2007).
Gula
Pada umumnya gula ditambahkan disamping sebagai bahan pengawet dan
pemanis juga dapat menambah cita rasa. Gula berfungsi sebagai pengawet sebab gula
dapat menaikkan konsentrasi larutan atau tekanan osmotik larutan makin naik, akibat
cairan dalam sel mikroba akan keluar dan menyebabkan sel mikroba mengalami
kekeringan (dehidrasi) dan akhirnya sel mikroba tersebut akan mati (Meyer, 1978).
Gula terlibat dalam pengawetan dan pembuatan aneka ragam produk-produk
makanan. Beberapa diantaranya bisa dijumpai termasuk selai, jeli, marmalade, sari
buah pekat, sirup buah-buahan, buah-buahan bergula, umbi dan kulit, susu kental
Roselda Siregar : Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Marmalade Sirsak
(Annona muricata L), 2008.
USU Repository 2009
30
manis, acar manis, madu. Walaupun gula sendiri mampu memberi stabilitas
mikroorganisme pada suatu produk makanan jika diberikan dalam konsenrtrasi yang
cukup (di atas 70 % padatan terlarut biasanya dibutuhkan) ini pun umumnya bagi gula
yang dipakai sebagai salah satu kombinasi dari teknik pengawetan bahan pangan.
Kadar gula yang tinggi dengan kadar asam yang tinggi (pH rendah), perlakuan dengan
pateurisasi secara pemenasan, penyimpanan pada suhu rendah, dehidrasi dan bahanbahan pengawet kimia (seperti belerang dioksida, asam benzoat) merupakan teknikteknik pengawetan pangan yang penting (Buckle, et al., 1987).
Beberapa gula misalnya glukosa, fruktosa, maltosa dan laktosa mempunyai sifat
fisik dan kimia yang berbeda-beda misalnya dalam hal rasa manisnya, kelarutan dalam
air, energi yang dihasilkan, mudah tidaknya difermentasi oleh mikroba tertentu,
daya
pembentukan
karamel
jika
dipanaskan
dan
pembentukan
kristalnya
Roselda Siregar : Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Marmalade Sirsak
(Annona muricata L), 2008.
USU Repository 2009
31
Pektin
Pektin adalah senyawa yang dengan gula dan asam dapat membentuk gel kirakira 75 % gugusan karboksilnya teresterifikasi dengan metanol. Pektin tersebut akan
membentuk gel dengan baik pada 65 % larutan gula serta asam pada pH 3,1. Dengan
hidrolisa, metil ester putus dan menghasilkan metanol dan asam pektat yang dapat
membentuk gel dengan ion kalsium dengan kadar gula sangat rendah (Winarno, 1992).
Pektin adalah golongan substansi yang terdapat dalam sari buah yang
membentuk larutan koloidal dalam air dan berasal dari perubahan protopektin selama
proses pemasakan buah. Dalam kondisi yang cocok, pektin dapat membentuk suatu gel
(Desrosier, 1988).
Pektin dapat membentuk gel dengan gula, bila gula lebih dari 50 % gugus
karboksil telah termetilisasi, sedangkan untuk pembuatan gel yang baik ester metil
harus sebesar 8 % dari berat pektin. Makin banyak ester metil, makin tinggi suhu
pembentukan gel. Pembentukan gel dari pektin dengan derajat metilisasi tinggi
dipengaruhi oleh konsentrasi pektin, konsentrasi gula dan pH. Konsentrasi 1 % telah
menghasilkan kekerasan yang cukup baik. Konsentrasi tidak boleh lebih dari 65 %
(Winarno, 1992).
Untuk memperoleh gel yang baik maka diperlukan pemanasan yang tepat.
Mekanisme pembentukan gel pektin adalah terjadinya perubahan senyawa pektin
Roselda Siregar : Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Marmalade Sirsak
(Annona muricata L), 2008.
USU Repository 2009
32
menjadi senyawa pektin yang larut dan senyawa pektat akibat proses pemanasan.
Hidrolisis menjadi senyawa pektin yaitu degradasi kimia senyawa pektin yang
disebabkan proses pemasakan menyebabkan pektin menjadi larut dan berikatan dengan
air. Penambahan asam (H+) akan menyebabkan pektin yang bermuatan negatif menjadi
tidak bermuatan (netral) sehingga pektin akan menggumpal dan membentuk suatu
serabut halus (Nugraha, 1977).
Makin besar konsentrasi pektin, makin keras gel yang terbentuk. Konsentrasi
1 % telah menghasilkan kekerasan yang cukup baik. Makin rendah pH, gel makin
keras, dan jumlah pektin yang dibutuhkan makin sedikit. pH yang paling baik adalah
3,1-3,2 (Winarno, 1995).
Asam Sitrat
Asam-asam ditambahkan pada buah-buahan dan sayuran yang pH-nya sedang
dengan tujuan menurunkan pH di bawah 4,5, di samping sebagai bahan pengawet, asam
sitrat biasanya diproduksi dalam bentuk kristal monohidrat. Kristal-kristal asam
tidak
berwarna,
tidak
berbau,
berasa
asam,
dan
cepat
larut
dalam
air
(Tjokroadikoesoemo, 1986).
Asam sitrat juga digunakan untuk menambah rasa asam, untuk mengurangi rasa
manis, memperbaiki sifat koloidal dari makanan yang mengandung pektin,
memperbaiki tekstur dari jelli dan selai, membantu ekstraksi pektin dan pigmen dari
buah-buahan dan sayuran,
sebagai pengawet
Roselda Siregar : Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Marmalade Sirsak
(Annona muricata L), 2008.
USU Repository 2009
33
rasanya asam dan mudah sekali larut dalam air terutama dalam air panas
(Soetanto, 1996).
Asam sitrat pada umumnya banyak terdapat pada buah-buahan misalnya
pada jeruk dan tomat. Asam malat banyak terdapat pada apel. Kandungan asam
organik dalam buah-buahan sangat rendah berkisar 1-2,5 dari berat bahan
(Winarno dan Aman, 1984).
Senyawa asam dalam bahan makanan dapat dihasilkan dengan menambahkan
langsung asam ke dalam bahan makanan, misalnya asam sitrat dan asam malat. Jumlah
asam yang cukup banyak akan menyebabkan denaturasi prtein bakteri, sehingga asam
dapat dijadikan sebagai bahan pengawet selain sebagai penambah cita rasa, aroma dan
warna (Winarno, et al., 1980).
Asam sitrat digunakan sebagai bahan pemberi derajat keasaman cukup baik
karena kelarutannya dalam air tinggi. Asam sitrat dapat digunakan sebagai flavoring
agent, menurunkan pH dan sebagai chelating agent. Pada proses pengalengan dapat
menggunakan asam sitrat untuk menurunkan pH sampai 4 atau lebih rendah
(Furia, 1972).
Kerja asam sebagai bahan pengawet tergantung pada pengaruhnya terhadap
pertumbuhan mikroorganisme seperti bakteri, khamir dan kapang yang tambah pada
bahan makanan. Penambahan asam berarti menurunkan pH yang disertai dengan
naiknya kosentrasi ion hidrogen (H+) dan dijumpai bahwa pH rendah lebih besar
penghambatannya pada pertumbuhan mikroorganisme (Tranggono, et al., 1989).
Asam sitrat merupakan senyawa asam organik yang berbentuk kristal atau
serbuk putih. Asam sitrat ini mudah larut dalam air, spiritus, dan etanol, tidak berbau,
rasanya sangat asam, serta jika dipanaskan akan meleleh kemudian terurai yang
Roselda Siregar : Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Marmalade Sirsak
(Annona muricata L), 2008.
USU Repository 2009
34
selanjutnya terbakar sampai menjadi arang. Asam sitrat juga terdapat dalam sari buah
seperti nenas, jeruk, lemon, markisa. Asam ini dipakai untuk meningkatkan rasa asam
(mengatur tingkat keasaman) pada berbagai pengolahan minuman, produk air susu,
selai, jeli dan lan-lain (Hidayat dan Daniati, 2005).
Perubahan Vitamin C
Vitamin yang tergolong larut dalam air adalah vitamin C dan vitamin-vitamin B
komplek. Vitamin C dapat berbentuk sebagai asam L-askorbat dan L-dehidroaskorbat.
Keduanya mempunyai keaktifan sebagai vitamin C. Asam askorbat sangat mudah
teroksidasi secara reversibel menjadi asam L-dehidroaskorbat yang secara kimia sangat
labil dan dapat mengalami perubahan lebih lanjut menjadi asam L-diketogulonat yang
tidak memiliki keaktifan vitamin C lagi (Winarno, 1992).
Pada umumnya buah merupakan sumber vitamin C yang penting, sehingga
stabilitas vitamin C dalam pengolahan dan penyimpanan buah serta hasil
Roselda Siregar : Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Marmalade Sirsak
(Annona muricata L), 2008.
