You are on page 1of 26

PENGHITUNGAN BIAYA SATUAN RUMAH SAKIT

DENGAN METODE ACTIVITIES BASED COSTING

AGUNG DWILAKSONO
RATNA DWI WULANDARI

BADAN LITANG KEMENTRIAN KESEHATAN - RI

PENGERTIAN
ABC metode yang menerapkan konsep
akuntansi aktivitas untuk menghasilkan
perhitungan harga pokok produk yang lebih
akurat
ABC metode penentuan product costing yang
ditujukan untuk menyajikan informasi harga
pokok bagi kepentingan manajemen, dengan
mengikutsertakan secara cermat konsumsi
sumber daya setiap aktivitas yang digunakan
untuk menghasilkan produk.

LANJUTAN PENGERTIAN ABC:


ABC suatu proses pengumpulan dan
penelusuran biaya dan data kinerja pada suatu
aktivitas perusahaan, dan memberikan umpan
balik dari hasil aktual biaya terhadap biaya yang
direncanakan untuk melakukan tindakan
koreksi apabila diperlukan
ABC metode costing yang dirancang untuk
menyediakan informasi biaya bagi manajer
terkait keputusan stratejik dan keputusan
lainnya yang mungkin akan mempengaruhi
kapasitas dan juga biaya tetap.

ASUMSI DASAR ACTIVITY BASED


COSTING SYSTEM

Cost is caused
Biaya ada penyebabnya, dan penyebabnya
adalah aktivitas
The causes of cost can be managed
Penyebab biaya dapat dikelola. Biaya hanya
dapat dikurangi secara significan melalui
pengelolaan terhadap penyebab timbulnya
biaya, yaitu aktivitas.

ASUMSI DASAR ACTIVITY BASED


COSTING SYSTEM
TITIK PUSAT
SISTEM ABC

SUMBER
DAYA

AKTIVITAS

PENYEBAB BIAYA
DAPAT DIKELOLA
MELALUI SISTEM
ABC

COST
OBJECT

CUSTOMER

PROSES PENGOLAHAN DATA


DALAM ABC
Dibagi menjadi 2 tahap:
1. Activity Based Process Costing (ABPC)
Pembebanan sumber daya (employee resource
dan expense resource) ke aktivitas
2. Activity Based Object Costing (ABOC)
Pembebanan activity cost ke cost object

DIAGRAM ACTIVITY BASED PROCESS


COSTING DAN ACTIVITY BASED
OBJECT COSTING
General ledger
cost data

Activity cost pool

Cost object

Activity Based
Process Costing
(ABPC)

Activity Based
Object Costing
(ABOC)

Continuous
improvement
Continuous
improvement
Continuous
improvement
Continuous
improvement

ACTIVITY BASED PROCESS COSTING


(ABPC)
Untuk menyediakan informasi biaya dari setiap proses yang

dijalankan oleh perusahaan


Pada tahap ini biaya digolongkan ke dalam 2 kelompok besar, yaitu
biaya langsung dan biaya tidak langsung
Biaya langsung: biaya yang langsung dikonsumsi oleh
aktivitas. Biaya ini dapat dibebankan secara langsung ke
produk/jasa (direct tracing). Contoh: biaya SDM pada proses
produksi, biaya BHP pada proses pelayanan
Biaya tidak langsung: biaya yang tidak dikonsumsi secara
langsung oleh aktivitas. Misal: biaya SDM non pelayanan,
biaya perjalanan, biaya asuransi, biaya depresiasi, biaya listrik,
biaya pemeliharaan, biaya komunikasi, dll. Biaya ini tidak
dapat dibebankan secara langsung ke produk/jasa.
Pembebanannya ke aktivitas dilakukan melalui 2 cara, yaitu
driver tracing dan allocation.

