Professional Documents
Culture Documents
DEFINISI
Sindroma Nefrotik adalah sekumpulan manifestasi
klinis yang ditandai oleh proteinuria massif
>3,5gr/hari, hipoalbuminemia <3,5gr/dl, edema,
hiperkolesterolemia, lipiduria, dan
hiperkoagulabilitas
Epidemiologi
6 kasus / tahun tiap 100.000 anak <
14tahun
Kortikosteroid mortalitas 5-% 2-5%
Anak laki-laki 2 x perempuan
80% bentuk kelainan minimal
SN primer di Asia = 6x Eropah
Eropah > sekunder
ETIOLOGI
Penyebab sindrom nefrotik yang pasti belum
diketahui, akhir-akhir ini dianggap sebagai suatu
penyakit autoimun, yaitu suatu reaksi antigen
antibodi.
KLASIFIKASI
PATOFISIOLOGI
etiologi
Permeabilitas basal membran meningkat;
Protein bocor ke dalam filtrasi glomerulus
Proteinuria masif
Hipoalbuminemia
Tekanan onkotik plasma menurun
Transudasi cairan dari ruang vaskuler
ke ruang interstisiel
Merangsang hati :
Sintesa protein , lipid dan
gangguan transportasi
partikel lipid dalam sirkulasi
Menurun katabolisme
Kolesterol , trigliserida
Retensi cairan
di rongga perut
Ekstravasasi
cairan ke
ekstraseluler
Ascites
Menekan isi
perut
Menekan
diafragma
Ekspansi otot
pernapasan tdk
optimal
Mual, muntah
Nafsu makan
Nafas tdk
adekuat
Ggn pemenuhan
kebutuhan nutrisi
Kondisi tubuh
lemah
Ggn tumbuh kembang
Ggn pola
nafas
MANIFESTASI KLINIK
Utama edema
awal intermitten
(preorbital, scrotalis,
labia), edema masif
(anasarka)
Lunak, pitting
Ggn GI
diare karena edema
mukosa usus
Hepatomegali karena
sintesis albumin
meningkat
Nafsu makan berkurang
asites
Pernapasan
Asites retriksi
pernapasan takipneu
Efusi pleura/ edema
pulmonal
Diagnosis
Anamnesis : Keluhan yang sering ditemukan
adalah bengkak di ke dua kelopak mata, perut,
tungkai, atau seluruh tubuh dan dapat disertai
jumlah urin yang berkurang. Keluhan lain juga
dapat ditemukan seperti urin berwarna
kemerahan, mual, muntah. Kaji kebiasaan BAB
& frekuensi BAK.
Pemeriksaan Fisik : ditemukan edema di kedua
kelopak mata, tungkai, atau adanya asites dan
edema skrotum/labia. Kadang-kadang
ditemukan hipertensi, ada tidaknya cyanosis,
adakah wheezing atau ronki, retraksi dada,
cuping hidung, auskultasi bising usus, palpasi
adanya hepatomegali.
Pemeriksaan penunjang :
Urinalisis; ditemukan proteinuria masif (3+
sampai 4+), dapat disertai hematuria.
Darah; didapatkan hipoalbuminemia (< 2,5
g/dl), hiperkolesterolemia, dan LED , rasio
albumin/globulin terbalik. Kadar ureum dan
kreatinin umumnya normal kecuali ada
penurunan fungsi ginjal.
Foto Polos; normal, kadang ditemukan efusi
pleura dan ascites.
USG ginjal; sering terlihat normal meskipun
kadang-kadang dijumpai pembesaran ringan
dari kedua ginjal dengan ekogenisitas yang
normal.
DD
Penatalaksanan
Terapi prednison sebaiknya baru diberikan
selambat-lambatnya 14 hari setelah
diagnosis sindrom nefrotik ditegakkan untuk
memastikan apakah penderita mengalami
remisi spontan atau tidak. Bila dalam waktu
14 hari terjadi remisi spontan, prednison
tidak perlu diberikan, tetapi bila dalam
waktu 14 hari atau kurang terjadi
pemburukan keadaan, segera berikan
prednison tanpa menunggu waktu 14 hari.
TERAPI SIMTOMATIS
Edema
edema nyata
furosemid 1-3 mg/kg/hr
Dietetik
protein 2-2,25gr/kg/hr
lemak 30% kalori
Retriksi garam
Infeksi
peritonitis sefotaksim/ seftriakson
profilaksis penisilin
Hipertensi
inhibitor angiotensin
calcium chanel blockers
Hipovolemia
akibat diuretik takterkontrol
NaCl 15-20 ml/kg / albumin 1 gr/kg
Komplikasi
Prognosis
Prognosis umumnya baik, kecuali pada keadaan-keadaan
sebagai berikut :
Menderita untuk pertamakalinya pada umur di bawah 2
tahun atau di atas 6 tahun.
Disertai oleh hipertensi.
Disertai hematuria.
Termasuk jenis sindrom nefrotik sekunder.
Gambaran histopatologik bukan kelainan minimal.
PENCEGAHAN KEKAMBUHAN
TERIMA KASIH