USU Repository 2009
35
Roselda Siregar : Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Marmalade Sirsak
(Annona muricata L), 2008.
USU Repository 2009
36
Perubahan pH
Alkohol yang terbentuk dari perombakan karbohidrat dapat dirombak lagi
menjadi asam-asam ini dapat menurunkan pH dan terbentuknya gas-gas yang dapat
mempengaruhi cita rasa bahan (Siregar, 1981).
Nilai pH medium sangat mempengaruhi jenis jasad renik yang dapat tumbuh.
Pada kisaran pH 3-6 kebanyakan bakteri mempunyai pH optimum yaitu pH dimana
pertumbuhannya maksimum sekitar pH 6,5-7,5. Bakteri terutama patogen, toleransinya
lebih kecil dibandingkan jamur dan khamir. Oleh sebab itu kerusakan pangan berasam
tinggi seperti buah-buahan disebabkan oleh khamir dan jamur. Bila di bawah
pH 5,0 dan di atas pH 8,5
tumbuh dengan
baik
37
khamir
yang
umum
dalam
proses
kerusakan
sirup
adalah
Roselda Siregar : Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Marmalade Sirsak
(Annona muricata L), 2008.
USU Repository 2009
38
Penampakan Visual
Pada sari buah dan jenis produk lainnya yang disimpan sering terjadi
pengendapan pada waktu penyimpanan. Endapan itu terjadi akibat ketidakstabilan
sistem koloid dari dalam sari buah tersebut. Koloid pektin yang berfungsi menopang
kekeruhan sari buah bila mengalami hidrolisa akan mengendap bersama dengan buah
yang tersuspensi (Hulme, 1977).
Menurut Eskin, et al., 1971, karena adanya sifat koloidal senyawa pektin dapat
mencegah pengendapan suspensi dari marmalade. Tetapi pada waktu ekstraksi sari
buah, pektin akan dihidrolisa oleh enzim metilesterase sehingga menyebabkan
kekeruhan pada sari buah akan mengendap.
Jika mikrobia tumbuh pada bahan pangan maka mikrobia tersebut dapat
menyebabkan berbagai perubahan pada penampakan ataupun komposisi kimia dan cita
rasa bahan pangan tersebut. Perubahan yang dapat terlihat dari luar misalnya,
perubahan warna, pembentukan film atau lapisan pada permukaan seperti pada
minuman atau makanan cair/padat, pembentukan lendir, pembentukan endapan dan
kekeruhan pada minuman, pembentukan gas, bau asam, bau alkohol, bau busuk, dan
berbagai perubahan lainnya (Fardiaz, 1992).
Roselda Siregar : Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Marmalade Sirsak
(Annona muricata L), 2008.
USU Repository 2009
39
Roselda Siregar : Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Marmalade Sirsak
(Annona muricata L), 2008.
USU Repository 2009
40
Phenolpthalein 1 %
Iodin 0,01 %
NaOH 0,1 N
Pati 1 %
Handrefractometer
- Timbangan
- Coloni counter
Termometer
- Gelas ukur
- Jarum oase
Corong
- Gelas erlenmeyer
- Bunsen
Kertas saring
- Beaker glass
- Tabung reaksi
Kertas label
- Hot plate
- Koran
Biuret
- Kompor
- Deck glass
Kain saring
- Pisau
- Stirrer
Kukusan
- Baskom
- Autoclave
Roselda Siregar : Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Marmalade Sirsak
(Annona muricata L), 2008.
USU Repository 2009
41
Tempat penelitian
Penelitian direncanakan akan dilakukan di Laboratorium Teknologi Pangan
Departemen Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara,
Medan.
Metode Penelitian
Penelitian dilaksanakan dengan model Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Faktorial yang terdiri dari 2 (dua) faktor, yaitu :
- Faktor I : Konsentrasi Natrium Benzoat (K) terdiri dari 4 taraf :
K1 : 300 ppm
K2 : 400 ppm
K3 : 500 ppm
K4 : 600 ppm
- Faktor II : Lama Penyimpanan (L) terdiri dari 4 taraf, yaitu :
L1 : 0 hari
L2 : 5 hari
L3 : 10 hari
L4 : 15 hari
Kombinasi Perlakuan 4 x 4 = 16, dengan banyak ulangan n adalah :
Tc (n-1) > 15
16 (n-1) > 15
16n 16 > 15
16n > 31
n > 1,93
Roselda Siregar : Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Marmalade Sirsak
(Annona muricata L), 2008.
USU Repository 2009
42
n dibulatkan menjadi 2. Maka untuk ketelitian, dilakukan ulangan sebanyak 2 (dua) kali
(Bangun, 1991).
hasil pengamatan dari faktor S pada taraf ke-i dan faktor L pada
taraf ke-j dengan ulangan ke-k
()ij : efek dari faktor S pada taraf ke-i dengan faktor L pada taraf ke-j
ijk
: efek galat dari faktor S pada taraf ke-i dengan faktor L pada taraf ke-j
dalam ulangan ke-k
Pelaksanaan Penelitian
a. Persiapan Sari buah Sirsak
-
Buah sirsak yang segar dan matang dibersihkan dan dicuci bersih.
Roselda Siregar : Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Marmalade Sirsak
(Annona muricata L), 2008.
USU Repository 2009
43
c. Pembuatan Marmalade
-
terhadap
parameter :
1. Kadar Vitamin C (KVC)
2. Total Asam (TA)
3. Total Solid Soluble (TSS)
4. Kadar Air
5. Total Mikroba
Roselda Siregar : Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Marmalade Sirsak
(Annona muricata L), 2008.
USU Repository 2009
44
(mg/100 gr bahan)
Berat Contoh
Dimana : FP : faktor pengenceran
1 mg I2 0,01 N = 0,88 mg vitamin C
Roselda Siregar : Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Marmalade Sirsak
(Annona muricata L), 2008.
USU Repository 2009
45
Total
Padatan
Terlarut
(TSS)
menggunakan
alat
yaitu
Roselda Siregar : Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Marmalade Sirsak
(Annona muricata L), 2008.
USU Repository 2009
46
Skala Numerik
4
3
2
1
Roselda Siregar : Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Marmalade Sirsak
(Annona muricata L), 2008.
USU Repository 2009
47
Sirsak
Nangka
Diblanching 3 menit
Dicuci
bersih
Direndam dalam
gula 40 %
Diblanching ,
T:830C; t:5 menit
Diiris 1 cm
Irisan nangka
Ditrimming dan
diperoleh daging buah
Disaring
Sari Buah
Gambar
1.
Skema Pembuatan
Buah Nangka
Sari
Buah
Sirsak
dan
Pembuatan
Irisan
Roselda Siregar : Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Marmalade Sirsak
(Annona muricata L), 2008.
USU Repository 2009
48
Sari buah
Gula 68 %
Pektin 2 %
Dihomogenisasi
Dipanaskan, T: 700C
Natrium Benzoat:
K1 : 300 ppm
K2 : 400 ppm
K3 : 500 ppm
K4 : 600 ppm
Irisan Buah
Nangka
Diaduk sampai
berbentuk gel
Diangkat dan
didinginkan
Marmalade
Lama Penyimpanan :
L1 : 0 hari
L2 : 5 hari
L3 : 10 hari
L4 : 15 hari
Analisa:
1. Kadar Vitamin C (KVC)
2. Total Asam (TA)
3. Total Solid Soluble (TSS)
4. Total Mikroba
5. Kadar Air
6. Uji Organoleptik (Aroma,
Rasa, Tekstur)
Gambar 2. Skema Pengolahan Marmalade
Roselda Siregar : Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Marmalade Sirsak
(Annona muricata L), 2008.
USU Repository 2009
49
Hasil
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi Natrium benzoat dan lama
penyimpanan memberikan pengaruh terhadap parameter yang diamati. Pengaruh
konsentrasi Natrium Benzoat dan lama penyimpanan terhadap parameter yang diamati
dapat dijelaskan di bawah ini.
Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat terhadap Parameter yang Diamati
Tabel 5. Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat terhadap Parameter yang
Diamati.
Konsentrasi
Kadar Vitamin C Total
Natrium Benzoat (mg/100 gr Bahan) Asam
(ppm)
(%)
TSS
Kadar Total
Organoleptik
Mikroba Aroma Rasa Tekstur
(0Brix) Air
(Numerik)
(%)
(104)
(CPU)
K1 = 200
34.12
2.55
49.75
44.50
8.8
3.00
2.98
3.30
K2 = 300
36.74
2.70
51.38
44.90
8.6625
3.04
3.00
3.44
K3 = 400
37.95
2.86
53.13
45.63
8.6
3.19
3.14
3.54
K4 = 500
39.60
3.03
53.75
46.69
8.525
3.23
3.68
3.26
Natrium Benzoat 200 ppm) yaitu sebesar 2.55 %. Total Soluble Solid yang tertinggi
terdapat pada perlakuan K4 (konsentrasi Natrium Benzoat 500 ppm) yaitu sebesar
Roselda Siregar : Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Marmalade Sirsak
(Annona muricata L), 2008.