Driver tracing: untuk biaya yang tidak berkaitan


langsung dengan aktivitas, namun memiliki hubungan
sebab akibat

Allocation: untuk biaya yang tidak ada hubungannya


dengan aktivitas

Driver tracing: Pembebanan biaya aktivitas dengan


menggunakan cost driver (resources driver).
Cost driver: ukuran tertentu yang mempengaruhi
konsumsi sumber daya. Misal: julah karyawan, jumlah
pasien, lama hari rawat, meter persegi, jumlah
laundry,waktu pelaksanaan aktivitas, dll
Pembebanan biaya dilakukan dengan membagi total
cost jenis biaya tertentu dengan resources driver/cost
driver quantity yang bersangkutan.
Contoh:
Total biaya listrik RS
Biaya listrik poli =
2
Jumlah
m
luas ruang poli
gigi
gigi
Allocation: pembebanan ke aktivitas secara sembarang

Setelah informasi biaya aktivitas didapatkan pada


ACTIVITY BASED PROCESS COSTING (ABPC),
selanjutnya data disajikan dan diolah dengan
ACTIVITY BASED OBJECT COSTING (ABOC)

RERANGKA PROSES PENGOLAHAN DATA


DALAM ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM

RESOURC
ES

ACTIVITIE
Direct tracingS

ACTIVITY COST
POOL

Resources
driver tracing

Biaya bahan
Biaya
personel
Biaya
perjalanan
Biaya
depresiasi
Biaya listrik

Result
producing
activities
Result
contributing
activities
Support
activities
Hygiene &
House keeping
activities

Biaya
perbaikan
ACTIVITY BASED PROCESS
Biaya
COSTING

Activity cost
pool 1
Activity cost
pool 2

Activity
driver

COST
OBJECT

Jasa A
Jasa A
Jasa A
Jasa A

ACTIVITY BASED OBJECT COSTING

ACTIVITY BASED OBJECT COSTING


(ABOC)
Langkahnya:
1. Mengidentifikasi jenis aktivitas aktivitas primer
ataukah aktivitas sekunder (penunjang).
Aktivitas primer: Aktivitas yang berhubungan
langsung dengan pelayanan kepada pasien.
Misal: Penumpatan gigi
Aktivitas sekunder: Aktivitas yang tidak berhubungan
langsung dengan pelayanan kepada pasien, tetapi
perlu dilakukan demi terselenggaranya pelayanan
pada pasien
Misal: Sterilisasi alat

2.

3.
a.
b.
c.
d.

Membebankan biaya aktivitas penunjang ke


aktivitas primer dengan basis activity driver
Activity driver: suatu ukuran tertentu yang
mempengaruhi pembebanan biaya aktivitas
Contoh: Untuk membebankan biaya sterilisasi alat
gigi, dapat menggunakan activity driver jumlah
pasien
Menentukan tipe activity driver.
Macam activity driver:
Unit level activity
Batch level activity
Product level activity
Facility level actvity

a.

Unit level activity

b.

Aktivitas yang dilakukan sekali untuk setiap produk yang


dihasilkan.
Biaya produksi dibebankan berdasarkan berdasarkan
jumlah unit yang diproduksi.
Biaya yang timbul disebut DRIVEN.
Contoh: jam kerja tenaga langsung (Semakin banyak unit
yang diproduksi , semakin banyak jam kerja langsung
yang dibutuhkan)

Batch level activity

Aktivitas yang dilakukan sekali untuk setiap batch


Biaya dibebankan berdasarkan jumlah batch yang
dilakukan
Biaya yang timbul disebut BATCH DRIVEN COST
Contoh: set up mesin (semakin banyak unit yang
diproduksi, tidak mempengaruhi biaya pada aktivitas setup)

c.

Product level activity

d.

Aktivitas yang dilakukan untuk memelihara rancangan/proses atau


aktivitas yang memungkinkan setiap produk secara individual dapat
diproduksi
Beban biaya yang terjadi dapat ditelusuri pada setiap jenis produk atau
jasa yang dihasilkan, tetapi sumber daya yang dikonsumsi tidak
tergantung pada jumlah unit ataupun batch dari produk atau jasa yang
dihasilkan.
Semakin sering aktivitas dilakukan, semakin besar biaya dibutuhkan
Contoh: biaya iklan, biaya rekayasa produk, biaya re-desain produk

Facility level actvity

Aktivitas yang menopang proses umum suatu pelayanan, memberikan


manfaat pada beberapa hal saja, bukan setiap produk secara spesifik
Aktivitas ini diperlukan agar suatu produk/jasa dapat diproduksi, tetapi
tidak berhubungan dengan jumlah unit, batch, maupun jenis
produk/jasa
Aktivitas ini merupakan common atau joint pada berbagai produk/jasa
dan dipandang sebaga common cost untuk setiap produk/jasa yang
dihasilkan dalam fasilitas tersebut
Contoh: pemeliharaan gedung, keamanan, asuransi gedung, dll

LANJUTAN LANGKAH ACTIVITY BASED


OBJECT COSTING (ABOC)
4. Membentuk activity cost pool

Activity yang memiliki activity driver yang sama digabungkan ke


dalam satu activity cost pool agar dapat dibebankan sekaligus
dengan menggunakan satu activity driver
Contoh:

5. Menghitung activity driver rate

Activity driver rate diperlukan untuk membebankan biaya activity ke


jasa pelayanan yang dihasilkan
Seluruh biaya aktivitas penunjang harus dibebankan kepada
aktivitas primer.
Dari aktivitas primer ini kemudian dihitung activity driver rate
untuk membebankan biaa aktivitas primer ke jasa pelayanan.
Formula yang digunakan untuk menghitung activity driver rate
adalah total biaya aktivitas primer dibagi activity driver quantity

6. Menghitung biaya jasa pelayanan dengan membebankan biaya


aktivitas ke jasa pelayanan dengan basis activity driver

Biaya produk atau jasa dihitung dengan membebankan biaya


aktivitas ke jasa pelayanan dengan basis activity driver

KERANGKA KEGIATAN PENGHITUNGAN BIAYA


SATUAN DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING
Mengidentifikasi dan menghitung
jumlah overhead cost pada facility
activity yang menunjang pelayanan

Pembebanan biaya facility activity


ke pelayanan

Mengidentifikasi dan aktivitas setiap


pelayanan

Menentukan atribut aktivitas pelayanan :


Level aktivitas:
Klasifikasi aktivitas
1.Unit level act
1. Aktivitas primer
2.Batch level act
2. Aktivitas sekunder
3.Product level act
3. Value added & non
4.Facility level act
value added

Mengidentifikasi sumber daya yang digunakan setiap aktivitas


pelayanan
Menghitung biaya tidak
langsung
Pembebanan biaya tidak
langsung ke setiap aktivitas
pelayanan
Pembebanan biaya aktivitas sekunder ke aktivitas
primer berdasarkan alokasi yang mengkonsumsinya

Menghitung biaya
langsung

Menghitung seluruh biaya tidak langsungpada


aktivitas primer pelayanan
Menghitung biaya tidak langsung aktivitas primer per
pelayanan
Menghitung unit cost pelayanan (Unit cost = Biaya langsung +
biaya tidak langsung)

DATA YANG DIPERLUKAN


1.
2.
3.
4.
5.

Data keuangan (semua pengeluaran rumah sakit:


investasi, pemeliharaan, operasional)
Data kepegawaian (jumlah pegawai, gaji pegawai,
pengembangan pegawai)
Data logistik (BHP medis dan non medis)
Data laporan kegiatan (frekuensi pelaksaan
kegiatan, output pelayanan yang dihasilkan)
Data macam kegiatan yang dilakukan dan lama
waktu per kegiatan (hasil observasi dan pendataan)

MENGHITUNG BIAYA OVERHEAD


PADA FACILITY ACTIVITY
PENUNJANG PELAYANAN:

Terdiri dari:
Biaya penyusutan investasi
Biaya bahan habis pakai non medis
Biaya karyawan
Biaya operasional
Seluruh biaya tersebut dijumlahkan sehingga
diperleh total cost dari facility activity

PEMBEBANAN OVERHEAD COST


FACILITY
Pembebanan didasarkan pada penelusuran
langsung melalui cost driver.
Cara: total cost facility dikalikan dengan rate
biaya dan jumlah cost driver, sehingga
didapatkan jumlah overhead cost facility activity
yang menjadi beban pelayanan

MENGIDENTIFIKASI AKTIVITAS PADA


SETIAP
PELAYANAN
Diuraikan
mulai
pasien datang sampai pasien pulang
Diukur

waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan


setiap aktivitas
Mengidentifikasi atribut aktivitas:
level aktivitas dan kategori aktivitas
Mengidentifikasi sumber daya yang digunakan setiap
pelayanan
BHP medis dan non medis

MENGHITUNG BIAYA LANGSUNG DAN TIDAK


LANGSUNG
1.