USU Repository 2009
50
53.75 (0Brix) dan terendah pada perlakuan K1 (konsentrasi Natrium Benzoat 200 ppm)
yaitu
sebesar 49.75 (0Brix). Kadar air yang tertinggi terdapat pada perlakuan K4
(konsentrasi Natrium Benzoat 500 ppm) yaitu sebesar 46.69 (%) dan terendah pada
perlakuan K1 (konsentrasi Natrium Benzoat 200 ppm) yaitu sebesar 44.50 %. Total
Mikroba yang tertinggi terdapat pada perlakuan K1 (konsentrasi Natrium Benzoat
200 ppm) yaitu sebesar 8.8x104 CPU dan terendah pada perlakuan K4 (konsentrasi
Natrium Benzoat 500 ppm) yaitu sebesar 8.525x104 CPU. Nilai organoleptik aroma
yang tertinggi terdapat pada perlakuan K4 (konsentrasi Natrium Benzoat 500 ppm)
yaitu sebesar 3.26 dan terendah pada perlakuan K1 (konsentrasi Natrium Benzoat 200
ppm) yaitu sebesar 3.00. Nilai organoleptik rasa yang tertinggi terdapat pada perlakuan
K4 (konsentrasi Natrium Benzoat 500 ppm) yaitu sebesar 3.23 dan terendah pada
perlakuan K1 (konsentrasi Natrium Benzoat 200 ppm) yaitu
sebesar 2.98.
Total
Asam
(%)
TSS
Kadar Total
Organoleptik
Mikroba Aroma Rasa Tekstur
(0Brix) Air
(Numerik)
(%)
(104)
(CPU)
L1 = 0
40.92
2.34
55.00
40.82
8.925
3.56
3.40
3.77
L2 = 5
38.05
2.76
52.50
43.40
8.6625
3.20
3.21
3.63
L3 = 0
35.68
2.90
51.38
48.38
8.5625
3.01
3.01
3.45
L4 = 15
33.77
3.14
49.13
49.13
8.4375
2.71
2.71
3.11
Roselda Siregar : Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Marmalade Sirsak
(Annona muricata L), 2008.
USU Repository 2009
51
40.92 mg/100 gr bahan dan terendah pada perlakuan L4 (lama penyimpanan 15 hari)
yaitu sebesar 33.77 mg/100 gr bahan. Total asam yang tertinggi terdapat pada
perlakuan L4 (lama penyimpanan 15 hari) yaitu sebesar 3.14 % dan terendah pada
perlakuan L1 (lama penyimpanan 0 hari) yaitu sebesar 2.34 %. Total Soluble Solid yang
tertinggi terdapat pada perlakuan L1 (lama penyimpanan 0 hari) yaitu sebesar
55 (0Brix) dan terendah pada perlakuan L4 (lama penyimpanan 15 hari) yaitu sebesar
49.13 (0Brix). Kadar air yang tertinggi terdapat pada perlakuan L4 (lama penyimpanan
15 hari) yaitu sebesar 49.13 (%) dan terendah pada perlakuan L1 (lama penyimpanan
0 hari) yaitu sebesar 40.82 %. Total mikroba yang tertinggi terdapat pada perlakuan L1
(lama penyimpanan 0 hari) yaitu sebesar 8.925x104 CPU dan terendah pada perlakuan
L4 (lama penyimpanan 15 hari) yaitu sebesar 8.4375 CPU. Nilai organoleptik aroma
yang tertinggi terdapat pada perlakuan L1 (lama penyimpanan 0 hari) yaitu sebesar
3.56 dan terendah pada perlakuan L4 (lama penyimpanan 15 hari) yaitu sebesar 2.71.
Nilai organoleptik rasa yang tertinggi terdapat pada perlakuan L1 (lama penyimpanan 0
hari) yaitu sebesar 3.40 dan terendah pada perlakuan L4 (lama penyimpanan 15 hari)
yaitu sebesar 2.71. Nilai organoleptik tekstur yang tertinggi terdapat pada perlakuan L1
(lama penyimpanan 0 hari) yaitu sebesar 3.77 dan terendah pada perlakuan L4 (lama
penyimpanan 15 hari) yaitu sebesar 3.11.
Roselda Siregar : Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Marmalade Sirsak
(Annona muricata L), 2008.
USU Repository 2009
52
1.222
1.683
K2 = 300
36.74
1.283
1.768
K3 = 400
37.95
AB
1.316
1.813
K4 = 500
39.60
Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5 % dan
berbeda sangat nyata pada taraf 1 %.
Dari Tabel 7 dapat dilihat bahwa K1 berbeda sangat nyata dengan K2, K3 dan
K4. Perlakuan K2 berbeda nyata dengan perlakuan K3 dan berbeda sangat nyata
dengan perlakuan K4. Perlakuan K3 berbeda nyata dengan perlakuan K4. Kadar vitamin
C yang tertinggi terdapat pada perlakuan K4 (konsentrasi Natrium Benzoat 500 ppm)
yaitu sebesar 39,60 mg/100 gr bahan dan yang terendah pada perlakuan K1 (konsentrasi
Natrium Benzoat 200 ppm) yaitu sebesar 34,12 mg/100 gr bahan.
Dari Tabel 7 dapat diketahui bahwa semakin tinggi konsentrasi Natrium
Benzoat yang digunakan maka kadar vitamin C akan semakin dapat dipertahankan.
Hal ini dapat dilihat pada Gambar 3.
Roselda Siregar : Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Marmalade Sirsak
(Annona muricata L), 2008.
USU Repository 2009
53
Kadar Vitamin C
(mg/100 gr bahan)
40.00
38.00
36.00
= 0.0176K + 30.925
r = 0.9746
34.00
500
200
300
400
Konsentrasi Natrium Benzoat (ppm)
Gambar
dapat
dilihat
bahwa
hubungan
antara
konsentrasi
Natrium Benzoat terhadap vitamin C adalah regresi linier. Hal ini disebabkan oleh
semakin tinggi konsentrasi Natrium Benzoat untuk menghambat pertumbuhan mikroba
yang dapat merusak vitamin C. Karena Natrium Benzoat dapat mengganggu kerja
enzim sehingga oksidasi vitamin C dapat dihambat, sehingga oksidasi vitamin C dalam
bahan dapat dipertahankan.
Menurut Purba dan Rusmarilin (1985), bahwa efektivitas dalam menghambat
pertumbuhan mikroba salah satunya dipengaruhi oleh konsentrasi bahan pengawet,
sehingga dapat menghambat aktivitas mikroorganisme dalam menghasilkan enzim
oksidasi yang dapat merusak vitamin C. Mekanisme anti mikroba natrium benzoat
dapat menghambat pertumbuhan mikroba disebabkan molekul-molekul asam benzoat
yang tidak terdisosiasi akan menembus membran yang bersifat permeabel dari sel
mikroba yang mempunyai pH cairan sel netral di dalam sel mikroba molekl asam
benzoat akan terdisosiasi dan menghasilkan ion-ion H+ sehingga akan menurunkan pH
mikroba tersebut. Akibatnya aktivitas metabolisme mikroba menurun.
Roselda Siregar : Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Marmalade Sirsak
(Annona muricata L), 2008.
USU Repository 2009
54
L1 = 0
40.92
1.222
1.683
L2 = 5
38.05
1.283
1.768
L3 = 10
35.68
1.316
1.813
L4 = 15
33.77
Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5 % dan
berbeda sangat nyata pada taraf 1 %.
Dari Tabel 8 dapat dilihat bahwa perlakuan L1 berbeda sangat nyata dengan
perlakuan L2, L3 dan L4. perlakuan L2 berbeda sangat nyata dengan perlakuan L3 dan
L4. Perlakuan L3 berbeda sangat nyata dengan perlakuan L4. Kadar vitamin C yang
tertinggi terdapat pada perlakuan L1 (lama penyimpanan 5 hari) yaitu sebesar
40.92 mg/100 gr bahan dan terendah pada perlakuan L4 (lama penyimpanan 15 hari)
yaitu sebesar 33.77 mg/100 gr bahan.
Dari Gambar 4 dapat dilihat bahwa hubungan lama penyimpanan terhadap
kadar vitamin C adalah linier dimana semakin lama penyimpanan maka vitamin C
semakin menurun. Penurunan kadar vitamin C erat hubungannya dengan sifat vitamin
C yang mudah teroksidasi. Menurut Winarno (1992), Asam askorbat sangat mudah
teroksidasi secara reversibel menjadi asam L-dehidroaskorbat yang secara kimia sangat
labil dan dapat mengalami perubahan lebih lanjut menjadi asam L-diketogulonat yang
tidak memiliki keaktifan vitamin C lagi.
Roselda Siregar : Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Marmalade Sirsak
(Annona muricata L), 2008.
USU Repository 2009
55
Kadar Vitamin C
(mg/100 gr bahan)
40.00
35.00
= -0.4766L + 40.677
r = - 0.9919
30.00
10
15
Benzoat
memberikan
pengaruh
yang
berbeda
nyata
terhadap
56
Tabel 9. Uji LSR Efek Utama Pengaruh Interaksi Konsentrasi Natrium Benzoat (ppm)
dan Lama Penyimpanan terhadap Kadar Vitamin C (mg/100 gr Bahan)
LSR
Perlakuan
Notasi
Jarak
Rataan
0.05
0.01
0.05
0.01
-
K1L1
40.48
2.445
3.366
K1L2
35.14
2.567
3.537
K1L3
32.28
ef
DE
2.632
3.626
K1L4
28.58
2.689
3.700
K2L1
40.92
2.722
3.749
K2L2
37.40
AB
2.746
3.806
K2L3
34.76
cd
2.762
3.846
K2L4
33.88
de
2.779
3.879
K3L1
40.92
10
2.795
3.903
K3L2
39.16
ab
11
2.795
3.928
K3L3
36.52
bc
BC
12
2.803
3.944
K3L4
35.20
CD
13
2.803
3.960
K4L1
41.36
14
2.811
3.977
K4L2
40.48
15
2.811
3.993
K4L3
39.16
16
2.820
4.001
K4L4
37.40
Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5 % dan
berbeda sangat nyata pada taraf 1 %.
57
meningkatkan daya simpan suatu produk olahan, meningkatkan cita rasa, warna,
menstabilkan dan memperbaiki tekstur, sebagai zat pengental / penstabil, anti lengket,
mencegah perubahan warna, memperkaya vitamin, mineral dan lain-lain.
45.00
40.00
35.00
30.00
1 = 0.264K + 39.996
r = 0.9
25.00
4= 2.778K + 24.042
r = 0.915
2= 1.778K + 31.822
r = 0.9862
200
3= 2.24K + 27.84
r = 0.9947
300
400
500
Roselda Siregar : Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Marmalade Sirsak
(Annona muricata L), 2008.
USU Repository 2009
58
Tabel 10. Uji LSR Efek Utama Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat (ppm)
terhadap Total Asam(%)
LSR
Konsentrasi
Notasi
Jarak
Rataan
Natrium Benzoat
0.05
0.01
0.05
0.01
(ppm)
-
K1 = 200
2.55
0.215
0.295
K2 = 300
2.70
0.225
0.310
K3 = 400
2.86
ab
AB
0.231
0.318
K4 = 500
3.03
Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5 % dan
berbeda sangat nyata pada taraf 1 %.
Dari Tabel 10 dapat dilihat bahwa perlakuan K1 berbeda tidak nyata tehadap
K2, K3 dan sangat nyata terhadap perlakuan K4 . Perlakuan K2 berbeda tidak nyata
dengan perlakuan K3 dan berbeda sangat nyata dengan K4. Perlakuan K3 berbeda tidak
nyata dengan perlakuan K4. Total asam yang tertinggi terdapat pada perlakuan K4
(konsentrasi Natrium Benzoat 500 ppm) yaitu sebesar 3.03 % dan yang terendah pada
perlakuan K1 (konsentrasi Natrium Benzoat 200 ppm) yaitu sebesar 2.55 %.
Dari Tabel 10 dapat diketahui bahwa semakin tinggi konsentrasi Natrium
Benzoat yang digunakan maka total asam akan semakin dapat dipertahankan, hal ini
dapat dilihat pada Gambar 6.
Dari
Gambar
dapat
dilihat
bahwa
hubungan
antara
konsentrasi
Natrium Benzoat terhadap total asam mengikuti garis linier. Semakin tinggi konsentrasi
Natrium Benzoat maka total asam marmalade sirsak dapat dipertahankan. Daya
efektifitas dalam menghambat pertumbuhan mikrobia salah satunya dipengaruhi oleh
konsentrasi bahan pengawet yang digunakan. Semakin tinggi Natrium benzoat
maka efektifitas semakin meningkat sehingga sel-sel mikrobia yang terdapat dalam
bahan pangan akan semakin banyak yang dirusak. Hal ini menyebabkan
Roselda Siregar : Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Marmalade Sirsak
(Annona muricata L), 2008.
USU Repository 2009
59
3.10
3.00
2.90
2.80
= 0.0016K+ 2.2288
r = 0.9996
2.70
2.60
2.50
0
200
300
400
500
LSR
Lama Penyimpanan
0.05
0.01
(Hari)
L1 = 0
0.215
0.295
0.225
0.231
Rataan
Notasi
0.05
0.01
2.34
L2 =5
2.76
0.310
L3 = 10
2.90
AB
0.318
L4 = 15
3.14
Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5 % dan
berbeda sangat nyata pada taraf 1 %.
Dari Tabel 11 dapat dilihat bahwa perlakuan L1 berbeda sangat nyata dengan
perlakuan L2, L3 dan L4. Perlakuan L2 berbeda tidak nyata dengan perlakuan L3 dan
berbeda sangat nyata terhadap perlakuan L4. Perlakuan L3 berbeda nyata dengan
perlakuan L4. Total asam yang tertinggi terdapat pada perlakuan L4 (lama penyimpanan
Roselda Siregar : Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Marmalade Sirsak
(Annona muricata L), 2008.
USU Repository 2009
60
15 hari) yaitu sebesar 3.14 % dan terendah pada perlakuan L1 (lama penyimpanan
0 hari) yaitu sebesar 2.34 %.
Hubungan antara lama penyimpanan terhadap total asam dapat dilihat pada
Gambar 7.
4.00
3.00
= 0.0508L+ 2.4038
r = 0.9518
2.00
10
15
Roselda Siregar : Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Marmalade Sirsak
(Annona muricata L), 2008.
USU Repository 2009
61
nyata (P<0,05) terhadap total asam marmalade sirsak, sehingga uji LSR tidak
dilanjutkan.
Total Soluble Solid (0Brix)
Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat terhadap Total Soluble Solid
Dari daftar analisis sidik ragam (Lampiran 3) dapat dilihat bahwa konsentrasi
Natrium Benzoat memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata (p<0,01) terhadap
total soluble solid Pengaruh konsentrasi Natrium benzoat terhadap total soluble solid
dapat dilihat pada Tabel 12.
Tabel 12.
1.818
2.503
K2 = 300
51.38
bc
AB
1.909
2.630
K3 = 400
53.13
ab
1.957
2.697
K4 = 500
53.75
Jarak
Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5 % dan
berbeda sangat nyata pada taraf 1 %.
Dari Tabel 12 dapat dilihat bahwa perlakuan K1 berbeda tidak nyata terhadap
K2 dan sangat nyata terhadap perlakuan K3 dan K4. Perlakuan K2 berbeda tidak nyata
dengan perlakuan K3 dan berbeda nyata dengan K4. Perlakuan K3 berbeda tidak nyata
dengan perlakuan K4. Total soluble solid yang tertinggi terdapat pada perlakuan K4
(konsentrasi Natrium Benzoat 500 ppm) yaitu sebesar 53.75 (0Brix) dan yang terendah
pada perlakuan K1 (konsentrasi Natrium Benzoat 200 ppm) yaitu sebesar 49.75 (0Brix).
Dari hasil analisis dapat
dilihat
bahwa
semakin
tinggi konsentrasi
Natrium Benzoat yang digunakan maka total soluble solid akan semakin meningkat
mengikuti garis linier seperti pada Gambar 8.
Roselda Siregar : Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Marmalade Sirsak
(Annona muricata L), 2008.
USU Repository 2009
62
54.00
52.00
= 0.0138K + 47.188
50.00
r = 0.9665
200
300
400
500
Konsentrasi Natrium Benzoat (ppm)
Gambar 8. Grafik Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat terhadap Total Soluble Solid
Roselda Siregar : Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Marmalade Sirsak
(Annona muricata L), 2008.
USU Repository 2009
63
(lama penyimpanan 0 hari) yaitu sebesar 55.00 0 Brix dan terendah pada perlakuan L4
(lama penyimpanan15 hari) yaitu sebesar 49.13 0Brix.
Tabel 13. Uji LSR Efek Utama Pengaruh Lama Penyimpanan terhadap Total Soluble
Solid (%)
LSR
Notasi
Lama Penyimpanan
Jarak
Rataan
(Hari)
0.05
0.01
0.05
0.01
-
L1 = 0
55.00
1.818
2.503
L2 = 5
52.50
AB
1.909
2.630
L3 = 10
51.38
1.957
2.697
L4 = 15
49.13
Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5 % dan
berbeda sangat nyata pada taraf 1 %.
Hubungan antara lama penyimpanan terhadap total soluble solid dapat dilihat
pada Gambar 9.
55.00
53.00
51.00
= -0.375L + 54.813
r =- 0.9817
49.00
0
10
15
64
(Winarno, dkk., 1980) .semakin lama penyimpanan maka semakin banyak karbohidrat
yang dirombak karena kesempatan mikrobia untuk merombak karbohidrat menjadi
senyawa organik semakin besar, sehingga TSS marmalade sirsak semakin menurun.