Biaya langsung:

Biaya tenaga kerja langsung

a.

Total gaji pegawai dalam setahun dibagi total waktu kerja dalam setahun (menit)
hasil: biaya tenaga kerja langsung per menit
Biaya tenaga kerja langsung er menit dikalikan dengan waktu pelaksanaan
aktivitas hasil: biaya per aktivitas pelayanan
Masing-masing biaya aktivitas per pelayanan dijumlahkan hasil: biaya
langsung tenaga kerja per pelayanan

Biaya BHP medis

b.

Identifikasi bahan habis pakai medis langsung


Menghitung semua biaya BHP medis

Biaya peralatan medis/keperawatan

c.

Menghitung biaya penyusutan alat (harga perolehan dibagi umur ekonomis


barang)
Menghitung biaya penyusutan per menit (biaya penyusutan dibagi 365 x 60 x 24)
Biaya penyusutan per menit dikalikan dengan waktu aktivitas pelayanan yang
menggunakan alat tersebut hasil: biaya peralatan setiap pelayanan
Alat medis yang telah melewati umur ekonomis barang boleh tidak dimasukkan
dalam perhitungan biaya

BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG, BIAYA BAHAN HABIS PAKAI MEDIS,


BIAYA PEMAKAIAN ALAT MEDIS DIJUMLAHKAN HASIL: BIAYA
LANGSUNG PER PELAYANAN

2. Biaya tidak langsung (overhead)


a.

Biaya bahan habis pakai non medis

b.

Biaya penyusutan gedung

c.

Dihitung dengan metode garis lurus, yaitu harga perolehan dibagi umur
ekonomis barang

Biaya pemeliharaan alat medis dan non medis

e.

Dihitung dengan metode garis lurus, yaitu harga perolehan dibagi umur
ekonomis gedung

Biaya penyusutan alat non medis

d.

Identifikasi bahan dan jumlah pemakaian


Jumlah pemakaian dikalikan dengan harga perolehan hasil: julah biaya
habis pakai non medis

Mendata jumlah biaya pemeliharaan yang telah dikeluarkan dalam 1


tahun

Biaya listrik, air, dan telpon

Mendata jumlah biaya listrik, air dan telpon yang telah dikeluarkan

SELURUH BIAYA TIDAK LANGSUNG DIJUMLAHKAN KECUALI UNTUK


BIAYA TIDAK LANGSUNG YANG DAPAT DIBEBANKAN LANGSUNG
KE AKTIVITAS YANG MENGKONSUMSINYA (PEMELIHARAAN ALAT
MEDIS) HASIL: TOTAL BIAYA TIDAK LANGSUNG PELAYANAN

PEMBEBANAN BIAYA TIDAK


LANGSUNG
(OVERHEAD)
Biaya overhead
dibebankan ke semua aktivitas primer

maupun sekunder yang mengkonsumsinya dengan


menggunakan penelusuran melalui cost driver
Cara menentukan jumlah cost driver adalah out put
pelayanan satu tahun dikalikan waktu (menit)
pelaksanaan aktivitas

Menghitung jumlah biaya tidak langsung pada


semua aktivitas primer
Menghitung biaya tidak langsung pada aktivitas
primer per pelayanan dengan cara jumlah semua
biaya aktivitas primer dibagi out put pelayanan
Menghtiung total biaya tidak langsung per
pelayanan dengan cara menjumlahkan semua biaya
tidak langsung aktivitas primer untuk masingmasing pelayanan
Menghitung unit cost pelayanan dengan cara
menjumlahkan biaya langsung dan biaya tidak
langsung

SELAMAT BERLATIH

You might also like