LSR
Jarak
0.05
0.01
(ppm)
K1 = 200
1.242
1.710
1.304
1.337
Notasi
Rataan
0.05
0.01
44.50
K2 = 300
44.90
AB
1.797
K3 = 400
45.63
ab
1.842
K4 = 500
46.69
Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5 % dan
berbeda sangat nyata pada taraf 1 %.
Roselda Siregar : Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Marmalade Sirsak
(Annona muricata L), 2008.
USU Repository 2009
65
Dari Tabel 14 dapat dilihat bahwa perlakuan K1 berbeda tidak nyata terhadap
K2 dan perlakuan K3 dan sangat nyata dengan perlakuan K4. Perlakuan K2 berbeda
tidak nyata dengan perlakuan K3 dan berbeda nyata dengan K4. Perlakuan K3 berbeda
tidak nyata dengan perlakuan K4. Kadar air yang tertinggi terdapat pada perlakuan K4
(konsentrasi Natrium Benzoat 500 ppm) yaitu sebesar 46.69 % dan yang terendah pada
perlakuan K1 (konsentrasi Natrium Benzoat 200 ppm) yaitu sebesar 44.50 %.
Dari hasil analisis dapat
dilihat
bahwa
semakin
tinggi konsentrasi
Natrium Benzoat yang digunakan maka kadar air akan semakin meningkat mengikuti
garis linier seperti pada Gambar 10 berikut.
47.00
Kadar Air (%)
46.50
= 0.0441K + 28.525
r = 0.9566
45.50
44.50
0
200
300
400
500
Konsentrasi Natrium Benzoat (ppm)
Gambar 10. Grafik Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat terhadap Kadar Air
66
Tabel 15. Uji LSR Efek Utama Pengaruh Lama Penyimpanan (Hari) terhadap
Kadar Air (%)
Lama Penyimpanan
LSR
Notasi
Jarak
Rataan
0.05
0.01
(Hari)
0.05
0.01
40.82
c
C
L1 = 0
L2 = 5
2
1.242 1.710
43.40
b
B
L
=
10
3
3
1.304 1.797
48.38
a
A
L
=
15
4
4
1.337 1.842
49.13
a
A
Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5 % dan
berbeda sangat nyata pada taraf 1 %.
Dari Tabel 15 dapat dilihat bahwa perlakuan L1 berbeda sangat nyata dengan
perlakuan L2, L3 dan L4. Perlakuan L2 berbeda sangat nyata dengan perlakuan L3 dan
perlakuan L4. Perlakuan L3 berbeda tidak nyata dengan perlakuan L4. Kadar air yang
tertinggi terdapat pada perlakuan L4 (lama penyimpanan 15 hari) yaitu sebesar 49.13 %
dan terendah pada perlakuan L1 (lama penyimpanan 0 hari) yaitu sebesar 40.82 %..
Hubungan antara lama penyimpanan terhadap kadar air dapat dilihat pada
Gambar 11.
Dari Gambar 11, dapat dilihat bahwa semakin lama penyimpanan terhadap
marmalade sirsak maka kadar airnya semakin tinggi. Hal ini disebabkan oleh
meningkatnya aktivitas khamir mendegradasi karbohidrat selama penyimpanan yang
salah satunya akan menghasilkan kadar air, akibatnya terjadi peningkatan kadar air
dalam bahan. Peningkatan ini disebabkan karena terdegradasinya karbohidrat menjadi
gula-gula sederhana. Degradasi lebih lanjut dari gula-gula sederhana tersebut
menghasilkan asam-asam berantai C pendek.
Roselda Siregar : Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Marmalade Sirsak
(Annona muricata L), 2008.
USU Repository 2009
67
55.00
50.00
45.00
= 0.5979x + 40.948
r = 0.9363
40.00
5
10
Lama Penyimpanan (Hari)
15
Roselda Siregar : Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Marmalade Sirsak
(Annona muricata L), 2008.
USU Repository 2009
68
Tabel 16. Uji LSR Efek Utama Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat (ppm)
Total Mikroba (CPU)
LSR
0.05
0.01
Konsentrasi
Natrium Benzoat
(ppm)
K1 = 200
0.859
1.183
K2 = 300
8.6625
0.902
1.243
K3 = 400
8.6000
bc
BC
0.925
1.275
K4 = 500
8.5250
Jarak
Notasi
Rataan
(104)
0.05
0.01
8.8000
Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5 % dan
berbeda sangat nyata pada taraf 1 %.
Dari Tabel 16 dapat dilihat bahwa perlakuan K1 berbeda sangat nyata terhadap
K2, K3 dan perlakuan K4. Perlakuan K2 berbeda tidak nyata dengan perlakuan K3
dan berbeda sangat nyata dengan K4. Perlakuan K3 berbeda tidak nyata dengan
perlakuan K4. Total mikroba yang tertinggi terdapat pada perlakuan K1 (konsentrasi
Natrium Benzoat 200 ppm) yaitu sebesar 8.8x104 CPU dan yang terendah pada
perlakuan K4 (konsentrasi Natrium Benzoat 500 ppm) yaitu sebesar 8.525x104 CPU.
Dari hasil analisis dapat
Natrium Benzoat
dilihat
bahwa
semakin
tinggi konsentrasi
88.00
87.00
86.00
85.00
= -0.0266K + 94.1
r = -0.9817
200
300
400
500
Gambar
12.
Roselda Siregar : Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Marmalade Sirsak
(Annona muricata L), 2008.
USU Repository 2009
69
Benzoat
maka
total
mikroba
semakin
turun.
Hal
ini dijelaskan
(Winarno dan Jennie, 1974), mekanisme Natrium Benzoat sebagai bahan pengawet
adalah berdasarkan permeabilitas membran sel mikroba terhadap molekul-molekul
asam benzoat tidak terdissosiasi. Dalam suasana pH 4,5 molekul-molekul asam benzoat
tersebut dapat mencapai sel mikroba yang membran selnya mempunyai sifat permeabel
terhadap molekul-molekul asam benzoat, yang tidak terdissosiasi. Sel mikroba yang
mempunyai pH cairan sel netral akan dimasuki molekul-molekul asam benzoat, maka
molekul asam benzoat akan terdissosiasi dan menghasilkan ion-ion H+, sehingga akan
menurunkan pH mikroba tersebut. Akibatnya metabolisme sel akan terganggu dan
akhirnya sel mati.
L1 = 0
8.9250
0.859
1.183
L2 = 5
8.6625
0.902
1.243
L3 = 10
8.5625
BC
0.925
1.275
L4 = 15
8.4375
Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5 % dan
berbeda sangat nyata pada taraf 1 %.
Dari Tabel 17 dapat dilihat bahwa perlakuan L1 berbeda sangat nyata dengan
perlakuan L2, L3 dan L4. Perlakuan L2 berbeda nyata dengan perlakuan L3 dan berbeda
Roselda Siregar : Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Marmalade Sirsak
(Annona muricata L), 2008.
USU Repository 2009
70
sangat nyata dengan perlakuan L4. Perlakuan L3 berbeda nyata dengan perlakuan L4.
Total mikroba yang tertinggi terdapat pada perlakuan L1 (lama penyimpanan 0 hari)
yaitu sebesar 8.925x104 CPU dan terendah pada perlakuan L4 (lama penyimpanan
15 hari) yaitu sebesar 8.4375x104 CPU.
Hubungan lama penyimpanan terhadap total mikroba dilihat pada Gambar 13.
90.00
88.00
86.00
= -0.3125x + 88.813
r = -0.9496
84.00
10
15
Dari Gambar 13 dapat dilihat bahwa semakin lama penyimpanan maka total
mikroba semakin menurun. Hal ini dijelaskan oleh Winarno dan Jennie (1974), asam
benzoat merupakan bahan pengawet organik yang dapat ditambahkan ke dalam bahan
makanan baik secara langsung maupun terlebih dahulu dilarutkan di dalam air. Karena
kelarutan garam yang lebih besar, maka biasanya digunakan dalam bentuk Natrium
Benzoat, sedangkan di dalam bahan, garam benzoat akan terurai menjadi bentuk efektif
yaitu asam benzoat yang tidak terdissosiasi, sehingga dapat menembus dinding sel
mikroba.
Roselda Siregar : Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Marmalade Sirsak
(Annona muricata L), 2008.
USU Repository 2009
71
K1 = 200
3.00
0.139
0.191
K2 = 300
3.04
3
4
0.146
0.150
0.201
0.206
K3 = 400
K4 = 500
3.19
3.26
a
a
AB
A
Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5 % dan
berbeda sangat nyata pada taraf 1 %.
Dari Tabel 18 dapat dilihat bahwa perlakuan K1 berbeda tidak nyata terhadap
K2, berbeda nyata terhadap perlakuan K3 dan berbeda sangat nyata terhadap perlakuan
K4. Perlakuan K2 berbeda nyata dengan perlakuan K3 dan berbeda sangat nyata dengan
K4. Perlakuan K3 berbeda tidak nyata dengan perlakuan K4. Nilai aroma yang tertinggi
terdapat pada perlakuan K4 (konsentrasi Natrium Benzoat 500 ppm) yaitu sebesar 3.26
dan yang terendah pada perlakuan K1 (konsentrasi Natrium Benzoat 200 ppm) yaitu
sebesar 3.00.
Roselda Siregar : Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Marmalade Sirsak
(Annona muricata L), 2008.
USU Repository 2009
72
dilihat
bahwa
semakin
tinggi konsentrasi
Natrium Benzoat yang digunakan maka aroma akan semakin meningkat mengikuti
garis linier seperti pada Gambar 14
Organoleptik Aroma
(Numerik)
3.30
3.20
= 0.0009K + 2.7938
r = 0.9542
3.10
3.00
200
300
400
500
Gambar 14.
73
Tabel 19. Uji LSR Efek Utama Pengaruh Lama Penyimpanan (Hari) terhadap
Organoleptik Aroma (Numerik)
Lama Penyimpanan
LSR
Notasi
Jarak
Rataan
0.05
0.01
(Hari)
0.05
0.01
L1 = 0
3.56
a
A
2
0.139
0.191
L2 = 5
3.20
0.146
0.201
L3 = 10
3.01
0.150
0.206
L4 = 15
2.71
Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5 % dan
berbeda sangat nyata pada taraf 1 %.
Dari Tabel 19 dapat dilihat bahwa perlakuan L1 berbeda sangat nyata dengan
perlakuan L2, L3 dan L4. Perlakuan L2 berbeda nyata dengan perlakuan L3 dan berbeda
sangat nyata dengan perlakuan L4. Perlakuan L3 berbeda sangat nyata dengan perlakuan
L4. Nilai aroma yang tertinggi terdapat pada perlakuan L1 (lama penyimpanan 0 hari)
yaitu sebesar 3.56 dan terendah pada perlakuan L4 (lama penyimpanan 15 hari) yaitu
sebesar 2.71.
Hubungan lama penyimpanan terhadap aroma dilihat pada Gambar 15.
3.50
Organoleptik
Aroma
(Numerik)
3.30
3.10
= -0.0548x + 3.5325
r= - 0.9865
2.90
2.70
0
5
10
Lama Penyimpanan (Hari)
15
74
0.131
0.181
K2 = 300
3.00
0.138
0.190
K3 = 400
3.14
AB
0.141
0.195
K4 = 500
3.23
Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5 % dan
berbeda sangat nyata pada taraf 1 %.
Dari Tabel 20 dapat dilihat bahwa perlakuan K1 berbeda tidak nyata terhadap
K2, berbeda nyata terhadap perlakuan K3 dan berbeda sangat nyata terhadap perlakuan
K4. Perlakuan K2 berbeda nyata dengan perlakuan K3 dan berbeda sangat nyata
dengan perlakuan K4. Perlakuan K3 berbeda tidak nyata dengan perlakuan K4. Nilai
Roselda Siregar : Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Marmalade Sirsak
(Annona muricata L), 2008.
USU Repository 2009
75
rasa yang tertinggi terdapat pada perlakuan K4 (konsentrasi Natrium Benzoat 500 ppm)
yaitu sebesar 3.23 dan yang terendah pada perlakuan K1 (konsentrasi Natrium Benzoat
200 ppm) yaitu sebesar 2.98.
Dari hasil analisis dapat
dilihat
bahwa
semakin
tinggi konsentrasi
Natrium Benzoat yang digunakan maka rasa akan semakin meningkat mengikuti garis
linier seperti pada Gambar 16.
Organoleptik Rasa
Rasa
(Numerik)
3.30
3.20
= 0.0009K + 2.7738
r = 0.9449
3.10
3.00
2.90
0
200
300
400
500
Gambar 16. Grafik Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat terhadap Organoleptik Rasa
Roselda Siregar : Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Marmalade Sirsak
(Annona muricata L), 2008.
USU Repository 2009
76
L1 = 0
3.40
0.131
0.181
L2 = 5
3.21
0.138
0.190
L3 = 10
3.01
0.141
0.195
L4 = 15
2.71
Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5 % dan
berbeda sangat nyata pada taraf 1 %.
Dari Tabel 21 dapat dilihat bahwa perlakuan L1 berbeda sangat nyata dengan
perlakuan L2, L3 dan L4. Perlakuan L2 berbeda sangat nyata dengan perlakuan L3 dan
perlakuan L4. Perlakuan L3 berbeda sangat nyata dengan perlakuan L4. Nilai rasa yang
tertinggi terdapat pada perlakuan L1 (lama penyimpanan 0 hari) yaitu sebesar 3.40 dan
terendah pada perlakuan L4 (lama penyimpanan 15 hari) yaitu sebesar 2.71.
Organoleptik Rasa
(Numerik)
2.80
2.40
10
15
Roselda Siregar : Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Marmalade Sirsak
(Annona muricata L), 2008.
USU Repository 2009
77
Gambar 17
organoleptik rasa semakin menurun mengikuti garis regresi linier. Hal ini disebabkan
selama penyimpanan terjadi degradasi senyawa-senyawa karbohidrat yang terdapat di
dalam bahan oleh aktivitas mikroorganisme menjadi asam-asam organik, alcohol dan
air yang mengakibatkan terjadi penyimpangan rasa.
K1 = 200
3.30
0.139
0.192
K2 = 300
3.44
BC
0.146
0.202
K3 = 400
3.54
ab
AB
0.150
0.207
K4 = 500
3.68
Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5 % dan
berbeda sangat nyata pada taraf 1 %.
Roselda Siregar : Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Marmalade Sirsak
(Annona muricata L), 2008.
USU Repository 2009
78
Dari Tabel 22 dapat dilihat bahwa perlakuan K1 berbeda nyata terhadap K2,
berbeda sangat nyata terhadap perlakuan K3 dan perlakuan K4. Perlakuan K2 berbeda
tidak nyata dengan perlakuan K3 dan berbeda sangat nyata terhadap perlakuan K4.
Perlakuan K3 berbeda tidak nyata dengan perlakuan K4. Nilai tekstur yang tertinggi
terdapat pada perlakuan K4 (konsentrasi Natrium Benzoat 500 ppm) yaitu sebesar 3.68
dan yang terendah pada perlakuan K1 (konsentrasi Natrium Benzoat 200 ppm) yaitu
sebesar 3.30.
Dari hasil analisis dapat
dilihat
bahwa
semakin
tinggi konsentrasi
Natrium Benzoat yang digunakan maka rasa akan semakin meningkat mengikuti garis
Organoleptik Tekstur
Tekstur
(Numerik)
3.70
3.60
3.50
3.40
= 0.0012K + 3.0636
r = 0.9965
3.30
0
200
300
400
500
Gambar 18.
Roselda Siregar : Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Marmalade Sirsak
(Annona muricata L), 2008.
USU Repository 2009
79
L1 = 0
3.77
0.139
0.192
L2 = 5
3.63
AB
0.146
0.202
L3 = 10
3.45
0.150
0.207
L4 = 15
3.11
Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5 % dan
berbeda sangat nyata pada taraf 1 %.
Dari Tabel 23 dapat dilihat bahwa perlakuan L1 berbeda nyata dengan perlakuan
L2, sangat nyata terhadap perlakuanL3 dan perlakuan L4. Perlakuan L2 berbeda nyata
dengan perlakuan L3 dan sangat nyata terhadap perlakuan L4. Perlakuan L3 berbeda
sangat nyata dengan perlakuan L4. Nilai tekstur yang tertinggi terdapat pada perlakuan
L1 (lama penyimpanan 0 hari) yaitu sebesar 3.77 dan terendah pada perlakuan L4 (lama
penyimpanan 15 hari) yaitu sebesar 3.11.
Hubungan lama penyimpanan terhadap rasa dilihat pada Gambar 19.
Organoleptik
Tekstur
4.00
3.50
3.00
= -0.0427L + 3.8089
r = - 0.9562
0
5
10
Lama Penyimpanan (Hari)
15
80
Roselda Siregar : Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Marmalade Sirsak
(Annona muricata L), 2008.
USU Repository 2009
81
Kesimpulan
1. Konsentrasi Natrium benzoat memberikan pengaruh terhadap kadar vitamin C,
total asam, total soluble solid, kadar air, total mikroba dan nilai organoleptik.
Semakin tinggi konsentrasi Natrium Benzoat maka kadar vitamin C, total asam,
total soluble solid, kadar air, dan nilai organoleptik semakin tinggi juga
sedangkan total mikroba semakin menurun.
2. Lama penyimpanan memberikan pengaruh terhadap kadar vitamin C, total
asam, total soluble solid, kadar air, total mikroba dan nilai organoleptik.
Semakin lama penyimpanan maka nilai kadar vitamin C, total soluble solid,
total mikroba dan nilai organoleptik semakin menurun sedangkan total asam
dan kadar air semakin meningkat.
3. Interaksi antara konsentrasi Natrium benzoat dan lama penyimpanan
memberikan pengaruh yang nyata.terhadap kadar vitamin C.
4. Konsentrasi Natrium Benzoat 500 ppm dan lama penyimpanan 0 hari dapat
mempertahankan mutu marmalade sirsak dan dapat diterima oleh panelis.
Saran
1. Berdasarkan hasil penelitian, untuk mempertahankan mutu marmalade sirsak
selama penyimpanan disarankan menggunakan Natrium Benzoat konsentrasi
500 ppm.
2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai konsentrasi Natrium Benzoat
di atas 500 ppm dan lama penyimpanan di atas 15 hari terhadap marmalade
sirsak.
Roselda Siregar : Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Marmalade Sirsak
(Annona muricata L), 2008.
USU Repository 2009
82
DAFTAR PUSTAKA
Buckle, K.A., R.A. Edwards, G.H. Fleet, and M.Wootton, 1987. Ilmu Pangan.
Terjemahan : H.Purnomo dan Adiono. UI-Press, Jakarta.
Cruess, W.F., 1958. Commercial Fruit and Vegetable Products. Mc. Graw Hill Book
Company Inc, New York-Toronto, London.
Departemen Kesehatan RI, 1992. Daftar komposisi Bahan Makanan. Bhratara Karya
Asara, Jakarta.
Desrosier, N. W., 1988. Teknologi Pengawetan Pangan. Terjemahan: M.Muljoharjo.
UI-Press, Jakarta.
Eskin, N.A.M., H.M. Henderson and R.J. Townsend, 1971. Biochemistry of Food
Academic Press, New York and London.
Fardiaz, S., 1992. Mikrobiologi Pangan I. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Frazier, W.C. and D.C.Westhoff, 1979. Food Microbiology. Mc Graw Hill Inc.,
New York.
Furia, A.Z., 1972. Hand Book of Food Additives. Chemical Inc. Publisher, New York.
Gaman P.M. dan K.B. Sherrington, 1992. Pengantar Ilmu Pangan Nutrisi dan
Mikrobiologi. UGM-Press, Yogyakarta.
Heddy, S., M.W. Susanto, dan M.Kurniati, 1994. Pengantar Produksi Tanaman dan
Penanganan Pasca Panen. Raja Grafindo Persada, jakarta.
Helen, C., 1982. Food Science 2nd Edition. Jhon willey and Sons, New York.
Hidayat, N., dan W.A.P.daniati, 2005. Minuman Berkarbonasi dari Buah Segar. Trubus
Agrisarana, Surabaya.
Hugges, C., 1987. Food Additives Guides. Jhon Willey and Sons, New York.
Roselda Siregar : Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Marmalade Sirsak
(Annona muricata L), 2008.
USU Repository 2009
83
Hulme, A.C., 1977. The Biochemistry of Fruit and Their Products. Volume II.
Academics Prees, London.
Jacobs, M.B., 1962. The Chemical Analysis of Food Product. The Van Nostrand
Company Inc,. New Jersey.
Leslie, F.H., H. Jonstone, and C. Fisher, 1971. Modern Food Analysis. Springer Verlag,
New York.
Meyer, L.H., 1978. Food Chemistry. The AVI Publishing Company Inc.. Westport,
Connecticut.
Nakasone, H.Y., 1972. Production Flexibility For Sour Sop. Hawaii Farm Scientific
and Technology, New York.
Nugraha, Y., 1977. Kimia Fisik. FMIPA UNPAD, Bandung.
Nawasmarhaeni, S.D., Prihatini, dan E.P. Pohan, 1990. Mengenal Buah Unggul di
Indonesia. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Paimin, F.R., 2001. Zuurzak Sikantong Asam. Trubus 397 Juni 2001/XXII, Jakarta.
Pantastico, Er.B., 1989. Fisiologi Pasca Panen. UGM-Press, Yogyakarta.
Purba, H., dan H. Rusmarilin, 1985. Dasar Pengolahan Pangan Jurusan Teknologi
Pertanian. Fakultas Pertanian USU, Medan.
Radi, J., 1997. Sirsak Budidaya dan Pemanfaatannya. Kanisius, Yogyakarta.
Ranganna, S., 1978. Mannual Analisys of Fruit and Vegetable Product. Tate Mc Graw
Hill Inc. New York
Samson. J.A., 1975. Tropical Fruit 2nd Edition. Longman Scientific and Technologi,
New York.
Siregar, D., 1981. Pemakaian asam-asam organik dan garamnya sebagai pengawet
bahan makanan. FMIPA USU, Medan.
Sjaifullah, 1990. Petunjuk Memilih Buah Segar. Penebar Swadaya, Jakarta.
Soekarto, S.T., 1985. Penilaian Organoleptik untuk Industri Pangan dan Hasil
Pertanian. Liberty, Yogyakarta.
Soetanto, E., 1996. Manisan Buah-Buahan 1. Kanisius, Yogyakarta.
Srieatimah, E., 2007. Waspadai bahan tambahan makanan.
http:www.pikiranrakyat.com/cetak/2006/012006/05/cakrawala/lainnya.htm.
Tanggal akses 5 Maret.
Roselda Siregar : Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Marmalade Sirsak
(Annona muricata L), 2008.
USU Repository 2009
84
Sudarmadji, S., B. Haryono, dan Suhardi, 1984. Analisa untuk Bahan Makanan dan
Pertanian. Liberty, Yogyakarta.
Syarief, R. Dan H. Halid, 1991. Teknologi Penyimpanan Pangan. Arcan Kerjasama
dengan PAU Pangan dan Gizi IPB, Bogor.
Tjokroadikoesoemo, P.S., 1986. High Fructosa Syrup dan Industri Ubi Kayu Lainnya.
PT. Gramedia, Jakarta.
Tranggono, Sutarji, Haryadi, dan A. Murdiati, 1989. Bahan Tambahan Pangan. Proyek
Pengembangan Pusat Fasilitas Bersama Antar Universitas Pangan dan Gizi.
UGM, Yogyakarta.
Widyastuti, Y.E. dan F.B. Paimin, 1992. Mengenal Buah Unggul Indonesia. Penebar
Swadaya, Jakarta.
Winarno, F.G. dan W.Aman, 1984. Fisiologi Lepas Panen. Sastra Hudaya, Jakarta.
Winarno, F.G., dan B.S.L. Jennie, 1974. Dasar Pengawetan Pangan, Sanitasi dan
Peracunan. Departemen Teknologi Hasil Pertanian IPB-Press, Bogor.
Winarno, F.G., dan B.S.L. Jennie, 1983. Kerusakan Bahan Pangan dan Cara
Pencegahannya. Ghalia Indonesia, Jakarta.
Winarno, F.G., S. Fardiaz dan D. Fardiaz, 1980. Pengantar Teknologi Pangan.
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Winarno, F.G., 1992. Kimia pangan dan Gizi. PT Gramedia, Jakarta.
Winarno, F.G., 1995. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Roselda Siregar : Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Marmalade Sirsak
(Annona muricata L), 2008.
USU Repository 2009
85
41.36
36.96
33.44
32.56
40.48
37.84
36.08
35.20
81.84
74.80
69.52
67.76
40.92
37.40
34.76
33.88
K3L1
K3L2
K3L3
K3L4
41.36
38.72
36.96
36.08
40.48
39.60
36.08
34.32
81.84
78.32
73.04
70.40
40.92
39.16
36.52
35.20
K4L1
K4L2
K4L3
K4L4
Total
Rataan
41.36
39.60
37.84
36.08
41.36
41.36
40.48
38.72
82.72
80.96
78.32
74.80
1,187.280
41.36
40.48
39.16
37.40
37.103
F.05
2.35
3.63
4.49
4.49
4.49
3.63
4.49
4.49
4.49
2.54
F.01
3.41
5.29
8.53
8.53
8.53
5.29
8.53
8.53
8.53
3.78
Keterangan:
FK =
44,051.06
KK =
3.106%
** =
*=
tn =
sangat nyata
nyata
tidak nyata
Roselda Siregar : Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Marmalade Sirsak
(Annona muricata L), 2008.
USU Repository 2009
86
Rataan
2.20
2.50
2.60
2.90
K2L1
K2L2
K2L3
K2L4
2.10
2.50
2.80
3.00
2.40
2.80
2.80
3.20
4.50
5.30
5.60
6.20
2.25
2.65
2.80
3.10
K3L1
K3L2
K3L3
K3L4
2.20
2.60
3.00
3.10
2.60
3.00
3.00
3.40
4.80
5.60
6.00
6.50
2.40
2.80
3.00
3.25
K4L1
K4L2
K4L3
K4L4
Total
Rataan
2.40
2.80
3.20
3.20
2.60
3.40
3.20
3.40
5.00
6.20
6.40
6.60
89.10
2.50
3.10
3.20
3.30
2.7844
F hit.
6.2000
8.2112
24.6244
0.0076
0.0015
22.0331
62.9145
1.7176
1.4672
0.2519
**
**
**
tn
tn
**
**
tn
tn
tn
F.05
2.35
3.63
4.49
4.49
4.49
3.63
4.49
4.49
4.49
2.54
F.01
3.41
5.29
8.53
8.53
8.53
5.29
8.53
8.53
8.53
3.78
Keterangan:
FK =
248.09
KK =
7.267 %
** =
*=
sangat nyata
nyata
Roselda Siregar : Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Marmalade Sirsak
(Annona muricata L), 2008.
USU Repository 2009
87
tn =
tidak nyata
Ulangan
II
55.00
49.00
45.00
46.00
Total
Rataan
K1L1
K1L2
K1L3
K1L4
I
55.00
52.00
50.00
46.00
110.00
101.00
95.00
92.00
55.00
50.50
47.50
46.00
K2L1
K2L2
K2L3
K2L4
55.00
53.00
53.00
49.00
55.00
50.00
48.00
48.00
110.00
103.00
101.00
97.00
55.00
51.50
50.50
48.50
K3L1
K3L2
K3L3
K3L4
55.00
55.00
54.00
50.00
55.00
52.00
53.00
51.00
110.00
107.00
107.00
101.00
55.00
53.50
53.50
50.50
K4L1
K4L2
K4L3
K4L4
Total
Rataan
55.00
55.00
55.00
53.00
55.00
54.00
53.00
50.00
110.00
109.00
108.00
103.00
1664.00
55.00
54.50
54.00
51.50
52.00
**
**
**
tn
tn
**
**
tn
tn
tn
F.05
2.35
3.63
4.49
4.49
4.49
3.63
4.49
4.49
4.49
2.54
F.01
3.41
5.29
8.53
8.53
8.53
5.29
8.53
8.53
8.53
3.78
Roselda Siregar : Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Marmalade Sirsak
(Annona muricata L), 2008.
USU Repository 2009
88
Rataan
39.50
42.50
47.50
48.50
K2L1
K2L2
K2L3
K2L4
40.00
43.00
49.00
48.00
41.00
40.23
48.00
50.00
81.00
83.23
97.00
98.00
40.50
41.62
48.50
49.00
K3L1
K3L2
K3L3
K3L4
41.00
45.00
49.00
50.00
41.00
43.00
48.05
48.00
82.00
88.00
97.05
98.00
41.00
44.00
48.53
49.00
K4L1
K4L2
K4L3
K4L4
Total
Rataan
42.00
44.00
49.00
50.00
42.55
47.00
49.00
50.00
84.55
91.00
98.00
100.00
1453.83
42.28
45.50
49.00
50.00
45.43
F hit.
20.038
5.405
15.583
0.633
0.000
92.829
260.734
4.945
12.809
0.652
**
**
**
tn
tn
**
**
*
**
tn
F.05
2.35
3.63
4.49
4.49
4.49
3.63
4.49
4.49
4.49
2.54
F.01
3.41
5.29
8.53
8.53
8.53
5.29
8.53
8.53
8.53
3.78
Roselda Siregar : Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Marmalade Sirsak
(Annona muricata L), 2008.
USU Repository 2009
89
tn = tidak nyata
90.00
87.00
86.00
84.00
89.00
86.00
86.00
85.00
179.00
173.00
172.00
169.00
89.50
86.50
86.00
84.50
K3L1
K3L2
K3L3
K3L4
90.00
86.00
85.00
84.00
88.00
86.00
85.00
84.00
178.00
172.00
170.00
168.00
89.00
86.00
85.00
84.00
K4L1
K4L2
K4L3
K4L4
Total
Rataan
90.00
86.00
85.00
83.00
87.00
85.00
84.00
82.00
177.00
171.00
169.00
165.00
2767.00
88.50
85.50
84.50
82.50
86.47
db
JK
15
139.469
3
32.594
1
31.506
1
0.781
1
0.306
3
102.844
1
97.656
1
3.781
1
1.406
9
4.031
16
10.500
31
149.969
Keterangan:
FK = 239,259.03
KK = 0.937%
KT
9.298
10.865
31.506
0.781
0.306
34.281
97.656
3.781
1.406
0.448
0.656
F hit.
14.168
16.556
48.010
1.190
0.467
52.238
148.810
5.762
2.143
0.683
**
**
**
tn
tn
**
**
*
tn
tn
F.05
2.35
3.63
4.49
4.49
4.49
3.63
4.49
4.49
4.49
2.54
F.01
3.41
5.29
8.53
8.53
8.53
5.29
8.53
8.53
8.53
3.78
Roselda Siregar : Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Marmalade Sirsak
(Annona muricata L), 2008.
USU Repository 2009
90
** = sangat nyata
* = nyata
tn = tidak nyata
Lampiran 6. Data pengamatan Analisa Organoleptik Aroma (Numerik)
Ulangan
Perlakuan
Total
Rataan
I
II
K1L1
3.50
3.60
7.10
3.55
K1L2
3.20
3.00
6.20
3.10
K1L3
2.70
3.00
5.70
2.85
K1L4
2.50
2.50
5.00
2.50
K2L1
K2L2
K2L3
K2L4
3.50
3.20
2.80
2.60
3.60
3.10
3.00
2.50
7.10
6.30
5.80
5.10
3.55
3.15
2.90
2.55
K3L1
K3L2
K3L3
K3L4
3.60
3.30
3.00
2.70
3.60
3.20
3.20
2.90
7.20
6.50
6.20
5.60
3.60
3.25
3.10
2.80
K4L1
K4L2
K4L3
K4L4
Total
Rataan
3.50
3.40
3.10
2.80
3.60
3.20
3.30
3.20
7.10
6.60
6.40
6.00
99.90
3.55
3.30
3.20
3.00
3.12
**
**
**
tn
tn
**
**
tn
tn
tn
F.05
2.35
3.63
4.49
4.49
4.49
3.63
4.49
4.49
4.49
2.54
F.01
3.41
5.29
8.53
8.53
8.53
5.29
8.53
8.53
8.53
3.78
Roselda Siregar : Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Marmalade Sirsak
(Annona muricata L), 2008.
USU Repository 2009
91
KK =
** =
*=
tn =
4.199%
sangat nyata
nyata
tidak nyata
3.40
3.20
2.80
2.60
3.40
3.10
3.00
2.50
6.80
6.30
5.80
5.10
3.40
3.15
2.90
2.55
K3L1
K3L2
K3L3
K3L4
3.40
3.30
3.00
2.70
3.40
3.20
3.20
2.90
6.80
6.50
6.20
5.60
3.40
3.25
3.10
2.80
K4L1
K4L2
K4L3
K4L4
Total
Rataan
3.40
3.40
3.10
2.80
3.40
3.20
3.30
3.20
6.80
6.60
6.40
6.00
98.70
3.40
3.30
3.20
3.00
3.0844
**
**
**
tn
tn
**
**
tn
tn
tn
F.05
2.35
3.63
4.49
4.49
4.49
3.63
4.49
4.49
4.49
2.54
F.01
3.41
5.29
8.53
8.53
8.53
5.29
8.53
8.53
8.53
3.78
Roselda Siregar : Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Marmalade Sirsak
(Annona muricata L), 2008.
USU Repository 2009
92
Keterangan:
FK =
KK =
** =
*=
tn =
304.43
4.012%
sangat nyata
nyata
tidak nyata
3.80
3.50
3.50
2.80
3.80
3.70
3.30
3.10
7.60
7.20
6.80
5.90
3.80
3.60
3.40
2.95
K3L1
K3L2
K3L3
K3L4
3.80
3.60
3.60
3.10
3.70
3.70
3.50
3.30
7.50
7.30
7.10
6.40
3.75
3.65
3.55
3.20
K4L1
3.80
3.80
7.60
3.80
K4L2
K4L3
K4L4
Total
Rataan
3.80
3.70
3.40
3.70
3.60
3.60
7.50
7.30
7.00
111.63
3.75
3.65
3.50
3.49
**
**
**
tn
tn
**
**
tn
tn
tn
F.05
2.35
3.63
4.49
4.49
4.49
3.63
4.49
4.49
4.49
2.54
F.01
3.41
5.29
8.53
8.53
8.53
5.29
8.53
8.53
8.53
3.78
Roselda Siregar : Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Marmalade Sirsak
(Annona muricata L), 2008.
USU Repository 2009
93
Galat
Total
16
0.276
0.017
31
3.055
Keterangan:
FK = 389.41
KK = 3.768%
** = sangat nyata
* = nyata
tn = tidak nyata
Roselda Siregar : Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Marmalade Sirsak
(Annona muricata L), 2008.
USU Repository 2009